artikel ilmiah - eprints.perbanas.ac.ideprints.perbanas.ac.id/1933/1/artikel ilmiah.pdf · maka...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH TATO, LDR DAN BOPO TERHADAP
PERTUMBUHAN LABA BANK DEVISA
YANG TERDAFTAR DI BEI DENGAN CAR SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
JOHAN ALVIN LEO KADJA
2010310288
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2014
PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH
Nama : Johan Alvin Leo Kadja
Tempat, tanggal lahir : Kupang, 06 April 1992
NIM : 2010310288
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Strata 1
Konsentrasi : Akuntansi Perbankan
Judul : analisis Pengaruh TATO, LDR, dan BOPO terhadap
Pertumbuhan Laba bank devisa yang terdaftar di BEI dengan
CAR sebagai variabel intervening.
Disetujui dan diterima baik oleh :
ANALISIS PENGARUH TATO, LDR DAN BOPO TERHADAP PERTUMBUHAN
LABA BANK DEVISA
DI BEI DENGAN CAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Oleh :
Johan Alvin Leo Kadja
Fakultasekonomi, JurusanAkuntansi
STIE Perbanas Surabaya
Email: [email protected]
Abstract The role of banking greatly affect a country’s economic activity. Almost sector related with economic or activity monetary always used bank to help the activities. Once the importance of the banking sector, so there is a presumption that the bank is "life" to drive the economy of a country. The object under study in this research is the devise banks are listed on the Indonesia Stock Exchange, the Bank's taken 22 samples. The purpose of this study was to determine the influence of the Total Asset Turnover (TATO) Loans to Deposit Ratio, Expense Operation Ratio (BOPO) the growth of foreign exchange profits in private banks in Indonesia Stock Exchange with Capital Adequacy Ratio (CAR) as the intervening variable during the years 2010-2012. This variables used in this study is the Asset Turnover (TATO) Loans to Deposit Ratio, Expense Operation Ratio (BOPO) (X), CAR (Z) and foreign exchange profits (X). This study uses Classical assumptionand regression with path analysis. In this study only Loans to Deposit Ratio (LDR) has a significant to the Capital Adequacy Ratio (CAR) and Capital Adequacy Ratio (CAR) can not be used as variable intervening. Keywords : TATO, LDR, BOPO, profit, banks.
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya. (Kasmir, 2012:
3).Kemudian menurut undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang
mengimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya ke
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perjalanan perekonomian Indonesia
mulai tahun 2008 penuh dengan
tantangan dan kendala yang harus
dihadapi, sehingga memaksa para pelaku
usaha dan pengusaha dari berbagai sektor
merevisi target pendapatan, pertumbuhan
dan rencana bisnis investasinya.Pasalnya
akibat dari krisis keuangan global terjadi
di tahun ini dan akibatnya dampak
tersebut mulai dirasakan negara
berkembang, salah satunya
Indonesia.Bank dalam mempertahankan
tingkat kesehatan dan kestabilan bank,
maka digunakan Arsitektur Perbankan
Indonesia (API) yang merupakan suatu
kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang bersifat menyeluruh dan
memberikan arah, bentuk, dan tatanan
industri perbankan untuk rentang waktu
lima sampai sepul uh tahun ke depan.
Peluncuran API merupakan strategi
Pemerintah dan Bank Indonesia untuk
membangun kembali perekonomian
Indonesia melalui penerbitan buku putih
Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5
Tahun 2003, dimana API menjadi salah
satu program utama dalam buku putih
tersebut. Penilaian dan pengawasan ini
diatur dalam pasal 29 ayat 2 Undang-
undang Perbankan tahun 1992 dengan
beberapa ketentuan bahwa pengawasan
dilakukan oleh bank sentral (Bank
Indonesia) dan bank wajib
1
memperhatikan aspek permodalan,
kualitas asset, kualitas manajemen,
rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan
aspek lain yang berhubungan dengan
usaha bank. Usaha-usaha yang dilakukan
bank ini otomatis merangsang
pertumbuhan laba perbankan.
Pertumbuhan laba adalah perubahan
persentase kenaikan laba yang
diperoleh perusahaan (Mamduh dan
Halim, 2009). Pertumbuhan laba yang
baik, mengisyaratkan bahwa
perusahaan mempunyai keuangan yang
baik, yang pada akhirnya akan
meningkatkan nilai perusahaan, karena
besarnya dividen yang akan dibayar di
masa akan datang saat bergantung pada
kondisi perusahaan. Dimana
perusahaan dengan laba bertumbuh
akan memiliki jumlah aktiva yang
besar sehingga memberikan peluang
lebih besar didalam menghasilkan
profitabilitasnya. Perusahaan yang
bertumbuh adalah perusahaan yang
memiliki pertumbuhan laba dan
penjualan yang tinggi.
Tabel 1.1
Statistik Statistik Perbankan
2011
Des Jan Feb
- Laba 25.959 30.274 36.245 33.407
- Rata-rata total
aset
1.006.426 1.232.600 1.364.610 1.269.443
85,53 80,47 87,32 78,93
- Biaya
Operasional
112.674 104.657 10.597 20.664
- Pendapatan
Operasional
131.734 130.057 12.136 26.179
BOPO (%)
Tabel 1 Kinerja BUSN Devisa
(Foreign Exchange Commercial Banks Performance)
Miliar Rp (Billion Rp)
Indikator 20102012
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2010-2012 (diolah).
Table diatas menunjukkan
statistik pertumbuhan laba bank devisa
dan bank non devisa dari tahun 2010-
2012. Perkembangan bank devisa pada
periode 2010-2012 mengalami
pertumbuhan laba yang cukup baik
selama periode tersebut yang ditunjukan
dengan pertumbuhan laba yang stabil dari
tahun ke tahun dengan signifikan yaitu
sebesar 25% setiap tahunnya dari tahun
2010-2012. adapun kinerja bank dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan
yaituTATO (Total Asset Turn Over),
LDR (Loan to Deposit Ratio), BOPO
(Rasio Biaya Operasional), CAR
(Capital Adequacy Ratio) dan
pertumbuhan laba.
Bank adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan,
artinya aktifitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan,
yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi
keuangan, maupun transaksi
lainnya.Bank berasal dari bahasa Italia
Banco yang kartinya Bangku.Bank
termasuk perusahaan industri jasa karena
produknya hanya memberikan pelayanan
jasa kepada masyarakat. Di Indonesia
perkembangan dunia perbankan sekarang
ini sangat pesat, baik bank milik
pemerintah maupun bank swasta.
Periode Januari 2012 seluruh Bank
Umum di Indonesia sudah harus
menggunakan pedoman penilaian tingkat
kesehatan bank yang terbaru berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang
mewajibkan Bank Umum. Tata cara
2
terbaru tersebut, kita sebut saja sebagai
Metode RGEC, yaitu singkatan dari Risk
Profile, Good Corporate Governance,
Earning, dan Capital.
LANDASAN TEORITIS DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Total Asset Turn Over (TATO)
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang
dimiliki perusahaan dan mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh
dari tiap rupiah aktiva, atau rasio untuk
mengukur efisiensi penggunaan aktiva
secara keseluruhan(Mamduh dan Halim
:2003).Hal ini didukung oleh penelitian
Novia (2013) yang menyatakan bahwa
Total Asset Turn Over (TATO) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba perbankan.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
menunjukan kemampuan bank
membayar kembali penarikan yang
dilakukan oleh nasabah dengan
mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber
likuiditasnya(Dendawijaya, 2005).Jika
bank dapat menyalurkan seluruh dana
yang dihimpun memang akan
menguntungkan, namun hal ini terkait
resiko apabila sewaktu-waktu pemilik
dana menarik dananya atau pemakai dana
tidak dapat mengembalikan dana yang
dipinjamnya.
Rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) sering
disebut rasio efisiensi digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional Kasmir
(2008).Semakin kecil rasio ini berarti
semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan.
Capital Adequacy Ratio(CAR)
adalah kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi
dan kemampuan manajemen bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,
dan mengontrol resiko-resiko yang
timbul yang dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal Kasmir (2008).
Laba merupakan salah satu
indikator kinerja perusahaan.Laba
perusahaan dapat tercermin dalam
laporan keuangan yang dihasikan oleh
perusahaan yang bersangkutan.Laba
merupakan proksi dari kinerja
perusahaanSuwardjono (2005).
Pengaruh antara Total Aset Turn Over
(TATO) terhadap PertumbuhanLaba
Melalui Capital Adequacy Ratio(CAR)
Sebagai Variabel Intervening
Total Asset Turn Over (TATO)
merupakan rasio yang digunakan untuk
menukur perputaran semua aktiva yang
dimiliki perusahaan dan mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh
dari tiap rupiah aktiva, atau rasio untuk
mengukur efisiensi penggunaan aktiva
secara keseluruhan(Mamduh dan Halim
:2003). Total Asset Turn Overdihitung
dari penjualan bersih dibagi rata-rata total
aktiva.Kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimiliki untuk
menghasilkan penjualan digambarkan
dalam rasio. Dengan melihat rasio ini,
kita bisa mengetahui efektivitas
penggunaan aktiva dalam menghasilkan
laba (Sintya: 2012). Berdasarkan uraian
tersebut maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1: Ada pengaruh antara Total
Aset TurnOver (TATO)
terhadap pertumbuhan laba
melalui Capital Adequacy
Ratio(CAR) sebagai
variabel intervening pada
bank devisa?
Pengaruh antara Loan to Deposit Ratio
(LDR)terhadap Pertumbuhan Laba
Melalui Capital Adequacy Ratio (CAR)
Sebagai Variabel Intervening
Loan to Deposit Ratio (LDR)
menunjukan kemampuan bank
membayar kembali penarikan yang
dilakukan oleh nasabah dengan
mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya.Besarnya
3
2
LDR sebuah bank, mampu
menggambarkan besar peluang
munculnya risiko kredit. Artinya
semakin tinggi LDR sebuah bank,
maka semakin tinggi pula peluang
risiko kredit bermasalah yang
akanterjadi (Dendawijaya,
2005).Dalam rasio LDR yang kecil
maka akan secara langsung
mempengaruhi Rasio CAR yang
semakin meningkat. Atau dengan kata
lain semakin kecil resiko yang ada
akan meningkatkan penghasilan sebuah
perbankan yang ditunjukan dengan
meningkatnya penanaman modal oleh
investor.
Hipotesis 2: Ada pengaruh antara Loan
to DepositRatio(LDR)
terhadap pertumbuhan laba
melalui Capital Adequacy
Ratio(CAR) sebagai
variabel intervening pada
bank devisa?
Pengaruh antara Beban Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap Pertumbuhan Laba Melalui
Capital Adequacy Ratio(CAR) Sebagai
Variabel intervening
Rasio biaya operasional merupakan
perbandingan antara pendapatan dan
pengeluaran perusahaan dalam
melakukan kegiatan operasional, semakin
efisien suatu bank maka semakin tinggi
tingkat laba bank tersebut. Rasio biaya
operasional digunakan untuk menentukan
tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasional
(Dendawijaya, 2005;120).
Hipotesis 3 : Ada pengaruh antara rasio
beban operasional
pendapatan operasional
(BOPO) terhadap
pertumbuhan laba melalui
Capital Adequacy
Ratio(CAR) sebagai
variabel intervening pada
bank devisa?
Kerangka pemikiran yang mendasari
penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN
Klasifikasi Sampel
Menurut Sugiyono (2006:215), populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasi yang
digunakan adalah bank devisa yang
terdaftar di BEI yang melaporkan laporan
keuangannya secara berturut-turut dari
tahun 2009-2012.
Metode pengambilan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode judgement sampling, yaitu
salah satu bentuk purposive sampling
dengan mengambil sampel yang telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan
maksud dan tujuan penelitian. Kriteria-
kriteria yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Bank devisa yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama
2009-2012.
2. Bank devisa yang menerbitkan
laporan keuangan secara berturut-
turut selama perode 2009-2012.
Berdasarkan kriteria yang telah
ditenukan diatas, maka sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 66 bank devisa dari total
bank devisa yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2010
TATO
LDR
BOPO
CAR
Pertumbuhan
Laba
4
sampai dengan 2012. Sampel
penelitian pada tahun 2010 sejumlah
22 bank, tahun 2011 sejumlah 22
bank, dan pada tahun 2012 sejumlah
22 bank. Hal tersebut disebabkan
karena ketujuh bank devisa yang
menjadi sampel tidak sesuai dengan
kriteria pengambilan sampel
penelitian sehingga bank-bank
tersebut tidak dapat dijadikan sebagai
sampel penelitian.
Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian adalah data sekunder karena
diperoleh dari sumber-sumber yang telah
ada kemudian dikumpulkan oleh peneliti.
Data yang dimaksud yaitu data dalam
laporan tahunan untuk periode 2009
sampai 2012. Data yang berupa laporan
keuangan dan annual report yang
diperoleh dari website resmi Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id.
Variabel penelitian
Variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi
Total Asset Turn Over (TATO), Loan to
Deposit Ratio (LDR), Rasio
bebanoperasional pendapatan operasional
(BOPO) dan Capital Adequacy
Ratio(CAR).
Definisi Operasional Variabel
Pertumbuhan Laba
Laba merupakan proksi dari
kinerja perusahaan.Dalam penelitian
ini kinerja perusahaan diproksikan
dengan ukuran perubahan laba yang
dihasikan oleh perusahaan (Mamduh dan
Halim, 2009).Oleh karena itu, laporan
keuangan merupakan alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan.
∆ Yn = Pertumbuhan Laba Yn-1 = Laba tahun sebelumnya Yn = Laba tahun ke-n
Total Assets Turn over (TATO)
Total Assets Turn over (TATO)
merupakan rasio keuangan yang
digunakan oleh sebuah perusahaan untuk
mengetahui seberapa efektif penggunaan
aktiva dan pengaruhnya perusahaan
dalam menghasilkan laba, atau untuk
mengukur kemampuan dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva yang
berputar pada suatu periode atau
kemampuan modal yang diinvesasikan
untuk menghasilkan revenue atau laba
(Mamduh dan Halim, 2009) .
Rumusnya sebagai berikut :.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan suatu bank dalam
menyediakan dana kepada debiturnya
dengan modal yang dimiliki oleh bank
maupun dana yang dapat dikumpulkan
dari masyarakat (Dendawijaya, 2005).
Rumus Loan to Deposit Ratio sebagai
berikut :
Rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO)
Menurut Dendawijaya (2005)
rasio biaya operasional digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan operasinya. Rasio Biaya
Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) sering disebut rasio
efisiensi digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional
(Mamduh dan Halim, 2009) .
5
BOPO dinyatakan dalam rumus
berikut :
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio(CAR)
adalah kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi
dan kemampuan manajemen bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,
dan mengontrol resiko-resiko yang
timbul yang dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal Dendawijaya (2003) .
Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR)
sebagai berikut (PBI, 2008):
Alat Analisis
Menurut Ghozali (2011), suatu
variabel disebut variabel intervening jika
variabel tersebut mempengaruhi
hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Dalam
analisis jalur, pengujian koefisien jalur
menggunakan standardize beta dan diberi
simbol Pyixi. Sedangkan pengaruh tidak
langsung merupakan perkalian antar
Pyixi. Pengaruh total merupakan
penjumlahan dari pengaruh langsung dan
pengaruh tidak langsung.
Penelitian ini, model regresi akan
dianalisis dengan menggunakan metode
analisis jalur. Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi linear
berganda.Pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y dengan variabel Z
sebagai mediator, dengan menggunakan
analisis regresi linear berganda dengan
persamaan sebagai berikut.
Hipotesis 1
Hipotesis 2
Hipotesis 3
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Uji Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan
untuk memberikan gambaran mengenai
variabel-variabel dalam penelitian ini
yaitu variabel TATO, LDR, BOPO
danCAR serta pertumbuhan laba pada
bank devisa yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
6
Tabel 2
Analisis Deskriptif TATO
No Nama Bank 2010 2011 2012
1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 3,95% 3,63% 3,78%
2 Bank Central Asia Tbk 3,99% 4,41% 4,79%
3 Bank Bukopin Tbk 3,78% 3,67% 3,75%
4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4,72% 4,41% 4,64%
5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8,13% 7,33% 6,62%
6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 4,91% 4,25% 4,23%
7 Bank Mutiara Tbk 31,43% 1,75% 2,90%
8 Bank Danamon Indonesia Tbk 8,38% 7,96% 8,29%
9 Bank Pundi Indonesia Tbk 2,54% 4,05% 12,95%
10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,34% 3,95% 4,33%
11 Bank Bumi Arta Tbk 4,18% 5,40% 5,35%
12 Bank CIMB Niaga Tbk 5,10% 4,75% 4,92%
13 Bank Permata Tbk 4,22% 0,82% 3,65%
14 Bank Sinar Mas Tbk 3,73% 3,07% 5,15%
15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10,25% 9,94% 10,27%
16 Bank Victoria Internasional Tbk 1151,37% 1,46% 2,36%
17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 3,44% 3,04% 2,27%
18 Bank Maya pada Internasional Tbk 4,78% 4,12% 4,22%
19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 3,12% 2,93% 4,13%
20 Bank Mega Tbk 4,23% 4,37% 5,12%
21 Bank NISP OCBC Tbk 2,44% 2,85% 3,24%
22 Bank Pan Indonesia 3,86% 4,00% 3,68%
Minimum 2,44% 0,82% 2,27%
Maximum 1151,37% 9,94% 12,95%
Std. Dev 2,44 0,02 0,03
Bedasarkan hasil analisis
deskriptif pada tabel 4.2 dengan
menggunakan MS. Excel maka
diketahui nilai TATO terendah pada
tahun 2010 adalah Bank NISP OCBC
sebesar 2,44% dan tertinggi adalah
Bank Victoria Internasional sebesar
1151,37%. Dengan nilai standar
deviasi sebesar 2,44. Pada tahun 2011
nilai terendah untuk rasio TATO
adalah Bank Permata sebesar 0,82%
dan nilai TATO tertinggi adalah Bank
Tabungan Pensiunan Nasional dengan
nilai TATO sebesar 9,94%. Dengan
nilai standar deviasi sebesar 0,02.
Kemudian pada tahun 2012 nilai
TATO terendah adalah Bank Artha
Graha dengan nilai TATO sebesar
2,27% dan nilai terbesar adalah Bank
Pundi sebesar 12,95%.Nilai standar
deviasi sebesar 0,03. Berdasarkan hasil
analisis deskripitf tersebut maka dapat
diambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi atau rendahnyapresentasi TATO
pada tabel diatas maka hal tersebut
dapat menunjukan bahwa semakin
efektif atau tidak bank tersebut dalam
7
menggunakan aset perusahaan dalam
menghasilkan laba bagi bank tersebut.
Tabel 3
Analisis Deskriptif LDR
No Nama Bank 2010 2011 2012
1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 60,87% 66,02% 77,61%
2 Bank Central Asia Tbk 53,50% 60,70% 67,69%
3 Bank Bukopin Tbk 68,36% 80,85% 79,44%
4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 68,97% 65,67% 74,29%
5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 69,80% 118,80% 129,20%
6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 114,90% 99,30% 98,68%
7 Bank Mutiara Tbk 52,23% 78,87% 81,23%
8 Bank Danamon Indonesia Tbk 89,80% 96,50% 97,96%
9 Bank Pundi Indonesia Tbk 27,67% 62,58% 78,94%
10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 67,48% 77,07% 81,11%
11 Bank Bumi Arta Tbk 53,27% 66,42% 0,14%
12 Bank CIMB Niaga Tbk 84,30% 89,53% 88,89%
13 Bank Permata Tbk 1,46% 80,81% 87,64%
14 Bank Sinar Mas Tbk 72,56% 66,86% 79,10%
15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 89,72% 1,32% 86,19%
16 Bank Victoria Internasional Tbk 35,27% 55,19% 61,96%
17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 738,69% 9,60% 87,11%
18 Bank Maya pada Internasional Tbk 73,33% 75,09% 59,92%
19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 77,33% 78,17% 79,71%
20 Bank Mega Tbk 54,18% 57,60% 48,37%
21 Bank NISP OCBC Tbk 74,92% 83,31% 80,64%
22 Bank Pan Indonesia 70,62% 75,81% 83,72%
Minimum 1,46% 1,32% 0,14%
Maximum 738,69% 118,80% 129,20%
Std. Dev 1,46 0,26 0,23
Bedasarkan tabel 3 hasil
analisis dengan menggunakan MS.
Excel maka diketahui nilai LDR
terendah pada tahun 2010 adalah bank
Permata sebesar 1,46% dan tertinggi
adalah bank Artha Graha sebesar
738,69%. Dengan nilai standar deviasi
sebesar 1,1,46. Pada tahun 2011 nilai
terendah untuk rasio LDR adalah Bank
Tabungan Pensiunan Negara sebesar
1,32% dan nilai LDR tertinggi adalah
Bank Rakyat Indonesia dengan nilai
LDR sebesar 118,80%. Nilai standar
deviasi sebesar 0,26.
Kemudianpada tahun 2012 nilai LDR
terendah adalah Bank Bumi Artha
8
dengan nilai LDR sebesar 0,14% dan
nilai terbesar adalah Bank Rakyat
Indonesia sebesar 1,292%. Nilai
standar deviasi sebesar
0,23.Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diatas maka dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa semakin tinggi atau
rendahnya LDR merupakan interpretasi
bahwa bank tersebut mampu
menyediakan dana pada debiturnya
dengan modal yang ada pada bank itu
sendiri maupun dana yang telah
dikumpulkanmasyarakat
.
Tabel 4
Analisis Deskriptif BOPO
No Nama Bank 2010 2011 2012
1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 43,12% 47,88% 51,79%
2 Bank Central Asia Tbk 46,33% 44,44% 44,52%
3 Bank Bukopin Tbk 39,96% 36,19% 37,06%
4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 51,19% 53,81% 56,11%
5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 36,12% 35,47% 39,29%
6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 34,58% 37,09% 35,42%
7 Bank Mutiara Tbk 1,56% 6,11% 28,43%
8 Bank Danamon Indonesia Tbk 64,05% 60,89% 62,85%
9 Bank Pundi Indonesia Tbk 102,63% 100,79% 57,29%
10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 35,59% 43,33% 44,45%
11 Bank Bumi Arta Tbk 40,02% 42,02% 43,60%
12 Bank CIMB Niaga Tbk 34,95% 35,36% 37,40%
13 Bank Permata Tbk 41,66% 89,18% 45,34%
14 Bank Sinar Mas Tbk 38,80% 34,30% 45,87%
15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 45,11% 40,07% 41,61%
16 Bank Victoria Internasional Tbk 41,87% 3,93% 16,82%
17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 35,75% 41,24% 48,76%
18 Bank Maya pada Internasional Tbk 38,00% 31,50% 30,93%
19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 30,34% 29,17% 32,95%
20 Bank Mega Tbk 43,70% 48,92% 49,65%
21 Bank NISP OCBC Tbk 44,48% 23,71% 39,43%
22 Bank Pan Indonesia 30,44% 23,41% 21,81%
Minimum 1,56% 3,93% 16,82%
Maximum 102,63% 100,79% 62,85%
Std. Dev 0,18 0,22 0,11
Bedasarkan tabel 4 hasil
analisis dengan menggunakan MS.
Excel maka diketahui nilai BOPO
terendah pada tahun 2010 adalah Bank
9
Mutiara sebesar 1,56% dan tertinggi
adalah Bank Pundi sebesar 102,63%.
Dengan nilai standar deviasi sebesar
0,18. Pada tahun 2011 nilai terendah
untuk rasio BOPO adalah Bank
Victoria Internasional sebesar 3,93%
dan nilai BOPO tertinggi adalah Bank
Pundi dengan nilai BOPO sebesar
100,79%. Nilai standar deviasi sebesar
0,22. Kemudian pada tahun 2012 nilai
BOPO terendah adalah Bank Victoria
International dengan nilai BOPO
sebesar 16,82% dan nilai terbesar
adalah Bank Danamon Indonesia
sebesar 62,85%. Nilai standar deviasi
sebesar 0,11.Berdasarkan hasil analisis
deskriptif pada tabel 4 diatas tinggi atau
rendahnya BOPO sebuah bank akan
menunjukan bahwa kemampuan bank
dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional.
Tabel 5 Analisis deskriptif CAR
No Nama Bank 2010 2011 2012
1 Bank Ekonomi Raharja Tbk 19,13% 16,62% 14,04%
2 Bank Central Asia Tbk 16,61% 139,25% 16,47%
3 Bank Bukopin Tbk 13,07% 14,18% 14,03%
4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 23,42% 23,81% 18,51%
5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15,91% 17,82% 19,94%
6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17,78% 15,79% 19,28%
7 Bank Mutiara Tbk 12,51% 10,33% 133,89%
8 Bank Danamon Indonesia Tbk 21,27% 24,33% 27,24%
9 Bank Pundi Indonesia Tbk 36,20% 12,89% 12,86%
10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,55% 17,77% 19,12%
11 Bank Bumi Arta Tbk 113,42% 22,98% 23,36%
12 Bank CIMB Niaga Tbk 11,80% 12,28% 14,47%
13 Bank Permata Tbk 13,88% 12,04% 12,45%
14 Bank Sinar Mas Tbk 13,20% 13,10% 18,45%
15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 25,31% 226,76% 24,19%
16 Bank Victoria Internasional Tbk 12,41% 16,27% 15,32%
17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 142150,23% 8,77% 11,71%
18 Bank Maya pada Internasional Tbk 150,09% 17,73% 13,03%
19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 17,84% 11,95% 14,57%
20 Bank Mega Tbk 14,90% 1,18% 19,80%
21 Bank NISP OCBC Tbk 11,62% 12,04% 14,95%
22 Bank Pan Indonesia 18,81% 17,69% 15,41%
Minimum 1,55% 1,18% 11,71%
Maximum 142150,23% 226,76% 133,89%
Std. Dev 303,01 0,52 0,25
Bedasarkan analisis deskriptif
pada tabel5 hasil analisis dengan
menggunakan MS. Excel diatas maka
diketahui nilai CAR terendah pada
tahun 2010 adalah Bank Mega sebesar
1,55% dan tertinggi adalah Bank Artha
10
Graha sebesar 142150,23%. Dengan
nilai standar deviasi sebesar 303,01.
Pada tahun 2011 nilai terendah untuk
rasio CAR adalah bank Bank Mega
sebesar 1,18% dan nilai CAR tertinggi
adalah Bank Tabungan Pensiunan
Nasionaldengan nilai CAR sebesar
226,79%. Nilai standar deviasi sebesar
0,52. Kemudian pada tahun 2012 nilai
CAR terendah adalah bank
Internasional Indonesia dengan nilai
CAR sebesar 11,71% dan nilai terbesar
adalah Bank Mutiara sebesar 133,89%.
Nilai standar deviasi sebesar 025.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada
tabel 5 diatas maka dapat diambil sebuah
kesimpulan, bahwa tinggi rendahnya
rasio CAR pada sebuah bank akan
menunjukan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan
mengidentifikasi, mengukur, dan
mengontrol resiko-resiko yang muncul
dalam aktivitas perbankan.
Tabel 6
Analisis Deskriptif Pertumbuhan Laba
No Nama Bank 2010 2011 2012
1 Bank Ekonomi Raharja Tbk -10,72% -16,94% -25,90%
2 Bank Central Asia Tbk 24,56% 27,58% 8,33%
3 Bank Bukopin Tbk 36,03% 50,47% 12,58%
4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 65,13% 44,73% 21,35%
5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 56,98% 31,52% 23,86%
6 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 70,90% 22,13% -87,68%
7 Bank Mutiara Tbk -17,90% 19,49% -44,10%
8 Bank Danamon Indonesia Tbk 88,15% 15,59% 21,01%
9 Bank Pundi Indonesia Tbk -34,27% 66,11% -131,83%
10 Bank Mandiri (Persero) Tbk 28,83% 35,65% 20,04%
11 Bank Bumi Arta Tbk -4,37% 51,62% 100,98%
12 Bank CIMB Niaga Tbk 62,50% 23,98% 32,32%
13 Bank Permata Tbk 107,57% -12,60% 15,45%
14 Bank Sinar Mas Tbk 108,76% 10,87% 102,31%
15 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 99,04% 67,31% 41,35%
16 Bank Victoria Internasional Tbk 130,97% 75,47% 1,86%
17 Bank Arta Graha Internasional Tbk 99,89% 20,03% -45,02%
18 Bank Maya pada Internasional Tbk 87,24% 122,57% 53,72%
19 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 76,07% 28,00% 159,79%
20 Bank Mega Tbk 77,09% 12,77% 28,33%
21 Bank NISP OCBC Tbk -26,36% 79,78% 21,63%
22 Bank Pan Indonesia 37,43% 78,70% 10,97%
Minimum -34,27% -16,94% -131,83%
Maximum 130,97% 122,57% 159,79%
Std. Dev 0,48 0,33 0,62
11
Bedasarkan hasil analisis yang
terdapat pada tabel6 hasil analisis
dengan menggunakan MS. Excel diatas
maka diketahui nilai pertumbuhan laba
terendah pada tahun 2010 adalah Bank
Pundi sebesar -34,27%. dan tertinggi
adalah Bank Victoria International
sebesar 130,97%. Dengan nilai standar
deviasi sebesar 0,48. Pada tahun 2011
nilai terendah untuk rasio pertumbuhan
laba adalah bank Permata sebesar -
16,94% dan nilai pertumbuhan laba
tertinggi adalah Bank Mayapada
Internasional dengan nilai
pertumbuhan laba sebesar 122,57%.
Nilai standar deviasi sebesar 0,33.
Kemudian pada tahun 2012 nilai
pertumbuhan laba terendah adalah
Bank Pundi Indonesia dengan nilai
pertumbuhan laba sebesar -131,83%
dan nilai tertinggi adalah Bank Bumi
Panin sebesar 159,79%. Nilai standar
deviasi sebesar 0,62. Berdasarkan hasil
analisis deskriptif pada tabel 4.6 diatas
maka dapat diambil sebuah kesimpulan,
bahwa tinggi rendahnya rasio
pertumbuhan laba suatu bank akan
menunjukan proksi dari kinerja suatu
bank dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu.
Hasil analisis dan pembahasan
Penelitian ini terdapat tiga
hipotesis yang pada intinya adalah untuk
menguji pengaruh TATO, LDR dan
BOPO dengan CAR sebagai variabel
intervening terhadap pertumbuhan laba
bank devisa yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengujian hipotesis
yaitu membuat data menjadi normal
dengan melakukan pembuangan data
outlier, melakukan uji asumsi klasik
dengan menggunakan uji normalitas data,
serta menguji hipotesis dengan regresi
liear berganda. Dari hasil pengujian
hipotesis menghasilkan pembahasan yang
akan dibahas pada sub bab berikut:
Pengaruh TATO terhadap
pertumbuhan labadengan CAR
sebagai variabel intervening.
Tabel 7
Hasil Analisis Regresi Pengujian Hipotesis 1
Variabel Model 1 Model 2
Nilai Beta Sig. Nilai Beta Sig.
TATO 0.084 0,057 -2,095 0,893
CAR 0,000 0,185
Besarnya pengaruh TATO terhadap
pertumbuhan laba dengan CAR sebagai
variabel intervening dapat dlihat pada hasil
analisis regresi yang memperlihatkan
bahwa nilai beta TATO terhadap CAR
sebagai variabel intervning dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,893 yang berarti
TATO tidak memiliki pengaruh terhadap
CAR karena tidak memenuhi tingkat
signifikansi <0,05. Pengaruh CAR terhadap
pertumbuhan laba tidak signifikan sebesar
0,185. Maka dari hasil tersebut dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa CAR tidak
memiliki pengaruh mediasi atau Ho
diterima.Hal tersebut tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Novia P.
Hamidu (2013) yang menyatakan bahwa
TATO secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba.
12
Pengaruh LDR terhadap pertumbuhan
laba dengan CAR sebagai variabel
intervening.
Tabel 8
Hasil Analisis Regresi Pengujian Hipotesis 2
Variabel Model 1 Model 2
Nilai Beta Sig. Nilai Beta Sig.
LDR -0,355 0,167 195,592 0,000
CAR 0,002 0,093
Pengaruh LDR terhadap
pertumbuhan laba dengan CAR sebagai
variabel intervening dapat dlihat pada
hasil analisis regresi yang
memperlihatkan bahwa LDR memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,00 kurang
dari 0,05 yang berarti LDR memiliki
pengaruh langsung terhadap CAR karena
memenuhi tingkat signifikansi <0,05.
Pengaruh CAR terhadap pertumbuhan
laba tidak signifikan sebesar 0,093.maka
dari hasil tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa CAR tidak memiliki
pengaruh mediasi antara LDR dengan
pertumbuhan laba atau Ho diterima. Hasil
penelitian tersebut sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bambang
Sudiyatno (2010) yang menyatakan
bahwa LDR tidak memilki pengaruh
yang signifikan terhadap laba perusahaan.
Tetapi terdapat perbedaan dimana pada
penelitian tersebut CAR memilki
pengaruh yang signifikan terhadap laba
sedangkan CAR pada penelitian sekarang
tidak memiliki pengaruh mediasi.
Pengaruh BOPO terhadap
pertumbuhan laba dengan CAR
sebagai variabel intervening.
Tabel 9
Hasil Analisis Regresi Pengujian Hipotesis 3
Variabel Model 1 Model 2
Nilai Beta Sig. Nilai Beta Sig.
BOPO -0,439 0,231 -42,616 0,738
CAR 0,000 0,222
Berdasarkan hasil analisis regresi
pengaruh BOPO terhadap pertumbuhan
laba dengan CAR sebagai variabel
intervening dapat dlihat pada hasil
analisis regresi yang memperlihatkan
bahwa nilai beta BOPO terhadap CAR
sebagai variabel intervning sebesar 6,063
dan tingkat signifikansi sebesar 0,175
yang berarti BOPO tidak memiliki
pengaruh terhadap CAR karena tidak
memenuhi tingkat signifikansi. Pengaruh
CAR terhadap pertumbuhan laba tidak
signifikan sebesar 0,137. Kemudian
pengaruh mediasi CAR yang diuji
menggunakan sobel test menunjukan
hasil sebesar 0,3106 yang berarti lebih
kecil dari t tabel dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 yaitu sebesar
1,96, maka dari hasil tersebut dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa CAR
tidak memiliki pengaruh mediasi atau Ho
diterima. Hasil penelitian yang didukung
13
oleh penelitian yang dilakukan Asad
Ridjal Nur (2013) bahwa BOPO tidak
memilki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba.Akan tetapi
CAR yang pada penelitian tersebut
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
KESIMPULAN, KETERBATASAN
DAN SARAN
Penelitian yang dilakukan
memberikan hasil bahwa Bank Devisa
yang dijadikan sebagai obyek
penelitian adalah sejumlah 87
perusahaan (2009-2012).Dari 87
perusahaan tersebut yang dapat
dijadikan sebagai sampel hanya 66
perusahaan. Hal ini disebabkan karena
kurangnya data laporan keuangan
sehingga tidak sesuai dengan kriteria
pengambilan sampel. Berdasarkan 3
hipotesis maka dapat ditarik 3
kesimpulan dari penelitian ini adalah
Total Asset Turn Over (TATO) tidak
memliki pengaruh yang signifikan
terhadap Pertumbuhan Laba dengan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Sebagai Variabel Intervening, karena
memilikitingkat signifikansi
yang tidak sesuai dengan kriteria
penerimaan hipotesis.Loan to Deposit
Ratio (LDR) tidak
memliki pengaruh yang signifikan
terhadap Pertumbuhan Laba dengan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Sebagai Variabel Intervening, tapi
Loan to Deposit Ratio (LDR) memilki
pengaruh yang signifikan terhadap
Capital Adequacy Ratio (CAR) akan
tetapi hipotesis ditolak karena CAR
tidak memediasi variabel antara
variabel independen dan depanden dan
variabel pada hipotesis memiliki
tingkat signifikansi yang tidak sesuai
dengan kriteria penerimaan hipotesis.
Rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) tidak
memliki pengaruh yang signifikan
terhadap Pertumbuhan Laba dengan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Sebagai Variabel Intervening, karena
memiliki tingkat signifikansi yang
tidak sesuai dengan kriteria
penerimaan hipotesis.Keterbatasan
penelitian yang terdapat pada
penelitian ini adalahKetidaklengkapan
data laporan keuangan bank devisa
yang menyebabkan sampel penelitian
berkurang.Sampel peneltian yang
digunakan hanya sebanyak 66
perusahaan dari total 87 perusahaan,
penggunaan sempel yang kurang
lengkap ini mungkin masih kurang
menjelaskan secara mendetail
mengenai pengaruh TATO, LDR dan
BOPO terhadap pertumbuhan laba
dengan CAR sebagai variabel
intervening. Peneliti menyadari bahwa
penelitian yang telah dilakukan saat ini
masih memiliki keterbatasan. Maka
dari itu berikut ini akan diberikan saran
yang diharapkan dapat berguna untuk
kepentigan bersama. Saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalahBagi
sektor perbankan, Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan maka
dapat disarankan bagi perusahaan
untuk lebih memperhatikan nilai
pengembalian baik dari asset maupun
modal sehingga dapat merangsang
pertumbuhan laba pada bank
devisa.Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian lanjutan yang sejenis dengan
penelitian yang dilakukan sekarang,
dapat menggunakan variabel
intervening selain CAR karena pada
peneitian sekarang telah dibuktikan
bahwa CAR tidak memediasi. Peneliti
yang akan datang juga dapat
menggunakan kurun waktu penelitian
yang terbaru.
DAFTAR RUJUKAN
Asad Ridjal Nur, “Analisis Pengaruh
Operating Efficiency Dan
Capital Adequacy Ratio
14
Terhadap Laba Bersih Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia(Persero),
Tbk”.Jurnal ASSETS vol. 3
tahun 2013.
Bastian, Indra dan Suhardjono,
2006.Akuntansi
PerbankanEdisiPertama.
Jakarta: Salemba Empat. Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006.
Bank dan Lembaga Keuangan
Lain.Jakarta :Salemba Empat
Dendawijaya.2005.
ManajemenPerbankan.Jakarta
:Ghalia Indonesia.
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi analisis
multivariate dengan program
SPSS. Semarang : Badan
Penerbit Universitas
Dipenegoro.
Kasmir. 2012. Dasar-DasarPerbankan.
Edisi revisi.Jakarta :Rajawali
Pers.
Kasmir. 2008.
AnalisisLaporanKeuangan.
Edisi pertama. Rajawali Pers.
Jakarta
Novia P. Hamidu, “Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Perbankan di
BEI”. Jurnal EMBA 3 (Juni)
711-721.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim.
2003. Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta: UPP
AMP YPKN
Sintya, 2012.“Pengaruh rasio keuangan
Total Turnover, dan NPM
terhadap perubahan Laba pada
perbankan swasta di
Indonesia”.Skripsi.”Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Sugiyono.2008.
MetodePenelitiankuantitatife,
Kualitatife.Bandung :Alfabeta.
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi. Edisi
ketiga, Yogyakarta : PFE.
Teguh A. Wijaya, 2013.”NIM, LDR dan
BOPO terhadap pertumbuhan
laba dengan CAR sebagai
Variabel Intervening.(Studi
Kasus pada perusahaan Go
Public Tahun 2008-
2012).Skripsi”
UniversitasDiponegoro,
Semarang.
Undang – Undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan.
Website: www.bi.go.id. Peraturan Bank
Indonesia Nomor:13/1/PBI/2011
Tentang Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Diakses 13 mei 2014
Website:www.idx.comLaporan keuangan
perbankan tahunan. Diakses 14
mei2014.
15
Curriculum Vitae
I Data Pribadi
Nama : Johan Alvin Leo Kadja
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Kupang, 6 April 1992
Alamat : Jl. Alfons Nisnoni No. 6 Kupang, NTT.
No. Telp/HP : 082236982457
Email : [email protected]
II Riwayat Pendidikan
Pendidikan Tahun Keterangan
Perguruan Tinggi 2010–Sekarang STIE Perbanas Surabaya
SMA 2007-2010 SMA Kristen Mercusuar Kupang
SMP 2004-2007 SMPN 1 Kupang
SD 1998-2004 SDN Bertingkat Naikoten 1
Kupang
III Pengalaman Kerja
No Keterangan Tahun
1. Magang di Bank Rakyat Indonesia
Cabang Kupang, NTT.
15 juli-30 Agustus 2013
IV Pengalaman Organisasi
No. Keterangan Tahun
1. Keanggotaan Perbanas Career Center 2013-Sekarang
2. UKM Sie. Kerohanian Kristen divisi
Minat dan Bakat
2012-2013
Demikian Curriculum Vitae yang dapat saya sampaikan dengan sebenar-
benarnya untuk digubakan sebagaimana mestinya.
Hormat Saya,
Johan Alvin Leo Kadja