artikel keefektifan blended learning

23
KEEFEKTIFAN PENERAPAN BLENDED LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 KOTA BIMA PADA MATERI LAJU REAKSI Masyhudin 1 , Surjani Wonorahardjo, Srini M. Iskandar 2 1 SMA Negeri 1 Kota Bima. Jl. Soekarno Hatta No. 29. Telp (0374) 43197 Kota Bima NTB Indonesia. E-mail: [email protected]; [email protected]. 2 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang No. 5 Telp. (0341) 551312 Malang Jawa Timur Indonesia. E-mail: [email protected]; [email protected]. ABSTRAK Kata kunci: blended learning, motivasi belajar, hasil belajar, laju reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan penerapan model blended learning lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi dan hasil belajar penerapan model pembelajaran konvensional. Model blended learning dalam penelitian ini berupa penggabungan antara metode pembelajaran tatap muka (real class) dengan metode pembelajaran online (virtual class), sedangkan model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang keseluruhan pembelajarannya dilaksanakan secara tatap muka pada waktu dan ruang yang sama (real class). Penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Kota Bima. Data penelitian berupa skor motivasi dan skor hasil belajar. Data motivasi dikumpulkan dengan menggunakan instrumen angket motivasi model ARCS sejumlah 36 item sedangkan data hasil belajar diambil dengan menggunakan instrumen tes berbentuk objektif tes sejumlah 25 item. Data motivasi dan hasil belajar dianalisis dengan menggunakan teknik statistik uji-t satu pihak dan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Motivasi belajar siswa pada pembelajaran materi laju reaksi dengan penerapan model blended learning lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar dengan penerapan model pembelajaran konvensional, 2) Hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan penerapan model blended learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.

Upload: mone-masyhudin

Post on 02-Jul-2015

3.326 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Keefektifan Blended Learning

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Keefektifan Blended Learning

KEEFEKTIFAN PENERAPAN BLENDED LEARNING DITINJAU DARIMOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMAN 1

KOTA BIMA PADA MATERI LAJU REAKSI

Masyhudin 1, Surjani Wonorahardjo, Srini M. Iskandar 2

1 SMA Negeri 1 Kota Bima. Jl. Soekarno Hatta No. 29. Telp (0374) 43197 Kota Bima NTBIndonesia. E-mail: [email protected]; [email protected].

2 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang No. 5 Telp. (0341) 551312Malang Jawa Timur Indonesia. E-mail: [email protected];[email protected].

ABSTRAK

Kata kunci: blended learning, motivasi belajar, hasil belajar, laju reaksi.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah motivasi dan hasil belajarsiswa pada materi laju reaksi dengan penerapan model blended learning lebihtinggi dibandingkan dengan motivasi dan hasil belajar penerapan modelpembelajaran konvensional. Model blended learning dalam penelitian ini berupapenggabungan antara metode pembelajaran tatap muka (real class) denganmetode pembelajaran online (virtual class), sedangkan model pembelajarankonvensional merupakan model pembelajaran yang keseluruhan pembelajarannyadilaksanakan secara tatap muka pada waktu dan ruang yang sama (real class).Penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest. Subyek penelitian adalahsiswa kelas XI IPA SMAN 1 Kota Bima. Data penelitian berupa skor motivasidan skor hasil belajar. Data motivasi dikumpulkan dengan menggunakaninstrumen angket motivasi model ARCS sejumlah 36 item sedangkan data hasilbelajar diambil dengan menggunakan instrumen tes berbentuk objektif tessejumlah 25 item. Data motivasi dan hasil belajar dianalisis dengan menggunakanteknik statistik uji-t satu pihak dan teknik persentase. Hasil penelitianmenunjukkan: 1) Motivasi belajar siswa pada pembelajaran materi laju reaksidengan penerapan model blended learning lebih tinggi dibandingkan motivasibelajar dengan penerapan model pembelajaran konvensional, 2) Hasil belajarsiswa pada materi laju reaksi dengan penerapan model blended learning lebihtinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajarankonvensional.

Page 2: Artikel Keefektifan Blended Learning

PENDAHULUAN

Faktor penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap materi laju reaksiadalah adanya konsep-konsep yang bersifat abstrak (Farida, 2010; Sirhan, 2007),rendahnya motivasi belajar siswa (Febrianti, 2010; Sirhan, 2007) serta cenderungtidak berani bertanya kepada guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung,meskipun mereka belum memahami materi yang dipelajari (Sari & Purtadi, 2010).Temuan Sari & Purtadi (2010) ini menjadi salah satu kelemahan pembelajarantatap muka, walaupun pembelajaran tatap muka tetap menjadi model utamapendidikan (Dasna & Sutrisno, 2005).

Untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas, salah satu hal yang dapatdilakukan adalah perbaikan metode pembelajaran. Pada pembelajaran konsepabstrak, Herron (1996:135) menyarankan penggunaan animasi atau simulasikomputer. Hal ini disebabkan animasi komputer dapat mengkonkritkan konsepyang bersifat abstrak (Sanger & Greenbowe, 2000). Penelitian Sanger &Greenbowe (2000) melaporkan bahwa aplikasi animasi komputer sangat potensialuntuk digunakan sebagai strategi yang efektif dalam pembelajaran, indikasinyaadalah adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yangdiperlihatkan animasi dengan yang tidak melihat animasi pada pembelajaranmateri larutan elektrolit, disamping itu animasi juga dapat menarik perhatiansiswa sehingga meningkatkan motivasi belajar mereka (Feryandi, 2004),meningkatkan efisiensi pembelajaran (Iriany, Liliasari & Setyabudi, 2009).Dengan demikian penggunaan gambar dan animasi komputer diharapkan dapatmeningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam mempelajari konsep abstrakdalam materi laju reaksi. Animasi dan gambar yang digunakan pada pembelajarankonsep abstrak ini bisa diupload ke internet untuk digunakan pada pembelajaranonline.

Selain bersifat abstrak, konsep dalam materi laju reaksi dapat berupakonsep terdefinisi (Gagne & Briggs dalam Jacka, 1985) seperti pengertian/hukumlaju reaksi, energi aktivasi, persamaan reaksi dan orde reaksi serta konsepberdasarkan proses (penentuan laju reaksi, penentuan persamaan laju reaksi,faktor yang mempengaruhi laju reaksi) (Iriany et al, 2009; Suyanti, 2010). Konsepterdefinisi pada umumnya merupakan konsep yang menyangkut definisi (Gagne &Briggs dalam Jacka, 1985), bersifat hafalan dan menuntut penguasaan makna olehsiswa secara verbalistik (Iriany, Liliasari & Setyabudi, 2009). Metodepembelajaran untuk konsep terdefinisi sebaiknya dilakukan dengan penyampaiansecara lisan atau tulisan dalam bentuk definisi (Gagne & Briggs dalam Jacka,1985). Pembelajaran konsep ini juga disarankan oleh Herron (1996) untukdilakukan dengan menghadirkan contoh dan non contoh. Karena bersifat hafalandan menuntut penguasaan makna secara verbalistik, maka pembelajaran konsepini bisa dilakukan dengan metode pembelajaran online dengan memberikandefinisi secara tertulis disertai contoh dan non contoh dari konsep yang dipelajarimelalui gambar, grafik atau animasi pada media online.

Penelitian yang dilakukan oleh Cox, Carr & Hall (2004) melaporkanbahwa metode pembelajaran online dapat meningkatkan hasil belajar dankeaktifan siswa yang terindikasi dengan meningkatnya partisipasi siswa.Sementara Patron & Lopez (2011) menemukan terjadinya peningkatan motivasiyang signifikan (α = 0,01) dengan penerapan pembelajaran online terhadap 212

Page 3: Artikel Keefektifan Blended Learning

siswa. Hal yang sama juga diperoleh Lim (2004) dalam Bannier (2009), bahwaterjadi peningkatan motivasi melalui pembelajaran online yang berupa relevansi,pengaturan diri, feedback dan perhatian terhadap pembelajaran. Dengan demikianpelaksanaan pembelajaran online dalam pembelajaran materi laju reaksi dapatdilakukan dengan harapan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanyaatau berinteraksi dalam pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi dan hasilbelajar.

Upaya perbaikan metode pembelajaran juga bisa dilakukan untuk konsepyang berdasarkan proses. Herron (1996:127-135) menyarankan pembelajarankonsep ini sebaiknya dilakukan melalui eksperimen dengan membandingkanproses tersebut dengan proses yang lain. Hal ini dikarenakan pengalaman yangdiperoleh dari eksperimen merupakan pengalaman yang tak tergantikan dalampembelajaran IPA (Herron, 1996:114), disamping itu implementasi eksperimendalam pembelajaran berpotensi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadapmateri pelajaran (Ashadi, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Herron (1996)melaporkan adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang melakukaneksperimen dengan yang tidak melakukan eksperimen.

Pembelajaran konsep yang berdasarkan proses juga menuntut adanyapenguasaan keterampilan proses tertentu (Suyanti, 2010). Penilaian terhadappenguasaan keterampilan melakukan percobaan dan keterampilan prosesmatematis tidak bisa dilakukan secara online, karena membutuhkan keterlibatantindakan siswa yang bisa diamati (Angelo & Cross dalam Beebe, Vonderwell &Boboc, 2010), dengan demikian menuntut adanya pembelajaran tatap muka baikmelalui eksperimen untuk faktor yang mempengaruhi laju reaksi, maupun melaluilatihan soal untuk konsep penentuan persamaan laju reaksi dan orde reaksi karenamenuntut penguasaan proses secara matematis (Sunyono, 2009).

Berdasarkan sifat konsep dalam materi laju reaksi dan hasil-hasilpenelitian terkait yang dikemukakan di atas, maka pembelajaran materi laju reaksidapat dilakukan dengan pembelajaran online yang digabungkan denganpembelajaran tatap muka. Model pembelajaran yang menggabungkanpembelajaran tatap muka dan pembelajaran online ini disebut sebagai blendedlearning (Little John & Pegler, 2007; Harriman, 2004). Blended learning akansemakin bermakna jika diikuti dengan pemanfaatan teknologi yang maksimal daripendidik, jadi pembelajaran tidak sekedar online saja tetapi juga ada media-mediadi dalamnya yang juga memanfaatkan teknologi yang ada, antara lain penggunaangambar dan animasi yang tepat (Harriman, 2004).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penerapan blended learningdapat meningkatkan kepuasan dan prestasi siswa dalam mempelajari kimiaanorganik (Williams, Bland & Christie, 2007), membantu siswa untuk lebih aktifdalam memperoleh pengetahuan secara mandiri yang berakibat pada peningkatanindeks prestasi siswa (Wong, 2007) dan siswa mendapatkan keuntungan berupaotonomi diri dan pengaturan diri melalui penerapan blended learning (Shih, 2010)Berdasarkan analisa materi dan hasil penelitian-penelitian tersebut, makapenerapan blended learning pada pembelajaran materi laju reaksi dapat dilakukandengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 4: Artikel Keefektifan Blended Learning

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan desain pretest-posttest. Populasi penelitian adalahsiswa kelas XI IPA SMAN I Kota Bima, sedangkan sampel penelitian adalahkelas XI IPA 6 dan XI IPA 7 yang dipilih dengan pertimbangan (purposivesampling), memiliki skor rata-rata kimia yang hampir sama pada semestersebelumnya dan sebagian besar siswa mempunyai laptop/PC. Data penelitianberupa skor motivasi dan skor hasil belajar. Data motivasi dikumpulkan denganmenggunakan instrumen angket motivasi belajar model ARCS yang terdiri dari 36item sedangkan data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes objektifsejumlah 25 item. Hasil validasi konstruk terhadap angket motivasi diperolehbahwa konstruksi angket semuanya valid, dengan tingkat validitas tinggi sebanyak21,4% dan validitas sangat tinggi sebanyak 78,57%, sedangkan hasil validasikonstruk terhadap instrumen tes menunjukkan seluruh soal valid, dengan tingkatvaliditas cukup sebanyak 4%, validitas tinggi sebanyak 8% dan validitas sangattinggi sebanyak 88%. Sebelum digunakan, instrumen diujicobakan pada siswakelas XII IPA 7 SMAN 1 Kota Bima. Pada hasil uji coba terhadap instrumenangket motivasi, diperoleh validitas isi yang dihitung dengan Korelasi BivariatPearson semua item angket berkriteria valid, dengan tingkat validitas cukupsebanyak 19% (7 item), validitas tinggi 75% (27 item) dan validitas sangat tinggi6% (2 item), sementara koefisien reliabilitas yang dihitung dengan metodeCronbach’s Alpha sebesar 0,97. Hasil uji coba terhadap instrumen tes diperolehvaliditas isi yang dihitung dengan Korelasi Bivariat Pearson semua butir soalberkriteria valid, dengan tingkat validitas cukup sebanyak 76% (19 soal) danvaliditas tinggi sebanyak 24% (6 soal), sementara koefisien reliabilitas sebesar0,90. Selanjutnya data motivasi dan hasil belajar siswa dianalisis denganmenggunakan teknik statistik uji-t satu pihak dan teknik persentase.

Untuk keperluan pembelajaran online, digunakan Software Moodle versi1.9 dengan web server apache versi 5.2.x. Kapasitas server yang dipakai sebesar500 MB serta bandwidth 50 GB. Spesifikasi ini diperlukan untuk menghindariserver down. Disamping itu, user memiliki koneksi internet dengan kecepatanminimal 40 Kbps setara 5 KBps.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Motivasi belajar siswa padapembelajaran materi laju reaksi dengan penerapan model blended learning lebihtinggi dibandingkan motivasi belajar dengan penerapan model pembelajarankonvensional, 2) Hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan penerapanmodel blended learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa denganpenerapan model pembelajaran konvensional. Secara lengkap hasil penelitiandisajikan dalam Tabel 1 dan 2 sebagai berikut:

Tabel 1 Perbandingan Rata-rata Skor Motivasi

Model Motivasi Awal Motivasi Akhir SelisihBlended Learning 116.88 143,53 26,65Konvensional 117 135,12 18,12

Page 5: Artikel Keefektifan Blended Learning

Dalam satuan persentase (dengan skor maksimal 180), persentasepeningkatan skor motivasi pada penerapan blended learning sebesar 14,8%sedangkan persentase peningkatan skor motivasi pada penerapan modelpembelajaran konvensional sebesar 10,1%. Hal ini menunjukkan bahwapenerapan blended learning lebih efektif dibandingkan penerapan modelpembelajaran konvensional pada peningkatan motivasi belajar siswa.

Tabel 2 Perbandingan Rata-rata Skor Pretest dan Posttest

Model Pretest Posttest SelisihBlended Learning 23.29 68.71 45.41Konvensional 23.41 56.59 33.18

Dalam satuan persentase (dengan skor maksimal 100), persentasepeningkatan skor tes pada penerapan model blended learning sebesar 45,4%sedangkan persentase peningkatan skor tes pada penerapan model pembelajarankonvensional sebesar 33,2%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan blendedlearning lebih efektif dibandingkan penerapan model pembelajaran konvensionalpada peningkatan hasil belajar siswa.

PEMBAHASAN

Bahasan dalam bab ini berupa analisis mengenai temuan-temuan penelitianyang merupakan jawaban atas rumusan masalah penelitian. Hal -hal yang akandibahas pada bagian ini adalah: 1) Peningkatan motivasi belajar dan, 2)Peningkatan hasil belajar.

Peningkatan Motivasi BelajarMotivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

dapat menggerakkan dirinya untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal ini hasilbelajar yang lebih baik. Aspek-aspek motivasi dalam penelitian ini berupaperhatian, relevansi, percaya diri dan kepuasan.

Aspek PerhatianPerhatian siswa muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu, oleh karena

itu rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan atau stimulus. Strategi yangmerangsang perhatian siswa antara lain: penggunaan metode penyampaian materiyang bervariasi, penggunaan media untuk melengkapi materi, pemberian contoh-contoh yang dekat dengan kehidupan siswa, dan teknik pembelajaran yangmelibatkan siswa secara aktif (Keller dalam Poulsen et al, 2008).

Beberapa temuan lain dalam penelitian ini sebagai penyebab ketertarikansiswa pada penerapan blended learning yang terungkap melalui kolom komentarpada angket dan diskusi online, antara lain: Adanya sumber belajar yang beragam dan gambar/animasi lain yang

disediakan melalui link sumber belajar. Beberapa responden mengatakanbahwa adanya sumber-sumber belajar lain yang disediakan membuat mereka

Page 6: Artikel Keefektifan Blended Learning

tidak merasa bosan untuk melihat materi pelajaran secara berulang-ulang,meski semuanya dalam bahasa inggris.

Penyediaan media chatting sebagai ruang diskusi synchronous. Mereka merasasenang dengan adanya ruang diskusi, dimana mereka bisa kapan sajaberdiskusi dengan temannya seperti pada media jejaring sosial lainnya.

Mereka bisa dengan mudah mengirim pertanyaan ke teman melalui fasilitas e-mail (diskusi asynchronous), jika mereka mengalami kesulitan.

Urutan penyajian informasi dalam website sangat mudah, sehingga merekamerasa dituntun seperti dalam kelas tatap muka.

Temuan ini menjadi indikasi bagi peningkatan presentase siswa yangmenyatakan setuju/sangat setuju serta penurunan presentase siswa yangmenyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju terhadap penerapan blended learningpada aspek perhatian. Terhadap masih adanya siswa yang menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap penerapan blended learning adalah ketiadaan fasilitasdalam hal ini laptop atau PC serta lambatnya akses jaringan internet. Berkaitandengan lambatnya akses jaringan internet, siswa beralasan bahwa pemakaianwebsite membuat mereka merasa tertinggal dibandingkan teman-temannya dalamberdiskusi ketika ada di rumah. Hal ini bisa dipahami karena siswa yang beralasanseperti ini, umumnya bertempat tinggal di pemukiman yang tidak memilikifasilitas warung internet (warnet), sehingga mereka hanya bisa memanfaatkanwaktu untuk berdiskusi ketika ada di sekolah.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yangdilakukan Means et al (2008). Mereka melaporkan bahwa penerapan modelblended learning dapat meningkatkan perhatian siswa dalam organisasi topikpembelajaran pada 35 sekolah dasar di Amerika. Hal senada juga ditemukan olehWaddoups & Howell (2002) bahwa pembelajaran dengan model blended learningtelah meningkatkan tingkat perhatian peserta didik pada desain instruksionalpembelajaran.

Aspek RelevansiRelevansi menunjukkan adanya hubungan materi pelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara jika siswamenganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi ataubermanfaat (Keller dalam Poulsen et al, 2008). Strategi untuk menunjukkanrelevansi materi pelajaran antara lain: menjelaskan tujuan instruksional,menjelaskan manfaat pengetahuan yang dipelajari dan penerapannya, danmemberikan contoh yang berkaitan dengan kondisi siswa. Temuan lain dalampenelitian ini sebagai penyebab meningkatnya motivasi pada aspek relevansi yangterungkap melalui kolom komentar pada angket, yaitu: Siswa merasa penggunaan website sebagai media pembelajaran telah memberi

pengalaman baru bagi mereka. Adanya animasi membantu mereka dalam memahami materi Fasilitas e-mail, menjadi media yang dimanfaatkan oleh siswa yang takut

bertanya untuk berdiskusi dengan siswa lain.Hal ini menjadi indikasi bagi peningkatan presentase siswa yang menyatakan

setuju/sangat setuju serta penurunan presentase siswa yang menyatakan tidaksetuju/sangat tidak setuju terhadap penerapan blended learning pada aspekrelevansi. Temuan yang sama juga didapatkan oleh Temuan ini memperkuat apa

Page 7: Artikel Keefektifan Blended Learning

yang ditemukan oleh Schmidt (2007) dan Martyn (2003) bahwa adanyalingkungan belajar yang fleksibel dalam metode blended learning dapat memberipilihan bagi siswa untuk mengatur dirinya, sehingga meningkatkan kontrol belajarmereka, juga meningkatkan motivasi dan kesuksesan dalam belajar mereka.

Aspek Percaya DiriKepercayaan diri berkaitan dengan merasa diri kompeten dan mampu

untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Strategi yang dapatdigunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar antara lain:meningkatkan harapan siswa untuk berhasil, menyusun penyampaian materidalam bagan-bagan yang lebih kecil, menyampaikan tujuan pembelajaran,membantu siswa mengetahui hal-hal yang sudah dikuasainya dan hal-hal yangmasih perlu diperhatikan, dan memberi umpan balik yang konstruktif selamapembelajaran.

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan fitur latihansoal/kuis dengan feedback secara langsung membuat siswa lebih percaya diri dansemakin semangat untuk belajar bagi siswa yang mendapat skor tinggi pada kuisdan melahirkan pengaturan diri bagi siswa yang mendapat skor rendah. Hal yangsama juga dilaporkan Lim (2004) dalam Bannier (2009), bahwa terjadipeningkatan motivasi melalui pembelajaran online yang berupa relevansi,pengaturan diri, feedback dan perhatian terhadap pembelajaran.

Aspek KepuasanKepuasan terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi

dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan (Robins, 2005). Strategiuntuk meningkatkan kepuasan antara lain: memberikan pujian verbal dan umpanbalik yang informatif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakanketrampilan atau pengetahuan yang baru diperoleh, meminta siswa yang telahmenguasai pengetahuan untuk membantu siswa yang masih belum menguasai danmembandingkan prestasi siswa dengan prestasinya dimasa lalu dengan standartertentu. Kepuasan siswa dalam penelitian ini, umumnya diungkapkan oleh siswakarena penggunaan kuis dengan feedback langsung dan penggunaan mediachatting. Mereka merasa puas dengan adanya skor yang langsung dilihat,sehingga melahirkan proses pengaturan diri dan kemandirian dalam belajar. Padapenggunaan media chatting, mereka merasa puas karena bisa berinteraksi denganteman lain kapan saja mereka mau seperti pada media social network lainnya.

Hal yang sama juga ditemukan oleh Martyn (2003), Zitting & Krause(2005), mereka melaporkan bahwa terjadi pengaturan diri melalui feedbacklangsung dan aktivitas siswa meningkat dengan penggunaan latihan mingguanberbasis tugas, sementara Riffell & Sibley (2003), juga melaporkan bahwapenerapan model blended learning dapat meningkatkan motivasi khususnya padaself-efficacy dan pengaturan diri serta ketrampilan pengaturan waktu melaluipekerjaan rumah (PR). Hal yang senada juga ditemukan oleh Williams, Bland &Christie (2007) bahwa penerapan model blended learning juga dapatmeningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan diri siswa sebagai aspek motivasidan Piskurich (2004) juga mendapatkan hasil bahwa penerapan model blendedlearning memberikan kepuasan dengan pengalaman yang lebih tinggidibandingkan pengajaran tatap muka.

Page 8: Artikel Keefektifan Blended Learning

Peningkatan Hasil Belajar

Beberapa temuan dalam penelitian ini yang mendukung adanyapeningkatan hasil belajar yang lebih tinggi pada penerapan blended learningdibandingkan penerapan model pembelajaran konvensional, antara lain:

Interaksi pada Sesi OnlinePenggunaan media diskusi online synchronous (chatting), telah

meningkatkan keaktifan siswa dalam berinteraksi pada proses pembelajaran. Halini diketahui dari ungkapan siswa pada saat diskusi, antara lain:“enak ya chatting begini, semuanya jadi mau ngomong, tidak seperti di kelas”.“asyik juga, kita bisa diskusi materi kapan saja, seperti di FB”

Penggunaan media chatting dalam penelitian ini juga memberikanfleksibilitas bagi siswa untuk belajar kapan dan dimanapun mereka mau. Hal inimenimbulkan pengaturan diri sehingga mendorong prakarsa diri untuk belajarsecara mandiri. Kemandirian dalam belajar terungkap pada diskusi online, dimanasiswa menyatakan bahwa mereka telah melakukan diskusi sebelum pembelajaranonline dilakukan. Adanya kemandirian dalam belajar yang ditemukan dalampenelitian ini sama seperti yang ditemukan oleh Ariyanto (2009) bahwa penerapanblended learning dapat meningkatkan peran dan kemandirian peserta didik dalamproses pembelajaran, selain itu pembelajaran akan lebih interaktif karena materiajar yang disampaikan dapat ditampilkan dalam bentuk text, audio maupun video(multimedia).

Pada penggunaan fitur e-mail (diskusi asynchronous) beberapa respondenmerasa terbantu dengan adanya fitur ini, karena dapat dipakai untuk berdiskusidengan siswa lain dalam mendiskusikan soal. Hal ini diungkapkan oleh beberapasiswa yang takut bertanya pada media synchronous.

Berkaitan dengan interaksi siswa terhadap topik pembelajaran, dalamreport disetiap topik yang diberikan untuk pembelajaran online, menunjukkanbahwa rata-rata akses tiap topik lebih dari 50 kali dengan persentase aksestertinggi disetiap topik terdapat pada latihan soal dan sumber belajar lain.Peningkatan interaksi dengan penerapan model blended learning dalam penelitianini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dziuban, Moskal & Hartman(2004), bahwa pembelajaran dengan model blended learning telah meningkatkaninteraksi sebagai indikator kepuasan dalam kesuksesan model blended learning.Sementara penelitian yang dilakukan oleh Wu & Hiltz (2004), juga menemukantelah terjadi peningkatan kepuasan dan hasil belajar siswa dengan penggunaanmedia asynchronous terhadap 116 siswa.

Bertindak berdasarkan umpan balikPada penggunaan media online berbasis web dengan program Moodle,

dapat disajikan ruang penilaian dalam bentuk latihan soal atau kuis. Padapenelitian ini, kuis yang diberikan diatur sedemikain rupa sehingga feedbackberupa skor yang diperoleh dapat langsung diketahui termasuk jawaban soal yangsalah dan benar. Feedback yang secara langsung ini dapat membantu siswa untukmengetahui kesulitan materi yang mereka hadapi sebelum mereka memulai prosesdiskusi. Beberapa responden menyatakan bahwa adanya skor yang langsung

Page 9: Artikel Keefektifan Blended Learning

disajikan setelah pengerjaan soal telah memacu mereka untuk belajar lebih giatlagi. Hal yang sama juga ditemukan oleh Martyn (2003), Zitting & Krause (2005)bahwa aktivitas siswa meningkat dengan penggunaan latihan mingguan berbasistugas. Penelitian oleh Hopper (2003) dan Strambi & Bouvet (2003) jugamelaporkan bahwa fitur kursus pembelajaran online yang paling berpengaruhpada hasil pembelajaran adalah feedback yang terjadwal. Hopper jugamenambahkan bahwa penggunaan media online dalam blended learning berperanbesar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Temuan lain yang juga mendukung terjadinya hasil belajar yang lebihtinggi pada penerapan blended learning dibandingkan hasil belajar padapenerapan model pembelajaran konvensional terlihat pada laporan praktikum.Penjelasan siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan penjelasan siswa kelaskontrol tentang pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap laju reaksi. Padakelas eksperimen, siswa mampu menggabungkan pengamatan makroskopismelalui praktikum dengan pemahaman secara teoritis, seperti yang disajikan padaTabel 3 berikut:

Tabel 3 Perbandingan Penjelasan Siswa

FaktorLajuReaksi

Penjelasan Siswa Kelas Eksperimen Penjelasan Siswa KelasKontrol

Luaspermukaansentuh

Bila luas permukaan untuk bersentuhan bertambahluas, maka kemungkinan untuk terjadinyatumbukan dengan spesies pereaksi lain semakinbesar. Akibat lebih lanjut, persentase tumbukandengan posisi yang tepat makin besar danmenghasilkan energi yang lebih besar dari energiaktivasi reaksinya

Semakin banyak luaspermukaan yang disentuholeh zat pelarut, makasemakin singkat waktuyang diperlukan.

Konsentrasi Bila konsentrasi suatu zat makin tinggi, makajumlah partikelnya makin banyak akibatnya jumlahtumbukan persatuan waktu semakin banyak,memperbanyak persentase tumbukan yangposisinya tepat dan menghasilkan energi yang lebihbesar dari energi aktivasi reaksinya

Semakin besar tingkatkonsentrasi zat pelarut akansemakin singkat waktuyang diperlukan untukmenghabiskan zat terlarut

PENUTUP

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:1. Motivasi belajar siswa pada pembelajaran materi laju reaksi dengan penerapan

model blended learning lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar denganpenerapan model pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan penerapan model blendedlearning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dengan penerapan modelpembelajaran konvensional.

Page 10: Artikel Keefektifan Blended Learning

SaranBeberapa saran yang dapat diberikan untuk perbaikan dan penelitian lebih

lanjut adalah:1. Dalam merancang model blended learning, hendaknya diperhatikan

keanekaragaman sumber belajar seperti sumber materi yang lain, animasi,gambar.

2. Dalam penelitian ini, terlihat bahwa fitur dalam sesi online yang paling banyakdipakai adalah fitur sumber belajar, latihan soal dengan feedback serta ruangdiskusi synchronous (chatting), oleh sebab itu hal ini dapat menjadi salah satupertimbangan bagi perancangan media online yang digunakan dalam blendedlearning.

3. Sumber daya lain yang perlu diperhatikan adalah kecepatan akses jaringaninternet di sekitar lingkungan siswa. Untuk user sebanyak 34 orang, kapasitasserver disarankan lebih dari 500 MB dengan bandwidth minimal 50 GB untukmenghindari server down, disamping itu user harus memiliki koneksi internetdengan kecepatan minimal 40 Kbps setara 5 KBps, agar tidak menggangguproses diskusi online.

DAFTAR RUJUKAN

Ariyanto, R. 2009. Penerapan Blended Learning dalam Proses Pembelajaran (online)(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6208167178.pdf) diakses 20 Juli 2011.

Bannier, B. J. 2009. Motivating and Assisting Adult,Online Chemistry Students: A Review ofLiterature. LLC:Springer Science and Bussines Media.

Beebe, R, Vonderwell, S & Boboc, M. 2010. Emerging Patterns in Transferring AssessmentPractices from F2f to Online Environments. Electronic Journal of e-Learning.Vol 8 (1)2010.

Cox, G. Carr, T & Hall, M. 2004. Evaluating the Use of Synchronous Communication in TwoBlended Courses. Journal of Computer Assisted Learning, 20, 183-193.

Dasna, I .W. & Sutrisno (ed). 2005. Model-model Pembelajaran Konstruktif dalam PengajaranSains/Kimia. Malang: FMIPA UM.

Dziuban, C. D, Hartman, J. L, & Moskal, P. D. 2004. Blended Learning. ECAR Research BuletinUSA: Educause. No 7 Vol. 2004.

Farida, I. 2010. The Importance of Development of Representational Competence in ChemicalProblem Solving Using Interactive Multimedia. (online)(http://faridach.wordpress.com/2010/10/13/the-importance-of-development-of-representational-competence-in-chemical-problem-solving-using-interactive-multimedia/),diakses 27 September 2011

Febrianti, D. N. 2010. Identifikasi Kesulitan Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa dalam MateriLaju Reaksi Kelas XI-IPA Semester 1 SMA Negeri 6 Malang. Skripsi Tidak diterbitkan.Malang: FMIPA UM.

Feryandi, D. 2004. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer denganMenerapkan Program Macromedia Flash pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris SDNSumbersari 1 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

Herron, J. D. 1996. The Chemistry Classroom. Formulas for Successful Teaching. Washington,DC: American Chemical Society.

Page 11: Artikel Keefektifan Blended Learning

Harriman, G. 2004. What is Blended Learning? E-Learning Resources. (online)(http://www.grayharriman.com/blended_learning.htm), diakses tanggal 20 Agustus 2011.

Hopper, K. 2003. Reasons to Go Hybrid. Distance Education Report. Vol. 7(24).7, dalam KarenVignare Michigan State University.

Iriany, Liliasari & Setyabudi, A. 2009. Model Pembelajaran Inquiry Laboratorium BerbasisTeknologi Informasi pada Konsep Laju Reaksi Untuk Meningkatkan Keterampilan GenerikSains dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMU (online)(http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI. PENDIDIKAN_IPA /194909271978032-LILIASARI/iriany_2009.pdf) diakses 27 Maret 2012.

Jacka, B. 1985. The Teaching of Defined Concepts: A Test of Gagne and Briggs’ Model ofInstructional Design. The Journal of Educational Research. Vol. 78. No. 4 (Mar. - Apr.,1985), pp. 224-227.

Little John, A. & Pegler, C. 2007. Preparing for e-Blended Learning. (e-Book), USA: Routledge.

Martyn, M. 2003. The Hybrid Online Model: Good Practice. Educause Quarterly Journal. No.1.2003.18 – 23.

Means, M. Toyama, Y. Murphy, R. Bakia, M & Jones, K. 2008. Evaluation of Evidence-BasedPractices in Online Learning: A Meta-Analysis and Review of Online Learning Studies.(online) (http://www2.ed.gov/rschstat/eval/ tech/evidence-based-practices/ finalreport. Pdf),diakses 12 Februari 2012.

Mukhan, S. 2010. Angket Motivasi Siswa terhadap Pelajaran. (online)(http://www.ziddu.com/download/9437020/AngketPengukurMinatdanMotivasiBelajarModelACRS.pdf.html). diakses 25 Mei 2011.

Patron, H & Lopez, S. 2011. Student Effort, Consistency, and Online Performance The Journal ofEducators Online. Vol 8 (2). July 2011.

Piskurich, R. 2004. Web-Assisted Courses for Business Education: An Examination Of TwoSections Of Principals Of Marketing. Journal of Marketing Education, 26(2), 161-173.

Poulsen, A. Lam, K. Cisneros, S & Trust, T. 2008. ARCS Model of Motivational Design. (online)(http://www.torreytrust.com/images/ITH_Trust.pdf), diakses 20 Februari 2012.

Riffell, S.K., & Sibley, D.F. 2003. Student Perceptions of A Hybrid Learning Format: Can OnlineExperiences Replace Traditional Lectures? Journal of College Science Teaching. 32. 394-399.

Robins, S. 2005.Organizational Behavior (online) (http://som.csudh.edu/depts/management/bchrispin/mgt312/pp%20Slides/OB11_03in.ppt) diakses 5Juli 2011.

Sanger, M.J. & Greenbowe, T.J. 2000. Addressing Student Misconceptions Concerning ElectronFlow in Electrolyte Solutions with Instruction Including Computer Animations andConceptual Change Strategies. International Journal of Science Education. No. 22, 521-537.

Sari, P.L & Purtadi, S. 2010. Pembelajaran Tematik pada Mata Kuliah Kimia Dasar sebagai ModelPembelajaran Berbasis Masalah. Cakrawala Pendidikan. No. 3 Tahun XXIX November2010.

Schmidt, J. 2007. Blogging practices: An analytical framework. Journal of Computer-MediatedCommunication. 12(4), article 13.

Shih, R. C. 2010. Blended Learning Using Video-Based Blogs: Public Speaking For English As ASecond Language Students. Australasian Journal of Educational Technology. 26 (6) 883-897.2010.

Strambi, A & Bouvet, E. 2003. Flexibility and Interaction At A Distance: A Mixed-ModeEnvironment For Language Learning Language Learning & Technology. Vol. 7(3)September 2003, pp. 81-102.

Suyanti, R. D. 2010 Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 12: Artikel Keefektifan Blended Learning

Waddoups, G.L & Howell, S.L. 2002. Bringing Online Learning to Campus: The Hybridization ofTeaching and Learning at Brigham Young University. International Review of Research inOpen and Distance Learning. 2(2). dalam Karen Vignare Michigan State University.

Williams, N. A, Bland, W. & Christie, G. 2007. Improving Student Achievement and Satisfactionby Adopting a Blended Learning Approach to Inorganic Chemistry. Journal of ChemistryEducation Research and Practice. Vol. 9. 2008. (43-50).

Wong, N.G. 2007. Kajian Blended Learning. (Online). (http://eprints.lib.ui.ac.id /4313 /7/126293-T-647-Kajian%20blended-Abstrak.pdf), diakses 26 Agustus 2011.

Wu, D. & Hiltz, S. R. 2004. Predicting Learning From Asynchronous Online Discussions. Journalof Asynchronous Learning Networks. 8(2). 139-151.

Zitting, E & Krause, A.O.I. 2005. Blended Learning In Chemical Processes Education. (online)(http://www.igi-global.com/ viewtitlesample.aspx?id= 52543), diakses 29 September 2011.

Page 13: Artikel Keefektifan Blended Learning

THE EFFECTIVENESS OF BLENDED LEARNING UPON MOTIVATION ANDLEARNING OUTCOMES OF GRADE XI SCIENCE STUDENTS OF SMAN 1

KOTA BIMA ON RATE OF REACTION TOPIC

Masyhudin 1, Surjani Wonorahardjo, Srini M. Iskandar 2

1 SMA Negeri 1 Kota Bima. Jl. Soekarno Hatta No. 29. Telp (0374) 43197 Kota Bima NTBIndonesia. E-mail: [email protected]; [email protected].

2 Chemistry Department. Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang No. 5 Telp. (0341) 551312Malang Jawa Timur Indonesia. E-mail: [email protected];[email protected].

ABSTRACT

This study aimed to test whether motivation and learning outcomes ofstudents XI IPA SMAN 1 Kota Bima on the reaction rate to the application ofblended learning models is higher than the motivation and learning outcomes ofthe application of conventional models. Blended learning model in this study acombination of face-to-face teaching methods (real class) with online learningmethods (virtual class), while the conventional models is that the overall learningmodel implemented in a face-to-face learning at the same time and space (realclass ). This research uses pretest-posttest design. Subjects were students in gradeXI Science SMAN I Bima City. Research data are motivation score and learningoutcomes score. Motivation data was collected by questionnaire motivationinstruments ARCS models with 36 items, and learning outcomes data wascollected by objective tes with 25 items. Motivation and student learningoutcomes data were analyzed using statistical t-test technique and the percentagetechnique. Research results showed: 1) Student’s learning motivation on reactionrate material with implementing blended learning model is higher thanconventional learning model, 2) Student’s learning outcomes on reaction ratematerial with implementing blended learning model is higher than conventionallearning model.

INTRODUCTION

Factors causing the low of student’s understanding on reaction ratematerial is the presence of abstract concepts (Farida, 2010; Sirhan, 2007), low ofstudent’s learning motivation (Febrianti, 2010; Sirhan, 2007) and tend do not havecourage to asks a question during the lesson, although they do not understand thematerial being studied (Sari & Purtadi, 2010). Sari & Purtadi (2010) finding is oneof the weaknesses of learning face to face, although face-to-face learning remainsthe primary model of education (Dasna & Sutrisno, 2005).

To solve those problems, one thing you can do is to improve teachingmethods. On learning of abstract concepts, Herron (1996:135) suggests the use of

Page 14: Artikel Keefektifan Blended Learning

animation or computer simulations. This is due to a computer animation canconcrete the abstract concepts (Sanger & Greenbowe, 2000). Sanger &Greenbowe research (2000) reported that the potential applications of computeranimation to be used as an effective strategy in learning, the indication there is asignificant difference in learning outcomes between students who are not shownin the animation to see the animation on learning materials electrolyte solution, inaddition to the animation can also attract the attention of students therebyincreasing their motivation to learn (Feryandi, 2004), increase the efficiency oflearning (Iriany, Liliasari & Setyabudi, 2009). Thus the use of images andcomputer animation is expected to increase motivation and learning outcomes ofstudents in learning abstract concepts in the material the reaction rate. Animationsand images used in teaching abstract concepts can be uploaded to the internet foruse in online learning.

In addition to abstract, the concept in reaction rate material can be eitherundefined concepts (Gagne & Briggs in Jacka, 1985) as the define/law reactionrate, activation energy, reaction equations and reaction order and the concept isbased on the process of (determination of reaction rates, the determination of therate equation reaction, factors affecting the rate of reaction) (Iriany et al, 2009;Suyanti, 2010). Defined concept in general is a concept relating to the definition(Gagne & Briggs in Jacka, 1985), is rote and require mastery of meaning bystudents verbalistic (Iriany, Liliasari & Setyabudi, 2009). Learning methods fordefined concept of delivery should be performed with oral or written in the formdefinition (Gagne & Briggs in Jacka, 1985). This concept of learning is alsosuggested by Herron (1996) to be done by presenting examples and non examples.Because they are rote and require mastery of the verbalistic meaning, then theconcept of learning is done through online learning methods to provide adefinition in writing accompanied by examples and non examples of conceptslearned through the pictures, graphics or animation on online media.

Research conducted by Cox, Carr & Hall (2004) reported that onlinelearning methods can enhance students' learning outcomes and the activityindicated by the increased participation of students. While Patron & Lopez (2011)found a significant increase in motivation (α = 0.01) with the implementation ofonline learning for 212 students. The same was obtained by Lim (2004) inBannier (2009), that an increase in motivation through relevance of onlinelearning, self-regulation, feedback and attention to learning. Thus theimplementation of online learning materials in the learning rate of the reaction canbe carried out in the hope of increasing the activity in question or interact withstudents in learning to improve motivation and learning outcomes..Efforts to improve teaching methods can also be done for concept-basedprocesses. Herron (1996:127-135) suggests the concept of learning is best donethrough an experiment by comparing the process with another process. This isbecause the experience gained from the experiment is an irreplaceable experiencein learning science (Herron, 1996:114), in addition to the implementation ofexperiments in learning has the potential to enhance students' understanding ofsubject matter (Ashadi, 2009). Research conducted by Herron (1996) reported adifference in learning outcomes between students who do not experiment with theexperiment.

Page 15: Artikel Keefektifan Blended Learning

Learning concept is based on the process also requires a certain mastery ofprocess skills (Suyanti, 2010). Assessment of mastery of the skills to do theexperiment and mathematical process skills can’t be done online, because itrequires the involvement of student actions that can be observed (Angelo & Crossin Beebe, Vonderwell & Boboc, 2010), thus demanding a face-to-face learningthrough experiments for the factor that affect reaction rates, as well as throughpractice questions for the concept of determination of the rate equation for thereaction and the reaction order requires the mastery of mathematical processes(Sunyono, 2009).

Based on the concept of the material properties of the reaction rate and therelated research results presented above, the reaction rate of learning materials canbe done with online learning combined with face-to-face learning. Learning modelthat combines face-to-face learning and online learning is called blended learning(Little John & Pegler, 2007; Harriman, 2004). Blended learning will be moremeaningful if accompanied by a maximum utilization of education technology, solearning is not just online but also media in it who also take advantage of existingtechnology, such as the use of appropriate images and animations (Harriman,2004) .

Several studies have shown that the application of blended learning toincrease student satisfaction and achievement in the study of inorganic chemistry(Williams, Bland & Christie, 2007), helping students to be more active inacquiring knowledge independently, resulting in increased student achievementindex (Wong, 2007) and students get the advantage of self-autonomy and self-regulation through the application of blended learning (Shih, 2010) Based on theanalysis of the material and the results of these studies, the application of blendedlearning at the rate of learning materials can be done with a view to improvingstudents' motivation and learning outcomes.

METHODS

This research uses pretest-posttest design. The study population was aclass XI science student SMAN I Bima city, while the sample is a class XI IPA 6and 7 are chosen with consideration of (purposive sampling), had average scoresare almost the same chemical in the previous semester and most students havelaptop/PC. Research data are motivation score and learning outcome scores.Motivation data were collected using an instrument of motivation questionnaireARCS model of motivation to learn which consists of 36 items while learningoutcome data was collected using a 25 objective test items. The results ofconstruct validation of motivation questionnaire it was found that construction ofvalid questionnaires, with a high level of validity as much as 21.4% and highvalidity as much as 78.57%, while the results of construct validation of the tesinstrument shows all valid tes, with a sufficient level of validity of 4 %, 8% ofhigh validity and validity is very high as much as 88%. Before use, the instrumentwas tested in IPA 7 class XII students of SMAN 1 Bima City. On the test resultsof the questionnaire instrument of motivation, which is obtained content validitywas calculated with Pearson’s Bivariate Correlation all items are valid with a

Page 16: Artikel Keefektifan Blended Learning

sufficient level of validity as much as 19% (7 items), the validity of the high 75%(27 items) and the validity of the very high 6% (2 items), while the reliabilitycoefficient is calculated by the method of Cronbach's Alpha of 0.97. The results oftests on instrument content validity of tes obtained are calculated with Pearson’sBivariate Correlation all tes items are valid, with the level of validity is quite asmuch as 76% (19 questions) and high validity as much as 24% (6 questions),while the reliability coefficient is calculated by the method of Cronbach's Alphaof 0.90 . Furthermore, the data of motivation and student learning outcomes wereanalyzed using t-test statistical technique and the percentage of engineering.

For the purposes of online learning, use Moodle Software version 1.9 withapache web server version 5.2.x. Used server capacity of 500 MB and 50 GBbandwidth. These specifications are necessary to avoid the server down. Inaddition, the user has an Internet connection with minimum speed of 40 Kbpsequivalent to 5 KBps.

RESEARCH RESULTS

The results showed that: 1) student motivation in learning the material thereaction rate with the application of blended learning models is higher than themotivation to study the application of conventional learning models, 2) the resultsof student learning at the rate of material to the application of blended learningmodels is higher than the results of learning students with the application ofconventional learning models. Complete results are presented in Tables 1 and 2 asfollows:

Table 1 Comparison of Average Score Motivation

Model Pre Motivation Post Motivation GainBlended Learning 116.88 143,53 26,65Conventional 117 135,12 18,12

In units of percentage (with a maximum score 180), the percentageincrease in scores on the application of blended learning motivation of 14.8%while the percentage increase in motivation scores on the application ofconventional models of 10.1%. This indicates that the application of blendedlearning is more effective than the application of conventional models onincreasing student’s motivation.

Table 2 Comparison of Average Score Pretest and Posttest

Model Pretest Posttest GainBlended Learning 23.29 68.71 45.41Conventional 23.41 56.59 33.18

Page 17: Artikel Keefektifan Blended Learning

In units of percentage (with a maximum score of 100), the percentageincrease in test scores on the application of blended learning models by 45.4%while the percentage increase in test scores on the application of conventionalmodels for 33.2%. This indicates that the application of blended learning is moreeffective than the application of conventional models on improving studentlearning outcomes.

DISCUSSION

The discussion in this chapter in the form of an analysis of researchfindings that the answer to the formulation of research problems. Matters to bediscussed in this section are: 1) Increased motivation to learn and, 2) Improvementof learning outcomes.

Increased MotivationMotivation to learn is impulse or force in students who can drive

themselves to achieve a specific goal in this case a better learning outcomes.Motivational aspects in the study of attention, relevance, confidence andsatisfaction.

Aspects of AttentionAttention of students emerged, driven by curiosity, because

it is this curiosity to get a stimulus or stimulus. Strategies that stimulate student’sattention include: the use of a variety of delivery methods, the use of media tocomplement the material, giving examples that are close to student’s lives, andlearning techniques that involve students actively (Keller et al in Poulsen, 2008).Several other findings in this study as the cause of the student’s interest in theapplication of blended learning are revealed through the comments on thequestionnaires and online discussion, among others: There is a variety of learning resources and images / animations other learning

resources available through the link. Some respondents said that the presenceof other learning resources provided to them from being bored to see the lessonmaterial over and over again, although everything in English.

Provision of media chat as synchronous discussion space. They are pleasedwith the discussion room, where they can discuss with friends at any time as onother social networking media.

They can easily send a question to a friend via e-mail facilities (asynchronousdiscussion), if they run into trouble.

The order of presentation of information in the website is very easy, so theyfeel guided as in face to face classes.

This finding is an indication for an increase in the percentage of studentswho had agreed / strongly agreed and reduced the percentage of students whoclaim to disagree/strongly disagree on the application of blended learning in

Page 18: Artikel Keefektifan Blended Learning

aspects of attention. Against the persistence of students who expressed theirdisagreement with the application of blended learning is the lack of facilities inthis laptop or PC and network access than the Internet. Associated with the slownetwork access the Internet, students argued that the use of websites to make themfeel left behind compared to his friends in the discussions when there are athome. This is understandable because students who reasoned like this, generallyresiding in residential facilities do not have internet cafes, so that they can onlytake the time to discuss when it is in school.

The results of this study showed similar results with studies conductedMeans et al (2008). They found that the application of blended learning modelscan enhance student’s interest in the topic of organizational learning in 35 primaryschools in America. The same thing was also found by Waddoups & Howell(2002) that learning is a model of blended learning has increased the level of thelearner’s attention on learning instructional design.

Aspects of RelevanceThe relevance of the subject matter suggests a connection with student’s

needs and conditions. Motivated students will be maintained if students think thatwhat is learned to meet personal needs or beneficial (Keller et al in Poulsen,2008). Strategies to demonstrate the relevance of subject matter include:explaining the instructional goals, explain the benefits and application ofknowledge learned, and provide examples relating to the student. Another findingin this study as a cause of increased motivation on the aspect of relevance isrevealed through the comments on the questionnaire, namely: Students find the use of websites as a medium of learning has given a new

experience for them. An animated assists them in understanding the material. e-mail facility, to be exploited by the media who are afraid to ask students to

discuss with other students.

This is an indication for an increase in the percentage of students who hadagreed / strongly agreed and reduced the percentage of students who claim todisagree / strongly disagree on the application of blended learning on aspects ofrelevance. The same findings obtained by these findings reinforce what was foundby Schmidt (2007) and Martyn (2003) that the existence of a flexible learningenvironment in the blended learning method can provide options for students toorganize themselves, thereby increasing control of their learning, it also increasesthe motivation and success in their learning.

Aspects of ConfidenceConfidence associated with the feel competent and capable to be able to

interact positively with the environment. Strategies that can used to increase theconfidence of students in the study include: raising expectations for studentsuccess, develop the delivery of material in the charts of smaller, convey thepurpose of learning, helping students to know the things that have been masteredand the things that still need attention, and provide constructive feedback duringlearning.

Page 19: Artikel Keefektifan Blended Learning

The findings in this study indicate that use of the features exercises /quizzes with feedback directly to make students more confident and more eager tolearn (students who score high on the quiz) and gave birth to self-regulation forstudents who score low. The same was obtained by Lim (2004) in Bannier (2009),that an increase in motivation through relevance of online learning, self-regulation, feedback and attention to learning.

Aspect of SatisfactionSatisfaction occurs when individual needs are met and associated with the

degree of likes and dislikes (Robins, 2005). Strategies to improve satisfactionamong others: providing verbal praise and informative feedback, provides theopportunity for students to use new skills or knowledge acquired, ask the studentswho have mastered the knowledge to help students who still have not masteredand compare student performance with past performance with certainstandards. Student satisfaction in this study, is generally expressed by the studentsbecause of the use of a quiz with immediate feedback and chat media. They weresatisfied with the score of the directly viewed. hey were satisfied with the scoreimmediately visible, so the delivery process of self-regulation and independencein learning. On the use of chat media, they feel satisfied because they can interactwith other friends whenever they want to be like on other social network media.

The same was found by Martyn (2003), Zitting & Krause (2005), theyfound that self-regulation occurs through direct feedback and increased studentactivity with the use of task-based exercises weekly, while Riffell & Sibley(2003), also found that the application can enhance blended learning model ofmotivation, especially in self-efficacy and self-regulation and time managementskills through homework (PR). Similar things were also found by Williams, Bland& Christie (2007) that the application of blended learning models can alsoimprove self-confidence and self-satisfaction as an aspect of student motivationand Piskurich (2004) also obtain the result that the application of blended learningmodels providing more satisfaction with the experience higher than face to faceteaching.

Improved Learning Outcomes

Some of the findings in this study support an increase in higher learning outcomesin the implementation of blended learning compared to non-application of blendedlearning models, among others:

Interaction in Online SessionThe use of online discussion media synchronous (chat), has increased the

activity of the students to interact in the learning process. It is known fromstudents during discussion of the phrase"nice chatting like this, everything is so willing to talk, not like in the classroom"."Fun, we can at discussion any the material, like on FB"

Page 20: Artikel Keefektifan Blended Learning

The use of media chat in this study also provides flexibility for students tolearn whenever and wherever they want. This gives rise to self-regulation thatencourages self-initiative to learn independently. Independence in learning isrevealed in online discussions, where students stated that they have haddiscussions before the online learning done. The existence of independence inlearning were found in this study is the same as found by Ariyanto (2009) that theapplication of blended learning to enhance the role and independence of learnersin the learning process, otherwise it will be more interactive learning as teachingmaterials presented can be displayed in the form of text, audio and video(multimedia).

On the use of e-mail feature (asynchronous discussion) some respondentsfeel that the feature, as it can be used to discuss with other students in discussingthe matter. This was expressed by some students who are afraid to asksynchronous media.

Related to the interaction of students towards learning topics, each topic ina report given to online learning, shows that the average access each topic formore than 50 times with the highest percentage of access to each topic found inexercises and other learning resources.

Increased interaction with the application of blended learning models inthis study is in line with research conducted by Dziuban, Moskal & Hartman,(2004), that learning to blended learning models have increased interaction as anindicator of satisfaction in the success of blended learning models. While theresearch conducted by Wu & Hiltz (2004), also found there has been increasedstudent satisfaction and learning outcomes with the use of asynchronous media to116 students.

Acting on feedbackOn the use of web-based online media with the Moodle program,

can be served room assessment given in the form of exercises or quizzes. In thisstudy quizzes are given arranged in such a way that the feedback in the form ofscores obtained can be immediately known, including answers about right andwrong. This direct feedback can help students to learn the material difficultiesthey face before they begin the process of discussion. Some respondents statedthat the score is immediately presented after processing problem has spurred themto study harder. The same thing is found by Martyn (2003), Zitting & Krause(2005) that the student activity increased with the use of task-based exercisesweekly. The same was found by Hopper (2003) and Strambi & Bouvet (2003),online learning courses that feature the most influence on learning outcomes isscheduled feedback. Hopper also added that the use of online media in a blendedlearning plays a major role in improving the quality of learning.

Other findings also support the result of higher learning in the applicationof blended learning than learning outcomes on the application of conventionalmodels seen in lab reports. Explanation of students of experimental class betterthan explanation the control class on surface area and the influence of temperatureon reaction rate. In the experimental class, students are able to combinemacroscopic observations through a experiment with theoretical understanding, aspresented in Table 3 below:

Page 21: Artikel Keefektifan Blended Learning

Table 3 Comparison of Student Explanations

TheReactionRateFactors

Explanation of Student Class ExperimentsExplanation of StudentClass Control

Contactarea

If the surface area for increased contact area, thenthe possibility for the occurrence of collisionswith other species of the reagent increases. Furtherresult, the percentage of collisions with the exactposition of the greater and greater energy yieldof the reaction activation energy

The more surface area that istouched by thesolvent, then the shorterthe time required

Concentrate When the higher concentration of a substance, thenthe number of particles is more a result the numberof collisions per time more and more, multiplythe appropriate percentage of collisions thatposition and generate greater energy than theactivation energy of reaction

The greater the degree ofconcentration ofsolvent would be theshorter time needed to spendthe solute

CLOSING

ConclusionBased on the results of research conducted, the conclusion as follows:

1. Students' motivation in learning the material the reaction rate with theapplication of blended learning models is higher than the motivation to studythe application of conventional learning models.

2. Student learning outcomes at the rate of material to the application of blendedlearning models is higher than the results of studying the application ofconventional learning models.

SuggestionSome suggestions can be given for improvement and further research is:

1. In designing a model of blended learning, learning resource diversity should beconsidered as another source of material, animation, drawing.

2. In this study, it appears that the features in the online sessions are the mostwidely used features of learning resources, practice questions with feedbackand discussion rooms synchronous (chat), so this could be one of theconsiderations for the design of online media that is used in blended learning .

3. Another resource to consider is the network access speed internet in the studentneighborhood. For the user as many as 34 people, recommended servercapacity more than 500 MB with a minimum bandwidth of 50 GB to avoid theserver down. In addition, the user must have an internet connection withminimum speed of 40 Kbps equivalent to 5 KBps, so as not to interfere withthe process of online discussions. materials on the reaction rate or even toreplace face to face meetings with online learning.

Page 22: Artikel Keefektifan Blended Learning

REFERENCES

Ariyanto, R. 2009. Penerapan Blended Learning dalam Proses Pembelajaran (online)(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6208167178.pdf) diakses July 20th 2011.

Bannier, B. J. 2009. Motivating and Assisting Adult, Online Chemistry Students: A Review ofLiterature. LLC: Springer Science and Bussines Media.

Cox, G. Carr, T & Hall, M. 2004. Evaluating the Use of Synchronous Communication in TwoBlended Courses. Journal of Computer Assisted Learning, 20, 183-193.

Dasna, I .W. & Sutrisno (ed). 2005. Model-model Pembelajaran Konstruktif dalam PengajaranSains/Kimia. Malang: FMIPA UM.

Dziuban, C. D, Hartman, J. L, & Moskal, P. D. 2004. Blended Learning. ECAR Research BuletinUSA: Educause. No 7 Vol. 2004.

Farida, I. 2010. The Importance of Development of Representational Competence in ChemicalProblem Solving Using Interactive Multimedia. (online)(http://faridach.wordpress.com/2010/10/13/the-importance-of-development-of-representational-competence-in-chemical-problem-solving-using-interactive-multimedia/),access September 27th 2011

Febrianti, D. N. 2010. Identifikasi Kesulitan Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa dalam MateriLaju Reaksi Kelas XI-IPA Semester 1 SMA Negeri 6 Malang. Skripsi Tidak diterbitkan.Malang: FMIPA UM.

Feryandi, D. 2004. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer denganmenerapkan Program Macromedia Flash pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris SDNSumbersari 1 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

Herron, J. D. 1996. The Chemistry Classroom. Formulas for Successful Teaching. Washington,DC: American Chemical Society.

Harriman, G. 2004. What is Blended Learning? E-Learning Resources. (online)(http://www.grayharriman.com/blended_learning.htm), access tanggal August 20th 2011.

Hopper, K. 2003. Reasons to Go Hybrid. Distance Education Report. Vol. 7(24).7. in VignareMichigan State University.

Iriany, Liliasari & Setyabudi, A. 2009. Model Pembelajaran Inquiry Laboratorium BerbasisTeknologi Informasi pada Konsep Laju Reaksi Untuk Meningkatkan Keterampilan GenerikSains dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMU (online)(http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI. PENDIDIKAN_IPA /194909271978032-LILIASARI/iriany_2009.pdf) access March 27th 2012.

Little John, A. & Pegler, C. 2007. Preparing for e-Blended Learning. (e-Book), USA: Routledge.

Martyn, M. 2003. The Hybrid Online Model: Good Practice. Educause Quarterly Journal. No. 1.2003 (18 – 23).

Means, M. Toyama, Y. Murphy, R. Bakia, M & Jones, K. 2008. Evaluation of Evidence-BasedPractices in Online Learning: A Meta-Analysis and Review of Online Learning Studies.(online) (http://www2.ed.gov/rschstat/eval/ tech/evidence-based-practices/ finalreport. Pdf),access on February 12th 2012.

Mukhan, S. 2010. Angket Motivasi Siswa terhadap Pelajaran. (online)http://www.ziddu.com/download/9437020/AngketPengukurMinatdanMotivasiBelajarModelACRS.pdf.html. access on May 25th 2011.

Patron, H & Lopez, S. 2011. Student Effort, Consistency, and Online Performance The Journal ofEducators Online. Volume 8, Number 2, July 2011.

Piskurich, R. 2004. Web-Assisted Courses for Business Education: An Examination Of TwoSections Of Principals Of Marketing. Journal of Marketing Education, 26(2), 161-173.

Page 23: Artikel Keefektifan Blended Learning

Poulsen, A. Lam, K. Cisneros, S & Trust, T. 2008. ARCS Model of Motivational Design. (online)(http://www.torreytrust.com/images/ITH_Trust.pdf), access on February 20th 2012.

Riffell, S.K., & Sibley, D.F. 2003. Student Perceptions of A Hybrid Learning Format: Can OnlineExperiences Replace Traditional Lectures? Journal of College Science Teaching, 32. 394-399.

Robins, S. 2005.Organizational Behavior (online) (http://som.csudh.edu/depts/management/bchrispin/mgt312/pp%20Slides/OB11_03in.ppt) access on July 5th 2011.

Sanger, M.J. & Greenbowe, T.J. 2000. Addressing Student Misconceptions Concerning ElectronFlow in Electrolyte Solutions with Instruction Including Computer Animations andConceptual Change Strategies. International Journal of Science Education. 22. 521-537.

Sari, P.L & Purtadi, S. 2010. Pembelajaran Tematik pada Mata Kuliah Kimia Dasar sebagai ModelPembelajaran Berbasis Masalah. Cakrawala Pendidikan No. 3 XXIX November 2010.

Schmidt, J. 2007. Blogging Practices: An Analytical Framework. Journal of Computer-MediatedCommunication. 12(4), article 13.

Shih, R. C. 2010. Blended Learning Using Video-Based Blogs: Public Speaking For English As ASecond Language Students. Australasian Journal of Educational Technology. 26 (6) 883-897.2010.

Strambi, A & Bouvet, E. 2003. Flexibility and Interaction At A Distance: A Mixed-ModeEnvironment For Language Learning. Language Learning & Technology. Vol. 7(3)September 2003, pp. 81-102.

Suyanti, R. D. 2010 Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Waddoups, G.L & Howell, S.L. 2002. Bringing Online Learning to Campus: The Hybridization OfTeaching and Learning at Brigham Young University. International Review of Research inOpen and Distance Learning, 2(2), in Karen Vignare Michigan State University.

Williams, N. A, Bland, W. & Christie, G. 2007. Improving Student Achievement and Satisfactionby Adopting a Blended Learning Approach to Inorganic Chemistry. Journal of ChemistryEducation Research and Practice .Vol. 9. 2008. (43-50).

Wong, N.G. 2007. Kajian Blended Learning. (Online). (http://eprints.lib.ui.ac.id /4313 /7/126293-T-647-Kajian%20blended-Abstrak.pdf), access on August 26 th 2011.

Wu, D. & Hiltz, S. R. 2004. Predicting Learning From Asynchronous Online Discussions. Journalof Asynchronous Learning Networks. 8 (2), 139-151.

Zitting, E & Krause, A.O.I. 2005. Blended Learning In Chemical Processes Education. (online)(http://www.igi-global.com/ viewtitlesample.aspx?id= 52543), access on September 29th

2011.