artikel mengenai plumbing

26
TUGAS PLUMBING (ARTIKEL MENGENAI PLUMBING) DISUSUN OLEH : Nama : Nurlaila Mahmud NIM : 10313891 Kelas : Ganjil SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN “YAYASAN LINGKUNGAN HIDUP” YOGYAKARTA

Upload: arya-wandika

Post on 19-Jan-2016

117 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PMB

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Mengenai Plumbing

TUGAS PLUMBING

(ARTIKEL MENGENAI PLUMBING)

DISUSUN OLEH :

Nama : Nurlaila Mahmud

NIM : 10313891

Kelas : Ganjil

SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN

“YAYASAN LINGKUNGAN HIDUP”

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Artikel Mengenai Plumbing

I. Sistem Plumbing dalam Artikel Pembangunan

Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.

Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.

Page 3: Artikel Mengenai Plumbing

Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.

Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya. Sistem Instalasi Plumbing

Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas tiga bagian utama yang harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan penghuni :

1. Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.

2. Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.

3. Instalasi Plumbing Sistem Venting.

Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih

(Clear Water Tank) atau Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank).Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer.

Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.

Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan satu hari pemakaian air. Dan kualitas air disesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yang bersangkutan. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plumbing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum,

Page 4: Artikel Mengenai Plumbing

Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara, dan sistem plumbing standart nasional indonesia, SNI 03 – 6481 – 2000 Sistem Plumbing.Sistem Penyediaan Air Bersih terbagi menjadi empat sistem:

Sistem Sambung Langsung

Sistem Tangki Atas

Sistem Tangki Tekan

o Sistem Hydrocel

o Sistem Diaphragma

Sistem Tanpa Tangki

o Sistem kecepatan putaran pompa konstan

o Sistem kecepatan putaran pompa variable

PERALATAN UTAMA & FUNGSI

Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank ke roof tank melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompa transfer yang sering dipakai, antara lain :

o End Suction Pump

o Horizontal Split Case Pump

o Multi Stage Pump

o Centrifugal Pump

Pressure Tank, berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start-stop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai, antara lain :

o Diaphragma Pressure Tank

o Non Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank

Peralatan pengaturan dan ukur, meliputi :

o Check Valve, penahan aliran balik air didalam instalasi pipa.

o Gate Valve, pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa.

o Ball Valve, pengatur jumlah aliran air didalam pipa.

o Butterfly Valve, pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa.

Page 5: Artikel Mengenai Plumbing

o Floating Valve, klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki.

o Foot Valve, penahan air balik di bawah pipa isap.

o Strainer, berfungsi sebagai filter air.

o Flexible Joint, penahan getaran dan gerakan.

o Pressure Gauge, pengukur tekanan.

o Pressure Switch, alat kontak hubung-putus akibat tekanan.

o Flow Switch, alat kontak hubung-putus akibat aliran.

o Water Meter, pengukur debit air.

 

 

1. Sistem Sambung Langsung

Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (PDAM). Karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasi ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, maka sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung skala kecil dan rendah.

2. Sistem Tangki Atas

Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai alasan tidak dapat diterapkan, sebagai gantinya banyak sekali digunakan sistem tangki atap. Sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah atau dipasang pada lantai terendah, kemudian dipompakan ke tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh lantai bangunan.

Sistem tangki atap ini seringkali digunakan dengan pertimbangan :

1. Selama air digunakan tidak terjadi perubahan tekanan yang berarti pada alat plumbing. Perubahan tekanan hanya terjadi karena akibat perubahan level air di dalam tangki atap sehingga harus diupayakan agar level air tetap konstan.

2. Pada sistem penyedia air tangki atas bekerja secara otomatis karena pada umumnya dilengkapi swith automatik sehingga kecil kemungkinan timbulnya kesulitan akibat penurunan tajam pada permukaan level air.

3. Perawatan tangki atas relatif lebih sederhana dibandingkan dengan sistem tangki tekan.

Page 6: Artikel Mengenai Plumbing

4. Perlu pompa cadangan untuk bangunan yang besar dan tinggi.

Karena, tuntutan alat-alat plumbing, agar dapat bekerja dengan baik maka peletakan tangki atap menjadi penting. Sebagai contoh katub glontor (flush valve) dapat bekerja dengan baik jika tekanan air pada alat plumbing sebesar 1,00 kg/cm2 atau tinggi tangki atap lebih besar atau sama dengan 10 meter.

Jika peletakan tangki tidak memungkinkan sehingga tekanan tidak dapat tercapai maka perlu dipertimbangkan pemasangan pipa sambung langsung ke alat saniter atau alat plumbing (fixture) atau dengan memasang pompa pendorong (booster pump) agar kerugian tekanan berkurang. Memilih alat plambing yang tidak terlalu tinggi tuntutan tekanan kerjanya, misal kloset dengan katup glontor dengan tekanan kerja 0,6 kg/cm2 atau tinggi tangki 6,00 meter.

Sistem Tangki Tekan

Prinsip kerja dari sistem tangki tekan (hidrosfor) adalah sebagai berikut, air yang telah ditampung di dalam tangki bawah dipompa ke dalam tangki tertutup yang mengakibatkan udara didalamnya terkompresi sehingga tersedia air dengan tekanan awal yang cukup untuk didistribusikan ke peralatan plumbing di seluruh bangunan yang direncanakan. Pompa bekerja secara otomatis diatur oleh detektor tekanan, yang membuka dan menutup saklar penghasut motor listrik penggerak pompa. Pompa akan berhenti bekerja jika tekanan tangki telah mencapai batas maksimum yang ditetapkan dan mulai bekerja jika batas minimum tekanan yang ditetapkan telah dicapai.

Daerah fluktuasi tekan tergantung pada tinggi bangunan, misalkan untuk bangunan 2 – 3 lantai tekanan air harus mencapai 1 – 1,5 kg/cm2 atau 0.981 – 1,471 bar atau 10 – 11.5 mka (muka kolom air). Kelebihan-kelebihan sistem tangki tekan adalah lebih menguntungkan dari segi estetika karena tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan tangki atap, mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainnya dan harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara. Disamping itu diperlukan juga kompressor dan keduanya dioperasikan secara automatis.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah kekurangannya, diantaranya : daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasinya, dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan udara dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dari dalam tangki tekan.

Rancangan volume udara dalam tangki umumnya sebesar 30% dari volume tangki dan sisanya berisi air. Seiring dengan berkurangnya udara maka kompressor menjadi kebutuhan mutlak harus dipasang.

Page 7: Artikel Mengenai Plumbing

Variasi sistem tangki tekan adalah sebagai berikut:

1. Sistem Hydrocel: Sistem tangki tekan hydrocel untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kekurangan yaitu air dalam tangki sedikit.

2. Sistem Tangki Tekan dengan Diapragma: Sistem tangki tekan dengan diafram ini, untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus sebagai pemisah air dengan udara.tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai penyimpan air dan peredam pukulan. Namun dalam hal ini tidak dapat difungsikan secara bersama-sama.

Sistem tangki tekan dapat dianggap lebih berfungsi sebagai suatu sistem pengaturan tekanan dibandingkan dengan fungsinya sebagai penyimpan air, karena bukan sebagai sistem penyimpan air seperti tangki atap dan karena jumlah volume air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relatif sedikit, mengakibatkan pompa akan sering bekerja dan menyebabkan pompa lebih berat kerjanya.

Sistem Tanpa Tangki

Sistem ini sebenarnya tidak direkomendasi oleh berbagai pihak, Sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama. Ciri-ciri sistem tanpa tangki adalah mengurangi kemungkinan pencemaran air minum karena menghilangkan tangki bawah maupun tangki atas, mengurangi kemungkinan terjadinya karat karena kontak air dengan udara relatif singkat, kalau cara ini diterapkan pada bangunan pencakar langit akan mengurangi beban struktur bangunan, untuk kompleks perumahan perumahan dapat menggantikan menara air, penyediaan air sepenuhnya bergantung pada sumber daya, pemakaian daya besar dibandingkan dengan tangki atap dan harga awal tinggi karena harga sistem pengaturannya.Sistem ini terdapat dua sistem dikaitkan dengan kecepatan pompa, yaitu :

1. Sistem kecepatan putaran pompa konstan, Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang diatur oleh tekanan.

2. Sistem kecepatan putaran pompa variabel, Sistem ini untuk mengubah kecepatan atau laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran pompa secara otomatik. Sistem kecepatan putaran pompa variabel mempunyai keuntungan/ kerugiannya antara lain :

1. Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki,

Page 8: Artikel Mengenai Plumbing

2. Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung,

3. Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas,

4. Biaya pemakaian daya listrik besar,

5. Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya,

6. Investasi awal besar.

 

Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.

Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.

Instalasi Plumbing Sistem Venting.

Sistem venting merupakan sistem instalasi plumbing yang dapat mengeluarkan udara yang terjebak di dalam instalasi pipa air buangan guna menghindari efek siphone.

Sumber : http://jonpurba.wordpress.com

II. PERENCANAAN PLUMBING

A. Hal Umum Sistem Instalasi Plumbing1. Sistem Air Bersih

Sumber Air bersih diambil dari sumber air tanah berupa sumur dalam (deep well). Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur/pasir yang terbawa dari sumur. Air dari roof tank di alirkan ke seluruh instalasi bangunan dengan cara grafitasi.

2. Sistem Air Kotor dan Air BekasUntuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk

langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.

Page 9: Artikel Mengenai Plumbing

3. Spesifikasi Teknis dan Produka. SUMUR BOR, sebagai sumber air yang akan digunakan dibuat dengan total kedalaman pemboran min 30 meter atau ada penambahan kedalaman dengan menyesuaikan dengan kondisi permukaan air. Konstruksi sumur menggunakan pipa PVC AW wavin. Seluruh pelaksanaan teknis pembuatan sumur dalam ini harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi dan petunjuk teknis dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan Setempat dan Direktorat Geologi Tata Lingkungan, termasuk aturan peletakan screen, ukuran konstruksi sumur yang diijinkan, dan penentuan kapasitas pompa. Untuk menentukan lokasi titik sumur kontraktor harus melakukan test geolistrik.

b. Pipa-pipa yang digunakan untuk instalasi plumbing ini adalah sebagai berikut :

Instalasi Air bersih untuk keperluan Domestic water (MCK) menggunakan pipa Galvanis GIP kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII (Medium A).

Instalasi Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa PVC RUCHIKA AW Class.

Instalasi Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik, rekomendasi material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau WAVIN.

  c. Fitting-fitting yang digunakan untuk pemipaan harus sesuai dengan standar pipa yang digunakan.d. Sambungan pipa air bersih dari bahan GIP, menggunakan system screw/ulir, dan setiap

sambungan ulir harus diberi lem epoxi kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing seperti kran/valve menggunakan seal tape.

e. Sambungan pipa PVC menggunakan lem PVC dengan kualitas yang baik atau sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat pipa PVC.

f. Kontraktor harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa yang akan dipasang dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak support/gantungan pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.

g. Untuk pipa-pipa yang ditanam dalam tanah dan harus melintas jalan, ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang cukup (diatas 1 meter) dan harus dilindungi dengan pipa keras dengan diameter yang lebih besar.

h. Galian pipa dalam tanah, harus terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu pipa digelar dan kemudian diurug kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum diurug dengan tanah asal.

i. Pompa-pompa yang digunakan harus dari merk yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya, termasuk juga after sales service dan ketersediaan suku cadangnya. Pompa-pompa yang dapat direkomendasikan untuk digunakan adalah merk EBARA, GRUNDFOS, TORISHIMA, CAPRARI, atau setara.

Page 10: Artikel Mengenai Plumbing

j. Motor listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung oleh pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.

k. Sebelum serah terima dilakukan test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dan kapasitasnya, terutama untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan temperature kerja motor panas tidaknya

Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengujian dari semua peralatan/material seperti yang disebutkan dalam spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dan peralatan/material yang kebetulan tidak tersebutkan, akan tetapi secara. umum dianggap perlu agar dapat diperoleh sistim instalasi air bersih dan instalasi air kotor yang baik, dimana setelah diuji, dicoba. dan disetel dengan teliti siap untuk dipergunakan.

B. Lingkup Pekerjaan Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING

INDONESIA 1979.

Pemasangan pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan-sambungan untuk Kran air dan bak cuci di dapur.

Pemasangan pipa untuk system air kotor (dari WC), air bekas, sesual dengan gambar. Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa tegak air

kotor maupun pipa tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada puncak pipa. vent tegak.

1. Bahan/Materialo Semua bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material

berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/ rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.  

o Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.  

o Sebelum dilakukan pemasangan-pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh-contoh (sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi

C. Pekerjaan Penyediaan Air Bersih  -    Bahan

Page 11: Artikel Mengenai Plumbing

Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian.

Katup-katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahan kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir.

Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang digalvanis.

-     Pemasangan

Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir. Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih dahulu

dari kotoran-kotoran yang melekat. Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer

(union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan. Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop/plug

atau blank flanged.  Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau

dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat (klem). Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan.  Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut

harus digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.

Pipa-pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8 kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran.

Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong. 

Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, sepanjang kolom, dinding dan pada tempat-tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:

-     Pipa air bersih dengan warna biru-     Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah-     Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abuabu-     Pipa air hujan dengan warna putih

Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.

Page 12: Artikel Mengenai Plumbing

 -    Tanki Air Atas (Roo Tank)

Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1 buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type, dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manhole dan ventilasi. Tanki ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF

D. Pekerjaan Instalasi Sanitasi dan Lain-laina.       Bahan

Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas dan air limbah manusia dalam bangunan memakai bahan PVC.

Pipa air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam dalam tanah.

Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain-lain. Solvent cement harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung.

b.      Pemasangan

Sambungan-sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk yang disetujui oleh pengawas/Direksi.

Pada pipa vent, semua ujung pipa  atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material yang sama.

Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi pondasi bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.

Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.

Pipa-pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran-kebocoran.

Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan blaya perbalkan ditanggung pemborong.

Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan finishing Plpa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar, dan

tidak ada rongga-rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang berukuran lebih besar dari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu persen), dan pipa yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 80 mm harus dibuat kemiringan

Page 13: Artikel Mengenai Plumbing

minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusia harus dipasang dengan kemiringan minimal 2 % (dua persen)

Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran diameter 50 mm atau 80 mm,

Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk mencegah kotoran masuk ke pipa.

E. Pekerjaan Pengujian Instalasia. Instalasi Air Bersih

Pipa instalasi plumbing siap terpasang seluruhnya. Siapkan alat penekanan tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur

tekanan (pressure gauge). Hubungkan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan.

Pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.

Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran.

Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan 8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi.

Tekanan 8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca.

Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per-jam maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan.

Sesuai penguiian, sebelum pipa instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50 mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I 

b. Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia

Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang. Test dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu ujungnya.

Pada bagian ujung-ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi yang paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan sampai meliputi seluruh sistem.

Air di dalam pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam. Penurunan permukaan air maximal yang diperbolehkan adalah 10 cm.

Setelah pengujian selesai system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang mungkin ada.

Page 14: Artikel Mengenai Plumbing

Sumber : <a href="http://chayoy.blogspot.com/2012/04/makalah-sistem-perencanaan-plambing.html" target="_blank">Makalah Sistem Perencanaan Plambing</a>

III. Jaringan Pipa Air Minum

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa untuk mengalirkan air dari mulai air baku hingga sampai ke pelanggan sebuah perusahaan air minum dapat dipastikan menggunakan saluran air tertutup atau biasa dinamakan dengan pipa. Hal tersebut karena air yang mengalir di dalamnya selain akan dikonsumsi oleh manusia sehingga harus dijaga kualitasnya sehingga memenuhi syarat-syarat air minum juga harus dijaga kuantitasnya karena air tersebut sudah bernilai ekonomi setelah dilakukan pengolahan.

Ada beberapa macam pipa jika dilihat dari fungsinya, yaitu :      1.  Pipa Air Baku

Penulis saat pekerjaan pipa intake WTP Dam Muka Kuning Batam      Dari sumber air baku menuju ke bangunan pengolahan, air

perlu ditangkap atau disedot menggunakan pompa intake. Sehingga diperlukan jaringan pipa untuk membawa air baku tersebut. Warna pipa air baku in biasanya diwarnai dengan warna hijau sebagai tanda bahwa air yang lewat belum diolah. Rangkaian jaringan pipa itu terdiri dari : 

Pipa Intake

Page 15: Artikel Mengenai Plumbing

Pipa dari sumber air baku ke pompa sentrifugal dilengkapi strainer pada bagian bawah pipa. Apabila menggunakan pompa submersible tidak diperlukan strainer. Terletak di dalam bangunan intake. Dilengkapi dengan valve dan pressure gauge.

Rangkaian pipa intake Jaringan pipa yang membawa air dari sumber air baku pada bangunan

intake hingga ke instalasi pengolahan air bersih. Pipa ini biasanya dari DCIP atau dari pipa baja yang dilapis dengan semen pada bagian dalamnya. Pipa air baku ini berdiameter besar antara DN 300 s/d DN 2000 tergantung dari besar kapasitas bangunan Instalasi Air Minum (IPA). Pada jaringan pipa air baku ini biasanya dilengkapi dengan meter air baku untuk memantau debit air yang lewat. Pada beberapa daerah meter yang tercatat digunakan untuk dasar retribusi pembayaran dari pengelola air bersih kepada badan yang berwenang terhadap pengelolaan air baku atau pihak Pemda.

      2.  Pipa Instalasi Bangunan IPA. Pipa bagian dalam ini yang menghubungkan antara satu bagian bangunan ke bangunan lainnya. Bahan pipa dibuat dari baja yang dipabrikasi sedemikian rupa sesuia dengan desain bnagunan IPA. Jenis pipa instalasi ini antara lain : Pipa sludge (lumpur).Pipa ini untuk membuang limbah atau floc hasil dari flokulasi dan koagulasi. Biasanya terdapat di flokulator dan di clarifier. Warna pipa ini adalah hijau.

Page 16: Artikel Mengenai Plumbing

Pekerjaan Pipa Air Scouring Pipa back wash.Fungsi pipa back wash untuk mengalirkan air yang digunakan untuk melakukan pembersihan pada media filter yang ada. Air ini merupakan air yang dikembalikan menggunakan pompa yang bertekanan. Pipa ini diberi warna biru karena air telah melewati proses pengolahan dan sudah bersih. Pipa Air Scouring. Pipa ini digunakan untuk menyalurkan udara yang dihasilkan oleh blower sebagai bagian dari proses pembersihan media filter yang ada. Biasanya pipa ini dibuat dari stainless steell dan tentunya tidak perlu dilakukan pengecatan. Pada bagian bawah filter media juga ditemukan pipa lateral untuk penempatan dari nozzle filter media yang merupakan rangkaian dari pipa air scouring. Biasanya terbuat dari PVC. Pipa ini tertutup oleh beton dan yang kelihatan hanya bagian kepala nozzlenya saja kemudian ditutup dengan filter media. Pipa Dozing.

Page 17: Artikel Mengenai Plumbing

Pekerjaan pipa lateral filter Media pipa inilah yang digunakan untuk membawa bahan kimia yang telah dicampur dan diaduk di bak pencampuran bahan kimia dan didorong dengan pompa dozing. Pipa ini biasanya dari bahan PVC. Pipa Service.Pencampuran bahan kimia dibutuhkan air bersih, pipa inilah yang menyalurkan air yang berasal dari clearwell. Selain untuk pencampuran bahan kimia, air ini digunakan untuk pembersihan, toilet atau lainnya. Sebaiknya pipa layanan ini juga dilengkapi dengan meter air supaya bisa dideteksi berapa banyak air yang keluar. Pipa Distribusi.Setelah melewati seluruh proses pengolahan dan diberi desinfektan maka air siap dikirim dengan ditekan oleh pompa distribusi. Warna pipa ini tentu dengan warna biru. Kelengkapan pipa ini selain dengan valve juga dipasang pressure gauge (alat pengukur tekanan). Batas pipa ini hingga valve terakhir sebelum pipa transmisi.   

      3.   Pipa Transmisi.

Pipa Transmisi PT. Adhya Tirta Batam dalam pekerjaan

Page 18: Artikel Mengenai Plumbing

Pipa transmisi merupakan pipa utama atau pipa induk yang membawa air bersih sebelum didistribusikan pada suatu daerah. Pipa ini biasanya berada di dalam tanah, ada pula yang muncul di permukaan tanah dan diberi warna biru. Pipa biasanya terbuat dari pipa baja yang dilapis dengan semen pada bagian dalam atau pipa DCIP dengan diameter dari berbagai macam ukuran, biasanya yang terkecil pipa DN 300. Kelengkapan atau asesoris pipa biasanya tidak terlalu banyak seperti valve standar dan air valve (apabila mencapai level tertentu dan lebih tinggi dari level rata-rata pipa) biasanya di jembatan pipa yang melintas sebuah sungai.

      4.   Pipa Distribusi Utama.      Pipa ini melayani sejumlah wilayah tertentu setelah pipa transmisi, di

beberapa tempat dinamakan District Meter Zone (DMZ). Pipa ini dilengkapi valve dan meter DMZ (District Meter Zone), untuk memantau volume air yang lewat. Bahan pipa lebih beragam jenisnya, mulai dari pipa DCIP, GIV (sudah jarang dipakai), pipa PE, PVC, dll.

      5.    Pipa Distribusi.Pipa ini melayani sebagian wilayah yang lebih kecil atau biasa disebut

Sub DMZ. Dilengkapi juga dengan meter Sub DMZ. Pipa inilah yang masuk ke lingkungan suatu wilayah.

            6.   Pipa Tersier.

Pipa ini yang melayani hingga ke jaringan pipa pelanggan. Pada beberapa tempat disebut dengan pipa dinas. Batasnya antara ambur hingga ke meter pelanggan. Besar pipa sangat tergantung dari debit yang dibutuhkan oleh pelanggan dan besar meter pelanggan. Bahan pipa terbuat dari GIV (sudah jarang dipakai), PVC dan yang banyak dipakai sekarang adalah pipa PE (Poly Ethilene). Asesoris yang ada adalah standar valve, kran, check valve (optional), lockable valve dan meter pelanggan.

Pipa sebagai media bisa mengalirkan air karena adanya tekanan yang diakibatkan oleh gravitasi atau pompa. Dalam perjalanan dari IPA hingga ke pelanggan yang tentunya sangat banyak maka tentu perlu manajemen atau pengaturan pipa yang ada. Dimulai dari jenis atau bahan pipa, dimensi pipa dan yang tidak kalah penting adalah jenis jaringan pipa. Pada kesempatan kali ini penulis hanya akan menulis jenis jaringan pipa air minum. 

1.   Jaringan pipa bercabang.

Page 19: Artikel Mengenai Plumbing

Tipe jaringan ini biasanya lebih efisien jika digunakan pada daerah yang mempunyai kepadatan rendah. Di daerah pedesaan atau daerah yang belum banyak penduduk umumnya jaringan hanya dibuat satu jalur dengan beberapa cabang. Jenis jaringan ini rentan mengalami gangguan aliran air. Apabila ada ruas pipa yang harus diperbaiki atau diganti maka jaringan yang terkait dengan ruas pipa tersebut otomatis harus mengalami gangguan aliran atau mati air. Selama jaringan terus belum diperbaiki maka selama itulah wilayah tersebut tidak mendapat aliran air.

      

      2.   Jaringan pipa terhubung.

Jenis jaringan ini biasa juga disebut loop. Type jaringan seperti ini akan terhubung satu sama lain, terutama pada pipa distribusinya. Hal ini akan sangat menguntungkan pada daerah yang padat penduduknya atau perkotaan dimana elevasi tanahnya relatif sama. Pada gambar jelas terlihat ada tiga pipa distribusi utama yang saling terhubung satu sama lain dan juga terhubung dengan pipa transmisi. Daerah layanan akan lebih aman,

Page 20: Artikel Mengenai Plumbing

apabila ada salah satu ruas yang mengalami gangguan, hal ini tidak mengakibatkan daerah layanan pipa tersebut mengalami gangguan aliran air.

Dari kedua type jaringan tersebut tentu akan lebih mudah perencanaannya pada type bercabang dibanding dengan type loop. Kedua gambar diatas merupakan contoh yang sangat sederhana. Dengan permasalahan yang sangat kompleks perencanaan desain bisa dibantu dengan komputer lewat program-program yang sudah ada.

Sumber : oleh yon suyono di Rabu, Juni 15, 2011