artikel pilihan media indonesia 13.1.2014
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
1/62
Pengungsi Sinabung semakin Membeludak
VERA ERWATY ISMAINY
Pemerintah Kabupaten Tanah Karo dilaporkan kurang responsif dalam mengantisipasi
bertambahnya jumlah pengungsi Sinabung.
PENINGKATAN aktivitas erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumut,
membuat jumlah pengungsi terus bertambah. Namun, peningkatan jumlah pengungsi itu tidak
diimbangi bertambahnya kapasitas posko pengungsian.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
2/62
Akibatnya, para pengungsi di posko-posko pun semakin berdesak-desakan.
Di Jambur Taras Berastagi, misalnya, satu tikar di sebuah posko pengungsian itu rata-rata
ditempati oleh 7 kepala keluarga (KK).
Di atas tikar juga masih ada barang-barang. Kami harus mengatur bagaimana caranya agar
tikar ini muat untuk seluruh anggota keluarga dari 7 KK ini, kata seorang pengungsi yang
ditemui di lokasi tersebut, kemarin.
Pada posko yang terletak di gedung bekas Universitas Karo, para pengungsi menghuni
beberapa ruang kelas. Satu kelas ditempati oleh 60 KK hingga 130 KK.
Kelas yang kami huni ini isinya sekitar 70 KK. Kalau yang 130 KK, tidak bisa saya
bayangkan bagaimana penuhnya karena di tempat saya ini saja sudah sesak. Belum ada
barang-barang, kata Sri Milita, seorang pengungsi, kepada Media Indonesia.
Kepala Bidang Humas Pemerintah Daerah Tanah Karo Jhonson Tarigan mengakui bahwa
hampir semua lokasi pengungsian yang dihuni sudah berada dalam kondisi melebihi
kapasitas. Hingga kemarin, jumlah pengungsi akibat letusan gunung yang terletak di
Kabupaten Tanah Karo tercatat 25.605 jiwa atau sebanyak 7.925 KK. Jumlah itu meningkat
89 jiwa atau 27 KK dari sehari sebelumnya.
Asisten II Sekda Pemkab Tanah Karo Saberina juga membenarkan penambahan jumlah
pengungsi memang membuat semua posko pengungsian semakin padat. Untuk
mengantisipasi, pihaknya akan mendata ulang agar kepadatan di posko-posko itu tidaksemakin bertambah.
Saberina juga mengakui akibat bertambahnya jumlah pengungsi, kekurangan pasokan
kebutuhan pengungsi di beberapa titik juga terjadi.
Salah satu bahan pasokan yang kurang ialah air. Kabanjahe memang sedang sulit air, tetapi
kami upayakan agar tangki air bisa ditambah, kata Saberina.
Ironisnya, saat penderitaan para pengungsian bertambah, upaya menambah kapasitas posko
pengungsian, misalnya, belum terlihat optimal di lapangan. Bupati Tanah Karo Kena Ukur
Karo Jambi Surbakti dilaporkan juga jarang meninjau langsung ke posko-posko pengungsian.
Terkait hal itu, Saberina yang juga menjabat sebagai Komandan Tanggap Darurat Sinabung
Pemkab Tanah Karo itu mengatakan Bupati memiliki tugas lain selain mengurusi pengungsi.
Beliau harus mempelajari dulu data-data dan kondisi yang ada karena semuanya
berdasarkan laporan dari kami, kata Saberina, kemarin.
Di sisi lain, beberapa desa di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, dilaporkan terisolasi
karena akses jalan sulit dilalui. Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Sabtu (11/1)malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
3/62
(BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ruas jalan menuju beberapa desa itu sulit dilalui
karena dipenuhi debu vulkanis Sinabung. (Ant/X-6) [email protected]
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
4/62
EDITORIAL Berbalas Pantun Memberantas Korupsi
Sebagai penegak hukum, KPK harus proaktif, bukan reaktif, dalam memberantas
korupsi, termasuk korupsi Hambalang.
GENDANG politik yang ditabuh politisi yang menjadi tersangka kasus korupsi
dikhawatirkan bakal menjadi irama yang menggerakkan pemberantasan korupsi di negeri ini.
Kekhawatiran itulah yang menyeruak dalam drama penahanan mantan Ketua Umum Partai
Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka perkara korupsi proyek Pusat Olahraga
Hambalang. Kita khawatir Komisi Pemberantasan Korupsi tergoda menari di atas tabuhan
gendang Anas dan para loyalisnya. Kita khawatir, sungguh khawatir, KPK bereaksi secara
berlebihan atas aksi-aksi yang dilakukan Anas dan kelompoknya.
Tanda-tanda itu sudah tampak. Setelah penahanan Anas pada Jumat (10/1), KPK menyatakan
terima kasih kepada Anas sebagai tersangka yang sudah bersikap kooperatif, mau datang ke
Gedung KPK tanpa harus dijemput paksa. Pernyataan itu jelas merupakan reaksi atas ucapan
terima kasih Anas kepada KPK yang menahan dirinya.
Buat apakah penegak hukum berterima kasih kepada tersangka secara terbuka di hadapanpublik? Bukankah menjadi kewajiban siapa pun untuk datang memenuhi panggilan KPK?
Lalu, apakah bila KPK harus menjemput paksa Anas dan Anas memprotesnya, lembaga
antirasywah itu meminta maaf kepada tersangka? Bukankah menjadi kewenangan KPK
menjemput paksa dan menahan tersangka jika segala persyaratan hukum terpenuhi?
Penegakan hukum pun seperti pertunjukan berbalas pantun, sahut-menyahut tiada ujung dan
dikhawatirkan mengaburkan substansi. Bukan cuma mengaburkan substansi, sahut-menyahut
itu pun dikhawatirkan bergeser ke hal substansial, yakni penyelidikan dan penyidikan.
Tanda-tanda seperti itu pun sudah muncul. KPK mengatakan pemeriksaan Sekjen Partai
Demorat Edhie Baskoro atau Ibas bergantung pada keterangan Anas Urbaningrum. Itu tentu
lebih parah. Itu seperti KPK menunggu Anas menabuh gendang keterangan keterlibatan Ibas,
baru KPK menari dengan memeriksa Ibas.
Apakah KPK hanya akan memeriksa Ibas jika Anas memberi keterangan? Apakah KPK tidak
akan memeriksa Ibas bila Anas bungkam? Apakah keterangan dari Wakil Direktur Keuangan
Grup Permai Yulianis yang menyebut perusahaannya pernah mengeluarkan US$200 ribu
untuk Ibas tidak bisa dijadikan dasar memeriksa Ibas?
Kita mengecam Anas yang terus menabuh gendang politik di panggung kasus korupsi
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
5/62
Hambalang yang tengah menderanya. Namun, kita mengecam lebih keras bila KPK menari di
atas tabuhan gendang politik Anas.
Sebagai penegak hukum, KPK harus proaktif, bukan reaktif, dalam memberantas korupsi,
termasuk korupsi Hambalang. KPK harus bergerak di atas irama hukum, tidak boleh ciut
nyali oleh tabuhan tekanan politik sekalipun.
Bila KPK didorong menuntaskan kasus Hambalang, itu bukan untuk membuktikan tuduhan-
tuduhan bernuansa politis dari Anas salah adanya. KPK mesti menuntaskan kasus Hambalang
untuk membuktikan hukum harus ditegakkan dan korupsi harus dibabat.
URL
http://metrotvnews.com
http://metrotvnews.com/http://metrotvnews.com/http://metrotvnews.com/ -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
6/62
Uji Materi UU Pilpres Diduga telah Diputus
FARDIANSAH NOOR
Sikap MK yang menunda-nunda pengumuman hasil sidang uji materi UU Pilpres yang
diajukan AMS-PS dinilai aneh.
MAHKAMAH Konstitusi dianggap telah menyembunyikan putusan uji materi (judicial
review) Undang-Undang Nomor 14/ PUU-XI/2013 terhadap UU Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Aliansi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak
(AMS-PS) menuding sikap MK tersebut merujuk pada hasil putusan yang diduga kuat telah
diketahui, tapi belum dibacakan oleh MK sampai satu tahun uji materi itu diajukan.
Inisiator aliansi, Effendi Ghazali, mengatakan pengajuan uji materi UU tersebut disampaikan
sejak 10 Januari 2013. Ia tegaskan, semua persidangan telah selesai dilakukan sejak 14 Maret
2013.
Kata Mahfud MD (mantan Ketua MK), sebelum dia meninggalkan MK, sudah ada rapat
permusyawaratan hakim dan sudah ada putusannya sejak April (2013). Kita jadi bingung,
kenapa menunda pembacaan putusannya, dari April hingga saat ini, kata Effendi, di Jakarta
kemarin.
Lebih lanjut Effendi mengatakan pihaknya telah tiga kali melayangkan surat, menanyakan
mengapa putusan uji materi tentang UU Pilpres ditunda-tunda oleh MK. Surat dikirim pada
20 Mei 2013, 21 Oktober 2013, dan 7 Januari 2014. Effendi mengaku belum puas dengan
jawaban yang diterimanya.
Untuk surat yang 20 Mei, MK bilang kalau sudah selesai keputusannya, akan segera
dikeluarkan. Tapi sebetulnya surat itu kami pertanyakan juga, karena kata Mahfud MD sejak
April sudah ada keputusannya, kata Effendi.
Pada kesempatan sama, Ray Rangkuti juga menanyakan alasan MK menunda menyampaikankeputusan uji materi UU Pilpres. Menurutnya, salah satu hakim MK, Arief Hidayat,
mengatakan uji materi tentang UU Pilpres baru selesai pada tahap persidangan dan belum
sampai putusan.
Hal itu, kata Ray, berbeda jauh dengan informasi yang disampaikan Mahfud MD, ketua
majelis hakim uji meteri UU tersebut, bahwa putusan telah keluar sejak April 2013.
Kami tidak mau ada politisasi di balik uji materi ini karena itu akan sangat membahayakan,
imbuhnya.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
7/62
Undang-undang itu dinilai bertentangan dengan konstitusi, yakni Pasal 22E ayat 1 dan 2
UUD 1945.
Dalam berbagai kesempatan Yusril menyatakan optimistis uji materi yang diajukannya
tentang pemilu serentak akan dikabulkan MK. Yusril memperkirakan para hakim MK
memerlukan waktu sekitar sebulan untuk mengambil keputusan. Optimistisme Yusril
semakin bertambah setelah mendapat dukungan dari sejumlah pemimpin parpol peserta
Pemilu 2014.
Menurut Yusril, jika MK mengabulkan uji materi yang ia ajukan. persiapan KPU dalam
menyelenggarakan pemilu akan lebih matang dan APBN dapat dihemat hingga Rp7 triliun.
Tingkat partisipasi masyarakat juga diyakini akan semakin tinggi.
Yusril berharap MK segera mengabulkannya agar tidak mengganggu jadwal Pemilu 2014. (P-
2)
EMAIL
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Uji-Materi-UU-Pilpres-Diduga-telah-Diputus-13012014003022.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Uji-Materi-UU-Pilpres-Diduga-telah-Diputus-13012014003022.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
8/62
Vonis belum Berefek Jera
Korupsi sudah mengakar kuat pada jiwa pejabat tinggi di negeri ini. Sudah saatnya
koruptor dihukum berat.
VONIS pengadilan terhadap kasus tindak pidana korupsi pada 2013 belum memberikan
dampak jera untuk mengurangi tindak pidana korupsi. Dalam catatan Indonesia Corruption
Watch, dari 184 perkara korupsi dengan 295 terdakwa yang telah diputus, 279 dinyatakan
bersalah dan 16 terdakwa bebas, hanya tujuh orang yang divonis berat, selebihnya dihukum
ringan.
Ketujuh orang itu ialah pembobol BNI Adrian Waworuntu divonis seumur hidup, mantan
Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo dalam kasus pengadaan simulator uji SIM (18 tahun
penjara), mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan koleganya, Ahmad Fathanah, yang
divonis masing-masing 16 dan 14 tahun penjara.
Lalu mantan Wasekjen Partai Demokrat dalam kasus korupsi proyek Kemenpora dan
Kemendiknas Angelina Sondakh (12 tahun), mantan Kepala Dinas PU Kabupaten Deli
Serdang dalam kasus Pelaksanaan Anggaran Dinas PU Deli Serdang (12 tahun), dan mantan
Hakim PN Bandung Setyabudi Tejocahyono dalam kasus suap bansos (12 tahun).
Sisanya, rata-rata hanya 35 bulan atau 2 tahun 11 bulan penjara. Dengan begitu, putusan
pengadilan kasus tipikor sangat mengkhawatirkan karena belum memberikan efek jera danberpihak pada semangat pemberantasan korupsi dengan menghukum koruptor seberat-
beratnya, kata peneliti Divisi Hukum dan Monitoring ICW Lalola Easter, kemarin.
Vonis bebas paling kontroversial ialah PK terpidana kasus korupsi BPUI Sudjiono Timan.
Sudjiono berstatus buron di luar negeri dan sebelumnya pada 2004 di tingkat kasasi, majelis
kasasi yang diketuai Bagir telah menjatuhkan vonis 15 tahun, kata Lola.
Menurut Peneliti ICW lainnya, Tama S Langkun, 16 orang yang bebas, seluruhnya ditangani
dan diajukan kejaksaan, sedangkan 17 perkara yang ditangani KPK tidak ada satu pun yang
bebas. Hal itu menimbulkan dugaan bahwa masih ada indikasi mafia hukum yang bermaindalam tubuh pengadilan.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Vonis-belum-Berefek-Jera-13012014003020.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
9/62
Seluruh jajaran pengadilan harus punya persepsi sama bahwa korupsi adalah kejahatan luar
biasa dan harus divonis luar biasa pula, pungkasnya. (EB/P-2)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
10/62
Makan Nasi Lodehnya Ditunda Dulu Ya, Anas
MINGGU, 12/1, sepanjang siang hujan tiada henti di Gedung KPK, Jakarta Selatan. Namun,
hal itu tidak menghalangi keluarga mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
untuk menjenguk Anas yang meringkuk di rumah tahanan Salemba Cabang KPK. Padahal,
sudah jelas aturan bahwa tersangka KPK hanya bisa dijenguk dan dititipi makanan pada
Senin dan Kamis.
Dua saudara kandung Anas, Agus Nasiruddin dan Anna Luthfie, mendatangi KPK. Anna
menjelaskan kedatangannya untuk mengantarkan dua botol air mineral, biskuit kering dan
nasi lodeh kesukaan Anas.
Nasi lodeh tesebut dimasak pembantu Anas, bukan oleh istrinya, Atthiyah Laila, karena
sedang berada di Yogyakarta.
Namun, petugas keamanan KPK menolak titipan tesebut.
Nganter makanan hari biasa tidak bisa, jadi kita tidak bisa terima. Makanan hanya bisa
dititip pada waktu jenguk, yaitu Senin dan Kamis pukul 10.00-13.00 WIB, kata seorang
petugas di Gedung KPK. Sehari sebelumnya, Athiyyah Laila juga ditolak menjenguk.
Anna, adik kandung Anas, menjelaskan KPK tidak memberitahukan aturan (SOP) untuk
menjenguk Anas. Jumat (10/1) malam, saat penahanan, KPK hanya memberitahukan terkait
surat penahanan. Sehingga sampai sekarang, Anas belum mendapat asupan makanan dari
keluarga.
Menurut caleg DPR RI Partai Hanura itu, tindakan KPK tidak manusiawi karena menolak
kebutuhan sehari-hari Anas berupa makanan dan minuman. Jumat malam hanya kasih 4
botol air mineral dan 3 bungkus roti. Karena itu, kami berusaha untuk bisa kirim makanan.
Masak tiga hari hanya makan itu, ujarnya.
Kedatangan Anna dan Agus memberikan makanan tidak lepas dari keputusan keluarga besar
Anas untuk menolak makanan dari KPK. Alasannya ialah keamanan, apalagi Anas pernah
dilempari telur oleh demonstran akibat lemahnya pengamanan KPK.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makan-Nasi-Lodehnya-Ditunda-Dulu-Ya-Anas-13012014003002.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
11/62
Keluarga khawatir ada rentetan kejadian yang terus berlanjut. Mohon keputusan keluarga ini
didengar (KPK), kata Anna. Walaupun terus ditolak, keluarga akan terus kembali mengirim
makanan hingga permohonan diterima KPK. Menurut Anna, sejak ditahan, keluarga tidak
bisa menjenguk dan berkomunikasi dengan Anas.
(Raja Eben Lubis)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
12/62
Potong Kepala Kandidat
Berbagai modus politik uang yang berdampak sengketa bahkan kerusuhan seringmewarnai pemilihan eksekutif di Republik ini.
Media Indonesia bersama Metro TV menggali kembali politik uang yang pernah terjadi
untuk mengingatkan masyarakat agar berpikir cerdas dalam pesta demokrasi yang
digelar April ini ataupun ke depannya. Saksikan pula tayangannya dalam program
Realitas di Metro TV malam ini pukul 23.05 WIB. Saat pencoblosan keesokan harinya,
panitia di tempat pemungutan suara tidak hanya memberi satu, tetapi tujuh surat
suara.
POTONG kepala gambar kandidat menjadi salah satu modus yang mencuat saat pemilihan
ulang Bupati Maluku Tengah pada 23 Mei 2012. Kasus itu terbongkar karena tim sukses
ingkar janji. Pendukung yang kecewa akhirnya menyuarakan suara hati nurani mereka.
Satu hari sebelum hari pencoblosan, Irvan Pawai, warga Desa Tamilouw, Kecamatan
Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, didatangi tim sukses pasangan nomor 4, Tuasikal Abua-
Marlatu Leleury (Tulus). Orang itu tahu beta pendukung Tulus dan memang beta tinggal di
basis Tulus. Waktu itu beta ditawari kalau mencoblos Tulus mendapat uang Rp50 ribu per
surat suara. Beta mau saja, ungkap Irvan di rumahnya, awal November 2013.
Setelah kedua pihak deal, Irvan lantas diajari cara membuat barang bukti, yakni dengan
memotong bagian kepala tanda gambar kandidat. Kertas potongan kepala itu kemudian
diserahkan ke tim sukses Tulus untuk ditukar dengan uang.
Saat pencoblosan keesokan harinya, panitia di tempat pemungutan suara (TPS) tidak hanya
memberi satu, tetapi tujuh surat suara. Irvan dan petugas saling mengerti lewat isyarat mata.
Di bilik suara, beta potong dengan silet pada bagian kepala. Beta dapat tujuh surat suara.
Semuanya dipotong sama. Lumayan, saya akan dapat Rp350 ribu. Beta percaya pasti dapat
karena mereka kenal beta dan beta kenal mereka, pungkasnya.
Irvan dengan hati riang kemudian menukarkan tujuh potongan kepala itu. Tim sukses hanya
memberi selembar uang pecahan Rp20 ribu sebagai persekot. Sisanya, Rp330 ribu lagi,
dijanjikan setelah hasil penghitungan suara selesai. Irvan sedikit kecewa, tapi bersabar.
Ketika KPU Maluku Tengah mengumumkan Tulus sebagai pemenang, pemberi order tetap
ingkar janji bahkan sampai pasangan Tulus dilantik, janji tinggal janji. Beta betul-betul
percaya kepada yang memberi order karena dia seorang guru, sesal Irvan.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
13/62
Warga lainnya, Rahmat Latarissa, juga mendapat order serupa dari orang yang sama dengan
iming-iming Rp50 ribu per surat suara. Ketika guru sekolah itu menanyakan mau mencoblos
berapa suara, Rahmat meminta 10 surat dan semua bukti diserahkan kepada tim sukses Tulus.
Setali tiga uang dengan Irvan, Rahmat juga hanya mendapat janji akan dibayar setelah
penghitungan suara selesai, tapi tak pernah dipenuhi.
Saya bersalah dan menyesal, waktu itu saya tergiur oleh uang. Uang tidak dapat, tapi rasa
bersalah terus ada, terangnya.
Untuk membayar rasa bersalahnya, Rahmat bersedia menjadi saksi saat pasangan nomor 1
(Ina Ama) mengajukan sengketa pemilu kada Maluku Tengah ke Mahkamah Konstitusi
(MK). Saya menjadi saksi tanpa dibayar. Saya tak mau dihantui perasaan bersalah sepanjang
hayat. Semuanya saya sampaikan waktu diperiksa sebagai saksi di MK, tuturnya.
Rahmat meyakini semua panitia pemilihan di TPS sepakat atas satu skenario. Pasalnya, tidaksatu pun dari mereka mempersoalkan saat pemilih masuk ke bilik dengan membawa lebih
dari dua surat suara. Saya heran, saat penghitungan suara, semua saksi menyatakan sah,
termasuk saksi dari pihak Ina Ama, padahal jelas-jelas pencoblosan tidak menggunakan alat
dari KPU, imbuhnya. Pemilu kada Maluku Tengah yang berlangsung pada 2012 diikuti
enam pasangan calon bupati. Mereka terdiri dari pasangan nomor 1 Yusuf Latuconsina-
Liliane Aitonam (InaAma), nomor 2 Hamzah Sangadji-Melkias Mozes Lohy (Hasil), nomor
3 Muhammad Makmur Tamani-Ph Hallatu (Mata Hati), nomor 4 Tuasikal Abua-Marlatu
Leleury (Tulus), nomor 5 Lutfi Sanaky-Nancy Purmiasa (Sanpurna), dan nomor 6 Anna
Latuconsina-Christian Leihitu (Manis).
Pemilu kada berlangsung dua putaran karena tidak ada kandidat yang memperoleh suara lebih
dari 50%. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan KPU Maluku Tengah Nomor
05/Kpts/KPU.Kab-MT/IV/2012 tentang Penetapan Rekapitulasi Penghitungan Suara
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah 2012, pasangan Tulus dan Ina Ama
diputuskan lolos ke putaran kedua.
Pada putaran pertama, pasangan Tulus memperoleh 56.162 suara sah atau 28,28%, sedangkan
Ina Ama meraup 47.355 suara (23,85%). Peringkat ke tiga ditempati pasangan Hasil dengan
36,827 suara (18,55%), disusul Mata Hati sebanyak 29.568 suara (14,89%), Sanpurna 23.065suara (12,62%), dan Manis 5.597 suara (2,62%).
Karena perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran pada 30 Mei 2012, KPU Maluku Tengah
memajukan pemilu kada putaran kedua menjadi 23 Mei 2012. Warga yang berhak memilih
sebanyak 281.291 sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT).
Hasil rapat pleno Data tersebut sudah kami koreksi, terutama bagi pemilih yang sudah
meninggal, identitas ganda, pindah alamat, atau yang telah menjadi anggota TNI/Polri serta
di bawah umur, jelas Ketua KPU Maluku Tengah La Alwi.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
14/62
Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua, KPU Maluku
Tengah menetapkan pasangan Tulus sebagai pemenang dengan memperoleh 89.868 suara
(50,74%), mengalahkan pasangan Ina Ama yang mendulang 87.253 suara (49,26%).
Jumlah suara sah sebanyak 177.121.
Pasangan Tulus menang tipis atas Ina Ama dengan selisih 2.615 suara. Keputusan itu
dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 08/Kpts/KPU-Kab-MT/V/2012.
Merasa keberatan dengan keputusan tersebut, pasangan Ina Ama mengajukan gugatan ke
MK. Mereka mengajukan bukti modus potong kepala, pencoblosan ganda, dan perusakan
surat suara.
Gugatan pasangan Ina Ama diterima MK yang kemudian meminta penghitungan ulang di 55
TPS, yang berarti dua dari 17 kecamatan.
Hasil penghitungan ulang di dua kecamatan dan satu desa tersebut, perolehan suara Ina Amanaik 600, sedangkan Tulus turun 539. Artinya, pasangan Tulus tetap menang. Suara Ina Ama
menjadi 87.853 dan Tulus 89.329 atau selisih 1.676 suara.
Yusuf Latuconsina, calon bupati yang kalah pada putaran kedua, mengklaim cerita akan lain
jika MK memutuskan penghitungan ulang di seluruh TPS 17 kecamatan. Apalagi Ina Ama
hanya kalah 2.075 suara.
Pihak Ina Ama hingga kini merasa penasaran mengapa putusan MK yang diketuai Mahfud
MD menginstruksikan penghitungan ulang hanya di dua kecamatan, bukan di 17 kecamatan.
Lagi pula keputusan itu tidak ada dalam materi gugatan Ina Ama. Gugatan Ina Ama ialah MK
mendiskualifikasi Tulus karena terbukti curang.
Jika pemilu kada Maluku Tengah dikatakan penuh kebobrokan, mulai A, B, C, D, hingga Z,
menurut koordinator tim pemenangan Tulus, Herrymen Carl Haurissa, bupati terpilih pasti
terus diganggu. Di DPRD akan selalu ada interupsi dan macam-macam. Namun buktinya,
suasana kondusif. Maluku Tengah malah mendapat penghargaan sebagai penyelenggara
pemerintahan dan pembangunan terbaik.
Saya salah satu pelaku yang hadir dan memberikan keterangan di MK. Saya pastikan prosesdi MK berjalan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan. Tidak ada deal-
deal tertentu antara kami dan MK terkait dengan keputusan yang menyangkut pemilu kada
Maluku Tengah, tegasnya. (T-1) [email protected]
EMAIL
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
15/62
Satu Orang Bisa Coblos Belasan Surat Suara
BERAGAM kecurangan ditemukan Media Indonesia dalam pemilu kada Maluku Tengah
putaran kedua pada 23 Mei 2012. Syahbudi Wailisa, warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu,
misalnya, tertangkap basah mencoblos di dua TPS sekitar tempat tinggalnya.
Sebelum hari pencoblosan, Syahbudi didatangi raja (sebutan untuk kepala desa di Maluku).
Bukan hanya dia, melainkan juga para tetangga. Raja memberi tahu agar memenangkan
pasangan nomor 4 Tulus. Raja juga meminta Syahbudi mencoblos di dua TPS. Syahbudi dan
istri menyanggupi permintaan tersebut.
Kata raja, kalau pasangan nomor 4 menang, pasar akan dibangun di tempat kami.
Raja juga bilang pembangunan akan giat kalau nomor 4 terpilih. Pembangunan akanmelibatkan tenaga kerja dari desa kami, urainya. Syahbudi berkukuh tidak menerima uang
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
16/62
dan tidak ada janji pemberian uang dalam pencoblosan berkali-kali tersebut. Dirinya hanya
dijanjikan akan ada pembangunan pasar desa yang sangat dinanti warga.
Satu hari sebelum hari pencoblosan, raja kembali mendatanginya dan mengingatkan untuk
mencoblos pasangan nomor 4. Saat pencoblosan, petugas memberi saya delapan surat suara
di TPS 4 dan lima surat suara di TPS 10. Semua petugas diam saja, jadi saya tidak masalah
saat menerima dan mencoblos semua surat suara itu, tandasnya.
Berdasarkan pemantauan Media Indonesia pada November 2013, pendirian pasar memang
terjadi. Kios berderet panjang tapi masih tertutup rapat karena belum diresmikan.
Bakir, pedagang di pasar lama, mengatakan seluruh kios sudah ada pemiliknya.
Papan nama yang terpampang menyebutkan pasar tersebut dibangun atas bantuan
Kementerian Perdagangan, bukan oleh Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua.
Selain pencoblosan ganda, modus perusakan surat suara juga berlangsung intensif di
sejumlah TPS. Caranya, saat mengangkat surat suara dan mengetahui surat suara itu untuk
pasangan Yusuf Latuconsina-Liliane Aitonam (Ina Ama), petugas kelompok penyelenggara
pemungutan suara (KPPS) langsung menekan dengan kukunya agar surat suara sobek dan
dinyatakan tidak sah.
Perusakan surat suara dilakukan secara masif dan sistematis. Kami menemukan modus
perusakan surat suara seperti itu mencapai puluhan di tiap TPS. Jika digabung semua surat
suara rusak akibat kuku di 55 TPS, jumlahnya mencapai 700-an. Di 17 kecamatan terdapat
3.000 surat suara yang rusak, papar koordinator tim sukses Ina Ama, Syahril Syailani.
Dengan terbuktinya modus potong kepala, pencoblosan ganda, dan perusakan surat suara, tim
kuasa hukum pasangan Ina Ama meminta MK mendiskualifikasi pasangan Tulus. Dasarnya
ialah melanggar UU menyangkut jual beli suara. Akan tetapi, MK dalam putusan sela hanya
memerintahkan penghitungan ulang di 55 TPS.
Pemohon merasa putusan tersebut aneh. Meski demikian, mereka meminta tidak hanya di 55
TPS, tapi minimal 50% dari 600-an TPS. Namun, MK menolak. Dari penghitungan di 55
TPS, perolehan suara pasangan Ina Ama naik 600 dan Tulus turun 539. Kalau penghitunganulang dilakukan di seluruh TPS, Syahril yakin pihaknya akan menang.
(Faw/T-1)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
17/62
Saksi Menerima Hasil Sidang Pleno
La Alwi, Ketua KPU Maluku Tengah
KEBETULAN pada saat pemilu kada Maluku Tengah yang berlangsung awal 2012, saya
menjabat Ketua KPU Maluku Tengah. Saya mengapresiasi positif perselisihan pemilu kada
dibawa ke MK. Hal tersebut menunjukkan dan memberi pendidikan hukum bagi masyarakat
di Maluku Tengah. Pemilu kada Maluku Tengah pada 2012 diikuti enam pasangan calon.
Berlangsung dalam dua putaran. Kami melaksanakan semua tahapan pemilu kada hingga
perselisihan dibawa ke MK. MK juga memberikan putusan sela dan kami melaksanakan
semua keputusan yang diperintahkan.
MK dalam keputusannya pada 26 Juni 2012 memerintahkan KPU Maluku Tengah melakukan
penghitungan ulang surat suara di 55 TPS dengan diawasi Bawaslu, Panwaslu, dan KPU
Maluku.
MK memerintahkan KPU Maluku Tengah melaksanakan penghitungan surat suara ulang di
delapan TPS di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, seluruh TPS (25 TPS) di Kecamatan
Seram Utara Barat, dan 22 TPS di tempat lainnya.
Hasilnya, di Kecamatan Amahai, pasangan Tuasikal Abua-Marlatu Leleury (Tulus) meraih
1.569 suara dan Ina Ama 180 suara, sedangkan di Kecamatan Seram Utara Barat, Tulus
mendapat 2.635 suara dan Ina Ama 2.327 suara. Di Kecamatan Teon, Nila, dan Serua, Ina
Ama meraih 3.254 suara dan Tulus 2.582 suara. Jika dibandingkan de ngan penghitungan
sebelumnya, selisih suara mengalami penurunan hingga 539 suara bagi pasangan Tulus.
Namun, penurunan itu tidak memengaruhi lagi komposisi peraih suara terbanyak dalam
pemilu kada Maluku Tengah seperti yang sebelumnya telah ditetapkan KPU bahwa pasangan
Tulus tetap sebagai peraih suara terbanyak, sedangkan Ina Ama tetap berada pada posisi
kedua.
Dalam penghitungan ulang, surat suara yang tidak sah telah dinyatakan tidak sah.
Begitu pun sebaliknya, surat suara yang sah telah dinyatakan sah. Memang ditemukan surat
suara yang dicoblos tidak menggunakan alat peraga yang disiapkan KPU, yakni dengan
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Saksi-Menerima-Hasil-Sidang-Pleno-13012014009028.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
18/62
menggunakan silet untuk melubangi gambar salah satu pasangan calon di surat suara.
Istilahnya potong kepala. Itu sudah dinyatakan tidak sah. (Faw/T-1)
Pengawasan belum Maksimal
Iljassjah, Ketua Panwaslu Maluku Tengah
PERSIAPAN pelaksanaan pemilu kada Malteng pada 2012 kami laksanakan dengan baik.
Misalnya, mengantisipasi daftar pemilih tetap (DPT) ganda dengan melakukan pemutakhiran.
Panwaslu menemukan sedikitnya 300 DPT ganda.
Letak geografis Malteng menjadi kendala bagi koordinasi pengawasan hingga seluruhwilayah. Malteng terdiri dari 17 kecamatan (saat ini sudah menjadi 18) dan 171 desa dengan
857 TPS. Saluran telepon seluler yang ada hanya dilayani Telkomsel.
Sering kali saat sibuk dan komunikasi tinggi, jaringan telepon seluler mengalami gangguan.
Kendala lainnya adalah soal keterbatasan dana sehingga pengawasan pemilu kada belum
maksimal serta keterbatasan aliran listrik. Akibatnya, akses data, laporan, dan informasi
menjadi terlambat. Khususnya, di wilayah utara seperti di Seram Utara, Banda, dan
sekitarnya.
Di tengah keterbatasan itu, jika memang ditemukan atau ada laporan kecurangan dalam
pemilu kada pasti kami tindak lanjuti. Misalnya, di TPS 2 Masohi, panwas menerima laporan
ada pemilih yang menggunakan dua surat suara dan langsung menghentikan pencoblosan di
sana. Kami tidak segan-segan menghentikan pencoblosan, jika memang ada laporan.
Pemilu kada Malteng 2012 sudah berakhir dengan adanya keputusan MK. Semua pihak yang
merasa dirugikan sudah mengajukan keberatan secara hukum. Kami juga menjadi saksi
dalam persidangan tersebut. Pencoblosan tanpa menggunakan alat yang disiapkan KPU
memang terjadi. Pencoblosan itu diduga sebagai bentuk politik uang, dengan potongan
gambar kandidat tertentu lalu ditukarkan dengan uang. Jadi sebagai barang bukti, pemilihyang telah mencoblos si A lalu meminta bayaran.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengawasan-belum-Maksimal-13012014009015.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
19/62
Namun, kami tidak menemukan praktik tersebut karena memang tidak ada laporan.
Setelah penghitungan ulang yang diperintahkan MK, memang ditemukan kepala kandidat
tertentu dilubangi dengan silet. Surat suara tersebut yang tadinya sah, dinyatakan tidak sah
dalam hitung ulang.
Laporannya tidak masuk ke kami dan awalnya tidak ada keberatan dari PPS, PPK, dan saksi
dari setiap kandidat. Baru setelah di MK ada keberatan tersebut. (Faw/T-1)
Semua Berbuat Kecurangan
Herrymen Carl Haurissa, Koordinator tim pemenangan Tulus
TUASIKAL Abua-Marlatu Leleury (Tulus) sudah memimpin Maluku Tengah selama 1,5
tahun lebih. Pemilu kada Maluku Tengah sudah diselesaikan MK. Jika ada pihak-pihak yang
menganggap pemilu kada tersebut penuh dengan kebobrokan, itu menurut pandangan
mereka. Menurut pandangan hukum, itu sudah selesai di MK. Keputusan MK bersifat final
dan mengikat.
Kami tidak bisa membohongi diri bahwa semua pelaksanaan pemilu kada berlangsung benar.
Ada juga hal-hal yang mungkin dilakukan pasangan calon bertentangan dengan prinsip
perundang-undangan. Namun ingat, semua itu tidak hanya dilakukan satu pasangan calon.
Hal-hal yang bertentangan dengan perundang-undangan juga dilakukan pasangan calon
lainnya.
Misalnya, terkait dengan potong kepala, itu dilakukan semua pasangan calon yang bertanding
di Maluku Tengah. Bukan oleh satu pasangan calon saja. Jika MK memiliki keputusan yang
subjektif, tentunya Tuasikal Abua tidak menjadi Bupati Maluku Tengah.
Kalau kita menganggap keputusan MK sebagai panglima yang sifatnya konstitusional, kita
harus objektif mengatakan pasangan Tuasikal Abua-Marlatu Leleury adalah pilihan rakyat.
Rakyat menginginkan mereka memimpin Maluku Tengah.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Semua-Berbuat-Kecurangan-13012014008021.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
20/62
Kita harus realistis mendudukkan masalah ini dengan proporsional. Kita harus memberikan
pendidikan politik yang baik kepada rakyat.
Anda harus memahami semua pemilu kada, mulai pemilihan wali kota, bupati, ataupun
gubernur, mana ada yang jujur? Hampir semua pemilu kada di seantero Nusantara penuh
kebobrokan.
Menurut kami, pelaksanaan pemilu kada Maluku Tengah yang lalu itu sangat bersih.
Soal pencoblosan, itu kan pilihan rakyat, pemilih mungkin ingin membuktikan bahwa dia
memilih si A atau C dengan caranya masing-masing dan itu bukan diajak atau disuruh oleh
tim sukses dan kandidat.
Mereka melakukan apresiasi sendiri termasuk dengan memotong kepala salah satu kandidat
yang bertarung. Termasuk misalnya, pencoblosan ganda dan potong kepala itu juga dilakukan
semua pasangan calon, bukan hanya satu pasangan calon. Itu juga sudah dibuktikan di MK.(Faw/T-1)
MK bukan Tempat Keadilan
Yusuf Latuconsina, Calon Bupati Maluku Tengah
PUTUSAN Mahkamah Konstitusi jauh dari adil. Lembaga yang menjanjikan keadilan dan kejujuran
itu ternyata sama saja dengan pengadilan lainnya.
Kami merasakan, siapa yang kuat lobi dan kuat uang dapat memenangi perkara di MK. Kami
membawa beberapa permasalahan dengan bukti-bukti yang kuat ke MK. Salah satu yang paling unik
ialah modus potong kepala.
Modus tersebut ialah mencoblos bukan dengan alat yang disiapkan KPU, melainkan dengan
memotong atau merobek tanda gambar kepala salah satu kandidat di surat suara.
Potongan gambar kepala itu selanjutnya ditukarkan dengan sejumlah uang. Itu yang kami dalilkan danmeminta MK mendiskualifikasi pasangan Tuasikal AbuaMarlatu Leleury (Tulus) apabila saat
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/MK-bukan-Tempat-Keadilan-13012014008022.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
21/62
penghitungan ulang ditemukan modus potong kepala. Ternyata dalam penghitungan ulang ditemukan
modus tersebut, tetapi tidak didiskualifikasi.
Kedua, yang kami sampaikan, masyarakat pemilih di beberapa tempat seperti Kecamatan Leihitu,
yakni di Desa Marela dan Mama la, mencoblos berkali-kali bahkan ada yang lebih lima kali. Setiap
masuk ke TPS membawa surat masuk ke TPS membawa surat suara lebih dari satu.
Dalil lainnya, seharusnya surat suara diberikan saat pemilih sudah hadir di TPS. Kenyataannya, surat
suara diberikan malam sebelum hari pemilihan.
Keempat, bantuan sosial daerah dikucurkan saat pemilu kada. Sebelum pemilu kada, jumlah dana
bantuan sedikit, tapi menjelang pemilu kada nilai dana bantuan naik berkali-kali.
Tim sukses kami menemukan dana BOS dipakai untuk serangan fajar. Para guru dilibatkan. Kami
membawa permasalahan tersebut ke MK. Kami yakin masalah tersebut mampu mendiskualifikasi
hasil pemilu kada Maluku Tengah yang sarat permainan kotor, tetapi MK memutuskan lain.
Putusan MK janggal. Banyak isu macam-macam soal adanya pendekatan pihak pemenang kepada
MK, tetapi saya tak memegang bukti. Penangkapan Ketua MK Akil Muchtar oleh KPK menyadarkan
kami bahwa ada orang yang bermain dalam sengketa pemilu kada Maluku Tengah di MK. (Faw/T-1)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
22/62
KPK Bisa Jerat Anas dengan Pencucian Uang
Memasukkan pencucian uang akan mengungkap orang penting lainnya.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tidak ragu menambahkan sangkaan baru tindak
pidana pencucian uang kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Menurut pakar hukum pencucian uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih, Anas berpotensi
melakukan pencucian uang karena kasus pidana itu berlangsung dari 2010 dan amat mungkin sudah
terjadi perpindahan uang dari Anas kepada pihak lain.
Pergerakan harta itu ialah pencucian uang, KPK tidak perlu ragu. Anas diduga menggunakan
gratifikasi itu untuk membeli mobil Harrier dan sudah dijual pula, lalu kepentingan kongres seperti
telepon seluler dan akomodasi lainnya. Itu pencucian uang, katanya di Jakarta, kemarin.
Seharusnya, lanjut Yenti, KPK menetapkan pencucian uang kepada Anas sebelum dilakukan
penahanan. Jika Anas ditahan, terbatas waktu 120 hari sebelum dilimpahkan ke penuntutan, dan
dalam waktu singkat butuh kerja keras untuk memasukkan sangkaan pencucian uang itu.
Padahal, memasukkan pencucian uang akan mengungkap orang penting lainnya yang turut menerima
aliran dana Anas. Itu guna utamanya, selain akan memperberat vonis, menyita aset dan efek jera,
kata Yenti.
Terkait dengan dugaan keterlibatan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro atau yang akrab disapaIbas, peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM Hifdzil Alim menilai informasi
yang dimiliki Anas sangat penting untuk mengembangkan kasus itu. Jika Anas koperatif dan berani
buka-bukaan, masyakarat akan simpati dan melihat adanya penyesalan. Pengamat politik Universitas
Indonesia Effendi Ghazali yang ditemui terpisah, kemarin, mengatakan Anas sejak awal sudah
menyatakan perang kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Cuma Anas
secara jeli tahu kapan waktu tepatnya. Dia ingin mengatakan kebenaran versi dia dan dia berharap
orang mendengar lalu bertindak setelahnya.Nah, saat ini saya rasa dia belum melihat waktu tepat itu.
Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, mengatakan kliennya akan memberikan keterangan tentang
keterlibatan Ibas, tetapi yang menjadi masalah ialah apakah penyidik KPK mau mencari tahu danmenanyakannya.
(EB/Bob/X-9)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
23/62
Syarif Hasan Dua Kali Mangkir
REZA SUNARYA
Tidak mau keluar modal, pejabat negara dan keluarganya berkampanye pakai uang negara.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Syarif Hasan yang menjadi
calon anggota legislatif (caleg) DPR kembali mangkir dari panggilan kedua Panitia Pengawas Pemilu
(Panwaslu) Cianjur.
Panwaslu Cianjur merasa heran dengan tidak datangnya caleg dari daerah pemilihan Jawa Barat III itu
untuk dimintai keterangan perihal keberadaan iklan layanan masyarakat yang dibintanginya yang
masih terpampang di sejumlah titik di Cianjur.
Ketua Panwaslu Cianjur Saepul Anwar, Sabtu (11/1), mengatakan pemanggilan terhadap caleg dari
Partai Demokrat itu sudah dilakukan pada 7 Januari dan 10 Januari 2014, tetapi hingga saat ini yang
bersangkutan belum memenuhi panggilan.
Pemanggilan itu untuk mengklarifikasi keterlibatan beliau dalam iklan layanan publik yang
terpampang dalam bentuk billboard yang ada di daerah Pasir Hayam, katanya.
Panwaslu menilai, berdasarkan alat bukti yang terkumpul, sangat jelas dan meyakin kan bahwa Syarif
Hasan telah menggunakan sarana iklan layanan masyarakat untuk menyosialisasikan dirinya sebagai
caleg.
Alat bukti sudah jelas, pemasangan billboard tidak menggunakan uang pribadi, tetapi anggaran
kementerian, ucapnya.
Panwaslu sendiri sudah menurunkan beberapa billboard tersebut.
Secara spesifik bukan kampanye, hanya pejabat negara yang mencalonkan diri jadi caleg, menjadi
bintang iklan itu dilarang, tandasnya.
Sementara di Serang, Banten, Panwaslu setempat kini tengah memantau aktivitas caleg DPR dari PPPKartika Yudhisti. Anak Menteri Agama Suryadharma Ali itu dicurigai sudah berkampanye secara
terselubung.
Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kampanye terselubung berupa kerja samanya
dengan Dinas Agama Kabupaten Serang, kata Ketua Panwaslu Kabupaten Serang, Sabihis.
Ia mengatakan pengawasan tersebut sebagai tindak lanjut atas laporan terhadap Kartika yang telah
menyebarkan almanak berisi pesan kampanye di beberapa madrasah diniyah (MD) di Serang.
Pihaknya, sambung Sabihis, sudah menyurati Bawaslu agar yang bersangkutan diberi teguran.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
24/62
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Serang, Iskandar Bunyamin, membantah hal tersebut.
Meskipun itu ada, itu bukan urusan saya, tanyakan saja ke partai politiknya, tegasnya.
Golkar, Ucok Ujang Wardi.
Sepertinya kepada caleg incumbent, pengawasannya lebih dominan. Setiap kali ada kegiatan banyakanggota Panwaslu yang hadir, termasuk pada saat reses. Kalau bisa, ya sedikit dilonggarkanlah,
kata Ucok di tengah acara pertemuan KPU, Panwaslu, dan Satpol PP di ruang rapat gabungan DPRD
Purwakarta, kemarin.
Ucok mengklaim pernyataan itu atas nama anggota DPRD Purwakarta yang 90% kembali
mencalonkan pada Pemilu 9 April nanti, termasuk dirinya untuk menjadi caleg DPRD provinsi dari
Partai Golkar.
(Ant/P-1) [email protected]
EMAIL
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Syarif-Hasan-Dua-Kali-Mangkir-13012014004004.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Syarif-Hasan-Dua-Kali-Mangkir-13012014004004.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Syarif-Hasan-Dua-Kali-Mangkir-13012014004004.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
25/62
Relawan Hatta Rajasa Didirikan
RELAWAN Hatta Rajasa (Rajasa), organisasi yang mendukung Ketua Umum Partai Amanat
Nasional (PAN) Hatta Rajasa untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014, kemarin
dideklarasikan.
Deklarasi tersebut dibacakan oleh calon anggota legislatif (caleg) dari PAN yang juga artis, Desi
Ratnasari, di Istora Senayan, Jakarta, di hadapan sekitar 5.000 relawan dan simpatisan.
Rajasa berjuang sekeras-kerasnya menjadikan Hatta Rajasa menjadi presiden. Hidup Rajasa, Hidup
Rajasa, Hidup Rajasa! kata Desi dengan bersemangat.
Deklarasi tersebut dihadiri Dewan Pembina Rajasa Zulkifli Hasan, Dewan Penasihat Rajasa Adhyaksa
Dault, serta Ketua DPP PAN Bima Arya.
Menurut Adhyaksa , Hatta Rajasa merupakan alternatif bakal calon presiden yang dimunculkan
karena kinerjanya yang menawan dalam mengelola perekonomian Indonesia saat ini.
Pak Hatta ini banyak bekerja, tapi tidak banyak bicara. Ini kita munculkan untuk kita dukung, jangan
dari partai-partai besar saja dong, kata mantan menteri pemuda dan olahraga tersebut.
Ia menambahkan, deklarasi organisasi Rajasa merupakan deklarasi pendukung Hatta yang didominasianak muda dan tidak terikat dari partai politik tertentu.
Ini merupakan relawan dukungan untuk Pak Hatta, relawan dari berbagai komponen masyarakat dari
berbagai pihak tanpa terikat dari partai mana ia berada, ujar Adhyaksa.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Bima Arya
mengatakan organisasi Rajasa bukan merupakan underbouw PAN, melainkan relawan yang
mendukung Hatta Rajasa sebagai calon presiden.
Organisasi tersebut, sambungnya, kini telah ada di berbagai kota besar di Indonesia dan kini
beranggotakan sekitar 10 ribu relawan. Namun, ini hanya relawan dan ini yang pertama kali relawan
mendukung pencapresan Bang Hatta. Di Jakarta sendiri setidaknya ada 10 ribu relawan, kata Bima
Arya.
(*/Ant/P-1)
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Relawan-Hatta-Rajasa-Didirikan-13012014004029.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
26/62
Rhoma Irama Yakin PKB tidak Mengkhianatinya
PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) boleh saja masih belum bulat bersuara untuk memajukan nama
tunggal dalam bursa calon presiden (capres) pada pemilihan mendatang. Namun, pedangdut Rhoma
Irama sudah cukup yakin PKB tidak akan mengkhianatinya.
Ibarat kekasih yang janjinya telah diikat, keyakinan sang Raja Dangdut atas rencana PKB
mencalonkannya sebagai presiden makin tertanam sejak Rhoma dibuatkan iklan sosialisasi.
Iklan capres hari ini jadi indikasi kuat dari PKB karena dibuat oleh PKB sendiri, kata Rhoma dalam
konferensi pers di Posko Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri), Jalan Dewi Sartika No 44,
Cawang, Jaktim, Sabtu (11/1).
Baginya, naif jika harus beranggapan langkah PKB hanya main-main saat memunculkan namanya
sebagai salah satu kandidat capres.
Dia pun menampik anggapan bahwa popularitasnya hanya dimanfaatkan sementara untuk
mendongkrak partai, meski belum pasti kelak dirinya akan dicalonkan.
Rhoma berargumen bahwa pencalonannya oleh partai itu berasal dari besarnya dukungan masyarakat
kepadanya. Dukungan itu diklaim selalu terlihat setiap Rhoma mengadakan tablig akbar ke beberapa
daerah.
Rhoma tidak menampik bahwa hingga kini di PKB masih ada perbedaan pendapat soal siapa yang
layak jadi capres. Bagi dia, munculnya faksi dalam partai politik merupakan hal yang wajar dan
lumrah saja.
Di kesempatan berbeda, CEO Lion Air Rusdi Kirana ditetapkan menjadi Wakil Ketua Umum Partai
Keadilan Bangsa (PKB) dalam rapat pleno dewan pimpinan pusat partai tersebut, kemarin.
Rapat pleno DPP PKB memutuskan Bapak Rusdi Kirana menjadi wakil ketua umum.Hal ini
menandai era baru bergabungnya seorang pengusaha ke PKB, kata Ketua Umum DPP PKB
Muhaimin Iskandar seusai memimpin rapat pleno di Kantor DPP PKB, Jakarta.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Rhoma-Irama-Yakin-PKB-tidak-Mengkhianatinya-13012014004002.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
27/62
Butuh Capres Muda untuk Menekan Golput
Buat capres muka lama generasi ketiga, ini merupakan kesempatan terakhir mereka.'' Heri
Budianto Direkrut Political Communication Institute
GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo akan menang telak apabila pesaingnya ialah generasi usia 60
tahun ke atas.
Hal tersebut diungkapkan Direkrut Political Communication Institute Heri Budianto di Jakarta,kemarin.
Menurutnya, apabila tidak disaingkan dengan calon presiden muda seusianya, hasil-hasil survei yang
mendewakan Jokowi akan benar terjadi saat Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
Persoalannya, kata Heri, kalangan tua tidak bersedia mengalah untuk yang muda lantaran ini
kesempatan terakhir mereka.
Pemilu 2014 ini rawan. Buat capres muka lama generasi ketiga, ini merupakan kesempatan terakhir
mereka. Pasalnya, pada 2019 mereka sudah tidak bisa mencalonkan diri. Sementara itu, publik
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Butuh-Capres-Muda-untuk-Menekan-Golput-13012014005016.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
28/62
menunggu capres muda dari generasi keempat, kata Heri seusai diskusi dengan tajuk Mencari Capres
dari Daerah di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, tokoh generasi ketiga di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati
Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, dan Wiranto. Sementara itu, tokoh generasi keempat di antaranya
Jokowi, Priyo Budi Santoso, Anies Baswedan, Irman Gusman, dan tokoh lain yang berusia di bawah60 tahun.
Apabila capres berusia di bawah 55 tahun muncul, publik akan disuguhi pilihan yang beragam dan
mereka punya kompetensi masing-masing, cetus Heri.
Sementara itu, peserta Konvensi Partai Demokrat Irman Gusman menilai pemilih di Indonesia masih
memilih pemimpin berdasarkan popularitas dan dia menilai hal itu berbahaya.
Karena semua memilih berdasarkan popularitas, semua (capres) menjadi mengedepankan
pencitraan, kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu.
Saat disinggung mengenai elektabilitasnya yang rendah, Irman mengaku santai. Baginya, yang
penting bukan popularitas, melainkan kinerja selama ini. (*/P-4)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
29/62
Regenerasi Tuntutan Modernisasi Politik
REGENERASI politik sudah menjadi tuntutan dalam modernisasi politik. Tokoh-tokoh muda dengan
cara berpikir dinamis lebih memberi harapan akan perbaikan ketimbang tokoh lama.
Hal itu dikemukakan pengamat politik UI Boni Hargens saat ditemui di Jakarta, kemarin.
Seluruh masyarakat menghendaki adanya regenerasi politik. Ada orang muda yang memimpin.
Orang yang fresh, dinamis, dan cara berpikirnya lebih segar, ujarnya.
Pendapat itu dikemukakan saat menanggapi hasil survei Institut Riset Indonesia (Insis). Hasil yang
dirilis menunjukkan rakyat menghendaki calon presiden dari tokoh muda.
Responden yang menggunakan hak pilih jika capres pada Pemilu 2014 berusia di atas 55 tahun hanya
63,36%. Kondisi berbeda jika yang menjadi capres ialah tokoh berusia di bawah 55 tahun. Hasil
survei menunjukkan pengguna hak pilih mencapai 81,86%.
Yang tua terlalu mengacu nilai-nilai lama, kelompok yang prokemapanan di masa lalu justru
membuat kita semua gagal. Tua, hari ini, selalu identik dengan lama, korup, dan tradisional. Jadi kita
butuh regenerasi, tegas Boni.
Terkait dengan kasus yang menimpa politisi muda mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum, peneliti Institut Riset Indonesia (Insis) Mochtar W Oetomo menyatakan, kasus itu tidak
akan menurunkan partisipasi politik pemilih untuk memilih bakal calon presiden berusia di bawah 55
tahun.
Publik tidak akan mengaitkan sama sekali (kasus dugaan korupsi mantan Ketua Umum DPP Partai
Demokrat Anas Urbaningrum) karena pada saat bersamaan (korupsi) dilakukan golongan tua, bahkanlebih parah. Mochtar menilai masyarakat memiliki kecerdasan untuk selalu ingat terhadap kasus
yang melibatkan tokoh tua. Dia menegaskan berdasarkan hasil riset kasus korupsi yang menjerat
kalangan muda tidak memengaruhi publik untuk menggunakan hak pilihnya.
Faktanya kasus itu tidak berpengaruh, dan publik lebih yakin ke tempat pemungutan suara apabila
ada tokoh muda sebagai alternatif. (Wta/Ant/P-4)
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Regenerasi-Tuntutan-Modernisasi-Politik-13012014005018.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
30/62
Figur Baru Tingkatkan Partisipasi Pemilih
ADHI M DARYONO
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi
Santoso berperan sebagai magnet electoral pada Pemilihan Presiden 2014. Parpol berperan
penting untuk memunculkan keduanya.
PARTISIPASI pemilih pada Pemilu 2014, terutama pada pemilihan presiden, akan menurun jika
capres yang dihadirkan merupakan orang-orang lama yang ikut kembali kompetisi pencapresan.
Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Institut Riset Indonesia (Insis) pada 4 Desember
2013 sampai 8 Januari 2014 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Survei menggunakan metodologi
rambang berjenjang, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei Insis menunjukkan, dari 1.070 responden, sebanyak 51,3% menjawab akan menggunakan hak
pilih pada Pilpres 2014 mendatang, 38,22% menjawab tidak tahu, sedangkan sisanya tidak akan
memilih.
Tingkat apatis masyarakat dari pemilu ke pemilu terus naik, itu disebabkan adanya pameo yang
tumbuh di masyarakat, yaitu 4L: lu lagi lu lagi, ungkap peneliti senior Insis Mochtar W Oetomo saat
memaparkan hasil survei di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan catatan Insis, partisipasi masyarakat dari pemilu ke pemilu terus menurun. Pada Pemilu
1999, tingkat memilih di masyarakat mencapai 92,74% dan pada Pemilu 2004 turun menjadi 84,07%.
Pada Pemilu 2009, partisipasi pemilih kembali turun menjadi 79%. Mochtar menyebutkan,
penurunannya berkisar 2% hingga 20%.
Adapun khusus untuk pilpres, partisipasi masyarakat pada Pilpres 2004 putaran pertama sebesar 75%
dan putaran kedua 78%. Pada Pilpres 2009 partisipasi pemilih hanya sebesar 72,10%.
Mochtar menyatakan survei menunjukkan responden menginginkan adanya regenerasi dan sirkulasi
kepemimpinan nasional. Mayoritas responden meng anggap penting regenerasi kepemimpinan
nasional. Hal itu ditunjukkan 70% responden yang menilai penting adanya pemimpin alternatif,
ungkap Mochtar.
Dia menyebutkan, responden menginginkan adanya sirkulasi atau regenerasi kepemimpinan nasional
dan memberikan peluang bagi capres alternatif atau muda.
Masyarakat ingin sekali adanya regenerasi, hanya saja nama yang disodorkan tidak ada pilihan lain
sehingga publik terpaksa memilih stok yang lama, cetusMochtar.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
31/62
Berdasarkan survei Insis, sebanyak 81,66% responden akan menggunakan hak pilihnya jika Pilpres
2014 ada capres yang berusia kurang dari 55 tahun.
Sebaliknya, imbuh Mochtar, hanya 63,3% responden yang akan menggunakan hak pilihnya jika masih
ada capres berumur di atas 55 tahun.
Alasan mayoritas masyarakat akan menggunakan hak pilihnya jika ada calon yang umurnya kurang
55 tahun karena memberikan kesempatan bagi regenerasi tokoh muda, jelas Mochtar. agar para
pemuda apatis terhadap politik. Anak muda saat ini diarahkan untuk mencari kerja. Perguruan
perguruan tinggi juga seperti itu, lulus kuliah langsung mencari kerja, cetus Ziyad.
Dia menyimpulkan bahwa penguasa sengaja menciptakan apatisme di kalangan pemuda karena
menyadari bahwa pemuda sangat berbahaya jika diberi kesempatan. Selain melalui pendidikan,
penguasa menggunakan cara dengan melalui konstitusi, yakni dengan Undang-Undang Pilpres, yakni
capres harus berasal dari partai politik dengan presidential threshold 20%, tandas Ziyad. (P-4)
EMAIL
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Figur-Baru-Tingkatkan-Partisipasi-Pemilih-13012014005017.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Figur-Baru-Tingkatkan-Partisipasi-Pemilih-13012014005017.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Figur-Baru-Tingkatkan-Partisipasi-Pemilih-13012014005017.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
32/62
Konsumen Elpiji 12 Kg Enggan Repot
Saya sih enggak mau repot belinya.
Kalau tabung kecil kan mesti bolak-balik.
PENETAPAN harga elpiji nonsubsidi yang direvisi hanya naik menjadi Rp 1.000 per kilogram tidak
mengubah peta konsumen setia tabung kemasan 12 kilogram (kg) di wilayah Jabodetabek. Pengguna
yang kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke atas itu tidak mau repot beralih ke tabung elpiji
3 kg yang lebih murah.
Aryati, 26, warga Cipete, Jakarta Selatan, mengaku penaikan harga gas kemasan 12 kg itu sama sekali
tidak memengaruhi pilihan keluarganya untuk beralih ke lain tabung.
Baginya, pertimbangan durasi pakai tabung besar lebih awet dan tak membutuhkan permintaan
antaran gas baru ke rumahnya lebih banyak.
Saya sih enggak mau repot belinya ya, mas. Kalau tabung kecil kan mesti bolak-balik. Apalagi
pemakaian di rumah banyak untuk keperluan si Bibi memasak, akunya kepada Media Indonesia di
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Revisi penaikan harga elpiji dari Rp3.959/kg menjadi Rp1.000/kg atau naik 12.000/ tabung dinilai
Aryati masih rasional. Dengan pendapatan rata-rata Rp5 juta per bulan, karyawati swasta ini mengaku
masih mampu untuk tidak berpaling ke tabung 3 kg yang disubsidi negara.
Inikan bisa kepakai lama juga gasnya. Makanya yang pas ribut-ribut naik elpiji di awal tahun, saya
sih enggak kena dampaknya ya. Masih ada gas yang dibeli pakai harga lama. Kalau (tabung) yang
sekarang habis, ya tinggal beli yang pakai harga revisi itu, tuturnya.
Tak berbeda dengannya, Agita Nanda, 26, karyawan swasta yang masih tinggal dengan keluarganya
di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pun mengakui elpiji 3 kg atau tabung melon tidak menjadi
pilihannya. Efisiensi penggunaan menjadi alasan utamanya.
Di rumahnya, Agita memiliki dua tabung gas 12 kg. Jika salah satu habis, Agita baru akan memesan
tabung lagi sebagai cadangan. Bahkan jika kesibukan atau kemalasan mengganggu, keluarganya baru
akan membeli ulang setelah dua tabung gas habis.
Tapi tetap perlu ada jaminan jugaagen tidak naikkan harga seenaknya, juga ada jaminan enggak ada
kekosongan pasokan kalau kita sedang butuh, sarannya.
Sementara itu, Tiar Kinanti, 41, pengecer elpiji di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengungkapkan pasca
kenaikan harga itu pembelian tabung gas 12 kg di tokonya masih stabil. Sejauh ini, warga sekitar yang
menjadi langganannya tak tergoda beralih ke tabung 3 kg. Walaupun, pada periode penaikan pertama
sebelum revisi harga ada saja pelanggan yang menanyakan soal pembelian tabung gas 3 kg.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
33/62
Tapi ini kan ujungnya cuma naik sedikit. Yang tadinya mau beli yang 3 kg, akhirnya tetap pakai 12
kg. Lagian mereka juga termasuk orang mampu lah, mas, cetusnya saat ditemui, kemarin.
Tiar mengaku, mulanya ia sempat menaikan harga tabung 12 kg hingga Rp 145 ribu, di awal 2014. Di
periode itu, konsumen sempat mandek. Namun, permintaan pengiriman ke rumah-rumah lewat
telepon pasca-revisi harga kembali normal. Ini diimbangi dengan pasokan tabung gas yang terbilanglancar lancar.
Harga kita sesuaikan dengan patokan Pertamina. Saya mah enggak berani kasih mahal-mahal. Ntar
malah enggak dikirim lagi pasokannya sama yang punya (Pertamina), ucap dia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir menyatakan konsumen rumah
tangga elpiji 12 kg kebanyakan ber asal dari kalangan menengah ke atas.
Sementara, penaikan harga elpiji menjadi Rp1.000/kg hanya memberi efek tambahan pengeluaran
Rp47 ribu per bulan atau Rp1.566 per hari.
Survei lembaga konsultan Boston Consulting Group (BCG) menunjukkan, Indonesia adalah salah satu
negara dengan jumlah penduduk kelas menengah yang terus naik. Pada 2013 lalu, ada sekitar 74 juta
penduduk masuk kategori ini. Bahkan, Indonesia diprediksi memiliki 141 juta kelas menengah satu
dekade ke depan. Ini didasarkan atas angka pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 6 persen.
Sementara, yang digolongkan sebagai kelas menengah ke atas adalah mereka yang mengeluarkan
uang di atas Rp 2 juta per bulan. Pulau Jawa disebut sebagai lokasi dengan pertumbuhan tinggi.
Terutama Jakarta dan kota besar lainnya yang menjadi sentra perantauan pencari sesuap nasi.
(Kim/X-25)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
34/62
Makian dan Pujian Iringi Kematian Sharon
HAUFAN HASYIM SALENGKE
Pejabat Palestina menilai mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon terlibat dalam kematian
pemimpin Palestina Yasser Arafat.
Arafat diduga tewas diracun. Sharon mendalangi pembantaian di kamp pengungsi Palestina di
Sabra dan Shatila, pada 1982.
Setelah menjalani pe rawatan intensif pascaserangan stroke berat pada 2006 yang membuatnya koma
dalam waktu yang panjang, mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ariel Sharon akhirnya
menghembuskan napas yang terakhir, Sabtu (11/1) waktu setempat.
Kematian pria yang mengawali karier politik sebagai anggota Knesset (parlemen) pada 1973 itudikonfirmasi pejabat Israel dan pihak keluarga. Salah satu putra Sharon, Gilad Sharon,
mengumumkan langsung kematian sang ayah di Rumah Sakit Sheba Medical Center di dekat Tel
Aviv yang menjadi tempat Sharon menjalani perawatan lebih dari sepekan terakhir.
Dia telah pergi (meninggal). Dia pergi pada saat dia memutuskan untuk pergi, ungkap Gilad di luar
rumah sakit.
PM Benjamin Netanyahu menyatakan Israel sangat berduka atas meninggalnya sosok penting di balik
kemajuan Israel. Sharon memerintah pada periode 7 Maret 2001-14 April 2006. Seluruh warga Israel
merasa kehilangan mendalam dan menundukkan kepala untuk menghormati Sharon.
Negera Israel menundukkan kepala atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Ariel Sharon, ujar
Netanyahu dalam sebuah pernyataan resmi. Kenangannya akan tetap adadi hati bangsa Israel,
timpalnya.
Warga Israel mulai menggelar masa berkabung untuk Sharon. Masyarakat memberikan penghormatan
terakhir saat jenazah Sharon disemayamkan kemarin sebelum pemakaman yang dilakukan secara
tertutup pada Senin (13/1).
Sebagai sekutu utama Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengucapkan rasa duka
cita atas meninggalnya Sharon. Dia menilai Sharon sebagai pemimpin yang menyerahkan seluruh
hidupnya untuk Israel.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makian-dan-Pujian-Iringi-Kematian-Sharon-13012014012004.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
35/62
`Atas nama rakyat AS, Michelle, dan saya menyampaikan rasa duka cita yang paling dalam untuk
keluarga mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon dan rakyat Israel', demikian pernyataan Gedung
Putih yang mengutip pernyataan Obama.
Wakil Presiden AS Joe Biden akan memimpin delegasi `Negeri Paman Sam' secara langsung untuk
menghadiri upacara mengenang mantan perdana menteri Israel, Ariel Sharon. Biden mengatakan iadan istrinya mengaku sangat sedih dengan kepergian Sharon.
Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga dan bangsaIsrael. Saya akan memimpin delegasi AS
untuk menghadiri upacara mengenang Sahron, untuk memberikan penghargaan kepada Sharon dan
penghormatan atas kemitraan yang tak tergoyahkan antara AS dan Israel, kata Biden pada Sabtu
(11/1).
Menurut rencana, jenazah Sharon dimakamkan pada Senin (13/1) di daerah peternakan Gurun Negev,
wilayah Israel selatan. Lokasi permakaman itu merupakan tempat peternakan milik Sharon sendiri.
Pembunuhan Arafat
Pada usia 17 tahun, Sharon bergabung dengan kelompok mafia Haganah yang meneror rakyat
Palestina. Sharon juga bertanggung jawab atas pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953. Saat itu, 69
warga Palestina tewas di tangan Unit 101 yang dipimpinnya.
Tragedi Qibya merupakan bagian kecil dari kekejaman Sharon yang menjelma menjadi musuh bagi
perdamaian. Dia turut serta mendalangi pembantaian di Sabra dan Shatila di Libanon pada 1982.
Pembantaian itu merenggut nyawa 3.000-3.500 orang. Dia pun dijuluki sebagai `Tukang Jagal dari
Beirut'.
Di pihak lain, pejabat senior Palestina dari Partai Fatah, Jibril Rajub, menyalahkan Sharon atas
kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat. Sharon ialah penjahat yang bertanggung jawab
atas tewasnya Arafat. Kami berharap melihat dia diajukan ke Pengadilan Kriminal Internasional
sebagai penjahat perang, tegasnya.
Sejumlah pejabat Palestina menganggap Sharon sebagai sosok yang bertanggung jawab dari sejumlah
kejahatan. (AP/ Reuters/Aljazeera/I-3) haufan_hasyim @mediaindonesia.com
EMAIL
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makian-dan-Pujian-Iringi-Kematian-Sharon-13012014012004.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makian-dan-Pujian-Iringi-Kematian-Sharon-13012014012004.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
36/62
Peletak Dasar Sistem Kemiliteran
MENURUT Menachem Klein, profesor politik dari Universitas Bar-Ilan, dekat Tel Aviv, Sharondikenal sebagai sosok yang menciptakan norma militer modern Israel. Hal tersebut terbukti dengan
pembentukan skuat balas dendam sangat rahasia yang dinamai Unit 101 yang beroperasi pada 1950-
an dan 1960-an.
Dalam tahun-tahun pertama, Unit 101 melakukan pembalasan terhadap para pejuang Palestina di garis
gencatan senjata. Aksi tersebut merupakan upaya menghancurkan serangan musuh yang hendak
masuk ke wilayah Israel. Namun, dalam praktiknya mereka justru berhadapan dengan warga sipil.
Saat menjabat menteri pertahanan, Sharon adalah sosok di balik keputusan menyerang kamp
pengungsi Palestina di Libanon, pada 1982. Aksi berdarah untuk memburu orang-orang Palestina itu
menyebabkan destabilisasi di Libanon.
Dengan semangat yang tertanam di Unit 101, para komandan militer yang dipimpinnya tak berbuat
apa pun saat ratusan dan bahkan ribuan pengungsi Palestina dibunuh di Sabra dan Shatila oleh
kelompok sekutu Israel, Phalangist.
Di balik semua kontroversi, Klein mengatakan filosofi militer yang ditanamkan Sharon masih
terefleksi dalam doktrin Dahiya pada militer Israel.
Kebijakan Sharon masih diberlakukan hingga sekarang, yakni membuat orang-orang Palestina di
Gaza dan Libanon terus memasuki masa-masa kegelapan melalui penghancuran infrastruktur.
Michel Warschawski, aktivis Israel yang anti-Zionis, mengatakan Sharon secara terang-terangan
menolak bahwa peperangan yang dimulai pada 1948 oleh Israel telah berakhir.
Seorang sosiologis Israel Baruch Kimmerling pernah menilai bahwa kebijakan Sharon sangat politis.
Menurutnya, tujuan Sharon adalah menciptakan kondisi hapus harapan orang Palestina, hancurkan
daya tahan mereka, isolasi mereka danbuat mereka takluk kepada orang Israel. (Aljazeera/Drd/T-3)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
37/62
Ronald Reagan pun tidak Suka
SEJUMLAH orang dalam sejarah Israel dan Palestina telah menjadi korban aksi kekejian mantan
Perdana Menteri (PM) Israel Ariel Sharon.
Sharon yang meninggal pada Sabtu (11/1) itu dikenal sebagai pendorong mesin perang Israel sejak
awal 1948.
Yousef Manyyer, Direktur Eksekutif Jerusalem Fund, berpendapat bahwa Sharon dikenal kerap
bersikap sebagai pemenggal leherdalam medan pertempuran dan kerap mengabaikan korban warga
sipil. Tak pelak lagi dalam sejarah Palestina, Sharon meninggalkan sejumlah jejak berdarah, kata
pengamat po litik yang tinggal di Washington DC, AS tersebut.
Menurut Manyyer, peristiwa Qibya pada 1953 merupakan salah satu contohnya. Qibya adalah desa
warga Palestina di Tepi Barat yang berlokasi dekat Green Line.
Saat itu, pasukan Israel yang dipimpin Sharon menyerbu rumah-rumah yang masih dihuni warga
Palestina. Sebanyak 69 orang Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan tewas.
Serangan tersebut dikecam dunia internasional, tapi Israel memiliki dalih yang berbeda. Menurut
Manyyer, saat itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga turut mengecam pembantaian massal
tersebut.
Staf dari Policy Analyst for the American-Arab Anti-Discrimination Committee (ADC) itu
menyesalkan sikap sekutu Israel, Amerika Serikat (AS). Departemen Luar Negeri AS justru
mengatakan, Mereka yang bertanggung jawab harus menanggung akibat dan tindakan efektif
dilakukan untuk mencegah insiden di masa mendatang.
Pakar politik dari AS itu juga mengatakan kekejian Sharon yang menyebabkan hilangnya nyawa
warga sipil terjadi pada 1982. Saat itu, Sharon yang menjabat menteri pertahanan memerintahkan
pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi warga Palestina di Sabra dan Shatila di Libanon. Komisi
Israel, kata Manyyer, menyatakan bahwa pembantaian itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab
Sharon.
Serangkaian kejahatan Sharon membuat masyarakat dunia geram. Bahkan, kata Manyyer, Presiden
AS Ronald Reagan pun sangat benci terhadap mantan PM Israel tersebut. Dalam buku hariannya,Reagan menyebut Ariel Sharon sebagai pria jahat selalu berharap peperangan.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Ronald-Reagan-pun-tidak-Suka-13012014012024.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
38/62
Sharon juga digambarkan sebagai sosok destruktif dan pelanggar hukum internasional.
(Aljazeera/AP/Drd/T-3)
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
39/62
Bola Panas Anas
Radhar Panca Dahana, Budayawan
Beberapa kalimat Anas setelah diinterogasi KPK ialah sebuah ekspresi yang menggambarkan
bagaimana sebenarnya kasus yang membelit dia bukanlah perkara hukum yang innocent,
melainkan juga political game.
TIDAK lama setelah ia terpilih menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, saya duduk satu
panel dengan mantan Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) itu dalam sebuah talk show.
Hampir semua panelis, bahkan moderator, saat itu melihat Anas Urbaningrum sebagai representasi
dari pemerintah karena posisinya tersebut. Termasuk saya.
Tentu saja pandangan itu keliru karena anak muda yang kalem itu tidak berkaitan sama sekali dengan
pemerintahan dan semua kebijakan yang diproduksinya. Namun, tak ayal, saya melayangkan banyak
kritik--yang tajam bahkan-pada berbagai kebijakan kabinet, seolah pemuda kelahiran Ngaglik,
Srengat, Blitar, Jawa Timur, itu ialah juga bagian dari kabinet.
Apa yang menarik, begitu saya dalam hati menyadari kekeliruan saya, anak muda yang menjadi ketua
fraksi termuda sebuah partai politik (parpol) besar itu, belum 40 tahun, hanya tersenyum. Rileks dan
santai. Tak ada saraf atau otot yang tertarik di luar lumrahnya. Dalam menghadapi kritik yang kerasdan pedas itu, ia seperti bergumam, Saya sejujurnya sudah lama mengagumi dan membaca buku-
buku dan tulisan Mas Radhar.
Kalimat lembut dan ringan itu menjadi semacam godam dari sebuah sikap rendah hati dan
kematangan lelaki tergolong muda itu. Dia politikus sesungguhnya, keluh saya dalam hati,
mengingat sebuah cerita tentang komentar Prabowo Subianto setelah kalah dalam konvensi Golkar
beberapa tahun sebelumnya, Sebagai tentara saya harus mengakui, menjadi politikus itu
membutuhkan otot kawat balung wesi. Sebuah ungkapan jujur seorang jenderal terhadap keuletan
luar biasa yang ditunjukkan seorang politikus, Akbar Tandjung, dalam kasus konvensi itu.
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Bola-Panas-Anas-13012014014003.shtml?Mode=1 -
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
40/62
Akbar dan Anas mungkin berbeda partai, tetapi kita sama mengerti keduanya tampak memiliki
karakter, style, filosofi, juga kedekatan psikologis yang sama. Gaya berpolitik yang tidak meledak
ledak, penuh perhitungan, tajam, cerdas, dan sarat taktik sebagaimana ditunjukkan `suhu' dari
golongan politikus semacam ini; Soeharto. Saya kira, SBY, presiden petahana, juga termasuk yang
mewarisinya. Namun, tentu saja, style atau kultur politik yang sama tidak harus tidak berseberangan.
Setelah membaca latarnya yang kuat dalam kehidupan yang religius, Islam, termasuk di sekolah
formal hingga pergaulan pesantren hingga organisasinya, secara naif saya sejak mula memiliki
harapan baik untuk tokoh muda bernama Anas Urbaningrum itu. Bahkan dalam sebuah pertemuan
lain, saat ditraktir makan enak di sebuah hotel mewah, secara pribadi saya memberikan dukungan
kepadanya yang kala itu berkompetisi merebut posisi ketua umum di partainya. Saya menitipkan
sedikit pesan, agar jika ia menang--yang saat itu saya coba meyakini dia bahwa kemenangan itu bakal
diraihnya--ia dapat menempatkan kebudayaan sebagai fondasi dari segala program atau tujuan (partai)
politik yang diperjuangkannya.
Kembali dengan lembut, sambil menatap mata saya, ia mengangguk. Kami bersalaman dan kembalike meja masing-masing. Saya makan steak yang wuenak dan mahal, sementara di sudut lain Anas
terlihat berbincang serius dengan beberapa temannya. Politik, gumam saya, ialah steak terenak buat
mereka. Sepotong tenderloin dengan saus jamur lada hitam kudorong dengan garpu ke rongga
mulutku. Inilah makanan barbar gaya kontinental. Seperti politik, kataku kepada kawanku, teman
lama yang kini pebisnis, sambil tertawa bersama.
Politik yang memasung
Bila beberapa lama kemudian saya mendengar, membaca, dan melihat bagaimana anak muda dengan
empat putra-putri itu terlibat dalam skandal korupsi yang juga melibatkan banyak pihak/tokoh, yang
notabene teman-temannya juga, saya merasa aneh karena saya tidak merasa heran dan bingung. Tentu
saja bukan karena saya sudah membaca sejak awal, bahwa teman saya itu memiliki potensi koruptif
dan manipulatif yang besar dalam diri atau karakternya.
Tidak. Karena bila ya, saya tidak akan menaruh harapan kepadanya. Saya ialah jenis manusia yang
senantiasa percaya bahwa seorang manusia pada mulanya ialah sebuah kebaikan. Allah tidak akan
menciptakan sesuatu dengan kejahatan sebagai bahan atau niat dasarnya. Karena itu, saya percaya,
siapa pun pemimpin yang dipercaya secara nasional oleh publiknya tentu memiliki kebaikan, baik niat
maupun perjuangannya. Betapa pun akhir dari riwayat sang pemimpin bisa jadi ialah sebuah tragedi,
atau komedi.
Bila akhir itu mengenaskan, buruk atau negatif, saya kira setidaknya, untuk kasus di negeri ini, ada
dua penyebab. Pertama, manusia atau pemimpin itu ternyata tidak kuat batin menahan serbuan
gangguan dan godaan yang muncul begitu saja dan luar biasa kuantitas dan kualitasnya dari sebuah
kekuasaan. Ia menjadi temaha (tamak), hingga tak hanya ia lupa, ia pun jadi curiga, dan mengharap
lebih dari rezeki yang semestinya ia syukuri. Ia pun berlaku secara negatif, bahkan destruktif, untuk
mempertahankan--menambah jika perlu--kekuasaan itu.
Kedua, manusia atau pemimpin itu tidak berhasil atau tidak cukup kuat menghindar dari lingkungan
(sistem dan birokrasi, misalnya) yang memang sudah involutif dan koruptif, yang mungkin sudah iaketahui sebelumnya dan ia merasa mampu mengubahnya. Hingga kemudian ia menjadi korban.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
41/62
Situasi itu saya kira banyak terjadi pada pemimpin-pemimpin yang banyak orang kenali sebagai tokoh
dengan rekam jejak yang baik dan bersih. Kita ketahui beberapa nama dari mereka, tanpa perlu kertas
ini menyebutkannya.
Di golongan manakah Anas? Anda bebas untuk menentukannya. Yang jelas, sudah menjadi
pengetahuan umum, ketika seseorang memasuki dunia politik, ada beberapa prakondisi yangsekurangnya harus ia pahami dan bahkan--mau tak mau--jalani. Di antaranya ialah istilah peyoratif
yang kita sebut sebagai `gizi', alias uang. Prakondisi yang meminta siapa pun pihak harus menyiapkan
sejumlah uang untuk dapat meraih posisi-posisi penting dalam struktur kekuasaan politik. Money
politics dalam kehidupan di Indonesia bukan lagi sebuah ejekan atau sindiran, melainkan sebuah
conditio yang seolah tidak terelakkan (inevitable).
Seperti dalam birokrasi berbagai lembaga negara, sudah menjadi kemafhuman publik, tak ada pangkat
atau jabatan yang didapat dengan gratis. Bahkan kini, dalam pemilihan ketua RT (rukun tetangga),
skop terkecil dalam organisasi pemerintahan kita, uang sudah memainkan peran yang menentukan.
Terlebih untuk pemilihan lurah, wali kota, bupati, apalagi presiden, apalagi jabatan seperti ketuaumum, sebuah parpol misalnya.
Realitas (politik) itu tak perlulah lagi menjadi debat kusir, terutama bagi pecundang dan kaum
hipokrit. Fakta, bukti, hingga sinyalemen dan statement bahkan bukti pengadilan tersedia untuk
mementahkan semua bantahan. Sebuah realitas yang sesungguhnya sudah memasung sejak mula
kemungkinan munculnya tokoh-tokoh muda dan berkualitas untuk menjadi pemimpin karena
invaliditasnya di soal `gizi' itu.
Karena itu, bila Anda merasa berkualitas, mau dan mampu, untuk menjadi pemimpin, bahkan
mungkin Anda diakui dan didukung banyak pihak (konstituen/publik), tetap saja Anda harus
menyiapkan `gizi' yang semakin tinggi `kurs'-nya setara dengan tingginya posisi yang hendak Anda
raih. Anda tidak boleh sekadar kaya, apalagi setengah kaya, dan haram miskin, untuk berkompetisi di
ruang realitas semacam itu.
Tak pelak, bila nominal `gizi' yang dibutuhkan tak dapat dipenuhi kekayaan Anda yang dimiliki,
Anda akan dikondisikan, terkondisikan, atau bahkan mengondisikan diri agar mencari atau
mendapatkan sumber-sumber baru untuk menimbun `gizi' itu. Banyak jalan. Anda bisa kompromi
untuk mendapatkan utang atau kredit, Anda bisa bernegosiasi dengan pemodal/ pengusaha yang
meminta imbalan setelah Anda berkuasa, Anda bisa jadi merampok toko atau menipu banyak orang,
atau mungkin mencuri uang negara.
Itulah kemudian yang terjadi. Sebuah realitas yang membuat semua orang di dalamnya, para pelaku,
akan segera menjadi pecundang dari sistem atau `kultur' yang terbangun secara involutif itu. Adakah
seorang pemimpin puncak, seorang ketua umum misalnya, yang bisa membuat klaim ia terhindar dari
realitas itu? Biarpun tokoh itu ialah pendiri tunggal sebuah organisasi atau partai, ia tetap
membutuhkan `gizi' untuk membangun jaringannya, mengongkosi sendiri pertemuan-pertemuan
besar, mengongkosi program-program, bahkan membiayai pengeluaran untuk mempertahankan posisi
kepemimpinannya.
Politik yang kalah sendiri
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
42/62
Apakah uraian tersebut sebenarnya hanya ingin mengatakan Anas ialah korban atau pecundang
realitas sistemik yang involutif itu? Saya harus berani menjawabnya, ya. Jauh dari alasan yang
apologetis, jawaban ini sekadar sebuah afirmasi dari sebuah kegetiran karena kita telah membangun
semacam `budaya' politik yang membusuk secara perlahan ke dalam. Menciptakan bom waktu dalam
kehidupan politik kita, kehidupan bernegara dan berbangsa kita pada akhirnya.
Sebuah realitas `kultural' dalam kehidupan politik kita yang, karena ulah oligarkis dan konspiratif
beberapa kepentingan, telah membuat negeri dan bangsa ini mengalami kelangkaan dalam soal
kepemimpinan yang berkualitas. Lebih jauh lagi, kian sempit bahkan mustahilnya peluang untuk
muncul pemimpin-pemimpin baru yang cerdas, bernas, kuat, berani, serta visioner. Kita akan menjadi
bangsa yang segera kalah, bahkan menyerah, bahkan sebelum perang dinyatakan. Ironisnya, kita
menyerah dan kalah oleh diri kita sendiri.
Kita mafhum benar, beberapa kalimat Anas setelah diinterogasi KPK ialah sebuah ekspresi yang
menggambarkan bagaimana sebenarnya kasus yang membelit dia bukanlah perkara hukum yang
innocent, melainkan juga political game yang penuh non-sense. Kalimat yang diucapkannya bukanlahsebuah serangan kepada (dunia/pelaku) hukum, melainkan jelas ke (dunia/pelaku) politik. Seperti bola
panas ia akan menyerang siapa pun yang bermain api dengan politik. Bola yang seolah mengatakan
kita tidak bisa begitu naif, bahwa di balik semua perkara hukum, apalagi yang besar/ nasional, terbelit
juga politik di dalamnya.
Anas ialah sebuah pelajaran dan sebaiknya menjadi hikmah baik bagi para pendukung maupun lawan
politiknya. Tidak peduli dia masuk kategori pertama atau kedua, atau mungkin keduanya dari uraian
tersebut, kita mesti peduli pada riwayat politik yang akan kita wariskan kepada generasi nanti.
Riwayat yang tak perlu dirawat, tapi sebaliknya harus diruwat.
Diubah dan diperbaiki secara radikal, bukan hanya sistem atau `kultur'-nya, melainkan juga dasar
paradigmatik dan filosofisnya. Dasar yang harus memberi ruang dan peluang bagi lahirnya pemimpin
yang kita harapkan bersama. Pemimpin yang tak harus bersembunyi dalam kamar-kamar sumpek
bernama `kesatria piningit, imam mahdi, ratu adil, notonegoro', dan sebagainya.
Namun, pemimpin yang berdiri di mimbar, suaranya keras bingar, prinsipnya tegar, idenya segar, dan
hidupnya benar. Di situlah Indonesia, Merah Putih, akan berkibar. Mari kita bersama, bekerja keras,
menyiapkan itu mimbar, dengan sabar.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
43/62
Dinamika BAZNAS Menuju Tahun Konsolidasi Zakat Nasional
Oleh Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, M.Sc, Ketua Umum BAZNAS
Sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 yang antara lain menggariskan peran
BAZNAS sebagai koordinator pengelolaan zakat nasional, telah disusun proyeksi rencana strategis
lima tahunan BAZNAS. Proyeksi tersebut dibuat dengan asumsi perangkat peraturan perundang-
undangan yang mengatur tata kelola zakat nasional di bawah undang-undang telah selesai disusun dan
disahkan.
Melihat kondisi riil yang ada sampai saat ini, di tahun 2014 kita masih berada di tahun fondasi menuju
tahun konsolidasi zakat nasional dengan beberapa kemajuan yang telah dicapai.
BAZNAS telah memulai langkah solialisasi standar kelembagaan kepada BAZNAS daerah,
melaksanakan pengembangan pengembangan kapasitas dan pendampingan BAZNAS daerah.
Dalam hubungan dengan lembaga amil zakat (LAZ) telah dilaksanakan Silaturrahim BAZNAS dan
LAZ tingkat nasional pada 27 November 2013 Silaturahim menyepakati 5 Agenda Zakat Nasional
sebagai berikut: (1) Penguatan regulasi, (2) Sosialisasi dan edukasi, (3) Penguatan kelembagaan, (4)
Optimalisasi pendayagunaan, dan (4) Sinergi. Untuk mengkonkritkan lima agenda zakat nasional
tersebut dibentuk tim kerja yang terdiri atas perwakilan masing-masing lembaga.
Di sisi lain BAZNAS aktif mengembangkan beberapa model program pendayagunaan zakat nasional
yang diharapkan diadopsi oleh BAZNAS di daerah dan lembaga zakat yang lain. Yaitu: ProgramZakat Community Development (ZCD) BAZNAS yang dijadikan program nasional dilaunching pada
tanggal 17 Januari 2013. Sampai dengan kuartal III 2013, 39 kabupaten/kota dari 9 provinsi sudah
berpartisipasi aktif dalam penyiapan program ZCD. Dari data tersebut 14 kabupaten/ kota sudah
sampai pada penyusunan program kerja (tahap IV), 3 kabupaten/kota sudah menyelesaikan assesment
(penilaian) kebutuhan (tahap III), 20 kabupaten/kota sudah melaksanakan pelatihan assesment (tahap
II), dan 2 kabupaten/kota baru pada proses pembentukan dan pembekalan Tim Pengelola dan
Pengawas/ TPP (tahap I). Selain data tersebut, terdapat 15 kabupaten/kota dari 4 provinsi yang sudah
melengkapi data yang dibutuhkan namun belum ditindaklanjuti.
Sementara itu, Rumah Makmur BAZNAS (RMB) sebagai program pemberdayaan mustahik di bidangekonomi, sampai dengan bulan September 2013, telah memberikan modal usaha kepada 2.414
mustahik, dengan total bantuan modal usaha sebesar Rp_2.722.195.800, atau rata-rata bantuan modal
usaha sebesar Rp 1.127.670.
Di tahun 2013 yang lalu BAZNAS berhasil mempertahankan keberlangsungan program pelayanan
kesehatan bagi para mustahik secara cuma-cuma melalui Rumah Sehat BAZNAS (RSB). Hingga saat
ini, terdapat empat unit RSB di empat kota, yang meliputi: Jakarta, Yogyakarta, Sidoarjo, dan
Makassar. Di Jakarta, pengelolaan RSB merupakan hasil kerja sama dengan Pengurus Masjid Sunda
Kelapa. Di Yogyakarta, pengelolaan RSB dikerjasamakan dengan Yayasan Wakaf Universitas Islam
Indonesia (UII). Di Sidoarjo, pengelolaan RSB bekerja sama dengan Yayasan Al-Chusnaeni dan PT.
-
7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014
44/62
PGN. Di Makassar, pengelolaan RSB dilakukan bersama Yayasan Wakaf Universitas Muslim
Indonesia (UMI) dan PT. Pertamina.
Selain itu Program Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB) merupakan program pemberdayaan
mustahik di bidang pendidikan.
Dalam pelaksanaannya, program RCAB dibagi menjadi dua bentuk program, yaitu: program Satu
Keluarga Satu Sarjana (SKSS) dan program Dana Infak Anak Negeri (Dinar).
Program SKSS merupakan program beasiswa untuk tingkat sarjana (S1). Sedangkan program Dinar
merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi tingkat SD, SMP, dan SMA.
Di tahun 2013, penerima manfaat dari program SKSS sebanyak 230 mahasiswa. Sedangkan penerima
manfaat dari program Dinar sebanyak 1.012 pelajar.
Program Kaderisasi Seribu Ulama (KSU) merupakan program pemberdayaan di bidang agama.Tujuan dari program ini adalah mencetak ulama yang mampu membentengi aqidah ummat. Program
KSU berupa beasiswa pasca sarjana (S2 atau S3) dengan bidang keisl