artikel sedimentasi

5
NAMA : NURUL UMMAH UMAEROH NIM : 141710101096 KELAS : THP-C ARTIKEL SEDIMENTASI Sedimentasi merupakan salah satu cara pemisahan antara komponen atau partikel berdasarkan perbedaan densitasnya melalui medium air oleh gaya graivitasi. Oleh karena itu pemisahan tersebut berlangsung lama. Secara visual dapat juga dikatakan bahwa sedimentasi adalah pemisahan suspensi menjadi 2 fraksi, yaitu fraksi supernatant (fraksi yang jernih) dan fraksi slurry (fraksi yang keruh) (Sukardjo, 1997). Menurut Warren L. Mc Cabe dkk( 1993) selama proses sedimentasi berlangsung, terdapat tiga gaya yang berpengaruh, yaitu: a. Gaya Grafitasi, menyebabkan suspensi jatuh bebas, dimana semakin besar gaya tersebut, maka pengendapan partikel bahan semakin cepat. b. Gaya Apung, berhubungan dengan berat bahan, dimana semakin ringan partikel bahan, maka gaya apungnya semakin besar dan pengendapannyasemakin lama. c. Gaya dorong, terjadi pada saat larutan dipompakan ke dalam tabungklarifier. Larutan ini akan terdorong pada ketinggian tertentu. Gaya dorong dapat juga terlihat pada saat mulai turunya partikel padatan karena adanyagaya Gravitasi, maka fluida akan memberikan gaya yang besarnya samadengan berat padatan itu sendiri.

Upload: nurul-ummah

Post on 04-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Sedimentasi

NAMA : NURUL UMMAH UMAEROHNIM : 141710101096KELAS : THP-C

ARTIKEL SEDIMENTASI

Sedimentasi merupakan salah satu cara pemisahan antara komponen atau

partikel berdasarkan perbedaan densitasnya melalui medium air oleh gaya

graivitasi. Oleh karena itu pemisahan tersebut berlangsung lama. Secara visual

dapat juga dikatakan bahwa sedimentasi adalah pemisahan suspensi menjadi 2

fraksi, yaitu fraksi supernatant (fraksi yang jernih) dan fraksi slurry (fraksi yang

keruh) (Sukardjo, 1997).

Menurut Warren L. Mc Cabe dkk( 1993) selama proses sedimentasi

berlangsung, terdapat tiga gaya yang berpengaruh, yaitu:

a. Gaya Grafitasi, menyebabkan suspensi jatuh bebas, dimana semakin

besar gaya tersebut, maka pengendapan partikel bahan semakin cepat.

b. Gaya Apung, berhubungan dengan berat bahan, dimana semakin

ringan partikel bahan, maka gaya apungnya semakin besar dan

pengendapannyasemakin lama.

c. Gaya dorong, terjadi pada saat larutan dipompakan ke dalam

tabungklarifier. Larutan ini akan terdorong pada ketinggian tertentu. Gaya

dorong dapat juga terlihat pada saat mulai turunya partikel padatan karena

adanyagaya Gravitasi, maka fluida akan memberikan gaya yang besarnya

samadengan berat padatan itu sendiri.

Dalam sedimentasi, dua bahan cair yang tidak dapat bercampur, atau

bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan bahan-bahan ini

sampai pada keadaan-keadaan keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi,

bahan yang lebih berat jatuh terlebih dahulu daripada bahan yang ringan. Proses

ini merupakan proses yang lambat dan selalu dipercepat dengan menggunakan

gaya sentrifusi untuk meningkatkan kecepatan pengendapan, resultanse proses

pemisahan ini disebut pemisahan sentrifusi (Suharto, 1991).

Bahan padat akan mengendap didalam bahan cair yang kerapatannya lebih

kecil daripada jerapatan bahan padat tersebut. Pada konsentrasi yang rendah,

hukum Stokes akan berlaku akan tetapi dalam kebanyakan hal praktek,

konsentrasi pada umumnya selalu sangat tinggi. Di dalam konsentrasi yang tinggi

Page 2: Artikel Sedimentasi

NAMA : NURUL UMMAH UMAEROHNIM : 141710101096KELAS : THP-C

ini dan bila selang ukuran partikel tidak terlalu lebih besar dari 10 : 1, seluruh

partikel cenderung mengendap pada kecepatan yang sama. Kecepatan ini terletak

antara selang yang diharapklan dari hukum “Stokes” untuk partikel terbesar dan

partikel terkecil sebagai pengaruh, partikel terbesar dan partikel terkecil sebagail

pengaruh, partikel terbesar berkecepatan menurun dan dalam perlambatan ini

partikel-partikel tersebut cenderung untuk mengumpulkan partikel kecil-kecil dan

mempercepat partikel kecil tersebut. Makin tinggi konsentrasi, menghasilkan laju

jatuh yang makin rendah (Maryanto, 1988).

Menurut Parakesit (1987) padatan yang tersuspensi dalam air dapat

dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. Padatan Kasar

Adalah padatan yang dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yang

sederhana dalam waktu yang singkat dimana pada padatan kasar mudah

terjadi pengendapanya besar.

2. Padatan Halus

Adalah padatan yang tidak dapat dipisahkan dengan cara pengandapan

yang sederhana dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam beberapa hal, apabila tidak mungkin melakukan pengendapan

partikel halus, kadang-kadang dapat diapungkan dengan mempergunakan

gelembung-gelembung udara. Cara ini dikenal sebagai flotasi dan tergantung

kepada kecenderungan relatilf udara dan air untuk berikatan ie partikel

permukaan. Air pada permukaan partikel harus digantikan oleh udara, setelah itu

daya apung udara cukup untuk mengangkat partikel dan gelembung menembus

bahan cair (Praptiningsih, 1999).

Peralatan untuk pemisahan partikel padat dari bahan cair secara

pengendapan gravitasi didesain untuk melengkapi waktu yang cukup bagi

terjadinya pengendapan dan untuk membiarkan aliran berlebihan, serta endapan

dipisahkan tanpa mengganggu pemisahan. Aliran yang terus menerus melalui

peralatan pada umumnya dibutuhkan, sehingga kecepatan aliran haruslah serendah

mungkin untuk mencegah gangguan pada endapan (Gould, 1996).

Page 3: Artikel Sedimentasi

NAMA : NURUL UMMAH UMAEROHNIM : 141710101096KELAS : THP-C

DAFTAR PUSTAKA

Gould, W.A. 1996. Unit Operation for The Food Industries. USA : LT I

Publilcations, INC.

Maryanto. 1988. Diktat Teknologi Pengolahan. Jember : FTP-THP UNEJ.

Parakesit, F. 1987. Diktat Alat Industri Kimia. Bandung: ITB.

Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. Jember : FTP-THP

UNEJ.

Suharto, 1991. Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.

Warren L. Mc Cabe, Julian C. Smith dkk.1993. Operasi Teknik Kimia. Jakarta :

Erlangga.