artikel skripsi universitas nusantara pgri...
TRANSCRIPT
WISNU AZIL AZIZITeknik
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SAW
1.
2.
PROG
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
13.1.03.02.0099
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SAW
WISNU AZIL AZIZI
13.1.03.02.
Dibimbingoleh :1. Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
2. Ardi Sanjaya, M.Kom.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ARTIKEL
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SAW
Oleh:
WISNU AZIL AZIZI
13.1.03.02.
Dibimbingoleh :Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
Ardi Sanjaya, M.Kom.
RAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
201
Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARTIKEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW
Oleh:
WISNU AZIL AZIZI
13.1.03.02.0099
Dibimbingoleh : Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
Ardi Sanjaya, M.Kom.
RAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2018
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SAW
Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
RAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
RAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
WISNU AZIL AZIZITeknik
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
13.1.03.02.0099
Universitas Nusantara PGRI KediriUniversitas Nusantara PGRI KediriArtikel
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id||2||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
WISNU AZIL AZIZITeknik
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
Wisnu Azil Azizi:Trenggalek Dengan Menggunakan Metode SAWPGRI Kediri, 2018. Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan kondisi geografis di Kabupaten Trenggalek.
Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi geografis Kabupaten Trenggalek?
setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah di tentukan dengan menggun untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, dapat terlihaharapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek. menyarankan sebfaktor alam lainnya, misal cuaca yang tidak menentu. (2) berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten Trenggalek
Kata (SAW), Trenggalek.
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
Wisnu Azil Azizi:Trenggalek Dengan Menggunakan Metode SAWPGRI Kediri, 2018. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan kondisi geografis di Kabupaten Trenggalek.
PermasalaTrenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi geografis Kabupaten Trenggalek?
Penelitian ini menggunakan metode SAW karena metode setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah di tentukan dengan menggun Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, dapat terlihat jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di harapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis menyarankan sebfaktor alam lainnya, misal cuaca yang tidak menentu. (2) berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight (SAW), Trenggalek.
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
MENGGUNAKAN METODE SAW
FAKULTAS TEKNIK
Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Wisnu Azil Azizi: Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Menggunakan Metode SAWPGRI Kediri, 2018.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan kondisi geografis di Kabupaten Trenggalek.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi geografis Kabupaten Trenggalek?
Penelitian ini menggunakan metode SAW karena metode setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah di tentukan dengan menggun
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan,
t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di harapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis menyarankan sebelum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan faktor alam lainnya, misal cuaca yang tidak menentu. (2) berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight (SAW), Trenggalek.
13.1.03.02.0099
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
MENGGUNAKAN METODE SAW
WISNU AZIL AZIZI
FAKULTAS TEKNIK
weznoeazil
Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Menggunakan Metode SAW
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan kondisi geografis di Kabupaten Trenggalek.
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi geografis Kabupaten Trenggalek?
Penelitian ini menggunakan metode SAW karena metode setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah di tentukan dengan menggunakan pengamatan dari kondisi geografis lahan pertanian.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan,
t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di harapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan
faktor alam lainnya, misal cuaca yang tidak menentu. (2) berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
MENGGUNAKAN METODE SAW
WISNU AZIL AZIZI
13.1.03.02.0
FAKULTAS TEKNIK
Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAKSistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten
Trenggalek Dengan Menggunakan Metode SAW, Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan kondisi geografis di Kabupaten Trenggalek.
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi
Penelitian ini menggunakan metode SAW karena metode setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang
akan pengamatan dari kondisi geografis lahan pertanian.Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah
untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di
harapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis
elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan faktor alam lainnya, misal cuaca yang tidak menentu. (2) berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
MENGGUNAKAN METODE SAW
WISNU AZIL AZIZI
13.1.03.02.0191
FAKULTAS TEKNIK – Teknik Informatika
@gmail.com
Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom. dan
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten
, Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi
Penelitian ini menggunakan metode SAW karena metode setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang
akan pengamatan dari kondisi geografis lahan pertanian.Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah
untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di
harapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis
elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan faktor alam lainnya, misal cuaca yang tidak menentu. (2) Untuk penelitian selanjutnya, penulis berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SAW
Informatika
an Ardi Sanjaya,
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten , Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi
Penelitian ini menggunakan metode SAW karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang
akan pengamatan dari kondisi geografis lahan pertanian.Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah
untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di
harapkan bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah Trenggalek. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis
elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan Untuk penelitian selanjutnya, penulis
berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman nammenentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
DENGAN
Ardi Sanjaya, M.Kom
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten , Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi
ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang
akan pengamatan dari kondisi geografis lahan pertanian.Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah
untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan
Untuk penelitian selanjutnya, penulis berharap aplikasi ini di kembangkannya tidak hanya mencakup pemilihan tanaman namun juga dapat menentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
DENGAN
M.Kom
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten , Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang maksimalnya hasil pertanian di wilayah Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi
ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang
akan pengamatan dari kondisi geografis lahan pertanian. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah
untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan, t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan
Untuk penelitian selanjutnya, penulis un juga dapat
menentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
||3||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS TANAMAN
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pangan Di Kabupaten , Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UN
di wilayah Trenggalek, padahal keadaan geologi / struktur tanah Kabupaten Trenggalek terbilang cukup subur, ini terjadi karena masih ada petani yang belum paham tentang kecocokan antara jenis tanaman dan
han penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara agar hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek maksimal? (2) Bagaimana menetukan jenis tanaman pangan yang cocok dengan kondisi
ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan, dengan metode perangkingan tersebut diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan adanya aplikasi ini petani lebih mudah untuk menentukan jenis tanaman apa yang paling sesuai untuk ditanam. (2) Dari hasil perhitungan,
t jenis tanaman apa yang paling cocok dengan kondisi geografis lahan petani, dan di
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Dari penelitian ini, penulis elum mengambil keputusan sesuai aplikasi ini diharapkan petani mempertimbangkan
Untuk penelitian selanjutnya, penulis un juga dapat
menentukan jenis pupuk yang sesuai supaya dapat memajukan pertanian di wilayah Kabupaten
: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Penentuan Pangan, Simple Additive Weight
||
WISNU AZIL AZIZITeknik
I.
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan
primer bagi manusia yang tidak bisa
dilepaskan selama menjalani
kehidupan. Hal ini menjadi salah
satu alasan untuk mengoptimalkan
tanaman pangan disetiap daerah.
Kabupaten Trenggalek merupakan
salah satu daerah
yang patut dikembangkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pangan
tersebut. Luas areal sawah sebesar
12.160 Ha, tanah kering 39.514 Ha,
dan perkebunan 2.536 Ha,
menghasilkan
sebesar 339.218 ton
jagung, 425.617 ton ubi kayu serta
komoditi pertanian lainnya
Trenggalek, 2017)
Keadaan geologi / struktur
tanah kabupaten Trenggalek terdiri
dari lapisan
dan latosol, mediteran grumosol dan
regosol, allivial dan mediteran.
Lapisan tanah alluvial terbentang di
sepanjang aliran sungai di bagian
wilayah timur dan merupakan
lapisan tanah yang subur. Luas
antara 10% hingga 15% dari seluruh
wilayah. Pada bagian lain yaitu
bagian selatan, barat laut dan u
tanahnya terdiri dari lapisan
mediteran yang bercampur dengan
lapisan grumosol dan latosol lapisan
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0099Teknik Informatika
LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan
primer bagi manusia yang tidak bisa
dilepaskan selama menjalani
kehidupan. Hal ini menjadi salah
satu alasan untuk mengoptimalkan
tanaman pangan disetiap daerah.
Kabupaten Trenggalek merupakan
salah satu daerah dengan pertanian
yang patut dikembangkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pangan
tersebut. Luas areal sawah sebesar
12.160 Ha, tanah kering 39.514 Ha,
dan perkebunan 2.536 Ha,
menghasilkan padi sawah &
sebesar 339.218 ton
425.617 ton ubi kayu serta
komoditi pertanian lainnya
Trenggalek, 2017).
Keadaan geologi / struktur
tanah kabupaten Trenggalek terdiri
dari lapisan-lapisan tanah andosol
dan latosol, mediteran grumosol dan
l, allivial dan mediteran.
Lapisan tanah alluvial terbentang di
sepanjang aliran sungai di bagian
wilayah timur dan merupakan
lapisan tanah yang subur. Luas
antara 10% hingga 15% dari seluruh
wilayah. Pada bagian lain yaitu
bagian selatan, barat laut dan u
tanahnya terdiri dari lapisan
mediteran yang bercampur dengan
lapisan grumosol dan latosol lapisan
13.1.03.02.0099
LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan
primer bagi manusia yang tidak bisa
dilepaskan selama menjalani
kehidupan. Hal ini menjadi salah
satu alasan untuk mengoptimalkan
tanaman pangan disetiap daerah.
Kabupaten Trenggalek merupakan
dengan pertanian
yang patut dikembangkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pangan
tersebut. Luas areal sawah sebesar
12.160 Ha, tanah kering 39.514 Ha,
dan perkebunan 2.536 Ha,
padi sawah & ladang
padi, 76.294 ton
425.617 ton ubi kayu serta
komoditi pertanian lainnya (PemKab
Keadaan geologi / struktur
tanah kabupaten Trenggalek terdiri
lapisan tanah andosol
dan latosol, mediteran grumosol dan
l, allivial dan mediteran.
Lapisan tanah alluvial terbentang di
sepanjang aliran sungai di bagian
wilayah timur dan merupakan
lapisan tanah yang subur. Luas
antara 10% hingga 15% dari seluruh
wilayah. Pada bagian lain yaitu
bagian selatan, barat laut dan u
tanahnya terdiri dari lapisan
mediteran yang bercampur dengan
lapisan grumosol dan latosol lapisan
Pangan merupakan kebutuhan
primer bagi manusia yang tidak bisa
dilepaskan selama menjalani
kehidupan. Hal ini menjadi salah
satu alasan untuk mengoptimalkan
tanaman pangan disetiap daerah.
Kabupaten Trenggalek merupakan
dengan pertanian
yang patut dikembangkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pangan
tersebut. Luas areal sawah sebesar
12.160 Ha, tanah kering 39.514 Ha,
dan perkebunan 2.536 Ha,
ladang
padi, 76.294 ton
425.617 ton ubi kayu serta
(PemKab
Keadaan geologi / struktur
tanah kabupaten Trenggalek terdiri
lapisan tanah andosol
dan latosol, mediteran grumosol dan
l, allivial dan mediteran.
Lapisan tanah alluvial terbentang di
sepanjang aliran sungai di bagian
wilayah timur dan merupakan
lapisan tanah yang subur. Luas
antara 10% hingga 15% dari seluruh
wilayah. Pada bagian lain yaitu
bagian selatan, barat laut dan utara,
tanahnya terdiri dari lapisan
mediteran yang bercampur dengan
lapisan grumosol dan latosol lapisan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
tanah ini sifatnya kurang daya
serapnya terhadap air sehingga
menyebabkan lapisan tanah ini
kurang subur
2017)
kabupaten Trenggalek memiliki
kondisi yang tepat untuk menanam
jenis tanaman pangan yang sama.
Hal yang di perhatikan dalam
masalah ini adalah jenis tanaman
yang sesuai dengan karakteristik
lahan yang dimiliki oleh se
daerah di kabupaten Trenggalek.
Pada kondisi
saja ada petani yang bingung
bagaimana cara memilih tanaman
yang sesuai dengan lahan yang
mereka miliki, sehingga sering
terjadi kurang maksimalnya hasil
panen.
membutuhkan sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu
mereka dalam menentukan jenis
tanaman pangan yang sesuai dengan
kondisi lahan mereka sehingga
mereka dapat memaksimalkan hasil
dari pertanian tersebut.
memilih metode SAW (
Additive Weighting
ini menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan. Dengan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
tanah ini sifatnya kurang daya
serapnya terhadap air sehingga
menyebabkan lapisan tanah ini
kurang subur (PemKab Trengga
2017).
Tidak setiap lahan di
kabupaten Trenggalek memiliki
kondisi yang tepat untuk menanam
jenis tanaman pangan yang sama.
Hal yang di perhatikan dalam
masalah ini adalah jenis tanaman
yang sesuai dengan karakteristik
lahan yang dimiliki oleh se
daerah di kabupaten Trenggalek.
Pada kondisi real
saja ada petani yang bingung
bagaimana cara memilih tanaman
yang sesuai dengan lahan yang
mereka miliki, sehingga sering
terjadi kurang maksimalnya hasil
panen.
Oleh karena itu, peta
membutuhkan sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu
mereka dalam menentukan jenis
tanaman pangan yang sesuai dengan
kondisi lahan mereka sehingga
mereka dapat memaksimalkan hasil
dari pertanian tersebut.
Pada penilitian ini penulis
memilih metode SAW (
Additive Weighting
ini menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan. Dengan
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
tanah ini sifatnya kurang daya
serapnya terhadap air sehingga
menyebabkan lapisan tanah ini
(PemKab Trengga
Tidak setiap lahan di
kabupaten Trenggalek memiliki
kondisi yang tepat untuk menanam
jenis tanaman pangan yang sama.
Hal yang di perhatikan dalam
masalah ini adalah jenis tanaman
yang sesuai dengan karakteristik
lahan yang dimiliki oleh se
daerah di kabupaten Trenggalek.
real di lapangan masih
saja ada petani yang bingung
bagaimana cara memilih tanaman
yang sesuai dengan lahan yang
mereka miliki, sehingga sering
terjadi kurang maksimalnya hasil
Oleh karena itu, peta
membutuhkan sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu
mereka dalam menentukan jenis
tanaman pangan yang sesuai dengan
kondisi lahan mereka sehingga
mereka dapat memaksimalkan hasil
dari pertanian tersebut.
Pada penilitian ini penulis
memilih metode SAW (
Additive Weighting) karena metode
ini menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan. Dengan
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
tanah ini sifatnya kurang daya
serapnya terhadap air sehingga
menyebabkan lapisan tanah ini
(PemKab Trenggalek,
Tidak setiap lahan di
kabupaten Trenggalek memiliki
kondisi yang tepat untuk menanam
jenis tanaman pangan yang sama.
Hal yang di perhatikan dalam
masalah ini adalah jenis tanaman
yang sesuai dengan karakteristik
lahan yang dimiliki oleh setiap
daerah di kabupaten Trenggalek.
di lapangan masih
saja ada petani yang bingung
bagaimana cara memilih tanaman
yang sesuai dengan lahan yang
mereka miliki, sehingga sering
terjadi kurang maksimalnya hasil
Oleh karena itu, petani
membutuhkan sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu
mereka dalam menentukan jenis
tanaman pangan yang sesuai dengan
kondisi lahan mereka sehingga
mereka dapat memaksimalkan hasil
Pada penilitian ini penulis
memilih metode SAW (Simple
) karena metode
ini menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan. Dengan
||4||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
tanah ini sifatnya kurang daya
serapnya terhadap air sehingga
menyebabkan lapisan tanah ini
lek,
Tidak setiap lahan di
kabupaten Trenggalek memiliki
kondisi yang tepat untuk menanam
jenis tanaman pangan yang sama.
Hal yang di perhatikan dalam
masalah ini adalah jenis tanaman
yang sesuai dengan karakteristik
tiap
daerah di kabupaten Trenggalek.
di lapangan masih
saja ada petani yang bingung
bagaimana cara memilih tanaman
yang sesuai dengan lahan yang
mereka miliki, sehingga sering
terjadi kurang maksimalnya hasil
ni
membutuhkan sistem pendukung
keputusan yang dapat membantu
mereka dalam menentukan jenis
tanaman pangan yang sesuai dengan
kondisi lahan mereka sehingga
mereka dapat memaksimalkan hasil
Pada penilitian ini penulis
Simple
) karena metode
ini menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan. Dengan
WISNU AZIL AZIZITeknik
II.
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
metode perangkingan tersebut,
diharapkan penilaian akan lebih tepat
karena didasarkan pada
dan bobot yang sudah ditentukan
dengan menggunakan pengamatan
dari kondisi lahan dilihat dari
beberapa alternative yang dijadikan
sample, sehingga akan mendapatkan
hasil yang lebih akurat dan optimal
dalam pengambilan keputusan.
.
METODE
Met
dikenal istilah metode penjumlahan
terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif dari semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua
rating alternatif yang ada
(Kusumadewi, 2006).
=
⎩⎪⎨
⎪⎧
dimana rij adalah rating kinerja
ternormalisasi
atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
Nilai preferensi
alternatif (Vi) diberikan sebagai:
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
metode perangkingan tersebut,
diharapkan penilaian akan lebih tepat
karena didasarkan pada
dan bobot yang sudah ditentukan
dengan menggunakan pengamatan
dari kondisi lahan dilihat dari
beberapa alternative yang dijadikan
, sehingga akan mendapatkan
hasil yang lebih akurat dan optimal
dalam pengambilan keputusan.
METODE
Metode SAW sering juga
dikenal istilah metode penjumlahan
terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif dari semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua
rating alternatif yang ada
(Kusumadewi, 2006).
⎪
⎪⎧
Jika
dimana rij adalah rating kinerja
ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
preferensi
alternatif (Vi) diberikan sebagai:
13.1.03.02.0099
metode perangkingan tersebut,
diharapkan penilaian akan lebih tepat
karena didasarkan pada nilai kriteria
dan bobot yang sudah ditentukan
dengan menggunakan pengamatan
dari kondisi lahan dilihat dari
beberapa alternative yang dijadikan
, sehingga akan mendapatkan
hasil yang lebih akurat dan optimal
dalam pengambilan keputusan.
ode SAW sering juga
dikenal istilah metode penjumlahan
terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif dari semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua
rating alternatif yang ada
(Kusumadewi, 2006).
Jika j (
Jika j (
dimana rij adalah rating kinerja
dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
preferensi untuk setiap
alternatif (Vi) diberikan sebagai:
metode perangkingan tersebut,
diharapkan penilaian akan lebih tepat
nilai kriteria
dan bobot yang sudah ditentukan
dengan menggunakan pengamatan
dari kondisi lahan dilihat dari
beberapa alternative yang dijadikan
, sehingga akan mendapatkan
hasil yang lebih akurat dan optimal
ode SAW sering juga
dikenal istilah metode penjumlahan
terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif dari semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua
rating alternatif yang ada
)
)
dimana rij adalah rating kinerja
dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
untuk setiap
alternatif (Vi) diberikan sebagai:
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif
Ai lebih terpilih (Kusumadewi,
2006)
Langkah Perhitungan Metode
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
= ∑
Nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif
Ai lebih terpilih (Kusumadewi,
2006).
Langkah Perhitungan Metode
a. Menentukan alternatif, yaitu
Ai.
b. Menentukan kriteria yang
akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu
Cj.
c. Menentukan bobot preferensi
atau tingkat kepentingan (
setiap kriteria.
W = [W1 W2 W3 ..... Wj]
d. Membuat t
kecocokan setiap alternatif
pada setiap kriteria.
e. Membuat matrik keputusan X
yang dibentuk dari tabel rating
kecocokan dari setiap
alternatif pada setiap kriteria.
nilai {x} setiap alternatif (Ai)
pada setiap kriteria (Cj) yang
sudah ditentukan
1,2,...,m dan j = 1,2,...,n.
f. Melakukan normalisasi matrik
keputusan X dengan cara
menghitung nilai rating
kinerja ternormalisasi (rij) dari
alternatif (Ai) pada kriteria
(Cj).
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif
Ai lebih terpilih (Kusumadewi,
Langkah Perhitungan Metode
Menentukan alternatif, yaitu
Menentukan kriteria yang
akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu
Menentukan bobot preferensi
atau tingkat kepentingan (
setiap kriteria.
W = [W1 W2 W3 ..... Wj]
Membuat tabel rating
kecocokan setiap alternatif
pada setiap kriteria.
Membuat matrik keputusan X
yang dibentuk dari tabel rating
kecocokan dari setiap
alternatif pada setiap kriteria.
nilai {x} setiap alternatif (Ai)
pada setiap kriteria (Cj) yang
sudah ditentukan dimana, i =
1,2,...,m dan j = 1,2,...,n.
Melakukan normalisasi matrik
keputusan X dengan cara
menghitung nilai rating
kinerja ternormalisasi (rij) dari
alternatif (Ai) pada kriteria
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif
Ai lebih terpilih (Kusumadewi,
Langkah Perhitungan Metode
Menentukan alternatif, yaitu
Menentukan kriteria yang
akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu
Menentukan bobot preferensi
atau tingkat kepentingan (W)
W = [W1 W2 W3 ..... Wj]
abel rating
kecocokan setiap alternatif
pada setiap kriteria.
Membuat matrik keputusan X
yang dibentuk dari tabel rating
kecocokan dari setiap
alternatif pada setiap kriteria.
nilai {x} setiap alternatif (Ai)
pada setiap kriteria (Cj) yang
dimana, i =
1,2,...,m dan j = 1,2,...,n.
Melakukan normalisasi matrik
keputusan X dengan cara
menghitung nilai rating
kinerja ternormalisasi (rij) dari
alternatif (Ai) pada kriteria
||5||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif
Ai lebih terpilih (Kusumadewi,
Menentukan alternatif, yaitu
Menentukan kriteria yang
akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu
Menentukan bobot preferensi
)
abel rating
kecocokan setiap alternatif
Membuat matrik keputusan X
yang dibentuk dari tabel rating
kecocokan dari setiap
alternatif pada setiap kriteria.
nilai {x} setiap alternatif (Ai)
pada setiap kriteria (Cj) yang
dimana, i =
Melakukan normalisasi matrik
keputusan X dengan cara
menghitung nilai rating
kinerja ternormalisasi (rij) dari
alternatif (Ai) pada kriteria
||
WISNU AZIL AZIZITeknik
III.
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
g. Hasil dari nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij)
memb
ternormalisasi (R).
R =
h. Hasil akhir nilai preferensi
(Vi) diperoleh dari
penjumlahan dari perkalian
elemen baris matrik
ternormalisasi (R) dengan
bobot preferensi (W) yang
bersesuaian elemen kolom
matrik (W).
HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil
1.1 Tampilan
Berupa login untuk
hak akses kepada user.
tampilan pada halaman terdapat 2 form, yaitu username dan password yang berfumgsi untuk memberi hak aksek kedalam sistem.
1.2 Tampilan
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
Hasil dari nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij)
membentuk matrik
ternormalisasi (R).
R = ⋮ ⋱
Hasil akhir nilai preferensi
(Vi) diperoleh dari
penjumlahan dari perkalian
elemen baris matrik
ternormalisasi (R) dengan
bobot preferensi (W) yang
bersesuaian elemen kolom
matrik (W).
HASIL DAN KESIMPULAN
Tampilan Halaman Login
Berupa login untuk
hak akses kepada user.
tampilan pada halaman terdapat 2 form, yaitu username dan password yang berfumgsi untuk memberi hak aksek kedalam sistem. Tampilan Menu Alternatif
13.1.03.02.0099
Hasil dari nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij)
entuk matrik
ternormalisasi (R). …
⋮…
Hasil akhir nilai preferensi
(Vi) diperoleh dari
penjumlahan dari perkalian
elemen baris matrik
ternormalisasi (R) dengan
bobot preferensi (W) yang
bersesuaian elemen kolom
HASIL DAN KESIMPULAN
Halaman Login
Berupa login untuk memberikan
hak akses kepada user.
tampilan pada halaman terdapat 2 form, yaitu username dan password yang berfumgsi untuk memberi hak aksek
Menu Alternatif
Hasil dari nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij)
entuk matrik
Hasil akhir nilai preferensi
(Vi) diperoleh dari
penjumlahan dari perkalian
elemen baris matrik
ternormalisasi (R) dengan
bobot preferensi (W) yang
bersesuaian elemen kolom
memberikan
tampilan pada halaman login terdapat 2 form, yaitu username dan password yang berfumgsi untuk memberi hak aksek
Universitas Nusantara PGRI Kediri
1.3
1.4
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menu alternatif berisi apa saja
yang akan menjadi alternatif /
goal dari aplikasi ini, peneliti
memberikan 7 alternatif
diantaranya :
Kedelai, Ubi kayu
Kentang, Kacang tanah
Tampilan Menu Penilaian
Pada menu ini berisi tentang
kecocokan antara
dengan lahan pertanian.
Menu Kriteria
Pada menu ini berisi tentang
kriteria
menetukan alternatif, tiap
kriteria memiliki
ini telah ditentukan oleh peneliti
yang di anggap paling cocok
sesuai dengan apa yang telah
diteliti.
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Menu alternatif berisi apa saja
yang akan menjadi alternatif /
goal dari aplikasi ini, peneliti
memberikan 7 alternatif
diantaranya : Padi,
Ubi kayu,
Kacang tanah
Menu Penilaian
Pada menu ini berisi tentang
kecocokan antara
dengan lahan pertanian.
Menu Kriteria Lahan Pertanian
Pada menu ini berisi tentang
- kriteria untuk
menetukan alternatif, tiap
iteria memiliki bobot,
ini telah ditentukan oleh peneliti
yang di anggap paling cocok
sesuai dengan apa yang telah
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Menu alternatif berisi apa saja
yang akan menjadi alternatif /
goal dari aplikasi ini, peneliti
memberikan 7 alternatif
i, Jagung,
, Ubi jalar,
Kacang tanah.
Menu Penilaian
Pada menu ini berisi tentang
kecocokan antara tanaman
dengan lahan pertanian.
Lahan Pertanian
Pada menu ini berisi tentang
kriteria untuk
menetukan alternatif, tiap
bobot, bobot
ini telah ditentukan oleh peneliti
yang di anggap paling cocok
sesuai dengan apa yang telah
||6||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Menu alternatif berisi apa saja
yang akan menjadi alternatif /
goal dari aplikasi ini, peneliti
memberikan 7 alternatif
,
,
Pada menu ini berisi tentang
tanaman
Pada menu ini berisi tentang
kriteria untuk
menetukan alternatif, tiap
bobot
ini telah ditentukan oleh peneliti
yang di anggap paling cocok
sesuai dengan apa yang telah
WISNU AZIL AZIZITeknik
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
1.5 Tampilan
Menu hasil merupakan goal atau
hasil dari perhitungan dengan
metode SAW. Di sisikanan
menampilkan alur perhitungan,
di sisi kiri menampilkan hasil
yang sudah di urutkan.
1.6 Pengujian
Pengujian sistem dengan tiga
lahan yang berbeda.
Kriter
ia penelitia
n lahan 1
Jenis
Tana
h
Humus
Tekst
ur
Tana
h
Lembut
dan
Basah
Curah
Hujan
200
mm/bula
n
Suhu Normal
Tingg
i
Temp
at
300
mdpl
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
Tampilan Menu Hasil
Menu hasil merupakan goal atau
hasil dari perhitungan dengan
metode SAW. Di sisikanan
menampilkan alur perhitungan,
di sisi kiri menampilkan hasil
yang sudah di urutkan.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem dengan tiga
lahan yang berbeda.
Hasil
penelitia
n lahan 1
Hasil
Penelitia
n Lahan
Humus Grumoso
l
Lembut
dan
Basah
Lempung
Berpasir
200
mm/bula
200
mm/bula
n
Normal Panas
300
mdpl
400
mdpl
13.1.03.02.0099
Hasil
Menu hasil merupakan goal atau
hasil dari perhitungan dengan
metode SAW. Di sisikanan
menampilkan alur perhitungan,
di sisi kiri menampilkan hasil
yang sudah di urutkan.
Sistem
Pengujian sistem dengan tiga
lahan yang berbeda. Hasil
Penelitia
n Lahan
2
Hasil
penelitia
n Lahan
GrumosoHumus
Lempung
Berpasir Gembur
200
mm/bula
250
mm/bula
n
Panas Sejuk
400
mdpl
450
mdpl
Menu hasil merupakan goal atau
hasil dari perhitungan dengan
menampilkan alur perhitungan,
di sisi kiri menampilkan hasil
Pengujian sistem dengan tiga
Hasil
penelitia
n Lahan
3
Humus
Gembur
250
mm/bula
Sejuk
450
mdpl
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kele
mbap
an
Tana
h
PH
Tana
h
Lokasi
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kele
mbap
Tana
50 %
PH
Tana 6
Dari pengujian diatas diperoleh
data sebagai berikut :
Lokasi Alternat
if
Titik 1 Padi
Titik 2 Jagung
Titik 3 Jagung
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
20 %
6
Dari pengujian diatas diperoleh
data sebagai berikut :
Alternat
if Keterangan
Padi
Jenis tanah humus,
tekstur lembut dan
basah, curah hujan
200mm/bulan, suhu
normal, ketiggian
kelembapan tanah
50%, PH 6
Jagung
Jenis tanah
grumosol, tekstur
lempung dan
sedikit berpasir,
curah hujan
200mm/bulan, suhu
panas, ketinggian
kelembapan tanah
20%, PH 6
Jagung
Jenis tanah humus,
tekstur gembur,
curah hujan
250mm/bulan, suhu
sejuk, ketinggian
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
30 %
7
Dari pengujian diatas diperoleh
Keterangan Lahan
Jenis tanah humus,
tekstur lembut dan
basah, curah hujan
200mm/bulan, suhu
normal, ketiggian
300mdpl,
kelembapan tanah
50%, PH 6
Jenis tanah
grumosol, tekstur
lempung dan
sedikit berpasir,
curah hujan
200mm/bulan, suhu
panas, ketinggian
400mdpl,
kelembapan tanah
20%, PH 6
Jenis tanah humus,
tekstur gembur,
curah hujan
250mm/bulan, suhu
sejuk, ketinggian
||7||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Lahan
Jenis tanah humus,
tekstur lembut dan
basah, curah hujan
200mm/bulan, suhu
normal, ketiggian
kelembapan tanah
grumosol, tekstur
lempung dan
sedikit berpasir,
200mm/bulan, suhu
panas, ketinggian
kelembapan tanah
Jenis tanah humus,
tekstur gembur,
250mm/bulan, suhu
sejuk, ketinggian
||
WISNU AZIL AZIZITeknik
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
Dari tabel di atas dapat di
kesimpulan sebagai berikut:
1. Padi paling cocok di tanam di
jenis tanah humus dan
mengandung banyak
tumbuhan padi memerlukan
banyak air agar bisa tumbuh
subur, serta curah hujan yang
sedang bisa meminimalisir
gugurnya bunga padi dan bisa
menambah hasil panen.
2. Jagung paling cocok di tanam
di lahan humus yang tidak
terlalu mengandung banyak air,
jagung juga bisa tumbuh baik di
tanah berlempung dan
mengandung pasir meskipun
tanah dengan tekstur lempung
tidak begitu subur, dan juga
sangat cocok ditanam di tempat
tinggi, karena tempat yang
tinggi biasanya memiliki suhu
yang relatif sejuk.
2. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis,
perancangan, implementasi dan
pengujian pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa :
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
Dari tabel di atas dapat di
kesimpulan sebagai berikut:
Padi paling cocok di tanam di
jenis tanah humus dan
mengandung banyak
tumbuhan padi memerlukan
banyak air agar bisa tumbuh
subur, serta curah hujan yang
sedang bisa meminimalisir
gugurnya bunga padi dan bisa
menambah hasil panen.
Jagung paling cocok di tanam
di lahan humus yang tidak
terlalu mengandung banyak air,
jagung juga bisa tumbuh baik di
tanah berlempung dan
mengandung pasir meskipun
tanah dengan tekstur lempung
tidak begitu subur, dan juga
sangat cocok ditanam di tempat
nggi, karena tempat yang
tinggi biasanya memiliki suhu
yang relatif sejuk.
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis,
perancangan, implementasi dan
pengujian pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa :
13.1.03.02.0099
450mdpl,
kelembapan tanah
30%, PH 7
Dari tabel di atas dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
Padi paling cocok di tanam di
jenis tanah humus dan
mengandung banyak air, karena
tumbuhan padi memerlukan
banyak air agar bisa tumbuh
subur, serta curah hujan yang
sedang bisa meminimalisir
gugurnya bunga padi dan bisa
menambah hasil panen.
Jagung paling cocok di tanam
di lahan humus yang tidak
terlalu mengandung banyak air,
jagung juga bisa tumbuh baik di
tanah berlempung dan
mengandung pasir meskipun
tanah dengan tekstur lempung
tidak begitu subur, dan juga
sangat cocok ditanam di tempat
nggi, karena tempat yang
tinggi biasanya memiliki suhu
yang relatif sejuk.
Setelah melakukan analisis,
perancangan, implementasi dan
pengujian pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa :
450mdpl,
kelembapan tanah
30%, PH 7
peroleh
Padi paling cocok di tanam di
jenis tanah humus dan
air, karena
tumbuhan padi memerlukan
banyak air agar bisa tumbuh
subur, serta curah hujan yang
sedang bisa meminimalisir
gugurnya bunga padi dan bisa
Jagung paling cocok di tanam
di lahan humus yang tidak
terlalu mengandung banyak air,
jagung juga bisa tumbuh baik di
tanah berlempung dan
mengandung pasir meskipun
tanah dengan tekstur lempung
tidak begitu subur, dan juga
sangat cocok ditanam di tempat
nggi, karena tempat yang
tinggi biasanya memiliki suhu
Setelah melakukan analisis,
perancangan, implementasi dan
pengujian pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa :
Universitas Nusantara PGRI Kediri
a.
b.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara H,T. 2014.Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alternatif Tanaman Obat Menggunakan Simple Additive Weighting. Jurnal. STMIK Budidarma.
Bonczek R.H, Holsapple C.W, dan
whinston A.B, 1980, Roles of Models in Decision SuppSystem,
Bunafit Nugroho. 2004.
dengan editor Dreamweaver MX. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
a. Sistem ini di buat untuk
memudahkan petani dalam
menentukan jenis tanaman
pangan di wilayah
Trenggalek dengan metode
Simple Additive Weighting
(SAW) dan masih butuhkan
pengkajian secara mendalan
dalam menentukan bobot
bobot kriteria supaya
menghasilkan data yang tepat
dan akurat.
b. Aplikasi telah be
untuk mengetahui
tanaman apa yang paling
cocok di tanam di wilayah
Kabupaten Trenggalek
dengan kriteria tanah yang
telah di sebutkan di bab
sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
Batubara H,T. 2014.Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alternatif Tanaman Obat Menggunakan Simple Additive Weighting. Jurnal. STMIK Budidarma.
Bonczek R.H, Holsapple C.W, dan whinston A.B, 1980, Roles of Models in Decision SuppSystem, Decision Science.
Bunafit Nugroho. 2004. dengan editor Dreamweaver MX. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
ArtikelUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Sistem ini di buat untuk
memudahkan petani dalam
menentukan jenis tanaman
pangan di wilayah
Trenggalek dengan metode
Simple Additive Weighting
SAW) dan masih butuhkan
pengkajian secara mendalan
dalam menentukan bobot
bobot kriteria supaya
menghasilkan data yang tepat
dan akurat.
Aplikasi telah berhasil dibuat
untuk mengetahui
tanaman apa yang paling
cocok di tanam di wilayah
Kabupaten Trenggalek
dengan kriteria tanah yang
telah di sebutkan di bab
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara H,T. 2014.Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alternatif Tanaman Obat Menggunakan Simple Additive Weighting. Jurnal. STMIK Budidarma.
Bonczek R.H, Holsapple C.W, dan whinston A.B, 1980, The envolving Roles of Models in Decision Supp
Decision Science.
Bunafit Nugroho. 2004. PHP dan MySQL dengan editor Dreamweaver MX. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Sistem ini di buat untuk
memudahkan petani dalam
menentukan jenis tanaman
pangan di wilayah
Trenggalek dengan metode
Simple Additive Weighting
SAW) dan masih butuhkan
pengkajian secara mendalan
dalam menentukan bobot-
bobot kriteria supaya dapat
menghasilkan data yang tepat
rhasil dibuat
untuk mengetahui jenis
tanaman apa yang paling
cocok di tanam di wilayah
Kabupaten Trenggalek
dengan kriteria tanah yang
telah di sebutkan di bab-bab
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alternatif Tanaman Obat Menggunakan Simple Additive Weighting. Jurnal. Medan :
Bonczek R.H, Holsapple C.W, dan The envolving
Roles of Models in Decision Support
PHP dan MySQL dengan editor Dreamweaver MX. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
||8||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Sistem ini di buat untuk
memudahkan petani dalam
menentukan jenis tanaman
pangan di wilayah
Trenggalek dengan metode
Simple Additive Weighting
SAW) dan masih butuhkan
pengkajian secara mendalan
-
dapat
menghasilkan data yang tepat
rhasil dibuat
jenis
tanaman apa yang paling
cocok di tanam di wilayah
Kabupaten Trenggalek
dengan kriteria tanah yang
bab
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alternatif Tanaman Obat Menggunakan Simple
Medan :
Bonczek R.H, Holsapple C.W, dan The envolving
ort
PHP dan MySQL dengan editor Dreamweaver MX.
||
WISNU AZIL AZIZITeknik
Husni, 2004, Pemrograman Database
Kusumadewi, Sri. 2006.
PemKab Trenggalek
Raharjo, Budi
Usito, N.J. 2013.
Wulandari, A. Mustofa, Ponidi, M.
WISNU AZIL AZIZITeknik – Teknik Informatika
Husni, 2004, Pemrograman Database dengan Delphi, Graha Ilmu,Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri. 2006.Attribute Decision Making (Fuzzy MADM),
PemKab TrenggalekKabupaten Trenggalek Webhttp://trenggalekkab.go.id10 November 2017
Raharjo, Budi. 2011. membuat database menggunakan MySQL Bandung : INFORMATIKA Bandung.
Usito, N.J. 2013. Keputusan Penilaian Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Tesis. Semarang: FT UND
Wulandari, A. Mustofa, Ponidi, M. Muslihudin, F.A. Firdiansah. 2016.Decision Support System Pemetaan Lahan Pertanian Yang Berkualitas Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Padi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw): STMIK Pringsewu.
WISNU AZIL AZIZI | 13.1.03.02.0Teknik Informatika
Husni, 2004, Pemrograman Database dengan Delphi, Graha Ilmu,Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri. 2006. Attribute Decision Making (Fuzzy
Graha Ilmu,
PemKab Trenggalek. 2017Kabupaten Trenggalek Webhttp://trenggalekkab.go.id10 November 2017.
. 2011. Belajar otodidakmembuat database menggunakan
Bandung : INFORMATIKA
Usito, N.J. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting
Semarang: FT UND
Wulandari, A. Mustofa, Ponidi, M. Muslihudin, F.A. Firdiansah. 2016.Decision Support System Pemetaan Lahan Pertanian Yang Berkualitas Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Padi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw): STMIK Pringsewu.
13.1.03.02.0099
Husni, 2004, Pemrograman Database dengan Delphi, Graha Ilmu,
Fuzzy MultiAttribute Decision Making (Fuzzy
Graha Ilmu, Yogyakarta.
. 2017. Pemerintah Kabupaten Trenggalek Web http://trenggalekkab.go.id , diakses
Belajar otodidakmembuat database menggunakan
Bandung : INFORMATIKA
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw).
Semarang: FT UND.
Wulandari, A. Mustofa, Ponidi, M. Muslihudin, F.A. Firdiansah. 2016.Decision Support System Pemetaan Lahan Pertanian Yang Berkualitas Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Padi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw). Lampung
Husni, 2004, Pemrograman Database dengan Delphi, Graha Ilmu,
Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy
Yogyakarta.
. Pemerintah Site:
, diakses
Belajar otodidak membuat database menggunakan
Bandung : INFORMATIKA
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode
(Saw).
Wulandari, A. Mustofa, Ponidi, M. Muslihudin, F.A. Firdiansah. 2016. Decision Support System Pemetaan Lahan Pertanian Yang Berkualitas Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Padi Menggunakan Metode Simple
. Lampung
Universitas Nusantara PGRI KediriUniversitas Nusantara PGRI KediriArtikel
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id||9||
Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id ||