artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia ... filelarangan ihram !!! bagi pria, dilarang...
TRANSCRIPT
Haji adalah rukun Islam ke 5 (lima)
Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan
kewajiban bagi setiap muslim/muslimah yang
mampu melaksanakannya.
Firman Allah Surat Ali Imron ayat 97 :
Artinya : mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah,
Yaitu (bagi) orang yang sanggup
Mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Pengertian Mampu dalam melaksanakan
haji/umroh meliputi kemampuan dari segi
Jasmani yaitu : sehat dan kuat agar tidak sulit melakukan ibadah haji/umroh
Rohani, yaitu :
1. mengetahui manasik haji/umroh
2. Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan ibadah
haji/umrah dengan menempuh perjalanan yang jauh.
Ekonomi :
1. Mampu membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)
2. BPIH bukan berasal dari penjualan satu-satunya sumber kehidupan yang apabila
dijual menyebabkan kemadharatan bagi diri dan keluarganya
3. memiliki bekal biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan.
Keamanan
1. Aman dalam perjalanan selama melaksanakan ibadah haji/umrah
2. Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas, tanggung jawab yang
ditinggalkan sudah diselesaikan tidak terhalang/mendapat izin untuk perjalanan
haji.
Haji adalah berkunjung ke Baitullah
(Ka`bah) untuk melakukan beberapa
amalan, antara lain : Wukuf, Tawaf, Sa`i
dan amalan lainnya pada masa tertentu,
demi memenuhi panggilan Allah SWT
dan mengharap RidhaNya
Umrah adalah : berkunjung ke Baitullah
untuk melalukan Thawaf, Sa`i dan
bercukur/gunting rambut demi
mengharap Ridha Allah SWT
Syarat Haji : 1.Islam
2.Baligh (dewasa)
3.Aqil (berakal)
4.Merdeka
5.Istitha`ah
Syarat Umroh 1.Islam
2.Baligh (dewasa)
3.Aqil (berakal)
4.Merdeka
5.Istitha`ah
Rukun Haji Dan Umrah Rukun Haji dan Umrah adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam
ibadah haji/umrah dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan dam
(denda) yang jika ditinggalkan maka tidak sah haji/umrahnya.
Rukun Haji : 1.Ihram (niat)
2.Wukuf di Arafah
3.Tawaf Ifadah
4.Sa`i
5.Bercukur / menggunting rambut
6.Tertib
Rukun Umrah : 1.Ihram (niat)
2.Tawaf Ifadah
3.Sa`i
4.Bercukur / menggunting rambut
5.Tertib
MACAM-MACAM HAJI
Haji Tamattu` adalah mengerjakan Umrah lebih dahulu
baru mengerjakan haji
Cara ini wajib membayar DAM NUSUK
Haji Ifrad adalah : mengerjakan haji saja.
Cara ini tidak wajib membayar DAM
Haji Qiran adalah : mengerjakan haji dan Umrah
didalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus.
Cara ini wajib membayar DAM NUSUK
Pengertian Miqat menurut bahasa : batas
Menurut istilah ialah : batas memulai melaksanakan ihram haji/umrah
Miqat dibagi menjadi 2 yaitu : Miqat Zamani dan Miqat Makani.
Miqat Zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji, mulai
tanggal 1 syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah
Miqat Makani adalah batas tempat untuk mulai ihram haji/umrah
Miqat Makani jamaah haji yang masuk ke Mekkah dari :
1.Madinah adalah di Zulhulaifah (Bir Ali)
2.Syam, Mesir dan Maroko adalah di Juhfah
3.Arah Tihamatik Yaman aalah di Bukit Yalamlam
4.Arah Najdil Yaman dan Hijaz adalah di Qurnul Manazil
5.Arah Masyriq (Timr) termasuk Irak adalah di Zatu Irqin
Bagi jamaah haji indonesia gelombang II, Miqat makaninya boleh di Bandara Udara
King Abdul Azaz Jeddah, berdasarkan Keputusan Fatwa MUI tahun 1980 dan
dikukuhkan kembali tahun 1981 atau diatas udara (didalam pesawat udara) ketika
berada pada garis sejejar dengan Qarnul Manazil.
I H R A M adalah niat memulai mengerjakan Haji/Uroh
Bagi Pria Memakai dua helai kain yang tidak berjahid, satu disarungkan dan satu lagi diselendangkan di bahu, disunnahkan berwarna putih, tidak bolah memakai baju, celana atau pakaian biasa
Bagi Wanita
Memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Cara berpakaian Ihram
LARANGAN IHRAM !!!
bagi pria, dilarang 1. memakai pakaian biasa
2. memakai sepatu yang menutupi mata kaki
3. menutup kepala yang melekat dengan kepala, seperti topi, peci
bagi wanita, dilarang : 1. Berkaos tangan
2. Menutup muka
bagi pria dan wanita, dilarang : 1. memakai wangi-wangian, kecuali yang sudah dipakai sebelum ihram
2. memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut badan
3. memburu dan menganiaya binatang dengan cara apapun
4. kawin, mengawinkan atau meminang wanita untuk dinikahi
5. bercumbu atau bersetubuh
6. mencaci, bertengkar dan mengucapkan kata-kata kotor
7. memotong pepohonan ditanah haram
Tata Cara Tawaf : 1. Menutup aurat
2. Suci dari hadast
3. Dimulai & berakhir pada garis coklat / arah
sejajar dengan Hajar Aswad
4. Bila tidak mungkin dapat mencium Hajar
Aswad, Thawaf dimulai cukup dengan
mengangakat tangan ke arah Hajar Aswad
kemudian mengecupnya dan disunatkan
menghadap ke Ka`bah sepenuh badan, bila
tidak mungkin cukup dengan menghadap
muka dan sedikit badan ke Ka`bah sambil
mengucap :
5. Mengelilingi Ka`bah sebanyak 7 kali
dengan posisi Ka`bah selalu berada
di sebelah kiri dengan membaca doa
6. Setiap sampai di Rukun Yamani
usahakan mengusapnya atau cukup
mengangkat tangan (tanpa
mengecup) dan berdoa
7. Setelah selesai tawaf bila keadaan
memungkinkan hendaknya :
a) Munajat di Multazam, yaitu suatu
tempat diantara Hajar Aswad dan
Pintu Ka`bah
b) Sholat Sunnah Tawaf di belakang
Maqam Ibrahim
c) Sholat Sunah di Hijir Ismail
d) Minum Air Zam-Zam
MACAM-MACAM TAWAF
1. Tawaf Qudum Merupakan penghormatan kepada Baitullah.
Tawaf Qudum tidak termasuk rukun atau wajib haji
Tawaf Qudum dilakukan pada hari pertama kedatangan di Mekkah
Tawaf Qudum hukumnya sunah bagi jamaahhaji yang melakukan haji Ifrad dan Qiran, sedangkan bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu`, tawaf qudumnya sudah termasuk didalam tawaf umrah
2. Tawaf Umrah adalah salah satu rukun umrah.
Dilaksanakan pada waktu melaksanakan umrah. Bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu`, tawaf umrahnya juga sebagai tawaf qudum
3. Tawaf Ifadah adalah salah satu rukun haji.
Tawaf Ifadah disebut juga tawaf rukun atau Tawaf Ziarah.
Pelaksanaannya mulai setelah lewat tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah.
4. Tawaf Wada` Tawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan kepada Baitullah menjelang meninggalkan kota mekkah (pamitan)
5. Tawaf Sunah adalah Tawaf yang dapat dikerjakan pada setiap kesempatan, tawaf sunnah tidak diikuti dengan Sa`i
A. Ketentuan melaksanakan Sa`i
1.Dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah
2.Perjalanan dari bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali,
setiap perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah atau sebaliknya masing-masing
dihitung 1 kali
3.Berdoa ketika hendak mendaki bukit Safa sebelum memulai Sa`i
4.Memulai perjalanan sa`i dengan membaca doa
5.Setiap melintas antara dua pilar hijau (lampu hijau)bagi pria disunahkan berlari-
lari kecil,sedangkan wanita cukup berjalan biasa saja
6.Setiap mendaki bukit Safa dan bukit Marwah dari ke tujuh perjalanan sa`i
tersebut hendaklah membaca doa
7.Perjalanan sai terakhir (ke 7) berakhir di Bukit Marwah
SA`I adalah berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali
B. Syarat sahnya Sa`i 1.Didahului dengan Tawaf
2.menyempurnakan sampai
perjalanan ke 7 antara bukit Safa
dan bukit Marwah
3.Tertib
4.Dilaksanakan ditempat Sa`i
(antara bukit Safa dan bukit Marwah
)
W U K U F
Adalah keberadaan diri
seseorang di Arafah walaupun
sejenak dalam waktu antara
tergelincir matahari tanggal 9
(hari Arafah) sampai terbit fajar
hari Nahar tanggal 10
LONTAR JUMROH
Adalah melontar dengan batu kerikil
yang mengenai Marma (Jamrah
Ula, Wustha dan Aqabah) dan batu
kerikil masuk ke dalam lubang
marma pada hari Nahr dan hari
tasyrik
T A H A L U L
Pelaksanaan Tahalul /mencukur rambut :
Dalam ibadah haji, pada hari nahar setelah
melontar jumrah aqabah, bagi yang
mendahulukan tawaf Ifadah, dilakukan
setelah Tawaf Ifadah dan Sa`i atau boleh
diundur sampai pada hari – hari tasyrik
Dalam ibadah umrah, menggunting /
mencukur rambut dilaksanakan setelah Sa`i
1. Bersuci, mandi dan wudhu
2. Berpakaian ihram
3. Sholat Sunah 2 rakaat
4. Niat haji dengan mengucapkan :
5. pada tanggal 8 Dzulhijjah berangkat ke Arafah dan berdoa
6. Sepanjang perjalanan membaca Talbiyah, Sholawat dan
Berdoa
7. di Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah
a) Berdoa ketika memasuki wilayah Arafah
b) Menunggu waktu wukuf dengan selalu berdzikir, membaca
tasbih, istighfar, talbiyah dan berdoa serta istirahat
secukupnya
8. Pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari,
melakanakan Wukuf di Arafah
9. Pada malam harinya sebelum terbit fajar, meinggalkan Arafah
berangkat ke Muzdalifah untuk mabit di Muzdalifah dan mencari
krikil untuk melontar jumrah
10. Dari Muzdalifah menuju Mina untuk melontar jumrah dan mabit
di Mina, pada tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumrah Aqabah,
kemudian menggunting rambut dan ini berarti sudah
melaksanakan Tahallul awal. Pada hari-hari berikutnya
dilanjutkan dengan mabit dan melontar tiga jamrah. Selama di
Mina kewajiban jamaah haji yang belum membayar dam
hendaknya segera melaksanakannya
11. Kembali ke Makkah melaksanakan Tawaf Ifadah dan Sa`i
12. Bagi jamaah haji yang melaksanakan haji ifrad atau qiran apabila
pada waktu tawaf qudumnya disertai sa`i, maka pada waktu
tawaf ifadah tidak perlu sa`i lagi.