as sunnah

9
As Sunnah ة ن س ه و ل ل ا اب ت ك ا , م ه ب م ت ك س مت ت ا وا م ل ض ت# ن ل# ن& ي ر م+ م ا ك& ت ف ت ك ر ت) وطاء م ل ا& ي ف8 ك ل ماامرواه ام( ه& ن> ب نArtinya: ”Kutinggalkan untuk kalian dua perkara atau pusaka, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian berpegang kepada keduanya; Kitabullah(Al Qur’an) dan Sunnah RasulNya”. Dasar: ه ل ل ي ا ل صد م ح مدى دى ه ه ل ر ا& ي خه و ل ل ا اب ت كL ت& يد ح ل ر ا& ي خ# ان ف اله ل ص دعه ل ب ك ا وL حدب م ور ملا ر اL ش م و سل ه و& ن ل عArtinya: ”Maka sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah (Al Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk yaitu petunjuk Nabi Muhammad SAW (Hadits/Sunnah) dan sejelek-jeleknya perkara (ibadat) yaitu yang di ada adakan dan setiap bidah (perkara baru yang menyalahi Al Qur’an dan Sunnah Nabi) adalah sesat”.

Upload: ariezta-kautsar-rahman

Post on 08-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rh

TRANSCRIPT

As Sunnah

As Sunnah

, ( )Artinya:

Kutinggalkan untuk kalian dua perkara atau pusaka, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian berpegang kepada keduanya; Kitabullah(Al Quran) dan Sunnah RasulNya.

Dasar:

Artinya:

Maka sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah (Al Quran), dan sebaik-baik petunjuk yaitu petunjuk Nabi Muhammad SAW (Hadits/Sunnah) dan sejelek-jeleknya perkara (ibadat) yaitu yang di ada adakan dan setiap bidah (perkara baru yang menyalahi Al Quran dan Sunnah Nabi) adalah sesat.

Definisi As Sunnah

1.Ulama Hadits:

, Artinya:

Pengertian Sunnah ialah sesuatu yang datangnya dari Nabi Muhammad SAW baik yang ucapan atau perbuatan, ketetapan atau sifat-sifat kemanusiaan serta etikanya baik sebelum maupun sesudah di utusnya Nabi Muhammad SAW.

2.Menurut Ulama Ushul:

Artinya:

Pengertian Sunnah ialah sesuatu yang di ambil/di adopsi dari Nabi Muhammad SAW, baik dari perkataan, perbuatan ataupun ketetapan-ketetapan.

3. Menurut Ulama Fiqih:

Artinya:

Pengertian sunnah ialah jalan menuju agama (Islam) selain yang dikategorikan Fardhu atau wajib.

As Sunnah

1. Sumber asasi

2. Sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran kedudukannya

a. Sebagai juru tafsir

b. Pedoman yang otentik terhadap Al Quran

Sunnah

Tidak berdiri sendiri sebab perikatannya terhadap Al quran

Contoh:

((((((( (((((((((( ((((((((((( ((((((((((((( (((( (((((((( (((((((((( (((((((( ((((((((((( ( ((((((( ((((((((((((((( (((((((((((( ((((((((((( ( (((( ((((((((((( ((((((( ((((( ((((((((((((((( (((((((( (((((((((( ((((( , ( )Artinya:

1. Maka dirikanlah Sholat, sesungguhnya Sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman ( An Nisa 1-3)

2. Tidak ada seorang muslim pun yang datang menghadiri Sholat wajib, lalu ia menyempurnakan wudhunya, kekhusuannya, dan rukunnya, melainkan Sholatnya itu akan menjadi kaffarat(penghapus) atas dosa-dosa yang telah diperbuat sebelumnya, selama ia tidak melakukan dosa besar, dan hal itu berlaku untuk sepanjang zaman(R. Muslim)

Pembagian Sunnah/Hadits

1. Hadits Mutawatir

2. Hadits Ahad

Ialah:

Ialah:

Suatu hadits yang diriwayatkan sejumlah

Suatu hadits yang jumlah

rawi yang menurut adat mustahil mereka

pemberitaannya tidak mencapai

bersepakat berbuat dusta, hal tersebut

jumlah hadits mutawatir, baik

seimbang dari permulaan sanad hingga akhirnya pemberita itu seorang, dua orang,

tidak terdapat kejanggalan jumlah pada setiap tiga orang, empat orang, lima orang

tingkatan.

dan seterusnya, tetapi jumlah

tersebut tidak memberi pengertian

Hadits Mutawatir :

bahwa hadits tersebut masuk dalam

Ia bernilai yakin dan absolut kebenarannya,

hadits mutawatir.

ia wajib dipakai

Hadits Ahad:

1. Hadits Soheh (sehat)

2. Hadits Hasan (bagus)

3. Hadits Dhoif (lemah)

Kodifikasi Resmi Hadits

Dikerjakan dalam masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (100H=718 M)

Memerintahkan kepada para gubernurnya secara resmi melakukan pembukuan hadits-hadits.

Akhirnya perintah tersebut dilaksanakan oleh: Muhammad bin Sihab Az Zuhri di Madinah (Sangat sederhana cara penyusunannya)

Baru pada Khalifah Al Mansur (136H=174 M)

Para ulama menulis kitab-kitab hadits dengan susunan yang teratur dan sistematika dan rapi.Berikutnya (pada masa itu)

1. Imam Malik menulis kitabnya : 2. Imam Abu Hanifah :3. Imam Syafii :) ) ) 4. Imam Ahmad menyusun: (yang di dalamnya terkumpul hadits-hadits yang tidak diketemukan oleh orang-orang lain) dan berisi 40.000 buah hadits.

Pujangga-Pujangga Hadits

1. Imam Bukhori (194-256 H) menyusun kitab: Selama 16 tahun.

2. Imam Muslim (206-261 H) menyusun kitab:

Semua hadits-hadits soheh, adalah hasil kerja dari dua orang pujangga tersebut.