asal

2
  Asal-Usul Tari Melinting Yang Mulia, Pangeran Panembahan Mas, juga dikenal sebagai Minak Kejala biddin dan saudaranya Kejala Minak Ratu, mengirim berita kepada ayah mereka, Sultan Maulana Hasanudin, masih di Banten, bahwa desa mereka seri ng diserang ole h perampok. Sultan Banten mengirim mereka beberapa anakan yang katanya akan melindungi mereka dari serangan. Di antara bibit adalah anakan anakan pohon jati dan timbal (Leucaena leucocephala) Pohon-pohon jati ditanam seperti yang diperintahkan dalam surat itu, dan alang-alang dan "pohon melinting". Kawasan itu dinamai Melinting oleh putra kedua dari Sultan Banten dan nama telah menempel di hari ini. Sejak hari itu, rat u di daerah ini selalu diberi judul Ratu Melinting. Suatu hari, Ratu menciptakan tarian yang indah dan suci. Tarian ini hanya bisa dilakukan di pekarangan benteng. Tarian ini dikenal sebagai tari melinting. Tarian ini memiliki sejarah panjang, seperti yang telah dilakukan sejak Islam datang ke Indonesia. Namun, pada saat ini, tarian melinting sangat tidak dikenal baik oleh penduduk lokal di Lampung maupun tempat lain. Sejarah tari melinting dimulai pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Ratu Melinting Pangeran Panembahan Mas. Pada waktu itu, Islam telah mulai untuk me mpengaruhi tari terma suk dari tari meli nting. Tarian ini dapat ditemu kan di Kecamatan Labuhan Maringgai, di desa Meringgai dan Wana yang merupakan bagian dari Lampung Timur, Kabupaten, tidak jauh dari perbatasan pantai dengan Laut Jawa. Menurut Agus Gunawan dari kelompok tari "Sangisu" di Bandar Lampung, yang baru saja menyelesaikan penelitian mengenai asal usul tari melinting di Lampung Timur, tari melinting telah berubah banyak sejak pertama kali diciptakan oleh Ratu Melinting.Dia menyarankan bahwa tari melinting awalnya tarian dilakukan oleh Melintings Ratu.

Upload: aprimond-syuhar

Post on 13-Jul-2015

389 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Asal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal5571fe6b49795991699b5759 1/3

 

 Asal-Usul Tari Melinting

Yang Mulia, Pangeran Panembahan Mas, juga dikenal sebagai Minak Kejala biddin dan

saudaranya Kejala Minak Ratu, mengirim berita kepada ayah mereka, Sultan Maulana

Hasanudin, masih di Banten, bahwa desa mereka sering diserang oleh perampok. Sultan

Banten mengirim mereka beberapa anakan yang katanya akan melindungi mereka dari

serangan. Di antara bibit adalah anakan anakan pohon jati dan timbal (Leucaena leucocephala)

Pohon-pohon jati ditanam seperti yang diperintahkan dalam surat itu, dan alang-alang dan

"pohon melinting". Kawasan itu dinamai Melinting oleh putra kedua dari Sultan Banten dan

nama telah menempel di hari ini. Sejak hari itu, ratu di daerah ini selalu diberi judul Ratu

Melinting.

Suatu hari, Ratu menciptakan tarian yang indah dan suci. Tarian ini hanya bisa dilakukan di

pekarangan benteng. Tarian ini dikenal sebagai tari melinting. Tarian ini memiliki sejarah

panjang, seperti yang telah dilakukan sejak Islam datang ke Indonesia. Namun, pada saat ini,

tarian melinting sangat tidak dikenal baik oleh penduduk lokal di Lampung maupun tempat lain.

Sejarah tari melinting dimulai pada abad ke-16, pada

masa pemerintahan Ratu Melinting Pangeran Panembahan Mas. Pada waktu itu, Islam telah

mulai untuk mempengaruhi tari termasuk dari tari melinting. Tarian ini dapat ditemukan di

Kecamatan Labuhan Maringgai, di desa Meringgai dan Wana yang merupakan bagian dari

Lampung Timur,

Kabupaten, tidak jauh dari perbatasan pantai dengan Laut Jawa.

Menurut Agus Gunawan dari kelompok tari "Sangisu" di Bandar Lampung, yang baru saja

menyelesaikan penelitian mengenai asal usul tari melinting di Lampung Timur, tari melinting

telah berubah banyak sejak pertama kali diciptakan oleh Ratu Melinting.Dia menyarankan

bahwa tari melinting awalnya tarian dilakukan oleh Melintings Ratu.

5/12/2018 Asal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal5571fe6b49795991699b5759 2/3

 

keluarga di Gawi adat (upacara adat) Mahkamah Melinting. Tarian ini terbatas pada putra dan

putri Ratu Melinting. Ini dilakukan di teater untuk pertunjukan budaya (Balai Adat).

Tari melinting ditemukan kembali dan dikembangkan

sejak 1958. Gerakan asli, kostum dan aksesoris telah dimodifikasi. Fungsinya telah berubah

 juga. Tarian dulunya sakral kini dilakukan sebagai hiburan murni, serta untuk menyambut tamu-

tamu penting ke Lampung.

Sebelumnya, para pemain laki-laki mengenakan kemeja emas fez, tradisional (Teluk belanga

gaya), ikat pinggang, kipas merah, bulu, sapu tangan putih, daun pandan dan celana panjang

putih. Saat ini, mereka mengenakan, fez emas kemeja Teluk belanga, kain tapis (kain

tradisional dari Lampung), penggemar warna apapun, dan bulu.

Untuk para penari perempuan, kostum terdiri dari yashmak putih atau merah, kebaya

berlengan putih, kain tapis, penggemar gelang, putih, dan gelang. Saat ini, pakaian dan

aksesoris terdiri dari tembaga berwarna cakar palsu, kebaya lengan panjang, kain tapis dan

gelang. 

Gerakan yang digunakan dalam tarian berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan.gerakan

anak itu adalah kipas Babar, jung sumbah, sukkung sekapan, Palau timbal balik, melayang

kenui, nyiduk, Salaman, suali, batang Niti, kijang lutcat, dan Ayun lapah. Sedangkan gadis-

gadis gerakan terdiri dari kipas Babar, jung sumbah, sukung sekapan, Timbangan atau Mabel

terpipih,melayang, ngiyan bias, Lado nginjak, Manuk nginjak tahi dan Ayun lapah.

Musik yang menyertainya sangat tradisional dengan irama tradisional yang kuat.Ritme

digunakan untuk mengiringi tarian dikenal Arus tabuh, tabuh cetik, dan kedanggung

tabuh. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tradisional seperti TALO balak (gong),

TALO Lunik (canang) dan tapak (mirip dengan gamelan).

5/12/2018 Asal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal5571fe6b49795991699b5759 3/3