asisten deputi bidang prasarana, riset ......asisten deputi bidang perancangan perundang-undangan...

70
LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PEREKONOMIAN SEKRETARIAT KABINET RI FEBRUARI 2015

Upload: others

Post on 16-Jul-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET,

TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM

TAHUN 2014

DEPUTI BIDANG PEREKONOMIAN

SEKRETARIAT KABINET RI

FEBRUARI 2015

Page 2: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, dan Sumber Daya Alam Tahun 2015

i

Laporan Kinerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban instansi

pemerintah kepada publik yang menggambarkan capaian kinerja satu tahun anggaran,

yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran instansi masing-masing

dengan menjelaskan berbagai keberhasilan maupun kegagalan pencapaian kinerja.

Dalam rangka memberikan laporan hasil pencapaian atas target kinerja yang

telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam melakukan penyusunan Laporan

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014, yang juga merupakan bentuk dari pelaksanaan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Laporan ini memuat tentang pelaksanaan seluruh program dan kegiatan

Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alamyang direncanakan

sejak awal sampai dengan akhir Tahun 2014. Dengan adanya laporan ini maka akan

terlihat tingkat keberhasilan maupun kegagalan pencapaian target termasuk kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan telah direncanakan.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 ini diharapkan dapat

memberi manfaat terutama sebagai bahan evaluasi di lingkungan Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam, agar capaian kinerja Asdep

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam dapat lebih meningkat

pada masa-masa mendatang.

Jakarta, Februari 2014

Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam,

Ir. AgustinaMurbaningsih, M.Si

K A T A P E N G A N T A R

Page 3: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, dan Sumber Daya Alam Tahun 2015

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... ........ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Gambaran Organisasi

I. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi ........................................... 3

II. Struktur Organisasi .............................................................. 5

III.Sumber Daya Manusia ......................................................... 9

C. Aspek Strategis ........................................................................ 11

BAB II PERENCANAAN KINERJA.............. .............................................. 16

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja................................... 16

1. Visi ...................................................................................... 16

2. Misi ……………………………………………………………… 17

B. Ikhtisar Penerapan Kinerja ....................................................... 18

C. Indikator Kinerja Utama ............................................................ 19

D. Indikator Sasaran .................................................................. .. 21

E. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis .................. .. 24

F. Indikator Kinerja Utama ......................................................... .. 29

G. Penetapan Kinerja Tahun 2014............................................. .. 30

BAB III CAPAIAN KINERJA ................................................................... .. 32

A. Pengukuran Kinerja dan Indikator Kinerja ............................. .. 32

I. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................. .. 36

II. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .............................. .. 37

B. Akuntabilitas Keuangan ........................................................ .. 54

D A F T A R I S I

Page 4: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, dan Sumber Daya Alam Tahun 2015

iii

C. Perbandingan Pendanaan 2012-2014 sesuai Renstra Asdep

Bidang Prasarana, Riset Teknologi, Sumber Daya Alam

2010-2014…………………………… .................................... .. 56

D. Pengaruh Kerja …………………………………………………… 57

E. Kendala ……………………………………………………………. 57

F. Upaya Mengatasi Kendala ……………………………………… . 59

G. Galeri Kegiatan …………………………………………………... . 61

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 62

LAMPIRAN

Page 5: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

1

A. LATAR BELAKANG

Manajeman kinerja yang berorientasi pada hasil diwujudkan dalam Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Berdasarkan Perarturan

Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, SAKIP dikembangkan terintegrasi dengan sistem perencanaan,

sistem penganggaran, sistem perbendaharaan, dan akuntabilitas pemerintahan.

Sistem tersebut terdiri dari sub sistem, yaitu:

1. Perencanaan strategi (strategic planing), yang terdiri atas, antara lain,

Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Anggaran Biaya (RAB).

2. Pengukuran kinerja (performance measurement), yaitu penghitungan capaian

kinerja.

3. Pelaporan kinerja (performance reporting), yaitu melalui penyusunan Laporan

Kinerja (LKj).

4. Evaluasi kinerja (performance evaluation), baik berupa self assestment

maupun yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur

Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi.

Pelaporan akuntabilitas kinerja yang dituangkan dalam bentuk LAKIP

berisi uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi suatu instansi

pemerintah termasuk didalamnya aspek keuangan, sumber daya manusia,

sarana dan prasarana, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan. LKj berfungsi sebagai :

1. Instrumen untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-

tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat.

2. Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah

meningkatkan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang

baik dan fungsi-fungsi manajemen kinerja yang taat azas.

P E N D A H U L U A N

BAB I

Page 6: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

2

3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi

pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis

dengan sasaran kinerja yang terukur dan berkelanjutan.

4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan

dari setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi dan tugas

sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program

kerja, struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi

setiap instansi/unit kerja.

5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur

organisiasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan,

metode kerja dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan

permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen

pemerintahan secara berkelanjutan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Asisten Deputi Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam yang merupakan salah satu unit kerja

di lingkungan Sekretariat Kabinet, melakukan penyusunan LAKIP ini guna

menjelaskan hasil kinerja organisasi selama kurun waktu Tahun 2014 sekaligus

sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi

sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden dimaksud.

B. GAMBARAN ORGANISASI

I. KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI ASISTEN DEPUTI BIDANG

PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang

Sekretariat Kabinet, Sekretaris Kabinet telah menetapkan Peraturan Sekretaris

Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Kabinet sebagaimana diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4

Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Sekretaris Kabinet

Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet.

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tersebut,

susunan organisasi Sekretariat Kabinet terdiri atas:

1. Wakil Sekretaris Kabinet;

2. Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

3. Deputi Bidang Perekonomian;

Page 7: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

3

4. Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat;

5. Deputi Bidang Persidangan Kabinet;

6. Deputi Bidang Administrasi;

7. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional;

8. Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan;

9. Staf Ahli Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi dan Informasi; dan

10. Inspektorat;

11. Pusat Data dan Informasi.

Dari jajaran jabatan eselon I tersebut, Deputi Bidang Perekonomian

mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan

dukungan staf, administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan

persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat

atau pandangan kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,

serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang perekonomian.

Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang Perekonomian

menyelenggarakan fungsi:

1. perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program

pemerintah di bidang perekonomian;

2. penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden

serta penyiapan pendapat atau pandangan kepada Presiden dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian;

3. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi

dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di

bidang perekonomian, berikut permasalahan yang timbul dan upaya

pemecahannya;

4. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang perekonomian;

5. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang perekonomian, baik di

luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang

Page 8: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

4

berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik,

organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media

massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan

6. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Kabinet.

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tersebut,

Deputi Bidang Perekonomian dibantu oleh 4 (empat) Asisten Deputi, yaitu:

1. Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan;

2. Asisten Deputi Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan;

3. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam;

dan

4. Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang

Perekonomian.

Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya

Alam sebagai salah satu Asisten Deputi di Kedeputian Bidang Perekonomian

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan

perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan,

evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air, transportasi, riset dan

teknologi, dan sumber daya alam.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Asisten Deputi Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset dan teknologi, dan sumber daya alam;

2. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset dan teknologi, dan sumber daya alam;

3. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi

dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang

tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air, transportasi, riset dan teknologi,

Page 9: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

5

dan sumber daya alam, berikut permasalahan yang timbul dan upaya

pemecahannya;

4. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan,

sumber daya air, transportasi, riset dan teknologi, dan sumber daya alam;

5. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang tata ruang, prasarana

jalan, sumber daya air, transportasi, riset dan teknologi, dan sumber daya

alam, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan

pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga

negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,

masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap

perlu; dan

6. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang

Perekonomian.

II. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi Sekretariat Kabinet (dan susunan organisasi Deputi

Bidang Perekonomian sebagai bagian dari organisasi Sekretariat Kabinet)

tersebut, dapat disajikan dalam bagan sebagai berikut:

Page 10: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

6

Bagan 1.1

Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet

INSPEKTORAT

Page 11: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

7

Selanjutnya, susunan organisasi Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam terdiri atas:

1. Bidang Tata Ruang, Prasarana Jalan, dan Sumber Daya Air terdiri atas:

a. Subbidang Tata Ruang dan Prasarana Jalan; dan

b. Subbidang Sumber Daya Air.

2. Bidang Transportasi, Riset dan Teknologi, terdiri atas:

a. Subbidang Transportasi; dan

b. Subbidang Riset dan Teknologi.

3. Bidang Sumber Daya Alam terdiri atas:

a. Subbidang Pertanian, Kelautan dan Kehutanan; dan;

b. Subbidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

4. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas:

a. Analis Kebijakan Subbidang Sumber Daya Air;

b. Analis Kebijakan Subbidang Transportasi;

c. Analis Kebijakan Subbidang Riset dan Teknologi; dan

d. Analis Kebijakan Subbidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

Bagan struktur organisasi Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi dan Sumber Daya Alam selengkapnya, adalah sebagai berikut:

Page 12: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

8

Bagan 2 Struktur Organisasi Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan

Sumber Daya Alam (Berdasarkan Perseskab Nomor 1 Tahun 2011)

Deputi Bidang Perekonomian

Ratih Nurdiati, SH, LLM.

Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam Ir. Agustina Murbaningsih, M.Si.

Kabid Sumber Daya Alam

Zaenal Arifin, SH.

Kasubbid

Kelautan, Kehutanan,

dan Perikanan

-

Kasubbid Energi dan

Sumber Daya Mineral

Banyu Alam B., SH.

Kabid Tarnsportasi,

Riset, dan Teknologi

Wida Artistin, SH.

Kasubbid Transport

asi

Febriana, SE.

Kasubbid Riset, dan Teknologi

-

Analis Transport

asi

Benni Kusriyadi

,S.ST sS.ST.

Kabid Tata Ruang,

Prasarana Jalan, dan

SDAir

R.R.Rita Erawati, SH.,

L.LM.

Kasubbid Tata

Ruang, dan

Prasarana Jalan

Kusnul Nur K.,

SE.

Kasubbid Sumber Daya Air

-

Analis TR & PJ

Aqif

Mahendra, SE.

Analis KKP

Ricky

Wulan N, S.AP.

Analis SDA

Mela

Meilania, S.AP.

Analis Energi &

SDM

Rusmitra Ayu, S.E.

Page 13: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

9

III. SUMBER DAYA MANUSIA

Pada bulan Februari 2014 ada pengisian Calon Pegawai Negeri Sipil di

Sekretariat Kabinet, termasuk di Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi dan Sumber Daya Alam, dimana Sdri. Rusmitra Ayu, S.E. ditempatkan

sebagai staf analis kebijakan pada Bidang Sumber Daya Alam. Pada bulan April

2014 penambahan 1 (satu) staf a.n. Sdri. Mela Meilania, S.AP. dikarenakan

kenaikan pangkat III.a dari Sekretaris pada Subbidang Fasilitasi Operasional

Bidang Perekonomian, ditempatkan menjadi analis kebijakan pada Subbidang

Sumber Daya Air.

Dengan adanya penambahan pegawai di Asisten Deputi Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam menjadi berjumlah 12

(duabelas) orang. Perubahan struktur pegawai pada Asisten Deputi Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam dapat dikategorikan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan Jabatan/Eselonisasi:

a. 1 (satu) orang Asisten Deputi (Eselon II);

b. 3 (tiga) orang Kepala Bidang (Eselon III);

c. 3 (tiga) orang Kepala Subbidang (Eselon IV);

d. 5 (lima) orang staf Analis Kebijakan.

2. Berdasarkan kepangkatan golongan:

a. Golongan IV= 3 (tiga) orang;

b. Golongan III= 9 (sembilan) orang.

3. Berdasarkan jenjang pendidikan formal:

a. S-2 sebanyak 3 (tiga) orang;

b. S-1 sebanyak 9 (sembilan) orang.

4. Jenis kelamin dan status perkawinan adalah sebagai berikut :

a. Pria sebanyak 4 (empat) orang;

b. Perempuan sebanyak 8 (delapan) orang.

Gambaran selengkapnya sumber daya manusia Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam diuraikan dalam tabel 1 dan

tabel 2 sebagai berikut:

Page 14: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

10

Tabel 1.1 Data Pegawai Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam Tahun 2014

Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin

Golongan Jumlah Nama Jabatan Jumlah Tingkat Jumlah Jenis Jumlah

IV/c 1 Eselon II 1 S2 1 Perempuan 1

IV/b 1

Eselon III

3 S2 1 Perempuan 1

IV/a 1 S1 1 Laki-Laki 1

III/d 1 S1 1 Perempuan 1

III/c 1 Eselon IV 3 S1 1 Laki-laki 1

III/b 2 Perempuan 2

III/a 5 Staf Analis Kebijakan

5 S1 5 Laki-Laki 2

Perempuan 3

Tabel 1.2 Nama-Nama Pejabat/Pegawai

Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

No. Nama Pejabat/Pegawai ESL. NIP GOL PANGKAT PENDIDIKAN JENIS

KELAMIN

1. Ir. Agustina Murbaningsih, M.Si. II 19620811 198903 2 001 IV/b Pembina Utama Muda

S2 P

2. R.R. Rita Erawati, S.H., LL.M III 19680619 199503 2 001 IV/b Pembina

Tk. I S2 P

3. Zainal Arifin, S.H. III 19760116 200212 1 001 IV/a Pembina S1 L

4. Wida Artistin, S.H. IV 19750918 200212 2 002 III/d Penata Tk.

I S1 P

5. Banyu Alam Badru, S.H. IV 19800519 200501 1 001 III/c Penata S1 L

6. Kusnul Nur Kasanah, S.E. IV 19810925 200801 2 011 III/b

Penata Muda Tk. I

S1 P

7. Febriana, S.E. IV 19830224 200604 2 002 III/b Penata

Muda Tk. I S1 P

8. Aqif Mahendra, SE. - 19840520 200604 1 003 III/a Penata Muda

S1 L

9. Benni Kusriyadi, S.ST. - 19830701 200501 1 001 III/a Penata Muda

S1 L

Page 15: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

11

No. Nama Pejabat/Pegawai ESL. NIP GOL PANGKAT PENDIDIKAN JENIS

KELAMIN

10. Ricky Wulan Noviyanthi, S.AP. - 19740109 200604 2 001 III/a Penata Muda

S1 P

11. Mela Meilania, S.AP. - 19810525 200912 2 002 III/a Penata Muda

S1 P

12. Rusmita Ayu Rachmawati., S.E. - 19870907 201402 2 001 III/a CPNS S1 P

Dalam rangka pengembangan kualitas (capacity building) SDM, Asdep

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam telah mengikutsertakan

pejabat/pegawai pada berbagai pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat)

struktural dan fungsional, serta mengikuti seminar/workshop/ sosialisasi.

Keikutsertaan pejabat/pegawai Asdep dalam seminar selain sebagai upaya capacity

building SDM, juga dimaksudkan sebagai salah satu cara dalam melakukan

pengumpulan data dan informasi terkait pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah terkait dengan bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya

alam, guna dijadikan bahan analisis.

Adapun pendidikan dan pelatihan struktural yang diikuti adalah Diklatpim

Tingkat IV oleh 1 (satu) orang Eselon IV yaitu Saudara Kusnul Nur Kasanah, SE.

C. ASPEK STRATEGIS

Setiap organisasi ingin terus berkembang untuk meningkatkan

eksistensinya dalam memenuhi tuntutan lingkungan baik internal maupun eksternal,

sehingga organisasi perlu berupaya untuk meng-gunakan kemampuan,

memperhatikan kelemahan, memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang

kompleks. Guna mengetahui isu-isu penting bagi organisasi, diperlukan suatu

analisis lingkungan strategis yang menganalisis organisasi mencakup lingkungan

internal berupa kekuatan dan kelemahan organisasi, dan lingkungan eksternal

berupa peluang dan tantangan. Kekuatan dan peluang merupakan potensi yang

dapat dikembangkan dalam rangka memperkuat organisasi, sedangkan kelemahan

dan tantangan merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi agar organisasi

dapat terus berkembang.

Analisis lingkungan tersebut dilakukan dengan menggunakan Analisis

SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dijelaskan sebagai

berikut:

Page 16: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

12

1. Kekuatan (Strengths)

Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam

mempunyai kekuatan untuk dapat berkembang menjadi organisasi yang

profesional dan handal, yaitu:

a) Visi dan Misi organisasi yang jelas;

b) Tugas dan fungsi yang jelas;

c) Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk mewujudkan Visi

dan Misi organisasi;

d) Tersedianya jumlah SDM yang dapat ditingkatkan kompetensinya melalui

pendidikan dan pelatihan struktural, teknis, dan fungsional;

e) Tersedianya dokumen hukum, keikutsertaan Asdep Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam dalam rapat dan atau pertemuan

yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden yang mendukung

penelaahan dalam rangka memberikan analisis kebijakan kepada Presiden;

f) Kesempatan mengikuti pendidikan yang ditawarkan oleh pihak/lembaga

pemerintah yang lain untuk kepentingan pengembangan SDM Sekretariat

Kabinet; dan

g) Terbentuknya struktur organisasi baru di Sekretariat Kabinet yang lebih

efektif dan dinamis dengan pendekatan pembagian fungsi Kementerian

Koordinator dalam rangka mendukung tugas Presiden, termasuk

terbentuknya Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Di samping potensi-potensi yang dimiliki Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam yang dapat mendukung menjadi organisasi

yang profesional dan handal tersebut, Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam perlu mewaspadai kelemahan-kelemahan

yang sampai saat ini masih ada dalam organisasi untuk segera melakukan

pembenahan. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Hasil pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan dan program

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

belum dimanfaatkan secara optimal;

Page 17: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

13

b) Peningkatan kemampuan dan penempatan SDM belum sesuai kebutuhan

organisasi;

c) Standar Pelayanan belum memadai dalam menunjang tugas dan fungsi

Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam;

d) Sarana dan prasarana belum terpenuhi sesuai kebutuhan;

e) Sistem Informasi Manajemen untuk mendukung efektifitas dan efisiensi

kegiatan organisasi (antara lain, Bill Tracking dan Mail Tracking), belum

sepenuhnya dikembangkan dan diimplementasikan, dan belum

tersosialisasikannya dengan baik penyediaan informasi mengenai

Sekretariat Kabinet termasuk Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi,

dan Sumber Daya Alam melalui website Sekretariat Kabinet agar

pemanfaatannya optimal;

f) Pengendalian internal belum berjalan secara efektif.

3. Peluang Organisasi (Opportunities)

Dinamika lingkungan eksternal yang cepat berkembang masih

memberikan peluang-peluang yang memungkinkan organisasi berkembang

untuk menjadi yang terbaik. Peluang-peluang tersebut adalah sebagai berikut:

a) Undang-Undang Pelayanan Publik yang memperkuat landasan lembaga

pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat;

b) Komitmen nasional untuk melaksanakan reformasi birokrasi dan

pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

c) Pengembangan dan kemajuan teknologi informasi yang cepat dan dinamis

dalam mendukung pengembangan e-government di setiap instansi

pemerintah;

d) Dukungan kebijakan tentang penerapan tata pemerintahan yang baik (good

governance) di semua lini dan tingkatan pada semua kegiatan;

e) Pengembangan mekanisme dan kesempatan partisipasi masyarakat dalam

aktivitas proses penyelenggaraan atau pengawasan pelayanan publik;

f) Dukungan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam hal ini

instansi pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia

usaha.

Page 18: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

14

g) Tuntutan Kementerian/Lembaga yang semakin tinggi terhadap Kinerja

Sekretariat Kabinet, dan Kinerja Deputi Bidang Perekonomian, termasuk

Kinerja Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam.

4. Ancaman Organisasi (Threats)

Di samping peluang-peluang yang ada, perubahan lingkungan eksternal dapat

mengancam keberadaan organisasi, terutama apabila organisasi tidak segera

memperbaiki diri. Ancaman organisasi tersebut adalah:

a) Tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah terhadap birokrasi

Pemerintah;

b) Krisis keuangan global yang berdampak pada menurunnya ekonomi

masyarakat dan negara;

c) Praktek KKN di jajaran eksekutif, legislatif, dan yudikatif masih berlangsung;

d) Pemberitaan yang bersifat negatif terhadap pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah.

Berdasarkan potensi, kelemahan, peluang, dan ancaman di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang masih akan dihadapi

organisasi selama lima tahun ke depan, meliputi:

1. Aspek Kelembagaan

a) Pelaksanaan tugas dan fungsi di Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi,

dan Sumber Daya Alam khususnya yang terkait dengan pengelolaan

manajemen kabinet masih belum optimal;

b) Struktur organisasi masih perlu dikaji kembali dan disempurnakan untuk

dapat mewadahi tugas dan fungsi yang dilaksanakan Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam.

2. Aspek Ketatalaksanaan

a) Koordinasi dan kerja sama yang belum optimal antar lembaga pemerintah di

pusat dan daerah maupun dengan lembaga kepresidenan lainnya yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam;

b) Standar Pelayanan masih mengacu pada standar pelayanan unit eselon I

struktur organisasi Sekretariat Kabinet yang lama, sehingga perlu

disempurnakan dan untuk selanjutnya perlu diterapkan secara konsisten dan

menyeluruh.

Page 19: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

15

3. Aspek Sumber Daya Manusia

Kuantitas dan kualitas SDM perlu terus ditingkatkan dalam mendukung

tugas dan fungsi Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam.

4. Aspek Sarana dan Prasarana

a) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan organisasi yang

memadai;

b) Sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi di Sekretariat

Kabinet termasuk pada Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam, belum terintegrasi sepenuhnya dan belum ada

kesesuaian antara manajemen teknologi informasi dengan sistem yang

sedang dan akan dikembangkan.

Page 20: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

16

A. GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA

Instansi pemerintah menyusun rencana kinerja tahunan yang memuat visi,

misi, tujuan dan sasaran, serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam

pelaksanaannya, dengan mengacu pada Perencanaan Strategis (Renstra) instansi

pemerintah. Rencana kinerja merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang

telah ditetapkan yang akan dilaksanakan oleh satuan organisasi dan unit-unit

dibawahnya melalui berbagai kegiatan tahunan, melalui penetapan rencana capaian

kinerja tahunan, sasaran, dan seluruh indikator kinerja kegiatan. Hal tersebut akan

menjadi tolok ukur dalam pelaporan dan evaluasi akuntabilitas kinerja pimpinan dan

seluruh anggota satuan organisasi/satuan kerja pada akhir tahun.

Rencana kinerja diajukan kepada para pemberi amanat untuk selanjutnya para

pihak tersebut mengikat suatu kesepakatan terhadap rencana kinerja yang telah

disusun dalam bentuk Penetapan Kinerja (PK). PK merupakan ikhtisar kinerja dari

RKT yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima

amanah/pengemban tugas dan penanggung jawab kinerja dengan pihak yang

memberikan amanah/tugas dan tanggung jawab kinerja.

Selain menetapkan RKT dan PK, instansi pemerintah jugamenentukan

Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bentuk ukuran keberhasilan suatu tujuan dan

sasaran strategis organisasi. IKU akan memberikan petunjuk sejauhmana kinerja

suatu instansi pemerintah berikut seluruh unit kerja dibawahnya dalam menjalankan

tugas dan fungsinya. Berikut akan dijabarkan unsur-unsur yang terkait dengan

Perencanaan Kinerja, Penetapan Kinerja dan Indikator Kinerja Utama Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014.

1. VISI

Perumusan Visi Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam dilakukan dengan mengacu kepada tugas dan fungsi Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam sebagaimana diatur

P E R E N C A N A A N K I N E R J A

BAB II

Page 21: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

17

dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet dan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet

Tahun 2010-2014. Perumusan Visi ini untuk mengetahui gambaran mengenai

keadaan yang diharapkan Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam ke depan sampai dengan Tahun 2014.

Gambaran mengenai keadaan yang tercermin dalam Visi tersebut

sebagai berikut:

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Asdep Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam merupakan suatu unit kerja di bawah

Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Kabinet yang strategis, profesional,

dan dapat diandalkan dalam memberikan dukungan kepada Presiden untuk

melaksanakan tugas sehari-hari sebagai kepala pemerintahan berupa

dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang prasarana,

riset, teknologi, dan sumber daya alam dalam rangka mendukung Sekretaris

Kabinet dalam menjalankan manajemen kabinet.

Adanya Visi ini diharapkan Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi,

dan Sumber Daya Alam akan mampu mengantisipasi berbagai tantangan di

masa depan sekaligus meningkatkan kualitas kinerja secara maksimal dalam

rangka memberikan dukungan kebijakan dan administrasi kepada Deputi

Bidang Perekonomian.

2. MISI

Sesuai ketentuan Pasal 1 angka 13 Undang-Undang nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan

Pasal 1 angka 16 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, Misi merupakan rumusan

Menjadi Asdep yang professional dan handal dalam

Visi Asdep

Page 22: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

18

umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan

Visi.

Perumusan ini diperlukan untuk memberikan gambaran kepada seluruh

pegawai di lingkungan Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam dan para stakeholders mengenai peran dan tindakan Deputi Bidang

Perekonomian dalam menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk berbagai

hasil yang bisa dicapai di masa yang akan datang. Perumusan Misi Asdep

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam ini sekaligus

berfungsi sebagai landasan kerja yang harus diikuti oleh seluruh pegawai

sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi.

Rumusan Misi Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam adalah sebagai berikut:

Misi tersebut dimaksudkan bahwa dalam rangka membantu Deputi

Bidang Perekonomian dalam mendukung Sekretaris Kabinet menjalankan

manajemen kabinet diperlukan dukungan sehingga penyelenggaraan kabinet

dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu kepada prinsip-prinsip tata

kelola pemerintahan yang baik.

B. IKHTISAR PENETAPAN KINERJA

Sebagai salah satu unit organisasi di bawah Deputi Bidang

Perekonomian, Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program operasional, kegiatan,

dan target capaian kinerja selama kurun waktu 2010-2014 mengacu Renstra

Sekretariat Kabinet 2010-2014.

Tujuan Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam pada Tahun 2014 dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi potensi dan

permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan visi dan misi. Tujuan tersebut

Misi Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Memberikan dukungan kepada Deputi Bidang Perekonomian untuk

mendukung Sekretaris Kabinet

Page 23: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

19

merupakan kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka menengah sesuai

kemampuan organisasi.Tujuan tersebut juga dimaksudkan untuk mengarahkan

perumusan sasaran, arah kebijakan dan strategi, serta program dan kegiatan

organisasi dalam mewujudkan misi.

Perumusan tujuan Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam pada Tahun 2014, juga mengacu pada tujuan Sekretariat

Kabinet terkait bidang Perekonomian sebagaimana ditetapkan pada Renstra

Sekretariat Kabinet 2010-2014, yaitu:

Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Program, dan Kegiatan Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sasaran strategis merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program

atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang ingin dicapai pada

Tujuan Asdep Bidang Prasarana,

Memberikan dukungan saran kebijakan di bidang tata ruang,

Sasaran Strategis

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil

analisis kebijakan di bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam

Program Penyeleng-

garaan dukungan kebijakan

kepada Presiden

selaku Kepala

Pemerin-tahan

Kegiatan

Penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada Presiden di bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam

Page 24: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

20

setiap tahun selama 5 (lima) tahun. Penetapan sasaran diperlukan untuk

memberikan fokus dalam penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang

dimiliki Penetapan sasaran diperlukan untuk memberikan fokus dalam

penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki.

Dalam sasaran dimuat indikator sasaran yang merupakan ukuran

tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang

bersangkutan beserta rencana tingkat capaian (target) masing-masing.Setiap

sasaran diidentifikasi melalui indikator kinerja masing-masing yang akan

dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Sasaran beserta indikator

kinerjanya dirumuskan berdasarkan tingkatan indikator. Setiap sasaran dapat

diidentifikasi melalui indikator kinerja yang nantinya akan dijadikan tolok ukur

keberhasilan pencapaian sasaran dimaksud.

Selanjutnya, pada tiap indikator kinerja tersebut ditetapkan target

kinerja yang akan dicapai, guna sebagai alat untuk mengukur efisiensi dan

efektivitas kegiatan. Target kinerja tersebut menunjukkan nilai kuantitatif dan

kualitatif kegiatan yang harus dicapai selama Tahun 2014. Selanjutnya, pada

akhir tahun, hal tersebut menjadi ukuran keberhasilan organisasi dalam

pencapaian visi dan misi organisasi. Indikator kinerja, target kinerja dan

anggaran pada setiap sasaran.

Dengan mengacu pada tujuanyang ingin dicapai di atas, Sasaran

Strategis Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam

2010-2014, dirumuskan sebagai berikut:

•Tujuan: Memberikan dukungan saran kebijakan di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang berkualitas

Sasaran Strategis : Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

Page 25: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

21

D. INDIKATOR SASARAN

Dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014, Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam menetapkan 1 (satu)

sasaran strategis yang ingin dicapai, yang selanjutnya diidentifikasi indikator

kinerjanya, dan dirumuskan berdasarkan tingkatan indikator. Adapun sasaran

strategis, indikator dan target dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Sasaran Strategis, Indikator dan Target Asdep Bidang Prasarana,

Transportasi, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Target

Anggaran (Rp)*

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

1. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

% 97 210.606.000

2. Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

% 97

3. Persentasepenyelesaian hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dibidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

% 97 451.309.000

4. Persentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

% 97

*setelah revisi

Page 26: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

22

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran

tersebut adalah “persentase penyelesaian saran yang tepat waktu” dan

“persentase saran yang ditindaklanjuti”. Pengukuran kedua indikator tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase penyelesaian saran yang tepat waktu

Penyelesaian yang tepat waktu apabila waktu penyelesaian dinyatakan

tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan rentang

waktu, ditetapkan sebagai berikut:

a. Top Down

Diukur mulai adanya disposisi/arahan Presiden dan/atau Sekretaris

Kabinet sampai dengan diserahkannya saran kebijakan kepada

stakeholders.

b. Bottom Up

Diukur mulai adanya ide awal atau pemantauan yang diprakarsai

oleh unit kerja sampai dengan diserahkannya hasil pemantauan dalam

bentuk saran kebijakan kepada stakeholders

Waktu penyiapan penyelesaian tersebut ditentukan oleh target waktu

berdasarkan SP dan tingkat kompleksitas permasalahan.

a. Target waktu adalah berdasarkan SP, yaitu

1) Bersifat Disposisi Prioritas, yaitu Disposisi yang diberikan Atasan

dengan mencantumkan kata “Prioritas” untuk saran kebijakan dalam

jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari, atau jangka waktu tertentu

yang dicantumkan dalam disposisi, yang penyelesaiannya

didahulukan. Termasuk dalam kategori Disposisi Prioritas adalah

Disposisi yang mencantumkan kata “very top urgent”, “top urgent”,

“urgent”, “sangat segera”, “segera” atau kata-kata lain dengan

maksud yang sama yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari

staf.

Pimpinan memberikan petunjuk bersifat Disposisi Prioritas

berdasarkan pertimbangan kepentingan nasional/negara dan

masyarakat dari segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan/atau

pertahanan keamanan bahwa suatu saran kebijakan di bidang

Page 27: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

23

prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam perlu

diselesaikan dengan sangat segera.

2) Tidak bersifat Disposisi Prioritas, yaitu jangka waktu

penyelesaiannya paling lama 9 hari.

b. Tingkat kompleksitas permasalahan menentukan waktu penyiapan

penyelesaian saran kebijakan. Kompleksitas permasalahan dalam

sebuah rencana kebijakan ditentukan oleh permasalahan terkait

bentuk hukum, urgensi pengaturan, dampak yang mungkin timbul,

perumusan maupun teknis perundang-undangan Rperpres, RKeppres,

dan Rinpres dimaksud. Sedangkan kompleksitas pelaksanaan

kebijakan ditentukan, apabila dalam membuat suatu saran kebijakan

perlu didukung dengan kegiatan pemantauan berupa koordinasi ke

kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah guna klarifikasi data

dan informasi, analisis berdasarkan peraturan perundang-undangan

terkait, dan/atau comparative studi terhadap referensi terkait (internet,

buku, jurnal, dan/atau data statistik).

Metode perhitungan target indikator tersebut adalah sebagai berikut:

2. Persentase saran yang ditindaklanjuti

Indikator “persentase saran yang ditindaklanjuti”, menekankan pada

ketepatan substansi saran kebijakan yang dihasilkan, yang berarti bahwa

saran kebijakan yang disampaikan kepada stakeholders terkait yang

selanjutnya ditindaklanjuti/disetujui. Untuk tingkatan Eselon II, stakeholders

yang dimaksud adalah level Eselon I. Dengan demikian, semakin banyak

saran yang diterima/ditindaklanjuti oleh Eselon I berarti kinerja Asdep

Bidang Prasarana, Riset, teknologi, dan Sumber Daya Alam semakin tinggi.

(jumlah penyelesaian berkas yang tepat waktu )

∑ = ____________________-_____________________ x 100%

Page 28: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

24

Metode perhitungan target indikator tersebut adalah sebagai berikut:

E. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Pencapaian sasaran strategis tersebut di atas diwujudkan melalui

pelaksanaan program teknis, yaitu:

Untuk menjalankan program yang telah ditetapkan, Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam sepanjang tahun 2014

melaksanakan kegiatan yang menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsi

sebagaimana diatur dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 tahun 2011

tentang Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet, yaitu:

Pelaksanaan kegiatan tersebut terbagi ke dalam beberapa sub kegiatan,

yaitu:

1. Perumusan dan analisis terhadap rencana kebijakan dan program

pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam.

2. Pengamatan dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

Saran yang ditindaklanjuti X ∑

Penyelenggaraan Dukungan

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di bidang

Page 29: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

25

transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam, yang dilaksanakan

melalui beberapa detail, yaitu:

a. Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

b. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data,

informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan

pemerintah bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

c. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah bidang tata ruang, prasarana jalan,

sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

dan

d. Pengamatan terhadap perkembangan umum bidang tata ruang,

prasarana jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan

sumber daya alam, baik di dalam maupun di luar negeri.

Berikut penjabaran kegiatan yang akan dilakukan oleh Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam sepanjang tahun 2013,

beserta dana yang dibutuhkan guna pelaksanaan kegiatan tersebut.

Kegiatan ini merupakan penjabaran dari pelaksanaan fungsi pertama, yang

difokuskan pada pemberian saran terhadap rancangan peraturan perundang-

Perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang tata

Page 30: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

26

undangan yang proses penyelesaiannya merupakan kewenangan Sekretariat

Kabinet, yaitu Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres), Rancangan Keputusan

Presiden (RKeppres), dan Rancangan Instruksi Presiden (RInpres). Dalam kaitan

rencana kinerja ini perlu dijelaskan bahwa Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam tidak menyiapkan penyusunan RPerpres,

RKeppres, dan RInpres dalam tahun berjalan karena inisiatif penyusunannya

dilakukan oleh Kementerian/Lembaga sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PUU dan Perpres Nomor 68 Tahun

2005 tentang Tata Cara Mempersiapkan RUU, RPerppu, RPP, dan RPerpres.

Disamping ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut, juga

memperhatikan pula Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B.257/M.Sesneg/D-

4.03.2010 tanggal 3 Maret 2010, kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu

II, dan para pimpinan LPNK hal Penyusunan Rancangan Undang-Undang, Perpu,

RPP, RPerpres, RKeppres, RInpres yang intinya mengatur bahwa setiap

rancangan yang akan dibahas dengan panitia antar kementerian/lembaga harus

terlebih dahulu mendapat izin prakarsa Presiden.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam hanya berwenang memberikan saran

kebijakan terhadap substansi maupun aspek legal drafting sebatas rancangan

tersebut masih dalam proses pembahasan di Kementerian/Lembaga terkait.

Untuk proses penyelesaiannya (diajukan kepada Presiden untuk penetapannya)

dilakukan oleh Asdep yang membidangi perancangan perundang-undangan

bidang perekonomian.

Indikator kinerja pada kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.3

Indikator Kinerja Sub Kegiatan 1 Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya AlamTahun 2014

Indikator Kinerja Satuan Target Rincian Anggaran dalam RAB

Input

Dana

Rp. 210.606.000

a. Rapat-rapat koordinasi

(Rp.203.732.000,-)

b. Pengumpulan dan pengolahan

Page 31: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

27

Indikator Kinerja Satuan Target Rincian Anggaran dalam RAB

Output

Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

berkas

40

data (Rp. 6.874.000,-)

Outcome

a. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

%

97

b. Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

% 97

*setelah revisi

Berdasarkan tabel tersebut, ukuran perhitungan output sudah menggunakan

hitungan berkas, berbeda dengan tahun 2013 dengan alasan bahwa prakarsa

kegiatan penyusunan RPerpres, RKeppres, dan RInpres, maupun perencanaan

kebijakan dan program pemerintah berasal dari Kementerian/ Lembaga,

walaupun tidak dapat diprediksi jumlahnya dalam satuan berkas.

Kegiatan pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah merupakan pelaksanaan dari fungsi kedua sampai dengan

fungsi kelima, yang dapat dilakukan melalui dua cara yaitu top down dan bottom

up.

Pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan

Page 32: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

28

Pemantauan secara top down dilaksanakan sesuai dengan disposisi/arahan

dari pimpinan, dalam hal ini Deputi Bidang Perekonomian. Sedangkan

pengamatan dan pemantauan secara bottom up artinya ide awal pelaksanaannya

diprakarsasi oleh Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alam dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Detail kegiatan yang dilakukan pada kegiatan pengamatan dan pemantauan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah, berupa:

1. pengumpulan data/informasi yang akurat dan lengkap terhadap

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di daerah. Kegiatan

pemantauan difokuskan pada temuan spesifik, baik berupa permasalahan

utama di daerah maupun pencapaian target pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di daerah. Kegiatan ini berupa kunjungan kerja ke

daerah dalam rangka menghimpun data/informasi mengenai implementasi

kebijakan (on the spot implementation).

2. pengumpulan data dan informasi dengan cakupan lembaga pemerintahan

dan organisasi tertentu di tingkat pusat, baik melalui pelaksanaan rapat

koordinasi di lingkungan sekretariat kabinet dengan mengundang nara

sumber dari departemen teknis ataupun instansi lain yang berkompeten,

maupun dengan menghadiri rapat koordinasi di luar lingkungan sekretariat

kabinet, namun masih di wilayah pusat, seperti menghadiri seminar dan

dengar pendapat yang diadakan oleh kementerian/lembaga terkait.

3. Pemantauan terhadap penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan di luar Perpres, Keppres, dan Inpres, yang merupakan kewenangan

Sekretariat Kabinet. Selain terhadap proses penyusunannya, pemantauan juga

dilakukan terhadap pelaksanaannya, dengan maksud untuk menilai hasil

implementasi berlakunya peraturan perundang-undangan. Indikator kinerja pada

kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4

Indikator Kinerja Sub Kegiatan 2 Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

Indikator Kinerja Satuan Target Rincian Anggaran dalam RAB

Input

Dana

Rp. 451.309.000 a. Rapat-rapat Koordinasi

Page 33: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

29

Indikator Kinerja Satuan Target Rincian Anggaran dalam RAB

Output

Jumlah laporan hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

berkas

120

(Rp.97.319.000,-)

b. Seminar (Rp.114.281.000,-)

c. Pengumpulan dan Pengolahan

Data (Rp. 214.707.000,-)

d. FGD (Rp. 25.011.000,-)

Outcome

a. Persentasepenyelesaian hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dibidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

%

97

b. Persentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

% 97

*setelah revisi

Berdasarkan tabel tersebut, satuan output yang digunakan adalah berkas.

Hal ini mengingat kegiatan pengamatan dan pemantauan yang dihasilkan adalah

berkas, baik dari kegiatan yang bersifat bottom up dimana ide dasar dari kegiatan

ini merupakan inisiatif dari Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan

yang berlaku, maupun kegiatan yang bersifat top down dimana permasalahan

berasal dari disposisi/petunjuk atasan.

F. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu

tujuan dan sasaran strategis organisasi.

Page 34: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

30

Berdasarkan tujuan strategis, sasaran strategis, program dan kegiatan

tersebut Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam

Tahun 2014 menetapkan IKU, sebagai berikut:

Tabel 2.5

Indikator Kinerja Utama Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

No

Uraian Alasan

a. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

Mengukur efisiensi kerja dalam penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

b. Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

Mengukur efektifitas kerja (ketepatan) dalam penyelesaian saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

c. Persentase penyelesaian hasil atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

Mengukur efisiensi kerja dalam penyelesaian hasil atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

d. Persentase saran pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

Mengukur efektifitas kerja (ketepatan) dalam penyelesaian saran pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

G. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Penetapan Kinerja Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam Tahun 2014 merupakan ikhtisar kesepakatan rencana kinerja

yang akan dicapai pada Tahun 2014. Uraian mengenai Penetapan Kinerja Asdep

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya AlamTahun 2014

tersebut adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.6

Page 35: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

31

Penetapan Kinerja Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisiskebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

1. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan

rencana kebijakan dan program pemerintah di

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya

alam secara tepat waktu

2. Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan

program pemerintah di bidang prasarana, riset,

teknologi, dan sumber daya alam yang

ditindaklanjuti

3. Persentasepenyelesaian hasil analisis atas

pengamatan dan pemantauan pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah dibidang

prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

secara tepat waktu

4. Persentase saran hasil pengamatan dan

pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang prasarana, riset,

teknologi, dan sumber daya alam yang

ditindaklanjuti

97%

97%

97%

97%

Page 36: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

32

Akuntabilitas merupakan instrumen pengendalian, terutama dalam pencapaian

hasil pada pelayanan publik.Untuk memantapkan mekanisme akuntabilitas,

diperlukan manajemen kinerja yang didalamnya terdapat indikator kinerja dan target

kinerja, pelaporan kinerja, dan mekanisme reward and punishment. Indikator

pengukuran kinerja yang baik berfungsi sebagai sinyalyang menunjukkan bahwa

terdapat masalah yang memerlukan tindakan manajemen lebih lanjut.

Sektor publik dituntut untuk memperhatikan value for money yang

mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. Kinerja

pemerintah tidak hanya diukur dari kinerja keuangannya, tetapi juga kinerjanya dalam

memenuhi kebutuhan publik secara ekonomis, efisien dan tepat sasaran. Guna

menggambarkan pencapaian kinerja dari organisasi sektor publik, diperlukan suatu

media akuntabilitas yang dapat memberikan informasi secara lengkap kepada

stakeholders.

Media akuntabilitas yang memadai antara lain berupa laporan yang dapat

menggambarkan pencapaian tujuan dan sasaran melalui pengelolaan sumber daya

yang dimiliki, sebagai bagian dari ukuran kinerja individu maupun unit organisasi.

Laporan Kinerja (LKj) Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam tahun 2014 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban, komitmen dan

upaya Asdep untuk selalu mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan Sekretariat

Kabinet serta mendukung Sekretariat Kabinet sebagai organisasi pemerintah yang

akuntabel.

A. PENGUKURAN KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA

Terdapat tiga tahap yang harus dilakukan dalam melakukan pengukuran

kinerja, meliputi: penetapan indikator kinerja, pengumpulan data kinerja, dan cara

pengukuran kinerja.

Penetapan indikator kinerja merupakan proses pengidentifikasian,

pengembangan, dan penyeleksian indikator kinerja yang akan digunakan untuk

C A P A I A N K I N E R J A

BAB III

Page 37: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

33

mengukur efektivitas pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Karenanya, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan

digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam

tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun tahapan setelah kegiatan selesai dan

berfungsi.

Data kinerja diperlukan untuk melakukan pengukuran kinerja. Guna

memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, perlu

dikembangkan sistem pengumpulan data kinerja atau sistem informasi kinerja.

Menurut Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja kegiatan yang terdiri

dari indikator-indikator masukan, keluaran dan hasil, dilakukan pada setiap tahun

untuk mengukur kehematan efektivitas, efisiensi, dan kualitas pencapaian sasaran.

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK),

yaitu membandingkan antara rencana kegiatan dan realisasinya.

Laporan Kinerja (LKj) harus menyajikan data dan informasi yang relevan

bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan dan

kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Oleh karena itu, perlu dilakukan

analisis tentang pencapaian akuntabilitas kinerja secara keseluruhan yang

dijabarkan kedalam analisis atas capaian IKU dan capaian kinerja tahun

bersangkutan. Analisis tersebut menggunakan kategori capaian kinerja dengan

skala ordinal yang ditetapkan di internal Sekretariat Kabinet seperti yang

digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Kategori Pencapaian Kinerja

No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1.

2.

3.

4.

5.

> 100 %

85 % - 100 %

70 % - < 85 %

55 % - < 70 %

< 55 %

Memuaskan

Sangat Baik

Baik

Sedang

Kurang Baik

Pengukuran kinerja merupakan dasar yang penting dalam membangun

manajemen kinerja sehingga suatu organisasi dapat mengetahui kinerjanya dalam

Page 38: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

34

suatu periode tertentu dan melakukan evaluasi atas kinerja yang telah dicapai. Hal

tersebut guna memperbaiki pelayanan publik (improved public service) dan

akuntabilitas (improved accountability).

Kegiatan pengukuran kinerja memerlukan data kinerja (performance

data)berupa capaian kinerja (performance result) yang dinyatakan dalam satuan

indikator kinerja selama satu periode pelaksanaan tertentu.

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan berupa

hasil (input), keluaran (output) dan hasil (outcome). Indikator-indikator ini baik

secara langsung maupun tidak langsung dapat mengindikasikan sejauhmana

keberhasilan pencapaian sasaran. Indikator kinerja akan memberikan sinyal

apakah suatu kegiatan atau sasaran telah berhasil dicapai sesuai rencana

sebelumnya atau sebaliknya.

Indikator Kinerja berupa input, output maupun outcome telah ditetapkan

pada awal tahun 2014, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Indikator input merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.

2. Indikator output merupakan segala sesuatu berupa produk/jasa baik fisik

dan/atau non fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan

program berdasarkan input yang digunakan.

3. Indikator outcome merupakan segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya output kegiatan. Indikator ini merupakan ukuran seberapa jauh

setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Ke 3 (tiga) indikator tersebut merupakan alat atau media yang digunakan

untuk mengukur tingkat keberhasilan atau capaian kinerja suatu unit kerja/instansi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran persentase capaian kinerja menggunakan rumus yang

disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu:

Persentase pencapaian Rum Realisasi

= X 100%

Page 39: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

35

Dengan demikian, semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang

semakin baik.

I. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang telah

dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua indikator yang

telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang diinginkan, maka memberi

gambaran kualitas ketercapaian tujuan. Analisis capaian IKU mengungkapkan

keterkaitan capaian IKU dengan capaian sasaran secara efektif dan efisienyang

merupakan pembandingan antara realisasi dengan rencana tahun bersangkutan.

Selanjutnya, pencapaian rencana strategis merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam analisis tersebut.

Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alamtelah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) ke arah yang lebih bersifat

outcome. Indikator yang dipilih sebagai dasar penetapan IKU adalah indikator

sasaran yang dianggap paling strategis dan mencerminkan core businessAsisten

Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam.

Capaian IKU Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam Tahun 2014 direpresentasikan oleh capaian indikator sasaran

yang berhubungan langsung atau yang dijadikan dasar penetapan IKU serta

ditunjang indikator lain yang juga memberikan kontribusi bagi pencapaian IKU

tersebut.Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Capaian IKU Berdasarkan Capaian Sasaran Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

Sasaran Indikator Sasaran Target

Outcome Realisasi Outcome

% Capaian

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang

1. Presentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu.

97% (40 Lap)

97 % (85 Lap)

213 %

Page 40: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

36

Sasaran Indikator Sasaran Target

Outcome Realisasi Outcome

% Capaian

prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

2. Presentase saran rumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

97% (40 Lap)

100%

(87 Lap) 218 %

3. Presentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu

97% (120 Lap)

100 % (329 Lap)

274 %

4. Presentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

97% (120 Lap)

100 %

(329 Lap) 274 %

Uraian lebih lanjut tentang capaian IKU dapat dilihat pada uraian masing-

masing sasaran yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing IKU

yang dijelaskan secara rinci pada evaluasi dan analisis capaian kinerja.

II. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pelaporan akuntabilitas kinerja tidak hanya berisi tingkat

keberhasilan/kegagalan yang dicerminkan oleh hasil evaluasi indikator-indikator

kinerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengukuran dan penilaian kinerja,

tetapi juga harus menyajikan data dan informasi relevan lainnya bagi pembuat

keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan/kegagalan tersebut secara

lebih luas dan mendalam. Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian keterkaitan

pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan kebijakan dalam rangka

mewujudkan sasaran, tujuan, misi serta visi.

Dalam analisis ini juga dijelaskan proses pencapaian sasaran secara

efisien, efektif, dan ekonomis sesuai dengan program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan informasi/data yang

diperoleh secara lengkap dan rinci. Disamping itu, juga dilakukan analisis terhadap

komponen-komponen penting dalam evaluasi kinerja yang antara lain mencakup

Page 41: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

37

analisis input dan output, analisis realisasi outcome serta manfaat yang didapat,

serta analisis proses pencapaian indikator-indikator kinerja.

Penghitungan capaian kinerja sasaran pada Asisten Deputi Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam dihitung sejak bulan Januari

sampai bulan Desember 2014. Uraian capaian kinerja per sasaran oleh Asisten

Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam pada tahun

2014 dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Sasaran Indikator 1 dan 2

Tahun 2012, 2013, dan 2014

Berdasarkan tabel diatas realisasi outcome pada indikator sasaran presentase

penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu adalah

sebesar 97 % dengan tingkat capaian 213 %, sehingga berdasarkan kategori

pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk sasaran ini adalah

memuaskan. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013 tingkat capaiannya naik

100%, dan jika dilihat dari jumlah laporan yang tepat waktu naik 13 laporan, dimana

pada tahun 2012 yang tepat waktu 46 laporan, di tahun 2013 ada 59 laporan,

sedangkan di tahun 2014 ada 85 berkas yang tepat waktu.

IndikatorSasaran

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

2012 2013 2014

1. Presentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu.

95%

(44 Lap)

105%

(46 Lap)

110% 96%

(44 Lap)

134 %

(59 Lap)

140 % 97%

(40 Lap)

213 %

(85 Lap)

220 %

2. Presentase saran rumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti.

95%

(44 Lap)

91%

(40 Lap)

96% 96%

(44 Lap)

132 %

(58 Lap)

138 % 97%

(40 Lap)

218%

(87 Lap)

225 %

Page 42: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

38

Sedangkan realisasi pada indikator sasaran presentase saran rumusan

rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan

sumber daya alam yang ditindaklanjuti pada tahun 2013 adalah sebesar 132%

dengan tingkat capaian 138%, sehingga berdasarkan kategori pencapaian kinerja,

dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk sasaran ini adalah memuaskan. Tingkat

capaian pada indikator ini naik sebesar 42% jika dibandingkan tahun 2012 yang

tingkat capaiannya hanya 96%. Begitu pula pada tahun 2014 tingkat capaian sebesar

225% dengan target 97%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas laporan yang dihasilkan

semakin baik, sehingga laporan yang ditindaklanjuti pimpinan semakin meningkat.

Pada Tahun 2013, Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya Alam menerima 135 berkas masuk (input) terkait dengan perumusan

rencana kebijakan dari instansi pemrakarsa, yang terdiri atas RPerpres, RKeppres,

RInpres, RPerda, dan RKepmen/RKepLembaga bidang prasarana, riset, teknologi,

dan sumber daya alam. Terhadap 135 berkas masuk (input) tersebut dihasilkan 60

laporan yang 59 laporan diantaranya disampaikan kepada pimpinan dengan tepat

waktu, dari 59 laporan yang disampaikan tersebut yang ditindaklanjuti oleh Deputi

Bidang Perekonomian sebanyak 58 laporan. Sedangkan pada tahun 2014 Laporan

yang ditindaklanjuti lebih banyak yaitu 87 laporan.

Terhadap perumusan rencana kebijakan berupa RPerpres, RKeppres, dan

RInpres, sesuai dengan tugas dan fungsinya, Asdep Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam hanya berwenang memberikan saran kebijakan

terhadap substansi maupun aspek legal drafting sebatas rancangan tersebut masih

dalam proses pembahasan di Kementerian/Lembaga terkait. Untuk penyiapan proses

penyelesaiannya (diajukan kepada Presiden untuk penetapannya) dilakukan oleh

Asdep yang membidangi perancangan perundang-undangan sesuai bidang terkait.

Penyusunan RPerpres, RKeppres, dan RInpres mengacu pada ketentuan

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan dan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara

Mempersiapkan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden,

dan Rancangan Instruksi Presiden.

Disamping ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut,

memperhatikan pula:

Page 43: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

39

a. Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B.257/M.Sesneg/D-4.03.2010 tanggal 3

Maret 2010, kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan para pimpinan

LPNK hal Penyusunan Rancangan Undang-Undang, Perpu, RPP, RPerpres,

RKeppres, RInpres yang intinya mengatur bahwa setiap rancangan yang akan

dibahas dengan panitia antar kementerian/lembaga harus terlebih dahulu

mendapat izin prakarsa Presiden.

b. Surat Sekretaris Kabinet Nomor SE 8/Seskab/I/2012 tanggal 5 Januari 2012

kepada Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan

Kepala Kepolisian Negara RI hal Percepatan Proses Penyelesaian Rancangan

Perpres, Keppres, dan Inpres, yang intinya mengatur bahwa sebelum

disampaikan kepada Presiden RPerpres, RKeppres dan RInpres disiapkan oleh

Menteri Koordinator dan/atau Menteri sektor dengan melibatkan

kementerian/lembaga terkait dan diajukan kepada Presiden untuk penetapannya

harus telah mendapatkan paraf dari Menteri Koordinator dan para Menteri terkait

(tidak boleh didelegasikan kepada Wakil Menteri/pejabat eselon I).

c. Himbauan Sekretaris Kabinet dalam beberapa kali rapat di Sekretariat Kabinet

dan Kementerian terkait, bahwa penetapan kebijakan di bidang investasi, harus

mempertimbangkan terjaminnya kepentingan Negara dan Pemerintahan saat ini,

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan sedapat mungkin

tidak menggunakan APBN (melalui investasi swasta atau kerja sama Pemerintah

Swasta). Selanjutnya, di akhir periode masa Jabatan Presiden tahun 2013-2014,

penetapan kebijakan hendaknya dapat mengamankan situasi dan kondisi social,

ekonomi, politik, pertahanan dan kemananan Negara sampai masa Jabatan

Presiden tahun 2014 dan tidak membebani kinerja Presiden/Pemerintahan pada

periode berikutnya.

Adapun, langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam kegiatan pemberian saran

kebijakan terhadap rancangan peraturan perundang-undangan, secara singkat dapat

disampaikan sebagai berikut :

1. RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh pimpinan

Kementerian/LPNK, oleh pimpinan (Presiden, Sekretaris Kabinet/Wakil Sekretaris

Kabinet, Deputi Bidang Perekonomian) secara hierarkis diteruskan kepada

Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam,

kemudian kepada staf dengan disertai petunjuk penyelesaiannya.

Page 44: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

40

2. Staf melakukan penelitian dan analisis terhadap prakarsa penyusunan rancangan

peraturan perundang-undangan dan hasilnya disampaikan/dilaporkan secara

hierarkis kepada pimpinan, baik mengenai bentuk hukum, urgensi pengaturan,

dampak yang mungkin timbul, perumusan maupun teknis perundang-undangan

dengan disertai berkas.

3. Dalam hal laporan/hasil penelitian/analisis menyatakan terdapat permasalahan,

maka dapat dilakukan:

a) koordinasi dengan instansi terkait, baik melalui rapat maupun permintaan

pertimbangan/persetujuan;

b) melaporkan lebih lanjut pokok-pokok masalah kepada pimpinan.

4. RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang tidak lagi mengandung permasalahan

diteruskan kepada Asdep yang membidangi perancangan perundang-undangan

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam untuk disiapkan dalam

bentuk naskah rancangan untuk selanjutnya kepada pimpinan guna mendapatkan

persetujuan/penetapan Presiden.

Jumlah pembahasan rapat RPerpres, RKeppres, dan RInpres per tahun tidak

dapat diprediksi, namun ditentukan oleh ada tidaknya permasalahan RPerpres,

RKeppres, dan RInpres terkait bentuk hukum, urgensi pengaturan, dampak yang

mungkin timbul, perumusan maupun teknis perundang-undangan.

Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Sasaran Indikator 3 dan 4

Tahun 2012, 2013, dan 2014

Indikator Sasaran

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

2012 2013 2014

3. Presentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu.

95%

(140 Lap)

120%

(168 Lap)

126% 96%

(137 Lap)

133%

(182 Lap)

139% 97%

(120 Lap)

274%

(329 Lap)

282%

Page 45: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

41

Indikator Sasaran

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

Target Outcome

Realisasi Outcome

% Capaian

2012 2013 2014

4. Presentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti.

95%

(140 Lap)

93%

(130 Lap)

98% 96%

(137 Lap)

130%

(178 Lap)

135% 97%

(120 Lap)

274%

(329 Lap)

282%

Berdasarkan tabel diatas realisasi outcome pada indikator sasaran

presentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset,

teknologi, dan sumber daya alam secara tepat waktu pada tahun 2013 adalah

sebesar 133% dengan tingkat capaian 139%, sehingga berdasarkan kategori

pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk sasaran ini adalah

memuaskan. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 tingkat capaiannya naik 13%,

namun jika dilihat dari jumlah laporan yang tepat waktu naik 13 laporan, dimana

pada tahun 2012 yang tepat waktu 168 laporan, sedangkan di tahun 2013 ada 182

laporan yang tepat waktu. Turunnya capaian disebabkan karena jumlah berkas

yang masuk tahun 2013 naik dibandingkan tahun 2012, sedangkan jumlah sumber

daya yang menangani tetap. Dan untuk tahun 2014menaglami kenaikan dengan

tingkat capaian 274% untuk 329 Laporan dari target 120 laporan.

Sedangkan realisasi pada indikator sasaran presentase saran hasil

pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang

ditindaklanjuti Tahun 2013 adalah sebesar 130% dengan tingkat capaian 135%,

sehingga berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa

pencapaian untuk sasaran ini adalah memuaskan. Tingkat capaian pada indikator

ini naik sebesar 34% jika dibandingkan tahun 2012 yang tingkat capaiannya hanya

98%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas laporan yang dihasilkan semakin baik,

sehingga laporan yang ditindaklanjuti pimpinan semakin meningkat

Dari kegiatan pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber

Page 46: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

42

daya alam menerima 448 berkas masuk. Berkas masuk dimaksud berasal dari

kementerian/lembaga terkait kepada Sekretariat Kabinet maupun kegiatan di

kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah yang diselengarakan di

dalam kota luar kota, maupun luar negeri. Terhadap ke-448 berkas masuk

(input) tersebut menghasilkan 184 laporan, 182 laporan diantaranya

disampaikan tepat waktu, dan 178 laporan ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang

Perekonomian.

Adanya laporan yang disampaikan tidak tepat waktu karena ada beberapa

permasalahan yang membutuhkan koordinasi dengan instansi terkait, sehingga

membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, sehingga menghambat penyelesaian

laporan, karena beban kerja per individu meningkat. Seperti halnya pada indikator

sasaran 2, pada indikator sasaran 4 laporan yang ditindaklanjuti lebih sedikit dari

laporan yang disampaikan, karena beberapa hal, antara lain:

1. Satu laporan dihasilkan dari beberapa berkas masuk, karena memberikan

informasi terhadap permasalahan yang sama, maka dibuat satu laporan yang

komprehensif.

2 Beberapa laporan yang disampaikan kepada pimpinan ditindaklanjuti dengan

satu laporan/tindaklanjut, karena beberapa laporan memiliki keterkaitan

permasalahan.

3 Laporan yang disampaikan kepada pimpinan belum ditindaklanjuti karena

permasalahan yang disampaikan masih dalam proses pembahasan atau

membutuhkan analisis lebih lanjut.

Pemberian saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah Bidang Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam dilakukan melalui dua cara, yaitu top down

dan bottom up. Secara top down ditentukan melaksanakan disposisi/arahan

Presiden dan/atau Sekretaris Kabinet, sedangkan secara bottom up artinya ide

awal pelaksanaannya diprakarsai/inisiatif unit-unit kerja dengan tetap mengacu

pada peraturan perundangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat

pula dilakukan berdasarkan inisiatif/undangan dari kementerian/lembaga dan/atau

pemerintah daerah yang terkait erat dengan substansi kebijakan dan program

pemerintah yang akan dipantau.

Kegiatan pemantauan, evaluasi dan analisis dilakukan untuk

mengantisipasi permasalahan yang timbul, mengambil tindakan sedini mungkin,

Page 47: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

43

dan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki, baik mengenai sistem dan proses

pelaksanaannya maupun kebijakan itu sendiri. Bentuk kegiatan pemantauan

tersebut dapat berupa keikutsertaan dalam rapat koordinasi, rapat antar

kementerian, keanggotaan dalam suatu badan/komisi/tim koordinasi, sosialisasi

PUU, workshop, dan kunjungan pada instansi pemerintah baik di dalam kota, di

daerah maupun di luar negeri atau peninjauan langsung di lapangan atau di

daerah (site visit), dan pemantauan melalui media cetak dan elektronik yang

bersifat current issue. Hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas perumusan

dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah disampaikan kepada

stakeholders terkait dalam bentuk laporan yang didalamnya memuat saran atau

rekomendasi (solusi) atas permasalahan yang ditemui dan perlu dilakukan

penyempurnaan.

Pada Tahun 2014, fokus pemantauan, evaluasi dan analisis atas

perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah adalah program

dan kebijakan pemerintah sesuai dengan:

1. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014, yang dijabarkan secara rinci

dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP);

2. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) 2011 - 2025

3. Arahan Presiden dalam sidang kabinet.

Selain itu, terkait dengan saran kebijakan hasil pemantauan atas

perumusan/rencana kebijakan, kegiatan pemantauan meliputi pembahasan atas

permasalahan pelaksanaan pemerintahan yang disampaikan ke Presiden melalui

Sekretariat Kabinet, dan kegiatan pemantauan dalam rangka penyiapan

penyelesaian RPUU, terutama untuk mendapatkan bahan-bahan sebagai

masukan penyusunan RPUU tersebut (feedback) maupun evaluasi terhadap

pelaksanaan suatu PUU. Dalam hal ini yang dimaksud PUU bukan hanya

Peraturan Presiden (Perpres), Keputusan Presiden (Keppres) dan Instruksi

Presiden (Inpres), melainkan juga Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah

(PP), Keputusan Menteri/Kepala LPNK, Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala

Daerah.

Page 48: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

44

Penjelasan secara rinci terhadap pencapaian masing-masing indikator

sasaran adalah sebagai berikut:

1. Indikator “tepat waktu”.

Indikator tepat waktu ditentukan oleh target waktu berdasarkan SP dan tingkat

kompleksitas permasalahan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas

perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah.

a. Target waktu adalah berdasarkan SP, yaitu

1) Bersifat Disposisi Prioritas, yaitu Disposisi yang diberikan Atasan

dengan mencantumkan kata “Prioritas” untuk saran kebijakan hasil

pemantauan, evaluasi dan analisis atas perumusan dan pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi,

dan sumber daya alam dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari, atau

jangka waktu tertentu yang dicantumkan dalam disposisi, yang

penyelesaiannya didahulukan. Termasuk dalam kategori Disposisi

Prioritas adalah Disposisi yang mencantumkan kata “very top urgent”,

“top urgent”, “urgent”, “sangat segera”, “segera” atau kata-kata lain

dengan maksud yang sama yang perlu mendapatkan perhatian khusus

dari staf.

Pimpinan memberikan petunjuk bersifat Disposisi Prioritas berdasarkan

pertimbangan kepentingan nasional/negara dan masyarakat dari segi

politik, ekonomi, sosial budaya, dan/atau pertahanan keamanan bahwa

suatu saran terhadap rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

perlu diselesaikan dengan sangat segera.

2) Tidak bersifat Disposisi Prioritas, yaitu jangka waktu penyelesaiannya

paling lama 9 hari.

b. Tingkat kompleksitas permasalahan menentukan waktu penyiapan

penyelesaian saran atas perumusan dan pelaksanaan kebijakandi bidang

prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam. Kompleksitas

permasalahan dalam sebuah rencana kebijakan ditentukan oleh

permasalahan terkait bentuk hukum, urgensi pengaturan, dampak yang

mungkin timbul, perumusan maupun teknis perundang-undangan RPerpres,

RKeppres, Rinpres, RPerda, RKepmen/RKepLembaga dimaksud.

Page 49: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

45

Sedangkan kompleksitas pelaksanaan kebijakan ditentukan, apabila dalam

membuat suatu saran kebijakan perlu didukung dengan kegiatan

pemantauan berupa koordinasi ke kementerian, lembaga, atau pemerintah

daerah guna klarifikasi data dan informasi, analisis berdasarkan peraturan

perundang-undangan terkait, dan/atau comparative studi terhadap referensi

terkait (internet, buku, jurnal, dan/atau data statistik).

Berdasarkan hal di atas, maka capaian indikator sasaran 1 dan 3 di

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam pada Tahun 2014,

dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.5 Distribusi Waktu Penyiapan Penyelesaian Hasil Analisis Terhadap Rencana dan

Pelaksanaa Kebijakan dan Program Pemerintah di Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun 2014

Jenis Berkas Jumlah Berkas Masuk

Jumlah Laporan

Yang Dihasilkan

(output)

Jumlah Laporan

Tepat Waktu (outcome)

Waktu Penyelesaian Sesuai SP

Bersifat Prioritas Bersifat Tidak

Prioritas

< 3 hari 3,1 - < 6

hari

6,1 - < 9 hari

Perumusan Rencana kebijakan

90

90

85

20 30 40

Pelaksanaan Kebijakan

338

338

329

35 50 253

Total 428 428 414 55 80 293

Berdasarkan tabel di atas maka distribusi waktu penyelesaian saran

rencana kebijakan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam dapat dijabarkan

sebagai berikut:

a. Bersifat Disposisi Prioritas

Sejumlah 135 laporan rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

memerlukan penyiapan penyelesaian saran bersifat Prioritas berdasarkan

SP yang waktu penyelesaiannya.

Page 50: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

46

b. Tidak Bersifat Disposisi Prioritas

Sejumlah 293 Laporan tidak bersifat disposisi prioritas dan berdasarkan

tingkat kompleksitas permasalahan, penyelesaian saran kebijakan hasil

pemantauan, evaluasi dan analisis atas perumusanrencana dan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana,

riset, teknologi, dan sumber daya alam memerlukan proses penyelesaian

yang lebih panjang (7 - < 9 hari), karena perlu didukung dengan seluruh

kegiatan pembahasan materi substansi RPerpres, RKeppres, Rinpres,

Rperda dan RKepmen/RKepLembaga serta pemantauan, evaluasi, dan

analisis, yaitu melalui rapat pembahasan/koordinasi dengan kementerian,

lembaga, atau pemerintah daerah, analisis peraturan perundang-

undangan terkait, dan comparative studi dengan referensi terkait.

2. Indikator “ditindaklanjuti”

Rumusan “ditindaklanjuti” yang digunakandalam indikator 2 dan

4,menekankan pada ketepatan substansi saran kebijakan yang dihasilkan, yang

berarti bahwa saran kebijakan yang disampaikan kepada Deputi Bidang

Perekonomian selanjutnya ditindaklanjuti/disetujui, bentuk tindaklanjuti dapat

berupa saran disampaikan kepada Sekretaris Kabinet maupun stakeholders lain

di luar Lingkungan Sekretariat Kabinet. Dengan demikian, semakin banyak

saran yang diterima oleh stakeholders berarti kinerja Asdep Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alamsemakin tinggi.

Adapun gambaran mengenai saran terhadap rencana kebijakan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya

alam yang ditindaklanjuti, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Distribusi Saran terhadap Rencana dan Pelaksanaan Kebijakan yang

Ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Perekonomian

Jenis Berkas Jumlah Berkas

Masuk

Jumlah Laporan Yang Dihasilkan

(output)

Jumlah Laporan

Ditindaklanjuti (outcome)

Perumusan rencana kebijakan

90 90 85

Pelaksanaan kebijakan 338 338 329

Total 428 428 414

Page 51: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

47

Berdasarkan tabel di atas maka distribusi saran terhadap rencana dan

pelaksanaan kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Perekonomian

di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam dapat dijabarkan

sebagai berikut:

a. Disampaikan kepada Sekretaris Kabinet.

Jumlah saran terhadap rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang

prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang disampaikan

kepada Sekretaris Kabinet adalah 195 Laporan, antara lain sebagai berikut:

1. Pengelolaan Blok Mahakam

Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) menyampaikan permohonan kepada Presiden (tembusan Sekretariat Kabinet) perihal penyerahan Pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina melalui surat tanggal 26 Februari 2014. Surat tersebut diteruskan kepada Menteri BUMN dan Menteri ESDM untuk ditangani lebih lanjut dan melaporkan hasilnya ke Presiden.

2. Peninjauan Kembali Pemberlakuan UU No.4/2009 tentang Mineral dan Batubara dan Peraturan

Majelis Rakyat Papua (MRP) menyampaikan permohonan kepada Presiden (tembusan Sekretariat Kabinet) untuk dapat meninjau dan mempertimbangkan kembali pelaksanaan UU No. 4/2009 dan peraturan pelaksanaan lainya tersebut dengan tetap memperhatikan kepentingan Pemerintah Daerah dan masyarakat Papua. Surat permohonan tersebut diteruskan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk ditangani lebih lanjut.

3. Permohonan Koordinat batas Cekungan Air Tanah (CAT) Watu Putih

Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK-REMBANG) menyampaikan permohonan konfirmasi data koordinat batas Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih dalam Keppres RI No. 26 Tahun 2011 kepada Presiden (tembusan Sekretariat Kabinet) melalui surat tanggal 3 Maret 2014. Permohonan konfirmasi CAT tersebut diteruskan ke Menteri ESDM untuk ditangani lebih lanjut dan melaporkan hasilnya ke Presiden.

4. Hearing Pansus Lumpur DPRD Kabupaten Sidoarjo Kepada Presiden

Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo menyampaikan permohonan kepada Presiden (tembusan Sekretariat Kabinet) perihal audiensi/hearing guna mencari solusi serta langkah-langkah konkrit dalam penyelesaian masalah pembayaran ganti rugi korban luapan lumpur porong Sidoarjo melalui surat tanggal 26 Mei 2014. Surat permohonan tersebut diteruskan kepada Menteri ESDM selaku Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo untuk ditangani langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan di dalam wilayah PAT pasca Putusan MK Nomor 83/PUU-XI/2013.

Page 52: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

48

b. Keluar Sekretariat Kabinet.

Jumlah saran terhadap rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang

prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam yang disampaikan selain

kepada Sekretaris Kabinet baik yang diterbitkan dalam website Sekretariat

Kabinet maupun yang disampaikan kepada instansi di luar Sekretariat Kabinet.

Berikut surat keluar Sekretaris Kabinet yang diproses oleh Asisten Deputi

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam, antara lain :

1. Permohonan dana program/kegiatan pembangunan kabupaten Sumenep ke

Menteri PPN/Bappenas, Menteri Dalam Negeri, Menteri Dalam Negeri

2. Usulan pembangunan saluran irigasi teknis dan bendung serta

pembangunan tanggul pengaman pinggir pantai di kabupaten Aceh Timur ke

Menteri PU, Menteri Keuangan, dan Kepala BNPB

3. Permohonan persetujuan pembangunan industri smelter dengan

memanfaatkan tanah barang milik negara (BMN) di Tuban, JawaTimur ke

Menteri Keuangan

4. Tanggapan atas permohonan audiensi/hearing pansus lumpur DPRD

Kabupaten Sidoarjo kepada Presiden ke Menteri PU selaku ketua dewan

pengarah BPLS

5. Permohonan dukungan percepatan penetapan kawasan hutan di provinsi

riau untuk penetapan rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi Riau ke

Menteri Kehutanan

6. Permohonan pembangunan pelabuhan laut dalam di kabupaten

Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah ke Menteri PPN/Bappenas

dan Menteri Perhubungan

7. Pandangan Kudutaan Besar Tiongkok terhadap Penangkapan Kapal Ilegal

dari Tiongkok ke Menteri Koordinator Bidang Maritim, Menteri Kelautan

Perikanan, dan Meteri Luar Negeri

Lebih lanjut, gambaran keberhasilan Asisten Deputi Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam dalam pencapaian Sasaran terkait

pemantauan, evaluasi dan analisis atas perumusan dan pelaksanaan kebijakan

dan program pemerintah dapat dilihat dari peran aktif Asisten Deputi Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam mewakili

Sekretariat Kabinet, dalam pemberian saran terhadap rencana dan

pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya

alam,antara lain dalam kegiatan berikut:

Page 53: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

49

a. Focus Group Discussion (FGD) Implementasi Kewajiban Pengolahan Dan Pemurnian (Hilirisasi) Mineral Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Mineral Di Dalam Negeri

FGD dengan tema “Implementasi Kewajiban Pengolahan Dan Pemurnian (Hilirisasi) Mineral Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Mineral Di Dalam Negeri” dilaksanakan tanggal 9 Oktober 2014 di Sekretariat Kabinet. Kegiatan FGD dilaksanakan dalam rangka untuk pengumpulan data dan identifikasi permasalahan implementasi kebijakan pengolahan dan pemurnian (hilirisasi) mineral di dalam negeri sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. Hasil FGD:

a. Permasalahan dalam implementasi kebijakan hilirisasi mineral antara lain:

Tidak tersedianya infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, listrik, air dan jembatan yang memadai di lokasi smelter

Permasalahan pembebasan lahan dan penataan ruang Permasalahan kewenangan perijinan yang tumpang tindih (Izin Usaha, Izin

Lokasi, dan Izin Lingkungan) baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

b. Rekomendasi terhadap identifikasi permasalahan tersebut:

Pemerintah perlu lebih serius dalam memberikan fasilitasi dan percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung dengan memberikan kemudahan (insentif) kepada pelaku usaha yang membangun pembangkit listrik, dan pelabuhan. Hal ini merupakan bentuk kompensasi terhadap pelaku usaha yang membangun infrastruktur.

Pemerintah perlu segera menyusun roadmap industri strategis nasional dan kebijakan mineral 2015-2035 sebagai basis implementasi kebijakan hilirisasi dengan melibatkan pelaku usaha dalam penyusunannya.

Penyederhanaan perijinan dan perlunya kejelasan kewenangan antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian dalam hal pemberian izin industri pertambangan.

Menata kembali pengelolaan administrasi pemerintahan daerah terutama dalam membantu pengurusan ijin pembangunan

b. Rapat koordinasi “Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan Korban

Lumpur Sidoarjo berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 83/PUU-XI/2013”

Rapat Diluar Jam Kantor (RDK) dengan tema Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan Korban Lumpur Sidoarjo berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 83/PUU-XI/2013 telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2014 di Sekretariat Kabinet. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan saran dan masukan dari instansi dan pakar terkait penyelesaian sisa pembayaran jual beli tanah dan bangunan di dalam PAT yang menjadi tanggung jawab PT Minarak Lapindo Brantas (PT MLJ) termasuk instrumen hukum yang dapat dikembangkan untuk memaksa perusahaan tersebut melaksanakan kewajibannya pasca putusan MK Nomor 83/PUU-XI/2013. Hasil RDK:

a. Sekretaris Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengusulkan pemerintah dapat mengambil alih kewajiban PT MLJ melalui dana talangan (yang berasal dari APBN), atau pinjaman bank dengan jaminan pemerintah. Sedangkan terhadap warga diluar wilayah PAT tetap dilakukan pembayaran ganti rugi nya oleh pemerintah.

Page 54: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

50

b. Kementerian Keuangan tidak sepakat dengan wacana pengambilalihan sisa kewajiban PT MLJ oleh Pemerintah dengan pertimbangan bahwa putusan MK tidak mengamanatkan negara untuk melakukan hal tersebut, melainkan negara hanya menjamin dan mengawasi kelancaran pembayaran ganti rugi dari PT MLJ dan tidak ada dasar hukum dalam UU Keuangan Negara bagi pemberian pinjaman kepada pihak swasta, kecuali untuk mengatasi krisis ekonomi makro yang terjadi pada lembaga keuangan nasional. Upaya maksimal yang dapat dilakukan Pemerintah yaitu dengan menggunakan kekuasaan yang ada, negara mengajukan gugatan dengan mendasarkan pada perbuatan melakukan hukum (PMH) yang dilakukan PT MLJ.

c. Pakar Hukum Lingkungan UI sependapat dengan Kementerian Keuangan yaitu Pemerintah (melalui Jaksa Pengacara Negara) dapat melakukan penegakan hukum dengan mengajukan gugatan perdata (atas nama korban) kepada PT MLJ karena telah melakukan pelanggaran perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang pada prinsipnya menganut asas pencemar membayar (polluter must pay principle) sesuai UU tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dengan gugatan ini Pemerintah dapat meminta reimbursement atas semua biaya yang selama ini telah dikeluarkan oleh negara.

Berdasarkan rapat koordinasi di Sekretariat Kabinet, pemerintah akan membayar sisa kewajiban PT MLJ sebesar Rp.781.668 milyar dan mengambilalih alih aset PT MLJ. Hal tersebut akan diatur dalam perubahan Peraturan Presiden (Perpres) No 37/2012 tentang Perubahan Keempat atas Perpres No 14/2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

d. FGD “Implementasi Short Sea Shipping guna Terwujudnya Sistem Logistik Nasional yang Terintegrasi pada Jalur Lintas Timur Sumatera”

mengidentifikasi berbagai permasalahan implementasi kebijakan Short

Sea Shipping (SSS) di wilayah, Sumatera, Jawa, serta pengembangan logistic support di wilayah laut dalam serta dalam rangka mengumpulkan data dan informasi atas rencana kementerian/lembaga terkait dalam implementasi kebijakan tersebut.

Didalam FGD tersebut membahas antara lain:

a. Latar Belakang perlunya penerapan SSS antara lain:

1) Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 mencantumkan rencana aksi Bigwin Tahun 2015 dengan konektivitas lokal sebagai jalur alternatif daerah padat (macet) pada jalur darat dengan pengembangan pelabuhan short-sea shipping diwilayah, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kawasan Indonesia Timur sebagai alternatif pengembangan infrastruktur jalan raya. Short Sea Shipping (SSS) merupakan pola angkutan komersial yang memanfaatkan aliran sungai dan perairan pesisir pantai untuk memindahkan barang komersial dari pelabuhan utama ke tujuan dimana pelabuhan-pelabuhan yang dilayani oleh Short Sea Shipping adalah pelabuhan domestik.

2) Kepadatan jalur transportasi darat, terutama di pantai utara Pulau Jawa dan jalur lintas Sumatera sudah sangat mengkhawatirkan dan mengakibatkan kerusakan jalan raya dengan dana pemeliharaan jalan lebih dari Rp. 1 Triliun per tahun serta resiko kecelakaan menjadi tinggi.

Page 55: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

51

3) Biaya BBM angkutan jalan tinggi, secara teoritis konsumsi BBM per unit barang yang diangkut oleh truk lebih tinggi dibandingkan penggunaan BBM per unit barang yang diangkut oleh kapal (economy of scale). Data konsumsi nasional BBM dengan persentase kenaikan tiap tahun sebesar 6.2%

b. Implementasi Kebijakan Short Sea Shipping (SSS) mempunyai manfaat jangka panjang yang meliputi:

1) Meningkatkan mobilitas distribusi komoditas;

2) Mengalihkan beban transportasi di jalan, sehingga biaya distribusi barang menjadi lebih ekonomis;

3) Mengurangi kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan menghemat penggunaan bahan bakar, dan biaya pemeliharaan jalan;

4) Mengurangi kepadatan atau stagnasi arus bongkar-muat kapal di pelabuhan utama;

5) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan;

6) Mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas jalan raya yang disebabkan oleh truk.

c. Permasalahan yang timbul dalam implementasi kebijakan Short Sea Shipping (SSS):

1) Pengusaha masih mengandalkan angkutan darat dalam distribusi barang karena murahnya biaya pengangkutan yang dikeluarkan oleh pengusaha ke tempat tujuan.

2) Subsidi bahan bakar yang diberikan kepada angkutan darat dalam hal ini truk pengangkut yang masih menggunakan solar subsidi dibandingkan kapal laut yang menggunakan solar industri.

3) Belum adanya pelayanan perjalanan angkutan kapal barang terjadwal sehingga pengusaha maupun stakeholder terkait masih mengandalkan angkutan darat untuk pengiriman muatan.

4) Pelayanan angkutan darat (truk) mampu melayani distribusi barang door to door sehingga pengiriman menjadi efektif dan efisien yang berdampak pada murahnya biaya logistik.

5) Pengenaan tarif bea masuk untuk pengadaan komponen kapal atau pengadaan kapal baru, sehingga keterbatasan dalam pengadaan jumlah kapal nasional.

6) Infrastruktur pelabuhan dan ketersediaan kapal belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang antara lain karena belum adanya pelabuhan hub, belum dikelola secara terintegrasi, efektif dan efisien, serta belum efektifnya intermodal transportasi dan interkoneksi antara infrastruktur pelabuhan, pergudangan, transportasi dan wilayah hinterland.

d. Rekomendasi yang diperoleh:

1) Pemerintah perlu lebih serius dalam memberikan fasilitasi dan percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung dengan membangun pelabuhan dimana terdapat titik potensial sebagai simpul-simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai dengan hub pelabuhan internasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Page 56: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

52

2) Kebijakan Pemerintah dan perlunya penegakan hukum untuk muatan truk berlebih terkait pembatasan muatan di jalan raya dan kebutuhan subsidi untuk BBM kapal (equal treatment) serta sosialisasi kepada pengguna jasa (pengusaha dan pengemudi truk).

3) Identifikasi mengenai keinginan pengguna jasa untuk lebih memilih menggunakan kapal Ro-Ro (roll on - roll off) dibandingkan jalur transportasi darat, termasuk fasilitas pelayanan yang disediakan untuk para pengguna jasa angkutan laut selama perjalanan.

4) Identifikasi pelabuhan yang diperuntukkan bagi pelayanan kapal Ro-Ro (dedicated terminal) dengan fasilitas pelabuhan yang sesuai dengan spesifikasi kapal dan fasilitas parkir yang cukup untuk menampung antrian truk sebelum masuk ke dalam kapal serta lalu lintas yang lancar untuk keluar-masuk pelabuhan.

5) Lokasi pelabuhan, harus dipilih lokasi pelabuhan yang tepat sehingga industri tidak memerlukan waktu tempuh yang lama dari pelabuhan ke gudang/industri dan sebaliknya.

6) Penyusunan sistem dan prosedur yang dapat meminimalisasi antrian serta mekanisme pembayaran yang terintegrasi antara pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan (satu kali bayar). Terkait hal ini, diperlukan koordinasi antara operator Ro-Ro dan operator kedua pelabuhan (muat dan tujuan).

b. Rapat koordinasi “Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan Korban Lumpur Sidoarjo berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 83/PUU-XI/2013”

Rapat Diluar Jam Kantor (RDK) dengan tema Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan Korban Lumpur Sidoarjo berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 83/PUU-XI/2013 telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2014 di Sekretariat Kabinet. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan saran dan masukan dari instansi dan pakar terkait penyelesaian sisa pembayaran jual beli tanah dan bangunan di dalam PAT yang menjadi tanggung jawab PT Minarak Lapindo Brantas (PT MLJ) termasuk instrumen hukum yang dapat dikembangkan untuk memaksa perusahaan tersebut melaksanakan kewajibannya pasca putusan MK Nomor 83/PUU-XI/2013. Hasil RDK:

e. Sekretaris Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengusulkan pemerintah dapat mengambil alih kewajiban PT MLJ melalui dana talangan (yang berasal dari APBN), atau pinjaman bank dengan jaminan pemerintah. Sedangkan terhadap warga diluar wilayah PAT tetap dilakukan pembayaran ganti rugi nya oleh pemerintah.

f. Kementerian Keuangan tidak sepakat dengan wacana pengambilalihan sisa kewajiban PT MLJ oleh Pemerintah dengan pertimbangan bahwa putusan MK tidak mengamanatkan negara untuk melakukan hal tersebut, melainkan negara hanya menjamin dan mengawasi kelancaran pembayaran ganti rugi dari PT MLJ dan tidak ada dasar hukum dalam UU Keuangan Negara bagi pemberian pinjaman kepada pihak swasta, kecuali untuk mengatasi krisis ekonomi makro yang terjadi pada lembaga keuangan nasional. Upaya maksimal yang dapat dilakukan Pemerintah yaitu dengan menggunakan kekuasaan yang ada, negara mengajukan gugatan dengan mendasarkan pada perbuatan melakukan hukum (PMH) yang dilakukan PT MLJ.

Page 57: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

53

g. Pakar Hukum Lingkungan UI sependapat dengan Kementerian Keuangan yaitu Pemerintah (melalui Jaksa Pengacara Negara) dapat melakukan penegakan hukum dengan mengajukan gugatan perdata (atas nama korban) kepada PT MLJ karena telah melakukan pelanggaran perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang pada prinsipnya menganut asas pencemar membayar (polluter must pay principle) sesuai UU tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dengan gugatan ini Pemerintah dapat meminta reimbursement atas semua biaya yang selama ini telah dikeluarkan oleh negara.

Berdasarkan rapat koordinasi di Sekretariat Kabinet, pemerintah akan membayar sisa kewajiban PT MLJ sebesar Rp.781.668 milyar dan mengambilalih alih aset PT MLJ. Hal tersebut akan diatur dalam perubahan Peraturan Presiden (Perpres) No 37/2012 tentang Perubahan Keempat atas Perpres No 14/2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

d. Rapat Pembahasan Batas Wilayah dalam RPerpres tentang Rencana Tata

Ruang Kepulauan Maluku dan RPerpres tentang Rencana Tata Ruang

Kepulauan Nusa Tenggara terkait Pengelolaan Blok Masela Participating

Interest (PI) BLOK MASELA

Sekretaris Kabinet mendorong Participating Interest 10% bagi Pemerintah Daerah terhadap Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja (WK) yang berada di wilayahnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk itu, terkait surat Gubernur Maluku kepada Presiden mengenai permohonan persetujuan Participating Interest 10% terhadap Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja (WK) Masela bagi Provinsi Maluku, sesuai amanat Pasal 34 PP Nomor 35 Tahun 2004 tentang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Surat Nomor 119/468 tanggal 16 Februari 2012), Sekretaris Kabinet melalui surat Nomor B-393/Seskab/ X/2013 tanggal 17 Oktober 2013 mendorong Kementerian Politik Hukum dan Keamanan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, agar:

1) segera menyelesaikan SOP tentang tata cara penawaran Participating Interest 10% KKS WK bagi Pemerintah Daerah; dan

2) menyusun kriteria dan landasan hukum eksistensi BUMD (prosentase kepemilikan saham Pemerintah Daerah, kemampuan permodalan, dan lain-lain) yang dapat menerima Participating Interest 10%.

e. Rancangan

- RPerpres 9 (sembilan) RTR KSN Kawasan Perbatasan Negara di 1) Kalimantan, 2) Nusa Tenggara Timur, 3) Papua, 4) Maluku Utara-Papua Barat, 5) Maluku, 6) Aceh-Sumatera Utara, 7) Riau-Kepulauan Riau, 8) Sulawesi Utara-Gorontalo-Sulawesi, dan 9) Kawasan Perbatasan yang berhadapan dengan Laut Lepas.

- Revisi terhadap RPerpres Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur;

- Revisi PP Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

- Revisi Perpres RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita.

- Perpres Dewan Sumber Daya Air dan Keppres Dewan Sumber daya Air Nasional.

Page 58: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

54

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dilaksanakan melalui kegiatan,

dengan penilaian melalui empat indikator. Untuk indikator 1 dan 2 dicapai dengan

melaksanakan sub kegiatan perumusan dan analisis terhadap rencana kebijakan

dan program pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam. Sedangkan indikator 3 dan 4

dilaksanakan melalui sub kegiatan Pengamatan dan pemantauan terhadap

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah bidang tata ruang, prasarana

jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam.

Gambaran efisiensi penggunaan anggaran pada sub kegiatan

perumusan dan analisis terhadap rencana kebijakan dan program pemerintah di

bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi,

dan sumber daya alam adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Akuntabilitas Keuangan Sub Kegiatan perumusan dan analisis terhadap

rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam

%Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

Tep

at

Wa

ktu

97%

Saran rumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

Output Laporan 40 90

Input Rupiah Rp. 210.606.000 Rp. 202.438.900

Ditin

da

kla

nju

ti

100%

Input

rata-

rata per

output

Rupiah Rp. 5.265.150 Rp. 2.249.321

1. Penghematan dana = Rp. 8.167.100,- (4%)

2. Efisiensi = Rp.3.015.829,- per output (17,4%)

3. Efektivitas = Efisien dan efektif karena % capaian sasaran>% target (97%)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa guna tercapainya sasaran melalui sub

kegiatan perumusan dan analisis terhadap rencana kebijakan dan program

pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air, transportasi,

riset, teknologi, dan sumber daya alam telah dialokasikan dana sebesar Rp.

210.606.000,- dengan target 40 laporan rumusan rencana kebijakan dan program

Page 59: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

55

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam. Dalam

pelaksanaannya mampu menghasilkan 90 berkas analisis dengan penggunaan

dana Rp.202.438.900,-. Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 laporan output

dibutuhkan dana rata-rata sebesar Rp.5.265.150,- lebih rendah dari target yang

direncanakan, yaitu sebesar Rp.7.671.956,-. Dengan kata lain anggaran yang

mampu dihemat sebesar Rp. 3.015.829,- /output, atau mencapai tingkat efisiensi

17,4%.

Sedangkan untuk sub kegiatan pengamatan dan pemantauan terhadap

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah bidang tata ruang, prasarana

jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam,

gambaran efisiensi penggunaan anggaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Akuntabilitas Keuangan sub kegiatan Pengamatan dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah bidang tata ruang, prasarana

jalan, sumber daya air, transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam

%Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

Tep

at

Wa

ktu

100%

Saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam

Output Laporan 120 338

Input Rupiah Rp.

451.309.000 437.485.320

Ditin

da

kla

nju

ti

100%

Input

rata-

rata per

output

Rupiah Rp. 3.760.908 Rp. 1.294.335

1. Penghematan dana = Rp.13.823.680,- (3%)

2. Efisiensi = Rp.2.466.573,- per output (65,5%)

3. Efektivitas = % capaian sasaran > % target dan efisiensi (efektif)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa guna tercapainya sasaran melalui sub

kegiatan pengamatan dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang tata ruang, prasarana jalan, sumber daya air,

transportasi, riset, teknologi, dan sumber daya alam telah dialokasikan dana

sebesar Rp. 451.309.000,-, dengan target 120 hasil pengamatan dan pemantauan

Page 60: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

56

atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang prasarana, riset,

teknologi, dan sumber daya alam. Dalam pelaksanaannya mampu menghasilkan

338 laporan analisis dengan penggunaan dana Rp. 437.485.320,-. Oleh karena itu,

untuk menghasilkan 1 laporan output dibutuhkan dana rata-rata sebesar Rp.

1.294.335,- lebih rendah dari target yang direncanakan, yaitu sebesar

Rp.1.294.335,-. Hal tersebut berarti anggaran yang mampu dihemat sebesar

Rp.2.466.573,-/output, atau mencapai tingkat efisiensi 65,5%.

Dibandingkan dengan Tahun 2012, meskipun pada indikator 1 dan 3 (tepat

waktu) terjadi penurunan capaian outcome, namun disisi lain terjadi peningkatan

kinerja yang cukup signifikan baik dari capaian outcome pada indikator 2 dan 3

(ditindaklanjuti), penghematan anggaran, efisiensi dan efektifitas kegiatan. Dan

dibandingkan dengan Tahun 2013 terjadi peningkatan kinerja yang cukup signifikan

baik dari capaian outcome pada indikator 2 dan 3 (ditindaklanjuti), penghematan

anggaran, efisiensi dan efektifitas kegiatan.

C. PERBANDINGAN PENDANAAN UNTUK TAHUN 2012 – 2014 SESUAI RENSTRA ASDEP BIDANG PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2010 - 2014

Tabel 3.9

*dalam ribuan

PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

OUTPUT INDIKATOR

Alokasi Anggaran

(Target)

Realisasi Anggaran

(Kinerja)

2012 2013 2014 2012 2013 2014

Kegiatan :

(Prioritas K/L)

Penyelengga-raan

Dukungan Kebijakan

Presiden di Bidang

Prasarana, Ristek

dan Sumber Daya

Alam.

Output:

Hasil analisis

kebijakan di

bidang

prasarana, riset,

teknologi, dan

sumber daya

alam yang

berkualitas

Indikator:

1. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan

rencana kebijakan dan program pemerintah di

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya

alam secara tepat waktu.

2. Persentase saran perumusan rencana kebijakan

dan program pemerintah di bidang prasarana, riset,

teknologi, dan sumber daya alam yang

ditindaklanjuti.

3. Persentase penyelesaian hasil analisis atas

pengamatan, pemantauan, dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya

alam secara tepat waktu.

4. Persentase saran atas pengamatan, pemantauan,

dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan

sumber daya alam yang ditindaklanjuti

378.798

708.069

451.309

84.024

637.220

437.485

Page 61: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

57

D. Pengaruh Kinerja

Kondisi dan dan situasi yang berpengaruh pada pencapaian sasaran

strategis adalah sebagai berikut:

1. Peran dan posisi Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam dalam pembahasan kebijakan dan program pemerintah yang

diselenggarakan dalam sidang-sidang kabinet, rapat koordinasi, rapat antar

kementerian dan lembaga, sosialisasi, workshop dan kunjungan kerja pada

instansi pemerintah daerah terkait terkait suatu kebijakan dan program

pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam.

2. Munculnya isu-isu penting bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber

daya alam yang berkembang di masyarakat berkenaan dengan

pelaksanaan kebijakan yang selanjutnya direspon baik atas inisiatif Asdep

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam, arahan

Sekretaris Kabinet dan Presiden maupun permintaan pertimbangan dari

instansi terkait dan pemerintah daerah, terutama terkait program prioritas

yang perlu dikaji, dianalisis dan dievaluasi.

3. Keterlibatan Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya

Alamsebagai anggota dalam Tim, Panitia, Dewan, Badan atau Kelompok

Kerja tingkat nasional terkait pemantauan, evaluasi dan analisis

pelaksanaan kebijakan dan program bidang pemerintahdibidangprasarana,

riset, teknologi, dan sumber daya alam.

4. Meningkatnya peran Sekretariat Kabinet sebagai Kabinet Manajemen

sehingga berpengaruh pada meningkatnya jenis dan kegiatan pemantauan,

evaluasi dan analisis atas pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah

di bidang prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam.

E. Kendala

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja,antara lain:

a. Terkait dengan sumber daya manusia, program peningkatan kualitas

sumber daya manusia (capacity building) belum optimal, demikian juga dari

Page 62: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

58

sisi kuantitas perlu penambahan pegawai, baik staf maupun pegawai

administrasi.

b. Pelaksanaan Standar Pelayanan telah dan akan ditetapkan oleh Sekretaris

Kabinet harus didukung oleh:

a. tersedianya piranti administrasi elektronik (manajemen persuratan

elektronik/mail tracking) terintegrasi pada unit kerja-unit kerja dengan

tupoksi serupa guna pengukuran kinerja berdasarkan Standar

Pelayanan.

b. ketentuan/norma Standar Pelayanan perlu disempurnakan berdasarkan

hasil evaluasi kinerja.

c. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang

pelaksanaan tugas dan fungsi belum optimal.

d. Anggaran

Rencana Anggaran Biaya Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan

Sumber Daya AlamTahun Anggaran 2013 terserap 89,99% lebih rendah

2% dibandingkan Tahun 2013. Oleh karena itu, perlu perencanaan yang

lebih matang sehingga anggaran dapat terserap optimal dan efektif.

e. Pengaruh perubahan dinamika lingkungan strategis yang cepat berubah

baik internal maupun eksternal mempengaruhi prioritas pelaksanaan tugas.

f. Mekanisme tata persuratan dan administrasi yang ada di lingkungan

Lembaga Kepresidenan terkait penanganan pemantauan, evaluasi dan

analisis atas perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program

bidang pemerintah belum terintegrasi secara optimal, sehingga menyulitkan

Sekretariat Kabinet dalam memantau perkembangan saran yang diajukan

ke Presiden dan Kementerian/Lembaga terkait.

g. Kesamaan tugas antar Lembaga Kepresidenan terkait penanganan

pemantauan, evaluasi dan analisis atasperumusan rencana dan

pelaksanaan kebijakan dan program bidang pemerintah di bidang hukum,

berimplikasi pada overlapping penanganan surat masuk sehingga terdapat

surat yang substansinya sama ditangani dan ditindaklanjuti/ditanggapi oleh

beberapa unit kerja baik di sudah Sekretariat Kabinet maupun Sekretariat

Negara.

Page 63: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

59

h. Belum berjalannya sistem informasi manajemen pemerintahan dan

koordinasi yang baik antar instansi pemerintah, menyebabkan hasil

kegiatan penanganan permasalahan hukum yang telah dilakukan

Sekretariat Kabinet dan ditindaklanjuti kepada stakeholder berupa saran

dan rekomendasi, belum dapat dimonitor secara efektif oleh Sekretariat

Kabinet.

i. Mekanisme tata persuratan dan administrasi yang ada di lingkungan

Lembaga Kepresidenan belum terintegrasi secara optimal, sehingga

menyulitkan Sekretariat Kabinet dalam memantau perkembangan saran

penyelasaian permasalahan hukum yang diajukan ke Presiden dan

Kementerian/Lembaga terkait.

j. Kesamaan tugas antar Lembaga Kepresidenan berimplikasi pada

overlapping penanganan surat masuk sehingga terdapat surat yang

substansinya sama ditangani dan ditindaklanjuti/ditanggapi oleh beberapa

unit kerja baik di lingkungan Sekretariat Kabinet maupun Sekretariat

Negara.

F. Upaya Mengatasi Kendala

1. Sosialisasi Renstra, RKT, PK dan IKU Sekretariat Kabinet, Deputi Bidang

Perekonomian dan Asdep pada pejabat dan pegawai di lingkungan Asdep

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam.

2. Peningkatan kualitas (capacity building) dan kuantitas sumber daya

manusia.

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasanana penunjang

pelaksanaan tugas dan fungsi.

4. Pengelolaan anggaran berbasis kinerja.

5. Melaksanakan reformasi birokrasi gelombang II di lingkungan Sekretariat

Kabinet, melalui pemenuhan kondisi yang diinginkan, antara lain dengan:

a. Memperkuat manajemen perubahan dan resiko dalam mengantisipasi

permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses transisi dan

adaptasi dari struktur yang lama ke struktur yang baru. Kebijakan yang

ditempuh antara lain mempercepat penyesuaian/adaptasi

pejabat/pegawai dengan tugas dan fungsi sesuai struktur organisasi baru

Page 64: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

60

melalui percepatan penyusunan SP setiap unit kerja di lingkungan

Sekretariat Kabinet, pembinaan SDM yang berbasis pada kompetensi,

dan peningkatan tata kerja dengan memanfaatkan IT;

b. Menetapkan program percepatan (quick wins) dengan Perseskab nomor

3/RB Tahun 2011 tentang Program Percepatan (quick wins) Reformasi

Birokrasi Sekretariat Kabinet RI;

c. Menetapkan program dan rencana kerja jangka menengah dan tahunan,

yang ditetapkan dengan Perseskab Nomor 1/RB Tahun 2011 tentang

Road Map Reformasi Birokrasi, dan Perseskab Nomor 2/RB Tahun 2011

tentang Work Plan/Rencana Kerja.

d. Menetapkan pimpinan sebagai role model yang dijadikan panutan dalam

pelaksanaan nilai-nilai organisasi untuk peningkatan budaya kerja

Sekretaria tKabinet, ditetapkan dengan Kepseskab Nomor 1/RB Tahun

2011 tentang Penunjukan Role ModelPengembangan Budaya Kerja di

lingkungan Sekretariat Kabinet.

e. Penetapan kode etik pegawai Sekretariat Kabinet dengan Perseskab

Nomor 4/RB tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Sekretariat Kabinet.

f. sosialisasi pelaksanaan reformasi birokrasi, antara lain sosialisasi

peraturan disiplin dan kode etik Sekretariat Kabinet dan SP.

6. Kegiatan pemantauan, evaluasi dan analisis atas perumusan rencana dan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam difokuskan pada pelaksanaan

kebijakan dan program yang menjadi prioritas nasional

7. Kegiatan pemantauan, evaluasi dan analisis atas perumusan rencana dan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di Bidang Prasarana,

Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam sebagian besar didasarkan pada

inisiatif/prakarsa dari instansi/lembaga terkait, untuk itu guna meningkatkan

kinerja Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam,

perlu ditingkatkan kerja sama atau networking dengan instansi/lembaga

terkait.

8. Pembentukan media komunikasi di lingkungan Lembaga Kepresiden untuk

mengefektifkan penanganan surat masuk mengenai pemantauan, evaluasi

Page 65: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

61

dan analisis atas perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam.

9. Akselerasi pemanfaatan sistem informasi manajemen pemerintahan dalam

rangka mendukung kegiatan pemantauan, evaluasi dan analisis atas

perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah

di bidang Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam.

G. GALERI KEGIATAN

Fokus Group Discussion tanggal 15

Page 66: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

62

Coffee Morning tanggal 24 September

2014 tentang pemaparan hasil mengikuti seminar di luar kota.

Page 67: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

63

Pemantauan ke

Page 68: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

64

Pemantauan ke Dinas Pertambangan, Kendari

Page 69: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

65

Kunjungan Lapangan

Kunjungan Lapangan ke KAPET Sasamba, Produk Unggulan Singkong Gajah dan Pepaya Mini, Balikpapan

Page 70: ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET ......Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber

Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Prasarana, Ristek dan Sumber Daya Alam 2014

58

Laporan Kinerja Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam Tahun 2014 diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kinerja

Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alamsekaligus

menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi peningkatan akuntabilitas kinerja pada

masa yang akan datang. Peningkatan kinerja ini diperlukan agar Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam dapat lebih meningkatkan

tugas dan fungsinya dalam rangka berperan memberikan dukungan staf dan

administrasi, serta pemikiran dalam rangka pengambilan dan pengendalian

kebijakan pemerintah.

Rekomendasi bagi Perbaikan Kinerja

Dalam melaksanakan tujuan, program, sasaran, dan kegiatan berdasarkan

RKT Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam Tahun

2014, Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam

menghadapi beberapa permasalahan/kendala. Kendala-kendala tersebut perlu

dicarikan solusi dengan tetap mempertimbangkan arah kebijakan dan strategi

dalam Renstra Sekretariat Kabinet 2010-2014 dan Renstra Asdep Bidang

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam 2010-2014, dan dukungan

serta kooordinasi dengan unit-unit kerja lain di Lingkungan Sekretariat Kabinet,

demikian juga kerjasama dengan Kementerian dan Lembaga terkait.

P E N U T U P

BAB IV