askep akupuntur

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional.Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.Salah satu terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi akupresur.Terapi akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara, indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan lebih jelas didalam makalah. Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2005, terdapat 75 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan iklan terapi non konvensional di berbagai media. Berdasarkan persentasi minat masyarakat terhadap terapi non-konvensional penulis tertarik untuk lebih mengenalkan terapi akupresur kepada seluruh masyarakat, oleh sebab itu kami menyusun materi terkait akupresur kedalam sebuah makalah.

Upload: dayu-mas

Post on 22-Jan-2018

132 views

Category:

Healthcare


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep akupuntur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan

komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal

dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan

termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan

tradisional.Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang

sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun

pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa

dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang

dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau

sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang

Konvensional.Salah satu terapi komplementer yang kini populer

dimasyarakat adalah terapi akupresur.Terapi akupresur adalah

perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan

ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu

akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai

pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang

digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara,

indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan

lebih jelas didalam makalah.

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia

pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah

menjalani pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran

pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa

diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non –

konvensional di berbagai media. Berdasarkan persentasi minat masyarakat

terhadap terapi non-konvensional penulis tertarik untuk lebih mengenalkan

terapi akupresur kepada seluruh masyarakat, oleh sebab itu kami menyusun

materi terkait akupresur kedalam sebuah makalah.

Page 2: Askep akupuntur

2

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Setelah membahas tentang “Terapi Akupresur” mahasiswa mampu

memahami “Konsep Umum Terapi Akupresur”.

2. Tujuan Khusus

Setelah membahas tentang “Terapi Komplementer Akupresur”

mahasiswa mampu :

a. Memahami dan menjelaskan konsep umumTerapi Akupresur

b. Memahami dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang

menjalani Terapi Akupresur

C. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode deskriptif, yang

diperoleh dari literature dari berbagai media baik buku maupun elektronik

yang disajikan dalam bentuk makalah.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan makalah ini adalah :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan,

Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari Pengertian Akupresur,

Sejarah Akupresur, Klasifikasi Akurpresur, Manfaat Akupresur,

Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur, serta Indikasi dan

Kontraindikasi Akupresur.

BAB III : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Daftar Pustaka

Page 3: Askep akupuntur

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akupresur

Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit,

mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau

Ci.Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab

teori akupunturlah yang menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur

menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur

menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai

pengganti jarum (Sukanta, 2003)

Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-

titik tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut

adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh

memperoleh ‘chi’ yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh. ‘chi’

adalah enegri yang mengalir melalui jaringan di berbagai meridian tubuh dan

cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh

tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum

Akupuntur pada titik-titik tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien,

sedangkan akurpresur melakukan hal yang sama dengan tekanan jari-jari

tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )

Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung

seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur

adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan

jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama

seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.

B. Sejarah Akupresur

Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian

tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit

kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa

disadari orang tersebut sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.

Page 4: Askep akupuntur

4

Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi

atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan

yang.Sejalan dengan waktu dan bertambahnya pengalaman, terapi pijat

kemudian berkembang dalam dua arah yaitu pijat masase yang termasuk

dalam disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk dalam

pengobatan alternative atau komplementer.Fisioterapi berpedoman pada

struktur anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur

berbasis pengetahuanoriental tentang aliran energy yin dan yang.Selain

digunakan untuk dasar terapi akupresur, konsep yin-yang digunakan sebagai

landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental lainnya termasuk gizi

makrobiotik.

Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring

dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah

turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari

tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama

seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.

Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan

imigran cina ke Indonesia.Para pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk

local dan menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara local seperti

mengurut, mengerok, dan minum ramuan jamu local.Dengan demikian,

sekalipun akupresur berasal dari cina, ternyata metode pengobatan

komplementer yang murah dan memberikan rasa nyamanini dapat dipadu

dengan cara-cara pengobatan local terutama di pulau jawa.Pengobatan

komplementer yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan memberikan

kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan barat yang

lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau menghilangkan

gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian ilmiah maka

pengobatan oriental termasuk pengobatan local berbasis empiris yang

dibuktikan oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun. Saat ini,

semua tumbuhan herbal yang diguakan sebagai pengobatan juga telah diteliti

khasiatnya oleh fakultas farmasi di Indonesia.Sementara di tempat asalnya,

penelitian telah banyak dilakukan terhadap pengobatan komplementer seperti

Page 5: Askep akupuntur

5

akupresur dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis terapi ini sekarang

sudah di akui oleh departemen kesehatan setempat.Pendidikan seperti

akupunktur medic dan herbal medic juga sudah mulai banyak diselenggarakan

oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun milik swasta yang

diakui oleh pemerintah.

C. Klasifikasi Akurpresur

Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan,

atau memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao

dari zaman China Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri

pengobatan sendiri (self jealing) ini menjadi suatu sistem yang dinamakan

“Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-keluhan yang

spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara umum.

Tao-Yin berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan

melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan

serangkaian sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu

pendekatan medis yang lebih lengkap.

Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan

tekanan secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang

terapis melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari

tangannya, dan kadang-kadang juga dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik

yang sama yang digunakan dalam Akupuntur. Banyak ragam Akurpresur telah

berkembang seiring dengan waktu.

1. Shiatsu

Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu),

serangkaian penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh

bagian tubuh sepanjang meridian energi. Terapi ini juga termasuk

peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5 detik.

Penanganan ini bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah

versi Jepang dari Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer di dunia

barat.

2. Jin Shin

Page 6: Askep akupuntur

6

Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik

Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap

titik ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan

meditatif untuk menyeimbangkan chi, sang energi vital.

3. Do-in

Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik

meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan

pernafasan.

4. Tui-Na

Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur

dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

D. Manfaat Akupresur

Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :

1. Pencegahan penyakit

Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut

aturan yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah

masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh

2. Penyembuhan penyakit

Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan

ketika dalam keadaan sakit

3. Rehabilitasi

Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit

4. Promotif

Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun

tidak sedang sakit

E. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur

1. Cara pemijatan

Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan

syndrome menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan arah

pemijatan yang akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat

Page 7: Askep akupuntur

7

penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang, se, panas, luar maka pemijatan

pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum jam

sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan, sifat penyakit

yin, si, dingin, dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum

jam sebanyak 30 putaran.

Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien

kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa

(nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain

sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai maka di samping sirkulasi

chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya

hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam

tubuh untuk memberikan rasa tenang).

2. Ukuran

Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah

satuan hitung untuk panjang atau lebarjarak antara titik akupunktur dengan

titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur

atau ilmu pijat turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel

karena digunakan adalah tangan pasien sendiri.

3. Cara kerja akurpresur

Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam

menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan

berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari

tubuh sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan

rasa lelah.

Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh

ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi

seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan

sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu

aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk mengendurkan

ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan menstimulasi atau

menyeimbangkan aliran energi.

Page 8: Askep akupuntur

8

F. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur

1. Indikasi

Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti :

Sakit kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan

kecemasan, nyeri tulang belakang

a. Sakit kepala tipe tegang dan migren

Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah

:

1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis

yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari

bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek: mengurangi rasa tegang di

kepala.

2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata

bagian dalam (titik 2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi

dan nyeri sekitar mata.

3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek:

mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.

4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah

alis (titik 2 c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian depan

dan penglihatan kabur.

5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan

lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3

a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.

6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang

ibu jari dan jari telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi nyeri

kepala dan mata pedih.

7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5 a ) .

Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.

Page 9: Askep akupuntur

9

8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut (titik 1 b

). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.

9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek:

mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat

hidung tersumbat.

10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a) .

Efek: merupakan titik penguat sistem pencernaan dan

mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem

pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.

11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar

mata (titik 1 d) . Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri

mata.

12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek:

mengurangi nyeri kepala migren.

13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari

pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a).

Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.

14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari

kaki, antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri

migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.

b. Sakit gigi

Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.

1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek:

mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.

2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik

1 g). Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.

3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini

ditekuk (titik 8 a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang

ada di mulut.

c. Kesehatan sendi

Page 10: Askep akupuntur

10

Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan

memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga

membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.

1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2

jari di samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan titik

yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh,

meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat.

2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang

kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh,

khususnya tulang dan sendi lutut.

3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan

pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon

dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan

menguatkan otot kaki.

4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek:

mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak

d. Siku tangan

1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan

2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas

pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:

meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku,

lengan dan jari tangan.

e. Pergelangan tangan dan tangan

1) Titik 7 a.

2) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di

atas pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku ,

pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan bawah.

3) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada

lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah

atas , sejajar dengan jari manis (titik 7 b) . Efek: mengurangi

nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari.

f. Kesehatan tulang belakang

Page 11: Askep akupuntur

11

Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-

titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :

1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher

(titik 3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung

atas.

2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku

dibengkokkan (titik 8) Efek: menghilangkan nyeri dan kekakuan

pada tubuh bagian atas.

3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a).

Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah

bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan

dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri pinggang bawah.

4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon (titik

9a ). Efek: menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang

belakang.

5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a).

Efek: mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki

g. Kesehatan Sendi pinggul

1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek:

meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.

h. Kesehatan Sendi lutut

1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee

acupoint). Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.

2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).Efek:

mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.

i. Kesehatan pergelangan kaki

1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek :

mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.

2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di

bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan

pembengkakan di pergelangan kaki.

j. Kesehatan telapak kaki

Page 12: Askep akupuntur

12

1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat

dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi nyeri

pada telapak kaki.

2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).

k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks

Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks.

Beberapa titik tersebut adalah :

1) Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan

pikiran anda.

2) Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan menekan

titik ini terlalu keras pada wanita hamil.

3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan jari

ke 5 (titik 10 b). Efek: membuat rileks tubuh anda. Merupakan titik

kunci untuk mengurangi segala kecemasan dan gangguan tidur.

4) Titik yang terletak di antara tendon , tiga jari di atas pergelangan

tangan ( gambar 10a ). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat

rileks tubuh anda

GAMBAR BEBERAPA TITIK AKUPRESUR UNTUK MENGURANGI NYERI

Page 13: Askep akupuntur

13

Page 14: Askep akupuntur

14

Page 15: Askep akupuntur

15

2. Kontraindikasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur

a. Kebersihan terapis

Mencuci tangan dengan airyang mengalir dan menggunakan sabun

antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi

sangatlah penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan

penyakit antara terapis dengan pasien.

b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat

Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat

pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.

c. Pasien dalam kondisi gawat

Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang

dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan

jantung, gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak

(misalnya stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila

terapis menemukan gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit

karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat

mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

Page 16: Askep akupuntur

16

BAB lll

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian nyeri yang faktual (terkini), lengkap dan akurat akan

memudahkan perawat di dalam menetapkan data dasar, menegakkan diagnose

keperawatan yang tepat, merencanakan terapi pengobatan yang cocok, dan

memudahkan perawat dalam mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang

di berikan.

Tindakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama

nyeri akut adalah:

1. Mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang muncul)

2. Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri

3. Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri

Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya tidak dilakukan saat klien

dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat

berusaha untuk mengurangi kecemasan klien terlebih dahulu sebelum

mencoba mengkaji kuantitas persepsi klien terhadap nyeri. Sedangkan untuk

pasien dengan nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah dengan

memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif.

Donovan dan Girton (1984) mengidentifikasikan komponen-komponen

tersebut, diantaranya:

1. Penentuan ada tidaknya nyeri.

Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai

ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi

perawat tidak menemukan adanya cedera atau luka.

2. Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T).

a. Faktor Pencetus (P: Provocate),

Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada

klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagian-

bagian tubuh yang mengalami cedera.

Page 17: Askep akupuntur

17

b. Kualitas (Q: Quality),

Kualitas nyeri merupakan seseuatu yang subjektif yang diungkapkan

oleh klien. Misal kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut,

berpindah-pindah, seperti tertindih, perih, dan tertusuk.

c. Lokasi (R: Region),

Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk

menunjukkan semua bagian atau daerah yang dirasakan tidak nyaman

oleh klien.

d. Keparahan (S: Severe),

Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang

paling subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk

menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri

sedang atau berat.

e. Durasi (T: Time).

Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi,

dan rangkaian nyeri

3. Faktor yang memperberat/memperingan nyeri

Perawat perlu mengkaji faktor-faktor yang dapat memperberat nyeri

pasien, misalnya peningkatan aktivitas, perubahan suhu, stres, dan lain-

lain.

a. Respon Fisiologis

Pada saat impuls nyeri naik ke medulla spinalis menuju ke batang otak

dan thalamus, system saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai

bagian dari respon stres. Stimulasi pada cabang simpatis pada system

saraf otonom menghasilkan respon fisiologis. Apabila nyeri

berlangsung terus menerus, berat, dalam dan melibatkan organ-organ

visceral (misal: infark, miokard, kolik akibat kandung empedu, atau

batu ginjal) maka sistem saraf simpatis menghasilkan suatu aksi.

Beberapa respon fisiologis terhadap nyeri yaitu:

1) Stimulasi Simpatik: (nyeri ringan, moderat, dan superficial)

a) Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate

Page 18: Askep akupuntur

18

b) Peningkatan heart rate

c) Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP

d) Peningkatan nilai gula darah

e) Diaphoresis

f) Peningkatan kekuatan otot

g) Dilatasi pupil

h) Penurunan motilitas GI.

2) Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam)

a) Muka pucat.

b) Otot mengeras.

c) Penurunan HR dan BP.

d) Nafas cepat dan irregular.

e) Nausea dan vomitus.

f) Kelelahan dan keletihan

b. Respon Perilaku

Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukkan oleh pasien

antara lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit,

menopang bagian nyeri yang sakit, menggeretakkan gigi,

menunjukkan ekspresi wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi

verbal menangis, mengerang, mengaduh, menjerit, meraung.

c. Respon Afektif

Respon ini diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan

pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri.

d. Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien

Pengkajian pada perubahan aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap

kegiatan-kegiatan sehari-hari, sehingga perawat juga mengetahui

sejauh mana dia dapat membantu dalam program aktivitas

pasien. Perubahan-perubahan yang dikaji: perubaha pola tidur,

pengaruh nyeri pada aktivitas, serta perubahan pola interaksi pada

orang lain.

e. Persepsi Klien Tentang Nyeri

Page 19: Askep akupuntur

19

Perawat mengkaji persepsi klien terhadap nyeri yang ia alami dengan

proses penyakit atau hal lain dalam diri dan lingkungan.

f. Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri

Perawat mengkaji cara-cara apa saja yang bisa klien gunakan untuk

menurunkan nyeri yang ia alami.

B. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut

a. Definisi :

Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang

muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial

digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (international

association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat

dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat

diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan.

b. Batasan karakteristik

1) Perubahan selera makan

2) Perubahan tekanan darah

3) Perilaku distraksi

4) Mengekspresikan perilaku (mis., menangis, merengek)

5) Gangguan tidur

c. Faktor yang berhubungan

Agen cedera (mis., biologis, zat kimia, fisik, dan psikologi)

d. NOC

1) Pain level

2) Pain control

3) Comfort level

e. Kriteria hasil

1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu

menggunakan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)

2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri

3) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Page 20: Askep akupuntur

20

f. NIC

Pain management :

1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor

presipitasi.

2) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

3) Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien

4) Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi ( terapi akupresur )

5) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti

suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

6) Tingkatkan istirahat

Page 21: Askep akupuntur

21

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari

tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.Akupresur juga

dikenal akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur

didasari oleh teori akupuntur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat

bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh

lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Akupresur

diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-

in, serta Tui-Na.

Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan

akupresur. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit,

penyembuhan penyakit, rehabilitasisetelah mengalami sakit serta promotif

sebelum individu terserang penyakit yang artinya individu yang dalam

keadaan sehat.

Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur

yaitu sakit kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi,

siku tangan, pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang,,

kesehatan sendi pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki,

kesehatan telapak kaki, serta acupoint untuk membantu anda lebih rileks.

Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan dilakukan terapi akupresur

yaitu pada daerah patah tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga jantung,

gagal nafas, pasien yang memiki masalah saraf pusat misalnya stroke dan

kondisi gawat lainnya.

Page 22: Askep akupuntur

22

B. Saran

Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah

dapat benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer

akupresur. Serta terus memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya

pada terapi akupresur.

Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait

konsep umum dari terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar

dapat memenuhi perawan perawat untuk dapat memberikan alternatif

pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien serta halal untuk dilakukan

dari pandangan religi.