askep anak febris miftakhu
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN FEBRIS DI RUANG MINA RS PKU MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak Dengan Pengampu : 1. Dwi Yuningsih, S.Kep. Ns
2. Sugiartiningsih
Disusun Oleh :
1. Miftakhu Rokhimah2. Nani Endang K3. Neneng Niya K4. Supriyanto5. Kristina Ikawati6. Novi Dwi Anggraeni7. Novika Purbawulan8. Nurfitriana9. Siti Umi Maysaroh10. Sri Wulandari11. Much. Eri Bachtiar
AKADEMI KEPERAWATAN PKU MUHAMMADIYAHSURAKARTA
2008
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN FEBRIS DI RUANG
MINA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
A. Pengkajian
Tanggal masuk : 21 Januari 2008
Jam masuk : 21.48 WIB
Tanggal pengkajian : 21 Januari 2008
Jam pengkajian : 22.00 WIB
No. RM : 10.3349
1. Identitas pasien
Nama : An. S
Umur : 3,5 tahun
Alamat : Gawanan RT 3, Colomadu Karanganyar
Agama : Islam
Nama ayah : Tn. W
Nama ibu : Ny. G.
Pekerjaan ayah : Guru
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan ayah : S2
Pendidikan ibu : SLTA / SMEA
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Diagnosa medis : Febris
2. Keluhan utama
Ibu An. S mengatakan anaknya panas 4 hari, muntah dan mual bila
makan dan minum, lemes, dan nyeri perut.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu An. S mengatakan anaknya panas 4 hari terus menerus, mual dan
muntah bila makan dan nafsu makan dan minum menurun. Sebelumnya
keluarga hanya mengompres anaknya tapi panasnya belum turun juga.
4. Riwayat masa lampau
a. Pre natal
Ny. S mengatakan pada waktu hamil mengalami mual dan muntah
dan selalu memeriksakan secara rutin tiap bulan ke bidan.
b. Natal
Ny. S mengatakan melahirkan di tolong oleh bidan di daerah dan
pasien lahir pada umur kehamilan cukup bulan pada tanggal 17 Juli 2007
dengan kelahiran berat badan 2,4 kg, panjang bayi 44 cm, G1P1A0,
kelahiran anak pertama.
c. Riwayat post natal
Pasien lahir langsung menangis kuat dan langsung minum ASI,
pasien belum pernah mengalami sakit sebelumnya baru kali ini di rawat di
RS. PKU Muhammadiyah Surakarta, imunisasi yang pernah di dapat
lengkap dan tepat waktunya.
5. Riwayat keluarga
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita / pasien
: Tinggal
6. Riwayat Obsetrik
a. Riwayat Menstruasi
- Monarche : 12 th
- Siklus : 30 hr
- Lama : 69 hr
b. Riwayat Kehamilan
No Anak ke Lahir di Lahir dengan Penolong Jenis berat Keterangan
1 1 RS SC Pr ♀/3000 gr Hidup sehat
c. Riwayat Menikah
Pasien menikah 1 kali selama 1 tahun
d. Riwayat KB
Pasien belum pernah KB
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum operasi : pasien mengatakan nafsu makan normal, 3 x sehari,
makanan terdiri dari nasi, sayur, lauk, minum 8 gl/hr
turgor kulit baik, mukosa bibir lembab.
Setelah operasi : pasien mengadakan nafsu makan meningkat 4 x/hari,
minum 8 gl/hari.
b. Istirahat tidur
Sebelum operasi : pasien mengatakan tidur ± 6-7 jam/hari kadang tidur
siang ± 2 jam/hari.
Setelah tidur : pasien mengatakan tidur 5-6 jam/hari kadang bangun
untuk menyusui anaknya.
c. Personal hygiene
Sebelum operasi : pasien mengatakan mandi 2 x/hari dan gosok gigi 2
x/hari, keramas 2 hari 1x.
Setelah operasi : pasien mengatakan mandi disibin 2 x/hari pagi dan
sore.
d. Psikososial dan psikologis
Pasien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan
keluarga dan tetangga. Pasien tampak senang ditunggui oleh keluarganya
pada saat ini pasien berada paa tahap “taking hold” dimana pasien sudah
mempunyai keinginan dan belum bisa merawat bayinya pasien sudah bisa
memberi ASI pada bayinya.
e. Spiritual
Pasien mengatakan beragama Islam atau menjalankan sholat
dengan tertib tetapi setelah operasi pasien hanya mampu berdoa saja.
f. Keselamatan
Pasien dalam beraktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat.
8. Konsep Diri
a. Identitas diri
Pasien merasa senang dapat melakukan bayinya dengan selamat.
b. Peran
Pasien mengatakan selain menjadi istri dia juga menjadi seorang
ibu.
c. Ideal diri
Pasien mengatakan akan merawat bayinya secara mandiri dan
tetap memberikan ASI.
d. Harga diri
Pasien mengatakan senang dengan kelahiran anak pertama.
e. Gambaran diri
Pasien mengatakan sedikit terganggu dengan adanya luka SC, tapi
pasien bisa menerima pasien mengatakan aktivitas dibantu perawat dan
keluarga.
9. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 22 Januari 2008
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda vital : TD : 110/80 mmHg
N : 86 x/menit
S : 366 0C
Rr : 20 x/menit
d. Kepala
Rambut : panjang, bergelombang tampak terikat
Mata : simetris, penglihatan baik
Hidung : fungsi penciuman baik, tidak ada sekret
Telinga : tidak ada serumen, pendengaran baik
Mulut : mukosa bibir kering tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Wajah : tampak meringis menahan diri
e. Dada
Jantung I : IC tidak tampak
P : IC kuat angkat
P : Batas jantung tidak melebar
A : Bunyi jantung I-II simetris
Paru I : Pengembangan dada ka = ki simetris
P : Fremitus seimbang
P : Sonor
A : Bunyi vesikuler
Payudara : areola warna hitam kecoklatan, puting susu menonjol
bersih.
f. Abdomen I : Terdapat jahitan sepanjang ± 13 cm baru 1 hari,
vertikal
A : Peristaltik usus ± 15 x/menit
P : Tidak teraba massa TFU 3 jari di bawah pusat
P : Tidak kembung
g. Genetalia : tidak ada oedem lochea rubra (merah) dalam jumlah ±
1 pembalut penuh.
h. Ektremitas
Atas : tangan kiri pasien terpasang infus DS 20 tpm colk VII
Bawah : tidak ada oedem
i. Turgor kulit : baik, tidak kering
10. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Angka Normal Satuan
Hemoglobin : 10,5
Jumlah eritrosit : 4,35
Jumlah leukosit : 6,200
Hematokrit : 34
Jumlah trombosit : 210.000
Waktu perdarahan : 3’10’’
Waktu pembekuan 4’35’
Lk : 13.0-18.00 Pr : 11,5-16,5
Lk : 4,5-5,5 Pr : 4.0-5.0
4000-11000
Lk : 40-50 Pr : 37-43
150.000-400.000
1-5
7-t
g/dl
mm3
mm3
%
mm3
menit
menit
Gol. Darah : O
Tetapi pada tanggal 23 Januari 2008
Obat Injeksi
- Clavamox 3x1
- Kalnek 3x1
- Remopain 3x1
Obat Oral tanggal 24 Januari 2008
- Becom C 1x1
- Trikanasol 3x1
- Kaltropen 3x1
11. Data Fokus
DS : - Paisen mengatakan nyeri pada abdomen pada luka jahitan
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan belum banyak bergerak dan hanya miring kanan
dan kiri
- Pasien mengatakan merasa lemas dan aktivitas masih dibantu oleh
perawat dan keluarga
- Pasien mengatakan belum mengerti tentang tekhnik menyusui yang
benar, perawatan tali pusat pada bayi
DO:
P : Nyeri dirasakan pasien saat beraktivitas
Q : Nyeri terasa tertusuk dan hilang timbul
R : Nyeri di abdomen
S : Skala nyeri 6
T : Saat pasien mengangkat bayi dan beraktivitas
- Abdomen tampak dijahit vertikal ± 13 cm
- Pasien mandi 2 x/hari dengan disibin perawat dan dibantu oleh
keluarganya di tempat tidur.
- Pasien tampak belum mengerti tentang tekhnik menyusui yang benar,
perawatan tali pusat pada bayi.
- TD : 110/80 mmHg
S : 86 x/menit
N : 366 0C
Rr : 20 x/menit
B. Analisa Data
No Tanggal Data Fokus Etiologi Problem Ttd
1 DS : - pasien mengatakan nyeri
pada abdomen pada luka
jahitan
- pasien mengatakan
pusing
DO: P : nyeri dirasakan pasien
saat beraktivitas
Q : nyeri terasa tertusuk dan
Terputusnya
kontiunitas
jaringan
Nyeri akut
hilang timbul
R : nyeri di abdomen
S : skala nyeri 6
T : saat pasien mengangkat
bayi dan beraktivitas
2 DS : - pasien mengatakan belum
banyak bergerak dan
hanya miring kanan dan
kiri
- pasien mengatakan masih
lemas dan aktivitas masih
dibantu keluarga dan
perawat.
DO: - pasien mandi 2 x/hari
dengan disibin perawat
dan dibantu oleh keluarga
di tempat tidur.
Kelemahan
fisik
Gangguan
pemenuhan
ADL
3 DS : - pasien mengatakan belum
tahu menyusui yang
benar dan perawatan tali
pusat pada bayi
DO: - pasien belum mengerti
tentang tekhnik menyusui
Kurang
informasi
Kurang
pengetahuan
tentang
tekhnik
menyusui
dan
yang benar dan perawatan
tali pusat
perawatan
tali pusat
4 DS : - pasien mengatakan nyeri
pada abdomen
DO: - S : 366 0C
- Abdomen tampak dijahit
19 cm
Luka jahitan
post SC
Resti infeksi
Prioritas Masalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Kurang pengetahuan tentang tekhnik menyusui dan perawatan tali pusat
berhubungan dengan kurang informasi.
4. Resti injeksi berhubungan dengan luka jahitan post SC.
C. Intervensi Keperawatan
Dx. I
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri
berkurang.
KH : - Nyeri berkurang skala nyeri 3
- Wajah pasien tampak rileks
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi : - Monitor tanda-tanda vital
- Observasi KU pasien
- Kaji skala nyeri
- Berikan suasana yang nyaman dan tenang
- Ajarkan tekhnik relaksasi
- Berikan terapi sesuai program.
Dx. II
Tujuan : Setelah dilakukan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan ADL
terpenuhi.
KH : Pasien dapat imobilisasi secara mandiri
Intervensi : - Bantu pasien dalam pemenuhan ADL
- Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan pasien
- Motivasi pasien untuk imobilisasi secara bertahap dan mandiri
- Kolaborasi dengan fisioterapi tentang tekhnik ADL yang benar
Dx. III
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
pengetahuan bertambah.
KH : - Pasien sudah tidak banyak bertanya tentang tekhnik menyusui
yang benar.
- Pasien dapat mendemonstrasikan cara menyusui yang benar.
Intervensi : - Anjurkan pasien tentang cara menyusui yang benar
- Ajarkan pasien tentang perawatan tali pusat
- Anjurkan pasien untuk mendemonstrasikan cara menyusui
yang benar dan perawatan tali pusat
- Observasi pasien saat menyusui
Dx. IV
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam infeksi
tidak terjadi dan tidak terjadi tanda-tanda peradangan.
KH : - Luka bersih kering
- Tidak ada tanda-tanda infeksi dalam luka (rubor, kalor, dolor,
tumor, fungsiolesa)
Intervensi : - Monitor tanda-tanda vital
- Observasi tanda-tanda infeksi
- Tindakan luka jahitan kontak air secara langsung
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Observasi hasil laboratorium
- Lakukan perawatan luka (medikasi) sesuai advis dokter
- Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal
- Berikan penkes perawatan luka sebelum pulang
D. Implementasi
No Hari/tgl/jam Implementasi Respon Ttd
I Rabu,
23-01-08
07.15 - Mengkaji tanda-tanda vital
S : pasien mengatakan
nyeri pada abdomen
O : TD : 110/80 mmHg
- Observasi KU pasien
- Mengkaji skala nyeri
S : 366 0C
N : 86 x/menit
R : 20 x/menit
Ekspresi wajah
pasien tegang
I,IV 09.00
11.00
11.30
13.00
- Berikan injeksi davamox,
calnex 3x1, romopain 3x1
- Mengajarkan tekhnik relaksasi
- Memberikan suasana yang
nyaman dan tenang
- Anjurkan klien untuk miring
kanan dan kiri
S : -
O : obat masuk
S : -
O : pasien mau
mendemonstrasikan
cara yang diajarkan
perawat
S : pasien mengatakan
merasa tenang
O : pasien dapat istirahat
dengan tenang
S : pasien mengatakan
masih sakit untuk
gerak
O : ekspresi wajah
mringis kesakitan
Kamis,
24-01-08
I
II
I
14.15
14.30
16.00
17.00
- Observasi KU pasien
- Menyibin pasien di tempat tidur
- Kaji tanda-tanda vital
- Kaji skala nyeri
- Mendekatkan alat-alat yang
dibutuhkan pasien
- Memotivasi pasien akut
mobilisasi secara bertahap dan
S : -
O : KU baik
S : pasien mengatakan
masih nyeri daerah
abdomen
O : pasien tampak
meringis kesakitan
saat bergerak
S : pasien mengatakan
masih nyeri pada
abdomen
S : TD : 110/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
Ekspresi wajah
pasien tampak
meringis saat
beraktivitas
S : -
O : pasien belajar
beraktivitas secara
bertahap
IV 17.15
mandiri
- Mendemonstrasikan pasien
minum obat oral sesuai advis
dokter
S : -
O : pasien mau minum
obat
III
Jum’at,
25-01-08
07.15
08.00
09.00
09.15
- Mengkaji KU pasien
- Mengkaji skala nyeri pasien
- Medikasi luka post SC
- Kolaborasi dengan fisioterapi
tentang tekhnik ADL yang
benar
- mengajarkan pasien cara
menyusui yang benar dan
perawatan tali pusat
- menganjurkan pasien untuk
S : pasien mengatakan
nyeri berkurang
O : KU baik;
Ekspresi wajah rileks;
Skala nyeri 3
S : pasien mengatakan
nyeri berkurang
O : luka bersih tidak ada
tanda-tanda infeksi
S : -
O : pasien belajar untuk
mobilisasi secara
bertahap
S : pasien mengatakan
sudah mengetahui
cara menyusui yang
benar dan perawatan
10.00
10.15
mendemonstrasikan cara
menyusui yang benar dan
perawatan tali pusat
- Observasi pasien cara
menyusui
- Mengajarkan perawatan luka
jahitan di rumah
- Menganjurkan klien kontrol
sesuai jadwal
tali pusat
O : pasien dapat
mendemonstrasikan
cara menyusui yang
benar dan perawatan
tali pusat
S : pasien mengatakan
sudah bisa
O : -
S : pasien mengatakan
mau kontrol sesuai
jadwal
O : -
E. Evaluasi
Hari/tgl/jam No. Dx Evaluasi Ttd
Jum’at
25-01-08
11.00
I S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Skala nyeri 3
TTD : 180/80 N : 84
S : 384 0C R : 20
A : Masalah gangguan nyeri teratasi
sebagian
P : - Anjurkan klien untuk menerapkan
relaksasi
- Lanjutkan obat oral caltropen 3x1
S : Pasien mengatakan sudah bisa aktivias
secara mandiri
O : Pasien tampak aktivitas secara mandiri
A : Gangguan pemenuhan ADL teratasi
P : Intervensi dihentikan
S : Pasien mengatakan sudah tahu tekhnik
menyusui dan perawatan tali pusat yang
benar
O : Pasien dapat mendemonstrasikan
tekhnik menyusui dan perawatan tali
pusat yang benar
A : Kurang pengetahuan tentang cara
menyusui dan perawatan tali pusat yang
benar
P : Intervensi dihentikan
S : -
O : - Luka bekas OP bersih
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor,
dolor, tumor, fungsiolesa)
A : Resti infeksi tidak terjadi
P : - Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan minum obat sesuai dosis
Become 1x1
Caltropen 3x1
Inchonazol 3x1
- Anjurkan klien kontrol sesuai jadwal
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, M. L. Jensen P.M., 2000, Perawatan Maternitas dan Ginekologi (terjemahan), Edisi 1, YIA, PKP, Bandung.
Depkes RI, 1997, Buku Perawatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pedoman bagi para Kesehatan, Biro Hukum dan Humas Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Carpenito L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, (terjemahan) EGC, Jakarta.
Doenges, M.E. Geisler, A.C. Moorhouse, M.F., 2000, Rencana Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Keperawatan, (terjemahan), Edisi VIII, EGC, Jakarta.
Farrer. H, 2001, Perawatan Maternitas (terjemahan), EGC, Jakarta.
Hamilton, P.M., 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas (terjemahan), Edisi 6, EGC, Jakarta.
Hardjosaputra, S.L.P., Budi Pranoto. G, Sombiring S.U. Kamil, I., 2002, Data Obat di Indonesia, Edisi 10, Jakarta, Grafredlan Medipress.