askep keluarga hipertensi
DESCRIPTION
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. G DENGAN HIPERTENSI DI RT. 5 RW III KELURAHAN CEMOROKANDANGA. PengkajianI. Data Umum:Nama kepala keluargaAlamatPekerjaanPendidikan Ny. G: RT. 5 RW 3 Kelurahan Cemorokandang: Pedagang: tidak sekolahDaftar anggota keluarga:No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket.123 Ny. SAn. B.An. F LPP IbuAnakAnak 703935 -SDSMP -LengkapLemgkap HTSehatSehatGenogram :Keterangan:TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. G DENGAN HIPERTENSI
DI RT. 5 RW III
KELURAHAN CEMOROKANDANG
A. PengkajianI. Data Umum:
Nama kepala keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Ny. G
: RT. 5 RW 3 Kelurahan Cemorokandang
: Pedagang
: tidak sekolah
Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket.
1
2
3
Ny. S
An. B.
An. F
L
P
P
Ibu
Anak
Anak
70
39
35
-
SD
SMP
-
Lengkap
Lemgkap
HT
Sehat
Sehat
Genogram :
Keterangan:
15
46
Laki-laki. Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
40
129An. M
An. F
Ny. STn. B
Penderita TBC
Keluarga ini tergolong dalam ekstended family karena dalam satu rumah terdapat Ibu
anak, dan cucu. Keluarga ini berbudaya suku jawa.Di dalam rumahnya saat ini ibu g
tinggal sendirian, karena anak-anaknya berada di Jakarta. Keluarga ini menganut agama
Islam. Kepala keluarga sudah meninggal sehingga Ny.G bekerja sebagai pedgang di pasar
untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Riwayat kesehatan anggota keluarga:
a. Ny. G
Ny. G mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. G
mengungkapkan bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
seperti kencing manis maupun penyakit menular.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/60 mmHg, pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik (auskultasi) tidak terdengar ronkhi. Ny. S juga mengatakan bahwa
ia sering sakit kepala/ pusing.
III. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 2 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah
sudah terang pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang ventilasi kurang
karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak bersih. Air minum yang digunakan
oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga ini memiliki tempat
tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. G
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Dapur.
4. Kamar mandi
5. Jemuran
IV. Struktur keluarga:
Pola komunikasi di dalam keluarga ini kurang karena Ny. G tidak dapat
berkomunikasi secara langsung dengan anak-anaknya disebabkan anak dan cucunya
bekerja di Jakarta. Dan pulang hanya sebulan sekali. Menurut Ny. S di dalam
1
11
4
23
5
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
V. Fungsi keluarga:
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) namun
ny G selal memikirkan anak cucunya yang jauh darinya.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga kurang baik karena Ny G hidup sendiri. Keluarga ini
juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan
seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota
keluarga.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. G mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya
berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda
terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny G.
mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun karena ia tidak tahu.
Menurut Ny. G penyakitnya tidak terlalu dirasakan karena jika ada keluhan ny G cukup
menkonsumsi jamu tradisional saja. Ny. G mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat
yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Ny G tidak mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas karena puskesmas yang ada
cukup jauh dengan rumahnya.
VI. Stress dan koping keluarga:
Ny. S mengatakan bahwa apabila Ny G rinduanak dan cucunya, beliau mengaji atau
menyibukkan diri dengan membersihkan rumah.
VII. Pemeriksaan fisik:
a. Ny. G
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/60 mmHg, pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik tidak terdengar ronkhi (auskultasi), konjungtiva merah muda,
sklera putih.
VIII.Harapan keluarga:
Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.
I. KESIMPULAN
Keluarga Ny. G merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana
penghasilan keluarga berasal dari Ny S dan Ny M. keadaan rumah permanen, penerangan
cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang bersih dan kerring. Keluarga Ny G
merantau ke Jakarta dan pulang hanya 1 bulan sekali sehingga kurang mengetahui
bagaimana kondisi dan perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan darah
tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarag mempergunakan air
PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Di
dalam keluarga ini Ny. G usia 70 tahun menderita hipertensi tekanan darah pada saat
dilakukan pengkajian 160/60 mmHg.
B. Analisa dataTgl Data Masalah perawatan keluarga
10/8/’01 Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-tanda
terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga mengatakan bahwa
ia tidak tahu harus mengurangi makan apa, karena selama ini ia
tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia mengatakan sering
mengalami pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak
pernah mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang lain
untuk mrngontrol tekanan darahnya
Objektif:
Tekanan darah Ny. S 160/90 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 1 bulan yang lalu.
1. Hipertensi
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak)
berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
tekanan darah tinggi.
10/8/’01 Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah
menantunya dibantu oleh cucunya.
Objektif:
Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi udara didalam
rumah kurang, baju banyak yang digantung.
2. Kebersihan lingkungan rumah.
Resiko terjadinya penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan rumah
C. Skoring
Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Tidak sehat.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan penanganan
yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan
darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan
darah.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang
memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan
dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
½ x 1 = ½
Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya menjaga
kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi
Total skor 3 ¼
Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani
2/3 x 1 = 2/3
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
Merupakan ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan
berbagia masalah kesehatan oleh karena lingkungan yang
kotor.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga memiliki
fasilitas dan kemauan untuk menjaga kebersihan
lingkungannya.
Masalah dapat diubah karena anggota keluarga memiliki
waktu yang cukup guna membersihkan rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor dapat
menimbulkan penyakit.
Total skor 3
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah
tinggi
2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
E. Intervensi
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Resiko cidera
(perdarahan pada
pembuluh darah di
otak) berhubungan
dengan ketidak-
mampuan keluarga
dalam merawat
anggota keluarga
yang sakit tekanan
darah tinggi
Setelah di
lakukan pera-
watan/ kun-
jungan 4x
diharapkan
keluarga mam
pu merawat
anggota
keluarga yang
menderita
tekanan darah
tinggi.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kem-
bali tentang kemung
kinan penyebab
terjadinya pening
katan tekanan darah.
- Menyebutkan tanda
dan gejala terjadinya
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi bila
tekanan darah terlalu
tinggi.
Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe-
nyebab terjadinya pe-
ningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan 2 dari 3
tanda peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan 2 akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang kemungkinan
penyebab tejadi peningkatan
tekanan darah.
2. Jelaskan tentang tanda/
gejala terjadinya peningkat
an tekanan darah.
3. Jelaskan tentang akibat dari
peningkatan tekanan darah.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kemung
kinan penyebab terja-
dinya peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi pada
peningkatan tekanan
darah.
- Menunjukkan makan-
an yang boleh dan
tidak boleh di
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
- Menyebutkan makan
an yang boleh dan
tidak boleh untuk
penderita tekanan
darah tinggi.
- Memeriksakan diri
secara teratur.
- Penderita mau
Mengurangi
konsumsi garam.
- Menyediakan
makanan yang
rendah garam.
Verbal:
Non verbal:
- Menyebutkan semua
makanan yang boleh di
konsumsi dan yang
tidak boleh di
konsumsi.
- Memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan.
- Masakan yang
dikonsumsi sudah
tidak asin lagi (rendah
garam).
- Menyediakan makan
an yang rendah garam.
4. Jelaskan kepada keluarga
tentang diet pada panderita
tekanan darah tinggi.
5. Obsevarsi kemampuan
keluarga setelah mendapat
penjelasan dari petugas.
6. Anjurkan kepada keluarga
untuk memeriksakan diri
secara teratur.
7. Motivasi penderita untuk
mengurangi garam dalam
setiap makanan.
8. Anjurkan kepada keluarga
untuk menyediakan makanan
yang sesuai dengan diet.
Konsumsi.
- Penderita akan
memeriksakan diri
secara teratur ke
pelayanan kesehatan.
- Keluarga menyedia
kan masakan untuk
penderita (sup dengan
rasa yang tidak asin).
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
2. Resiko terjadinya
penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Verbal:
Non verbal:
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat terjadi
akibat rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang sinar
matahari, bak mandi jarang
dikuras).
3. Diskusikan dengan keluarga
tentang pembagian tugas
dalam menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergan-
tungan.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah
yang sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul
akibat lingkungan
rumah yang tidak
sehat.
- Keluarga mau melipat
baju yang bergantung-
an.
- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan
rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
F. Implementasi.
No. DP Pelaksanaan
II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang
sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lantai yang keras dan bersih.
3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada
selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat
ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan
makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:
- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh
separo atau lumpuh total.
- Kematian akibat stroke yang parah.
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat
diturunkan dengan:
Tgl Pelaksanaan
- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.
Makanan rendah garam (kurang garam).
- Olahraga secara teratur.
- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara
lain:
Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke
puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.
Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan
tekanan darah.
Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi.
G. Evaluasi
Tgl Evaluasi
S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang
garamnya sudah dikurangi.
- Tekanan darah 140/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat
pelayanan kesehatan secara teratur.
ANALISA DATA
Tgl Data Etiologi Masalah/ Diagnosa
keperawatan
10/8/01 S:
O:
- Ny. S mengatakan sering
mengalami sakit kapala
sampai di bagian belakang
leher dan leher terasa kaku.
- Ny. S mengatakan Selama
ini tidak ada pantangan
makan dan jarang kontrol ke
Puskesmas.
- Bila pusing Ny. S
mengatakan di obati dengan
membelikan obat di warung.
- Tekanan darah saat
pengkajian 200/100 mmHg.
- Nadi 100 x/mnt.
- Respirasi 20 x /mnt.
- Kaku leher (+).
- Oedema (-/-).
- Kelemehan otot -/-.
- Ny. S berusia 65 th.
Ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
menderita
tekanan darah
tinggi.
Resiko cidera:
perdarahan otak
pada anggota
keluarga Tn. M
yaitu Ny. S
10/8/01 S:
O:
- Tn . M mengatakan
mulutnya terasa pahit jika
tidak merokok.
- tn. M mengatakan biasanya
merokok setiap kali selesai
makan dan minum kopi.
- Tekanan darah 110/60
mmHg, usia Tn. M 72 th.
- Nadi 80 x/mnt.
- Respirasi 20 x/mnt.
- Rochi -/-.
- Wheezing -/-.
- Sessak (-)
Ketidak
mampuan
keluarga
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
kebiasaan
kurang sehat:
merokok
Resiko terjadinya
gangguan saluran
pernafasan (ISPA)
pada Tn. M
Skoring
Masalah keperawatan: Resiko cidera: perdarahan otak pada anggota keluarga Tn. M yaitu
Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarag merawat
anggota keluarga yang sakit.
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Tidak sehat
2. Kemungkinan
masalah dapat
di ubah.
sebagian
3. Potensi masalah
untuk di cegah.
cukup
4. Menonjonya
masalah
Segera di
tangani
3/3 x 1= 1
½ x 2 = 1
Tekanan darah tinggi merupakan keadaan yang
tidak sehat dan dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah di otak sehingga terjadi
perdarahan di otak.