askep kraniotomi

16
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST CRANIOTOMI E.C NEOPLASMA A. Definisi a. Tumor Tumor adalah istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan benigna (jinak) dalam setiap bagian tubuh. Pertmbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang dengan mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya. (Sue Hinchliff, 1997). b. Tumor otak Tumor otak adalah tumor jinak pada selaput otak atau salah satu otak. (Rosa Marion, 2000) c. Karsinoma otak (maligna) Karsnoma otak adalah neoplasma yang tumbuh di selaput otak. d. Neoplasama Neoplasma ialah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel- sel yang tumbuh terus menerus secara terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. (Achmad Tjarta, 1973). B. Etiologi Penyeban tumor otak belum diketahui pasti, tapi dapat diperkirakan karena : 1. Genetik Tumor susunan saraf pusat primer nerupakan komponen besar dari beberapa gangguan yang diturunkan sebagi kondisi autosomal, dominant termasuk sklerasis tuberose, neurofibromatosis. 2. Kimia dan Virus Pada binatang telah ditemukan bahwa karsinogen kimia dan virus menyebabkan terbentuknya neoplasma primer susunan saraf pusat tetapi hubungannya dengan tumor pada manusia masih belum jelas. 3. Radiasi Pada manusia susunan saraf pusat pada masa kanak-kanak menyebablkan terbentuknya neoplasma setelah dewasa. 4. Trauma Trauma yang berulang menyebabkan terjadinya meningioma (neoplasma selaput otak). Pengaruh trauma pada patogenesis neoplasma susunan saraf pusat belum diketahui.

Upload: votranica-siregar

Post on 13-Aug-2015

269 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan serta penanganan dengan pembedahan kraniotomi

TRANSCRIPT

Page 1: askep kraniotomi

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN POST CRANIOTOMI E.C NEOPLASMA

A. Definisia.       Tumor

Tumor adalah istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan benigna (jinak) dalam setiap bagian tubuh. Pertmbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang dengan mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya. (Sue Hinchliff, 1997).

b.      Tumor otakTumor otak  adalah tumor jinak pada selaput otak atau salah satu otak. (Rosa Marion, 2000)

c.       Karsinoma otak (maligna)Karsnoma otak adalah neoplasma yang tumbuh di selaput otak.

d.      NeoplasamaNeoplasma ialah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. (Achmad Tjarta, 1973).

B. EtiologiPenyeban tumor otak belum diketahui pasti, tapi dapat diperkirakan karena :

1.    GenetikTumor susunan saraf pusat primer nerupakan komponen besar dari beberapa gangguan yang diturunkan sebagi kondisi autosomal, dominant termasuk sklerasis tuberose, neurofibromatosis.

2.    Kimia dan VirusPada binatang telah ditemukan bahwa karsinogen kimia dan virus menyebabkan terbentuknya neoplasma primer susunan saraf pusat tetapi hubungannya dengan tumor pada manusia masih belum jelas.

3.    RadiasiPada manusia susunan saraf pusat pada masa kanak-kanak menyebablkan terbentuknya neoplasma setelah dewasa.

4.    TraumaTrauma yang berulang menyebabkan terjadinya meningioma (neoplasma selaput otak). Pengaruh trauma pada patogenesis neoplasma susunan saraf pusat belum diketahui.

C. Klasifikasi1.    Glioma

Jumlah ½ tumor otak. Tumbuh pada tiap jaringan dari otak. Infiltrasi dari terutama ke jaringan hemisfer cerebral. Tumbuh sangat cepat, sebagian orang bias hidup beberapa bulan sampai tahun.

Page 2: askep kraniotomi

2.    MeningomaDari 13 % sampai 18 % merupakan tumor primer intracranial. Tumbuh dari selaput meningeal otak. Biasanya jinak tapi bisa berubah menjadi maligna. Biasanya berkapsul dan penyembuhan melaui bedah sangat mungkin. Pertumbuhan kembali mungkin

3.    Tumor PituitariTumor pada semua kelompok umur, tapi lebih sering pada wanita. Tumbuh dari berbagai jenis jaringan. Pendekatan pembedahan biasanya berhasil. Kekembuhan kembali mungkin.

4.    Neuroma (Schwannoma, neuro)Neuroma akustik sangat sering. Tumbuh dari sel-sel Schwann di dalam meatus auditori pada bagian vestibular saraf cranial III. Biasanya jinak bisa berubah menjadi maligna. Akan tmbuh kembali bila tidak terangkat lengkap. Reseksi bedah sukar karena lokasinya.

5.    Tumor MetastaseDari 2 % sampai 20 % penderita kanker terjadi metastase ke otak Sel kanker menjangkau otak lewat sistem sirkulasi. Reaksi bedah sangat sukar, pemgobatan kurang berhasil. Pemulihan dibawah satu tahun atau dua tahun tidak biasa.

D. PatofisiologiTumor otak menyebabkan gangguan neurologik progresif. Gangguan neurologik pada tumor

otak biasanya dianggap disebabkan oleh dua faktor yaitu gangguan fokal disebabkan oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskuler primer.

Serangan kejang sebagai gejala perunahan kepekaan neuron dihubungkan dengan kompesi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Bebrapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat ganggguan neurologist fokal.

Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal.

Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar darah otak. Semuanya menimbulkan kenaikan volume intracranial dan meningkatkan tekanan intracranial. Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral ke ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus.

Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu lama untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat.

Page 3: askep kraniotomi

Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intracranial, volume cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim, kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus atau serebelum yang timbul bilagirus medialis lobus temporalis bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan mesensenfalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf otak ketiga. Kompresi medula oblogata dan henti pernafasan terjadi dengan cepat.

Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gangguan pernafasan.

Pathway (terlampir)

E. Tanda dan GejalaTanda dan gejala tumor otak sangat bervariasi, tergantung pada tempat lesi dan kecepatan pertumbuhannya, antara lain :1.  Lobus Frontalis

      Gangguan kepribadian      Epilepsi      Afasia mototik      Hemiparesis      Ataksia      Gangguan bicara      Gangguan gaya berjalan

2. Lobus Oksipitalis      Gangguan penglihatan

3. Lobus Temporalis Halusinasi      Kejang psikomotor      Tinitus (bunyi berdengung atau berdesing)      Kesulitan menyebutkan objek

4. Lobus Parietalis      Tidak mampu merekam gambar      Tidak dapat membedakan mana kiri mana kanan.

F. Pemeriksaan Diagnostika. Arterigrafi atau Ventricolugram ; untuk mendeteksi kondisi patologi pada sistem ventrikel dan

cisterna.b. CT – SCAN ; Dasar dalam menentukan diagnosa.c. Radiogram ; Memberikan informasi yang sangat berharga mengenai struktur, penebalan dan

klasifikasi; posisi kelenjar pinelal yang mengapur; dan posisi selatursika.d. Elektroensefalogram (EEG) : Memberi informasi mengenai perubahan kepekaan neuron.

Page 4: askep kraniotomi

e. Ekoensefalogram : Memberi informasi mengenai pergeseran kandungan intra serebral.f.  Sidik otak radioaktif  : Memperlihatkan daerah-daerah akumulasi abnormal dari zat radioaktif.

Tumor otak mengakibatkan kerusakan sawar darah otak yang menyebabkan akumulasi abnormal zat radioaktif.

G.  Penatalaksanaan Medis1.      Pembedahan dengan craniotomy2.      Radiotherapi

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorkan.

3.      KemoterapiPemberian obat-obatan anti tumor yang sudah menyebar dalam aliran darah.Efek samping : lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

4.      Manipulasi hormonal.Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah bermetastase.

5.      PsikologiTujuan penatalaksanaan unit gawat darurat pada injury kepala pasien yang post-operative adalah sama sepeti pre-operativ, yakni: optimisasi physiologic. Prinsip kontrol tekanan intracranial dan optimisasi perfusi tekanan cerebral seperti halnya pemeliharaan oxygenation yang cukup dari perfusi darah :

a.       VentilasiHyperventilation bukanlah suatu therapy yang tidak berbahaya ( disebabkan alkalosis, hypokalemia, vasoconstricsi dengan ischemia) dan bagaimanapun secara relatif tidak efektif dalam  pengerutan pembuluh darah cerebral setelah beberapa jam. Normocapnia harus dirawat sedapat mungkin. Drainase CSF dari suatu kateter/pipa ventricular dalam saluran tubuh lebih disukai untuk mereduksi/mengurangi ICP ( dan optimisasi pada tekanan perfusion cerebral) untuk metabolically deranging therapies seperti hyperventilation dan diuresis.

b.      Fluids/cairanWalaupun penggantian cairan  bukan sebagian besar diantaranya intracranial sebagai intra-abdominal atau perawatan intrathoracic post operasi trauma kepala penatalaksanaan cairan adalah komplikasi perawatan pada kontrol hipertensi intracranial seperti diuresis dan hyperventilation kedua-duanya yang mana cenderung  menyebabkan berkurangnya volume dan metabolisme alkalosis. Solusinya Isotonik IV harus digunakan dalam semua kasus. Jumlah volume Darah yang bagus tidak hanya meningkatkan kapasitas oksigen tetapi juga menyebabkan unsur selularnya tidak pecah ( seperti albumin) ke dalam molekul lebih kecil yang berdifusi ke membran alveolar  dalam paru-paru dan dari intravascular ke ruang extravascular  yang membawa cairan pada paru-paru dan edema cerebral.

Page 5: askep kraniotomi

Pasien dengan berbagai trauma, laserasi kulit kepala, perdarahan subdural, dan injury sering kehilangan sejumlah darah dalam jumblah yang besar pada saat itu mereka tiba di ruang op di ICU. Transfusi diberikan kepada pasien dengan hematocrit yang rendah  pada level kritis (pada umumnya di bawah 25%) terutama ketika disertai  dengan hypotension, tachycardia, dan berkurangnya urin output.

c.       NutrisiDukungan nuitrisi harus segera setelah trauma kepala craniotomy ketika pasien bowel sounds. Pemberian makanan Enteral itu baik tidak hanya untuk mencegah perdarahan tetapi juga nutrisi diatur melalui  rute ini  jadi lebih siap diserap dan metabolisme tanpa resiko dari hepatitis, sepsis, dan komplikasi lain yang berhubungan dengan total parenteral nutrition ( TPN)., seandainya bowel berbunyi adalah suatu pngembalian lambat, TPN yang pertama dapat dimulai dalam duapuluh empat jam setelah suatu operasi trauma kepala.

H. KomplikasiAdapun komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita tumor otak ialah :a. Gangguan fisik neurologistb. Gangguan kognitifc. Gangguan tidur dan moodd. Disfungsi seksual

I.  ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajian Primera. AirwayAdanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batukb. BreathingKelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasic. CirculationTD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut

2. Pengkajian Sekundera. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan dan kesehatan Riwayat keluarga denga tumor Terpapar radiasi berlebih. Adanya riwayat masalah visual-hilang ketajaman penglihatan dan diplopia Kecanduan Alkohol, perokok berat

Page 6: askep kraniotomi

 Terjadi perasaan abnormal Gangguan kepribadian / halusinasib. Pola nutrisi metabolik Riwayat epilepsy Nafsu makan hilang Adanya mual, muntah selama fase akut Kehilangan sensasi pada lidah, pipi dan tenggorokan Kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan Faringeal)c. Pola eliminasi Perubahan pola berkemih dan buang air besar (Inkontinensia) Bising usus negatifd. Pola aktifitas dan latihan

 Gangguan tonus otot terjadinya kelemahan otot, gangguan tingkat kesadaran Resiko trauma karena epilepsy Hamiparase, ataksia Gangguan penglihatan Merasa mudah lelah, kehilangan sensasi (Hemiplegia)

e. Pola tidur dan istirahat Susah untuk beristirahat dan atau mudah tertidurf. Pola persepsi kognitif dan sensori Pusing Sakit kepala Kelemahan Tinitus Afasia motorik Hilangnya rangsangan sensorik kontralateral Gangguan rasa pengecapan, penciuman dan penglihatan Penurunan memori, pemecahan masalah kehilangan kemampuan masuknya rangsang visual Penurunan kesadaran sampai dengan koma. Tidak mampu merekam gambar Tidak mampu membedakan kanan/kirig. Pola persepsi dan konsep diri Perasaan tidak berdaya dan putus asa Emosi labil dan kesulitan untuk mengekspresikanh. Pola peran dan hubungan dengan sesame Masalah bicara Ketidakmampuan dalam berkomunikasi ( kehilangan komunikasi verbal/ bicara pelo )i.  Reproduksi dan seksualitas

Page 7: askep kraniotomi

 Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitasj.  Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress Adanya perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun marah Mekanisme koping yang biasa digunakan Perasaan tidak berdaya, putus asa Respon emosional klien terhadap status saat ini Orang yang membantu dalam pemecahan masalah Mudah tersinggungk. Sistem kepercayaan Agama yang dianut, apakah kegiatan ibadah terganggu

3. Diagnosa KeperawatanPre-Operasi

a.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan / pertumbuhan sel-sel kanker

b.    Nyeri kepala berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker pada otak/mendesak otak.

c.    Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan pergerakan dan kelemahan.d.   Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan kerusakan sirkulasi serebral.e.    Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra

dirif.     Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan penyakit berhubungan dengan kurangnya

informasig.    Kecemasan berhubungan dengan rencana pembedahan

Post-Operasia.    Nyeri yang berhubungan dengan efek dari pembedahanb.    Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra

diri.c.    Kurang pengetahuan tentang tumor otak yang berhubungan dengan ketidaktahuan tentang

sumber informasid.   Kecemasan yang berhubungan dengan penyakit kronis dan masa depan yang tidak pasti.

3. Rencana KeperawatanPre-OperasiDx 1. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kankerTujuan                            : Nyeri berkurang sampai hilang setelah dilakukan tindakan keperawatanHasil yang diharapkan   :  Nyeri berkurang sampai dengan hilang

Page 8: askep kraniotomi

Rencana Tindakan         :1. Kaji karakteristik nyeri, lokasi, frekfensiR/ mengtahui tingkat nyeri sebagai evaluasi untuk intervensi selanjutnya2. Kaji faktor penyebab timbul nyeri (takut , marah, cemas)R/ dengan mengetahui faktor penyebab nyeri menentukan tindakan untuk mengurangi nyeri3. Ajarkan tehnik relaksasi tarik nafas dalamR/ tehnik relaksasi dapat mengatsi rasa nyeri4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetikR/ analgetik efektif untuk mengatasi nyeriDx 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan.Tujuan                            : Kebutuhsn nutrisi dapat terpenuhi setelah dilakukan keperawatanHasil yang diharapkan   :- Nutrisi klien terpenuhi- Mual berkurang sampai dengan hilang.Rencana tindakan          :1. Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat.R/ Makanan yang hangat menambah nafsu makan.2. Kaji kebiasaan makan klien.R/ Jenis makanan yang disukai akan membantu meningkatkan nafsu makan klien.3. Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam.R/ Tarik nafas dalam membantu untuk merelaksasikan dan mengurangi mual.4. Timbang berat badan bila memungkinkan.R/ Untuk mengetahui kehilangan berat badan.5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitaminR/ Mencegah kekurangan karena penurunan absorsi vitamin larut dalam lemakDx 3. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan pergerakan dan kelemahan.Tujuan                : Gangguan mobilitas fisik teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatanKriteria Hasil     : Pasien mendemonstrasikan tehnik / prilaku yang memungkinkan dilakukannya kembali aktifitas.Rencana tindakan :1. Kaji derajat mobilisasi pasien dengan menggunakan skala ketergantungan( 0-4 )R / : seseorang dalam semua kategori sama-sama mempunyai resiko kecelakaan.2. Letakkan pasien pada posisi tertentu untuk menghindari kerusakan karena tekanan.R / : Perubahan posisi yang teratur meningkatkan sirkulasi pada seluruh tubuh.3. Bantu untuk melakukan rentang gerakR / : Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi

Page 9: askep kraniotomi

4. Tingkatkan aktifitas dan partisipasi dalam merawat diri sendiri sesuai kemampuanR / : Proeses penyembuhan yang lambat sering kali menyertai trauma kepala,keterlibatan pasien dalam perencanaan dan keberhasilan.5. Berikan perawatan kulit dengan cermat, masase dengan pelembab.R / : Meningkatkan sirkulasi dan elastisitas kulitDx 4. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan kerusakan sirkulasi serebral.Tujuan : Klien dapat membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat di ekspresikanKriteria Hasil :

-       Mengindikasikan pemahaman tentang masalah komunikasi-       Membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat diekspresikan-       Menggunakan sumber-sumber dengan tepat

Intervensi :1. Kaji tipe/derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mangalami kesulitan berbicara atau membuat pengertian sendiriR/ : Membantu menentukan daerah dan derajat kerusakan serebral yang terjadi dan kesulitan pasien dalam bebrapa atau seluruh tahap proses komunikasi.2. Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balikR/ : Pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau ucapn yang keluar dan tidak menyadari bahwa komunikasi yang diucapkan tidak nyata.3. Minta pasien untuk mengikuti perintah sederhanaR/ : menilai adanya kerusakan motorik4. Katakan secara langsung pada pasien, bicara perlahan dan tenangR/ : menurunkan kebingungan/ansietas selama proses komunikasi dan respon pada informasi yang lebih banyak pada satu waktu tertentu.

Dx 5. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra diri.Tujuan                : Gangguan harga diri teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatanKriteria Hasil     : Klien dapat percaya diri dengan keadaan penyakitnya.Intervensi           :1. Kaji respon, reaksi keluarga dan pasien terhadap penyakit dan penanganannya.R/: Untuk mempermudah dalam proses pendekatan.2.   Kaji hubungan antara pasien dan anggota keluarga dekat.R/: Support keluarga membantu dalam proses penyembuhan.3. Libatkan semua orang terdekat dalam pendidikan dan perencanaan perawatan di rumah.R/ : Dapat memudahkan beban terhadap penanganan dan adaptasi di rumah.4. Berikan waktu/dengarkan hal-hal yang menjadi keluhan.R/: Dukungan yang terus menerus akan memudahkan dalam proses adaptasi.

Page 10: askep kraniotomi

Dx 6. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.Tujuan                : Pengetahuan pasien bertambah mengenai kondisi dan penanganan penyakit setelah dilakukan tindakan keperawatanKriteria Hasil     : Pasien mengerti penyebab ginjal dan komplikasinya.Rencana Keperawatan   :1. Kaji pemahaman pasien, keluarga mengenai penyebab gagal ginjal dan penanganannya.R / : Instruksi dasar untuk penyuluhan lebih lanjut.2. Jelaskan fungsi renal dan konsekuensinya sesuai dengan tingkat pemahaman klien.R / : Menambah pengetahuan pasien.3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara memahami perubahan akibat penyakit.R / : Pasien dapat melihat bahwa kehidupannya tidak harus berubah.

Dx 7. Kecemasan berhubungan dengan rencana pembedahanTujuan                            : Kecemasan dapat diminimalkan setelah dilakukan tindakan keperawatanHasil yang diharapkan   : Kecemasan pasien berkurangRencana Tindakan         :1. Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan terhadap pasienR/ pasien kooperatif dalam segala tindakan dan mengurangi kecemasan pasien2. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan akanketakutannyaR/ untuk mengurangi kecemasan3. Evaluasi tingkat pemahaman pasien / orang terdekat tentang diagnosa medikR/ memberikan informasi yang perlu untuk memilih intervensi yang tepat4. Akui rasatakut/ masalah pasien dan dorong mengekspresikan perasaanR/ dukungan memampukan pasien memulai membuka/ menerima kenyataan penyakit dan pengobatan

Post OperasiDx 1. Nyeri yang berhubungan dengan efek dari pembedahan.Tujuan                : Nyeri berkurang sampai hilang setelah dilakukan tindakan keperawatanKriteria Hasil     :- Pasien dapat menjalani aktivitas tanpa merasa nyeri- Ekspresi wajah rileks- Klien mendemonstrasikan ketidaknyamananya hilangRencana Keperawatan   :1. Kaji tingkat nyeri (lokasi, durasi, intensitas, kualitas) tiap 4 – 6 jamR/ : Sebagai indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya

Page 11: askep kraniotomi

2. Kaji keadaan umum pasien dan TTVR/ : Sebagai indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya3. Beri posisi yang menyenangkan bagi pasienR/ : Untuk membantu pasien dalam pengontrolan nyeri4. Beri waktu istrahat yang banyak dan kurangi pengunjung sesuai keinginan pasienR/ : Dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obatR/ : Membantu dalam penyembuhan pasienDx 2. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra diri.Tujuan : Gangguan harga diri teratasi setelah dilakuakn tindakan keperawatanKriteria Hasil : Klien dapat percaya diri dengan keadaan penyakitnya.Rencana keperawatan :1. Kaji respon, reaksi keluarga dan pasien terhadap penyakit dan penanganannya.R / : Untuk mempermudah dalam proses pendekatan.2. Kaji hubungan antara pasien dan anggota keluarga dekat.R / : Support keluarga membantu dalam proses penyembuhan.3. Libatkan semua orang terdekat dalam pendidikan dan perencanaan perawatan di rumah.R / : Dapat memudahkan beban terhadap penanganan dan adaptasi di rumah.4. Berikan waktu/dengarkan hal-hal yang menjadi keluhan.R / : Dukungan yang terus menerus akan memudahkan dalam proses adaptasi.Dx 3. Kurang pengetahuan tentang tumor otak yang berhubungan dengan ketidaktahuan tentang sumber informasiTujuan                : Informasi tentang perawatan diri dan status nutrisi dipahami setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jamKriteria hasil      :- Klien menyatakan pemahaman tentang informasi yang diberikan- Klien menyatakan kesadaran dan merencanakan perubahan pola perawatan diriIntervensi           :1. Kaji tingkat pengetahuan pasienR/ : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dalam penerimaan informasi, sehingga dapat memberikan informasi secara tepat2. Diskusikan hubungan tentang agen penyebab terhadap penyakit Ca. ParuR/ : Memberikan pemahaman kepada pasien tentang hal-hal yang menjadi pencetus penyakit3. Jelaskan tanda dan gejala perforasiR/ : Gejala perforasi adalah nyeri pada dada4. Jelaskan pentingnya lingkungan tanpa stressR/ : Untuk mencegah peningkatan stimulasi simpatis5. Diskusikan tentang metode pelaksanaan stress

Page 12: askep kraniotomi

R/ : Cara penatalaksanaan stress : relaksasi, latihan dan pengobatanDx 4 Kecemasan yang berhubungan dengan penyakit kronis dan masa depan yang tidak pasti.Tujuan                : Kecemaskan dapat diminimalkan setelah dilakukan tindakan keperawatanKriteria Hasil     : Kecemasan berkurang.Intervensi           :1. Mendengarkan keluhan klien dengan sabar.R / : Menghadapi isu pasien dan perlu dijelaskan dan membuka cara penyelesaiannya.2. Menjawab pertanyaan klien dan keluarga dengan ramah.R / : Membuat pasien yakin dan percaya.3. Mendorong klien dan keluarga mencurahkan isi hati.R / : Membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi.4. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik.R / : Menjalin hubungan saling percaya pasien.5. Berikan kenyamanan fisik pasien.R / : Ini sulit untuk menerima dengan isu emosi bila pengalamanekstrem/ketidaknyamanan fisik menetap.

Page 13: askep kraniotomi

Daftar Pustaka

A.K. Muda, Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta : Gitamedia Press.Carpenito, Lynda Juall RN.1999. Diagnosa dan Rencana Keperawatan Ed 3. Jakarta : Media

Aesculappius.Purnawan Ajunadi, Atiek S.seomasto, Husna Ametz,(1982). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta :

Media AesculapiusDoenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC