askep luka bakar
DESCRIPTION
askepTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. “MS’’ DENGAN POST OF
COMBUSTIO R MANUS GRADE II AB 1,5 %, R MANUS GRADE III
0,5%, DAN CONTRACTUR R MANUS DIGITI I, II, III, IV, V
DI RUANG BURN CENTRE RSUP SANGLAH
TANGGAL 21-24 SEPTEMBER 2015
OLEH :
NAMA : NI KETUT AYU WIRATNI
NIM : P07120213032
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN
2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. “MS’’ DENGAN POST OF
COMBUSTIO R MANUS GRADE II AB 1,5 %, R MANUS GRADE III
0,5%, DAN CONTRACTUR R MANUS DIGITI I, II, III, IV, V
DI RUANG BURN CENTRE RSUP SANGLAH
TANGGAL 21-24 SEPTEMBER 2015
I. Identitas Diri Klien
Nama : NY.”MS”
TTL : Klumpu, 31 Desember 1968
Umur : 46 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : -
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Lama Bekerja : -
Status Perkawinan : Kawin
Suku : Bali
Alamat : Br. Baledan Klumpu Nusa Penida Klungkung
Tanggal MRS : 14 September 2015
Diagnosa penyakit : Post Of Combustio gr II AB 1,5 %, gr III 0,5 %,
contractur manus digiti I, II, III, IV, V.
No.CM : 15040572
Sumber Informasi : Suami
KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh panas dan nyeri pada bagian tangan kiri bekas luka bakar
RIWAYAT PENYAKIT :
Pasien datang sadar dengan keluhan nyeri dan panas pada tangan kiri sejak 5
hari yang lalu pasien mengatakan di rumah Nusa Penida pasien sedang
membakar sampah ditinggal oleh suaminya untuk mencari makan ternak
ayam dan babi, kemudian setelah beberapa lama sakit yang dialami NY. MS
kambuh yaitu sakit epilepsi. Kemudian pasien kejang-kejang dan tangannya
kirinya menyentuh api dan terbakar. Kemudian pasien di bawa di RS Nusa
Penida untuk diberikan pertolongan pertama. Pasien dirujuk ke RSUD
Klungkung dirawat selama 5 hari kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah untuk
mendapat perawatan di Burn Unit dan akan dilakukan debridement, rencana
amputasi + free flip tanggal 21 September 2015.
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi :
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi yaitu suami dan anak-anak pasien.
Pasien tinggal bersama suami dan anak-anaknya. Dimana suami pasien
bekerja sebagai petani dan pasien menggunakan JKBM.
2. Alergi :
Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun.
3. Kebiasaan :
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan buruk seperti sering minum kopi.
4. Obat – obatan :
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan apapun namun dirumah
pasien biasanya ke puskesmas untuk suntik vitamin
5. Pola Nutrisi :
Sebelum MRS pasien mengatakan makan biasa 3-4 kali sehari dan selalu
habis 1 porsi. Komposisi makanan sehari-hari yaitu nasi, lauk-pauk, dan
sayur. Kadang juga ditambah dengan buah segar. Pasien mengatakan
menyukai semua makanan. Pasien mengatakan tidak memiliki makanan
pantangan.
Setelah MRS pasien mengatakan makan tetap 3 kali sehari dan habis 1 porsi
tiap makan. Pasien kadang disuapi oleh suami, perawat, ataupun kadang
makan sendiri. Suami pasien mengatakan nafsu makannya Ny. MS baik, BB
= 45 kg, TB = 156 cm. Menu pasien di rumah sakit yaitu diit luka bakar
terdiri dari nasi putih, tahu tempe, ayam, dan sayur. Pasien mengatakan tidak
tahu mengalami perubahan BB dalam 3 bulan terakhir atau tidak karena tidak
pernah memeriksakan.
6. Pola Eliminasi :
Sebelum MRS pasien mengatakan BAB biasa 1 hari sekali tiap pagi dengan
konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan. Pasien mengatakan tidak
pernah menggunakan obat pencahar. Pasien juga megatakan tidak ada
masalah dengan BAK nya. Banyak kencing tergantung jumlah minum, warna
kuning jernih dan bau khas urin.
Setelah MRS pasien mengatakan BAB 2-3 hari sekali. Pasien menggunakan
pampers, pada saat pengkajian pukul 14.00 pasien mengatakan sakit perut
namun sulit dan tidak bisa BAB ditempat tidur.
7. Pola Tidur dan Istirahat :
Sebelum MRS pasien mengatakan biasa tidur 7 jam/hari dari jam 21.00
malam hingga jam 06.00 pagi. Pasien mengatakan tidurnya selalu nyenyak
dan waktu tidurnya terasa cukup.
Setelah MRS pasien mengatakan masih dapat tidur seperti biasa dengan wktu
yang sama seperti di rumah dari jam 23.00 malam hingga jam 05.00 pagi.
Namun pasien selalu terbangun karena merasa nyeri pada daerah luka bakar
dan merasa terganggu oleh suhu badan yang panas.
8. Pola Aktivitas dan latihan :
a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Sebelum MRS pasien mengatakan kegiatan pasien sehari-hari adalah
berkebun, mencari makan diladang untuk babi dan sapi. Setelah MRS
pasien mengatakan hanya diam dan berbaring di tempat tidur.
b. Olah raga :
Sebelum MRS pasien mengatakan pasien biasa berolahraga berjalan-jalan
kaki di sekitar rumah dan kebun.
Setelah MRS pasien mengatakan tidak dapat berolahraga karena sedang
dirawat.
c. Kegiatan di waktu luang :
Pasien mengatakan kegiatan yang sering dilakukan pasien pada waktu
luang adalah berkebun dan mencari makanan untuk ternaknya serta kadang
pasien meluangkan waktu kumpul bersama anak-anaknya.
9. Kesulitan/keluhan dalam hal :
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan yang dialami pasien saat ini hanya
pasien mengatakan sulit menggerakkan tangan kirinya.
10. Pola Kerja :
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang petani yang bekerja diladang untuk
mencari makanan ternaknya.
III. Riwayat Lingkungan
Kebersihan Lingkungan :
Keluarga pasien mengatakan lingkungan tempat tinggal pasien cukup bersih.
Tidak ada bahaya yang serius dilingkungan tempat tinggalnya, serta tidak
terdapat polusi yang membahayakan atau mengancam kesehatan. Akan tetapi
kurangnya pengetahuan akan keadaan berbahaya yang dapat mengancam
mengenai pembakaran sampah dengan penyakit epilepsi kurang diketahui
pasien dan keluarga.
IV. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan :
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu apapun.
b. Kesulitan yang dialami :
Pasien mengatakan telah mengalami kesulitan dalam hal mengambil
barang karena jari-jari tangan kirinya sudah diamputasi.
2. Persepsi diri
Hal yang dipikiran saat ini :
Pasien mengatakan bahwa saat ini yang sedang dipikirkan adalah bersyukur
masih selamat dalam musibah ini, walaupun harus mengalami luka bakar
dan amputasi.
Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien berharap luka bakar di tubuhnya cepat membaik dan ingin segera
sembuh dan pulang.
3. Suasana hati
Pasien mengatakan perasaannya saat ini adalah sedih serta sekarang harus
dirawat di rumah sakit dengan luka bakar yang dideritanya.
4. Hubungan komunikasi
a. Bicara
Pasien mengatakan dapat berkomunikasi secara efektif dengan
keluarga.
b. Tempat tinggal
Pasien mengatakan pasien tinggal satu rumah bersama suami dan anak-
anaknya.
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut
Pasien dan keluarga menganut adat istiadat setempat dimana
mereka tinggal
Pembuatan keputusan dalam keluarga
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarga pasien semua
anggota keluarga berperan dalam pembuatan keputusan. Sebelum
pembuatan keputusan diambil, terlebih dahulu keluarga
membicakan masalah yang ada kemudian membuat keputusan
dengan cara musyawarah mufakat.
Pola komunikasi
Keluarga pasien mengatakan pola komunikasi yang dianut dalam
keluarga adalah komunikasi terbuka dimana jika terdapat anggota
keluarga yang memiliki masalah atau kesulitan akan langsung
dibicarakan bersama keluarga.
Keuangan
Keluarga pasien mengatakan kondisi keuangan dalam keluarga
cukup. Keluarga pasien mengatakan ekonominya sederhana yaitu
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d. Kesulitan dalam keluarga
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam keluarga, baik dalam hal
ekonomi maupun masalah rumah tangga.
5. Kebiasaan seksual
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam kebiasaan seksual
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
Keluarga pasien mengatakan dalam pengambilan keputusan harus di
musyawarahkan bersama suami terlebih dahulu kemudian keluarga.
b. Yang disukai tentang diri sendiri
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang petani yang selalu rajin
dalam bekerja untuk mampu menyekolahkan anak-anaknya.
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan
Pasien mengatakan kalau penyakitnya dapat sembuh, pasien akan terus
berdoa dan bersyukur kepada Tuhan.
d. Yang dilakukan jika sedang stress
Pasien mengatakan jika sedang stress hal yang sering dilakukan adalah
mencari kesibukan seperti berjalan-jalan ke kebun atau ladang.
7. Sistem nilai kepercayaan
a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan
Pasien mengatakan yang menjadi sumber kekuatan pasien selama ini
adalah agama yang dianutnya yaitu Hindu. Pasien percaya segala
sesuatu berasal dari Hyang Widhi.
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda
Pasien mengatakan pasien percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihi
umatnya.
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) sebutkan :
Pasien mengatakan sering kepura untuk sembahyang serta membantu
kegiatan yang dilakukan di Pura
d. Kegiatan Agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
rumah sakit, sebutkan :
Pasien mengatakan pasien hanya berdoa di tempat tidur saja.
V. Pengkajian Fisik
A. Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 37,4
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 20x/menit
B. Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Eye : 4
Verbal : 5
Motorik : 6
C. Keadaan umum :
Sakit/nyeri : Nyeri Sedang
Skala nyeri : 5 (0-10)
Nyeri di daerah : daerah tangan kiri yang terkena luka bakar
Status gizi : Kurus (BB : 45 kg ; TB : 156 cm)
Sikap : tenang
Personal hygiene : Rambut acak-acakan, bau tak sedap pada badan
Orientasi waktu/tempat/orang : kurang baik
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala : Bentuk kepala mesochepale, tidak terdapat lesi/luka.
2. Rambut : Rambut kuning/pirang, tidak tampak bersih, lengket dan
kusut.
3. Mata : Penglihatan secara umum normal, sclera tidak ikterik,
konjungtiva tidak pucat, pupil isokor.
4. Hidung : penciuman normal, tidak terdapat sekret/darah/polip, tidak
tampak tarikan cuping hidung.
5. Telinga : Pendengaran normal, tidak terdapat sekret/cairan/darah.
6. Mulut : mukosa bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan tidak
radang, gigi lengkap tampak tersusun rapi.
7. Leher : Tidak tampak pembesaran tiroid pada leher, nadi karotis
teraba, tidak tampak pembesaran limfoid.
8. Thorax : Detak jantung kuat dan nadi teraba 90x/menit dengan
irama teratur, pernapasan teratur, suara pernapasan vesikuler, tidak ada
batuk, tidak tampak adanya sumbatan jalan napas, dan tidak tampak
retraksi dada.
9. Abdomen : Terdapat nyeri tekan, perut kembung
10. Genetalia : Terdapat darah menstruasi
11. Kulit : Warna kulit sawo matang, turgor kulit kurang baik,
terdapat luka bakar di tangan kiri yang dibalut
12. Ekstrimitas : ROM tampak penuh, akral hangat, terdapat luka bakar,
CRT < 2 detik, kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
13. Data pemeriksaan fisik neurologis :
Pasien tampak ada masalah pada neurologis. Pasien mengalami kejang
sejak ± 10 tahun yang lalu. Kejang saat dirawat hari kamis yang lalu.
VI. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Mikrobiologi 22 September 2015
Pemeriksaan Gram
Bakteri kokus gram positif 1+
Bakteri batang gram negatif 3+
Bakteri diplokokus gram negatif 1+
Leukosit : -
Epitel : -
b. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik tanggal 19 September 2015 di
RSUP Sanglah
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HGB 11.0 g/dL 12.0 - 16.0
HCT 31.6 % 36.0 – 46.0
SGOT 333.7 U/L 11 - 27
SGPT 511.7 U/L 11.00 – 34.00
ALBUMIN 3.2 g/dL 3.40 – 4.80
c. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik tanggal 21 September 2015 di
RSUP Sanglah
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
SGPT 9.7 u/L 11.00 – 50.00
WBC 16.3 u/L 4.60 – 10.2
ALBUMIN 3.19 g/dL 3.50 – 5.20
BS ACAK 109 mg/dL 60.00 – 100.000
CREATININ 0.24 Ml/dL 0.70 – 1.20
NATRIUM 135 Mmol/L 136 - 145
d. Terapi Medik
Paracetamol 1 gr 3x1
B. ANALISIS DATA
No. Data fokus Analisis Masalah
1 Data Subjektif :
- Provokative :
Pasien mengatakan
nyeri pada tangan
kiri daerah luka
Paparan api
Luka bakar
Biologis
Nyeri akut
bakar
- Quality : Pasien
mengatakan nyeri
terasa seperti
terbakar dan panas.
- Region : Nyeri
dirasakan di daerah
yang terkena luka
bakar yaitu pada
tangan kiri
- Scale : Pasien
mengatakan nyeri
yang dirasakan
skala 5 dari skor 0-
10.
- Time : Pasien
mengatakan nyeri
dirasakan terus-
menerus seperti di
remas-remas, nyeri
hilang timbul (tidak
menentu).
Data Objektif :
- Pasien tampak
gelisah dan meringis
- Mata kurang
bercahaya, tampak
kacau
- Pasien tamnpak
merubah posisi
untuk melindungi
Kerusakan kulit
Nyeri akut
area yang nyeri
- Tampak tangan kiri
daerah luka bakar
yang sudah dibalut
serta di vakum
- TD : 120/80 mmHg
- N : 90 x/menit
2 Data Subjektif :
Pasien mengatakan
agak sulit dan kaku
untuk mengerakkan
tangan kiri karena
balutan luka serta
masih di vakum pasca
amputasi serta terasa
nyeri saat digerakkan.
Data Objektif :
- Pasien tampak
terbatas melakukan
keterampilan
motorik halus
- Pasien tampak
terbatas melakukan
keterampilan
motorik kasar
- Pergerakan pasien
tampak lambat
- Pasien tampak
tremor saat
Luka bakar
Kerusakan/trauma pada kulit
Rasa nyeri
Keterbatasan gerak
Hambatan mobilitas fisik
Hambatan
mobilitas fisik
mencoba
melakukan
pergerakan
3 Data Subjektif :
Pasien mengatakan
badannya hangat dan
panas
Data Objektif :
- Pasien mengalami
demam (suhu =
37,40C)
- Terdapat WBC
yang tinggi pada
pmeriksaan
penunjang tanggal
(21/9/2015) yaitu
16,3 10^3/uL
- Tampak luka bakar
yang dibalut di
tangan pasca
amputasi serta
bekas luka di wajah
Luka bakar
Sitstem imun terganggu
Daya tahan tubuh menurun
Timbul gejala infeksi
Risiko infeksi
Risiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik serta kesembuhan luka dan
penanganan luka bakar ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada tangan
kiri daerah luka bakar, nyeri terasa seperti terbakar dan panas di daerah yang
terkena luka bakar yaitu pada tangan kiri nyeri yang dirasakan skala 5 dari skor
0-10, nyeri dirasakan terus- menerus seperti di remas-remas, nyeri hilang
timbul (tidak menentu). Pasien tampak gelisah dan meringis, mata kurang
bercahaya, tampak kacau, tampak merubah posisi untuk melindungi area yang
nyeri.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan ditandai
dengan pasien mengatakan agak sulit dan kaku untuk mengerakkan tangan kiri
karena balutan luka serta masih di vakum pasca amputasi serta terasa nyeri saat
digerakkan. Pasien mengatakan agak sulit dan kaku untuk mengerakkan tangan
kiri karena balutan luka serta masih di vakum pasca amputasi serta terasa nyeri
saat digerakkan. Pasien tampak terbatas melakukan keterampilan motorik
halus. Pasien tampak terbatas melakukan keterampilan motorik kasar,
pergerakan pasien tampak lambat dan tampak tremor saat mencoba melakukan
pergerakan.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak
adekuat akibat trauma jaringan ditandai dengan pasien mengatakan badannya
panas, pasien mengalami demam (suhu = 37,40C), WBC tinggi yaitu 16,3
10^3/uL.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional TTD
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam, pasien dapat
mengontrol nyeri dengan
kriteria hasil :
1. Pasien mampu
mengontrol nyeri
(mampu menggunakan
teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri)
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Kaji keluhan nyeri yang dirasakan
pasien meliputi karakteristik nyeri,
kualitas dan nyeri, lokasi nyeri, skala
nyeri
3. Ajarkan teknik non farmakologis ;
teknik relaksasi napas dalam dan
distraksi
4. Beri posisi yang nyaman
5. Kolaborasi pemberian analgetik.
1. Mengetahui tanda-tanda vital
dalam batas normal
2. Mengetahui tingkat nyeri dan
untuk menentukan tindakan
selanjutnya
3. Untuk mengurangi rasa nyeri
4. Posisi yang nyaman bisa
mengurangi intensitas nyeri
5. Analgetik berfungsi memblok
reseptor saraf nyeri sehingga
tidak dipersepsikan berlebihan.
2 Kerusakan
mobilitas fisik
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam, diharapkan mobilitas
1. Kaji kemampuan pasien dalam
melakukan aktivitas fisik
2. Ajarkan pasien bagaimana merubah
1. Mengidentifikasi kemampuan
pasien dalam melakukan
aktivitas fisik
fisik pasien adekuat, dengan
kriteria hasil :
1. Pasien menunjukan
peningkatan dan mandiri
dalam aktivitas fisik
2. Pasien mengerti tujuan
dari peningkatan
mobilitas
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
3. Anjurkan keluarga pasien untuk
membantu dalam merubah posisi
pasien setiap 2 jam
4. Berikan pujian positif selama
beraktifitas
2. Mengurangi ketakutan pasien
untuk melakukan aktivitas fisik
3. Melatih pasien untuk melakukan
aktivitas fisik
4. Dapat memotivasi pasien untuk
melakukan aktivitas fisik
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam, diharapkan pasien
terhindar dari tanda-tanda
infeksi, dengan kriteria hasil
:
1. Pasien terbebas dari
gejala atau tanda infeksi
2. Pasien mengikuti
prosedur pencegahan
1. Bersihkan lingkungan sekitar pasien
2. Observasi tanda/gejala infeksi (suhu
tubuh, TD, malaise)
3. Observasi hasil laboratorium (WBC)
4. Ajarkan pasien dan penunggu pasien
cara mencuci tangan yang benar
5. Bantu klien memelihara personal
hiegene
1. Membuat lingkungan menjadi
hygiene dan menghindari risiko
infeksi
2. Memonitor adanya tanda-tanda
infeksi
3. Memonitor adanya
keabnormalan pada hasil lab
yang menunjukan tanda-tanda
infeksi
4. Mengurangi risiko infeksi
5. Tindakan ini mengurangi potensi
dan pemantauan infeksi kolonisasi bakteri pada luka.
D. IMPLEMENTASI
No Waktu Implementasi Evaluasi Sumatif TTD
1 Senin,
21/9/2015
Pukul 10.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan tubuhnya lemas.
DO : KU pasien lemah, kesadaran CM, Suhu : 36,5 , Nadi : 88
x/menit
Pukul 10.30
wita
Mengkaji keluhan nyeri yang
dirasakan pasien meliputi karakteristik
nyeri, kualitas dan nyeri, lokasi nyeri,
skala nyeri
DS : pasien mengatakan masih nyeri dan panas pada bagian yang
dibalut, skala nyeri 5 dari 1 – 10, nyeri seperti diremas-remas dan
hilang timbul
DO : Pasien tampak gelisah dan meringis, wajah tampak pucat dan
lesu, memegang area yang nyeri
Pukul 10.35 Mengkolaborasi pemberian analgetik DS : -
DO : Pasien minum obat, paracetamol (+), alergi (-)
Pukul 11.15 Mengajarkan teknik non farmakologis, DS : Pasien mengatakan mau mengikuti teknik yang diberikan
wita teknik relaksasi napas dalam dan
distraksi
perawat
DO : Pasien tampak menarik napas dalam serta menghembuskannya
perlahan dari mulut, pasien berbicara dengan perawat
Pukul 13.35 Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
perencanaan makanan yang tepat
untuk mempercepat proses
penyembuhan luka
DS : -
DO : pasien diberikan diit luka bakar berupa nasi putih, tahu tempe
yang dicincang-cincang, ayam dan sayur.
Pukul 14.00 Memberi posisi yang nyaman DS : Pasien mengatakan lebih tenang dan nyaman setelah berganti
posisi
DO : Pasien tampak rileks
Pukul 15.00 Mengkaji kemampuan pasien dalam
melakukan aktivitas fisik
DS : Pasien mengatakan agak sulit untuk mengerakkan tangannya
karena balutan luka bakar pasca amputasi, serta terasa nyeri saat
digerakkan.
DO : Pasien dan keluarga pasien kooperatif, pasien tampak mencoba
untuk menggerakkan ekstermitasnya pelan-pelan
Pukul 15.30 Mengajarkan pasien bagaimana
merubah posisi
DS : Pasien tersenyum
DO : Pasien mencoba merubah posisi sedikit demi sedikit,
menggerakkan tangan perlahan
Pukul 15.35
wita
Menganjurkan keluarga pasien untuk
membantu dalam merubah posisi
pasien setiap 2 jam
DS : Keluarga mengatakan mau melatih pasien
DO : Pasien mencoba merubah posisi sedikit demi sedikit,
menggerakkan tangan perlahan
Pukul 16.00
wita
Membersihkan lingkungan sekitar
pasien
DS :-
DO : Lingkungan tampak bersih, diatas meja rapi tanpa barang
Pukul 16.25
wita
Mengobservasi tanda/gejala infeksi
(suhu tubuh, TD, malaise)
DS : pasien mengatakan badannya lemas
DO: Suhu : 36,6 , Nadi : 90 x/menit, TD : 120/80
Pukul 17.30 Mengajarkan pasien dan penunggu
pasien cara mencuci tangan yang
benar
DS : Pasien mengatakan akan belajar mencuci tangan yang baik
DO : Pasien dan keluarga tampak kooperatif ketika dijelaskan cara
mencucui tangan yang benar untuk mengurangi risiko infeksi
Pukul 22.00 Memberikan obat oral DS : pasien mengatakan bersedia minum obat yang diberikan
DO : pasien diberikan paracetamol tablet 3x1
2 Selasa, Memberikan obat oral DS : pasien mengatakan bersedia diberikan obat oral
22/9/2015
Pukul 06.00
DO : pasien diberikan Paracetamol 3x1
Pukul 09.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan tubuhnya lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 36,2 , Nadi : 90 x/menit, TD :
130/80 mmHg
Pukul 10.00 Membersihkan lingkungan sekitar
pasien
DS :-
DO : Lingkungan tampak bersih, diatas meja rapi tanpa barang
Pukul 12.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan tubuhnya lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 36,2 , Nadi : 90 x/menit, TD :
120/80 mmHg
Pukul 13.00 Mengobservasi kemampuan pasien
dalam melakukan aktivitas fisik
DS : Pasien mengatakan agak sulit untuk mengerakkan tangannya
karena balutan luka bakar pasca amputasi, serta terasa nyeri saat
digerakkan.
DO : Pasien dan keluarga pasien kooperatif, pasien tampak mencoba
untuk menggerakkan ekstermitasnya pelan-pelan
Pukul 16.45 Membantu memelihara personal
hiegene pasien
DS : Pasien mengatakan mau memelihara kebersihan diri
DO : Pasien di lab, pasien tampak segar dan bersih.
Pukul 18.00
wita
Mengobservasi tanda/gejala infeksi
(suhu tubuh, TD, malaise)
Mengobservasi hasil laboratorium
(WBC)
DS : Pasien mengatakan badannya panas
DO: pasien tampak lemas, Suhu : 36,5 , Nadi : 80 x/menit, TD
130/70 mmHg
WBC tinggi = 16,3 10^3/uL
Pukul 22.00 Memberikan obat oral DS : pasien mengatakan bersedia diberikan obat oral
DO : pasien diberikan Paracetamol 3x1
Pukul 24.00 Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakanbadannya lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 38,0 , Nadi : 94 x/menit, TD :
120/80 mmHg
3 Rabu,
9/9/2015
Pukul 06.00
wita
Memberikan obat oral DS : pasien mengatakan bersedia minum obat yang diberikan
DO : pasien diberikan paracetamol 3x1
Pukul 09.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan tubuhnya lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 37,5 , Nadi : 94 x/menit, TD :
120/80 mmHg
Pukul 12.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan tubuhnya lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 36,5 , Nadi : 88 x/menit, TD :
120/80 mmHg
Pukul 14.05 Memberikan obat oral DS : pasien mengatakan bersedia diberikan obat oral
DO : pasien diberikan Paracetamol 3 x1
Pukul 18.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan tubuhnya masih lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 36,3 , Nadi : 100 x/menit
Pukul 20.00 Memotivasi pasien untuk latihan
aktivitas fisik
Memberi pujian positif pada pasien
setelah berhasil melakukan aktivitas
fisik
DS : pasien mengatakan dapat menggerakkan perlahan ektermitasnya.
DO : pasien tampak mencoba menggerakkan tangannya
Pukul 24.00
wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : pasien mengatakan badannya lemas.
DO : pasien tampak lemas, Suhu : 36,6 , Nadi : 100 x/menit
4 Kamis,
24/09/2015
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : -
Pukul 06.00
WitaDO : pasien tampak tertidur pulas, Suhu : 36,4 , Nadi : 99x/menit,
TD : 120/70
Pukul 07.00 Membersihkan lingkungan sekitar
pasien
DS :-
DO : Lingkungan tampak bersih, diatas meja rapi tanpa barang
Pukul 08.30 Membantu memelihara personal
hiegene pasien
DS : Pasien mengatakan mau memelihara kebersihan diri
DO : Pasien di lab, pasien tampak segar dan bersih, rambut tampak
rapi.
Pukul 11.20 Mengobservasi kemampuan pasien
dalam melakukan aktivitas fisik
DS : Pasien mengatakan bisa menggerakkan tangannya
DO : Tangan dan anggota tubuh yang lain tampak digerakkan
Pukul 12.00
Wita
Mengobservasi KU pasien dan tanda-
tanda vital
DS : -
DO : pasien tampak masih tertidur pulas, Suhu : 36,4 , Nadi : 100
x/menit
Pukul 13.00
wita
Mengkaji keluhan nyeri yang
dirasakan pasien meliputi karakteristik
nyeri, kualitas dan nyeri, lokasi nyeri,
skala nyeri
DS : pasien mengatakan nyeri mulai berkurang pada bagian yang
dibalut, skala nyeri 2 dari 1 – 10, nyeri seperti diremas-remas dan
hilang timbul
DO : Pasien tampak sedikit tenang, wajah masih lesu
Pukul 15.00 Mengobservasi KU pasien dan tanda- DS : Pasien mengatakan tubuhnya lemas
wita tanda vital DO : pasien tampak lemas, Suhu : 36 , Nadi : 100 x/menit
E. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Waktu Dx Evaluasi Formatif Paraf
1 Kamis,
24/9/2015
Pukul wita 15.05
Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
O : Pasien tampak sedikit tenang, tetapi pasien sudah tampak dapat
mengontrol rasa nyeri pada luka dengan teknik distraksi dan
relaksasi, skala nyeri 2 dari 1 - 10
Suhu = 36 , Nadi : 100 x/menit, Kesadaran : CM, GCS : 15 ,
E4V5M6
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 Kamis,
24/9/2015
Pukul 15.05 wita
Hambatan
mobilitas fisik
S : Pasien mengatakan tangannya serta anggota tubuh yang lain
dapat digerakkan sedikit demi sedikit
O : Pasien tampak sudah dapat menggerakkan tangannya, pasien
tampak dapat menekuk dan dapat mengangkat ektermitas atas
sendiri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan intervensi latihan
aktivitas fisik
3 Kamis,
24/9/2015
Pukul 15.05 wita
Risiko infeksi S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak panas
O : Pasien masih belum stabil, kadang tiba-tiba badannya masih
panas. WBC terakhir = 16,3 10^3/uL, belum ada hasil terbaru. S:
360C
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi, observasi hasil laboratorium hematologi
selanjutnya (terutama WBC).