askep napza 2015
TRANSCRIPT
ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
PENYALAHGUNAAPENYALAHGUNAAN N
N A P Z AN A P Z A
ANANG NURWIYONO, Mkep. ANANG NURWIYONO, Mkep. SpKepJSpKepJ
Istilah NARKOBA
NARkotika, psiKOtropika dan Bahan/zat Adiktif
NAPZANArkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
Apa itu Napza/Narkoba ?
Menurut WHO (1982)Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal
NARKOTIKA
Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
PSIKOTROPIKA
Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
Zat adiktif
Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein.
ISTILAH terkait NAPZA/NARKOTIKA
Penyalahgunaan obat : pemakaian obat secara terus menerus / sekali – kali (kadang – kadang) dan berlebihan, serta tidak menurut petunjuk dokter.
Ketergantungan obat : suatu keadaan kebutuhan fisik/mental atau kedua duanya terhadap obat yang terjadi sebagai akibat pemakaian obat secara terus menerus atau sekali - kali
Ketergantungan NAPZA(DSM-V, 2014)
1. Toleransi2. Putus zat3. Perilaku mengkonsumsi obat secara kompulsif.4. Ketidakmampuan untuk mengurangi
penggunaan zat.5. Waktu berlebihan yang dihabiskan untuk
mendapatkan obat-obatan.6. Kerusakan fungsi social atau okupasi atau
aktivitas rekreasi.7. Penggunaan zat secara kontinu tanpa
memperdulikan konsekuensi negatifnya.8. Minimal 3 dari gejala diatas terjadi > 12 bulan
9
F10 – F19 : gangguan mental dan perilaku
akibat penggunaan zat psikoaktif
F10. : akibat penggunaan alkohol F11. : akibat penggunaan opioida F12. : akibat penggunaan kanabinoid F13. : akibat penggunaan sedativa atau hipnotika F14. : akibat penggunaan kokain F15. : akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein F16. : akibat penggunaan halusinogenika F17. : akibat penggunaan tembakau F18. : akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap F19. : akibat penggunaan zat multipel dan penggunaan
zat psikoaktif lainnya
10
Digit 4 dan 5 menentukan kondisi klinis
F1x.0 intoksikasi akut- F1x.00 : tanpa komplikasi- F1x.01 : trauma / cedera tubuh lainnya.- F1x.02 : komplikasi medis lainnya.- F1x.03 : delirium- F1x.04 : distorsi persepsi- F1x.05 : koma- F1x.06 : konvulsi- F1x.07 : intoksikasi patologis
Undang-undang Narkotika membagi obat2 golongan Narkotika dalam tiga golongan :1. Narkotika golongan I2. Narkotika golongan II3. Narkotika golongan III
Narkotika Golongan I Hanya digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan & tdk dalam terapi, coz mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan
Example : Cocaine, Marihuana,Tetrahydrocannabitol, Heroin
Narkotika Golongan II Dapat digunakan dalam terapi
selain u/ tujuan ilmu pengetahuan, tetapi juga mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Example : Alphaprodine, Benzylmorphine, Dihydromorphine, Hydrocodone, Hydromorphone, Fentanil, Morphine, Thebain
Narkotika Golongan III Banyak digunakan dlm terapi
selain untuk tujuan ilmu pengetahuan, mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Example : Acetydihydrocodein, Dihydrocodeine, Ethylmorphine, Codeine, Norcodeine
Ketentuan2 peresepan obat Narkotika1. Hanya diperdapat dg resep dokter.
Narkotika mempunyai Dosis Maximalis (D.M)
2. Resep tdk boleh diulang, tiap kali harus ada resep baru
3. Resep Narkotika yg berupa obat suntik, jmlh ampul yg diminta angka hrs dilengkapi dg tulisan, u/ menghindarkan pemalsuanExample : R/ HCl Morphine amp 10 mg X
Ketentuan2 peresepan obat Narkotika4. Ada beberapa Narkotika yg skr
tdk lg diberikan u/ terapi, jd tdk pernah lg diresepkan a.l. Cocaine, Heroin, Cannabis, karena bahayanya terlalu besar, tetapi Morphine msh banyak penggunaannya, terutama sbg obat palliatif pd nyeri yg sangat, spt pada kanker terminal
Apotek yg menerima/membuat resep yg mengandung semua jenis Narkotika wajib melaporkan ke Kantor Wilayah Kesehatan tentang jumlah, macam obat yg diberikan atau pengeluaran tiap bulan
Sisa dari tiap jenis bahan pada akhir bulan juga dilaporkan
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKAUndang-undang ttg Psikotropika diundangkan di Jakarta pd tgl 11 Maret 1997Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan-Narkotika, yg bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pd SSP yg menyebabkan perubahan khas pd aktivitas mental & perilaku
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA1. Halusinogen yg memberikan Halusinasi
Suatu bahan halusinogen dpt memberikan halusinasi pd pemakainya, yaitu suatu persepsi internal – lepas dari persepsi eksternal terutama dikhayalkan pemakai sebagai melihat berbagai “warna-warna yg indah” yg sebetulnya tdk ada.Khayalan dpt juga sampai berupa suara2 yg dirasakan sangat indah bagi yg “mabuk” dg bahan halusinogen itu
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA2. Perangsang Susunan Saraf Pusat
bahan psikotropik yg dahulu masuk Daftar GExample : Amphetamine, Dexamphetamine, Methamphetamine, Methylphenidate, Pipradol
3. Penekan/Depresi Susunan Saraf Pusat bahan psikotropik yg dahulu masuk Daftar GExample : Barbiturat & semua derivat serta garamnya
PENGGOLONGAN BERDASARKAN JENIS NAPZA SESUAI UU NO. 22 TH 1997 & 5 TH 1997
NO.
JENIS
CONTOH
GOL I GOL II GOL III GOL IV
1. Narkotika Papaver, opium
Kokain/CrackGanja/Marihuna
Heroin/PutawCannabis(hanya unt IP, tdk digun pngobtan)
PetidinMorfinFentanilMetadon
KodeinDifenoksilat
Dll.
2. Psikotropika
MDMA/EcstasyLisergida/LSD
(tdk digunakan utk pengobatan)
Sekobarbital
Metamfetamin/ Shabu
(tdk digun unt pengobatan)
Amobarbital
Pentazosine
Dll
Allo barbitalDiazepamHalozepamLorazepamTriazolamDietil propionKlordiazepoksida
3. Bahan Adiktif Lainnya ( dipakai ssuai kebutuhan )
- Alkohol- Rokok, kopi, teh- Obat-obatan
- Zat perekat, lem, bensin.
22
Gejala dan tanda intoksikasi alkohol Gangguan kesadaran, stupor, koma Bicara cadel Jalan sempoyongan Wajah merah Mengantuk Nistagmus, kejang Banyak bicara Mudah marah Gangguan pemusatan perhatian Nafas bau alkohol
23
Gejala dan tanda putus alkohol Halusinasi, ilusi Kejang, gemetar Delirium Mual dan muntah Mata merah Kelemahan umum Mudah kaget, cemas, marah
24
Ganja/canabis (pot, grass, marijuana, hashish, acapulco gold, thai sticks, gelek, cimeng dll) Gejala dan tanda pemakaian berlebih :
- Perasaan waktu berlalu dengan lambat- Euforia- Gangguan daya ingat jangka pendek- Ketawa tanpa sebab, tampak seperti bego- Apati/acuh tak acuh- Mata merah- nafsu makan meningkat- mulut kering- Gelisah, fungsi sosial dan pekerjaan terganggu- Pemakaian lama : dungu, gerakan lambat, kurang menaruh perhatian dengan sekitar, reaksi terhadap rangsang sinar dan suara lambat
25
Gejala dan tanda putus ganja :
Insomnia Mual, nafsu makan menurun, diare Cemas, gelisah, mudah tersinggung Demam, berkeringat Menguap Depresi
26
KOKAIN (coke, snow birds, nose candi, charlie)
Gejala dan tanda pemakaian berlebihan :- Denyut jantung cepat, tekanan darah meningkat, berkeringat, panas dingin, tremor, nyeri dada- midriasis- Mual, muntah, anoreksia, mulut kering- Kejang, koma sampai meninggal- Euforia- Agitasi psikomotor, agresif/berkelahi- Halusinasi, waham paranoid- meningkatnya PD, meningkatnya
kewaspadaan, panik
27
Gejala dan tanda putus kokain
Keletihan Insomnia Agitasi psikomotor Mudah tersinggung Perasaan depresi Ide – ide bunuh diri Paranoid Craving
28
Heroin/Putaw, PT, putih, smack, horse, black tar, brown sugar
Gejala dan tanda pemakaian berlebih :- Penekanan SSP: tenang, apatis, euphoria, sedasi, mengantuk- Pencernaan : mobilitas lambat sampai sembelit, mual, muntah- Pernafasan tertekan- Cadel- Muka pucat tidak konsentrasi.- Detak jantung melambat
29
Gejala dan tanda putus zat : Mengantuk, bersin sampai pilek,
lakrimasi/banyak air mata, midriasis, takhikardi, respirasi meningkat, vasodilatasi umum pembuluh darah, tensi meninggi, mual, muntah, diare, perut terasa melilit, insomnia, suhu badan meningkat.
Penderita mengeluh sugesti terhadap zat, cemas, gelisah, mudah tersinggung, nyeri – nyeri seluruh badan, otot, tulang – tulang gemetar, lemas, tidak ada selera makan, kejang – kejang, sakit dan kram perut.
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan Pengkajian dibagi 3 tahap :
Detoksifikasi/intoksikasi Komplikasi Rehabilitasi
DETOKSIFIKASI Proses penanganan gejala putus zat dengan
tujuan klien dapat mencapai abstinensia dengan rasa nyaman dan aman
Proses pengeluaran racun dari dalam tubuh seseorang
Proses penghentian secara mendadak dari penggunaan Napza dengan menggunakan berbagai metode perawatan
INTOKSIKASI Proses penanganan klien
intoksikasi Intoksikasi : Gejala yang
timbul saat mengkonsumsi napza
REHABILITASI Proses pemulihan klien dari
ketergantungan Napza yang dilakukan secara komprehensif
Mengembalikan/memulihkan kondisi fisik, mental, sosial, spiritual dan meningkatkan daya tahan hidup.
METODA DETOKSIFIKASI Cold Turkey : Didiamkan saja atau
dimandikan seperti dipenjara tau metode religius dengan menahan rasa sakit dan akhirnya rasa itu hilang sendiri tanpa diobati
Rapid Detox: Dengan cara cepat menggunakan metode pembiusan di kamar operasi dengan tujuan menghilangkan gejala putus zat dgn cepat
METODA DETOKSIFIKASI
METODA DETOKSIFIKASI Metode Simtomatik : proses
detoksifikasi dengan penanganan gejala-gejala yang timbul saja melalui pemberian terapi medis simtomatik dan terapi modalitas keperawatan dibantu dengan dukungan Peer Support Grup
Komponen layanan Withdrawal
Monitoring : untuk putus zat dgn opiat dpt menggunakan Skala CINA(Clinical Institute On Narcotic Assesment )
Medikasi : sesuai dgn program layanan yang dikunjungi : terapi Substitusi, Simtomatik, Kontroversi, Rapid detox, dll
Rujukan Pasca Withdrawal : Program Rehabilitasi, After care
Pengkajian Perawatan Identitas Klien dan Keluarga Persetujuan Program Detoksifikasi Alasan masuk Faktor Predisposisi :
Riwayat masalah adiksinya Etiologi Faktor Relapse
Pemeriksaan fisik & keluhan : CINA Skore
Riwayat Kesehatan masa lalu Genogram Data Psikososial
Penting pengambilan data !
1. Riwayat penggunaan napza:
Apa jenis zat yang digunakan ? Kapan terakhir menggunakan zat ? Bagaimana cara menggunakan zat ?Berapa banyaknya zat yang biasa digunakan perhari?
Apa tanda dan gejala yang dirasakan? Apa penyebab menggunakan zat ? Apakah pernah mengurangi / berhenti ? Karena apa ?Berapa kali mencoba berhenti ? Kapan paling lama ?Apa yang telah dilakukan untuk berhenti ?Apa yang menyebabkan pakai lagi ?
2. Riwayat pengobatan:
Apakah pernah over dosis ? Apakah pernah dirawat karena over dosis ?
Apakah pernah dirawat untuk detoksifikasi ? Berapa kali ? Kapan terakhir ?
Apakah ada penyakit serius yang dialami akibat penggunaan zat ?
Apakah pernah mengikuti rehabilitasi ? Kapan ? Berapa lama ?
Masalah Keperawatan Dasar mengangkat masalah keperawatan melalui Tanda dan gejala Withdrawal yang
dialami. Respon biologis : nyeri, dll Respon psikologis : Koping ind tdk
efektif, Cemas, Isolasi sosial, dll Respon kognitif : kurangnya
pengetahuan. Respon spitual :Ketidakberdayaan,
Keputusasaan.
3. RENTANG RESPONS
Aktivitas Fisik
Meditasi
Kadang menggunakan rokok, alkohol, obat dg resep dokter
Sering menggunakan rokok, alkohol, obat tanpa resep dokter
Menggunakan obat ilegal
Ketergantungan pada rokok dan alkohol
Penyalahgunaan/Ketergantungan pd obat & zat Terlarang
ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATANOverdosisOverdosisDiagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektifBersihan jalan napas tidak efektif Penurunan output jantungPenurunan output jantung HipertermiHipertermi HipotermiHipotermi Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas Risiko cederaRisiko cedera
Prinsip tindakan keperawatan: Prinsip tindakan keperawatan: Life savingLife saving
ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATANPutus ZatPutus ZatDiagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
Nyeri akutNyeri akut Diare Diare (Risiko) Defisit volume cairan(Risiko) Defisit volume cairan Gangguan sensori persepsiGangguan sensori persepsi Gangguan pola tidurGangguan pola tidur Gangguan proses pikirGangguan proses pikir AnsietasAnsietas Risiko perilaku kekerasanRisiko perilaku kekerasan
Prinsip tindakan keperawatan:Prinsip tindakan keperawatan:Basic human needsBasic human needs
ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATAN
RehabilitasiRehabilitasiDiagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
Koping individu tidak efektif: ketidakmampuan Koping individu tidak efektif: ketidakmampuan menolak keinginan menggunakan zat kembalimenolak keinginan menggunakan zat kembali
Distres spiritualDistres spiritual Gangguan konsep diri: harga diri rendahGangguan konsep diri: harga diri rendah Koping keluarga tidak efektifKoping keluarga tidak efektif Gangguan proses keluargaGangguan proses keluarga KetidakberdayaanKetidakberdayaan
Prinsip Tindakan keperawatan: Prinsip Tindakan keperawatan: Self careSelf care
TINDAKAN KEP PADA KLIENTINDAKAN KEP PADA KLIENSCR UMUM :SCR UMUM :
Diskusikan bersama pasien tentang:Diskusikan bersama pasien tentang:
DDampak penggunaan zat ampak penggunaan zat (k(kesehatanesehatan, , hubungan sosial, phubungan sosial, pendidikan / pekerjaanendidikan / pekerjaan, , eekonomikonomi / keuangan, / keuangan, hukumhukum))
CCara meningkatkan motivasi berhentiara meningkatkan motivasi berhenti
CCara menyelesaikan masalah yang sehatara menyelesaikan masalah yang sehat
GGaya hidup yang sehataya hidup yang sehat
Diskusikan cDiskusikan cara mengontrol ara mengontrol keinginankeinginan::Menghindar Menghindar :: ((tidak pergi ke tempat-tempat tidak pergi ke tempat-tempat yang ada pengedar, tidak bergabung / bergaul yang ada pengedar, tidak bergabung / bergaul dengan penggunadengan pengguna))
MengalihkanMengalihkan:: ((menyibukkan diri dengan menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat dan menyenangkanaktivitas yang padat dan menyenangkan))
Menolak Menolak :: ((mengatakan tidak, walaupun mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dan tetap mengatakan tidak, ditawarkan gratis dan tetap mengatakan tidak, walaupun sekali sajawalaupun sekali saja))
Latih pasien menggunakan koping yang Latih pasien menggunakan koping yang positippositip
MMengontrol keinginan menggunakan zatengontrol keinginan menggunakan zat
Mengenali situasi yang berisiko tinggi:Mengenali situasi yang berisiko tinggi:kondisi emosi negatif : misalnya kesal, kondisi emosi negatif : misalnya kesal, dituduh pakai lagidituduh pakai lagi
Konflik dengan orang lain, misalnya Konflik dengan orang lain, misalnya bertengkar karena dilarang keluar rumah bertengkar karena dilarang keluar rumah atau dituduh mencuriatau dituduh mencuri
Tekanan sosial, misalnya dipaksa sebagai Tekanan sosial, misalnya dipaksa sebagai syarat untuk bergabung dengan syarat untuk bergabung dengan kelompok tertentukelompok tertentu
RehabilitasiTUJUAN agar klien: Mempunyai motivasi kuat untuk tidak
menyalahgunakan NAPZA lagi Mampu menolak tawaran penyalahgunaan
NAPZA Pulih kepercayaan dirinya, hilang rasa rendah
dirinya Mampu mengelola waktu dan berubah perilaku
sehari-hari dengan baik Dapat berkonsentrasi untuk belajar atau bekerja Dapat diterima dan dapat membawa diri dengan
baik dalam pergaulan dengan lingkungannya
RehabilitasiJENISNYA:1. Farmakoterapi2. Psikoterapi 3. Manipulasi lingkungan 4. Hipnoterapi 5. Resosialisasi
5454