askep pada klien dengan trauma dada )2(
DESCRIPTION
JiwaTRANSCRIPT
KASUS
Tn D, 33 tahun mengalami kecelakaan, mobilnya menabrak truk yang sedang berhenti.
Saat itu ia tidak menggunakan sabuk keselamatan. Dadanya membentur stir mobil. Tn D dibawa
ambulance ke IGD RSUD Kab. Tangerang. Saat dikaji Tn. D mengeluh sesak, nyeri saat
bernafas, tampak laserasi dan lebam pada dada, lebam lebih hitam diarea kanan, pergerakan dada
kanan tertinggal dari kiri sehingga gerakan dada tidak simetris. Pada auskultasi dada kanan lebih
redup dari dada kiri. Tampak fraktur iga ke 6- 8 dengan hematopneumothoraks kanan.
Diputuskan pemasangan Water Seal Drainage, menggunakan sistem 3 botol. Saat pemeriksaan
TTV di dapatkan hasil RR 24x/ mnt, nadi 88x/ mnt, TD 120/ 90 mmHg, Suhu 38⁰c. Aktifitas
klien dibantu oleh keluarga dan terjadi di tempat tidur. Klien mengatakan merasa bersyukur bisa
selamat dari kecelakaan.
Analisa :
Klien mengeluh sesak
Nyeri saat bernafas
Tampak laserasi dan lebam pada dada
Lebam lebih hitam diarea kanan
Pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri sehingga gerakan dada tidak simetris
Pada auskultasi dada kanan lebih redup dari dada kiri
Tampak fraktur iga ke 6-8 dengan hematopneumothoraks kanan
Diputuskan pemasangan Water Seal Drainage, menggunakan sistem 3 botol
RR 24x/ mnt
Nadi 88x/ mnt
TD 120/ 90 mmHg
Suhu 38⁰c
Aktifitas klien dibantu oleh keluarga dan terjadi di tempat tidur
Klien mengatakan merasa bersyukur bisa selamat dari kecelakaan.
ASKEP PADA KLIEN FRAKTUR IGA
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Tn D
Umur : 33 tahun
TTL : Pemalang, 25 Desember 1981
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
No. Med. Rec : 13.06.17.84
Tanggal Masuk : 24 November 2014
Tanggal Pengkajian : 25 November 2014
Ruang Rawat : Seruni Km. 1
Golongan Darah : O
Alamat : Jl. Dr. Sitanala No.46 Neglasari Tangerang
Identitas Penanggung jawab
Nama : Nn U
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Jl. Dr. Sitanala No.46 Neglasari Tangerang
Hubungan dengan klien: Istri
b. Diagnosa Medis : Fraktur Iga
c. Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn D 33thn dibawa ambulance ke IGD RSUD Kab. Tangerang. Saat dikaji Tn. D
mengeluh sesak, nyeri saat bernafas, tampak laserasi dan lebam pada dada, lebam lebih
hitam diarea kanan, pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri sehingga gerakan dada
tidak simetris. Sesak dirasa bertambah saat klien bergerak dan berkurang saat istirahat.
e. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Imunisasi : Klien mengatakan terakhir imunisasi saat masih kecil
Alergi : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi
Penyakit yang pernah di derita : Klien mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit berat.
Riwayat masuk RS : Klien mengatakan tidak pernah masuk RS seblumnya.
Obat-obatan yang pernah digunakan : Klien mengatakan lupa nama obat-obatan
yang pernah digunakan
Riwayat Kecelakaan : Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
Riwayat Tindakan Operasi : Klien mengatakan tidak pernah operasi sebelumnya
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan yang
berat maupun menular.
g. Pola Aktivitas Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
a) Makan
Frekuensi : 3x Sehari
Jenis : Nasi + Lauk + Sayur + Buah
Porsi/Jumlah : 1 Piring sedang tidak habis
Keluhan : tidak nafsu makan
Makanan yang dipantang : Tidak Ada
Alergi terhadap makanan : Tidak Ada
Suplemen yang dikonsumsi : Tidak Ada
b) Minum
Jenis : Air putih
Jumlah : ± 8 Gelas
2) Pola Eliminasi
a) Buang Air Besar (BAB)
Klien mengatakan BAB tidak teratur
b) Buang Air Kecil (BAK)
Input : 480cc
Output : 300cc
Balance : Input – Output = 180cc
Warna : Coklat
Keluhan : Terkadang Nyeri
3) Pola istirahat tidur
Tidur Siang : ± 2 jam
Tidur Malam : ± 7 Jam
Keluhan Tidur : Klien mengatakan terkadang terbangun saat malam hari karena
tidak nyaman tidur
4) Kebersihan diri
Mandi : 2x Sehari
Jenis Pakaian : Kaos
Perawatan Gigi : Tidak terlalu rutin
Penis Hygiene : 1x sehari
h. Data Psikologis
a. Status Perkawinan : Menikah
b. Status Emosi : Cemas
c. Pola Koping : Positif (Klien selalu menceritakan masalah yang
dihadapinya)
d. Pola Komunikatif : Klien Kooperatif
e. Konsep Diri :
1. Gambaran Diri : Klien terbuka dalam semua pertanyaan
2. Peran Diri :
Klien mengakui dirinya sebagai kepala keluarga yang baik bagi
keluarganya
Klien mengakui dirinya sebagai ayah yang baik bagi anaknya
3. Harga Diri :
Klien mengakui merasa tersisihkan
Klien mengakui merasa dibutuhkan
Klien mengakui senang menjadi seorang ayah
Klien mengakui senang menjadi ketua aktifis
i. Data Sosial
Klien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga, lingkungan kerja, kuliah,
dan lingkungan sekitar dimanapun ia berada.
j. Data Spiritual
Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai
umat muslim.
k. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan Umum Sedang, Kesadaran Umum Compos Mentis
b. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 88x Permenit
Suhu : 38ºC
RR : 24x Permenit
c. Antropometri
Tinggi Badan : 164cm
BB Pre OP : 50kg
Indeks Masa Tubuh :
d. Kepala
Palpasi : Benjolan tidak ada, rambut halus.
Inspeksi : Rambut beruban dan bersih.
BB = 50 = 50 = 18,5
TB² (1,64)² 2,6896
e. Mata
Inspeksi : konjungtiva anemis (kiri/kanan), reflek cahaya positif, pengihatan
kabur OD: 3/5 OS:3/5.
f. Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen (kirii/kanan),bentuk simetris (kiri/kanan)
Palpasi : Tidak ada benjolan (kiri/kanan), nyeri (-/-)
g. Hidung
Inspeksi : Tidak ada secret, pernafasan menggunakan cuping hidung
Palpasi: benjolan tidak ada, nyeri tidak ada.
h. Mulut dan faring
bibir kering, gigi lengkap, tidak ada caries, lidah agak putih, nafas bau urea.
i. Leher
Inspeksi: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
Palpasi: Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
j. Thoraks
Inspeksi: Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, pergerakan
dada kanan tertinggal dari kiri, gerakan dada tidak simetris, terdapat retraksi
intercostal, tampak laserasi dan lebam pada dada, lebam lebih hitam diarea kanan,
tidak ada oedema dan jaringan parut, Tampak fraktur iga ke 6- 8 dengan
hematopneumothoraks kanan, terdapat pemasangan Water Seal Drainage
menggunakan sistem 3 botol.
Auskultasi: Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada
suara tambahan, pada auskultasi dada kanan lebih redup dari dada kiri
Pada jantung tidak ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal
Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna aerola
coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada secret.
k. Abdomen
Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada
oedema, bising usus 10x permenit, terdapat nyeri tekan
l. Ekstremitas atas (Tangan)
Inspeksi : Tidak ada oedema (kiri/kanan), adanya bekas luka pada tangan kanan,
kulit tampak kering (kiri/kanan), Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, kuku
jari bersih, refleks biceps dan trisep +
m. Ekstremitas bawah (Kaki)
Inspeksi : Tidak ada oedema (kiri/kanan), kulit tampak kering (kiri/kanan),
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5,terdapat lesi dan jaringan parut, kuku
jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +
l. Theraphy
Pemasangan Water Seal Drainage, menggunakan sistem 3 botol
Pemasangan Oksigen 3 lt/ mnt
m. Data Penunjang
Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan foto toraks
CT Scan
Ekhokardiografi
Elektrokardiografi
Malang, 23 Maret 2015
Perawat
2. Analisa Data
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn D
Umur : 33 tahun
No. Register :13.06.17.84
No Data Masalah Etiologi
1. DS:
Klien mengeluh sesak
Klien mengatakan nyeri saat bernafas
DO:
Klien tampak kesulitan bernafas
RR : 24x Permenit
Terdapat cuping hidung
Terdapat retraksi intercostal
Pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri
Gerakan dada tidak simetris
Tampak fraktur iga ke 6-8
kerusakan
musculoskeletal
Ketidakefektifan pola nafas
2. DS:
Klien mengatakan nyeri pada dadanya
DO:
Klien menahan nyeri
dengan fraktur iga Nyeri akut
Tampak laserasi dan lebam pada dada
Lebam lebih hitam diarea kanan
Tampak fraktur iga ke 6-8 dengan
hematopneumothoraks kanan
Pemasangan Water Seal Drainage, dengan
sistem 3 botol.
3. DS:
Klien mengeluh gelisah dan cemas
Klien mengakui merasa tersisihkan
DO:
Klien terlihat gelisah
Klien terlihat tegang
Cemas Ansietas
3. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan gerakan dada tidak
simetris.
2. Nyeri akut berhubungan dengan fraktur iga ditandai dengan tampak laserasi dan lebam pada dada
3. Ansietas berhubungan dengan cemas ditandai dengan kurang pengetahuan pasien
3. Perencanaan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn D
Umur : 33 tahun
No. Register :13.06.17.84
No DX Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional 1. Setelah dilakukan intervensi
selama 3x24 jam diharapkan pola nafas klien kembali normal dengan kriteria hasil :
1. Klien menyatakan tidak sesak
2. Klien mengatakan tidar terjadi nyeri saat bernafas
3. RR dalam batas normal
4. Tidak terdapat cuping hidung
5. Tidak terdapat retraksi intercostal
6. Gerakan dada simetris
1. Pantau status pernapasan setiap 2 jam selama fase akut, setiap 8 jam bila stabil
2. Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
3. Posisikan sistem drainage slang untuk fungsi optimal, yakinkan slang tidak terlipat, atau menggantung di bawah saluran masuknya ke tempat drainage. Alirkan akumulasi dranase bila perlu.
4. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
5. Pemberian oksigen sesuai petunjuk dokter
1. Untuk mengindentifikasi indikasi- indikasi kearah kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
2. Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebgai akibat stress fifiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia
3. Posisi tak tepat, terlipat atau pengumpulan bekuan/cairan pada selang mengubah tekanan negative yang diinginkan.
4. Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas.
5. Konsentrasi oksigen yang tinggi mempercepat penyerapan udara yang terperangkap dalam jaringan subkutan
2. Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan
1. Kaji adanya penyebab nyeri, seberapa kuatnya nyeri, minta
1. Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar
nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang
2. Klien tidak tampak menahan nyeri
3. Klien tampak rileks
pasien untuk menetapkan pada skala nyeri.
2. Beri posisi yang nyaman dan menyenangkan pada pasien
3. Pertahankan pada posisi semi fowler atau fowler.
4. Pertahankan pembatasan aktifitas sesuai anjuran.Berikan tindakan untuk mencegah komplikasi dari imobilisasi.
5. Pemberian analgesik sesuai indikasi
untuk perbandingan dan evaluasi terhadap therapy.
2. Untuk menurunkan ketegangan otot.
3. Bebaring pada sisi yang sakit membuat tegangan pada sisi yang cidera
4. Pembatasan aktifitas fisik menghemat energi dan mengurangi rasa tidak nyaman karena ketegangan otot
5. Untuk meningkatkan efektifitas pengobatan
3. Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam diharapkan pemahaman klien tentang kondisi / proses penyakit, prognosis dan pengobatan bertambah dengan kriteria hasil :
1. Klien menyatakan paham tentang kondisi / proses penyakit, prognosis dan pengobatan
2. Melakukan perubahan perilaku yang perlu
3. Berpartisipasi pada program pengobatan
1. Kaji ulang proses penyakit, prognosis dan faktor pencetus bila diketahui
2. Berikan informasi tentang : Sifat kondisi ( setelah kondisinya
stabil) Tujuan pengobatan yang
diprogramkan Pemeriksaan diagnostik (tujuan,
gambaran pemeriksaan secara singkat, dan persiapan yang diperlukan sebelum pemeriksaan
3. Berikan kontrol nyari yang efektif4. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi kecemasannya.5. Gunakan pendekatan psikotherapy
interpersonal, daripada therapy penafsiran.
1. Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi
2. Mengetahui apa yang diharapkan dari tindakan medis dapat mempermudah penyesuaian pasien dan membantu menurunkan ansietas yang berhubungan dengan tindakan medis tersebut
3. Nyeri merupakn pencetus terjadinya ansietas
4. Mengidentifikasi rasa takut yang spesifik membantu meminimalkan perasaan belebihan terhadap suatu ancaman.
5. Interaksi di antara orang-orang membantu pasien untuk menemukan perasaan dari dalam diri sendiri
Implementasi
No dx
Jam/Tanggal Tindakan Paraf perawat
1 1. Memantau status pernapasan setiap 2 jam selama fase akut, setiap 8 jam bila stabil
2. mengobservasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
3. memposisikan sistem drainage slang untuk fungsi optimal, yakinkan slang tidak terlipat, atau menggantung di bawah saluran masuknya ke tempat drainage. Alirkan akumulasi dranase bila perlu.
4. mempertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
5. memberikan oksigen sesuai petunjuk dokter
2 1. mengkaji adanya penyebab nyeri, seberapa kuatnya nyeri, minta pasien untuk menetapkan pada skala nyeri.
2. memberi posisi yang nyaman dan menyenangkan pada pasien
3. mempertahankan pada posisi semi fowler atau fowler.
4. mempertahankan pembatasan aktifitas sesuai anjuran.Berikan tindakan untuk mencegah komplikasi dari imobilisasi.
5. Memberikan analgesik sesuai indikasi3 6. Mengkaji ulang proses penyakit,
prognosis dan faktor pencetus bila diketahui
7. Memberikan informasi tentang : Sifat kondisi ( setelah kondisinya
stabil) Tujuan pengobatan yang diprogramkan Pemeriksaan diagnostik (tujuan,
gambaran pemeriksaan secara singkat, dan persiapan yang diperlukan sebelum pemeriksaan
8. Memberikan kontrol nyari yang efektif9. Membantu pasien untuk
mengidentifikasi kecemasannya.10. Menggunakan pendekatan
psikotherapy interpersonal, daripada therapy penafsiran.
EVALUASI FORMATIF
NO DX TGL: 25-11-2014 TGL: 26-11-2014 TGL1 S: Klien mengeluh sesak,
Klien mengatakan nyeri saat bernafas
O: Klien tampak
kesulitan bernafas RR : 24x Permenit Terdapat cuping
hidung Terdapat retraksi
intercostal Pergerakan dada
kanan tertinggal dari kiri
Gerakan dada tidak simetris
Tampak fraktur iga ke 6-8
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
S: Klien mengeluh sesak berkurang
O: Klien tampak kesulitan
bernafas RR : 22x/menit Terdapat cuping hidung Pergerakan dada kanan
tertinggal dari kiri Gerakan dada tidak
simetris Tampak fraktur iga ke 6-
8
A: masalah teratasi sebagian
P:lanjutkan intervensi2 S: Klien mengatakan
nyeri pada dadanya
O:
Klien menahan
nyeri
S: Klien mengatakan
nyeri pada dadanya
berkurang
O:
Tampak laserasi
dan lebam pada
dada
Tampak laserasi
dan lebam pada
dada
Lebam lebih hitam
diarea kanan
Tampak fraktur
iga ke 6-8 dengan
hematopneumotho
raks kanan
Pemasangan Water Seal Drainage, dengan sistem 3 botol.
A: maslah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Lebam lebih hitam
diarea kanan
Tampak fraktur
iga ke 6-8 dengan
hematopneumotho
raks kanan
Pemasangan Water Seal Drainage, dengan sistem 3 botol.
A: maslah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
3 S:
Klien mengeluh
gelisah dan cemas
Klien mengakui
merasa tersisihkan
O:
Klien terlihat
gelisah
Klien terlihat
tegang
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
S:
Klien mengeluh
cemas
O:
Klien masih
terlihat tegang
A: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi