askep sc dng eklamsia
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Mahasiswa : Subhan Tempat praktek : Ruang Bersalin I
NIM : 010030170 B Tanggal : 3 s/d 4 September 2001
TOPIK : Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Seksio Caesaria Dengan Eklamsia
Pengertian :
Eklamsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan peningkatan TD (S > 180 mmHg,D >
110 mmHg),proteinuria,oedema,kejang dan/atau penurunan kesadaran.
Seksio Caesaria adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut
& dinding rahim dng syarat dinidng rahim dalam keada an utuh serta berat janin diatas 500 gram.
Remaja Primipara muda Pendapatan↓ Riwayat HT,Pre/eklamsia
Kehamilan muda/aterm
↓
Pre eklamsia / Impending eklamsia /eklamsia
↓
Penyebab tdk jelas
↓
Diduga kerusakan sel endotel vaskuler
↓
Vasokostriktor ↑,vasodilator ↓
↓
TD ↑, + protein hilang + transudasi
↓
Kejang/penurunan kesadaran
↓
perawatan &pengobatan (MRS/Observasi ketat)
↓
Terminasi kehamilan
↓ ↓
Pervaginam Seksio caesaria
Sist. Urologi Sist.pencernaan Sist.kardiovaskuler Sist. saraf
↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Dialisis ↓ Mual/mun- Peristal- Kehilangan darah & cairan Diskontinuitas
↓ tah bnyk tik usus ↓ ↓ jaringan/luka
Oliguria ↓ ↓ ↓ Perdarahan extra/intra operasi
Muntah >> Ileus Aktif ↓ ↓
↓ parali- hari ke Volome cairan/ Nyeri
kehilangan tik. 2 Eletrolit dlm sirkulasi ↓
cairan/elektro ↓ ↓ (defisit cairan )
lit. Disten Nyeri/ ↓
ded muntah/
abdomen kembung/flatus (-)
↓ ↓
Muntah peristaltik (+)
↓
flatus (+)
Insufisiensi akut eritosit keluar↑
dari sist sirkulasi ↓
↓ Hb ↓→anemia
Volome dlm sirkulasi ↓ sel2jaringan tdk men- ↓
(defisit cairan) dpt zat makanan O2 O2 dlm darah ↓
↓
syok hipovolemik
sesak Transport O2
keorgan ↓
↓
Fisiologis organ ter-
ganggu
↓
pembentukan SDP ter
ganggu/menurun
↓
Resiko infeksi
Catatan :
Perdarahan extraselular & intraselular dapat menimbulkan : Nyeri,gelisah,nadi me ningkat,TD ↓,pucat
mengakibatkan kemampuan merawat diri dan bayi kurang.
Pemeriksaan Diagnostik : Hasil :
1. Darah lengkap Nilai Hb↓,SDM ↓,SDP ↓,Albumin ↓,
Hematokrit ↓,Trobosit ↓.
2. Serum elektrolit Nilai kalium↑,kalsium ↓.
Diagnosa keperawatan :
1.Resiko terjadi syok hipovolemik b.d tdk adekuatnya system sirkulasi (akut) se kunder terhadap
perdarahan & kekurangan cairan.
2.Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan /elektrolit b.d perdarahan (ekstra seluler/intraseluler)atau
muntah yg hebat.
3. Resiko tdk efektifnya pola napas b.d penurunan suplay O2 didalam darah
4. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d diskontinuitas jariangan.
5. Resiko terjadi infeksi b.d diskontinuitas jaringan/luka operasi
6. Kurang pengetahuan b.d perawatan & pengobatan post operasi.
Intervensi Keperawatan:
Dx. 1. Resiko terjadi syok hipovolemik b.d tdk adekuatnya system sirkulasi (akut) se kunder terhadap
perdarahan & kekurangan cairan.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik yg dapat menimbulkan dampak yg serius.
Berikan cairan infus/transfusi bila Hb < 10 gr %
R/ Bentuk kolaborasi u/ menggantikan cairan/darah yg hilang/
Observasi TTV,kesadaran,perfusi & balans cairan.
R/ Dengan pemantauan ssedini mungkin dapat diambil tindakan secara tepat dan cepat.
Cek Hb dan faal Hoemostatis
R/ Koreksi thdp penurunan Hb & kelainan factor pembekuan darah
Bila sudah diperbolehkan minum, anjurkan u/banyak minum.
R/Penambahan cairan dapat meningkatkan metabolisme shg kebutuhan cairan terpenuhi
Berikan koagulansia,Roborantia,uteronika
R/ Koagulansia & roborantia u/meningkatkan pembentukan SDM,utertonika u/
menguatkan/mengaktifkan kontraksi rahim menghentikan perdarahan.
Dx.2. Resiko terjadi infeksi b.d diskontinuitas jaringan/luka operasi
Tujuan : Infeksi tdk terjadi
Rawat luka dengan tehnik aseptic
R/ Membenatu mempercepat kesembuhan & mencegah infeksi
Kaji tanda-tanda & gejala infeksi
R/ Mencegah terjadinya infeksi secara dini sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara tepat &
cepat.
Setiap kali melakukan tindakna sebelum dan sesudahnya cuci tangan
R/ Meminimalkan masuknya organisme melalui org lain/petugas.
Observasi terjadinya perdarahan/drainase yg keluar dari luka operasi
R/ Adanya perdarahan & darinase yg abnormal memerlukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut.
Berikan antibiotik sesuai dengan program medik
R/ bentuk kolaborasi dalam pemebrian antibiotik u/mencegah terjadinya infeksi
Dx.3. Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan /elektrolit b.d perdarahan (ekstra
seluler/intraseluler)atau muntah yg hebat.
Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batas normal mencegah terjadinya komplikasi
Observasi TTV,gejala defisit cairan &elektrolit,produksi urine.
R/ Deteksi dini keurangan cairan & elektrolit.
Jelaskan pd klien & klg tentang maksud/tujuan pemberian cairan
R/ Meningkatkan kerjasama & pemahaman klien/klg.
Observasi intake & out put cairan
R/ Membantu ketepeatan pemberian terapi cairan
Pantau tanda & gejala terjadinya hipokalemia,peningkatan masukan.
R/ Berkaitan dengan muntah yg berlebihan yg akan mengancam fungsi organ
Berikan terapi cairan sesuai program sesuai program pengobatan
R/ Bentuk kolaborasi dlm pemberian cairan/penggantian cairan
Dx. 4. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d diskontinuitas jariangan.
Tujuan :Nyeri berkurang/hilang
Kaji tingkat nyeri klien dng skala 1 – 10
R/ Menentukan sampai sejau mana tingkat nyeri yg dialami o/klien.
Berikan analgesik sesusai program
R/ Bentuk kolaborasi dalam menghilangkan nyeri.
Diskusikan dengan klien metoda yg paling efektif u/mengatasi nyeri
R/ kerjasama klien dpt membantu memecahkan masalah secara efektif & tepat
Ajarkan tehnik pengurangan /penghilangan nyeri yg efektif,posisi yg tepat,tehnik
relaksasi,lingkungan yg enang & nyaman
R/ Cara u/ mengurangi/menghilangkan nyeri dng cara mengalihkannya.
Jelaskan ttg sifat nyeri dan kapan nyeri akan hilang
R/ Info dpt membantu mengurangi tingkat nyeri akibat kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA :
Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC. Jakarta
……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001
PSIK.FK. Unair,Surabaya.
Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta
………………2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan
RSUD Dr. Soetomo. Surabaya
LAPORAN HASIL UJIAN PRAKTEK KLINIK PROFESI
UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS
PSIK-FK.UNAIR ANGKATAN I TA:2001/2002
NAMA MAHASISWA : M.RIYADH NIM :010030170 B
I. Pengkajian (Data focus)
Identitas Klien :
Nama Klien : Ny. Ch
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : Akademik
Pekerjaan : Swasta(Salon kecantikan)
Nama suami : Tn. A.W
Alamat : Jl. Barata jaya 21/IE
Keluhan Utama : Tidak bisa kencing sejak post partum hari ke VI
Riwayat penyakit sekarang : Tidak bisa kencing secara tuntas,waktu/saat
Kencing terasa sakit & tidak nyaman, Tiap 4 jam dilakukan bledder traini-
Ng,pukul 06.00 Wib : Urine spontan= 90 cc;Urine residu= 250 cc.
Riwayat penyakit dahulu : G 1 P 0 0 0 0 0 34/35 mgg T/IUFD Tak Infar
Tu Tgl. 1 September 2001 Dilakukan Induksi drip Oxitocin Injeksi,bayi me
ninggal, Tgl 2 september 2001 klien tidak bisa kencing,perut bawah terasa
kemeng & sakit, riwayat minum obat-obatan diluar terapi dokter selama ha
mil.
Pemeriksaan Fisik :
Blast penuh & keras, TFU= 4 jari bawah pusat,kontaksi baik,leokore (+)
Berupa Flek,TD= 110/70 mmHg, Nadi= 80 x/mnt, RR= 18 x/mnt, Suhu=
36,20c, jahitan post episiotomi masih basah. Keluhan saat kencing terasa
sakit kencing warna kuning,keruh,sehabis kencing terasa masih ada sisa.
1) II. Patofisiologi
Penyulit Persalinan
Passenger
↓
Pre eklamsia/eklamsia,barupsio plasenta,plasenta previa
Diabetes mellitus,anomaly congenital,penyakit isoimun
(disamping adanya penyakit pd ibu,obat2luar,ANC tdk teratur/pernah)
↓
IUFD
↓
Persalinan spontan atau dng induksi
↓ ↓
Mekanisme persalinan Tindakan persalinan
- Oedema - ↓ sensitivitas Bledder
- Laserasi→ Hematuri - ↓ Tonus otot Bledder Tindakan Kateterisasi
III. Hasil Laboratorium & Terapi
Urine Lengkap,Tgl, 1 September 2001
Eritrosit = 2 – 4 plp
Lekosit = 1 – 3 plp
Epitel = 0 – 2 plp
Terapi :
Ciprofloxacin 500 mg → 2 x 1 tab
Non flamin 3 x 1 tab
Neurobion 1 x 1 tab
Bladder training
Diet TKTP
IV. Diagnosa Keperawatan
1.Retensi urine b/d penyumbatan springter sekunder akibat persalinan & pemberian obat-obatan diluar
terapi atau tindakan persalinan
2.Resiko terjadi Infeksi b/d retensi urine & adanya luka post episiotomi hari ke VI serta prosedur
pemasangan kateter.
3.Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Retensio urine & ada luka episiotomi.
a) V. Intervensi keperawatan
Dx. 1.Retensio Urine b/d penyumbatan spingter sekunder akibat persalinan, per- obat-obatan diluar
terapi dokter & tindakan persalinan.
Mengajarkan klien bledder training dng cara manuver valsava & mengencang kan
abdomen ,manuver crede,meregangkan anal.
Memantau keberhasilan latihan
Mengukur residu urine pasca berkemih : Urine spontan = 110 cc,Urine Residu = 200 cc.warna
kuning keruh,keluhan masih sakit saat kencing.
Menganjurkan klien u/ melakukannya tiap 4 jam dengan minum 100 cc air tiap jamnya,sebelum
dilakukan bledder training.
Mencatat hasil dilembar observasi/status urine spontan,urine residu,warna & keluhan yg timbul.
Dx. 2.Resiko terjadi Infeksi b/d retensi urine & adanya luka post episiotomi hari ke VI serta prosedur
pemasangan kateter
Mengurangi prosedur genito urinarius yg tdk perlu (pemasangan kateter,VT)
Melakukan tindakan pemasangan secara tehnik aseptic (steril)bila memang harus dilakuaknan
pemasangan kateter.
Mengurangi organisme yg masuk kedalm individu (cuci tangan sebelum & sesudah melakukan
tindakan, ganti pembalut setiap habis kencing).
Mengamati terhadap manifestasi klinis infeksi (demam,warna urine keruh)
Mengurangi kerentanan individu terhadap infeksi (Gizi & cairan seimbang serta personal hygiene
terjaga).
Dx. 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Retensio urine & ada luka episiotomi.
Menjelaskan ttg penyebab nyeri & tingkat nyeri dng skala 1 – 10
Menjelaskan ttg tehnik u/ mengurangi/menghilankan nyeri seperti latihan pernapasan,tehnik relaksasi
atau kompres dingin hangat.
Menganjurkan u/terus melakukan latihan bledder tiap 4 jam
Pasang kateter permanen (DC) u/ mengatasi retensi urine→ k/p
VI. Evaluasi
Dx.1. S: Klien tidak lagi mengeluh sakit saat kencing
O: Urine spontan=110 cc,urine residu=200 cc,warna kuning keruh,blast kosong/teraba tdk keras.
A: Masalah teratasi sementara
P: Teruskan rencana intervensi No. 3,4 & 5.
Dx.2. S: Klien menanyakan kapan luka episiotomi dikontrol serta terasa gatal
O: Luka masih basah,tanda gejal infeksi tdk ada,masih terdapat urine residu yg cukup
banyak/retensio urine msih terjadi,warna urine msih keruh.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Teruskan rencana Intervensi No. 3,4 & 5
Dx.3. S: Klien tidak lagi mengeluh sakit saat kencing,hanya terasa kemeng saja.
O: Skala nyeri 3 (rendah)kx.dpt menahan nyeri,retensio urine masih terjadi
A: Masalah teratasi
P: Rencana intervensi tdk diteruskan klien ingin pulang.(rencana pulang paksa)
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN LOW SEGMEN CEASARIA SECTIO (LSCS) DENGAN
EKLAMSIA DI RUANG UPI BERSALIN I RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
Nama : SUBHAN Ruangan: Bersalin I
NIM : 010030170 B No.Reg : 10080471
Pengkajian Tgl. : 4 september 2001 Jam : 10.15 Wita
A. A. IDENTITAS
Nama : Ny.S.M Nama suami : Tn. A
Umur : 37 Tahun Umur : 32 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Madura/Indonesia.
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Sopir Angkot
Alamat : Jl. Kedung Asri Alamat : Jl.Kedung Asri
Rungkut 2.No.38,sby Rungkut 2.No.38,sby
Status perkawinan : Kawin 1 x Usia perkawinan : 1 Tahun.
MRS : 3 September 2001,Pukul 03.00 Wib
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Kehamilan
a. Mengapa klien datang keRumah sakit karena klien tidak sadar & kejang
b. Persepsi klien terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir dengan selamat
dan bila Tuhan mengijinkan anak laki-laki
c. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari
hari? ya,karena persalinan melalui jalan operasi klien sangat khawatir dlm melakukan aktivitas sehari-
hari terutama merawat bayinya sangat terbatas khawatir jebol, juga pengetahuan ibu kurang karena anak
per-tama.
d. Harapan yang klien inginkan setelah persalinan melalui operasi dapat merawat bayinya walaupun sgt
khawatir terhadap luka bekas operasi
e.Klien tinggal dengan suami
f. Siapa orang yang terpenting bagi klien ? Suami dan orang tua
g. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung
h. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir mengenai proses per- salinan (keselamatan
diri dan bayinya),klien bersyukur karena sudah selamat
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 12 tahun Siklus : teratur tiap bulan
Banyaknya : Banyak Lamanya : ± 5 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : Klien Lupa
Keluhan : Sering nyeri kepala, ekstrimitas bengkak, sering kesemutan Sejak kehamilan 8
bulan.Tgl. 3 September 2001,pukul 22. 00 Wib klien merasa pusing dibawa kebidan disana
kejang 2 x selama ± 2 mnt, pukul 24.00 Wib klien MRS diRSI Surabaya, kejang 1 x selama ±
2 mnt, dpt terapi injeksi Valium 2 amp + infus D5 % kemudian dirujuk ke RSUD.
Dr.Soetomo,Surabaya.
b. Riwayat Kehamilan
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
N
O.
TAHUN Um
ur
ke-
ham
ilan
penyu
lit
jenis Pen
o
lon
g
pen
yuli
t
Las
e-
rasi
Infeks
i
per
dara
han
Jenis bb pj
I 2001
(Hamil
sekara
ng)
9
bln
eklam
sia
LSCS Dok
ter
Ada Tdk
ada
Td k
ada
Ada Laki-
laki
2,2
5
kg
4
5
c
m
c. Kehamilan Sekarang
Diagnosa : GI P0 A 0 H 0 36/37 Mg ATH + Tak Infartu.
Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
ANC : 3 Kali (kebidan praktek) Tidak pernah mendapat HE,me-nurut pengakuan
klien
Keluhan selama Hamil :
Mual dan muntah pada trimester pertama,pusing ya bila bangun dari duduk atau
tiduran, sering nyeri pinggang dan kesulitan mela-kukan aktivitas sehari-hari Kaki
bengkak.
Pengobatan selama hamil Tidak ada
Pergerakan janin Ya sejak usia kehamilan 4 bulan,aktif.
Rencana perawatan bayi : sendiri dibantu oleh orang tua Kesanggupan dan pengetahuan
dalam merawat bayi :
Breast care : Tidak
Perineal care : Tidak
Nutrisi : Tidak
Senam Nifas : Tidak
KB : Tidak
Menyusui : belum tahu caranya
3. Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB: Tidak
4. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada
Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : DM (-),Jantung (-),Hipertensi (+),Gemelli (-)
Secara keseluruhan dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit
Tersebut diatas.
5. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari,
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan rumah : Nasi,lauk pauk,kadang susu
Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Selama hamil tdk boleh makan buah takut bayinya besar.
(Saat pengkajian klien masih puasa krn flatus (-)/ peristaltic usus masih lemah).
2. Pola eliminasi
BAK sering 5– 6 x/hari,warna kuning muda, (saat pengkajian terpa sang kateter,urine = 850
cc/6 jam,warna kuning jernih).
BAB teratur 1 x hari,warna kuning,bau agak menusuk,konsistensi lem-bek,keluhan tidak ada.
(Saat pengkajian belum ada BAB)
2. Pola Personal Hygiene (Saat pengkajian belum klien belum mandi/diseka), Mandi 2 – 3
x/hari, pakai sabun mandi.
Oral hygiene/gosok gigi 3 x/hari; pagi,siang,sore atau setelah makan
Cuci rambut 2 x/minggu,pakai shampo
3. Pola Istirahat dan Tidur
Lama tidur 7 – 8 jam/hari,sebelum tidur minum air putih,selama hami posisi tidur terus
terlentang,miring agak sulit
4. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien istirahat bekerja
hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi
5. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 180/110 mmHg Nadi : 96 x/mnt
Respirasi : 28 x/mnt Suhu : 38,10c
Berat Badan : 57,5 Kg Tinggi Badan : 158 cm.
(Ditimbang & diukur bersama bagian gizi tgl.5 September 2001)
1. Sistem penglihatan
Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan mata normal,pergerakaan tidak ada
kelainan,konjuntiva normal/merah,klien mengeluh mata ka-nan agak kabur/berbayang.
2. Sistem pernapasan
Jalan napas bersih,pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas, suara napas
vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2 tung-gal,sakit dada tidak ada
baik saat aktivitas maupun tidak, klien sering pusing
4. Sistem pencernaan
Gigi tidak ada carries,tidak memakai gigi palsu
5. Sistem Urogenital
BAK : Terpasang kateter,Urine/6 jam 850 cc,warna kuning jernih.
6. Sistem integumen dan muskuloskletal
Turgor kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas tidak,kesulitan
pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah edema.
7. Dada dan axilla
Mamae membesar ya,areola mamae warna coklat kehitaman,papilla ka nan
mamae menonjol,yg kiri mendelep/rata,colostrum belum keluar payudara
keras & sakit (merangsemi).
PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL
I. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Klien ANC pada bidan praktek,memasuki minggu ke 36/37 tekanan darah klien tinggi,sering
pusing & muntah serta ekstrimitas terutama kaki bengkak.
Klien Kiriman dr ahli kebidanan dari RSI Surabaya,dengan G I P 0 0 0 0 0 36/37 minggu
ATH + Tak Infartu (eklamsia).
Periksa kencing bukan hamil saat kehamilan 6 bulan.
II. INTRA NATAL (PERSALINAN)
Kala I :
Tgl. 3 September 2001 Pukul 00.30 Wib. His dimulai
-
-
Status Obstetri :
Tinggi Fundus uteri = 32 cm,letak janin kepala,DJJ (+)= 13 – 12 – 13, His (-).
Diagnosa Pre-operatif :G I P 0 – 0 ATH + Tak Infartu; Diagnosa persalinan Eklamsia.
Pemeriksaan dalam = Pembukaan 1 jari,EFF 25 %,presentasi kepala,Denominator SS melalui
Hodge I,panggul tidak ada kelainan,KET (-)
Kala II :
Tgl. 3 September 2001
Persalinan dilakukan melalui Operasi dengan bius umum :
Jenis Operasi Low segmen Sectio ceasaria (LSCS),luka operasi ± 10 cm,tertutup rapi.
Kala III :
Placenta lahir ditarik ringan,indikasi kala III.
III. POST NATAL
Kala IV :
Berat janin 2.250 gram,Panjang 45 cm,Hidup,Apgar score 5 – 7,Placenta lengkap, Anus
(+),Kelainan congenital (-).
7. Data penunjang
A. Laboratorium,3 September 2001
Hb : 13,4 gr %
Leokosit : 14,1 x 109/L
Trobosit : 169 x 109/L
PCV : 0,39 %
Elektrolit :
Kalium= 3,41 meq/L
Natrium= 136 meq/L
SGOT : 43 U/L
SGPT : 16 U/L
Serum Albumin: 3,1 g/dl
BUN : 10 mg/dl
Creatinin : 1,1 mg/dl
Urine Lengkap :
Albumin : ++++
Reduksi : Negatif (-)
Urobilin : Negatif (-)
Bilirubin : Negatif (-)
Serum :
Erytrosit : Penuh
Leukosit : 2 - 5 /lp
Epitel : 0 - 2 /lp
Silinder : (-)
Kristal : (-)
Lain-lain : (-)
B. USG : Hasil saat poliklinik tidak dibawa, di IRD Tdk dilakukan
C. Rontgen : Hasil tidak dibawa
D.Terapi : Tgl. 4 September 2001
Ampicillin 1 gram 4 x 1/IV
Alinamin F 3 x 1 amp/drip infus
Vitamin c 3 x 1 amp/drip infus
Gentamycin 80 gram 2 x 1/IV
Nipedifine 5 gram 2 x 1 tab (bila BU (+)/flatus)
Infus RL : D5 2 : 3 (2500 ml/24 jam/35 tts/mnt)
Puasa sampai bising usus (+)/flatus.
DATA ETIOLOGI MASALAH PARAF
S: Kx.mengeluh ba-dannya
terasa panas & sakit terutama
pd daerah luka operasi.
O: TD=180/ 110 mmHg,Nadi=
96 x/ mnt,suhu= 38,1oc, RR=
28 x/mnt, per-darahan (+),PP
dng eklamsia,kejang 3 x
leukosit = 14,1 x
109/L,SGOT=43 g/ L,SGPT
=16 g/L, Serum: erytrosit=
penuh, Lekosit= 2 – 5
/lp,Epitel=0-2/lp
SC
↓
kehilangan darah & cairan
↓
perdarahan
↓ ↓
extra intra
Voleme cairan dalam sirkulasi
↓(defisit cairan)
↓
eritrosit keluar↑
↓
Hb↓→ anemia
↓
O2 dlm darah kurang
↓
Transport O2 keorgan
berkurang
↓
fisiologis organ terganggu
Destruksi pertahanan garis
depan terhadap serangan bakteri
serta terganggunya
pembentukan sel darah putih
↓
Resiko tjd infeksi
Resiko
terhadap
infeksi
S: Kx.merasa kesa-kitan,perut
kembu-ng & takut u/berge-rak.
O: Ibu G1 P1 0 0 0 1,Banyak
bertanya gelisah,tdk konsen-
trasi dlm menjawab
pertanyaan,Nadi=96
x/mnt,RR=28 x/mnt operasi
hari ke 2
SC
↓
Sist.pencer- sist.persa-
naan rafan
↓ ↓
peristaltic diskontinui
usus menurun tas jaringan
flatus (-) ↓
↓ Imobilisasi
distensi abdo- ↓
Nyeri akut
men nyeri
↓
nyeri/muntah/
kembung
S: Kx.mengeluh pa-yudara
kencang dan sakit.
O: Ibu G1 P1 0 0 01 Tidak
pernah men-dapatkan
penyuluh an mengenai pera-
watan payudara,
ha-mil/persalinan per-
tama,payudara ken-cang &
keras serta sakit papillae mam
ae kiri mendelep/ rata
Ibu G 1 P1 0 0 0 1
ANC kurang/tdk pernah mendpt
HE
↓
persalinan SC indikasi eklamsia
↓
Tidak berpengalaman atau
payudara membengkak
↓
Resiko terhadap ketidak
efektifan menyusui
Resiko
terhadap
ketidak
efektifan
menyusui
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. S.M Umur : 19 tahun No.Rekam Medis: 10080471
Rawat Hari Ke 2
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1 Resiko terjadi infeksi b.d destruksi
pertahan garis depan thdp serangan
bakteri
Infeksi tidak terjadi da-lam
waktu 7 – 10 hari.
Kriteria hasil :
Luka kering jahitan me-nutup
rapat
Tanda infeksi tdk ada se perti
: panas,kemerahan,beng-
kak,adanya pus dan bau.
1.Rawat luka dengan teh nik aseptic,nutrisi &
cairan yang baik/ade- kuat.
2. Kaji tanda-tanda & ge jala infeksi.
3. Setiap kali melakukan tindakan sebelum
dan sesudahnya selalu men cuci tangan.
4.Observasi keadaan lu-ka & adanya
perdarah-an pada luka insisi.
5.Berikan antibiotik sesu ai program madik
2 Nyeri akut b.d
diskontunuitas/kerusakan
jaringan,imobilisasi,flatus (-)
Nyeri berkurang/hilang
dalam 1 x 24 jam.
Kriteria hasil :
Klien tdk lagi mengeluh
nyeri.
Klien segera mobilisasi:
duduk,berdiri dan jalan.
1.Kaji tingkat nyeri deng an skala 1 – 10.
2.Berikan analgesik sesu ai program.
3. Diskusikan dengan kli en ttg metode yg
pali - ng efektif u/mengura-ngi nyeri &
ajarkan kli en tehnik mengurangi/
menghilangkan nyeri spt : tehnik relaksasi,
posisi,pola pernapasan lingkungan yg
tenang & nyaman.
4.Jelaskan ttg sifat nyeri & kapan nyeri akan
hilang.
3 Resiko terhadap ketidak efektifan
menyusui b.d tidak
berpengalaman & payudara ibu
bengkak .
Ibu dapat menyusui seca ra
efektif & benar dalam waktu
2 x 24 jam.
Kriteria hasil :
Ibu membuat keputusan
berdasarkan informasi ttg
metoda menyusui (ASI atau
botol).
1.Lakukan perawatan payudara
2.Anjurkan klien u/sela- lu mem bersih kan
pa- yudaranya terutama waktu akan
menyusui bayinya
3.HE tentang cara me-nyusui & penting gizi
yg cukup & adekuat selama menyusui.
4.Ajarkan bagaimana memeras,menangani,
Kedua Payudara dapat
mengeluarkan ASI scr
optimal/putting tdk
mendelep/rata.
menyimpan & mengi-rim ASI dng aman
5.Anjurkan ibu memakai pompa payudara
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.S.M Umur : 19 Tahun No. Rekam Medis : 10080471
Rawat Hari Ke 2
NO.Dx. Tanggal JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1 4 Sept’01 11.35
12.10
12.40
13.00
Mengkaji tanda & gejala infeksi ,spt : kemerahan
(-),perdarahan pada pemba lut luka (-),darah melalui
vagina/leuko re (+), panas tinggi = 38,10c,bengkak (-)
Memberikan kompres dingin pada axilla & dahi.
Memberikan injeksi Xyllo + Della → 2 : 1/ IM
Memberikan injeksi Ampicillin 1 gram/IV.
S: -
O: Post-op hari ke 2, Tanda & gejala infeksi tdk tampak,perdarahan tdk
ada,muka masih pucat & agak bengkak,de-mam mulai turun =
37,80c,phlebitis tdk ada.
A:Masalah teratasi sebagian.
P: Teruskan rencana intervensi No.1,2, 3 & 5
& lemash2 4 Sept’ 01 13.25
13.45
Mengkaji tingkat nyeri klien dng skala 1-10 klien
berada pada skala 5 (nyeri sedang).
Menjelaskan ttg sifat nyeri & kapan akan hilang.
S: Klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang.
O:Skala nyeri 5 (sedang) kontraksi uterus baik,klien tdk lagi gelisah.
A: Masalah terartasi sebagian
P: Teruskan rencana intervensi No. 3 & 4 → k/p No. 2.
1 5 Sept’ 01 08.10
08.25
12.55
Mengobservasi keadaan luka : perdarahan & tanda
infeksi tdk ada
Mengukur TTV: TD= 180/120 mmHg, Nadi= 108
x/mnt, RR= 20 x/mnt, suhu = 37,70c
Setiap kali melakukan tindakan sebe-lum & sesudahnya
mencuci tangan.ser ta mempergunakan sarung tangan
Memberikan ampicillin 1 gram /IV.
S: -
O: Post- op. hari ke 3, Tanda & gejala infeksi tdk tampak,perdarahan
tdk ada,muka masih pucat & lemah
A: Masalah teratasi sebagian,luka masih tertutup
P: Teruskan rencana intervensi No. 1,3 & 5.
2 5 Sept’ 01 08.40
09.10
10.10
13.45
Mengajarkan klien tehnik relaksasi,la- tihan napas &
batuk efektif serta mo-bilisasi duduk menyisir rambut
& ber-diri turun dari tempat tidur.
Menanyakan klien posisi yg bagai-mana yg
menyebabkan nyeri serta posisi yg bagaimana yg
mengurangi/ menghilangkan nyeri.
Memberikan kesempatan klien u/ isti-rahat.
Membantu klien pindah dari UPI keruangan biasa.
S: Klien tdk lagi mengeluh nyeri
O: Skala nyeri hanya 2,sewaktu bergerak menda-dak klien
meringis,klien dpt duduk,berdiri & jalan
A: Masalah teratasi
P: Rencana intervensi tdk diteruskan
3 5 Sept’ 01 11.35 Melakukan pemeriksaan payudara bersama S: Klien mengatakan ASInya keluar banyak dan membasahi pakaian.
11.55
12.45
pembimbing klinik u/mengetahui apakah kolostrum
sudah keluar apa belum ? keluar, payudara
bengkak/merangsemi & nyeri.
Melakukan perawatan payudara bersama siswa Bidan.
Menjelaskan manfaat & maksud perawatan payudara.
O:Colostrum & ASI keluar banyak = 100 cc,nyeri & bengkak
berkurang.
A: Masalah belum teratasi seluruhnya,klien belum bisa menyusui
bayinya/rawat terpisah.
P: Teruskan rencana intervensi No.1,3,4 & 5.
1 6 Sept’ 01 07.55
08.45
09.10
09.15
09.35
12.10
11.35
Mengukur TTV= 165/100 mmHg, Nadi= 94 x/mnt,
RR=24 x/mnt, suhu = 36,40c, perdarahan (-).
Menganjurkan klien menghabiskan dietnya tdk boleh
pantang hanya rendah garam saja serta banyak minum
± 1 – 2 liter/hari.
Memberikan ampicillin 500 mg & 0bat lainnya
Merawat luka dengan tehnik aseptic
Mengobservasi tanda & gejala infesi serta perdarahan
(-).
Memberikan ampicillin 500 mg & 0bat lainnya.
Menganjurkan klien u/menyeka badan setiap hari (2
x/hari).
S: -
O:Post-op hari ke 4, Tanda & gejala infeksi & perdarahan tdk ada, luka
kering & menutup rapat, pus (-),bengkak (-),suhu = 36,4
A:Masalah teratasi tapi tetap perlu observasi terus.
P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1 sampai angkat jahitan habis
hari ke 7 atau 10.
3 6 Sept’ 01 10.35
10.55
12.15
13.15
13.35
12.35
Menganjurkanmelakukan perawatan payudara sendiri
dng dibantu/awasi.
Membantu klien melakukan perawatan payudara.
Menjelaskan ttg cara menyusi & pen-tingnya gizi yg
adekuat selama menyu sui bagi ibu & bayi.
Menganjurkan klien selalu merawat & mem bersihan
payudaranya
Menyarankan klien menggunakan pompa payudara
u/mengeluarkan ASI
Mengajarkan ttg cara memeras,mena-ngani menyimpan
& mengirim ASI dng aman selama bayi masih dirawat
dineonatologi
S: Klien mengatakan sudah mengerti ttg cara pera watan payudara serta
maksud & tujuannya.
O:Payudara tdk lagi bengkak & nyeri, ASI keluar deras = ± 200
cc,klien belum bisa menyusui bayinya krn masih dirawat intensif.
A:Masalah teratasi sebagian
P: Teruskan rencana intervensi No. 1 & 2
1 7 Sept’ 01 08.05 Mengobservasi keadaan luka serta tanda & gejala
infeksi.
S: -
08.20
Mengukur TTV= TD=170/100 mmHg Nadi= 92 x
/mnt, RR= 24 x/mnt, suhu = 36,70c
O:Post-op hari ke 5,luka kering,angkat jahitan selang seling.
A:Masalah teratasi
P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1
2 7 Sept’ 01 08.30
09.35
09.40
Mengingatkan klien u/ merawat & membersihkan
payudaranya
Menyarankan klien u/ segera menyu sui bayinya bila
sudah diperbolehkan
Memberikan support bahwa klien mampu menyusui
bayinya.
S: Klien mengatakan siap menyusui bayinya
O:ASI terus keluar banyak,payudara tdk lagi bengkak.
A:Masalah teratasi
P: Rencana Intervensi diteruskan hanya No. 1 & 2
EVALUASI KESELURUHAN :
Untuk diagnosa No. terus dilakukan sampai jahitan diangkat seluruhnya yaitu pada hari ke 7 atau ke
10,diagnosa 2 teratasi klien tdk lagi merasa terganggu oleh nyeri sedangkan diagnosa ke 3 teratasi
walaupun ibu belum bisa menyusui bayinya karena masih dalam perawatan intensif diruang Neonatologi.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad,1993. Obstetri Fisiologi.Eleman Bandung
Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC. Jakarta
……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001 PSIK.FK.
Unair,Surabaya.
Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta
………………2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan
RSUD Dr. Soetomo. Surabaya
Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo & JNKKR-POGI, Jakarta.