askep skoliosis
TRANSCRIPT
![Page 1: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/1.jpg)
• Asuhan keperawatan
Diagnose keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan postur
tubuh yang tidak seimbang
Tujuan jangka pendek :
Meningkatkan mobilitas fisik
Tujuan jangka panjang :
Mempertahankan mobilitas
fisik dengan batas toleransi
meningkat
Mandiri :
• Kaji tingkat mobilitas fisik
• Dorong partisipasi pada
aktivitas terapeutik .
pertahankan rangsang
lingkungan contoh, radio,
TV, Koran , barang mulik
pribadi, kunjungan
keluarga/teman.
• Bantu dan ajarkan latihan
rentang gerak sendi aktif
dan Pertahankan
kesejajaran tubuh selama
prosedur
• Libatkan keluarga dalam
melakukan perawatan diri
• Tingkatkan kembali ke
aktivitas normal
• Mempengaruhi pilihan /
pengawasan keefektifan
intervensi
• Memberikan kesempatan
untuk mengeluarkan
energy, memfokuskan
kembali perhatian,
meningkatkan rasa control
diri/harga diri dan
membantu menurunkan
isolasi social
• Meningkatkan kekuatan
otot dan sirkulasi
• Keluarga dapat
meringankan petugas dan
memberikan kenyamanan
pada klien
• Meningkatkan kemampuan
dalam melakukan ambulasi
![Page 2: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/2.jpg)
Kolaborasi :
• Konsul dengan ahli terapi
fisik/okupasi dan / atau
rehabilitasi spesialis
• Berguna dalam membuat
aktivitas individual /
program latihan. Pasien
memerlukan bantuan
dengan gerakan, kekuatan
dan aktifitas yang
menggunakan alat bantu
seperti milwauke, boston
dan Charles bending brace.
Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
menurunnya kontraktilitas
usus
Tujuan jangka panjang :
Setelah 1 minggu perawatan,
kebutuhan nutrisi pasien
seimbang/terpenuhi dengan
Kriteria :
• Berat badan naik ½ kg
• Mencapai Body Mass
Index yang normal
Mandiri :
• Pantau/kaji Berat badan
pasien semula
• Memberikan asupan
makanan dengan porsi
yang kecil tapi sering,
masukkan makanan
kesukan pasien dalam
perencanaan makanan
• Memberikan Diet TKTP
• Berikan minuman
mengandung kalori bila
dimungkinkan seperti jus
• Memantau penurunan
serta kenaikan berat badan
• Meningkatkan pemasukan
dan mencegah distensi
gaster
• Meningkatkan kebutuhan
kalori dan metabolisme
• Memaksimalkan
masukkan kalori bila
kemampuan cerna oral
terbatas
![Page 3: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/3.jpg)
Kolaborasi:
• Bekerja sama dengan ahli
gizi
• Membantu dalam rencana
diet untuk memenuhi
kebutuhan individual
Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan berhubungan
dengan prognosis penyakit
Tujuan jangka pendek :
• Mencapai kemungkinan
yang maksimal dalam
perkembangan mental dan
fisik seperti dibuktikan
oleh hal-hal berikut:
• Memenuhi kebutuhan-
kebutuhan fisik dan
emosional
Tujuan jangka panjang :
• Timbuh kembang anak
dapat dipertahankan
secara optimal
• Amati perkembangan
kognitif, sosial, dan
psikomotor anak.
• Amati berat dan tinggi
badan pada interval yang
regular.
• Bantu ibu dalam
memberikan perawatan
yang adekuat dan berikan
dukungan padanya dengan
memberikan penghargaan
untuk setiap tindakan yang
dilakukan.
• Memberikan jalan keluar
untuk perawatan anak.
Jalan keluar untuk
keamanan di rumah.
Awasi
penatalaksanaannya.
• Untuk mengetahui
perkembangan kognitif,
sosial, dan psikomotor
anak selama hospitalisasi.
• Untuk mengetahui status
nutrisi yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan anak.
• Memberikan pengasuhan
pada ibu meningkatkan
self-esteem dan
meningkatkan pengasuhan
anak.
• Karena kebutuhan-
kebutuhan komplek dari
anak maupun keluarganya,
kesehatan dasar dan
keamanan akan dapat
dengan mudah dipenuhi.
![Page 4: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/4.jpg)
• Berikan dukungan dan
penguatan yang tepat
terhadap aktivitas
pengasuhan yang benar,
sarankan untuk
menciptakan suatu
lingkungan yang tepat dan
rangsangan yang
berdasarkan pada petunjuk
anak.
• Awasi status nutrisi: amati
teknik pemberian
makanan yang dilakukan
ibu, berikan petunjuk yang
berhubungan dengan
masalah pemberian
makanan, dan
bantu/berikan dorongan
pada ibu untuk memilih
makanan yang
mengandung kalori dan
zat gizi.
• Anak mungkin sering
melakukan tindakan yang
dapat menimbulkan
frustasi pada orang tuanya,
yang menyebabkan orang
tua menjauhi anaknya,
atau menyebabkan
kegagalan untuk
berkembangatau tindakan
penyalahgunaan anak.
• Teknik pemberian
makanan yang tepat akan
mempengaruhi asupan
nutrisi yang adekuat agar
pertumbuhan anak
menjadi lebih optimal.
Gangguan citra tubuh atau
konsep diri yang
berhubungan dengan postur
tubuh yang miring ke lateral
:
Tujuan jangka pendek :
Meningkatkan citra tubuh
Tujuan jangka panjang :
Menggunakan keterampilan
koping dalam mengatasi citra
tubuh
• Anjurkan untuk
mengungkapkan perasaan
dan masalahnya
• Beri harapan yang
realistik dan buat sasaran
• Ekspresi emosi membantu
pasien mulai menerima
kenyataan dan realitas
hidup
• Harapan yang tidak
realistik menyebabkan
![Page 5: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/5.jpg)
jangka pendek untuk
memudahkan pencapaian
• Bantu pasien untuk
mengidentifikasi gaya
koping yang positif
• Beri dorongan untuk
melakukan komunikasi
dengan orang terdekat dan
memerlukan sosialisasi
dengan keluarga serta
teman
• Beri dorongan untuk
merawat diri sesuai
toleransi
pasien mengalami
kegagalan dan
menguatkan perasaan-
perasaan tidak berdaya
• Koping memeberikan
penguatan positif
meningkatkan harga diri
dan meningkatkan
gambaran diri
• Meningkatkan rasa
percaya diri untuk
menerima persepsi orang
tentang gambaran diri dan
menunjukkan bahwa
perubahan pada tubuhnya
tidak menjadi masalah
untuk berkomunikasi
• Menunjukkan bahwa
perubahan pada tubuhnya
tidak menghalangi fungsi
bagian tersebut
Ansietas berhubungan
dengan konsep diri,
perubahan terhadap status.
Tujuan jangka pendek :
- Klien maumenceritakan
dan mendiskusikan rasa
takut.
Tujuan jangka panjang :
- Menunjukkan relaksasi
dan melaporkan
berkurangnya ansietas ke
• Catat palpitasi,
peningkatan
denyut/frekuensi
pernapasan.
• Perubahan pada tanda-
tanda vital mungkin
menunjukkan tingkat
ansietas yang dialami
pasien atau merefleksikan
gangguan-gangguan
factor psikologi .
![Page 6: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/6.jpg)
tingkat yang dapat diatasi.
- Menunjukkan pemecahan
masalah dan
menggunakan sumber-
sumber scara efektif.
• Pahami rasa
takut/ansietas. Validasi
observasi dengan pasien,
misalnya “Apakah Anda
takut?”
• Kaji tingkat/realita bahaya
bagi pasien dan tingkat
ansietas (misalnya rendah,
sedang, parah) dengan
mengamati tingkah laku
seprti tangan yang
mencengkram, mata yang
membesar, respon yang
mengagetkan, merapat
pada keluarga/staf atau
penyerangan verbal/fisik.
• Identifikasi persepsi
pasien/orang terdekat
terhadap situasi.
• Temani atau atur supaya
ada seseorang bersama
pasien sesuai indikasi.
• Perasaan adalah nyata dan
membantu pasien untuk
terbuka sehingga dapat
mendiskusikan dan
menghadapinya.
• Respons individu dapat
bervariasi tergantung
pada pola cultural yang
dipelajari. Persepsi yang
menyimpang dari situasi
mungkin dapat
memperbesar perasaan.
• Tampa memperhatikan
realitas situasi, persepsi
akan mempengaruhi
bagaimana setiap
inidividu menghadapi
penyakit/stress.
• Dukungan yang terus
menerus mungkin
membantu pasien
memperoleh kembali
control lokus internal dan
![Page 7: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/7.jpg)
• Hindari harapan-harapan
kosong, misalnya
pernyataan seperti “semua
akan berjalan lancer”.
Lebih baik menyediakan
informasi yang spesifik,
misalnya “denyut jantung
anda teratur, rasa sakit
dapat dengan mudah
dikontrol dan ini yang kita
inginkan”.
mengurangi ansietas/rasa
takut ke tingkat yang
dapat diatasi.
• Adalah tidak mungkin
bagi perawat untuk
mengetahui bagaimana
situasi khusus dapat
dipecahkan dan harapan-
harapan palsu akan
diinterpretasikan sebagai
kurangnya pemahaman
ataupun kejujuran,
isolasikan pasien lebih
lanjut. Pembagian
obervasi digunakan dalam
mengkaji
kondisi/prognosis yang
memberikan kesempatan
bagi pasien/orang terdekat
untuk merasa terjamin
Gangguan parenting
berhubungan dengan proses
hospitalisasi yang lama
Tujuan jangka pendek :
- Melibatkan orang tua
dalam segala pelaksanaan
tindakan di rumah sakit
Tujuan jangka panjang :
- Keluarga menyesuaikan
diri terhadap penampilan
dan perilaku anak selama
dan setelah prosedur atau
di unit perawatan khusus
• Tunjukkan sikap yang
peduli tentang dan juga
untuk anak.
• Bantu orang tua
menentukan cara terbaik
untuk menyiapkan anak
menghadapi hospitalisasi,
prosedur
• Hal ini akan membuat
anak merasa nyaman dan
tenang saat menjalani
proses perawatan
• Penjelasan dari orang tua
akan lebih mudah diterima
oleh anak dan Ini akan
sedikit mengurangi
dampak kekhawatiran
![Page 8: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/8.jpg)
- Keluarga mengalami
penurunan kecemasan
• Siapkan keluarga untuk
apa yang akan terjadi
(mis. Prosedur, )
• Anjurkan keluarga untuk
menggunakan bermain
sebagai strategi koping
kepada anak.
• Untuk megurangi
kecemasan karena
ketidaktahuan.
• Dengan bermain kondisi
psikis anak akan tetap
stabil
Resiko nyeri yang
berhubungan dengan posisi
tubuh miring ke lateral.
Tujuan jangka pendek :
Resiko terjadinya nyeri
diminimalisir
Tujuan jangka panjang :
Klien mampu melakukan
ambulasi tanpa
mengkhawatirkan adanya
nyeri
• Atur posisi imobilisasi
pada tulang belakang
• Anjurkan klien untuk
tidak melakukan
pengangkatan beban yang
berat, latihan yang
• Imobilisasi yang adekuat
dapat mengurangi
pergerakan fragmen tulang
yang menjadi unsure
utama penyebab nyeri
pada tulang belakang. Dan
posisi yang tepat
mempertahankan
kesejajaran tubuh untuk
meningkatkan rasa
nyaman.
• Menangkat beban,
membungkuk atau
menunduk terlalu lama
merupakan faktor pencetus
![Page 9: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/9.jpg)
berlebihan, mengendarai
kendaraan,
menunduk/membungkuk
terlalu lama
• Ajarkan relaksasi tehnik-
tekhnik mengurangi
ketegangan otot rangka
yang dapat mengurangi
intensitas nyeri dan
meningkatkan relaksasi
• Berikan kesempatan
waktu istirahat bila terasa
nyerri dan berikan posisi
yang nyaman, misalnya
waktu tidur, belakang
tubuh kita diberi bantal
kecil.
• Tingkatkan pengetahuan
tentang sebab-sebab nyeri
terjadinya nyeri
• Tehnik ini akan
melancarkan peredaran
darah sehingga kebutuhan
O2 pada jaringan
terpenuhi dan nyeri
berkurang.
• Istirahat merelaksasikan
semua jaringan sehingga
menigkatkan kenyamanan
dan meningkatkan
kesejajaran tubuh
• Pengetahuan tentang
sebab-sebab yeri
![Page 10: ASKEP SKOLIOSIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012316/5571f8de49795991698e44ef/html5/thumbnails/10.jpg)
dan hubungkan dengan
berapa lama nyeri akan
berlangsung.
membantu mengurangi
nyeri. Hal ini dapat
membantu menigkatkan
kepatuhan klien terhadap
rencana teurapetik.
Resiko gangguan pola nafas
berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru
Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan pasien dapat
mempertahankan pola
pernapasan yang efektif
Tujuan jangka panjang:
Pasien menunjukkan
Frekuensi, irama dan
kedalaman pernapasan
normal sebagai tanda
meningkatnya ekspansi paru
• Kaji frekuensi, kedalaman
dan kualitas pernapasan
serta pola pernapasan.
• Auskultasi dada secara
periodik, catat bila ada
kelainan bunyi
pernapasan.
• Jumlahkan pernapasan
pasien selama 1 menit
penuh dan bandingkan
untuk menyusun frekuensi
yang diinginkan
ventilator.
• Pertahankan tirah baring
dengan kepala tempat
tidur ditinggikan 30
sampai 45 derajat
• Untuk menentukan kondisi
pernapasan pasien
• Pernapasan pasien cepat
menimbulkan alkalosis
respiratorik, sednagkan
pernapasan pasien lambat
menimbulkan asidosis (
peningkatan PaCO2)
• untuk menentukan jumlah
udara inspirasi dan
ekspirasi
• Untuk mengoptimalkan
pernapasan