askep teori waham

5
ASKEP TEORI 1. Pengkajian Faktor Predisposisi a. Biologis o Gangguan perkembangan otak frontal dan temporal o Lesi pada kortek frontal, temporal dan limbic o Gangguan Tumbuh kembang pada prenatal, perinatal, dan kanak-kanak. o Kembar satu telur > beresiko dari kembar dua telur. b. Psikologis o Ibu / pengasuh yang cemas / overprotektif, dingin dan tidak sensitif o Hubungan dengan ayah tidak dekat / perhatian yang berlebihan o konflik perkawinan o komunikasi double bind o koping yang tidak adaptif / konstruktif. o ketikamampuan mencapai cinta c. Sosial Budaya o Kemiskinan o Ketidakharmonisan sosial budaya o Hidup terisolasi o Stress yang menumpuk o Tinggal di Ibukota atau perkotaan Faktor Prespitasi Hal yang perlu diperhatikan :

Upload: dion-permana

Post on 05-Nov-2015

282 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

ASKEP TEORI1. PengkajianFaktor Predisposisia. Biologiso Gangguan perkembangan otak frontal dan temporal o Lesi pada kortek frontal, temporal dan limbico Gangguan Tumbuh kembang pada prenatal, perinatal, dan kanak-kanak.o Kembar satu telur > beresiko dari kembar dua telur.b. Psikologiso Ibu / pengasuh yang cemas / overprotektif, dingin dan tidak sensitifo Hubungan dengan ayah tidak dekat / perhatian yang berlebihano konflik perkawinan o komunikasi double bindo koping yang tidak adaptif / konstruktif.o ketikamampuan mencapai cintac. Sosial Budayao Kemiskinano Ketidakharmonisan sosial budayao Hidup terisolasio Stress yang menumpuko Tinggal di Ibukota atau perkotaan

Faktor PrespitasiHal yang perlu diperhatikan :- Sumber : biologis, Psikologis, sosial budaya- Asal (original) : diri Kliren atau lingkungan Eksterna.- Waktu : lama dan frekuensi stimulus- Jumlah : jumlah stimulus yang di alami

Faktor Prepitasi Umum- Kondisi kesehatan klien- kondisi lingkungan- sikap dan perilaku klien

Sumber Koping- Klienindifikasi koping, kekuatan dan kemapuan yang masih dimiliki oleh klien.- Sumber daya dan lingkungan sosiala. Pengetahuan keluargab. finansial keluargac. waktu dan tenaga keluarga memberikan asuhand. kemampuan keluarga memberikan asuhan

2. Diagnosa Keperawatana. Kerusakan komunikasi verbal b. Perubahan Sensori Perceptual

3. Tujuana. Klien bisa berkomunikasi dengan normalb. Klien mampu membina dan mempertahankan hubungan akrab denagn orang lain tanpa perasaan yang tertekan dan terancam.c. Klien dapat melakukan perawatan diri sendiri secara mandiri d. Klien dapat menilai realita dengan normal

4. Intervensi Keperawatan- beri tindakan psikoterapeutik - beri tindakan somatic

5. Implementasi Keperawatan- Psikoterapeutik :a. Bina hubungan saling percaya.b. Bantu pasien meningkatkan Harga dirinyac. Bantu pasien dalam menemukan cara (koping) yang konstruktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi seperti : perasaan takut, renrah diri, permusuhan.

- Lingkungan Terapeutika. Ciptakan lingkunga fisik yang dapat menggunakan Realitab. Ciptakan Lingkungan Sosial c. Beri pujian atas keberhasilan pasien

- Kegiatan Hidup sehari-haria. Bimbing pasien memenuhi nutrisib. bimbing pasien mempertahankan keseimbangan aktivitas, istirahat dan tidurc. Bimbing pasien dalam perawatan diri

- Terapi Somatika. Bantu pasien mengenali wahamnyab. ikutsertakan keluarga dalam mengatasi pasien

6. Evaluasia. Ekspresi Wajah pasein tampak tenang- perilaku dan emosi pasien terkontrol- pasien berespon sesuai stimulus eksternal

b. Pasien dapat berespon secara nonverbal- pasien dapat berinteraksi dengan perawat- pasien dapat beinteraksi dengan pasien lain- pasien dapat berinteraksi dengan kelompok

c. Pasien dapat mengahabiskan porsi makanan dan minuman yang diberikan- pola eliminasi pasien teratur- berat badan pasien meningkat sesuai denagn kriteria

d. Pasien dapat mandi sendiri 2 kali sehari- pakaian pasien tampak rapi dan bersih- Gigi, mulut,kulit, dan kuku bersih

Daftar Pustaka

Videback, Shila .L. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. 2005. Jakarta : EGC.