askepdermatitis 150507160723 lva1 app6891

Upload: dhecy-pngent-pergydaridunianie

Post on 06-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep dermatitis

TRANSCRIPT

BAB 1TINJAUAN TEORIA. PENGERTIAN DERMATITISDermatitis adalah suatu peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Pada umumnya dermatitis juga disertai dengan tanda-tanda seperti terbentuknya bintik yang berisi cairan (bening atau nanah) dan bersisik.Dermatitisadalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu mengobati penyakitdermatitis.Dermatitisadalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada kulit. Ada berbagai jenis dermatitis, termasukdermatitis seboroikdandermatitis atopik(eksim). Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam berbagai bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah dan kulit gatal.Dermatitis adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai gangguan yang semua mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis dermatitis memiliki penyebab yang diketahui, sedangkan yang lainnya tidak. Namun,penyakit dermatitisselalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.

B.KLASIFIKASI

Dermatitis muncul dalam beberapa jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala berbeda:1.Contact DermatitisDermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit.(Adhi Djuanda,2005)Dermatitis yang muncul dipicu alergen (penyebab alergi) tertentu seperti racun yang terdapat pada tanaman merambat atau detergen. Indikasi dan gejala antara kulit memerah dan gatal. Jika memburuk, penderita akan mengalami bentol-bentol yang meradang.Disebabkan kontak langsung dengan salah satu penyebab iritasi pada kulit atau alergi. Contohnya sabun cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai. Alergennya bisa berupa karet, logam, perhiasan, parfum, kosmetik atau rumput.2.NeurodermatitisPeradangan kulit kronis, gatal, sirkumstrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol(likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai ransangan pruritogenik.(Adhi Djuanda,2005)Timbul karena goresan pada kulit secara berulang, bisa berwujud kecil, datar dan dapat berdiameter sekitar 2,5 sampai 25 cm.Penyakit ini muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit sehingga iritasi. Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang terasa gatal. Biasanya muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, lengan dan bagian belakang dari leher.3.Seborrheich DermatitisKulit terasa berminyak dan licin; melepuhnya sisi-sisi dari hidung, antara kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas.Dermatitis ini seringkali diakibatkan faktor keturunan, muncul saat kondisi mental dalam keadaan stres atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.4. Statis DermatitisMerupakan dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena(atau hipertensi vena) tungkai bawah.(Adhi Djuanda,2005)Yang muncul dengan adanya varises, menyebabkan pergelangan kaki dan tulang kering berubah warna menjadi memerah atau coklat, menebal dan gatal. Dermatitis muncul ketika adanya akumulasi cairan di bawah jaringan kulit. Varises dan kondisi kronis lain pada kaki juga menjadi penyebab.5. Atopic DermatitisMerupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif, disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anaka, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita(D.A, rinitis alergik, atau asma bronkial).kelainan kulit berupa papul gatal yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya dilipatan(fleksural).(Adhi Djuanda,2005)Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan pecah-pecah. Seringkali muncul di lipatan siku atau belakang lutut. Dermatitis biasanya muncul saat alergi dan seringkali muncul pada keluarga, yang salah satu anggota keluarga memiliki asma. Biasanya dimulai sejak bayi dan mungkin bisa bertambah atau berkurang tingkat keparahannya selama masa kecil dan dewasa.

C . ETIOLOGI

Faktor Genetik, terdapat riwayat stigmata atopi berupa asma bronchial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik, dan dermatitis atopic dalam keluarganya. Faktor Imunologik, pada penderita ditemukan peningkatan jumlah IgE dalam serum. Faktor Psikologik, seperti stress emosional dapat memperburuk dermatitis atopik. Faktor pencetus yang dapat memperburuk dermatitis atopik (makanan, inhalan, dan alergen lain, kelembaban rendah, keringat berlebih, penggunaan bahan iritasi).

Penyebabnya secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :1. Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen ), fisik ( sinar matahari, ( mikroorganisme, jamur).2. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar(eksogen), misalnya bahan kimia (contoh : detergen,asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya : bakteri, jamur) dapat pula dari dalam(endogen), misalnya dermatitis atopik.Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi dapat menjadi penyebab eksim. Masing-masing jenis eksim, biasanya memiliki penyebab berbeda pula.Seringkali, kulit yang pecah-pecah dan meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi. Jika kulit tangan ada strip merah seperti goresan, kita mungkin mengalami selulit infeksi bakteri yang terjadi di bawah jaringan kulit. Selulit muncul karena peradangan pada kulit yang terlihat bentol-bentol, memerah, berisi cairan dan terasa panas saat disentuh dan .Selulit muncul pada seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak bagus. Segera periksa ke dokter jika kita mengalami selulit dan eksim.

D. FAKTOR PREDISPOSISI Keringnya kulit. Iritasi oleh sabun, deterjen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain. Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya membungkus anak dengan pakaian berlapis. Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu. Alergi terhadap debu, serbuk bunga, atau bulu hewan. Virus dan infeksi lain. Perjalan ke Negara dengan iklim berbeda.

E .GEJALA KLINISPada umumnya penderita dermatitis akan meneluh gatal, dimana gejala klinis lainnya bergantung pada stradium penyakitnya. Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi sehingga tampak basah. Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mongering menjadi kusta. Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi.Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis. F .PATOFISOLOGIKelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh iritan melalui kerja kimiawi atau fisik. Bahan irisan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel epidermis. Ada 2 jenis bahan iritan yaitu: iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang.Faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu: kelembaban udara, tekanan, gesekan, mempunyai andil pada terjadinya kerusakan tersebut. Berkaitan dengan gejala diatas dapat menimbulkan rasa nyeri yang timbul akibat lesi kulit, erupsi dan gatal. Selain itu, dapat menimbulkan gangguan intergritas kulit dan gangguan citra tubuh yang timbul karena vesikel kecil, kulit kering, pecah-pecah dan kulit bersisik.1 .Dermatitis KontakTerdapat 2 tipe dermatitis kontak yang disebabkan oleh zat yang berkontak dengan kulit yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik. Dermaitis Kontak Iritan : Kulit berkontak dengan zat iritan dalam waktu dan konsentrasi cukup, umumnya berbatas relatif tegas. Paparan ulang akan menyebabkan proses menjadi kronik dan kulit menebal disebut skin hardering. Dermatitis Kontak Alergik : Batas tak tegas. Proses yang mendasarinya ialah reaksi hipersensitivitas. Lokalisasi daerah terpapar, tapi tidak tertutup kemungkinan di daerah lain.2 . Dermatitis Atopik Bersifat kronis dengan eksaserbasi akut, dapat terjadi infeksi sekunder. Riwayat stigmata atopik pada penderita atau keluarganya. 3 . Dermatitis NumularisKelainan terdiri dari eritema, edema, papel, vesikel, bentuk numuler, dengan diameter bervariasi 5 40 mm. Bersifat membasah (oozing), batas relatif jelas, bila kering membentuk krusta. bagian tubuh. 4 . Dermatitis StatisAkibat bendungan, tekanan vena makin meningkat sehingga memanjang dan melebar. Terlihat berkelok-kelok seperti cacing (varises). Cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan terjadilah edema. Timbul keluhan rasa berat bila lama berdiri dan rasa kesemutan atau seperti ditusuk-tusuk. Terjadi ekstravasasi eritrosit dan timbul purpura. Bercak-bercak semula tampak merah berubah menjadi hemosiderin. 5. Dermatitis SeiboroikaMerupakan penyakit kronik, residif, dan gatal. Kelainan berupa skuama kering, basah atau kasar; krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi.Tempat kulit kepala, alis, daerah nasolabial belakang telinga, lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilikus, lipat bokong, lipat paha dan skrotum.Pada kulit kepala terdapat skuama kering dikenal sebagai dandruff dan bila basah disebutpytiriasis steatoides ; PENYIMPANGAN KDM

G . MANIFESTASI KLINIS

Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna. Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi sehingga tampak basah. Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi kusta. Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi. tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal memberi kulit stadium kronis.

H .PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan penunjang : Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000). Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi2. Laboratorium Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globuli Urin : pemerikasaan histopatologi

Pemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas untuk diagnostik karena gambaran histopatologiknya dapat juga terlihat pada dermatitis oleh sebab lain. Pada dermatitis akut perubahan pada dermatitis berupa edema interseluler (spongiosis), terbentuknya vesikel atau bula, dan pada dermis terdapat dilatasi vaskuler disertai edema dan infiltrasi perivaskuler sel-sel mononuclear. Dermatitis sub akut menyerupai bentuk akut dengan terdapatnya akantosis dan kadangkadang parakeratosis. Pada dermatitis kronik akan terlihat akantosis, hiperkeratosis, parakeratosis, spongiosis ringan, tidak tampak adanya vesikel dan pada dermis dijumpai infiltrasi perivaskuler, pertambahan kapiler dan fibrosis. Gambaran tersebut merupakan dermatitis secara umum dan sangat sukar untuk membedakan gambaran histopatologik antara dermatitis kontak alergik dan dermatitis kontak iritan.Pemeriksaan ultrastruktur menunjukkan 2-3 jam setelah paparan antigen, seperti dinitroklorbenzen (DNCB) topikal dan injeksi ferritin intrakutan, tampak sejumlah besar sel langerhans di epidermis. Saat itu antigen terlihat di membran sel dan di organella sel Langerhans. Limfosit mendekatinya dan sel Langerhans menunjukkan aktivitas metabolik. Berikutnya sel langerhans yang membawa antigen akan tampak didermis dan setelah 4-6 jam tampak rusak dan jumlahnya di epidermis berkurang. Pada saat yang sama migrasinya ke kelenjar getah bening setempat meningkat. Namun demikian penelitian terakhir mengenai gambaran histologi, imunositokimia dan mikroskop elektron dari tahap seluler awal pada pasien yang diinduksi alergen dan bahan iritan belum berhasil menunjukkan perbedaan dalam pola peradangannya.

I.KOMPLIKASI1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit2. Infeksi sekunder khususnya olehStafilokokus aureus3. hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post inflamasi4. jaringan parut muncul pada paparan bahan korosif atau ekskoriasi

J .PENATALAKSANAANPada prinsipnya penatalaksanaan yang baik adalah mengidentifikasi penyebab dan menyarankan pasien untuk menghindarinya, terapi individual yang sesuai dengan tahap penyakitnya dan perlindungan pada kulit.1.PencegahanMerupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik. Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan karet di ganti dengan sarung tangan plastik, menggunakan mesin cuci, sikat bergagang panjang, penggunaan deterjen.2.Pengobatan 1 .Pengobatan topikalObat-obat topikal yang diberikan sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengobatan dermatitis yaitu bila basah diberi terapi basah (kompres terbuka), bila kering berikan terapi kering. Makin akut penyakit, makin rendah prosentase bahan aktif. Bila akut berikan kompres, bila subakut diberi losio, pasta, krim atau linimentum (pasta pendingin ), bila kronik berikan salep 2 ..Pengobatan sistemikPengobatan sistemik ditujukan untuk mengontrol rasa gatal dan atau edema, juga pada kasus-kasus sedang dan berat pada keadaan akut atau kronik. Jenis-jenisnya adalah :

K . PENCEGAHAN Hindari kontak dengan iritan atau allergen.Jika anda alergi maka hindarilah faktor pencetus alergi, seperti debu,bulu binatang Jika gatal, jangan menggaruk karena dapat terjadi luka, radang dan bernanah Hindari stres dan menjalankan pola hidup yang sehat Jaga kebersihan diri dan lingkungan. Jaga kelembaban kult dengan cara menghndari perubahan suhu. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras

L. PENGOBATANTujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi. Krim atau salep kortikosteroidseperti hydrokortisonbisa mengurangi ruam dan mengendalikan rasa gatal. Krim kortikosteroid yang dioleskan pada daerah yang luas atau dipakai dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, karena obat ini diserap ke dalam aliran darah.Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Pada beberapa penderita, ruam semakin memburuk setelah mereka mandi, bahkan sabun dan air menyebabkan kulit menjadi kering dan penggosokan dengan handuk bisa menyebabkan iritasi. Karena itu dianjurkan untuk lebih jarang mandi, tidak terlau kuat mengusap-usap kulit dengan handuk dan mengoleskan minyak atau pelumas yang tidak berbau (misalnya krim pelembab kulit). Antihistamin (difenhidramin, hidroksizin) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang tidur malam hari. Kuku jari tangan sebaiknya tetap pendek untuk mengurangi kerusakan kulit akibat garukan dan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksidan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan. Penderita sebaiknya belajar mengenali tanda-tanda dari infeksi kulit pada dermatitis atopik (yaitu kulit bertambah merah, pembengkakan, terdapat gurat-gurat merah dan demam). Jika terjadi infeksi, berikan antibiotik.

. M . PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATMenurut Adhi Jaunda, 2005 penatalaksanaan medis dan perawat yang dilakukan pada kasus dermatitis adalah : Terapi Sistemik: pada dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi antihistamin, antiserotonin, antigraditinin, arit-SRS-A dan pada kasus berat dipertimbangkan pemberian kortikosteroid. Terapi topical: dermatitis akut diberi kompres bila sub akut cukup diberi bedak kocok bila kronik diberi salep. Diet: tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP) contoh : daging, susu, ikan, kacamg-kacangan, jeruk, pisang dan lain-lain.

BAB IIKONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A.PENGKAJIAN 1 . identintas klienIdentitas terdiri dari nama, jenis kelamin. Umur, agama, suku bangsa, pendidkan pendapatan pekerjaan,nomor akses, alamat dan lain- lain. 2 . Identitas Penanggung jawabIdentitas penanggung jawab adalah identitas dari seseorang yang bertanggung jawab atas pasien termasuk dalam hal menanggung biaya. Biasanya terdiri dari nama, usia, alamat, pekerjaan, agama, status, dan hubungan dengan pasien3 .Keluhan utama Pada kasus dermatitis biasanya klien mengeluh kulitnya terasa gatal serta nyeri.Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul.4 .data riwayat kesehatan a) Riwayat Kesehatan sekarangTanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.b) Riwayat penyakit dahuluApakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnyac) Riwayat penyakit keluargaApakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.d) Riwayat psikososialApakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan.e ) Riwayat pemakaian obatApakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah n (alergi) terhadap sesuatu obat

5 . Pemeriksaan fisik1. Keadaan umumRingan, sedang, berat.2. Tingkat Kesadaran Kompos mentis. Apatis. Samnolen, letergi/hypersomnia. Delirium. Stupor atau semi koma. Koma Tingkat Kesadaran dermatitis kontak biasanya tidak terganggu Dermatitis kontak termasuk tidak berbahaya, dalam arti tidakmembahayakan hidup dan tidak menular. Walaupun demikian, penyakit ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. 3. Tanda-tanda vital Tekanan darah Denyut nadi Suhu tubuh Pernafasan Berat Badan Tinggi Badan Kulit.a. Inspeksi radang akut terutama priritus ( sebagai pengganti dolor). kemerahan (rubor), gangguan fungsi kulit (function laisa). biasanya batas kelainan tidak tegas an terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara serentak atau beturut-turut. terdapat Vesikel-veikel fungtiformis yang berkelompok yang kemudian membesar. Terdapat bula atau pustule, ekskoriasi dengan krusta. Hal ini berarti dermatitis menjadi kering disebut ematiti sika. terjadi deskuamasi, artinya timbul sisik. Bila proses menjadi kronis tapak likenifikasi dan sebagai sekuele telihat hiperpigmentasi tau hipopigmentasi. b. Palpasi Nyeri tekan edema atau pembengkakan Kulit bersisik 4. Keadaan Kepala a . Inspeksitekstur rambut klien halus dan jarang, kulit kepala nampak kotor. b .PalpasiPeriksa apakah ada pembengkakan/ benjolan nyeri tekan atau adanya massa. 5. Keadaan mata a .Inspeksi Palpebrae :tidak edema, tidak radang Sclera :Tidak ictertu Conjuctiva :Tidak terjadi peradanga Pupil : Isokor b Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tekanan Intra Okuler ( TIO ) tidak ada 6. Keadaan hidung. a. inspeksi simetris kiri dan kanan Tidak ada pembengkakan dan sekresi Tidak ada kemerahan pada selaput lendir b. Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada benjolan/tumor 6 Keadaan telinga inspeksi telinga bagian luar simetris tidak ada serumen/cairan, nanah

6 . Pola Kegiatan Sehari-hari NutrisiYang perlu dikaji adalah bagaimana kebiasaan klien dalam hal pola makan, frekwensi maka/hari, nafsu makan, makanan pantang, makanan yang disukai banyak minuman dalam sehari serta apakah ada perubahan. EliminasiPada eliminasi yang perlu dikaji adalah Kebiasaan BAK dan BAB seperti frekuensi,warna dan konsistensi baik sebelum dan sesudah sakit Aktivitas Pada penderita penyakit dermatitis kontak biasanya akan mengalami gangguan dalam aktifitas karena adanya rasa gatal dan apabila mengalami infeksi maka akan mengalami gangguan dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari. IstirahatKlien biasanya mengeluh susah tidur dimalam hari karena gatal serta adanya nyeri. Adanya gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas. Pola Interaksi socialSecara umum klien yang mengalami dermatitis kontak biasanya pola interaksi sosialnya terganggu biasanya akan merasa malu dengan penyakitnya. Keadaan PsikologisBiasanya klien mengalami perubahan dalam berinteraksi dengan orang lain dan biasanya klien lebih suka menyendiri dan sering cemas dengan penyakit yang diderita. Pada keadaaan psikologis ada beberapa hal yang perlu dikaji seperti bagaimana persepsi klien terhadap penyakit yang diderita sekarang, bagaimana harapan klien terhadap keadaan kesehatannyaserta bagaimana pola interaksi dengan tenaga kesehatan & lingkungan. Kegiatan Keagamaan Biasanya klien beranggapan bahwa penyakit yang dideritanya merupakan cobaan untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya.yang perlu dikaji pada kegiatan keagamaan seperti klien menganut agama apa selama sakit klien sering berdoa.

7. analisa data

DATAETIOLOGIMASALAH KEPERAWATAN

DO: Kulit klien kemerahan, terkelupas, dan lecetKekeringan pada kulit Gangguan integritas kulit

DO:Kulit klien tampak kering, berwarna kemerahan, terkelupas dan lecet.paparan allergen Resiko kerusakan kulit

DO:Klien tampak gatal, dan sering menggaruk.Pruritus (rasa gatal) Perubahan rasa nyaman

B . DIAGNOSA KEPERAWATAN Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit. Nyeri dan gatal yang berhubungan dengan lesi kulit. Perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara cara menangani kelainan kulit. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak bercak merah pada kulit.

C . INTERFENSI INTERVENSIRASIONAL

Mandiri:1. pantau keadaan kulit pasien2. Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya cedera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cidera panas yang tidak terasa ( bantalan pemanasan, radiator )

HE:1. Anjurkan pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.kolaborasi1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti histamine dan salep kulit Mengetahui kondisi kulit untuk dilakukan pilihan intervensi yang tepat Penderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap panas.

Banyak masalah kosmetika pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik. Penggunaan anti histamine dapat mengurangi respon gatal serta mempercepat proses pemulihan

2. Nyeri dan yang berhubungan dengan lesi kulitSasaran : peredaan ketidaknyamananHasil yang diharapkan :Mencapai peredaan gangguan ras Mengutarakan dengan kata kata bahwa gatal telah reda Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan Mematuhi terapi yang diprogramkan Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit. Menunjukkan kulit utuh ; kulit menunjukkan, kemajuan dalam penampilan yang sehat.

INTERVENSIRASIONAL

Mandiri: Periksa daerah yang terlibat

2. Upaya untuk menemukan penyebab gangguan rasa nyaman3. Mencatat hasil hasil observasi secara rinci dengan memakai terminology deskriptif

4. Mengantisipasi reaksi alergi yang mungkin terjadi ; mendapatkan riwayat pemakaian obat. Kendalikan factor factor iritan6. Pertahankan kelembaban kira kira 60 % ; gunakan alat pelembab.7. Pertahankan lingkungan dingin Gunakan sabun ringan ( Dove ) atau sabun yang dibuat untuk kulit sensitive ( Neutrogena, Avveno ). Lepaskan kelebihan pakaian atau peralatan di tempat tidur.10. Cuci linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun ringan11. Hentikan pemajanan berulang terhadap detergen, pembersih, dan pelarut.12. Gunakan tindakan perawatan kulit untuk mempertahankan integritas kulit dan meningkatkan kenyamanan pasien.13. lakukan kompres penyejuk dengan air suam suam kuku ataukompres dingin guna meredakan rasa gatal. Atasi kekeringan ( serosis ) sebagaimana dipreskripsikan.Kolaborasi: Oleskan lotion dan krim kulit segera setelah mandi2. Gunakan terapi topical seperti yang dipreskripsikan. Anjurkan pasien untuk menghindari pemakaian salep ayau lotion yang dibeli tanpa resep dokter. Jaga agar kuku selalu terpangkas. Pemahaman tentang luas dan karakteristik kulit meliputi bantuan dalam menyusun rencana intervensi. Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan. Deskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosisi dan pengobatan. Banyak kondisi kulit tampak serupa tetapi mempunyai etiologi yang berbeda. Respons inflamasi kutan mungkin mati pada pasien lansia. Ruam menyeluruh terutama dengan aeitan yang mendadak dapat mennjukkan reaksi alergi terhadap obat. Rasa gatal diperburuk oleh panas, kimia, dan fisik. Dengan kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air. Kesejukan mengurangi gatal Upaya ini mencakup tidak adanya larutan detegen, zat pewarna atau bahan pengeras.

Meningkatkan lingkungan yang sejuk Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi kulit. Setiap substansi yang mneghilangkan air, lipid atau protein dari epidermis akan mengubah fungsi barier kulit. Kulit merupakan barier yang penting yang harus dipertahankan keutuhannya agar dapat berfungsi dengan benar.

Penghisapan air yang bertahap dari kasa kompres akan menyejukkan kulit dan meredakan pruritus. Kulit yang kering dapat menimbulkan daerah dermatitis dengan kemerahan, gatal, deskuamasi dan pada bentuk yang lebih berat, pembengkakan, pembentukan lepuh, keretakan dan eksudat. Hidrasi yang efektif pada stratum korneum mencegah gangguan lapisan barier pada kulit. Tindakan ini membantu meredakan gejala Masalah pasien dapat disebabkan oleh iritasi atau sensitisasi karena pengobatan sendiri.

Pemotongan kuku akan mengurangi kerusakan kulit karena garukan.

3. perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritusSasaran : Pencapaian tidur yang nyenyak.Hasil yang diharapkan : Mencapai tidur yang nyenyak Melaporkan peredaan rasa gatal Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat Menghindari konsumsi kafein pada sore gari dan menjelang tidur pada malam hari. Mengenali tindakan untuk mneingkatkan tidur. Mengalami pola tidur / istirahat yang memuaskan.

INTERVENSIRASIONAL

Mandiri :1. Bantu pasien melakukan gerak badan secara teratur2. jaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang baik.Kolaborasi:1. Cegah dan obati kulit yang keringHE:1. Anjurkan kepada klien menjaga kulit selalu lembab2. Anjurkan klien Menghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur di malam hari.3. Anjurkan klien Mengerjakan hal hal yang ritual dan rutin menjelang tidur. Gerak badan memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika dilaksanakan pada sore hari. Udara yang kering membuat kulit terasa gatal. Lingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi.

Pruritus noeturnal mengganggu tidur yang normal.

Tindakan ini mencegah kehilangan air. Kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan. Kafein memiliki efek puncak 2 4 jam sesudah dikonsumsi Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga menjadi keadaan tertidur.

4. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.Sasaran : Pengembangan peningkatan penerimaan diri.Hasil yang diharapkan : Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri. Mengikuti dan turut berpatisipasi dalam tindakan perawatan mandiri. Melaporkan perasaan dalam penegndalian situasi.

BAB IIIPENUTUP

A . KESIMPULANDermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal. Klasifikasi Dermatitis adalah dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numularis dan demertitis soboik. Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa menyebabkan dermatitis. Manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna. Pemeriksaan penunjang dan lab dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa medis maupun keperawatan, komlikasi yang mungkin muncul pada penatalaksaan medis dan keperawatan adalah infeksi.Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan mencakup beberapa diagnosa yaitu Nyeri berhubungan dengan adanya lesi kulit, kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi dermatitis, respon menggaruk, gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus, gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik dan resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit.

B. SARAN Diharapkan kepada mahasiswa dapat mempelajari dan memahami tentang penyakit dermatitis dan pencegahannya. Dalam bidang keperawatan, mempelajari suatu penyakit itu penting, dan diharapkan kepada mahasiswa mampu membuat konsep teoritis suatu penyakit tersebut beserta asuhan keperawatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Prof. DR. Adhi, dkk. 2002. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.dart. 2002. Keperawatan Medical-Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Volume 3.Mansyoer, arief, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI Jilid Alimul. 2006. Pengantar ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika

http://keperawatan-gun.blogspot.com/2007/07/asuhan-keperawatan-dengan-klien.html

TUGAS : KMBDOSEN :NS YATABA S.KEP

ASKEP DERMATITIS

OlehKelompok v1. Hastina susen 2. SUSANTI 3. Sarmina 4. Heti wulan sari 5. Emi sailan

STIK AVICENNA KAMPUS IV MUNATHN. 2015