askum kelompok

13
1. TENAGA YANG DIGUNAKAN DALAM TIAP-TIAP PERATURAN BARU Dalam dunia kontraktor di Indonesia ada istilah pembagian grade atau kualifikasi usaha jasa pelaksana kontruksi, fungsinya untuk mengatur agar semua lapisan kontraktor dari pemodal kecil sampai besar sama-sama mendapat proyek yang bisa dikerjakan, Yang modalnya kecil tidak boleh mengerjakan proyek dengan nilai tinggi, begitu juga sebaliknya kontraktor yang modalnya besar tidak boleh mengerjakan proyek dengan nilai kecil. Jadi semua dapat berkarya menurut kemampuan masing-masing, Status Grade kontraktor dapat ditingkatkan dengan merubah besaran modal seiring berkembangnya usaha konstruksi, Status grade juga dapat diturunkan apabila dalam perjalanan usaha mengalami kemunduran,Berikut ini macam-macam penggolongan grade kontraktor di Indonesia Kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi P - Kekayaan bersih : Paling Banyak Rp 50 Juta. Pengalaman : Tidak dipersyaratkan K1 - Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 50juta sampai dengan Rp 200 juta. Pengalaman : Tidak dipersyaratkan USAHA KECIL K2 -Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 200 Lebih dari Rp 200 juta sampai dengan juta sampai dengan Rp 350 juta. Pengalaman : Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 1 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 1 (K1) K3 - Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 350 juta sampai dengan Rp 500 juta.

Upload: asih-triandini-jewels

Post on 06-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

1. TENAGA YANG DIGUNAKAN DALAM TIAP-TIAP PERATURAN BARU Dalam dunia kontraktor di Indonesia ada istilah pembagian grade atau kualifikasi usaha jasa pelaksana kontruksi, fungsinya untuk mengatur agar semua lapisan kontraktor dari pemodal kecil sampai besar sama-sama mendapat proyek yang bisa dikerjakan, Yang modalnya kecil tidak boleh mengerjakan proyek dengan nilai tinggi, begitu juga sebaliknya kontraktor yang modalnya besar tidak boleh mengerjakan proyek dengan nilai kecil. Jadi semua dapat berkarya menurut kemampuan masing-masing, Status Grade kontraktor dapat ditingkatkan dengan merubah besaran modal seiring berkembangnya usaha konstruksi, Status grade juga dapat diturunkan apabila dalam perjalanan usaha mengalami kemunduran,Berikut ini macam-macam penggolongan grade kontraktor di Indonesia Kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi P - Kekayaan bersih : Paling Banyak Rp 50 Juta.Pengalaman : Tidak dipersyaratkan K1 - Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 50juta sampai dengan Rp 200 juta.Pengalaman : Tidak dipersyaratkanUSAHA KECIL K2 -Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 200 Lebih dari Rp 200 juta sampai dengan juta sampai dengan Rp 350 juta.Pengalaman : Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 1 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 1 (K1) K3 - Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 350 juta sampai dengan Rp 500 juta.Pengalaman : Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 1.75 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 2 (K2).USAHA MENENGAH M1 Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 500 juta sampai dengan Rp 2 milyar.Pengalaman : Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, Nilai Pengalaman Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 833 Juta pada subkualifikasi usaha kecil 3 (K3) ; atau Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 2.5 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 3 (K3); atau Bagi Badan Usaha yang baru berdiri (kurang dari 3 tahun) tanpa pengalaman nilai pengalaman diukur pengalaman PJT/PJK dengan Nilai Pengalaman Tertinggi Rp 833 Juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki. M2 - Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 2 Lebih dari Rp 2 Milyar s.d Rp 10 Milyar s.d Rp 10 Milyar.Pengalaman : untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, Nilai Pengalaman Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 3.33 Milyar pada pekerjaan subkualifikasi usaha Menengah 1 (M1); atau Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 10 Milyar pada subkualifikasi usaha Menengah 1 (M1).BESAR B1 Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 10 milyar sampai dengan Rp 50 milyarPengalaman : untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, Nilai Pengalaman Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 16.66 Milyar pada pekerjaan subkualifikasi usaha Menengah 2 (M2); atau Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 50 milyar pada subkualifikasi usaha Menengah 2 (M2). B2 - Kekayaan bersih : Lebih dari Rp 50 milyar sampai dengan tak terbatasPengalaman : untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, Nilai Pengalaman Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 83.33 Milyar pada pekerjaan subkualifikasi usaha besar 1(B1); atau Untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 250 Milyar pada subkualifikasi usaha Besar1 (B1).

PERSYARATAN PENETAPAN KUALIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

PERSYARATANTENAGAKERJAPERMOHONANREGISTRASISBUJASATERINTEGRASIKUALIFIKASIUSAHAKLASIFIKASI/SUBKLASIFIKASITENAGAKERJA

PJTPJK

B11orangbersertifikatminimalSKAsubkualifikasiMadyaMemiliki4(empat)orangbersertifikatminimalSKAsubkualifikasiMadyadenganklasifikasi:Sipil,Mekanikal,Elektrikal,TataLingkungandanManagemenPelaksanaan

B21orangbersertifikatminimalSKAsubkualifikasiUtamaMemiliki4(empat)orangbersertifikatminimalSKAsubkualifikasiMadyadenganklasifikasi:Sipil,Mekanikal,Elektrikal,TataLingkungandanManagemenPelaksanaan

2. SUMBER DAYA MANUSIASUB KLASIFIKASI PEKERJAANUSAHA JASA KONSTRUKSI TERINTEGRASINOKLASIFIKASIKODESUB-KLASIFIKASILINGKUPPEKERJAANKETERANGAN

1TI501JasaTerintegrasiUntukInsfrastrukturTransportasiJasateknikalterintegrasiuntukkonstruksidariinfrastrukturtransportasi(turnkeyproject)termasukdidalamnyaperencanaandanstudisebeluminvestasi,pembuatanpre-elimarydanfinaldesign,estimasibiaya,penjadwalankonstruksi,inspeksidanpenerimaandarikontraktermasukjasateknikalsepertiseleksidanpelatihanpersonildanoperasionaldanpembuatanmanualpemeliharaandanjasateknikallainnyayangdisediakanuntukklienyangmembentukjasaterintegrasiutuhuntukproyekterimajaditermasukdidalamnyakegiatanyangdilakukansecaraterintegrasiantaraperencanaan,pengadaan,danpelaksanaanterimajadi(engineering,procurement,construction)

TI502JasaTerintegrasiUntukKonstruksiPenyaluranAirdanPekerjaanSanitasiJasaTeknikalterintegrasiuntukkonstruksidariinfrastrukturkeairandansanitasi.Termasukdidalamnyaperencanaandanstudisebeluminvestasi,pembuatanpre-elimarydanfinaldesign,estimasibiaya,penjadwalankonstruksi,inspeksidanpenerimaandarikontraktermasukjasateknikalsepertiseleksidanpelatihanpersonildanoperasionaldanpembuatanmanualpemeliharaandanjasateknikallainnyayangdisediakanuntukklienyangmembentukjasaterintegrasiutuhuntukproyekterimajaditermasukdidalamnyakegiatanyangdilakukansecaraterintegrasiantaraperencanaan,pengadaan,danpelaksanaanterimajadi(engineering,procurement,construction)

NOKLASIFIKASIKODESUB-KLASIFIKASILINGKUPPEKERJAANKETERANGAN

TI503JasaTerintegrasiUntukKonstruksiManufakturJasaTeknikalterintegrasiuntukkonstruksidanfasilitasimanufaktur.Termasukdidalamnyaperencanaandanstudisebeluminvestasi,pembuatanpre-elimarydanfinaldesign,estimasibiaya,penjadwalankonstruksi,inspeksidanpenerimaandarikontraktermasukjasateknikalsepertiseleksidanpelatihanpersonildanoperasionaldanpembuatanmanualpemeliharaandanjasateknikallainnyayangdisediakanuntukklienyangmembentukjasaterintegrasiutuhuntukproyekterimajaditermasukdidalamnyakegiatanyangdilakukansecaraterintegrasiantaraperencanaan,pengadaan,danpelaksanaanterimajadi(engineering,procurement,construction)

TI504JasaTerintegrasiUntukKonstruksiFasilitasMinyakdanGasJasaKonsultasiterintegrasiuntukkonstruksidarikonstruksiMinyakdanGasTermasukdidalamnyaperencanaandanstudisebeluminvestasi,pembuatanpre-elimarydanfinaldesign,estimasibiaya,penjadwalankonstruksi,inspeksidanpenerimaandarikontraktermasukjasateknikalsepertiseleksidanpelatihanpersonildanoperasionaldanpembuatanmanualpemeliharaandanjasateknikallainnyayangdisediakanuntukklienyangmembentukjasaterintegrasiutuhuntukproyekterimajaditermasukdidalamnyakegiatanyangdilakukansecaraterintegrasiantaraperencanaan,pengadaan,danpelaksanaanterimajadi(engineering,procurement,construction)

3. PERBEDAAN PERATURAN BARU DAN PERATURAN LAMADapat kita katakana bahwa peraturan LPJK No. 11a tahun 2008 sudah tidak berlaku lagi pada saat ini, dan diganti dengan peraturan LPJK No.2 Tahun 2014 setelah dikonversi. Yang pada awalnya kualifikasi besar kecilnya usaha menggunakan sistem grade (grade 1 s/d grade 7 ) pada peraturan LPJK No. 11a tahun 2008. Kemudian diganti denga mengunakan kualifikasi P, K1, K2, K3, M1, M2, B1, B2. Kualifikasi Badan Usaha Baru pada peraturan LPJK No. 11a tahun 2008 :1) Badan usaha yang berbadan hukum bersifat umum tanpa penglaman atau baru berdiri, dan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam lampiran 2 dan memiliki modal disetor sama atau lebih besar dari Rp. 1 miliar tercantum dalam akta pendirian badan usaha atau perubahanny, dapat diberi kualifikasi Grade 5 dan maksimum diberi 4 (empat) subbidang pekerjaan atau begian subbidang pekerjaan.

2) Badan Usaha kualifikasi Grade 5 baru sebagaimana dimaksug pada ayat (1) setelah 6 (enam) bulan sejak diterbitkan sertifikatnya, dapat menambahkan subbidang atau bagian subbidang pekerjaan baru sesuai dengan perolehan pekerjaan dari subidang atau bagian subbidang pekerjaan yang dimilikinya, dengan melampirkan bukti perolehan pekerjaan tersebut, yang batas jumlahnya sesuai dengan yang ditetapkan untuk kualifikasi Grade 5.

3) Badan Usaha yang berbadan hukum bersifat spesialis tanpa pengalaman atau baru berdiri, dan memenuhi persyaratan sebagaiamana dimaksud dalam lampiran 2, dan memilki modal disetor sama atau lebih besar dari Rp. 1 miliar yang tercantum dalam akta pendirian badan usaha atau perubahnnya, dapat diberi kualifikasi Grede 5 satu bidang pekerjaan atau satu bagian subbidang pekerjaan.

4) Badan Usaha bersifat umum tanpa pengalaman atau beru berdiari, dan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 2, dan memiliki modal kurang dari Rp. 1 miliar dan tercantum dalam akta pendirian badan usaha atau perubahannya, dapat diberi kualifikasi Gred 2 dengan maksimum diberi 4 (empat) subbidang atau bagian subbidang pekerjaan.

5) Badan usaha bersifat spesialis tanpa pengalaman dan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam lampiran 2, dan memiliki modal kurang dari Rp. 1 Miliaar yang tercantum dalam akta pendiri badan usaha atau perubahannya, dapat diberi Grade 2, dengan maksimum diberi satu subbidang atau satu bagian subbidang pekerjaan.

6) Badan usaha asing hanya dapat diberikan kualifikasi Grade 7

7) Ketentuan mengenai persyaratan kualifikasi Gred 7 untuk Badan Usaha asing sebagaian dimaksud pada ayat (6) diatur dalam peraturan LPJK tersendiri.

Dari sini dapat kita ketahui bahwa semakin tinggi Grade yang disandang oleh suatu Badan Usaha, Maka semakain besar pula badan usaha tersebut. Grade 1 adalah Badan Usaha perseorangan, dan meningkatkat sampai pada grade 7.

Sedangkan pada pada peraturan LPJK No.2 Tahun 2014, Kualifikasinya adalah sebagai berikut :

1) subkualifikasi P, memiliki kekayaan bersih sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

2) subkualifikasi K1 memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)3) subkualifikasi K2 memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) hingga Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah)

4) subkualifikasi K3, memilki kekayaan bersih lebih dari Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

5) subkualifikasi M1, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)

6) subkualifikasi M2, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) sampai dengan Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

7) subkualifikasi B1, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah)

8) subkualifikasi B2, memiliki kekayaan bersih paling sedikit Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).

9) Persyaratan pengalaman melaksanakan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6) huruf b sebagai berikut:a. subkualifikasi P tidak dipersyaratkan

b. subkualifikasi K1 tidak dipersyaratkan

c. subkualifikasi K2, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun

d. subkualifikasi K3, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 1.750.000.000,- (satu milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahune. subkualifikasi M1, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun atau memiliki nilai pengalaman tertinggi Rp. 833.000.000,- (delapan ratus tiga puluh tiga juta rupiah) yang diperoleh selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.

f. subkualifikasi M2, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun atau memiliki nilai pengalaman tertinggi pekerjaan subkualifikasi M1 Rp. 3.330.000.000,- (tiga milyar tiga ratus tiga puluh tiga juta rupiah) yang diperoleh selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.

g. subkualifikasi B1, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun atau memiliki nilai pengalaman tertinggi pekerjaan subkualifikasi M2 Rp. 16.600.000.000,- (enam belas milyar enam ratus juta rupiah) yang diperoleh selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.

h. subkualifikasi B2, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan subkualifikasi B1 dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh milyar rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun atau memiliki nilai pengalaman tertinggi pekerjaan subkualifikasi B1 Rp. 83.330.000.000,- (delapan puluh tiga milyar tiga ratus tiga puluh rupiah) yang diperoleh selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.

Disini dapat dilihat bahwa kualifikasi P, K1, K2 adalah kualifikasi badan usaha kecil. Kualifikasi M2, M3 adalah kualifikasi badan usaha menengah. Sedangkan B1, B2 adalah badan usaha besar.

Jadi dapat disempulakan, dari dua peraturan yang ada bahwa praturan yang lama memiliki 7 kualifikasi badan usaha dengan masing masing spesipikasi. sedangkan peraturan yang baru, memiliki 8 kualifikasi badan usaha dengan masing masing spesipikasinya juga.