asma bronkial
DESCRIPTION
ASMATRANSCRIPT
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 1/24
A. PENDAHULUAN
Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang merupakan masalah kesehatan
masyarakat di seluruh dunia. Asma dapat bersifat ringan sampai mengganggu aktivitas
yang berakibat terjadinya penurunan kualitas hidup. Asma dapat terjadi pada anak hingga
orang dewasa. Menurut National Center for Health Statistics of the Centers for Disease
Control and Prevention se banyak 8,9 milyar anak di dunia terkena asma, dengan angka
kematian 255. anak, menurut !"#. $revalensi asma pada anak di indonesia sekitar
%& terjadi pada usia sekolah dasar, dan sekitar ',5& pada usia sekolah menengah
pertama.%
(emajuan ilmu dan teknologi di belahan dunia ini tidak sepenuhnya diikuti dengan
kemajuan penatalaksanaan asma, hal itu tampak dari data berbagai negara yang
menunjukkan peningkatan kunjungan ke unit gawat darurat, rawat inap, kesakitan dan
bahkan kematian karena asma. National Institute of Heallth National Heart, Lung and
Blood Institute (NHLBI) bekerja sama dengan World Health Organiation (WHO), !lo"al
Initiative for #sth$a )*+A- dan (onsensus +nternasional membuat suatu pedoman
tatalaksana asma yang bertujuan sebagai standar penanganan asma, memberikan petunjuk
bagi para dokter dan tenaga kesehatan untuk melakukan penatalaksanaan asma yang
optimal sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian asma, akan tetapi juga
disadari masih banyak permasalahan akibat keterlambatan penanganan baik karena
penderita maupun dokter serta masalah lingkungan fisik baik indoor maupun outdoor.
(arena lingkungan rumah mampu memberikan kontribusi besar terhadap faktor penetus
serangan asma, maka perlu adanya perhatian khusus pada beberapa bagian dalam rumah.
(omponen kondisi lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi serangan asma seperti
keberadaan debu, memelihara binatang yang berbulu )seperti anjing, kuing, burung-, dan
adanya keluarga yang merokok dalam rumah. /isamping itu agent dan host memiliki andilseperti makanan yang disajikan, riwayat keluarga, perubahan uaa, jenis kelamin. %, 2.
0atalaksana asma dibagi menjadi 2 kelompok yaitu tatalaksana pada saat serangan
asma )eksaserbasi akut- dan tatalaksana jangka panjang )aspek kronis-. $ada asma
episodik sering dan asma persisten, selain penanganan pada saat serangan, diperlukan obat
pengendali )controller - yang diberikan sebagai penegahan terhadap serangan asma.1
B. KASUS
I. Identitas
1
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 2/24
ama anak 3
4mur tahun
0anggal lahir
Agama +slam
ama bapak A4mur
Agama
$ekerjaan 6uruh pabrik
$endidikan
ama ibu 7ri
4mur 15 tahun
Agama +slam
$ekerjaan +bu rumah tangga
$endidikan
Alamat
o. M %0anggal masuk 7 %' Maret 2%5
II. Anamnesis
Anamnesa dilakukan seara Alloanamnesis dari +bu pada tanggal %' Maret
2%5 jam %. !+6
a. (eluhan utama sesak nafas
b. iwayat penyakit sekarang
$asien terlihat sesak nafas tiga jam ini. /ua hari yang lalu pasien menderita
batuk pilek )-. 7esak nafas terjadi mendadak saat udara dingin sampai
berbunyi mengi dan terjadi terus:menerus. 7esak menjadi lebih ringan saat
duduk dan memberat saat udara dingin serta kegiatan fisik yang berlebihan.
$asien tidak dalam keadaan demam, pusing, dan mual muntah. 7aat batuk
pilek, pasien sudah diberikan obat warung. 7aat ini pasien belum
mendapatkan pengobatan.
. iwayat penyakit dahulu
$asien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya pada usia ; tahun.
7aat terpapar udara dingin, pasien pernah mengalami sesak dan atau bentol:
bentol.
iwayat rawat inap disangkal
iwayat batuk hanya batuk berdahak dan pilek
dengan ingus ener dua hari lalu
iwayat asma disangkal
d. iwayat penyakit keluarga
iwayat asma disangkal
iwayat alergi obat atau makanan ibu alergi makanan laut
e. iwayat lingkungan dan sosial ekonomi
2
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 3/24
0idak ada perokok dalam lingkungan rumah. <ingkungan sekitar rumah
baik, tidak dekat pabrik. $asien tinggal bersama kedua orangtua dan
kakaknya.
/ata (hususa. iwayat kehamilan
+bu rutin periksa kehamilan setiap satu bulan sekali. !aktu hamil tidak
pernah sakit, tidak mengkonsumsi obat:obatan, alkohol, maupun rokok.
b. iwayat persalinan atau natal
$asien anak kedua dari dua bersaudara, lahir dengan bantuan bidan,
spontan, langsung menangis, dan segera dilakukan inisiasi menyusui dini.
6erat badan saat lahir normal.
. iwayat imunisasi
$asien sudah dilakukan imunisasi wajib lengkapd. iwayat makan dan minum
4sia :1 bulan diberikan A7+. 4sia lebih dari 1 bulan diberikan M$A7+
yaitu A7+ dan susu formula. 4sia tahun makan makanan seperti orang
dewasa dengan frekuensi 1 kali sehari, namun sejak sakit frekuensi makan
minum menurun.
e. iwayat perkembangan dan pertumbuhan anak
4mur $erkembangan
Motorik kasar 1 bulan Miring
Motorik halus 2 bulan 7enyum
7osial ; bulan Mampu tersenyum kepada ibu
(esan perkembangan dan pertumbuhan sesuai umur
III. Pemeriksaan Fisik
$emeriksaan fisik dilakukan tanggal tanggal %' Maret 2%5 =am %.1 !+6
: (eadaan umum tampak sesak ringan dan rewel
: (esadaran co$%os $entis: >ital sign
0ekanan darah tidak ada data
adi %% ?@menit isi dan tegangan ukup
espiratory rate ;; ?@menit tipe nafas thoracoa"do$inal
7uhu 1',9B
: 7tatus interna
(epala kesan mesosefal, 446 normal
Mata konjungtiva anemis ):@:-, sklera ikterik ):@:-, reflek
ahaya )n@n-, edema palpebra ):@:-, dan pupil isokor
)1mm@1mm-
3
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 4/24
"idung napas uping hidung )-, deformitas ):-, sekret )-
warna bening dan ener
0elinga serumen ):@:-, nyeri mastoid ):@:-, dan nyeri tragus
):@:-Mulut bibir sianosis ):-, lidah kotor ):-, ukuran tonsil 0%:%,
faring hiperemis )-, dan karies ):-
<eher tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, =>$
2 )normal-, dan otot bantu nafas )-
0"#A(7
Bor +nspeksi itus ordis tidak tampak
$alpasi nyeri tekan ):-
$erkusi batas jantung dalam batas normal
Auskultasi 7+,7++ )normal- regular, suara tambahan jantung ):-
$ulmo
/e?tra 7inistra
Depan
+nspeksi
$alpasi
$erkusiAuskultasi
etraksi suprasternal )-
/alam batas normal
/alam batas normal!heeCing )-
etraksi suprasternal )-
/alam batas normal
/alam batas normal!heeCing )-
Belakang
+nspeksi
$alpasi
$erkusi
Auskultasi
/alam batas normal
/alam batas normal
/alam batas normal
!heeCing )-
/alam batas normal
/alam batas normal
/alam batas normal
!heeCing )-
Abdomen
+nspeksi $ermukaan datar, warna sama seperti kulit di
sekitar Auskultasi 6ising usus dalam batas normal
$erkusi 0impani seluruh regio abdomen
$alpasi yeri tekan abdomen ):-
Dkstremitas
7uperior +nferior
Akral hangat
#edem
7ianosis
*erak
efleks fisiologisefleks patologis
:
:
:
Aktif
/alam batas normal/alam batas normal
:
:
:
Aktif
4
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 5/24
B0 /alam batas normal /alam batas normal
/alam batas normal
/alam batas normal
7tatus lokalis
$ulmo de?tra et sinistra wheeCing )-
$emeriksaan tambahan
0@>0 )jika diperlukan- ):-
IV. Pemeriksaan Antropometri
: Anak laki:laki umur tahun )66 2 kg E 06 %2 m-
: +M0 66 F 2 F %1,89 )66 kurang-
062 %,;;(esan anak tampak lemah dengan perawakan kurus
V. Resme
$asien anak laki:laki usia tahun datang ke +*/ dengan keluhan sesak
nafas sejak 1 jam yang lalu sampai berbunyi mengi. /ua hari yang lalu, pasien
menderita batuk berdahak dan pilek. $asien belum diberikan obat. 7aat
terpapar udara dingin, pasien pernah mengalami sesak dan atau bentol:bentol.
M$A7+ dini. /ari pemeriksaan fisik didapatkan (4 tampak sesak ringan,
kesadaran co$%os $entis, 0/ tidak diketahui, ;; kali@menit, nadi %%
kali@menit, dan suhu 1',9oB. 0erdapat retraksi suprasternal dan nafas uping
hidung. +B7 tidak melebar, tidak ada gerakan nafas tertinggal, diameter A$G<,
taktil fremitus dalam batas normal. 0erdengar suara wheeCing. $emeriksaan
jantung dan abdomen dalam batas normal. 0erdapat akral dingin pada
ekstermitas, edema dan sianosis tidak ditemukan.
VI. Da!tar "asala#
0abel. /aftar Abnormalitas
5
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 6/24
Anamnesis
%. 7esak nafas 1 jam lalu
2. 6atuk berdahak dan pilek 2 hari lalu
1. /iperingan dengan posisi duduk
;. $/ urtikaria )- saat udara dingin5. M$A7+ dini
$emeriksaan
. afas uping hidung
8. 0akipneu ;; kali@menit
9. 7eret hidung jernih
%. Haring hiperemis%%. etraksi suprasternalis
%2. !heeCing
%1. Akral dingin
%;. +M0 %1,89 ) berat badan kurang-
VII. Diagnosis Banding
/ari daftar masalah diatas, diagnosis bandingnya adalah %. Asma brokhial %, 2, 1, ;, , 8, %%, %2, %1.
2. +nfeksi saluran napas bawah akut
: $neumonia %
: 6ronkitis %, %
: 6ronkiolitis %
1. +nfeksi saluran napas atas akut
: Haringitis %
VIII. Inisial Plan
Asma Bronk#ial dera$at Sedang
+p /? 7 :
# : /arah utin ) "b, <D/, hitung jumlah leukosit dan hitung jenis
leukosit-.
: Hoto ontgen thora? $A dan <ateral
: 7pirometri
+p 0?
: ebulisasi )6eta Agonis )7albutamol M/+- 2:1 kali dengan selang
waktu 2 menit . kemudian nebulasi yang ketiga diberikan beta agonis
antikolinergik )ipratropiumbromida 8:2 tetes-.: Dvaluasi respon pasien
: $emberian oksigen 2:; liter@menit, termasuk saat awal nebulasi.
: Dvaluasi kembali derajat serangan.
: =ika derajat sedang diobservasi diruang rawat sehari, meliputi oksigen
diteruskan, steroid oral )prednison %:2 mg@kg66@hari@'jam-, nebulasi
tiap 2 jam, bila dalam 8:%2 jam ada perbaikan klinis stabil boleh pulang.
=ika dalam %2 jam belum ada perbaikan, dialihkan ke ruang rawat inap.
: awat inap oksigen diteruskan, atasi dehidrasi dan asidosis jika ada,
diberikan steroid iv tiap ':8 jam,nebulisasi tiap %:2 jam, aminofili iv
awal kemudian rumatan.
6
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 7/24
: =ika membaik ;:' kali nebulasi, teruskan nebulasi ;:' jam. =ika dalam
2; jam ada perbaikan klinis stabil boleh pulang.
: =ika dengan steroid dan aminofilin iv tidak membaik atau ada henti
nafas, maka diruan rawat inap intensif.+p M? : Monitoring keadaan umum dan tanda vital.
: Monitoring perbaikan klinis dalam 8:%2 jam.
+p D?
: Menjelaskan pasien dan keluarga tentang jenis, penyebab,
gejala, pengobatan, dan prognosis penyakit
: Menjelaskan untuk tidak merokok didekat pasien
: Mengawasi keadaan pasien
: Haktor resiko Asma
: =ika kambuh langsung dibawa ke 7@(linik terdekat.
Asma Bronk#ial dera$at Ringan+p /? 7 :
# : /arah utin ) "b, <D/, hitung jumlah leukosit dan hitung jenis
leukosit-.
: Hoto ontgen thora? $A dan <ateral
: 7pirometri
+p 0? : ebulisasi )6eta Agonis )7albutamol M/+- % kali .
: espon baik dievaluasi %:2 jam alu boleh pulang.
: $emberian salbutamol oral, kontrol untuk reevaluasi 2;:;8 jam.
+p M? : Monitoring keadaan umum dan tanda vital.
: Monitoring perbaikan klinis dalam 8:%2 jam.
+p D?
: Menjelaskan pasien dan keluarga tentang jenis, penyebab, gejala,
pengobatan, dan prognosis penyakit
: Menjelaskan untuk tidak merokok didekat pasien
: Mengawasi keadaan pasien
: Haktor resiko Asma
: =ika kambuh langsung dibawa ke 7@(linik terdekat.
Asma Bronk#ial dera$at Berat
+p /? 7 :
# : /arah utin ) "b, <D/, hitung jumlah leukosit dan hitung jenis
leukosit-.
: Hoto ontgen thora? $A dan <ateral
: 7pirometri
+p 0?
: ebulisasi )6eta Agonis )7albutamol M/+- 1 kali dengan selang
waktu 2 menit . kemudian nebulasi yang ketiga diberikan beta
agonis antikolinergik )ipratropiumbromida 8:2 tetes-.: Dvaluasi respon pasien buruk.
7
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 8/24
: $emberian oksigen 2:; liter@menit, termasuk saat awal nebulasi.
: /ilakukan pemasangan infus.
: /inilai keadaan klinis, jika sesuai serangan berat dirawat diruan
rawat inap.
: /ilakukan pemeriksaan foto rontgen thora?.
: awata inap.
: awat inap oksigen diteruskan, atasi dehidrasi dan asidosis jika ada,
diberikan steroid iv tiap ':8 jam,nebulisasi tiap %:2 jam, aminofili iv
awal kemudian rumatan.
: =ika membaik ;:' kali nebulasi, teruskan nebulasi ;:' jam. =ika
dalam 2; jam ada perbaikan klinis stabil boleh pulang.
: =ika dengan steroid dan aminofilin iv tidak membaik atau ada henti
nafas, maka diruan rawat inap intensif.+p M? : Monitoring keadaan umum dan tanda vital.
: Monitoring perbaikan klinis dalam 8:%2 jam.
+p D?
: Menjelaskan pasien dan keluarga tentang jenis, penyebab, gejala,
pengobatan, dan prognosis penyakit
: Menjelaskan untuk tidak merokok didekat pasien
: Mengawasi keadaan pasien
: Haktor resiko Asma
: =ika kambuh langsung dibawa ke 7@(linik terdekat.
Pnemonia
+p./? % 7 :
# : /arah utin ) "b, <D/, hitung jumlah leukosit dan hitung jenis
leukosit-
: Hoto ontgen thora? $A dan <ateral
+p.0? : #2 dengan kanul nasal 2:; <@menit
: +nfus aBl ,9& maintenane.
umus darrow F 5,2 kg ? % F 52. 52? ' tetes mikro F
1%2@2;jam F %1 tetes@jam. %1@' menitF 22 tpm
: Ampiilin +njeksi +.M 25:5 mg@kg@kali setiap ' jam : $araetamol %:2mg@kgbb tiap ;:' jam
+p.M? : Monitoring keadaan umum dan tanda vital
: Monitoring laboratorium
: 6alane airan
+p.D?
: Menjelaskan pasien dan keluarga tentang jenis, penyebab, gejala,
pengobatan, dan prognosis penyakit
: Menjelaskan untuk tidak merokok didekat pasien
: Mengawasi keadaan pasien
: Ddukasi tentang manfaat dan jadwal imunisasi: Haktor resiko pneumonia
8
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 9/24
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 10/24
. Makanan )bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan, kaang,
makanan laut, susu sapi, telur-
d. #bat:obatan tertentu )misalnya golongan aspirin, 7A+/, "eta&
"loc'er dll-e. 6ahan yang mengiritasi )misalnya parfum, household s%ra dll-
f. Dkspresi emosi berlebih
g. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
h. $olusi udara di luar dan di dalam ruangan
i. *ercise induced asth$a, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas tertentu
j. $erubahan uaa
6. Haktor:faktor yang mempengaruhi terjadinya asma5,'
%- $emiuAlergen dalam ruangan seperti tungau, debu rumah, binatang berbulu
)anjing, kuing, tikus-, alergen keoak, jamur, kapang, ragi, serta pajanan
asap rokok.
2- $emau
hinovirus, oCon, pemakaian + agonist.
1- $enetus
+nfeksi viral saluran napas, aeroalergen seperti bulu binatang, alergen
dalam rumah )debu rumat, keoa, jamur-, seasonal aeroalergen seperti
serbuk sari, asap rokok, polusi udara, pewangi udara, alergen di tempat
kerja, udara dingin dan kering, olahraga, menangis, tertawa,
hiperventilasi, dan kondisi komorbid )rinitis, sinusitis, dan
gastroesofageal refluks-.
+. Patogenesis
Asma merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang reversibel dan
ditandai oleh serangan batuk, mengi dan dispnea pada individu dengan jalan
nafas hiperreaktif. 0idak semua asma memiliki dasar alergi, dan tidak semua
orang dengan penyakit atopik mengidap asma. Asma mungkin bermula pada
semua usia tetapi paling sering munul pertama kali dalam 5 tahun pertama
kehidupan. Mereka yang asmanya munul dalam 2 dekade pertama kehidupan
lebih besar kemungkinannya mengidap asma yang diperantarai oleh +gD dan
10
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 11/24
memiliki penyakit atopi terkait lainnya, terutama rinitis alergika dan dermatitis
atopik.
<angkah pertama terbentuknya respon imun adalah aktivasi limfosit 0 oleh
antigen yang dipresentasikan oleh sel:sel aksesori, yaitu suatu proses yang
melibatkan molekul -a.or Histoco$%a"ilit Co$%le* atau M"B )M"B kelas
++ pada sel 0 B/; dan M"B kelas + pada sel 0 B/8-. 7el dendritik merupakan
Antigen Precenting Cells )A$B- utama pada saluran respiratori. 7el dendritik
terbentuk dari prekursornya di dalam sumsum tulang, lalu membentuk jaringan
yang luas dan sel:selnya saling berhubungan di dalam epitel saluran respiratori.
(emudian, sel:sel tersebut bermigrasi menuju kumpulan sel:sel limfoid di
bawah pengaruh *M:B7H, yaitu sitokin yang terbentuk oleh aktivasi sel epitel,
fibroblas, sel 0, makrofag, dan sel mast. 7etelah antigen ditangkap, sel dendritik
pindah menuju daerah yang banyak mengandung limfosit. /i tempat ini,
dengan pengaruh sitokin:sitokin lainnya, sel dendritik menjadi matang sebagai
A$B yang efektif.
eaksi fase epat pada asma dihasilkan oleh aktivasi sel:sel yang sensitif
terhadap alergen +g:D spesifik, terutama sel mast dan makrofag. $ada pasien
dengan komponen alergi yang kuat terhadap timbulnya asma, basofil juga ikut
berperan. eaksi fase lambat pada asma timbul beberapa jam lebih lambat
dibanding fase awal. Meliputi pengerakan dan aktivasi dari sel:sel eosinofil, sel
0, basofil, netrofil, dan makrofag. =uga terdapat retensi selektif sel 0 pada
saluran respiratori, ekspresi molekul adhesi, dan pelepasan ne/l generated
$ediator . 7el 0 pada saluran respiratori yang teraktivasi oleh antigen, akan
mengalami polarisasi ke arah 0h2, selanjutnya dalam 2 sampai ; jam pertama
fase lambat terjadi transkripsi dan transaksi gen, serta produksi mediator proinflamasi, seperti +<2, +<5, dan *M:B7H untuk pengerahan dan aktivasi sel:sel
inflamasi. "al ini terus menerus terjadi, sehingga reaksi fase lambat semakin
lama semakin kuat.
$ada re$odeling saluran respiratori, terjadi serangkaian proses yang
menyebabkan deposisi jaringan penyambung dan mengubah struktur saluran
respiratori melalui proses dediferensiasi, migrasi, diferensiasi, dan maturasi
struktur sel. (ombinsai antara kerusakan sel epitel, perbaikan epitel yang
berlanjut, ketidakseimbangan Matri's -etallo%roteinase )MM$- dan 0issue
11
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 12/24
Inhi"itor of -etallo%roteinase )0+M$-, produksi berlebih faktor pertumbuhan
profibrotik atau 0ransfor$ing !ro/th 1actors )0*H:I-, dan proliferasi serta
diferensiasi fibroblas menjadi miofibroblas diyakini merupakan proses yang
penting dalam remodelling. Miofibroblas yang teraktivasi akan memproduksi
faktor:faktor pertumbuhan, kemokin, dan sitokin yang menyebabkan proliferasi
sel:sel otot polos saluran respiratori dan meningkatkan permeabilitas
mikrovaskular, menambah vaskularisasi, neovaskularisasi, dan jaringan saraf.
$eningkatan deposisi matriks molekul termasuk kompleks proteoglikan pada
dinding saluran respiratori dapat diamati pada pasien yang meninggal akibat
asma. "al tersebut seara langsung berhubungan dengan lamanya penyakit.
*ambar %. $atogenesis Asma
"ipertrofi dan hiperplasia otot polos saluran respiratori serta sel goblet dan
kelenjar submukosa terjadi pada bronkus pasien asma, terutama yang kronik
dan berat. 7eara keseluruhan, saluran respiratori pasien asma, memperlihatkan
perubahan struktur saluran respiratori yang bervariasi dan dapat menyebabkan penebalan dinding saluran respiratori. 2e$odeling juga merupakan hal penting
pada patogenesis hiperaktivitas saluran respiratori yang non spesifik, terutama
pada pasien yang sembuh dalam waktu lama )lebih dari %:2 tahun- atau yang
tidak sembuh sempurna setelah terapi inhalasi kortikosteroid.
*ejala asma, yaitu batuk sesak dengan mengi merupakan akibat dari
obstruksi bronkus yang didasari oleh inflamsai kronik dan hiperaktivitas
bronkus.5
12
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 13/24
+nhalasi alergen akan mengaktifkan sel mast intralumen, makrofag alveolar,
nervus vagus dan mungkin juga epitel saluran nafas. $eregangan vagal
menyebabkan refleks bronkus, sedangkan mediator inflamasi yang dilepaskan
oleh sel mast dan makrofag akan membuat epitel jalan nafas lebih permeabel
dan memudahkan alergen masuk ke dalam submukosa sehingga memperbesar
reaksi yang terjadi. 5
*ambar 2. $roses imunologis spesifik dan non:spesifik
Mediator inflamasi seara langsung maupun tidak langsung menyebabkan
serangan asma, melalui sel efektor sekunder seperti eusinofil, netrofil,
trombosit dan limfosit. 7el:sel inflamasi ni juga mengeluarkan mediator yang
kuat seperti leukotrien, tromboksan, Platelet #ctivating 1actors )$AH- dan
protein sititoksis memperkuat reaksi asma. (eadaan ini menyebabkan inflamasi
yang akhirnya menimbulkan hiperaktivitas bronkus.5
,. -anda dan e$ala
13
*ejalaHaktor isiko
"iperaktivitas
6ronkus
#bstruksi
6ronkus
Haktor isiko Haktor isiko
+nflamasi
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 14/24
a. 6ersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
b. *ejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
. *ejala timbul@ memburuk terutama malam@ dini hari
d. /iawali oleh faktor penetus yang bersifat individu
e. espons terhadap pemberian bronkodilator
0abel %. $embagian derajat penyakit asma pada anak
0abel 2.$erbedaan serangan asma 8
14
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 15/24
/. -ata Laksana0atalaksana serangan asma sedang 8
a. ebulisasi diberikan hingga airan obat dalam labu habis atau dihentikan
bila airan obat telah terpakai setengahnya
b. $emberian antikolinergik dalam nebulisasi, langsung sejak awal atau
sebagai obat nebulisasi lapis kedua
. 4ntuk pasien yang sudah menggunakan steroid hirupan )M/+- sebagai obat
pengendali namun masih mendapat serangan, apakah dosisnya digandakan,
atau langsung diberi steroid sistemik
15
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 16/24
d. $emberian beta:agonis seara parenteral )+>, subkutan- untuk serangan
asma belum laCim dilakukan.
e. $enggunaan beta:agonis untuk nebulisasi berulang, dosisnya sama, atau
dosis terbagif. $emberian mukolitik dalam airan inhalasi dapat memperburuk gejala batuk
dan penyempitan saluran napas.
g. Hisioterapi dada tidak bermanfaat pada pasien dengan otot napas yang
normal.
h. "idrasi dengan volume airan melebihi yang diperlukan tidak bermanfaat
keuali pada anak yang mengalami dehidrasi.
16
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 17/24
17
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 18/24
18
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 19/24
*ambar ;. #bat asma jangka panjang yang beredar di +ndonesia 8
19
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 20/24
FARINI-IS
A. /efinisi
Haringitis adalah penyakit inflamasi dari mukosa dan submukosa pada
tenggorokan. =aringan yang terkena meliputi orofaring, nasofaring, hipofaring,
tonsil, dan adenoid.9 Haringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat
disebabkan oleh virus );:'&-, bakteri )5:;&-, alergi, trauma, toksin, dan lain:
lain.%
6. Dtiologi
Haringitis akut
Haringitis (ronik
$ada Haringitis kronik,faktor:faktor yang berpengaruh%%
a- +nfeksi persisten di sekitar faring. $ada rhinitis dan sinusitis kronik, muus
purulent seara konstan jatuh ke faring dan menjadi sumber infeksi yang
konstan. 0onsillitis kronik dan sepsis dental juga bertanggung jawab dalam
menyebabkan faringitis kronik dan odinofagia yang rekuren.
b- 6ernapas melalui mulut. 6ernapas melalui mulut akan mengekspos faring ke
udara yang tidak difiltrasi, dilembabkan dan disesuaikan dengan suhu tubuhsehingga menyebabkan lebih mudah terinfeksi. 6ernapas melalui mulut biasa
disebabkan oleh
a. #bstruksi hidung
b. #bstruksi nasofaring
. *igi yang menonjol
d. (ebiasaan
- +ritan kronik. Merokok yang berlebihan, mengunyah tembakau, peminum
minuman keras, makanan yang sangat pedas semuanya dapat menyebabkan
faringitis kronik.
20
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 21/24
d- $olusi lingkungan. Asap atau lingkungan yang berdebu atau uap industry juga
menyebabkan faringitis kronik.
B. Haktor risiko
a. Buaa dingin dan musim flu
b. (ontak dengan pasien penderita faringitis karena penyakit ini dapat menular
melalui udara
. Merokok, atau terpajan oleh asap rokok
d. +nfeksi sinus yang berulang
e. Alergi
/. 0anda dan *ejala
0anda dan gejala faringitis dibedakan berdasarkan etiologinya, yaitu%2
%. >irus
a. =arang ditemukan tanda dan gejala yang spesifik. Haringitis yang
disebabkan oleh virus menyebabkan rhinorrhea, batuk, dan konjungtivitis.
b. *ejala lain dari faringitis penyebab virus yaitu demam yang tidak terlalu
tinggi dan sakit kepala ringan.
. $ada penyebab rhinovirus atau oronavirus, jarang terjadi demam, dan tidak
terlihat adanya adenopati servikal dan eksudat faring.d. $ada penyebab virus influenCa, gejala klinis bisa tampak lebih parah dan
biasanya timbul demam, myalgia, sakit kepala, dan batuk.
e. $ada penyebab adenovirus, terdapat demam faringokonjungtival dan
eksudat faring. 7elain itu, terdapat juga konjungtivitis.
f. $ada penyebab "7>, terdapat inflamasi dan eksudat pada faring, dan dapat
ditemukan vesikel dan ulkus dangkal pada palatum molle.
2. 6akteri
Haringitis dengan penyebab bakteri umumnya menunjukkan tanda dan gejala
berupa lelah, nyeri@pegal tubuh, menggigil, dan demam yang lebih dari 18B.
Haringitis yang menunjukkan adanya mononukleosis memiliki pembesaran
nodus limfa di leher dan ketiak, tonsil yang membesar, sakit kepala, hilangnya
nafsu makan, pembesaran limpa, dan inflamasi hati.
Manifestasi meliputi yeri 0enggorokan, 7ulit Menelan, serak, batuk, /emam,
Mual, malaise, (elenjar <imfa <eher Membengkak, 0onsil kemerahan,
Membran faring tampak merah, Holikel tonsil dan limfoid membengkak dan di
selimuti oleh eksudat, yeri tekan nodus limfe servikal, <esu dan lemah, nyeri
21
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 22/24
pada sendi:sendi otot, dan nyeri pada telinga,nodus limfe servikal membesar dan
mengeras, lendir yang terkumpul dalam tenggorokan dan dikeluarkan dengan
batuk, kesulitan menelan.
D. $atogenesis
6akteri 7. $yogenes memiliki sifat penularan yang tinggi dengan droplet udara
yang berasal dari pasien faringitis. /roplet ini dikeluarkan melalui batuk dan
bersin. =ika bakteri ini hinggap pada sel sehat, bakteri ini akan bermultiplikasi dan
mensekresikan toksin. 0oksin ini menyebabkan kerusakan pada sel hidup dan
inflamasi pada orofaring dan tonsil. (erusakan jaringan ini ditandai dengan adanya
tampakan kemerahan pada faring.5 $eriode inkubasi faringitis hingga gejala munul
yaitu sekitar 2; J 2 jam.%2
6eberapa strain dari 7. $yogenes menghasilkan eksotoksin eritrogenik yang
menyebabkan berak kemerahan pada kulit pada leher, dada, dan lengan. 6erak
tersebut terjadi sebagai akibat dari kumpulan darah pada pembuluh darah yang
rusak akibat pengaruh toksin%2
H. 0erapi
H* trohes dan simptomatik.
D. RINKASAN
$asien anak laki:laki usia tahun datang ke +*/ dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 jam yang lalu sampai berbunyi mengi. /ua hari yang lalu, pasien menderita
batuk berdahak dan pilek. $asien belum diberikan obat. 7aat terpapar udara dingin,
pasien pernah mengalami sesak dan atau bentol:bentol. M$A7+ dini. /ari pemeriksaan
fisik didapatkan (4 tampak sesak ringan, kesadaran co$%os $entis, 0/ tidak
22
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 23/24
diketahui, ;; kali@menit, nadi %% kali@menit, dan suhu 1',9oB. 0erdapat retraksi
suprasternal dan nafas uping hidung. +B7 tidak melebar, tidak ada gerakan nafas
tertinggal, diameter A$G<, taktil fremitus dalam batas normal. 0erdengar suara
wheeCing. $emeriksaan jantung dan abdomen dalam batas normal. 0erdapat akral
dingin pada ekstermitas, edema dan sianosis tidak ditemukan.
/iusulkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang berupa darah rutin ) "b,
<D/, hitung jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit-. Hoto ontgen thora? $A dan
<ateral dan 7pirometri. 4ntuk penanganannya, ebulisasi )6eta Agonis )7albutamol
M/+- 2:1 kali dengan selang waktu 2 menit . kemudian nebulasi yang ketiga diberikan
beta agonis antikolinergik )ipratropiumbromida 8:2 tetes-. (emudian di evaluasi
respon pasien, seterlah itu diberi oksigen 2:; liter@menit, termasuk saat awal nebulasi.
Dvaluasi kembali derajat serangan. =ika derajat sedang diobservasi diruang rawat sehari,
meliputi oksigen diteruskan, steroid oral )prednison %:2 mg@kg66@hari@'jam-, nebulasi
tiap 2 jam, bila dalam 8:%2 jam ada perbaikan klinis stabil boleh pulang. =ika dalam %2
jam belum ada perbaikan, dialihkan ke ruang rawat inap.
DAF-AR PUS-AKA
%. 4(( $ulmonologi $$ +/A+. $edoman asional Asma Anak. 4(( $ulmonologi
2;.
2. +sselbaher. "arrison $rinsip:prinsip +lmu $enyakit dalam. Ddisi %1. >olume 1.
Dditor Ddisi bahasa +ndonesia Ahmad ". Asdie. $enerbit 6uku (edokteran D*B
=akarta, 2.
1. Hordiastiko. Asma dan 7eluk:6eluknya 7imposium awam, Mengetahui /iagnosis
dan $engobatan Asma. $/$+. 7emarang. 25.
23
7/17/2019 Asma Bronkial
http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568e2599add08 24/24
;. #K6yrne $, 6ateman D/, 6ousLuet =, Blark 0, $aggario $, #hta (, dkk. *lobal
+nitiative Hor Asthma. Medial Bommuniations esoures, +n E 2'.
5. /irektorat =enderal $$M $<$, /epartemen (esehatan epublik +ndonesia.
$edoman $engendalian $enyakit Asma. /epartemen (esehatan + E29E 5:%%.
'. elson 0e?tbook of $ediatris Bhildhood Asthma. Dlsevier 7iene )47A-E21.
. 7upriyatno 6, !ahyudin 6. $atogenesis dan $atofisiologi Asma Anak. dalam
ahajoe , 7upriyatno 6, 7etyanto /6, penyunting. 6uku Ajar espirologi
Anak. edisi pertama. =akarta 6adan $enerbit +/A+ E 28. h.85:9'
8. (onsensus asional Asma Anak. 7ari $ediatri, >ol. 2, o. %, =uni 2 5 J ''
9. usmarjono dan "ermani 6. #dinofagia. 6uku Ajar +lmu (esehatan 0elinga
"idung 0enggorokan (epala <eher. Ddisi (eenam. Betakan ke:5. 6alai $enerbitH(4+. =akarta 2%
%. usmarjono dan 7oepardi DA. Haringitis, 0onsilitis, dan "ipertrofi Adenoid. 6uku
Ajar +lmu (esehatan 0elinga "idung 0enggorokan (epala <eher. Ddisi (eenam.
Betakan ke:5. 6alai $enerbit H(4+. =akarta. 2%
%%. Aerra =. $haryngitis in Dmergeny Mediine. 2%. /iambil dari
http@@emediine.medsape.om@artile@';1;:overviewNa%99
%2. <ipsky M7, (ing M7. 6lueprints Hamily Mediine. $hiladelphia <ipinottE 2%