aspek-aspek pembelajaran bahasa (win,pen,fik,din)
TRANSCRIPT
ASPEK-ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA
1. PENDAHULUAN
Keterampilan bahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara, menyimak,
menulis, dan membaca. Dalam berbicara, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan
menggunakan bahasa lisan. Kemudian, dalam menyimak si penerima pesan berupaya
memberi makna terhadap bahasa lisan yang disampaikan orang lain. Selanjutnya, dalam
menulis si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa tulis.
Dipihak lain, dalam membaca si penerima pesan berupaya memberikan makna terhadap
bahasa tulis yang disampaikan orang lain.
Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi
dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang
keberhasilannya, antara lain tergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang
dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi sebagai manager, jaksa, pengacara, guru, dan
wartawan.
Ada 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu berbicara, mendengar (menyimak),
membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan
berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan
berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif. Untuk
menguasai keempat jenis keterampilan berbahasa tersebut seseorang harus menguasai
sejumlah keterampilan mikro.
Berbicara dan mendengarkan adalah dua jenis keterampilan berbahasa lisan yang
sangat erat kaitannya. Berbicara bersifat produktif sedangkan mendengarkan bersifat
reseptif. Dua jenis keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menulis dan membaca.
Keduanya merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam tulis. Menulis merupakan
kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca bersifat reseptif.
1
A. Ketrampilan Berbicara
Ketrampilan interaksi mengharuskan pembelajar untuk membuat keputusan
tentang komunikasi, seperti apa yang dikatakan, bagaimana mengatakannya, dan
apakah yang dikatakan itu, akan dijelaskan dan dibicarakan lagi lebih lanjut, sesuai
dengan apa yang menjadi maksud dari penutur, dengan tetap menjaga hubungan yang
telah terjalin dengan lawan bicara. Perhatikan bahwa konsep mengenai mana yang
benar dan mana yang salah dalam sebuah percakapan akan sangat tergantung pada
apa yang kita katakana, sejauh mana kita berhasil mengatakannya, apakah ada
gunanya untuk membicarakan maksud kita itu, apa niatan kita sebenarnya dan jenis
hubungan apa yang ingin kita jalin dengan lawan bicara kita. M. Bygate, 1987.
Komunikasi lisan mencakup penggunaan bahasa secara transaksional yang
bertujuan untuk mempertukarkan informasi, serta penggunaan secara interaksional,
yaitu fungsi-fungsi sosial dari berbicara. Struktur-struktur interaksional didalam kelas
bisa sangat berpengaruh terhadap tingkat sejauh mana guru dan siswa berkomunikasi
dan jenis-jenis pilihan wacana yang tersedia bagi siswa. Para pembelajar
mempergunakan beberapa strategi komunikasi yang dapat memfasilitasi rencana
produksi lisan. Guru dapat membantu siswa untuk menguasai beberapa strategi yang
penting dalam tugas-tugas komunikasi.
Berikut hal-hal yang akan dibahas tentang perkembangan dari kemampuan
bicara dalam kaitannya dengan bermacam-macam situasi percakapan. Beberapa hal
yang akan kita bahas disini adalah :
1. Apa saja masalah-masalah yang terkait dengan pengembangan bahasa lisan kedua?
2. Apa saja jenis-jenis situasi percakapan yang ada?
3. Bagaimana cara bahasa digunakan dalam situasi-situasi percakapan?
4. Pertimbangan apa yang perlu diperhatikan didalam merancang kegiatan berbicara?
5. Apa saja contoh-contoh dari tugas berbicara?
2
A.1 Berbicara dalam kelas Bahasa Kedua
Siswa-siswa bahasa kedua bisa mendapatkan bahasa lisan yang bersifat statis.
Misalnya deskripsi dari sebuah pemandangan, obyek atau petunjuk-petunjuk untuk
mencapai tempat tertentu, petunjuk untuk membuat gambar tertentu atau uraian tentang
cara membuat model tertentu. Namun teks lisan juga bisa bersifat dinamis, seperti
misalnya bercerita atau menguraikan tentang sebuah kejadian yang terjadi di beberapa
tempat dan waktu yang berbeda dimana kejadian ini terdiri dari beberapa episode dan
ditiap episodenya pelakunya berbeda-beda. Selanjutnya, teks lisan juga bisa bersifat
abstrak, yaitu dimana penutur mengungkapkan ide-ide atau keyakinan mereka tentang
topik yang tidak bersifat konkrit (Brown dan Yule, 1983). Siswa juga bisa diberi
sample-sample bahasa dalam bentuk video atau film yang menyajikan penggunaan
bahasa secara dinamis (ucapan salam, ucapan selamat tinggal, urut-urutan tanya-jawab,
rutin-rutin verbal, strategi-strategi kemunikasi) yang akan sekaligus menunjukkan
perilaku non verbal ( gesture, postur, dan mimik wajah).
Kemampuan bahasa lisan memerlukan pengetahuan tentang bahasa yang
digunakan (tata bahasa, kosakata, penggunaan bentuk yang tepat untuk fungsi tertentu),
dan ketrampilan untuk mengkomunikasikan pesan (penggunaan formula verbal untuk
menyesuaikan terhadap kata-kata, menjelaskan maksud yang sama dengan kata-kata
lain mengulang kembali apa yang sudah dikatakan, mengisi kekosongan pembicaraan,
sarana-sarana untuk mengucapkan keraguan). Dalam situasi interaksi, siswa harus
belajar antara lain bagaimana menegosiasikan makna, bagaimana memperkenalkan atau
mengubah topic, bagaimana membuka dan menutup percakapan dengan lawan bicara
yang berbeda-beda (Bygate, 1987).
Pengembangan “kompetensi percakapan” dalam konteks kelas memiliki
beberapa kesulitan, terutama karena tiap-tiap penutur harus diberi kesempatan untuk
berbicara dan harus ada orang yang mendengarkan dan merespon pesan dari pembelajar.
Pada saat yang sama, pembelajar harus didorong untuk melakukan komunikasi lewat
sistem bahasa yang “ direduksi/disederhanakan”. Para pembejar juga perlu diajari
bagaimana mengatasi kekurangan-kekurangan pada profisiensi bahasa kedua mereka
dengan menggunakan strategi-strategi komunikasi, misalnya dengan sirkumlokusi, “
berbicara berputar”, menjelaskan sesuatu dengan kata-kata lain yang lebih banyak
3
jumlahnya, paraphrase, gesture/gerak tubuh. Selain itu siswa juga perlu diberi model-
model atau contoh dari gaya interaksi yang sukses yang ditunjukkan lewat media (kaset
video dan audio, film, program televise), simulasi percakapan (permainan peran dan
sosio drama) dan kesempatan berinteraksi langsung dengan penutur asli (Scarcelle,
1990)
A.2 Jenis-jenis situasi percakapan
Komunikasi lisan dapat terjadi dalam beberapa jenis situasi. Peserta dari sebuah
percakapan bisa berinteraksi dalam kapasitas sebagai teman, sebagai orang asing,
sebagai orang yang bersikap netral, atau bersikap simpatik, sebagai atasan atau
bawahan, sebagai guru atau siswa, dengan berbagai macam lingkungan social seperti
rumah teman, stasiun kereta api, kantor dokter, lorong disebelah sebuah bangunan, atau
dijalanan. Tujuan dari interaksi itu juga bermacam-macam. Mulai dari bertanya jam,
sampai bertanya kepada teman apa yang akan ia lakukan pada akhir minggu ini.
1. Percakapan Transaksional
Percakapan yang bertujuan untuk saling bertukar informasi. Mencakup
pemberian informasi dan menerima informasi tentang fakta, kejadian,
kebutuhan, opini, sikap, dan perasaan.
Contohnya polisi memberi petunjuk jalan pada seorang pelancong, seorang anak
yang meminta pendapat orang tuanya tentang keinginannya untuk membeli
sepeda. Atau guru yang bertanya kepada siswa tentang sikap mereka terhadap
budaya lain.
2. Percakapan Interaksional
Percakapan yang dimaksudkan untuk menjalankan fungsi-fungsi sosial dari
bahasa. Mencakup salam, berpamitan, memperkenalkan diri,mengucapkan
terima kasih dan meminta maaf. Fungsi-fungsi ini dilakukan untuk
mengindikasikan sifat dari hubungan sosial antar orang atau untuk menunjukkan
rasa solidaritas terhadap orang lain yang dianggap setara. Selama
berlangsungnya percakapan para pelaku percakapan bisa menegosiasikan peran
4
mereka masing-masing dengan memberikan saran, meminta, memberi petunjuk,
memberi nasihat, memberi peringatan, berusaha meyakinkan atau memuji.
Contoh kalimat :
a. “ sebaiknya kamu mengerjakan PR mu.”
b. “ saya harap kamu sudah ada dikelas ketika bel berbunyi, kalau tidak awas!”
c. “ itu ide yang bagus sekali, teman”.
Contoh-contoh diatas mencerminkan penekanan social yang berbeda-beda dari
para pelaku percakapan.
Percakapan dikendalikan oleh beberapa aturan wacana. Aturan wacana adalah
strategi-strategi verbal yang digunakan untuk mendapatkan perhatian seseorang,
mengawali sebuah topik, menghentikan atau mengganti topik pembicaraan dan
menyela penutur (Kramsch, 1981)
A.3 Berbicara dalam Situasi Interaktif
Richards (1985) berpendapat bahwa pembelajar perlu memperhatikan
bagaimana penggunaan bahasa bisa mencerminkan kebutuhan komunikatif yang tidak
disampaikan secara terang-terangan. Ini bisa terlihat pada kegiatan-kegiatan permainan
peran dimana siswa diminta untuk melakukan fungsi komunikatif tertentu dalam situasi
interaksional tertentu.
Contoh situasi untuk permainan peran.
Situasi A
Guru kepada siswa “aku adalah temanmu yang sedang sakit dan kamu datang
menjengukku. Kamu ingin tahu apa yang kurasakan. Kamu juga ingin menceritakan
kepadaku apa yang terjadi disekolah”.
Situasi B
Guru kepada siswa “Kamu membeli sebuah kipas angin kemarin dan mendapati bahwa
kipas angina tersebut rusak. Kamu membawanya kembali ke took untuk ditukarkan.
Saya adalah penjaga toko yang menjualnya pada kamu.
5
Dari kedua contoh diatas, pembelajar diberitahu unsur-unsur dasar dari sebuah
percakapan, yaitu :
1. Situasi (Rumah, Toko elektronik)
2. Pelaku (Teman yang sakit, penjaga toko yang pernah ditemui sebelumnya)
3. Tujuan (Bertanya mengenai penyakit dan menceritakan kejadian-kejadian
disekolah, memberitahukan kondisi dari kipas angin yang dibeli sebelumnya dan
meminta diganti)
A.4 Pertimbangan-pertimbangan dalam mengajar
Papalia (1983: 50-52) menyarankan untuk menggunakan beberapa teknik tingkat
dasar yang sesuai bagi level pemula untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dari
komunikasi secara terkendali menjadi komunikasi secara spontan, seperti yang berikut
ini.
a) Adaptasi dan variasi dialog
Gunakan ekspresi-ekspresi yang ada dalam dialog yang sudah diberikan tadi
untuk :
1. Menyapa teman______________
2. Berpamitan kepada teman ___________________
3. Mengatakan kepada teman bahwa anda akan bertemu dia lagi kapan-
kapan___________________
4. Bertanya kepada teman tentang perkembangan terbaru_______________
5. Berkata kepada teman “sampai nanti”_______________
b) Dialog terarah
Contoh : gunakan dialog yang sudah diberikan sebagai petunjuk dan buatlah
percakapan dengan situasi-situasi berikut. Anda bertemu teman, Tika, di koridor
sekolah, dan :
1. Menyapa satu sama lain
2. Bertanya bagaimana kabar Dyah
6
3. Tika menjawab bahwa Dyah sedang sakit radang tenggorokan
4. Anda berkata bahwa anda prihatin mendengarnya
5. Tika berkata terima kasih
c) Apa jawaban anda?
Berikan jawaban yang tepat untuk situasi-situasi berikut. Contoh :
1. Anda tiba disekolah dan seorang teman menyapa anda : “Apa kabar?”
Jawaban Anda : __________
d) Apa yang anda lakukan?
Hal-hal yang perlu dilakukan. Guru memberikan daftar kata kerja kepada siswa
dan kemudian meminta siswa memilih dari kata-kata kerja itu lima hal yang
meraka lakukan setiap hari.
e) Menyatakan keinginan
Lengkapi kalimat-kalimat yang tidak lengkap berikut ini. Contoh:
Aku ingin _________ ; aku memerlukan_________ ; aku hendak________;
kalau
cuacanya panas begini, aku ingin_______; cuacanya sangat
dingin____________;
Ketika aku bepergian aku akan membawa__________ ; dsb.
f) Mengungkapkan perasaan
Contoh: Buatlah percakapan di mana Anda menerima panggilan telepon yang
mengabarkan kepada Anda bahwa Anda telah memenangkan lotere. Ungkapkan
rasa heran Anda, lalu ungkapkan rasa senang Anda. Sekarang Anda telah
menjadi kaya raya. Ceritakan kepada orang yang menelepon Anda itu tentang
apa yang akan Anda lakukan dengan uang itu.
g) Membuat daftar dan memberikan informasi
Contoh:
7
- Membuat daftar dari barang-barang belanjaan yang Anda perlukan untuk
mengadakan pesta.
- Lima jenis olahraga yang ingin Anda lakukan saat piknik.
- Memberitahukan kepada guru atau teman sekelas bahwa Anda hendak
belanja untuk pesta.
Memberitahukan kepada teman-teman sekelas tentang olahraga apa yang ingin
Anda lakukan saat piknik sekolah.
h) Membuat prediks
- Memprediksikan belanjaan apa yang akan dibeli ibu Anda.
- Memprediksikan apa yang akan dipesan teman terbaik Anda ketika makan di
resroran.
- Memprediksikan kondisi cuaca besok.
i) Membuat laporan secara lisan
Contoh: membuat dialog untuk situasi berikut ini. Anda adalah siswa baru di
sekolah dan membutuhkan bantuan dari seorang teman. Ajukan pertanyaan
kepada seorang teman apakah dia tahu P. Ali, seorang guru bahasa Inggris.
Teman Anda menjawab bahwa dia kenal guru itu dan bahwa guru itu ada di
ruangan 2.1.08
j) Wawancara
Contoh: mewawancarai seorang teman dan kemudian melaporkan informasi
yang didapatkan dari wawancara itu kepada kelas. Topik-topik yang bisa
ditanyakan dalam wawancara antara lain adalah olahraga, makanan, hal-hal yang
disukai, hal-hal yang tidak disukai, keluarga, masalah-masalah di sekolah, hobi,
teman-teman, pekerjaan, dsb.
k) Permainan peran
Contoh: siswa secara berpasangan membuat dialog untuk situasi-situasi seperti
yang berikut ini. Seorang teman Anda, Carla, ingin menonton film pada hari
Jumat malam dengan beberapa temannya. Tapi dia terkena flu dan ayahnya
melarang dia keluar rumah. Dia ingin membujuk ayahnya bahwa menonton
bioskop tidak akan memperburuk kondisinya. Setelah tiap pasangan memainkan
8
peran di depan kelas, kemudian siswa-siswa dapat melakukan voting untuk
menentukan siswa mana yang mengajukan argumen yang paling meyakinkan).
l) Melakukan percakapan
Contoh: seorang siswa asing dari program pertukaran siswa yang ada di sekolah
Anda baru saja tiba di kota Anda. Teman dekat Anda sudah bertemu dengan
siswa asing ini tapi Anda belum. Anda bertanya kepada teman dekat Anda
tentang siswa baru itu. Anda dan teman Anda bertemu di kafeteria sekolah dan
membicarakan tentang siswa asing itu selama beberapa menit.
m) Mendeskripsikan
Contoh: Bawalah sebuah gambar untuk ditunjukkan di depan kelas.
Deskripsikan isi gambar itu dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
teman sekelas Anda.
n) Pertanyaan dan jawaban tentang diri sendiri
Siswa diminta untuk menyajikan informasi tentang diri mereka sendiri dan siswa
lainnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang presentasi lisan itu.
Bebarapa contoh tentang kegiatan berbicara untuk digunakan bagi siswa-siswa
dari level pemula dan menengah dibawah ini diadaptasi dari Papalia (1983: 53-57) :
1. Tema keluarga/rumah
a. Ada X orang dalam keluarga Anda. Deskripsikan masing-masing anggota
keluarga Anda secara singkat.
b. Bayangkan ada seorang teman Anda dari negara lain yang datang untuk tinggal
di rumah Anda selama beberapa hari. Anda akan memperkenalkan teman Anda
ini kepada keluarga Anda. Sebutkan siapa saja anggota keluarga Anda yang akan
Anda perkenalkan kepada teman Anda ini.
c. Anda diberi tugas untuk membuat daftar nama dan usia dari anggota keluarga
Anda untuk mempresentasikan foto keluarga Anda kepada teman-teman di
sekolah.
9
d. Anda berbelanja di sebuah toko swalayan besar dan terpisah dari seorang
anggota keluarga Anda yang pergi bersama Anda ke sana. Deskripsikan kerabat
Anda ini kepada satpam yang Anda mintai tolong.
2. Tempat Tinggal
a. Seorang teman Anda akan pindah kamar kos sendiri. Apa yang ia perlukan
untuk melengkapi kamar itu?
b. Keluarga Anda pindah ke rumah yang baru. Anda mendapatkan kesempatan
untuk mendekorasi kamar baru Anda. Apa yang akan Anda beli dan bagaimana
cara Anda menata dan mendekorasi kamar Anda?
c. Ceritakan kepada teman-teman sekelas tentang tugas-tugas apa yang mereka
lakukan di dalam rumah. Tugas apa yang Anda sukai dan tidak sukai?
Perubahan apa yang Anda sarankan kepada anggota keluarga Anda yang lain?
3. Transportasi
a. Anda merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Ibukota Negara Anda.
b. Ceritakan di depan kelas tentang beberapa jenis transportasi yang akan Anda
gunakan dalam perjalanan itu.
c. Keluarga Anda baru saja membeli sebuah mobil baru. Ceritakan keuntungan dan
kerugian dari memiliki mobil baru di rumah.
d. Ceritakan pengalaman Anda saat pertama kali naik pesawat terbang / kereta /
Bus. Kemana tujuan Anda saat itu? Berapa lama perjalanan Anda? Dengan siapa
Anda pergi?
4. Olahraga
a. Olahraga kesukaan saya adalah______karena______
b. Anda akan tinggal selama setahun di Jepang. Jenis olahraga apa yang ingin
Anda mainkan sepanjang tahun itu?
c. Buatlah cerita sendiri untuk menjelaskan tentang mengapa ada olahraga yang
dimainkan pada musim tertentu tapi tidak pada musim lain.
10
d. Siswa diberi peta negara Jepang dan diminta untuk menunjukkan paling
tidak tiga tempat wisata dan menyebutkan kegiatan olahraga atau kegiatan lain
yang banyak dilakukan di tempat itu.
5. Hiburan-Film
a. Jenis film apa yang paling Anda sukai (cerita percintaan, cerita sedih, misteri,
fiksi ilmiah, dsb.)? Apakah jenis film yang suka Anda tonton menunjukkan
kepribadian Anda?
b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini mengenai bioskop.
1) Berapa rata-rata harga tiket untuk menonton bioskop?
2) Apakah harga tiket berbeda-beda tergantung pada jam berapa film diputar?
3) Seberapa sering orang menonton film?
4) Apakah ada bioskop yang mengharuskan penontonnya memakai pakaian
resmi atau pakaian informal?
c. Ada seorang teman Anda dari negara lain yang menceritakan tentang program-
program acara televisi di negaranya. Ceritakan berbagai macam acara televisi di
negara Anda kepada teman Anda itu agar di^ bisa mendapatkan gambaran yang
lengkap.
d. Berapa jam Anda biasanya menonton televisi? Sebutkan beberapa acara favorit
Anda, dan deskripsikan jenis acara yang Anda sukai (film dokumenter, komedi,
drama, berita, dll.)
6. Restoran
a. Kemarin malam Anda pergi ke restoran yang sangat bagus. Apa saja yang Anda
ingat dari kunjungan Anda ke restoran itu?
b. Jenis restoran apa yang suka Anda kunjungi? Contoh, kafetaria, coffe-shop, sit-
down dinner restaurant, take-out restaurant atau pancake house?
c. Teman Anda menelpon dan mengundang Anda untuk pergi bersamanya ke
sebuah restoran tertentu. Ceritakan bagaimana penampilan dari restoran itu,
termasuk apakah suasananya remang-remang atau terang, dan bagaimana
pengaturan tempat duduknya. Ceritakan juga tentang musik yang dimainkan dan
bagaimana makanannya (apakah panas, dingin, segar, basi, apa makanan
ringannya, dsb.).
11
d. Bayangkan Anda sedang berada di sebuah restoran kelas dunia yang terletak di
negara lain. Pesan menu untuk diri Anda sendiri.
e. Bayangkan Anda dan teman Anda berada di sebuah restoran Prancis. Buatlah
dialog yang mungkin terjadi antara Anda sebagai konsumen dengan seorang
pelayan.
B.5 Merancang Tugas Bicara
Tugas berbicara dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan komunikatif (bertukar
informasi dengan orang lain, mengungkapkan pandangan atau sikap pribadi, meminta
informasi, menggunakan formula sosial untuk memberi salam, meminta maaf,
mengucapkan selamat berpisah), dan dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis kegiatan
(tanya jawab, dialog dan permainan peran, mencocokkan, mendeskripsikan gambar,
diskusi dan pengambilan keputusan). Contoh spesifik dari tugas-tugas ini adalah:
1. Memberikan respon terhadap petunjuk arah atau terhadap pertanyaan.
2. Memberikan petunjuk kepada orang lain.
3. Membuat kalimat-kalimat orisinil (sama sekali baru) yang memiliki struktur tertentu
atau yang menyampaikan ekspresi komunikasi tertentu di depan kelas.
4. Mengajukan pertanyaan kepada orang lain berdasarkan kegiatan kelas.
5. Mendeskripsikan objek-objek yang ada dalam sebuah gambar atau bagan.
6. Mengisahkan sebuah pengalaman pribadi atau menceritakan kembali sebuah cerita
yang telah dibaca di dalam kelas.
7. Memberikan laporan lisan tentang sebuah topik tertentu yang sudah disiapkan
sebelumnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehubungan
dengan isi laporan itu.
8. Memainkan peran berdasarkan situasi tertentu yang diambil dari budaya target.
9. Berpartisipasi dalam permainan bahasa dan memecahkan masalah atau teka-teki.
12
10. Berpartisipasi dalam debat, diskusi atau forum untuk menyatakan sudut pandangnya
tentang topik-topik yang kontroversial.
11. Mewawancarai penutur asli dan melaporkan hasil wawancara di depan kelas.
12. Menceritakan kisah secara dramatis atau memainkan peran dari tokoh film,
sandiwara atau cara televisi yang sedang populer.
Ke sepuluh kegiatan berbicara yang disajikan dalam Tabel berikut ini menggunakan
beberapa macam jenis teks atau genre, beberapa jenis pola interaksional, beberapa jenis
tujuan pembelajaran yang berbeda-beda dan menggunakan jenis tugas berbicara yang
berbeda-beda pula.
Komponen-Komponen dari Tugas Berbicara
Genre/Jenis Teks
Struktur Interaksiona
l
Tujuan Pembelajaran
Ketrampilan Berbicara
A. Penjabaran informasi secara berurutan
Individu Menyatakan makanan apa yang disukai
Melakukan fungsi komunikatif
B. Dialog Berpasangan
Menjawab pertanyaan dan memerankan situasi
Mengisi dialog yang kosong berdasarkan informasi yang diberikan
C. Wawancara/ Survey
Seluruh kelas
Mengajukan pertanyaan untuk melakukan survey
Bertanya tentang apa yang disukai dan tidak disukai dan melaporkan di depan kelas
D. Situasi permainan peran
Berpasangan
Membuat dialog berdasarkan petunjuk dalam kartu
Membuat percakapan berdasarkan informasi yang disediakan
E. Komik Berpasangan
Membuat dialog untuk diisikan ke dalam komik
Membuat teks lisan sesuai dengan materi visual yang diberikan
13
F. Urutan Wacana
Kelompok/ berpasangan
Membuat dialog berdasarkan urutan wacana
Membuat dialog berdasarkan fungsi yang ditentukan
G. Deskripsi lisan
Individu Membuat deskripsi lisan dari seseorang agar pendengar bisa menebak apa identitas dari orang itu
Mendeskripsikan seseorang secara terinci
H. Deskripsi gambar
Individu/ kelompok
Membandingkan dan mengkontraskan isi dari dua gambar
Mendeskripsikan perbedaan-perbedaan utama antara dua gambar
1. Urut Keseluruhan kelas
Mewawancarai teman sekelas untuk mengetahui cirri-ciri kepribadian temannya
Melakukan tanya jawab untuk mengetahui ciri- ciri kepribadian seseorang
J.
Konsensus kelompok
Kelompok Menentukan hadiah apa yang akan diberikan berdasarkan konsensus kelas
Melakukan diskusi untuk menentukan apa yang sebaiknya dibeli dengan jumlah uang tertentu
Tugas-tugas berbicara bisa disusun berdasarkan karakteristik dari teks yang
diucapkan itu sendiri, yaitu apakah teks itu bersifat statis (berupa deskripsi atau
instruksi) atau apakah teks itu bersifat dinamis (berupa kisah, menceritakan sebuah
kejadian) atau apakah teks itu bersifat abstrak (berupa opini penutur, keyakinan tentang
sebuah masalah tertentu).
Dibawah ini beberapa contoh tugas bicara, namun Perlu diingat bahwa beberapa
keterampilan berbicara di bawah ini perlu diberi fase penguasan keterampilan agar
siswa mendapatkan informasi linguistik dan keterampilan yang diperlukan dalam
interaksi yang terjadi dalam melaksanakan tugas-tugas ini.
14
Tugas A
Tugas: Mengekspresikan sebuah fungsi komunikatif
Genre/Jenis Teks: Informasi yang dijabarkan secara berurutan
Topik: Makan siang di restoran Jepang
Fungsi: Memberilahukan kepada orang lain apa yang ingin dipesan untuk makan siang
Unsur linguistik: …ni suru, kosakata mengenai makanan dan minuman
Tujuan: Siswa menyatakan apa yang ingin mereka pesan untuk makan siang dan mengenali apa yang ingin dipesan orang lain untuk makan siang
Prosedur: Tiga siswa dalam kelas menyebutkan apa yang ingin mereka pesan untuk makan siang dan teman-teman lainnya mendengarkan. Setelah tiga siswa ini selesai, teman-temannya melaporkan apa yang dikatakan tiap-tiap siswa tadi. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tiga siswa lain. Contoh: “Watashi ha miso ramen ni shimasu”. (Saya pesan miso ramen). Kegiatan ini bisa divariasi dengan menugaskan siswa lain untuk menjadi pelayan dan memberikan daftar makanan yang tidak tersedia kepada mereka. Ketika konsumen (siswa) memesan, pelayan merespon dengan ungkapan-ungkapan seperti “hai, kasikomarimashita” (Baik, Ok) Siswa kemudian bisa berganti peran dan melanjutkan kegiatan.
Tugas A diadaptasi dari Porter (1987: 326)
15
Tugas B
Tugas: Bertanya kepada orang lain tentang apa yang mereka suka dan tidak suka lalu melaporkan informasi itu
Genre/Jenis Teks: Wawancara
Topik: Olahraga dan waktu luang
Fungsi: Mendapatkan dan memberikan informasi tentang olahraga dan kegiatan waktu luang apa yang disukai
Unsur linguistik: Kalimat tanya, kosakata mengenai olahraga dan waktu luang
Tujuan: Siswa rnencari informasi dari orang lain dengan cara melakukan wawancara singkat untuk mengetahui apa olahraga dan kegiatan waktu luang yang disukai orang lain itu. Mereka kemudian melaporkan hasil wawancara itu ke depan kelas
Prosedur: Tiap siswa mempersiapkan tiga atau empat pertanyaan untuk diajukan kepada teman sekelasnya tentang olahraga dan kegiatan waktu luang yang disukai.
Siswa berkeliling mendatangi teman-temannya untuk melakukan wawancara.
Kemudian siswa mempresentasikan hasil wawancara di depan kelas.
Tugas B diadaptasi dari Bien (1988)
16
B. Keterampilan Membaca
Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang
bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri,
terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang
memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan
membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan
berbicara. Membaca dalam kelas pengajaran bahasa kedua mencakup beberapa
masalah seperti jenis teks, karakteristik pembaca, pendekatan pengajaran dan
membaca sebagai proses interaktif. Membaca bacaan dalam bahasa kedua akan
menghadapkan siswa pada banyak genre, mulai dari genre sastra sampai pada
materi orientasi seperti jadwal, peta dan gambar-gambar yang diberi keterangan.
Teks tertulis bisa dibaca dengan berbagai macamtujuan, dan membca teks
memerlukan beberapa proses kognitif agar pembaca dapat merekonstruksi makna
dari teks itu, Ghazali, 2010:203-204).
Berikut hal-hal yang akan dibahas pada pembahasan aspek Keterampilan
Membaca:
1. Membaca di dalam kelas pengajaran bahasa kedua
2. Jenis-jenis teks/bacaan yang digunakan untuk keterampilan membaca.
3. Pemahaman terhadap teks tertulis.
4. Pertimbangan-pertimbangan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan
membaca
5. Contoh-contoh tugas untuk keterampilan membaca.
B.1 Pembahasan Keterampilan Membaca
1. Membaca di Dalam Kelas Pengajaran Bahasa Kedua
Membaca bisa dipandang sebagai sebuah sumber dari input bahasa, yang dapat
mempengaruhi perkembangan dari kemampuan menulis. Hubungan anatar membca dan
menulis tampaknya adalah sebuah hubungan yang bersifat timbal balik dan dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti level profisiensi, karakteristik pembelajar dan pendekatan
pengajaran yang digunakan. Teks tertulis dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan
di dalam kelas bahasa kedua. Wallace (dalam Ghazali, 2010:205) menunjukkan bahwa
sebuah teks dapat diguakan untuk:
17
a. Sarana mengajarkan struktur dan kosakata dari bahasa tertentu.
b. Memberikan peluang untuk meningkatkan penguasaan terhadap strategi-strategi
utama dalam membaca.
c. Sebagai cara untuk menyajikan konteks yang sudah dikenal baik dan menarik bagi
pembelajar.
d. Sebagai cara untuk menyajikan konteks buday lewat pesan-pesan sosial yang
otentik dan terjadi di dunia nyata.
e. Sebagai cara untuk meciptakan suasana agar siswa bisa mendapatkan
kesempatanuntuk menggunakan jenis-jenis kaemampuan komunikasi yang lain
serta maelatih sub-sub keterampilan bahasa.
2. Jenis-jenis Teks/Bacaan dalam Pengajaran Keterampilan Membaca
Membaca dalam bahasa kedua bisa menggunakan bermacam-macam jenis teks.
Teks ini bisa diambil dari genre astra seperti naskah drama, cerita pendek, esai, puisi,
dan novel. Teks juga berupa materi yang memberikan informasi tertentu (seperti label,
tanda peringatan, resep masakan, buku pegangan, instruksi, pengumuman, aturan atau
regulasi), materi yang ditujukan untuk member orientasi (brosur biro perjalanan, menu
restoran, jadwal keberangkatan kereta api dan pesawat terbang, catalog, poster , rambu-
rambu lalu lintas, daftar acara televise dan radio, iklan), laporan yang bersifat evaluative
(seperti editorial, artikael majalah, esai tentang cerita perjalanan, resensi, biografi), atau
bisa berupa gambar visual yang diberi teks (seperti komik pendek, atau bisa berupa
buku komik, kartun, peta, bagan, diagram).
Tampaknya paling tidak ada dua alas an utama mengapa siswa perlu membaca
teks, yang pertama adalah untuk kesenangan dan yang kedua adalah untuk mendapatkan
informasi, Byrnes (dalam Ghazali, 2010:207). Ketika kita membaca, kita cenderung
untuk menggunakan empat cara di dalam memahami teks itu, Grellet (dalam Ghazali,
2010:207):
a. Skimming : membaca teks secara cepat dan sekilas agar bisa mendapatkan ide
utama dari teks itu.
b. Scanning : membaca teks secara cepat dan sekilas untuk menemukan informasi
tertentu di dalam teks itu.
18
c. Membaca ekstensif : membaca teks-teks panjang untuk tujuan reaksi (bersenang-
senang) dan untuk menambah pengetahuan umum atau meningkatkan kelancaran
dalam berbahasa.
d. Membaca Intensif : membaca teks-teks pendek untuk mencari informasi dengan
mengembangkan akurasi di dalam memahami teks secara terinci.
3. Pemahaman Terhadap Teks Tertulis
Di dalam melakukan pemahaman terhadap bacaan, pembelajar menggunakan
beberapa strategi untuk membangun pemahaman terhadap unit-unit bahasa yang makin
lama makin besar sampai akhirnya pembelajar bisa bisa mendapatkan makna dari teks.
Para pembaca menggunakan berbagai macam strategi, baik yang bisa membawa
kesuksesan dalam pemahaman maupun tidak, ketika mereka membaca sebuah teks. Van
Parreren dan Schouten-Van Parreren (dalam Ghazali, 2010:209) menunjukkan bahwa
siswa perlu menguasai paling tidak enam sub keterampilan penting dan belajar kapan
harus menerepkan tiap-tiap sub keterampilan itu sesuai dengan bacaan yang mereka
hadapi. Enam sub keterampilan itu adalah:
a. Mengenali jenis teks (apakah fiksi, informative persuasive atau yang lain).
b. Mengenali beberapa macam struktur teks (skema cerita, prosa yang bersifat
eksposisi).
c. Memprediksikan dan meringkas isi dari sebuah teks atau bacaan.
d. Membuat rujukan kepada informasi-informasi yang terkandung secara tersirat di
dalam teks.
e. Menentukan makna dari kata-kata yang tidak dikenal berdasarkan konteks dari
bacaan.
f. Menganalisa morfologi dari kata-kata yang belum mereka kenal artinya.
4. Pertimbangan-pertimbangan dalam Kegiatan Pembelajaran Keterampilan
Membaca
Pengajaran untuk keterampilan membaca dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan komunikatif, Nunan (dalam Ghazali, 2010:219). Penggunaan teks-teks
sastra untuk mengembangkan keterampilan membaca juga membuka beberapa peluang
yang perlu diperhatikan. Para pembelajar bahasa kedua dapat didorong unuk membaca
materi-materi yang sesuai dengan minat mereka dari segi genre, topic atau periode
19
penulisan, pembelajar dapat didorong untuk membaca demi kesenangan dalam
membaca itu sendiri dan tidak melulu membaca untuk melakukan analisa terhadap
bahasa dari teks. Beberapa teks sederhana bisa diberikan dengan tujuan untuk
melakukan interaksi, yaitu meminta pembaca member komentarya tentang penulis,
tentang isi teks sehubungan dengan isi dari bacaan, Wallace (dalam Ghazali, 2010:228).
Wallace (dalam Ghazali, 2010:227) menunjukkan beberapa faktor yang perlu
diperhatikan di dalam memilih materi untuk kegiatan membaca. Sebuah teks bacaan
haruslah:
a. Dapat menjadi sasaran untuk mengajukan struktur bahasa dan kosakata yang
spesifik.
b. Membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan strategi-
strategi membaca.
c. Membuka materi yang sudah dikenal dan menarik bagi para pembelajar.
d. Sesuai dengan level kemahiran pembelajar.
5. Contoh-contoh Tugas Untuk Keterampilan Membaca.
Tugas 1
Tugas Mengklasifikasikan informasi berdasarkan kategori
Genre/Jenis teks Deskripsi
Topik Kebiasaan makan di keluarga Prancis
Fungsi Mendapatkan informasi dari teks dan membuat daftar
Unsure linguistik Makanan, kebiasaan makan, etiket saat makan
Tujuan Siswa membaca teks dan mengumpulkan informasi sesuai
dengan kategori informasi
Prosedur Guru memberikan kegiatan pra-membaca untuk mengingatkn
kembali siswa nama-nama makanan, skrip-skrip budaya dalam
acara makan, dan perilaku/etiket saat makan. Guru membagi
teks tentang kebiasaan makan dalam budaya Prancis. Siswa
kemudian diberi formulir yang harus mereka isi dengan : (1)
20
jenis-jenis makanan yang disebutkan dalam teks, (2) kapan
waktu makan dalam satu hari,(3) etiket makan di dalam
keluarg. Siswa membaca teks, mengisi formulir, dan kemudian
membandingkan jawaban mereka denagan teman sekelas.
Setelah itu siswa dapat menyatakan secara lisan apa pendapat
mereka tentang kebiasaan makan dalam suasana rumah di
Prancis.
Tugas 2
Tugas Melakukan skimming untuk mencari ide pokok dan
memberikan judul yang tepat bagi teks.
Genre/jenis teks Resensi film
Fungsi Mendapatkan informasi tentang teks dan menentukan judul
apa yang tepat bagi topic
Unsur linguistic Gaya menulis dari resensi film dalam bahasa Jerman
Tujuan Siswa member judul yang tepat bagi resensi film itu untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap isi dari teks
Prosedur Siswa memeberikan apa saja yang menurut mereka mestinya
diulas di dalam sebuah resensi untuk sebuah film yang baru
saja ditonton oleh seluruh kelas. Mereka diminta
memprediksikan bagaimana cara resensi itu ditulis untuk
dimuat dalam sebuah Koran Jerma. Guru membagikan resensi
film kepada kelas dan membahasa tentang hubungan antara
judul dan isi dalam film. Siswa menerima salinan dari resensi
film dalam bahasa Jerman. Setelah membaca resensi itu
beberapa kali, tiap tiap siswa mengusulkan sebuah judul untuk
resensi itu dan menjelaskan di depan kelas mengapa ia
memilih judul itu. Siswa juga bisa diberi kesempatan untuk
menulis resensi sendiri.
21
Tugas 3
Tugas Menyusun kembali kisah yang diacak alurnya dan
menceritakannya secara lisan di depan kelas
Genre/jenis teks Kisah, narasi singkat
Topik Bisa bermacam-macam tergantung pada guru atau pada minat
siswa
Fungsi Mendapatkan informasi dari berbagai bagian yang berbeda
dalam sebuah kisah untuk mengaturnya kembali ke dalam
urutan yang tepat
Unsure linguistik Penghubung logika dan penghubung waktu, sarana-sarana
rujukan
Tujuan Siswa menyusun kembali bagian-bagian dari cerita ke dalam
urutan yang tepat sesuai dengan pemahaman mereka terhadap
urutan kejadian
Prosedur Guru membagikan sebuah kisah yang dibagi menjadi beberapa
bagian dimana tiap-tiap bagian diletakkan pada sebuah kartu
tersendiri. Siswa secara berpasangan membaca semua kartu
dan menentukan bagaimana urutan yang tepat menurut
mereka. Siswa membacakan kisah yang sudah mereka susun di
depan kelas dan menjelaskan alasan-alasan mengapa mereka
menyususn cerita seperti itu.
22