aspek biokimia struktur protein jaringan periodontal
TRANSCRIPT
![Page 1: Aspek Biokimia Struktur Protein Jaringan Periodontal](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013111/557213bc497959fc0b92e524/html5/thumbnails/1.jpg)
Aspek biokimia struktur protein jaringan periodontal :
1. Ligamen periodontal
Substansi dasar ligamen periodontal cukup besar sehingga dapat mengisi ruang
antara serat-serat dan sel. Substansinya terdiri atas 2 komponen utama :
glycosaminoglycans, seperti asam hyaluronic dan proteoglycans, dan glycoproteins,
seperti fibronectin dan laminin. Substansi dasar juga mengandung air yang tinggi
sekitar 70%.
Permukaan sel proteoglycans berpartisipasi dalam fungsi biologis, yaitu: adhesi sel,
sel ke sel dan interaksi sel ke matriks, mengikat diri pada faktor pertumbuhan sebagai
co-reseptor dan cell repair. Contohnya fibromodulin, proteoglycan kecil yang kaya
akan keratan sulfate dan leucine telah diidentifikasikan terdapat pada ligamen
periodontal sapi.
Ligamen periodontal juga mengandung massa kalsifikasi, cementicles, yang melekat
ke atau terlepas dari permukaan akar. Cemeticles mungkin berkembang dari calcified
epithelial rest sekitar spikula kecil pada cementum atau tulang alveolar yang
mengalami trauma berpindah ke ligamen periodontal.
Pada periodontal fibers terdapat kolagen. Kolagen merupakan protein yang tersusun
atas banyak asam amino yang berbeda, yaitu: glycine, proline, hydroxylycine, dan
hydroxyproline.
2. Cementum
Komponen anorganiknya adalah hydroxyapatite; Ca10[PO4]6[OH]2 sekitar 45%-50%.
Struktur protein yang lain adalah bone sialoprotein, osteopontin, osteonectin,
osteocalcin, bone acidic glycoprotein-75, serum albumin, dan alpha-2 HS-glycoprotein.
![Page 2: Aspek Biokimia Struktur Protein Jaringan Periodontal](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013111/557213bc497959fc0b92e524/html5/thumbnails/2.jpg)
Bone sialoprotein dan osteopontin sudah mulai diperlihatkan selama perkembangan
awal akar gigi oleh sel sepanjang permukaan akar dan dipercaya untuk proses
diferensiasi sel progenitor menjadi cementoblasts. Osteopontin juga berguna untuk
mengikat mineral dimana osteopontin ini banyak ditemukan dilapisan dekat mantel
dentin. Type I kolagen dan osteocalcin berperan dalam cross-link ke fibronectin.
3. Gingiva
Epitel gingiva
Pada bagian stratum korneum, komponen utamanya adalah keratin polipeptida.
Keratolinin dan involucrin terdapat pada sel membran. Filaggrin yang dibungkus
granula keratohyalin merupakan perintis yang nantinya akan berdiferensiasi
menjadi corneocyte saat terjadinya transisi menjadi lapisan tanduk.
Pada permukaan epitel, terdapat enzim glucose-6-phosphatase yang membantu
menghasilkan produk intermediet untuk membentuk RNA yang nantinya akan
digunakan untuk proses keratinisasi protein.
4. Alveolar bone
Komponen anorganiknya adalah kalsium, fosfat, yang bergabung dengan hydroxyl,
karbonat, sitrat. Dan juga terdapat sodium, magnesium, fluorine.
Komponen utama matriks organiknya adalah kolagen type I sebanyak 90% dan
sedikit komponen nonkolagen protein seperti osteocalcin, osteonectin, bone
morphogenetic protein, phosphoproteins dan proteoglycans. Osteopontin dan bone
sialoprotein merupakan protein sel adhesi yang berperan dalam proses adhesi
osteoklas dan osteoblas.