aspek teknis dak biogas

23
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 1 Oleh: EDI WIBOWO KASUBDIT KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI Disampaikan pada: SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS YOHJAKARTA, 30 NOPEMBER 2012

Upload: akhyar-nurdiyansyah

Post on 11-Aug-2015

254 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Penggunaan DAK 2013 Pembangunan Instalasi Biogas Skala Rumah Tangga

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 1

Oleh:

EDI WIBOWO

KASUBDIT KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI

Disampaikan pada:

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS

YOHJAKARTA, 30 NOPEMBER 2012

Page 2: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

DAFTAR ISII. Pendahuluan

II. Ruang Lingkup Teknis DAK- Digester

III. Skematis penyaluran biogas

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 2

IV. Spesifikasi Teknis Untuk Kompor Biogas

V. Penutup

1

Page 3: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

KAPASITAS UNIT PRODUKSI BIOGASKAPASITAS UNIT PRODUKSI BIOGAS

No. Kapasitas Digester *) (m3)

Produksi Gas per Hari (m3)

Kotoran hewan yang

dibutuhkan per hari **) (kg)

Air yang dibutuhkansetiap hari

(liter)

Jumlah sapi yang

dibutuhkan (ekor)

1 4 0,8 – 1,6 20 – 40 20 – 40 2 – 3

2 6 1,6 – 2,4 40 – 60 40 – 60 4 – 6

3 8 2,4 – 3,2 60 – 80 60 – 80 7 – 8

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 3

3 8 2,4 – 3,2 60 – 80 60 – 80 7 – 8

4 10 3,2 – 4,2 80 – 100 80 – 100 9 – 10

5 12 4,2 – 4,8 100 - 120 100 - 120 11 - 12

*) Kapasitas digester adalah volume reaktor biogas dan kubah penyimpanan gas**) Rata-rata waktu penyimpanan 50 hari

Page 4: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

STANDAR UNIT PRODUKSI BIOGASSTANDAR UNIT PRODUKSI BIOGAS

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 4

Page 5: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

A. Spesifikasi Umum Pembangunan unit biogas, antara lain:

UKURAN:

Ukuran digester untuk pemanfaatan skala rumah tangga dari 4 m3 sampaidengan 6 m3., dengan minimal 2 ekor sapi.

JENIS PERALATAN UNIT BIOGAS

A. Spesifikasi Umum Pembangunan unit biogas, antara lain:

UKURAN:

Ukuran digester untuk pemanfaatan skala rumah tangga dari 4 m3 sampaidengan 6 m3., dengan minimal 2 ekor sapi.

JENIS PERALATAN UNIT BIOGAS

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 5

JENIS PERALATAN UNIT BIOGAS

• tangki pencerna(digester), dengan bak dan saluran pemasukan bahan bakumaupun bak dan saluran pengeluaran bahan organik;

• penyaluran biogas (pemipaan, penguras air (water drain), keran gas,manometer);

• kompor (kompor biogas dan pemantik api);• lampu biogas (apabila diperlukan).

TEKNOLOGI:Menggunakan teknologi digester anaerob tipe Kubah: fiber atau beton tipe fix dome;

JENIS PERALATAN UNIT BIOGAS

• tangki pencerna(digester), dengan bak dan saluran pemasukan bahan bakumaupun bak dan saluran pengeluaran bahan organik;

• penyaluran biogas (pemipaan, penguras air (water drain), keran gas,manometer);

• kompor (kompor biogas dan pemantik api);• lampu biogas (apabila diperlukan).

TEKNOLOGI:Menggunakan teknologi digester anaerob tipe Kubah: fiber atau beton tipe fix dome;

Page 6: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

B. Spesifikasi Teknis Pembangunan Unit Biogas Tipe KubahTetap/ Fix Dome:• Dapat diterapkan untuk seluruh wilayah penerima DAK Energi

Perdesaan.• Persyaratan teknis mengacu pada SNI 7826:2012 (segera

B. Spesifikasi Teknis Pembangunan Unit Biogas Tipe KubahTetap/ Fix Dome:• Dapat diterapkan untuk seluruh wilayah penerima DAK Energi

Perdesaan.• Persyaratan teknis mengacu pada SNI 7826:2012 (segera

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 6

• Persyaratan teknis mengacu pada SNI 7826:2012 (segeraditetapkan BSN) :1. Persyaratan standar mutu2. Persyaratan material3. Prosedur pengerjaan4. Metode uji5. Tenaga pelaksana

• Persyaratan teknis mengacu pada SNI 7826:2012 (segeraditetapkan BSN) :1. Persyaratan standar mutu2. Persyaratan material3. Prosedur pengerjaan4. Metode uji5. Tenaga pelaksana

Page 7: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Parameter SatuanKecil

I. Tangki pencernaVolume tangki pencerna m3 4 s.d. < 12Volume ruang gas minimum m3 1 s.d. < 3Bentuk pondasi tangki pencernaKetebalan beton pondasi tangki pencerna

cm 7 – 10

Tebal dinding dan kubah tangki pencerna

cm 10-12

II. Pemasukan bahan baku

Parameter SatuanKecil

I. Tangki pencernaVolume tangki pencerna m3 4 s.d. < 12Volume ruang gas minimum m3 1 s.d. < 3Bentuk pondasi tangki pencernaKetebalan beton pondasi tangki pencerna

cm 7 – 10

Tebal dinding dan kubah tangki pencerna

cm 10-12

II. Pemasukan bahan baku

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 7

II. Pemasukan bahan baku1. Bak pencampur bahan baku

a. Ukuran minimum bentuk persegi tanpa pengaduk (p x l x t)

cm 60x60x50

b. Ukuran minimum bentuk silinder dengan pengaduk (t x d)

cm 60x60

2. Saluran pemasukan bahan bakua. Beda tinggi inlet outlet (posisi

outlet lebih rendah dari inlet)b. Tinggi outlet diukur dari

permukaan air tangki pencernaketika gas kubah terisi penuh

cm

cm

15-35

80-95

c. Diameterd. Jarak lubang terbawah

pemasukan dari lantai pondasi

incicm

4-825-50

e. Kemiringan saluran pemasukan terhadap horizontal tangki pencerna

derajat 45-60

III. Ukuran manhole

II. Pemasukan bahan baku1. Bak pencampur bahan baku

a. Ukuran minimum bentuk persegi tanpa pengaduk (p x l x t)

cm 60x60x50

b. Ukuran minimum bentuk silinder dengan pengaduk (t x d)

cm 60x60

2. Saluran pemasukan bahan bakua. Beda tinggi inlet outlet (posisi

outlet lebih rendah dari inlet)b. Tinggi outlet diukur dari

permukaan air tangki pencernaketika gas kubah terisi penuh

cm

cm

15-35

80-95

c. Diameterd. Jarak lubang terbawah

pemasukan dari lantai pondasi

incicm

4-825-50

e. Kemiringan saluran pemasukan terhadap horizontal tangki pencerna

derajat 45-60

III. Ukuran manhole

Page 8: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

III. Ukuran manholea. Tipe 1 Manhole (p x l) cm 60x60b. Tipe 2 Manhole- Manhole 1 (di atas kubah) (d)- Manhole 2 (p x l):

cmcm

5540x50

IV. Bak penampung keluaran lumpur ukuran disesuaikan dengan volume

III. Ukuran manholea. Tipe 1 Manhole (p x l) cm 60x60b. Tipe 2 Manhole- Manhole 1 (di atas kubah) (d)- Manhole 2 (p x l):

cmcm

5540x50

IV. Bak penampung keluaran lumpur ukuran disesuaikan dengan volume

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 8

IV. Bak penampung keluaran lumpur organik

ukuran disesuaikan dengan volume tangki pencerna

V. Peralatan saluran pengeluaran gasa. Pipa pengeluaran gas Diameter luar Tebal pipa (min)

incimm

0,5-1,54-5

b. Katup utama (main valve) wajib dipasang

IV. Bak penampung keluaran lumpur organik

ukuran disesuaikan dengan volume tangki pencerna

V. Peralatan saluran pengeluaran gasa. Pipa pengeluaran gas Diameter luar Tebal pipa (min)

incimm

0,5-1,54-5

b. Katup utama (main valve) wajib dipasang

Catatan :Katup utama dipasang di dekat kubah, mudah dijangkau, dan terjamin keamanannya

Page 9: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

SemenSemen yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari beton harus semen yang memenuhi SNI.

Pasir, Pasir yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari beton harus pasir kualitas baik dengan kandungan tanah/

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 9

dari beton harus pasir kualitas baik dengan kandungan tanah/lumpur kurang dari 5 %.

Pasangan bata, Pasangan bata yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari bata kualitas lokal terbaik hasil dari pembakaranyang sempurna.

Kerikil, Kerikil yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari beton harus kerikil batu pecah dengan ukuran 2 sampai dengan3 cm.

Page 10: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Besi beton,Besi beton yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari beton minimal besi ukuran 8 mm dan memenuhi persyaratan SNI.

Pipa1. Pipa saluran pemasukan bahan baku, menggunakan pipa PVC jenis

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 10

1. Pipa saluran pemasukan bahan baku, menggunakan pipa PVC jenisAW

2) Pipa pengeluaran gas, menggunakan pipa besi berlapis galvanisdan memenuhi syarat SN

3) Katup utama, terbuat dari material logam tahan karat.

Page 11: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

1. Tangki pencernaa. Pondasi, terbuat dari:

(1) beton dibuat dari campuran semen:pasir:kerikil denganperbandingan 1:2:3.

(2) plesteran dilakukan dengan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4.

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 11

atau 1:4.b. Dinding, terbuat dari:

(1) pasangan bata dengan campuran semen:pasir 1:3 atau1:4;

(2) plesteran dilakukan dengan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4,

(3) acian dilakukan dengan campuran semen dan air (4) pelapisan kedap air dilakukan dengan menggunakan

campuran pengedap air karat.

Page 12: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

c. Kubah1) kubah beton dibuat dari :

a. campuran semen:pasir:kerikil dengan perbandingan 1:2:3; b. plesteran dilakukan dengan menggunakan campuran semen:pasir 1:3 atau

1:4;c. acian dilakukan degan menggunakan campuran semen dan air d. pelapisan kedap air dilakukan dengan menggunakan campuran cat acrilyc

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 12

d. pelapisan kedap air dilakukan dengan menggunakan campuran cat acrilycemulsion atau bahan pengedap air yang dicampur semen.

2) kubah pasangan bata dibuat dengan persyaratan sebagai berikut:a. pasangan batu bata dengan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4; b. plesteran dengan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4, c. acian menggunakan campuran semen dan air; d. lapisan kedap air menggunakan campuran cat acrilyc emulsion atau bahan

pengedap air yang dicampur semen.

Page 13: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

2. Bak pemasukan bahan baku, terbuat dari: 1) pasangan batu bata merah dengan menggunakan campuran semen:pasir

1:4; 2) plesteran dilakukan dengan campuran semen:pasir 1:4; 3) acian dilakukan dengan campuran semen dan air

3. Bak penampung keluaran lumpur organik, terbuat dari:

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 13

3. Bak penampung keluaran lumpur organik, terbuat dari: 1) pasangan batu bata dengan campuran semen:pasir 1:4; 2) plesteran dilakukan dengan campuran semen:pasir 1:4, 3) acian dilakukan dengan campuran semen dan air

4. Pemasangan pipa saluran pemasukan bahan baku,Pemasangan pipa saluran inlet dilakukan dengan cara menghubungkan bak

pemasukan bahan baku dengan lubang pemasukan di dinding tangki pencerna menggunakan pipa PVC.

Kedua ujung saluran direkatkan dengan pasangan batu bata yang menggunakan campuran semen:pasir 1:4.

Page 14: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

5. Manhole:1) Tipe 1 manhole, beton dari campuran semen:pasir:kerikil dengan

perbandingan 1:2:3. 2) Plesteran dilakukan dengan menggunakan campuran semen:pasir

1:3 atau 1:4.

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 14

6. Pemasangan pipa saluran pengeluaran gas,Pemasangan pipa saluran pengeluaran gas dilakukan dengan seal

tape putih minimum sebanyak 13 kali lilitan dengan lem PVC yang lambat kering yang dipasang pada knee pada tangki pencerna.

Page 15: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

A. Metode uji dengan memasukkan udara1. Isi air ke dalam tangki pencerna sampai lubang keluaran

tertutup;2. Pompa udara ke dalam tangki pencerna melalui saluran

pengeluaran gas sampai tekanan manometer uji mencapai 10-15 cm air;

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 15

15 cm air;3. Diamkan kondisi pada angka (2) selama sekitar 4 jam;4. Perhatikan kondisi berikut untuk mengetahui hasil uji:

Apabila setelah melewati 4 jam:1. permukaan air dalam manometer uji turun tidak lebih dari 3

cm berarti tidak bocor;2. permukaan air dalam manometer uji turun lebih dari 3 cm

berarti terdapat kebocoran udara;3. permukaan air dalam manometer uji turun lebih dari 10-15

cm air berarti terdapat kebocoran air.

Page 16: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

B. Metode uji dengan memasukkan asap1. Isi air ke dalam tangki pencerna sampai permukaan air berada

pada 15 cm di bawah lubang overflow yang terdapat pada bakpenampung keluaran lumpur organik.

2. Pompa asap ke dalam tangki pencerna melalui pipapengeluaran gas

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 16

pengeluaran gas sampai air keluar dari lubang overflow.

3. Diamkan kondisi pada angka 7.2. ayat (2) selama 24 jam4. Perhatikan kondisi berikut untuk mengetahui hasil uji:

Apabila setelah melewati 24 jam:• permukaan air dalam bak penampung keluaran lumpur

organik turun tidak lebih dari 4 cm berarti tidak bocor;• permukaan air dalam bak penampung keluaran lumpur

organik turun lebih dari 4 cm berarti bocor;

Page 17: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Tenaga pelaksana terdiri dari tukang ahli, tukang, dan pembantu tukangyang disesuaikan dengan kebutuhan dengan persyaratan sebagai berikut :Tenaga ahli

A. Tenaga ahli memiliki persyaratan:• Memahami dan menguasai tata cara pembangunan unit penghasil biogas

dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton;

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 17

dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton;• Memiliki pengalaman membangun unit penghasil biogas dengan tangki

pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton dan telah berfungsi denganbaik.

B. Tukang• Tukang memiliki persyaratan keterampilan yang cukup dalam pengerjaan

adukan, pasangan bata, plesteran, acian, pengecatan.

C. Pembantu tukang• Pembantu tukang memiliki kemampuan untuk membantu tukang dalam

melaksanakan pekerjaan tukang.

Page 18: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Skematis desain tangki pencerna biogas ((fixed fixed domedome)) tipe 1 manhole-untuk ukuran 4 - 12 m3

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 18

Page 19: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

C. Spesifikasi Teknis Pembangunan Unit Biogas TipeFiberglass / Serat Kaca:• Dapat diterapkan untuk wilayah di Provinsi Papua, Papua

Barat, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Barat, KalimantanSelatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan

C. Spesifikasi Teknis Pembangunan Unit Biogas TipeFiberglass / Serat Kaca:• Dapat diterapkan untuk wilayah di Provinsi Papua, Papua

Barat, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Barat, KalimantanSelatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 19

Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, KalimantanUtara dan NTT.

• Persyaratan teknis mengacu pada SNI 7639:2011 ReaktorBiogas (Biodigester) serat kaca tipe kubah tetap-Syarat mutudan metode uji :1. Klasifikasi2. Syarat mutu3. Pengambilan contoh4. Metode uji5. Syarat lulus uji6. Penandaan

Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, KalimantanUtara dan NTT.

• Persyaratan teknis mengacu pada SNI 7639:2011 ReaktorBiogas (Biodigester) serat kaca tipe kubah tetap-Syarat mutudan metode uji :1. Klasifikasi2. Syarat mutu3. Pengambilan contoh4. Metode uji5. Syarat lulus uji6. Penandaan

Page 20: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Skematis penyaluran biogas (pemipaan, penguras air (water drain), keran gas, manometer)

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 20

Page 21: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Spesifikasi Teknis Kompor Biogas• Diameter bukaan injektor (Nozzle) : 2 mm• Bahan nozzle terbuat dari aluminium dan kuningan

• Jumlah burner single

• Bahan Burner terbuat dari kuningan (bagian atas burner cup) danaluminium yang terlindungi aluminium oksida ( bagian bawah burner cup)

• Lembaran logam terbuat dari frame yang kuat, tebal dan non korosif

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 21

• Lembaran logam terbuat dari frame yang kuat, tebal dan non korosif

• Air regulator melekat pada kompor

• Jaminan yang diberikan oleh produsen minimal 1 tahun disertai dengankartu jaminan

• Tersedia Petunjuk Pemakaian

Page 22: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 22

Go Green Indonesia !More energy, less carbon

www.ebtke.esdm.go.id

Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kav. 49 Jakarta 12950; Telp/Faks : 021-5250575

Email: [email protected]

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI

Page 23: Aspek Teknis DAK Biogas

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

UU No 30 Tahun 2007 tentang Energi

PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

Permen Dalam Negeri No. 20 Tahun 2009 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan DAK di Daerah

UU No 30 Tahun 2007 tentang Energi

PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

Permen Dalam Negeri No. 20 Tahun 2009 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan DAK di Daerah

© EBTKE KESDM - 2011EBTKE-ESDM 2012 , Hal: 23

Keuangan DAK di Daerah

Permen No 8 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Tahun2011

Permen No 02 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Tahun2012

Keuangan DAK di Daerah

Permen No 8 tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Tahun2011

Permen No 02 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan DAK Tahun2012