assamu’alaikum warrah matullahi wabarrakatuh - … · kerajinan yang sempurna perlu diperhatikan...
TRANSCRIPT
ASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUH ASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUHASSAMU’ALAIKUM WARRAH MATULLAHI WABARRAKATUH
PENGOLAHAN ROTAN OLEH
Dra. Jasni, M.Si
Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan
Pengolahan Hasil Hutan
Sebaran tanaman rotan
Kep Fiji Timur Afrika Barat Cina Selatan Australia
*Jenis rotan dunia meliputi + 850 jenis, 13 genera
* 3 genera merupakan jenis endemik Afrika
* Rotan Asia Tenggara 614 jenis, 10 genera
Rotan Indonesia 350 jenis - 51 jenis rotan komersial
- 20-30 jenis yang paling banyak dieksploitasi
- 5 jenis ‘elit’: manau, sega/taman, irit, tohiti dan batang
- 299 jenis non komersial
TEMPAT TUMBUH Tumbuh:
- Kep Fiji Timur Afrika Barat Cina Selatan Australia
- Indonesia Paling banyak jenisnya.
- Areal hutan kelembaban tinggi ± 60 %
- Dijumpai pada ketinggian 0 -1500 m d.p.l
- Curah hujan tidak kurang 2.000 mm/tahun
- Intesitas cahaya untuk pertumbuhan 20 – 50 %
- Tumbuh merambat mencapai panjang 100 m dengan tersedianya
pohon penyangga
- Tumbuh berumpun (cluster), tunggal (soliter)
Rotan Indonesia
1. Aceh (Kab.Pidie13,) 16. Sulbar (Mamuju, Mamasa,6)
2. Sumut (Sidempuan,8) 17. Gorontalo (Kab. Gorontalo,6)
3. Sumbar (Solok,Mentawai,5) 19. SulTenggara ( Kolaka,11)
4. Riau (Kampar,5) 18. Maluku Utara (H. Bar,4 )
5. Riau daratan (Bata,12) 19 Papua Barat (Kab.Manokwari 9 )
6. Jambi (Muaro Bungo, 10) 20. Papua (Kab.Mimika,6)
7. Palembang (Muara Enin,5) 21. Banten (Pandeglang/Carita,8)
8. Bengkulu (B.Utara, Selatan,6) 22. Jabar (Kuningan, majalengka,8)
9. Lampung (Liwa, Balik Bukit,5)
10. Kalteng (Katingan, Tumbang Hiran,12)
11. Kalsel (Sampit,6)
12. Kaltim (K.Barat, K Kartanegara,6)
13. Kalbar (Sanggau,9)
14. Sulsel (Sidrap, Polamas,10)
15. Sultengah (Donggala,8)
BUDIDAYA/PENANAMAN
Penanaman
- Bibit digunakan dapat bibit liar berasal dari permudaan.
- Bibit disemai dalam polibek (kantong plastik) dulu sebelum ditanam
- Setelah bibit mencapai umur sekitar 9 -12 bulan (Tinggi 40-50 cm) dapat dipindahkan
ketempat penanaman dan jarak tanam 5 x 5 m atau 10 x 10 m
Pemeliharaan
- Setelah ditanan dipelihara sekurangnya setiap 6 bulan sampai berumur 3 tahun,
dibersihkan jalur tanman selebar 1 m agar rotan muda mendapat cahaya cukup
- Penyangan dilakukan 3 – 4 kali setahun. Kalau mau dipupuk dilakukan sampai rotan
berumur 3 tahun.
- Setelah umur 3 tahun pemeliharaan cukup 1 tahun sekali
Pemanen
- Rotan besar 12 – 15 tahun ; Kecil 7 – 9 tahun
PEMANFAATAN
Untuk mendapatkan hasil
produk mebel dan barang
kerajinan yang sempurna
perlu diperhatikan cara
pengolahan atau proses
yang benar dari awal
Batang untuk
Mebel/furniture,
barang kerjinan.
Buah untuk jernang
(bahan kosmetik, obat
dan pewarna.
Umbut untuk disayur
PENGOLAHAN Pengolahan: Ada tahap-tahap
1. Pengolahan rotan asalan ….> Penanganan bahan baku rotan di hutan
2. Pengolahan Rotan Bahan Metah (Washe and Sulphurized/W&S)
3. Pengolahan Barang Setengah Jadi
4. Pengolahan Barang Jadi
Rotan di hutan Rotan asalan Rotab besar W/S Rotan kecil W/S
Rotan polis/besar
Cor dan split Setengah jadi Barang jadi
Pemungutan atau Pemanenan
Aturan umum:
pada musim kemarau
pada umur masak tebang
cara/metode mempengaruhi mutu produk akhir
Cara/metode:
tebas dekat pangkal batang
tarik dengan hati-hati
potong bagian ujung yg muda
potong-potong 3 M untuk rotan besar
potong-potong 6 M untuk rotan kecil
runti (umumnya rotan kecil)
ikat menjadi bandle
pengankutan ke tempat pengumpulan
sortasi pertama
Rotan Asalan
Panen
Rotan Asalan
Hutan Pengolahan Rotan Hutan
Angkut Tepi Hutan/Industri
Penarikan batang tanaman rotan
Tanaman Rotan
Penumpukan ditepi hutan
BAGAN ALIR PENGOLAHAN
ROTAN ASALAN
Rotan kecil
•runti •jemur
•Cuci/gosok
•Asab •Bundel
Rotan W&S/ KA kering udara
Rotan Asalan
Pengolahan Bahan mentah / W&S
Runti berlari
Runti berlari
Rotan baru panen
Rotan asalan
Alat runti rotan kecil
Proses lanjutanPengasapan/tidak diasap Pencucian
Pengasapan
- Bisa setelah runti
- Bisa setelah dikeringkan
- Belerang
Rotan sedah dicuci
Pencucian
- Waktu penebangan
kurang bersiah
- Waktu pengagkutan
terkena kotoran
Rotan dalam ruang pengasapan
Rotan akan diasapi
Rotan sedang dicuci
Pengeringan Pengeringan:
-Mengeluarkan air agar rotan cepat kering
-Pengeringan baik alam terbuka
- Secara vertikal (Baik) dan horizontal
-Kalau turun hujan, segera tutup dengan
palstik
-Waktu pengeringan tergantung jenis rotan
-Pengeringan rotan kecil pada cuaca cerah
hanya sekitar 1 – 2 minggu untuk mencapai
kadar air kering udara (14-19 %).
Pengeringan horizontal
Pengeringan vertikal
Rotan setelah kering
Rotan diameter besar
Penggorengan Cuci/gosok
Jemur Asap Bundel
Rotan W&S/ KA kering udara
Tujuan penggorengan: menurunkan KA rotan selama penggorengan
melarutkan getah2, lilin, lemak dan gelatin
Rotan Asalan
Pengolahan Bahan Asalan Besar/ W&S
BAGAN ALIR PENGOLAHAN ROTAN W&S
Rotan W&S
Rotan asalan
Pengolahan lanjutan (Asalan – W&S) Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan Pengolahan lanjutan (Asalan
Penggorenga Rotan besar Goreng dengan campuran minyak tanah, solar (9:1) Rotan diikat dan ditumpuk Panaskan minyak goreng sampai panas (100 derjat) Masukkan rotan, dan goreng kira-kira 15 menit Setelah itu keluarkan dan gosok dengan karung goni
Alat Penggorengan
PENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIANPENGGOSOSKAN/PENCUCIAN- Rotan setelah goreng - Digosok atau dicuci dengan air - Keringkan/jemur - Luruskan –Diasapi - Bundel
Penggososkan
Pencucian
Pengeringan
Pelurusan
Pengasapan
Pengasapan
Setelah diasapi
-Umumnya pengasapan dilakukan pada semua jenis rotan baik rotan besar maupun kecil,. -Pengasapan dilakukan pada rotan yang masih berkulit (alami). -Pengasapan pada dasarnya adalah proses oksidasi dengan belerang (Gas SO2) agar warna kulit rotan menjadi lebih mengkilap. Pengasapan dilakukan dalam rumah asap yang berbentuk kubah atau lainya Didalam kubah disusun 4000 batang rotan, rotan disusun secara horizontal berlapis –lapis. Setiap lapisan diberi bantalan kayu agar asap bergerak bebas diantara lapisan rotan. Selanjutnya belerang dibakar di atas suatu wadah dan dimasukkan ke dalam rumah asap. Waktu pengasapan sekitar 12 jam dan mengabiskan 7,5 kg belerang atau 1,8 gr/batang rotan
Pemilahan PemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanPemilahanRotan selesai asap atau sudah kering Penilaian pertama adalah menurut ukuran diameter potongan,
biasanya mulai dari 16-25, 25-30, 30-35, 35-40, 40-45 dan
>45 mm.
Rotan dibundel berdasarkan diameter Alat penentuan diameter batang
Rotan telah dipilah
PEMBUNDELAN DAN PENYIMPANAN
Pembundelan dilakukan setelah rotan dipisahkan Berdasarkan jenis atau kelompok jenis dan kelas mutu. Pembundelan dilakukan dengan pengikatan pada kedua ujung dan bagian tengah batang Setiap bundel berisi 25 – 75 batang (tergantung diameter) Berat 40 – 70 kg per bundel. Label yang disertakan pada setiap bundel, jenis atau kelompok
jenis, asal rotan, kelas diameter, kelas mutu, berat dan tanggal pembundelan .
PENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIK) PENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIKPENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIK)PENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIK)PENGAWETAN SEMENTARA (ROPILAKTIK1. Kalau terlambat pengolahan lanjutan (3 s/d 7 hari) 2. Bahan pengawet yang izin komisi pestisida 3. Buat bak pengawet (penggalian tanah)
Jamur pewarna
Rotan baru panen Rotan terlambat pengolahan lanjutan
Bak Pengawetan dihutan
Rotan kecil Rotan besar
•runti •jemur
•Cuci/gosok
•Asap •Bundel
Pemanasan pendahuluan
Pelayuran
Pencelupan Lumpur + sanggrai Perendaman air kali Penggorengan Cuci/gosok Jemur Asap; Bundel
Rotan W&S/ KA kering udara
Tujuan penggorengan: menurunkan KA rotan selama penggorengan
melarutkan getah2, lilin, lemak dan gelatin
Rotan Asalan
Pengolahan Bahan mentah / W&S
BAGAN ALIR PENGOLAHAN ROTAN W&S
Pelurusan Pelurusan
Natural cane
Polishing/scrapping/pembelahan Pembelahan
Hati
Rotan besar Rotan kecil
Kulit Hati
anyaman lengkung lengkung
Scrap Polis
Rotan WS – Barang setenga jadi
Natural Cane
Kulit
anyaman Bleaching/diputihkan
Pengolahan lanjutan
Komponen mebel
Bagan alir pengolahan barang setengah jadi
PEMASARAN
Pengusaha
Lampit/Mebel Lokal
Agen Pengusaha
Mebel Besar Jawa
Pengusaha Mebel
Besar di Jawa
Agen Pedagang
Besar Jawa
Pedagang Besar di
Jawa
Pengusaha Mebel
skala sedang di
Jawa
Pedagang Antar
Pulau
Pedagang di Jawa
Pengusaha Mebel
skala sedang di
Jawa
Pedagang Antar
Pulau
Pedagang Besar di
Kota Besar
Pedagang Sedang di
Sentra Industri
Pengusaha Mebel
skala kecil
Pedagang Kecil di
Sentra Industri
Pengusaha Mebel
skala mikro
Pedagang Antar
Pulau
Pedagang Besar di
Kota Besar
Pedagang Sedang di
Sentra Industri
Rp 7000 - 7500
Petani
Pengepul di Desa
Asal Rotan
Petani
Pengepul di Desa
Asal Rotan
Petani
Pengepul di Desa
Asal Rotan
Petani
Pengepul di Desa
Asal Rotan
Pola 1 Pola 2 Pola 3 Pola 4
Petani
Pengepul di Desa
Asal Rotan
Pola 5
Pengepul di
Kecamatan
Pengepul di
Kecamatan
Pengepul di
Kecamatan Pengepul di
Kecamatan
Pengepul di
Kecamatan
Rp 6000 - 6500
Rp 6000 - 6500
Rp 5000 - 5500
Rp 4000 - 4500
Rp 3000 - 3500
Rp 2000 - 2500
Catatan: Harga yang tercantum mengambil contoh harga
untuk Sega 4 – 8 mm asalan atau Kubusof 4 – 8 mm asalan.
Pola tahapan pengadaan bahan baku