asuhan kebidanan pada bayi ny. m dengan bayi · pdf file · 2017-07-24oleh karena...

121
i ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: RIYANA WAHYU SUSILOWATI NIM : B11.109 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI IMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: vuongtuong

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

i

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN

BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH

DI RSUD SUKOHARJO

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh:

RIYANA WAHYU SUSILOWATI

NIM : B11.109

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI IMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

ii

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. M dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah di RSUD Sukoharjo ”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

3. Dr. Nasruddin, M.Kes selaku direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data dan studi kasus.

4. Ibu M selaku orang tua dari responden yang telah bersedia memberikan

ijin pada penulis dalam perawatan bayi.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

v

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

vi

MOTTO

· Hidup harus bermanfaat, sabar, tegar dan menang.

· Biarpun jalan itu panjang, mari kita rintis perlahan-lahan.

· Hidup memerlukan pengorbanan, pengorbanan memerlukan perjuangan.

· Jangan takut gagal, karena kegagalan membuat kita semakin kuat dan

tangguh.

PEMBAHASAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada

:

· Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayahnya sehingga terwujudnya karya

ini.

· Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa,

dukungan dan semuaya.

· Kakak Wiwik Lestari dan adik Riyan Wahyu

priambodo yang selalu member support.

· Dosen pembimbing, terima kasih yang telah

membimbing penulis untuk menyelesaikan

penulisan KTI ini.

· Seseorang yang selalu menyemangatiku untuk

menyelesaikan penulisan KTI ini.

· Teman-teman kelas 3B yang membantu dan

memberi support untuk menyelesaikan

penulisan KTI ini.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

vii

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, 23 Juni 2014

Riyana Wahyu Susilowati

B11109

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN

BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH

DI RSUD SUKOHARJO

TAHUN 2014

xii+ halaman+ 10 lampiran+ 3 tabel+ 0 gambar

INTISARI

Latar Belakang : Angka kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) di Indonesia

masih cukup tinggi berada pada kisaran 32 / 1000 angka kelahiran hidup.

Penyebab kematian bayi di Indonesia seperti halnya di Negara lainnya itu asfiksia

neonaturum 49 – 60%, infeksi 24 – 34 %, premature / bayi berat lahir rendah

(BBLR) (SDKI, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum

Daerah Sukoharjo di peroleh data pada bulan Januari - September 2013 angka

kelahiran bayi total sebanyak 881 bayi, bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) 20

bayi (2,35 %).

Tujuan studi kasus : Untuk mengetahui asuhan kebidanan Bayi baru Lahir

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah pada Bayi Ny. M Di RSUD Sukoharjo

dengan menggunakan pendekatan proses manajemen kebidanan tujuh langkah

Varney mulai dari pengkajian samapi evaluasi.

Metode studi kasus : Studi kasus ini menggunakan metode observasional

diskriptif, lokasi studi kasus adalah di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo,

subyek studi kasus adalah pada bayi Ny M dengan Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah, waktu pengambilan studi kasusadalah pada tanggal 17 – 29 Maret 2014,

dengan tehnik pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, wawancara,

pengamatan (Observasi), studi pustaka dan studi dokumentasi.

Hasil studi kasus : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 13 hari

didapatkan hasil keadaan umum baik, gerakan aktif, Vital sign bagus, berat badan

bayi 1450 gram, bayi tidak hipotermi, reflek hisap kuat, tali pusat tidak ada tanda-

tanda infeksi, dan bayi diperbolehkan pulang.

Kesimpulan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 13 hari didapatkan

hasil keadaan umum baik, gerakan aktif, Vital sign bagus, berat badan bayi 1450

gram, bayi tidak hipotermi, reflek hisap kuat, tali pusat tidak ada tanda-tanda

infeksi, dan bayi diperbolehkan pulang.

Kata Kunci : Bayi Baru Lahir, Bayi dengan BBLSR, Asuhan Kebidanan BBLSR.

Kepustakaan : Tahun 2003-2013.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

viii

CURICULUM VITAE

Nama : RIYANA WAHYU SUSILOWATI

Tempat/tanggal lahir : Sukoharjo, 24 Juli 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Joho Rt 01/02 Joho, Sukoharjo

Riwayat Pendidikan

1. SD Joho IV, Sukoharjo LULUS TAHUN 2002

2. SMP N 03 Nguter, Sukoharjo LULUS TAHUN 2008

3. SMA N 03 Sukoharjo LULUS TAHUN 2011

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada angkatan 2011.

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

INTISARI ......................................................................................................... vii

CURICULUM VITAE ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat penelitian .................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................... 5

F. Sistematika Penelitian .............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori medis ............................................................................... 10

1. Bayi Baru Lahir Normal ..................................................... 10

2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah ........................................ 14

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 22

C. Landasan Hukum ...................................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi ................................................................................. 41

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 41

C. Subyek Studi Kasus .................................................................. 41

D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 42

E. Instrument Studi Kasus ............................................................. 42

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

x

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 42

G. Alat - alat yang dibutuhkan ...................................................... 46

H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 46

BAB IV TINJAUAN KASUS

A. Tinjauan kasus ...................................................................................... 47

B. Pembahasan .......................................................................................... 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 101

B. Saran ................................................................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sehat ..................................... 20

Tabel 2.2 Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sakit ..................................... 20

Tabel 2.3 APGAR score .................................................................................. 25

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 : Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5 : Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6 : Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7 : Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8 : Lembar peduman wawancara (ASKEB Bayi Baru Lahir)

Lampiran 9 : Lembar Observasi

Lampiran 10 : Lembar Konsultasi

Lampiran 11 : Lembar singkatan

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya Pembangunan

Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan

untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal. Tingginya derajat kesehatan pada suatu Negara dapat

ditentukan oleh beberapa indikator, salah satu diantaranya adalah tinggi

rendahnya Angka Kematian Bayi (AKB). AKB dapat digunakan sebagai

acuan untuk tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan. Angka kematian Bayi

Baru Lahir (Neonatal) di Indonesia masih cukup tinggi berada pada kisaran

32 / 1000 angka kelahiran hidup, sedangkan target MDGS (Millenium

Development Goals) diharapkan tahun 2015 yaitu 23 /1000 kelahiran hidup.

Penyebab kematian bayi di Indonesia seperti halnya di Negara lainnya itu

asfiksia neonaturum 49 – 60%, infeksi 24 – 34 %, premature / bayi berat lahir

rendah (BBLR) (SDKI, 2012).

Di Jawa Tengah angka kematian bayi mencapai 10,75/ 1000 kelahiran

hidup. Penyebab kematian bayi di Jawa Tengah seperti halnya provinsi

lainnya prematur / bayi berat lahir rendah (BBLR) 70 - 80%, asfiksia 15 –

20%, infeksi 2 – 7% (Depkes, 2012).

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat

badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (Sarwono 2004).

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

2

Berdasarkan harapan hidup bayi berat lahir rendah di bedakan dalam : Bayi

berat lahir sangat rendah (BBLSR) ialah bayi yang lahir dengan berat badan

kurang dari 1500 gram dan BBLSAR (Karwati dkk, 2011).

Bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram

mempunyai masalah yang sangat serius untuk segera mendapat perawatan

dan pengawasan secara intensif. Hal ini dikarenakan kondisi fisik bayi masih

sangat lemah, alat-alat pernafasan belum berfungsi sempurna. Hal ini

menunjukkan bahwa bayi dengan keadaan prematur / bayi berat lahir rendah

(BBLR) (Manuaba, 2007).

Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo di peroleh data pada bulan Januari - September 2013 angka

kelahiran bayi total sebanyak 881 bayi, jumlah bayi meninggal 31 bayi (3,52

%) dan bayi hidup 850 bayi (96,48 %) terdiri : bayi lahir normal 651 bayi

(76,59 %), bayi berat lahir rendah 167 bayi (19,65 %), bayi berat lahir sangat

rendah (BBLSR) 20 bayi (2,35 %), bayi asfeksia 7 bayi (0,82 %) dan bayi

ikterik 5 bayi (0,59 %).

Bayi berat lahir sangat rendah mencapai nilai yang tinggi, maka dari

itu perlu penanganan yang sangat intensif. Masalah tersebut jika tidak di

tangani secara intensif akan menyebabkan kematian pada bayi. Berdasarkan

hal tersebut penulis tertarik membahas tentang “ Asuhan Kebidanan Bayi

Baru Lahir pada bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah di

RSUD Sukoharjo ”.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka untuk perumusan masalahnya

adalah “ Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. M

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah di RSUD Sukoharjo dengan

menggunakan pendekatan manajemen menurut Hellen Varney? “

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan Bayi baru Lahir dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah pada Bayi Ny. M Di RSUD Sukoharjo

menggunakan pendekatan proses manajemen kebidanan 7 langkah

Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Dengan disusunnya studi kasus ini diharapkan penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian secara lengkap pada Bayi Ny. M dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Di RSUD Sukoharjo.

2) Melakukan interpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada Bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir

Sangat Rendah Di RSUD Sukoharjo.

3) Merumuskan diagnosa potensial pada Bayi Ny. M dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah Di RSUD Sukoharjo.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

4

4) Mengidentifikasi serta melakukan antisipasi dan tindakan segera

pada Bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Di

RSUD Sukoharjo.

5) Merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada Bayi Ny. M

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Di RSUD Sukoharjo.

6) Melakukan tindakan secara cepat dan tepat sesuai dengan rencana

tindakan pada Bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

Di RSUD Sukoharjo.

7) Mengevaluasi tindakan secara teliti dan cermat pada Bayi Ny. M

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Di RSUD Sukoharjo.

b. Melakukan identifkasi bagaimana kesenjangan antara teori dan praktik

yang ada di lahan berkaitan dengan masalah pada Bayi Ny. M dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Di RSUD Sukoharjo.

c. Memberi alternatif pemecahan jika terjadi kesenjangan antara teori

dan praktik pada Bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

Di RSUD Sukoharjo.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai bayi baru lahir

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah sehingga penulis mampu

memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan Bayi Berat

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

5

Lahir Sangat Rendah dan bermanfaat dalam menjalankan tugas di

lapangan.

2. Bagi profesi

Menambah ilmu pengetahuan bagi tenaga kesehatan terutama bidan,

sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah dengan tepat sesuai dengan standar yang

telah ditentukan.

3. Bagi institusi

a. Rumah Sakit

Dapat meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah di rumah sakit, khususnya di RSUD Sukoharjo.

b. Pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi sehingga dapat

memberikan wawasan yang luas mengenai asuhan kebidanan bayi

baru lahir dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah.

E. Keaslian Studi Kasus

Tidak ada keaslian

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

6

F. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 bab yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus, dan

sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan teori medis mengenai pengertian bayi baru lahir,

klasifikasi bayi baru lahir, perubahan bayi baru lahir, tanda – tanda

bayi baru lahir normal, tanda bahaya bayi baru lahir, pengertian

bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah, etiologi bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah, tanda – tanda bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah, masalah – masalah bayi baru lahir

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah, penatalaksanaan pada

bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah, teori manajemen

kebidanan menurut Varney yang meliputi : pengkajian, interpretasi

data, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi, dicantumkan pula data perkembangan

menggunakan SOAP.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang jenis studi kasus, lokasi

pengambilan studi kasus, subjek studi kasus, waktu pelaksanaan

studi kasus, instrumen yang digunakan, teknik pengambilan data,

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

7

teknik dalam menjalankan studi kasus, serta alat – alat dan bahan

yang digunakan dalam pelaksanaan studi kasus ini.

BAB IV TINJAUAN KASUS

Padabab ini menggambarkan Asuhan Kebidanan pada Bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah, secara nyata sesuai manajemen

kebidanan menurut 7 langkah Varney mulai dari Pengkajian,

Interpretasi data, Diagnosa Potensial, Antisipasi, Perencanaan,

Pelaksanaan, Evaluasi dan Data Perkembangan. Sedangkan dalam

pembahasan penulis menjelaskan tentang masalah-masalah atau

kesenjangan antara teori dengan praktik yang penulis temukan di

lapangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan

inti dari pembahasan Asuhan Kebidanan pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah dan saran untuk pemecahan masalah

yang realitas operasional yang artinya saran yang ditemukan itu

dapat diterima secara wajar dan dapat dilaksanakan oleh yang

diberi saran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Bayi Baru Lahir

a. Pengertian Bayi Baru Lahir

1) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari usia kehamilan

38 - 40 minggu yang mempunyai berat badan 2500 – 4000 gram

(Manuaba, 2007).

2) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram,

cukup bulan, lahir langsung menanggis, dan tidak ada kelainan

bawaan (Sholeh, 2007).

3) Bayi baru lahir adalah bayi segera setelah lahir sampai dua puluh

delapan hari (Saifuddin, 2006).

b. Klasifikasi Bayi Baru Lahir

Menurut Saifudin (2002), klasifikasi bayi baru lahir :

1) Bayi berat normal, berat lahir 2500 – 4000 gram.

2) Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2500 gram.

3) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000 – 1500

gram.

4) Bayi berat sangat amat rendah (BBLSAR), berat lahir < 1000

gram.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

9

c. Perubahan Bayi Baru Lahir

Menurut Weni (2009), perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir :

1) Perubahan metabolisme karbohidrat

Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar

gula darah, untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah

lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak.

2) Perubahan suhu tubuh

Ketika bayi lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih

rendah dari suhu didalam rahim ibu. Apabila bayi dibiarkan dalam

suhu kamar 25° C maka bayi akan kehilangan panas melalui

konveksi, radiasi dan evaporasi. Keadaan ini menyababkan

menurunnya suhu tubuh 2 ° C dalam waktu 15 menit. Akibat suhu

yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan

oksigen pun meningkat.

3) Perubahan Pernafasan

Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pertukaran gas

melalui plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas harus melalui

paru-paru. Pernafasan bayi baru lahir normal dalam waktu 30

detik setelah kelahiran.

4) Perubahan Sirkulasi

Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2

meningkat dan tekanan CO2 menurun, hal ini mengakibatkan

resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah kealat

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

10

tersebut meningkat, hal ini menyebabkan darah dari arteri

pulmonalis mengalir keparu - paru dan ductus arteriosus menutup.

Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang

hidup diluar badan ibu.

5) Perubahan alat pencernaan hati, ginjal dan lainnya mulai

berfungsi.

d. Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Normal

Menurut Weni (2009), bayi baru lahir memiliki tanda- tanda :

1) Bayi lahir pada umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu.

2) Berat badan lahir 2500 - 4000 gram.

3) Panjang badan 48 - 52 cm.

4) Lingkar dada 30 - 38 cm.

5) Lingkar kepala 33 - 35 cm.

6) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup

terbentuk dan diliputi vernix caseosa.

7) Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah

sempurna.

8) Kuku telah agak panjang dan lemas.

9) Genetalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada

perempuan) dan testis sudah turun di skrotum (pada laki-laki).

10) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.

11) Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam

pertama, mekonium berwarna hitan kecoklatan.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

11

e. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir

Menurut DepKes RI (2008), tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah

sebagai berikut:

1) Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Ini

tanda bayi terkena infeksi berat.

2) Bayi kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan

dengan gerakan normal. Jika melihat gejala gerakan yang tidak

biasa dan terjadi secara berulang - ulang (menguap, mengunyah,

mengisap, mata berkedip - kedip, mata mendelik, bola mata

berputar-putar, kaki seperti mengayuh sepeda) yang tidak berhenti

jika bayi disentuh atau dielus - elus, kemungkinan bayi kejang.

3) Bayi lemah, bergerak hanya jika dipegang.

4) Sesak napas (60 kali permenit atau lebih) atau nafas 30 kali per

menit atau kurang.

5) Bayi merintih.

6) Pusar kemerahan sampai dinding perut. Jika kemerahan sudah

sampai ke dinding perut, tandanya sudah infeksi berat.

7) Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5º C) atau tubuh teraba

dingin (suhu tubuh bayi kurang dari 36,5º C).

8) Mata bernanah banyak.

9) Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan

kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat,

bisa menyebabkan kematian.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

12

10) Kulit bayi terlihat kuning. Kuning pada bayi berbahaya jika

muncul pada:

a) Hari pertama (kurang dari 24 jam) setelah lahir.

b) Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari.

c) Kuning sampai ke telapak tangan atau kaki.

2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

a. Pengertian

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi baru

lahir dengan berat badan di bawah normal kisaran 1000 – 1500 gram

(Indrasanto dkk, 2008).

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi baru

lahir dengan berat badan di bawah normal kisaran 1000 – 1500 gram

pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu (Nelson, 2010).

b. Etiologi

Menurut Sarwono (2005), Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1) Faktor ibu :

Penyakit : Toxemia gravidarum (keracunan kehamilan),

perdarahan ante partum, trauma fisik atau

psikologis, nefritis akut (peradangan ginjal),

diabetes mellitus.

Usia ibu : Kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun,

multigravida dengan jarak kehamilan dekat.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

13

Keadaan sosial ekonomi rendah.

2) Faktor janin :

Hidramnion, gemeli, kelainan kromosom

3) Faktor lingkungan :

Radiasi, tinggal di dataran tinggi, zat racun.

c. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah dibagi menjadi dua

golongan :

1) Prematuritas murni

Prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan yang

kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan

untuk usia kehamilan (berat terletak antara persentil ke-10 sampai

persentil ke-90), pada intrauterus growth curve atau di sebut :

a) Neonatus Kurang Bulan – Sesuai untuk Masa Kehamilan

(NKB - SMK).

b) Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa Kehamilan (NCB -

SMK).

c) Neonatus Lebih Bulan – Sesuai Masa Kehamilan (NLB -

SMK).

2) Dismatur adalah bayi dengan berat badan kurang dari seharusnya

untuk masa gestasi / kehamilan akibat bayi mengalami retardasi

intra uteri dan merupakan bayi yang kecil untuk masa

pertumbuhan (KMK). Dismatur dapat terjadi dalam preterm, term

dan post term yang terbagi dalam :

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

14

a) Neonatus kurang bulan – kecil untuk masa kehamilan (NKB -

KMK).

b) Neonatus cukup bulan – kecil untuk masa kehamilan (NCB -

KMK).

c) Neonatus lebih bulan – kecil untuk masa kehamilan (NLB -

KMK).

(Maryunani, 2013).

d. Tanda - tanda bayi dengan berat badan lahir sangat rendah

Menurut Proverawati (2010), Bayi dengan Berat Badan Lahir

Rendah mempunyai tanda – tanda :

1) Berat kurang dari 2500 gram.

2) Panjang kurang dari 45 cm.

3) Lingkar dada kurang dari 30 cm.

4) Lingkar kepala kurang dari 33 cm.

5) Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.

6) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

7) Kepala lebih besar.

8) Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.

9) Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.

10) Otot hipotonik lemah merupakan otot yang tidak ada gerakan

aktif pada lengan dan sikunya.

11) Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

15

12) Ekstermitas : paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus, tumit

mengkilap, telapak kaki halus, kuku jari tangan dan kaki belum

mencapai ujung jari.

13) Kepala tidak mampu tegak, fungsi syaraf yang belum atau tidak

efektif dan tangisnya lemah.

14) Pernapasan 40 – 50 kali/ menit dan nadi 100 - 140 kali/ menit.

15) Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan

otot dan jaringan lemak masih kurang.

Prematur juga sering digunakan untuk menunjukkan imaturitas. Bayi

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) yaitu bayi baru

lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram juga sering disebut

neonates imatur, jadi tanda – tanda Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

sama dengan tanda – tanda bayi berat lahir rendah/ prematur yang

membedakan hanya berat badan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

yaitu kurang dari 1500 gram (Nelson, 2010).

e. Masalah – masalah Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

Menurut Ika Pantiawati (2010), masalah - masalah yang terjadi :

1) Hipotermi

Suhu bayi kurang dari 36,5° C dan bayi teraba dingin, kurang aktif dan

tangis lemah, malas minum, kulit mengeras kemerahan frekuensi

jantung < 100 x/ menit, nafas pelan dan dalam.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

16

2) Hipoglikemia

Kadar glukosa darah kurang 45 mg/ dl, kejang, tremor, letargi/ kurang

aktif, timbul saat lahir sampai dengan hari ke tiga, riwayat ibu dengan

diabetes milletus, hipotermi, sianosis, apneu intermiten.

3) Ikterik/ hiperbilirubin

Puncak hidung, sekitar mulut, dada, perut, dan ekstremitas berwarna

kuning, konjungtiva berwarna kuning pucat, kejang, kemampuan

menghisap menurun, letargi, kadar bilirubin bayi lebih dari 10 mg/ dl.

4) Infeksi/ sepsis

Bayi malas minum, suhu bayi hipertermi atau hipotermi, terdapat

gangguan nafas, letargi, kejang, kulit ikterus.

5) Gangguan pernafasan

Pernafasan tidak teratur, merintih waktu ekspirasi, thoraks yang lunak

dan otot respirasi yang lemah, resiko aspirasi akibat belum

terkoordinirnya reflek menghisap dan reflek menelan.

6) Perdarahan intracranial

Kegagalan umum untuk bergerak normal, reflek moro menurun atau

tidak ada, tonus otot menurun, letargi (kesadaran menurun), pucat dan

sianosis (kebiruan), apnea (henti nafas), muntah yang kuat, tangisan

bernada tinggi dan tajam, kejang, kelumpuhan, gagal menetek.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

17

f. Penatalaksanaan bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

Menurut Weni (2009), penatalaksanaan yang dilakukan :

1) Menjaga kehangatan dan mempertahankan suhu tubuh bayi

Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas badan

dan menjadi hipotermi, karena pusat pengaturan panas badan belum

berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan badan

relative luas. Oleh karena itu, bayi prematur harus dirawat didalam

incubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim

(Atika, 2010).

Inkubator adalah salah satu alat medis yang berfungsi untuk

menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/ stabil. Bayi

umur 1 - 10 hari dengan suhu 35° C, bayi umur 11 hari – 3 minggu

dengan suhu 34° C, bayi umur 3 – 5 minggu dengan suhu 33° C, bayi

umur lebih dari 5 minggu dengan suhu 32° C. Apabila suhu kamar

28 - 29° C hendaknya diturunkan 1° C setiap minggu dan apabila

berat badan bayi sudah mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar

incubator dengan suhu 27° C (Sudarti dan fauziah, 2013).

2) Nutrisi

a) Bila keadaan bayi sehat

ASI peras minumkan lewat NGT, minumkan 8x dalam 24 jam tiap

3 jam sekali, lanjutkan dengan cangkir/ sendok bila keadaan stabil,

jika baik dengan cangkir/ sendok langsung menyusu pada ibunya.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

18

Tabel 2.1 Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sehat

Pemberian Umur (hari)

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah ASI tiap 3 jam

(ml/ kali) 10 15 18 22 26 28 30

(Sudarti dan Fauziah, 2013)

b) Bila keadaan bayi sakit

Berikan cairan IV 24 jam pertama, berikan ASI peras lewat NGT,

beri minum 8x dalam 24 jam tiap 3 jam, jika masih lapar bisa di

tambah ASI/ PASI, lanjutkan pemberian minum lewat cangkir/

sendok, bila keadaan stabil, bila minum dengan cangkir/ sendok

baik, maka langsung menyusu ibu.

Tabel 2.2 Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sakit

Pemberian Umur (hari)

1 2 3 4 5 6 7

Kecepatan cairan IV (ml/

jam atau tetes mikro/

menit)

3 3 3 2 2 0 0

Jumlah ASI tiap 3 jam

(ml/kali) 0 6 9 16 20 28 30

(Sudarti dan Fauziah, 2013)

3) Mencegah infeksi yang ketat

Memberi perlindungan pada bayi dengan Bayi Berat Lahir

Rendah dari bahaya infeksi dengan cara bayi tidak boleh kontak

dengan penderita infeksi dalam bentuk apapun itu. Digunakan masker

dan baju khusus dalam penanganan bayi, perawatan luka tali pusat dan

kulit dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun

dengan alat-alat yang digunakan, isolasi pasien, jumlah pasien

dibatasi, rasio perawat pasien ideal, mengatur kunjungan, menghindari

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

19

perawatan yang terlalu lama. Bayi prematur mudah sekali terkena

infeksi karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan

leokosit masih kurang, serta pembentukan anti bodi belum sempurna

(Atikah, 2010).

Memisahkan bayi yang terkena infeksi dengan bayi yang tidak

terkena infeksi, mencuci tangan setiap sebelum dan sesuah memegang

bayi, membersihkan tempat tidur bayi segera setelah tidak di pakai

lagi dengan antiseptik, membersihkan ruangan pada waktu tertentu,

setiap bayi diwajibkan mempunyai perlengkapan sendiri, kalau

mungkin bayi di mandikan di tempat tidur masing – masing dengan

perlengkapan sendiri, merawat kulit dan tali pusat bayi dengan sebaik

– baiknya, pengunjung tidak di perbolehkan masuk di ruang

perawatan bayi (Wiknjosastro, 2005).

4) Penimbangan berat badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/ nutrisi bayi dan

erat kaitannya dengan daya dan tubuh, oleh sebab itu penimbangan

berat badan agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan

hiperbilirubinemia. Pada umumnya bayi berat lahir kurang dari 1500

gram bayi diberi minum melalui sonde. Sesudah 5 hari bayi lahir

dicoba menyusu pada ibunya, bila daya hisap cukup baik maka

pemberian air susu ibu diteruskan (Winkjosastro, 2005).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

20

5) Pemberian Oksigen

Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau kesulitan

bernafas. Oksigen diberikan dengan aliran rendah untuk membuat

bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih 0,5 liter/ menit dan

tidak boleh lebih dari 10 liter/ menit) (Yuliasti, 2010).

6) Pemberian injeksi dosis pertama, jika terjadi kemungkinan infeksi

bakteri : gentamisin 4 mg/ kg BB I.M (atau kanamisin), ditambah

ampisilin 100 mg/kg BB I.M (atau benzil penisilin) (Saifuddin, 2010).

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan

dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu

keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2007).

1. Langkah – langkah dalam manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan menggunakan pendekatan tujuh langkah Varney :

a. Langkah I : Pengkajian data

Pengkajian atau pengumpulan data adalah mengumpulkan semua data

yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan

langkah pertama untuk mengumpulkandata yang berkaitan dengan

kondisi pasiensemua informasi yang akurat dari semua sumber

(Ambarwati dkk, 2008).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

21

1) Identitas pasien :

Menurut Jannah (2012), identitas meliputi :

a) Nama bayi : Pasien dikaji untuk membedakan

pasien satu dengan yang lain.

b) Umur bayi : Pasien dikaji untuk menentukan

perawatan yang yang akan dilakukan.

c) Tanggal/ jam lahir bayi : Untuk mengetahui kapan bayi lahir di

sesuaikan dengan hari perkiraan lahir.

d) Nama orang tua : Untuk mengetahui identitas ibu dan

ayah bayi.

e) Umur orang tua : Untuk mengetahui pengalaman orang

tua merawat bayi, kurang dari 16

tahun atau lebih dari 35 tahun

merupakan faktor penyebab

terjadinya Berat Badan Lahir Sangat

Rendah.

f) Agama : Pasien dikaji sebagai pedoman asuhan

yang diberikan sesuai dengan

kepercayaan yang dianut.

g) Pendidikan orang tua : Untuk mengetahui tingkat pendidikan

yang nantinya penting dalam

memberikan pendidikan kesehatan

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

22

pada klien sesuai dengan tingkat

pendidikannya.

h) Pekerjaan orang tua : Untuk mengetahui keadaan sosial

ekonomi dan pola pemenuhan

kebutuhan nutrisi dalam keluarga.

i) Alamat : Pasien dikaji untuk mengetahui

keadaan lingkungan sekitar pasien.

2) Anamnesa

a) Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui HPHT, HPL, riwayat ANC teratur atau

tidak, ada keluhan atau tidak, penyuluhan apa yang pernah di

dapat, imunisasi TT berapa kali (Varney, 2004). Pada bayi

dengan berat badan lahir sangat rendah umur kehamilan kurang

dari 37 minggu (Nelson, 2010).

b) Riwayat kesehatan menurut Nursalam (2009), meliputi :

(1) Riwayat penyakit saat hamil

Untuk mengetahui keadaan ibu selama hamil.

(2) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui keadaan pasien apakah pernah menderita

penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM,

hipertensi dan epilepsi.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

23

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang

menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/

AIDS, penyakit menurun maupun keturunan kembar.

3) Pemeriksaan fisik

a) Riwayat penyakit khusus

Tabel 2.3 APGAR score

ASPEK

YANG

DINILAI

NILAI JUMLAH

(Menit)

0 1 2 1 5 10

Apearance

(warna kulit) Biru/ pucat

Badan merah

muda,

ekstremitas

biru

Badan dan

ekstremitas

merah

muda

Pulse (denyut

jantung)

Tidak

teraba <100 >100

Grimace

(tonus otot) Tidak ada Lambat

Menangis

kuat

Activity

(aktivitas)

Lemas/

lumpuh

Gerakan

sedikit Aktif

Respiratory

(pernafasan) Tidak ada Lambat, tidak

teratur

Baik,

menangis

kuat

JUMLAH

(Kosim, 2003)

Keterangan :

Nilai 0 – 3 : Asfiksia berat

Nilai 4 – 6 : Asfiksia sedang

Nilai 7 – 9 : Asfiksia ringan

Pada Bayi Berat Lahir Sangat Rendah warna kulit ekstremitas

biru, denyut jantung 100 – 140 kali permenit, tonus otot lemah/

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

24

lambat, aktifitas lemah/ sedikit, dan respirasi tidak teratur

(Proverawati, 2010).

b) Pemeriksaan umum

Hasil pengamatan kita laporkan dengan criteria sebagai berikut:

(1) Keadaan umum

Untuk mengetahui kedaan umum ibu apakah baik, sedang,

buruk (Nursalam, 2009). Pada Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah buruk (Proverowati, 2010).

(2) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,

kita dapat mengkaji tingkat kesadaran mulai dari compos

mentis sampai koma (Sulistyawati, 2009). Pada bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah kesadarannya apatis

(Proverawati, 2010).

(3) Suhu

Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui rectal, axilla, dan

oral yang digunakan untuk menilai keseimbangan suhu

tubuh yang dapat digunakan untuk membantu menentukan

suatu diagnosis dini suatu penyakit (Hidayat, 2005). Suhu

tubuh normal bayi baru lahir sekisar 36,5° C – 37,5° C

(Sulistyawati, 2009). Pada Bayi dengan Bayi Berat Lahir

Sangat Rendah suhunya kurang dari 36° C

(Proverawati, 2010).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

25

(4) Pernafasan

Pada pernafasan normal perut dan dada bergerak hampir

bersamaan tanpa ada retraksi, tanpa terdengar suara pada

waktu inspirasi atau ekspirasi. Gerakan pernafasan bayi

normal 60 – 80 kali permenit (Sulistyawati, 2009). Pada

Bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah pernafasan

tidak teratur dapat terjadi apnea, pernafasan 40 – 50 kali

permenit (Proverawati, 2010).

(5) Denyut jantung

Penilaian frekuensi denyut jantung secara normal pada bayi

baru lahir antara 120 – 160 kali permenit (Hidayat, 2005).

Pada Bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah denyut

jantungnya 100 – 140 kali permenit (Proverawati, 2010).

c) Pemeriksaan fisik sistematis

1) Kepala : Yang perlu dikaji rambut tipis dan halus,

sutura tengkorak dan fontanel melebar,

trauma jalan lahir, ubun – ubun besar cekung

atau cembung karena tekanan dari

intracranial (Mufdilah, dkk. 2008). Pada bayi

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

kepala bayi lebih besar, kepala tidak mampu

tegak, fungsi syaraf belum efektif atau tidak

efektif (Proverawati, 2010).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

26

2) Mata : Untuk mengetahui konjungtiva dan sklera

apakah normal atau tidak, simetris atau tidak

(Hidayat, 2009).

3) Hidung : Hidung dikaji dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan atau bentuk dan fungsi

hidung. Pengkajian hidung mulai dari bagian

luar, bagian dalam. Pemeriksaan hidung juga

dilihat apakah ada benjolan dan

kebersihannya (Priharjo, 2006). Pada bayi

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

pernafasan bayi tidak teratur dapat terjadi

apnea (Proverawati, 2010).

4) Telinga : Pada pemeriksaan telinga bagian luar dapat

dimulai dengan pemeriksaan daun telinga

dan liang telinga dengan menentukan bentuk,

besar dan posisinya (Mufdillah, dkk. 2008).

Pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah tulang rawan daun telingga

belum sempurna pertumbuhannya

(Proverawati, 2010).

5) Mulut : Pemeriksaan mulut bertujuan untuk menilai

ada tidaknya trismus dan labioskisis. Trismus

yaitu kesukaran membuka mulut. Labioskisis

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

27

yaitu keadaan bibir tidak simetris

(Mufdilah, dkk. 2008).

6) Dada : Untuk mengetahui dada simetris atau tidak

(Hidayat, 2009). Pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah ada retraksi

(Sarwono, 2002), jaringan kelenjar mammae

masih kurang akibat pertumbuhan otot dan

jaringan lemak masih kurang

(Proverawati, 2010).

7) Perut : Apakah kembung atau tidak, adakah benjolan

atau tidak (Hidayat, 2009).

8) Tali pusat : Untuk mengetahui tali pusat kering atau

basah, ada kemerahan, bengkak atau tidak

(Hidayat, 2009).

9) Ekstremitas : Untuk mengetahui kelengkapan ektremitas

kanan dan kiri, ekstremitas bawah kanan dan

kiri serta kelengkapan jari-jari tangan dan

kaki (Hidayat, 2009). Pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah paha abduksi,

sendi lutut/ kaki fleksi – lurus, tumit

mengkilap, telapak kaki halus, kuku jari

tangan dan kaki belum mencapai ujung jari

(Proverawati, 2010).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

28

10) Genetalia : Jika laki – laki apakah testis sudah turun di

skrotum, jika perempuan apakah labia

mayora sudah menutupi labia minora

(Varney, 2007). Pada bayi dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah laki - laki testis belum

masuk skrotum, perempuan labia mayora

belum menutupi labia minora

(Proverawati, 2010).

11) Anus : Untuk mengetahui ada tidaknya atresi ani

(Marmi & Rahardjo, 2012).

d) Pemeriksaan reflek

Pemeriksaan reflek terdiri dari :

1) Reflek moro : Rangsangan mendadak yang

menyebabkan lengan terangkat ke atas

dan ke bawah terkejut dan relaksasi

dengan cepat (Hidayat, 2005). Pada bayi

dengan Bayi Berat Lahir Rendah / Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah reflek positif

tangan bayi dapat mengenggam

(Proverawati, 2010).

2) Reflek rooting : Bayi menoleh kearah benda yang

menyentuh pipi (Strigh, 2004). Pada bayi

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah,

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

29

bayi lambat menoleh kearah yang

menyentuh pipi (Proverawati, 2010).

3) Reflek sucking : Terjadi apabila terdapat pada penyentuh

bibir, yang di sertai reflek menelan

(Hidayat, 2005). Pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Rendah / Bayi Berat Lahir

Sangat Rendah reflek ini belum sempurna

(Proverawati, 2010).

4) Reflek plantar : Jari – jari bayi akan melekuk ke bawah

bila jari diletakkan di dasar jari – jari

kakinya (Strigh, 2004). Pada bayi dengan

Bayi Berat Lahir Rendah / Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah masih sangat lemah

(Proverawati, 2010).

5) Reflek tonik neck :Bayi melakukan perubahan posisi bila

kepala di putar ke satu sisi

(Hidayat, 2005). Pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah leher masih

lemah (Proverawati, 2010).

6) Reflek palmar : Jari bayi melekuk di sekeliling berada

pada genggamannya seketika bila jari

diletakkan di telapak tangan

(Strigh, 2004). Pada bayi dengan Bayi

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

30

Berat Lahir Sangat Rendah masih lemah

(Proverawati, 2010).

e) Pemeriksaan antropometri

Pemeriksaan yang dilakukan pada bayi :

1) Panjang badan : Merupakan salah satu ukuran

pertumbuhan seseorang, dengan panjang

badan normal 48 – 52 cm. Panjang badan

dapat diukur dengan tongkat pengukur

(Tambunan, dkk. 2011). Pada bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah panjang

badan bayi kurang dari 45 cm

(Proverawati, 2010).

2) Berat badan : Massa tubuh diukur dengan pengukur

massa atau timbangan, dengan berat badan

normal pada bayi 2500 – 4000 gram

(Tambunan, dkk. 2011). Pada bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah, berat

badan bayi kurang dari 1500 gram

(Proverawati, 2010).

3) Lingkar kepala : Pengukuran dari frontal ke oksipital

melalui pelipis, dengan ukuran normal

33–35 cm (Hidayat, 2005). Pada bayi

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

31

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

kurang dari 33 cm (Proverawati, 2010).

4) Lingkar dada : Ukuran normal 30–33 cm

(Hidayat, 2005). Pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah kurang dari 30

cm (Proverawati, 2010).

5) Lila : Untuk mengetahui lingkar lengan atas

bayi normal 10,5 – 12 cm

(Ambarwati dan Wulandari, 2009). Pada

bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah kurang dari 10 cm

(Proverawati, 2010).

f) Pola eliminasi

Menurut Hidayat (2005), pola eliminasi bayi dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah :

1) Urine : Pada umumnya urin keluar pada 24 jam

pertama setelah lahir. Pada bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah urine

keluar 8 jam setelah kelahiran karena

ketidakmampuan untuk melarutkan ekskresi

dalam urine.

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

32

2) Mekonium : Pada umumnya mekonium keluar pada 24

jam pertama setelah kelahiran, pada saat

mengecek anus berlubang/ tidak.

4) Data penunjang

Data penunjang adalah suatu pemeriksaan medis yang dilakukan

atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-

keterangan yang lebih lengkap. Pada Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah pemeriksaan laboratorium golongan darah, Hemoglobin

(Doengoes, 2004).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah ke-dua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data - data yang telah

dikumpulkan. Data dasar tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga

dapat dirumuskan masalah dan diagnosa yang spesifik. Baik rumusan

diagnosis maupun rumusan masalah keduanya harus ditangani,

meskipun masalah tidak bisa dikatakan sebagai diagnosis tetapi harus

mendapatkan penanganan (Suryani, 2008).

Berdasarkan tanda dan gejala diatas serta hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan maka dapat disesuaikan dengan:

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang di tegakkan oleh bidan

dalam lingkup praktik kebidanan (Varney, 2007).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

33

Diagnosa

Bayi Ny. M umur … jam lahir kurang bulan dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah.

a) Data subyektif

Menurut Winknjosastro (2006), data subjektif :

(1) Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal … pukul…

(2) Ibu mengatakan bayinya berat badannya kurang.

(3) Ibu mengatakan saat anaknya lahir menangis lemah.

(4) Ibu mengatakan bayinya lahir lebih awal dari tanggal

perkiraan lahir.

b) Data Obyektif

(1) Berat badan bayi kurang dari 1500 gram.

(2) Panjang badan bayi kurang dari 45 cm.

(3) Lingkar kepala kurang dari 33 cm.

(4) Lingkar dada kurang dari 30 cm.

(5) Kepala lebih besar, tidak mampu tegak, dan fungsi syaraf

yang belum atau tidak efektif.

(6) Kulit tipis, rambut lanugo banyak, dan lemak berkurang.

(7) Telinga tulang rawan daun telinga belum sempurna

pertumbuhannya.

(8) Pernafasan tidak teratur kurang dari 40 – 50 kali

permenit, dan dapat terjadi apnea.

(9) Denyut jantung 100 – 140 kali permenit.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

34

(10) Ekstremitas paha abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi –

lurus, tumit mengkilap, telapak kaki halus.

(11) Reflek moro, rooting, sucking pada bayi masih lemah.

(Proverawati, 2010)

2) Masalah

Masalah adalah hal - hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian. Pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah masalah yang muncul pada bayi

biasanya suhu bayi rendah, belum sempurna reflek menghisap

(Varney, 2004).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal - hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapatkan dengan

melakukan analisa. Kebutuhan yang diberikan pada bayi dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah yaitu dengan menjaga lingkungan

nyaman dan hangat serta memenuhi nutrisi (Saifudin, 2006).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan

masalah yang sudah diidentifikasi dan membutuhkan penanganan

segera untuk mengatasi kemungkinan buruk yang timbul. Pada langkah

ini penting sekali untuk memberikan atau melakukan asuhan yang aman

pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah. Pada bayi

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

35

kemungkinan terjadi Hipotermi, hipoglikemia, ikterik, infeksi,

gangguan pernafasan, perdarahan intracranial (Varney, 2007).

d. Langkah IV : Antisipasi

Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai

dengan prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi klien, setelah

bidan merumuskan tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi

diagnosa masalah potensial yang sebelumnya (Varney, 2007). Tindakan

yang dilakukan hindari kehilangan panas dengan inkubator, periksa

bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla, menganjurkan

ibu untuk tetap memberi ASI (Wiknjosastro, 2005).

e. Langkah V : Perencanaan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan

oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen kebidanan terhadap diagnosa atau masalah yang telah

diidentifikasikan atau di antisipasi. Pada langkah ini informasi data

yang tidak lengkap dilengkapi (Suryani, 2008). Menurut Weni (2009),

rencana asuhan pada bayi :

1) Jaga kehangatan dan pertahankan suhu tubuh bayi dengan

inkubator dalam suhu 35̊ C pada umur 1 – 10 hari, bayi umur

11 hari – 3 minggu dengan suhu 34° C, bayi umur 3 – 5 minggu

dengan suhu 33° C, bayi umur lebih dari 5 minggu dengan suhu

32° C. Apabila suhu kamar 28 - 29° C hendaknya diturunkan 1° C

setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah mencapai 2000

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

36

gram bayi boleh dirawat diluar incubator dengan suhu 27° C

(Sudarti dan fauziah, 2013).

2) Beri nutrisi pada bayi sehat dan sakit dengan ASI tiap 3 jam sesuai

aturan.

3) Cegah infeksi yang ketat pada bayi dengan memisahkan bayi yang

terkena infeksi dengan bayi yang tidak terkena infeksi, mencuci

tangan setiap sebelum dan sesudah memegang bayi.

4) Timbang berat badan bayi setiap habis mandi untuk memastikan

bayi terpenuhi nutrisinya.

5) Beri oksigen pada bayi dengan aliran rendah kurang lebih 0,5 liter/

menit.

6) Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak.

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah melaksanakan rencana asuhan secara menyeluruh

dan efisien pada langkah ini. Pada langkah ini asuhan kebidanan

dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada langkah

lima (Varney, 2007).

g. Langkah VII : Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk menilai asuhan yang diimplementasikan

dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan kebutuhan juga untuk

mengetahui kapan evaluasi dapat dilakukan (Varney, 2007). Pada Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah evaluasi yang diharapkan keadaan umum

baik, vital sign normal, bayi tidak terjadi hipotermi, berat badan bayi

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

37

naik, nutrisi bayi terpenuhi, reflek bayi baik, bayi tidak kebiruan, tali

pusat tidak berbau, bayi sudah BAK dan BAB (Weni, 2009).

2. Catatan Perkembangan Pasien

Dalam setiap tindakan dilakukan dicantumkan catatan perkembangan

sehingga tenaga kesehatan mampu menilai apakah tujuan asuhan tercapai

atau tidak (Varney, 2007). Evaluasi diikuti dnegan tujuan catatan

perkembangan yang meliputi SOAP, yaitu :

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa.

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lainnya yang dirumuskan

dalam data fokus untuk mendukung assesment.

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi diagnosa atau

masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,

konsultasi atau kolaborasi, atau rujukan.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan pelaksanaan

dan evaluasi berdasarkan assesment.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

38

C. Landasan Hukum

Bidan dalam melakukan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada

kewewenang dan kemampuan yang diberikan. Dalam memberikan asuhan

kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir sangat rendah dan pertolongan

pada kegawatdaruratan memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan

kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga (IBI, 2007).

Sedangkan menurut pasal 11 ayat 2 huruf b Keputusan Menteri

Kesehatan RI No 1464 / MENKES / PER / X / 2010 tentang izin dan

penyelenggaraan praktik bidan menyebutkan bahwa bidan dalam memberikan

pelayanan kesehatan anak berwenang untuk penanganan hipotermi pada bayi

baru lahir dan segera merujuk (Kepmenkes, 2010).

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

39

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi

Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi kasus dengan

menggunakan metode observasional diskriptif. Studi kasus adalah melakukan

penelitian yang rinci tentang seseorang atau suatu unit selama kurun waktu

tertentu. Metode observasional yaitu suatu prosedur berencana yang antara

lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Metode diskriptif yaitu suatu

metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskriptif keadaan suatu objek. Studi kasus yang digunakan

penulis dalam membuat studi kasus ini dengan menggunakan asuhan

kebidanan menurut tujuh langkah Varney dari pengkajian sampai evaluasi

dan data perkembangan menggunakan SOAP (Notoatmodjo, 2012). Studi

kasus ini menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. M

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah di RSUD Sukoharjo.

B. Lokasi Studi

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit

Umum Daerah Sukoharjo.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

40

C. Subyek Studi

Dalam penulisan studi kasus ini subyekmerupakan orang yang

dijadikan sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2012).

Subyek laporan kasus telah dilakukan pada bayi Ny M dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah.

D. Waktu Studi

Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan studi

kasus akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Pelaksanaan studi kasus dari

tanggal 17 – 29 Maret 2014.

E. Instrumen Studi

Instrumen adalah alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen yang

digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada

Bayi baru lahir menurut tujuh langkah Varney dan data perkembangan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung diambil dari objek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2013).

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

41

Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah cara pemeriksaan dengan melihat

bagian-bagian tubuh dengan menggunakan pendekatan

sistematis, mulai dari kepala sampai kaki (Mandriwati, 2008).

Pada kasus bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

pemeriksaan mulai dari kepala lebih besar, kulit tipis transparan,

rambut lanugo banyak, lemak kurang, tulang rawan daun telinga

belum sempurna pertumbuhannya,ekstermitas : paha abduksi,

tumit mengkilap, telapak kaki halus, kuku jari tangan dan kaki

belum mencapai ujung jari (Proverawati, 2010). Pada kasus ini

melakukan inspeksi Bayi Berat Lahir Sangat Rendah mulai dari

kepala sampai kaki.

2) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan

stetoscope untuk mendengarkan detak jantung bayi

(Pantikawati dan Saryono, 2010). Pada bayi dengan Bayi Berat

Lahir Sangat Rendah mendengarkan detak jantung bayi dan

pernafasan bayi serta bising usus (Proverawati, 2010). Pada

kasus ini dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi frekuensi

jantung dan pernafasan bayi.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

42

3) Palpasi

Palpasi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan

cara meraba terhadap keadaan tubuh (Mandriwati, 2008). Pada

bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah memastikan perut

bayi ada/ tidak benjolannya (Mufdillah, 2008). Pada kasus ini

melakukan palpasi pada daerah abdomen.

4) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan

cara mengetuk guna memperoleh suara hasil ketukan tersebut

terhadap rongga tubuh yang perlu diketahui keadaannya

(Mandriwati, 2008). Pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah untuk memastikan perut bayi kembung atau tidak

(Mufdillah, 2008). Pada kasus ini dilakukan perkusi untuk

mengetahui perut bayi kembung/ tidak.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti atau responden,

atau bercakap - cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face

to face) (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara

dilakukan pada orang tua bayi dan tenaga kesehatan di RSUD

Sukoharjo.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

43

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif

dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dari luar

mengenai indra, dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila

rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan

adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini

observasi pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

dilakukan tanda – tanda vital, berat badan bayi, dan observasi intake

dan output.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah dokumentasi catatan medis merupakan sumber

informasi yang penting bagi tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi

masalah untuk menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan kebidanan

dan memonitor respon pasien terhadap tindakan (Notoatmodjo, 2012).

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang

dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik

(Nursalam, 2009). Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan

mengumpulkan data yang diambil dari catatan rekam medik pasien

di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan - bahan pustaka yang sangat

penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

44

penelitian (Notoatmodjo, 2012). Studi kepustakaan pada bayi dengan

berat badan lahir sangat rendah mengambil dari buku-buku kesehatan

tahun 2003 - 2013.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain :

1. Alat dan bahan pengambilan data :

a. Format pengkajian asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir.

b. Buku tulis dan Bulpoint

2. Alat dan bahan melakukan pemeriksaan dan observasi :

a. Stetoskop

b. Termometer

c. Timbangan berat badan

d. Pita pengukur lingkar lengan atas

e. Metlin

f. Jam tangan dengan penunjuk second

g. Oksigen

h. Inkubator

3. Alat untuk pendokumentasian :

a. Status atau catatan pasien

b. Rekam medik

c. Alat tulis

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

45

H. JADWAL PENELITIAN

Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja,

daftar atau table kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu

pelaksanaan yang terperinci (KBBI, 2008). Terlampir

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

46

BAB IV

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M UMUR 12 JAM DENGAN

BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH

DI RSUD SUKOHARJO

Ruang : Perinatologi

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 17 Maret 2014 Pukul : 17.00 WIB

A. IDENTITAS BAYI

1. Nama Bayi : Bayi NY. M

2. Umur : 12 jam

3. Tgl/ jam lahir : 17 Maret 2014/ 05.00 WIB

4. Jenis Kelamin : Laki- laki

5. BB/ PB : 1500 gram / 41 cm

IDENTITAS IBU IDENTITAS AYAH

1. Nama :Ny. M Nama : Tn. H

2. Umur : 31 tahun Umur : 40 tahun

3. Agama : Islam Agama : Islam

4. Pendidikan : SMA Pendidikan : STM

5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta

6. Alamat : Plosokerep Rt 02/05, Bendosari, Sukoharjo

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

47

B. ANAMNESA (Pada Ibu)

1. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. HPHT : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal

13 Agustus 2013.

b. HPL : Ibu mengatakan hari perkiraan lahir tanggal

20 Mei 2014.

c. Keluhan – keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan merasa mual dan muntah

Tx : makan sedikit tapi sering, hindari makanan

berminyak dan bersantan.

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Trimester III : Ibu mengatakan merasa pegel- pegel di punggung.

d. ANC : Ibu mengatakan

memeriksakan

kandungannya setiap bulan

sekali ,teratur di tempat

bidan.

e. Penyuluhan yang pernah didapat : Ibu mengatakan mendapat

penyuluhan tentang gizi

seimbang ibu hamil.

f. Imunisasi TT : Ibu mengatakan imunisasi

TT hanya sebelum nikah 1

kali.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

48

2. Riwayat Persalinan ini

a. Tempat Persalinan : RSUD Sukorharjo.

b. Penolong : Dokter dan Bidan.

c. Jenis Persalinan : Normal dengan pacuan

d. Komplikasi persalinan : Tidak ada

e. Umur Kehamilan : 30 minggu

f. Riwayat : Ibu mengatakan bayinya kembar,

tetapi yang satu tidak dapat

berkembang maka dilakukan

persalinan.

3. Riwayat Penyakit

a. Riwayat penyakit saat hamil : Ibu mengatakan saat hamil tidak

menderita sakit apapun.

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri dada

sebelah kiri, tidak mudah capek saat

beraktifitas.

2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pinggang

kanan dan kiri, tidak sakit saat buang air kecil.

3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.

4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih dari

2 minggu, tidak pernah batuk berdarah.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

49

5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah berwarna kuning

pada muka, mata dan kulit.

6) DM : Ibu mengatakan tidak mudah lapar dan haus,

tidak pernah buang air kecil > 5 kali malam

hari.

7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah pusing sampai

cengeng leher belakan dan tidak pernah

tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai

mengeluarkan busa dari mulutnya.

9) Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain seperti HIV/ AIDS.

c. Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dari keluarganya

ada penyakit menurun seperti DM

dan Hipertensi, tidak ada penyakit

menular seperti TBC, hepatitis.

d. Riwayat keturunan kembar : Ibu mengatakan dari keluarganya

ada riwayat keturunan kembar.

e. Riwayat operasi : Ibu mengatakan belum pernah

operasi apapun.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

50

C. PEMERIKSAAN FISIK BAYI

1. Riwayat Pemeriksaan Khusus (Apgar Score)

ASPEK

YANG

DINILAI

NILAI JUMLAH

0 1 2 Menit

1

Menit

5

Menit

10

Appearance

(Warna

Kulit)

Biru/

pucat

Badan dan

ekstremitas

merah muda

Badan dan

ekstremitas

merah muda

1 1 2

Pulse (denyut

jantung)

Tidak

teraba

< 100 >100 2 2 2

Grimace

(Tonus otot)

Tidak

ada

Lambat Menangis

kuat 1 1 1

Activity

(aktifitas)

Lemas/

lumpuh

Gerakan

sedikit

Aktif 1 1 1

Respiratory

(pernafasan)

Tidak

ada

Lambat, tidak

teratur

Baik,

menangis

kuat

1 2 2

JUMLAH 6 7 8

Sumber : Data Rekam Medik di RSUD Sukoharjo

2. Pemeriksaan Umum

a. Suhu : 35,2 ◦C

b. Pernafasan : 35 ×/ menit

c. Nadi : 138 ×/ menit

3. Pemeriksaan Fisik Sistematis

a. Kepala : Micro chepal, rambut hitam lembut.

b. Ubun-ubun : Berdenyut, tulang sutura terpisah.

c. Muka : Tidak oedema, tidak pucat

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

51

d. Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih

e. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, daun telinga belum

sempurna.

f. Mulut : Tidak stomatitis, tidak labioskizis.

g. Hidung : Tidak ada benjolan, tidak ada sekret, terpasang O2 1

liter/menit.

h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

i. Dada :Ada retraksi, tidak ada benjolan, dan jaringan

kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan

otot.

j. Perut : Tidak ada benjolan.

k. Tali pusat : Masih basah, tertutup kassa steril.

l. Punggung : Tidak ada benjolan.

m. Ekstremitas : Pucat, jari lengkap normal, simetris, tidak oedema,

terpasang infuse D 5% tetesan 5ml/menit pada

tangan kiri.

n. Genetalia : Penis berlubang, testis belum masuk skrotum.

o. Anus : Berlubang.

p. Kulit :Rambut lanugo masih banyak, kulit keriput, jaringan

lemak tipis.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

52

4. Reflek

a. Reflek rooting : Positif, bayi agak lambat menoleh kearah

yang menyentuh pipi.

b. Reflek moro : Positif, bayi terkejut dan relaksasi cepat.

c. Reflek palmar : Masih lemah, genggaman tangan bayi jika

jari di letakkan di telapak tangan bayi.

d. Reflek plantar : Masih lemah, jari kaki bayi bila diiletakkan

di dasar.

e. Reflek sucking : Reflek hisapnya masih lemah.

f. Reflek tonik neck : Masih lemah, merubah posisi bila kepala di

arahkan di satu sisi.

5. Antropometri

a. Lingkar kepala : 29 cm

b. Lingkar dada : 25 cm

c. LLA : 7 cm

d. BB/ PB : 1500 gram/ 41 cm

6. Eliminasi

a. Urine : Sudah keluar pukul 08.00 WIB, jernih.

b. Mekonium : Sudah keluar 1 kali hijau kehitaman, lembek,

pukul 06.00 WIB.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

53

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium :

Tanggal 17 Maret 2014, pukul 08.00 WIB Golongan darah B, HB : 20

gr/dl.

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 17 Maret 2014 Pukul :17.20 WIB

A. DIAGNOSA KEBIDANAN

BayiNy. Mumur 12 jam dengan berat bayi lahir sangat rendah

Data Dasar :

DS : 1. Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 17 Maret 2014, pukul

05.00 WIB.

2. Ibu mengatakan bayinya menangisnya tidak kuat.

3. Ibu mengatakan bayinya lahir kurang bulan.

DO : 1. Keadaan Umum : Lemah.

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Suhu : 35,2 ◦C

Pernafasan : 35 ×/ menit

Nadi : 138 ×/ menit

4. Lingkar kepala : 29 cm

5. Lingkar dada : 25 cm

6. LLA : 7 cm

7. BB : 1500 gram

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

54

8. PB : 41 cm

9. Hidung terpasang O2 : 1 liter

10. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, daun

telinga belum sempurna.

11. Ekstremitas : Pucat, jari lengkap normal, simetris,

tidak oedema, pukul 07.00 WIB

terpasang infuse D 5% tetesan

5ml/menit pada tangan kiri.

12. Genetalia : Penis berlubang, testis belum masuk

skrotum, BAK 5 cc lender keruh.

13. Kulit : Rambut lanugo masih banyak, kulit

keriput, jaringan lemak tipis.

14. Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak

labioskizis.

15. Paha kiri : Vitamin K pukul 06.00 WIB

16. Terapi injeksi : Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc 07,

dan Aminofilin 3 mg/8jam 0,6 cc.

B. MASALAH

Reflek hisap bayi masih lemah

C. KEBUTUHAN

Memberitahu ibu untuk sering menyusui bayinya untuk melatih reflek

hisapnya.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

55

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Hipotermi

IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA

Meletakkan bayi di incubator

Kolaborasi dengan dokter Sp. A

V. RENCANA TINDAKA

Tanggal : 17 Maret 2014 Pukul : 17. 40 WIB

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bayinya

2. Jaga kehangatan bayi

3. Ganti popok bayi.

4. Dokumentasi hasil tindakan

5. Observasi tetesan infus

6. Observasi selang oksigen

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 17 Maret 2014

1. Pukul 17. 45 WIB Memberitahu ibu bahwa bayinya masih lemah.

2. Pukul 17. 55 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan membedong bayi

menggunakan kain bersih dan kering di dalam box

inkubator dengan suhu 35 ˚C.

3. Pukul 18.30 WIB Menganti popok pada Bayi.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

56

4. Pukul 18.35 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

5. Pukul 18.40 WIB Mengobservasi tetesan infus D 5% tetap 5ml/menit.

6. Pukul 18.42 WIB Mengobservasi selang oksigen agar tetap terpasang di

hidung bayi.

VII. EVALUASI

Tanggal : 17 Maret 2014

1. Pukul 17.45 WIB Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan bayinya masih

lemah.

2. Pukul 17.55 WIB Bayi telah dijaga kehangatan bayi dengan membedong

bayi menggunakan kain bersih dan kering di dalam

box inkubator dengan suhu 35 ˚C.

3. Pukul 18.30 WIB Pakaian dan popok bayi dalam keadaan kering.

4. Pukul 18.35 WIB Hasil tindakan telah didokumentasikan.

5. Pukul 18.40 WIB Hasil observasi tetesan infus D 5% tetap 5ml/menit.

6. Pukul 18.42 WIB Hasil observasi selang oksigen bayi terpasang dengan

benar.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

57

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 18 Maret 2014 Pukul : 13.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan sangat cemas dengan keadaan bayinya, karena

bayinya sangat kecil dan terpasang selang oksigen.

2. Ibu mengatakan sudah melihat bayinya dari dekat sebanyak 2 kali

pukul 09.00 WIB dan pukul 12.00 WIB.

O : 1. KU : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 145 ×/ menit, R : 52 ×/ menit, S : 37,2 C

4. BB : 1500 gram

5. SPO2 : 97 %

6. Bayi masih di incubator suhu 35 ˚C

7. Hidung : Terpasang O2 nasal 1 liter/ menit

8. Mulut : Terpasang OGT sejak pukul 05.00 WIB.

9. Reflek sucking : masih lemah.

10. Reflek rooting : masih lemah

11. Reflek moro : positif

12. Reflek palmar : masih lemah

13. Reflek tonick neck : masih lemah

14. Ekstremitas : masih terpasang infuse D5 % dengan tetesan

5ml/menit.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

58

15. Terapi obat injeksi : ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc, secara IV

selang infus pukul 12.00 WIB

16. Input : Dari pukul 02.00-13.00 WIB 2 cc dengan D

5%, menggunakan sonde.

17. Output : Dari pukul 02.00-13.00 WIB kosong.

A : Bayi Ny. M umur 1 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah.

P : Tanggal : 18 Maret 2014

1. Pukul 13.10 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya

masih lemas.

2. Pukul 13.15 WIB Mengganti popok bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

3. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam, 0,6 cc.

4. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan air hangat dan sabun

mandi agar terjaga kebersihannya.

5. Pukul 14.40 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan kering.

6. Pukul 14. 45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan menganti

popok bila basah dan kotor, serta membedong

bayi menggunakan kain bersih.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

59

7. Pukul 15.00 WIB Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan D 5%

menggunakan sonde melalui OGT sebanyak 2

cc.

8. Pukul 15. 15 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan.

EVALUASI Tanggal : 18 Maret 2014

1. Pukul 13.12 WIB Ibu telah mengerti keadaan bayinya masih

lemah.

2. Pukul 13.16 WIB Popok bayi telah diganti dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

3. Pukul 14.00 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam.

4. Pukul 14.39 WIB Bayi telah disibin dengan air hangat dan sabun

mandi, bayi terjaga kebersihannya.

5. Pukul 14.44 WIB Tali pusat telah di bungkus dengan kassa steril

dan kering.

6. Pukul 14.50 WIB Bayi telah di jaga kehangatannya dengan

menganti popok dan membedong

menggunakan kain bersih dan kering.

7. Pukul 15.15 WIB Kebutuhan nutrisi bayi sudah terpenuhi

dengan D 5% menggunakan sonde melalui

OGT sebanyak 2 cc.

8. Pukul 15.16 WIB Tindakan telah di dokumentasiakan.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

60

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 19 Maret 2014 Pukul : 11.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan masih cemas dengan keadaan bayinya.

2. Ibu mengatakan ASI nya keluar masih sedikit.

3. Ibu mengatakan melihat bayinya 1 kali pukul 09.00 WIB.

O : 1. KU : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 138 ×/ menit, R : 44 ×/ menit, S : 36,3 C

4. BB : 1500 gram

5. SPO2 : 98 %

6. Hidung : Terpasang O2 nasal 1 liter/menit

7. Bayi incubator suhu 33 ˚C, hasil kolaborasi dengan dokter Sp. A

8. Reflek sucking : masih lemah.

9. Reflek rooting : masih lemah

10. Reflek moro : positif

11. Reflek palmar : masih lemah

12. Reflek tonick neck : masih lemah

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

61

13. Ekstremitas : masih terpasang infuse D 5% dengan tetesan

5ml/menit.

14. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 3 cc, ASI.

15. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 6 cc, lendir dan keruh.

16. Disuntikkan Hb 0 secara IM pada paha kanan atas sebanyak 0,5 mg

pukul 08.30 WIB.

A : Bayi Ny. M umur 2 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 19 Maret 2014

1. Pukul 11.30 WIB Menganti popok bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

2. Pukul 12.00 WIB Memberi terapi sesuai advice dokter secara injeksi

melalui selang infus Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5

cc.

3. Pukul 13.00 WIB Memenuhi nutrisi bayi dengan ASI sebanyak 3 cc

dengan sonde.

4. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

5. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air hangat

agar terjaga kebersihannya.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

62

6. Pukul 14.40 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus

menggunakan kassa steril dan kering.

7. Pukul 14.45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan mengenakan

pakaian bayi dan popok bayi serta membedong

bayi dengan kain bersih dan keringdi dalam box

incubator suhu 33 ̊C.

8. Pukul 15.00 WIB Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan ASI

sebanyak 2 cc dengan sonde.

9. Pukul 17.00 WIB Mengobservasi vital sign bayi.

10. Pukul 18.00 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan.

EVALUASI Tanggal : 19 Maret 2014

1. Pukul 11.33 WIB Popok bayi telah diganti dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

2. Pukul 12.05 WIB Bayi telah disuntik secara injeksi melalui selang

infus Ampisilin 75 mg/12 jam.

3. Pukul 13.15 WIB Nutrisi bayi telah terpenuhi dengan ASI

sebanyak 3 cc dengan sonde.

4. Pukul 14.01 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam.

5. Pukul 14.39 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

63

6. Pukul 14.44 WIB Tali pusat bayi telah dirawat dengan

membungkus menggunakan kassa steril dan

kering.

7. Pukul 14.48 WIB Jaga kehangatan bayi dengan mengenakan

pakaian bayi dan popok bayi serta membedong

bayi dengan kain bersih dan kering di dalam

box incubator dengan suhu 33 ̊C.

8. Pukul 15.15 WIB Kebutuhan nutrisi bayi telah terpenuhi dengan

ASI sebanyak 2 cc dengan sonde.

9. Pukul 17.10 WIB Hasil observasi vital sign bayi.

N :140 ×/ menit, R : 45 ×/ menit, S : 36,3 C

10. Pukul 18.05 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

64

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 20 Maret 2014 Pukul : 13.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan sudah tidak begitu cemas dengan keadaan bayinya.

2. Ibu mengatakan sudah mencoba menyusui bayinya pada pukul

10.00 WIB, menyusu lemah.

O : 1. KU : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : N : 152 ×/ menit, R : 52 ×/ menit, S : 36,4 C

4. BB : 1450 gram

5. SPO2 : 99 %

6. Bayi didalam box incubator suhu 33 ˚C

7. Mulut : advise dokter OGT sudah dilepas untuk melatih

reflek sucking.

8. Reflek sucking : sudah mulai baik

9. Reflek rooting : sudah mulai baik

10. Reflek moro : positif

11. Reflek palmar : masih sedikit lemah

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

65

12. Reflek tonick neck : sudah mulai baik

13. Kepala : berwarna kuning

11. Leher : berwarna kuning

12. Badan : berwarna kuning

13. Tanggal 20 Maret 2014 pukul 14.00 WIB Sampel darah sebanyak 2

cc untuk dipriksa laboratorium Billirubin.

14. Terapi obat injeksi :Ampisilin 75 mg/12 jam pukul 12.00 WIB 1,5

cc dan Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc pukul

14.00 WIB.

15. Input : Dari pukul 06.00-12.00 WIB 8 cc, ASI.

16. Output : Dari pukul 06.00-12.00 WIB 3 ½ ASI dan lendir.

A : Bayi Ny. M umur 3 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tannggal : 20 Maret 2014

1. Pukul 14.45 WIB Menyibin bayi menggunakan sabun mandi dan

air hangat agar terjaga kebersihannya.

2. Pukul 14.55 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeeringan tali pusat

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

66

3. Pukul 15.00 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan menganti

popok bayi bila basah dan kotor serta

membedong bayi menggunakan kain kering

dan bersih.

4. Pukul 16.00 WIB Menganjurkan ibu untuk berlatih menyusui

bayinya dengan ASI setelah OGT di lepas

pukul 09.00 WIB.

5. Pukul 17.05 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK.

6. Pukul 17.30 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

EVALUASI Tanggal : 20 Maret 2014

1. Pukul 14.54 WIB Bayi telah disibin menggunakan sabun

mandi dan air hangat agar terjaga

kebersihannya.

2. Pukul 14.59 WIB Tali pusat bayi telah dirawat dengan

membungkus tali pusat menggunakan

kassa steril dan menjaga kekeringan tali

pusat.

3. Pukul 15.10 WIB Telah terjaga kehangatan bayi dengan

menganti popok bayi bila basah dan kotor

serta membedong bayi menggunakan kain

kering dan bersih.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

67

4. Pukul 16.15 WIB Ibu berlatih menyusui bayinya dengan ASI

selama 10 menit, menyusu lemah.

5. Pukul 17.10 WIB Popok bayi sudah diganti setelah BAK.

6. Pukul 17.40 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

68

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal : 21 Maret 2014 Pukul : 14.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan sudah memberi ASI bayinya 3x dari pukul 08.00-

14.00 WIB dengan sonde.

2. Ibu mengatakan tidak begitu cemas dengan keadaan bayinya.

O : 1. KU : Cukup

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 140 ×/ menit, R : 40 ×/ menit, S : 36 C

4. BB : 1450 gram

5. SPO2 : 98 %

6. Ekstremitas : bayi masih terpasang infuse

7. Reflek sucking : baik

9. Reflek rooting : baik

10. Reflek moro : positif

11. Reflek palmar : baik

12. Reflek tonick neck : baik

13. Advise dokter suhu inkubator turun 31 ˚C

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

69

14. Hasil lab : Billirubin 12,55mg/dl Bayi di terapi sinar LT sejak

pukul 07.00 WIB

10. Terapi obat :injeksi melalui selang infus Ampisilin 75 mg/12 jam

1,5 cc pukul 12.00 WIB.

11. Input : Dari pukul 02.00-14.00 WIB 8 cc, ASI.

12. Output : Dari pukul 02.00-14.00 WIB 5 cc, jernih dan lender

kuning

A : Bayi Ny. M umur 4 hari Bayi Berat Lahir Sangat Rendah dengan Ikterik

grade II.

P : Tanggal : 21 Maret 2014

1. Pukul 14.05 WIB Memberi terapi injeksi Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc

melalui selang infus.

2. Pukul 14.45 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air hangat

agar terjaga kebersihannya.

3. Pukul 14.55 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeringan tali pusat.

4. Pukul 15.00 WIB Memakaikan pakaian bayi dan membedong bayi

dengan kain bersih dan kering.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

70

5. Pukul 16.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

memberi bayinya setiap 2 jam sekali dengan ASI

menggunakan sonde.

6. Pukul 18.00 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK.

7. Pukul 18. 05 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

8. Pukul 19.00 WIB Mematikan sinar LT.

EVALUASI Tanggal : 21 Maret 2014

1. Pukul 14.45 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

2. Pukul 14.55 WIB Tali pusat bayi telah dirawat dengan

membungkus tali pusat menggunakan

kassa steril dan menjaga kekeringan tali

pusat.

3. Pukul 15.00 WIB Bayi telah dipakaikan pakaian dan dibedong

bayi dengan kain bersih dan kering.

4. Pukul 16.00 WIB Ibu bersedia memenuhi nutrisi bayi dengan

memberi bayinya setiap 2 jam sekali dengan

ASI menggunakan sonde.

5. Pukul 18.00 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAK.

6. Pukul 18. 05 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

7. Pukul 19.00 WIB Terapi sinar LT terlah di matikan.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

71

DATA PERKEMBANGAN V

Tanggal : 22 Maret 2014 Pukul : 11. 30 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bayinya sudah menyusu kuat.

2. Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya 2x lamanya 10-15 menit

dari pukul 07.00-11.00 WIB.

O : 1. KU : Cukup

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 150 ×/ menit, R : 43 ×/ menit, S : 36 C

4. BB : 1400 gram

5. SPO2 : 99 %

6. Ekstremitas : masih terpasang selang infuse D 5% dengan tetesan

5ml/menit.

7. Bayi masih di dalam incubator suhu 31 ˚C

8. Hidung : masih terpasang O2 1 liter/menit.

9. Kepala : sudah tidak kuning.

10. Leher : sudah tidak kuning

11. Badan : sudah tidak berwarna kuning.

12. Reflek sucking : baik

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

72

13. Reflek rooting : baik

14. Reflek moro : positif

15. Reflek palmar : baik

16. Reflek tonick neck : baik

17. Input : Dari pukul 02.00-10.00 8 cc, ASI.

18. Output : Dari pukul 02.00-10.00 3 cc, jernih.

A : Bayi Ny. M umur 5 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 22 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc.

2. Pukul 12.30 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

3. Pukul 13.00 WIB Menganjurkan ibu menyusui bayinya setiap 2 jam

sekali dengan ASI.

4. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

5. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air hangat

agar terjaga kebersihannya.

6. Pukul 14.40 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan kering.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

73

7. Pukul 14.45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaian

pakaian bayi dan membedong bayi menggunakan

kain bersih.

8. Pukul 16.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayinya

dengan menyusui ASI setiap 2 jam sekali.

9. Pukul 17.00 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK.

10. Pukul 17.30 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan.

EVALUASI Tanggal : 22 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam.

2. Pukul 12.30 WIB Telah diganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

3. Pukul 13.00 WIB Ibu telah menyusui bayinya dengan ASI selama

15 menit, menyusu kuat.

4. Pukul 14.00 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam.

5. Pukul 14.30 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan air

hangat, telah terjaga kebersihannya.

6. Pukul 14.40 WIB Tali pusat bayi telah dibungkus dengan

menggunakan kassa steril dan kering.

7. Pukul 14.45 WIB Kehangatan bayi telah terjaga dengan

memakaikan pakaian dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

74

8. Pukul 16.00 WIB Ibu telahmemenuhi nutrisi bayinya dengan

menyusui ASI selama 10 menit, menyusu

kuat.

9. Pukul 17.00 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAK.

10. Pukul 17.30 WIB Tindakan telah di dokumentasikan.

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

75

DATA PERKEMBANGAN VI

Tanggal : 23 Maret 2014 Pukul : 13.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel.

2. Ibu mengatakan menyusui bayinya 3 kali lamanya 10 menit sejak

pukul 07.00-12.00 WIB.

O : 1. KU : Cukup

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : N: 152 ×/ menit, R : 44 ×/ menit, S : 36,9 C

4. BB : 1400 gram

5. SPO2 : 98 %

6. Advice dokter suhu incubator diturunkan 29 ˚C

7. Reflek sucking : baik

8. Reflek rooting : baik

9. Reflek moro : positif

10. Reflek palmar : baik

11. Reflek tonick neck : baik

12. Hidung : bayi masih terpasang oksigen 1 liter/menit.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

76

13. Ekstremitas : bayi masih terpasng infuse D 5% 5 ml/menit.

14. Terapi injeksi : selang infus Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc pukul

12.00 WIB.

15. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 5 cc, ASI.

16. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 11/2 cc, jernih.

A : Bayi Ny. M umur 6 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 23 Maret 2014

1. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

2. Pukul 14.15 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui ASI.

3. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

4. Pukul 14.40 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeringan tali pusat.

5. Pukul 14.45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian dan membedong bayi menggunakan

kain bersih serta kering.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

77

6. Pukul 16.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui ASI.

7. Pukul 17.30 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

8. Pukul 18.00 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

EVALUASI Tanggal : 23 Maret 2014

1. Pukul 14.00 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang

infus Aminofil 3 mg/12 jam.

2. Pukul 14. 25 WIB Ibu bersedia memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui ASI setiap 2 jam sekali selama 15

menit.

3. Pukul 14.30 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan

air hangat, telah terjaga kebersihannya.

4. Pukul 14.40 WIB Tali pusat bayi telah dirawat dengan

menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeringan tali pusat.

5. Pukul 14.45 WIB Telah terjaga kehangatan bayi dengan

memakaikan pakaian dan membedong

bayi menggunakan kain bersih serta

kering.

6. Pukul 16.00 WIB Ibu bersedia memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui ASI setiap 2 jam sekali selama 15

menit.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

78

7. Pukul 17.30 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAK dan

BAB.

8. Pukul 18.00 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

79

DATA PERKEMBANGAN VII

Tanggal : 24 Maret 2014 Pukul : 11.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan sangat senang dengan perkembangan bayinya.

2. Ibu mengatakan menyusui bayinya 2 kali selama 10 menit sejak

pukul 07.00-11.00 WIB.

O : 1. Keadaan umum : Cukup

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : N : 144x/ menit, R : 48x/ menit, S : 36,6 ◦C

4. BB : 1400 gram

5. Bayi didalam incubator suhu 29 ˚C

6. Reflek sucking : baik

7. Reflek rooting : baik

8. Reflek moro : positif

9. Reflek palmar : baik

10. Reflek tonick neck : baik

11. Hidung : bayi sudah tidak terpasang oksigen.

12. Ekstremitas : bayi masih terpasang infus D 5% 5ml/menit

13. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 5 cc, ASI.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

80

14. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 3 cc, jernih.

A : Bayi Ny. M umur 7 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 24 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc.

2. Pukul 12.30 WIB Mengganti popok bayi setelah BAB.

3. Pukul 13.00 WIB Memenuhi kebutuhan bayi dengan menyusui ASI.

4. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

5. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air hangat

agar terjaga kebersihannya.

6. Pukul 14.40 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeringan tali pusat.

7. Pukul 14.45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian dan membedong bayi dengan kain bersih

serta kering.

8. Pukul 15.30 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya menggunakan ASI.

9. Pukul 16.30 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

10. Pukul 17.00 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

81

EVALUASI Tanggal : 24 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam.

2. Pukul 12.30 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAB.

3. Pukul 13.00 WIB Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dengan

menyusu ASI selama 15 menit, bayi

menyusu kuat.

4. Pukul 14.00 WIB Telah diberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam.

5. Pukul 14.30 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan air

hangat, telah terjaga kebersihannya.

6. Pukul 14.40 WIB Tali pusat bayi telah dirawat dengan

menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeringan tali pusat.

7. Pukul 14.45 WIB Kehangatan bayi telah terjaga dengan

memakaikan pakaian dan membedong

bayi dengan kain bersih serta kering.

8. Pukul 15.30 WIB Ibu bersedia memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya menggunakan

ASIselama 15 menit, menyusu kuat.

9. Pukul 16.30 WIB Popok baayi telah diganti setelah BAK dan

BAB.

10. Pukul 17.00 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

82

DATA PERKEMBANGAN VIII

Tanggal : 25 Maret 2014 Pukul : 10.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan merasa sangat senang dengan keadaan bayinya.

2. Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya 3 kali selama 10 menit sejak

pukul 06.00-10.00 WIB.

O : 1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 138 x/ menit, R : 48 x/ menit, S : 36,9 ◦C

4. BB : 1300 gram

5. Ekstremitas : bayi masih terpasang infus D 5% 5 ml/menit.

6. Advise dokter suhu incubator turun 27 ˚C

7. Reflek sucking : baik

8. Reflek rooting : baik

9. Reflek moro : positif

10. Reflek palmar : baik

11. Reflek tonick neck : baik

12. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 5 cc, ASI.

13. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 3 cc, jernih.

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

83

A : Bayi Ny. M umur 8 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 25 Maret 2014

1. Pukul 10.30 WIB Mengajarkan ibu melakukan metode kangguru

pada bayinya dengan skin to skin menggunakan

baju kangguru.

2. Pukul 12.30 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

3. Pukul 12.31 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc.

4. Pukul 13.00 WIB Menganjurkan ibu menyusui bayinya dengan

ASI.

5. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

6. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

7. Pukul 14.40 WIB Merawat tali pusat bayi dengan membungkus tali

pusat menggunakan kassa steril dan menjaga

kekeringan tali pusat.

8. Pukul 14.45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

84

9. Pukul 15.30 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

ASI setiap 2 jam sekali.

10. Pukul 16.00 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

EVALUASI Tanggal : 25 Maret 2014

1. Pukul 10.30 WIB Telah dilakukan metode kangguru pada

bayinya dari pukul 10.30-12.30 WIB.

2. Pukul 12.30 WIB Jaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

3. Pukul 12.31 WIB Bayi telah mendapat terapi injeksi melalui

selang infus Ampisilin 75 mg/12 jam.

4. Pukul 13.00 WIB Ibu bersedia menyusui bayinya dengan ASI

setiap 2 jam sekali selama 15 menit,

menyusu kuat.

5. Pukul 14.00 WIB Bayi telah diberi terapi injeksi melalui selang

infus Aminofil 3 mg/8 jam.

6. Pukul 15.30 WIB Ibu telah memenuhi nutrisi bayi dengan ASI

setiap 2 jam sekali selama 15 menit,

menyusu kuat.

7. Pukul 16.00 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

85

DATA PERKEMBANGAN IX

Tanggal : 26 Maret 2014 Pukul : 12.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bayinya keadaannya lebih baik dari sebelumnya.

2. Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat sebanyak 3 kali selama 10

menit sejak pukul 07.00-12.00 WIB.

O : 1. Keadaan umum :Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 138 x/ menit, R : 48 x/ menit, S : 36,9 ◦C

4. BB : 1300 gram

5. Reflek sucking : baik

9. Reflek rooting : baik

10. Reflek moro : positif

11. Reflek palmar : baik

12. Reflek tonick neck : baik

13. Ektremitas : terpasang infus D 5% tetesan 5ml/menit.

14. Advise dokter bayi berada di box pukul 09.00 WIB.

15. Metode kangguru pukul 10.05 – 12.00 WIB.

16. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 7 ½ cc, ASI.

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

86

17. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 3 cc, jernih.

A : Bayi Ny. M umur 9 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 26 Maret 2014

1. Pukul 12.05 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc.

2. Pukul 12.30 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK.

3. Pukul 13.00 WIB Menganjurkan ibu menyusui bayinya setiap 2

jam sekali.

4. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

5. Pukul 14.30 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

6. Pukul 14.40 WIB Memberikan kepada ibu tali pusat bayi yang

sudah puput.

7. Pukul 14.45 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

8. Pukul 16.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi

dengan menyusui bayinya menggunakan

ASI.

9. Pukul 16.30 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan.

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

87

EVALUASI

Tanggal : 26 Maret 2014

1. Pukul 12.05 WIB Bayi telah diberi terapi injeksi melalui

selang infus Ampisilin 75 mg/12 jam.

2. Pukul 12.30 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAK.

3. Pukul 13.00 WIB Ibu telah menyusui bayinya dengan ASI

setiap 2 jam sekali selama 15 menit, menyusu kuat.

4. Pukul 14.00 WIB Bayi telah diberi terapi injeksi melalui

selang infus Aminofil 3 mg/8 jam.

5. Pukul 14.30 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan

air hangat, telah terjaga kebersihannya.

6. Pukul 14.40 WIB Tali pusat yang sudah puput telah diberikan

kepada ibu.

7. Pukul 14.45 WIB Kehangatan bayi telah dijaga dengan

memakaikan pakaian bayi dan membedong bayi

menggunakan kain bersih serta kering.

8. Pukul 16.00 WIB Ibu telah memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya menggunakan ASIsetiap 2 jam sekali

selama 15 menit, menyusu kuat.

9. Pukul 16.30 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

88

DATA PERKEMBANGAN X

Tanggal : 27 Maret 2014 Pukul : 12.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bayinya sudah bisa merasakan kasih sayang ibu.

2. Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat sudah 3 kali sejak pukul

18.00-12.00 WIB.

O : 1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 152 x/ menit, R : 42 x/ menit, S : 35,2◦C

4. BB : 1400 gram

5. Reflek sucking : baik

6. Reflek rooting : baik

7. Reflek moro : positif

8. Reflek palmar : baik

9. Reflek tonick neck : baik

10. Ekstremitas : bayi masih terpasang infuse D 5% tetesan 5ml/ menit.

11. Metode kangguru pukul 09.00-11.00 WIB.

12. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 7 cc, ASI.

13. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 4 cc, jernih.

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

89

A : Bayi Ny. M umur 10 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 27 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Ampisilin 75 mg/12 jam 1,5 cc.

2. Pukul 13.00 WIB Mengganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

3. Pukul 14.00 WIB Memberi terapi injeksi melalui selang infus

Aminofil 3 mg/8 jam 0,6 cc.

4. Pukul 14.15 WIB Menyibin bayi dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

5. Pukul 14.25 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian dan membedong bayi menggunakan kain bersih serta

kering.

6. Pukul 15.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya setiap 2 jam sekali.

7. Pukul 15.30 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan.

EVALUASI

Tanggal : 27 Maret 2014 Pukul : 15.00 WIB

1. Pukul 12.00 WIB Bayi telah diberi terapi injeksi melalui

selang infus Ampisilin 75 mg/12 jam.

2. Pukul 13.00 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAK dan

BAB.

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

90

3. Pukul 14.00 WIB Bayi telah diberi terapi injeksi melalui

selang infus Aminofil 3 mg/8 jam.

4. Pukul 14.15 WIB Bayi telah disibin dengan sabun mandi dan

air hangat, telah terjaga kebersihannya.

5. Pukul 14.25 WIB Kehangatan bayi telah terjaga dengan

memakaikan pakaian dan membedong bayi menggunakan kain

bersih serta kering.

6. Pukul 15.00 WIB Ibu telah memenuhi nutrisi bayi dengan ASI

setiap 2 jam sekali selama 15 menit, menyusu kuat.

7. Pukul 15.30 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

91

DATA PERKEMBANGAN XI

Tanggal : 28 Maret 2014 Pukul : 11.30 WIB

S : Ibu mengatakan anaknya menyusu kuat, selama 15 menit 3 kali sejak

pukul 07.00-11.00 WIB..

O : 1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 140 x/ menit, R : 32 x/ menit, S : 35,6◦C

4 BB : 1400 gram

5. Reflek sucking : baik

6. Reflek rooting : baik

7. Reflek moro : positif

8. Reflek palmar : baik

9. Reflek tonick neck : baik

10. Ekstremitas : tangan yang terpasang infus oedema

11. Metode kangguru pukul 09.00-11.00 WIB.

12. Bayi dihangatkan di bawah lampu penghangat 60 watt sesuai advis

dokter.

13. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 5 cc, ASI.

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

92

14. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 3 cc, jernih.

A : Bayi Ny. M umur 11 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

P : Tanggal : 28 Maret 2014

1. Pukul 12. 00 WIB Melepas infus dan mengompres tangan bayi yang

oedema dengan air hangat.

2. Pukul 12.10 WIB Memberi terapi obat melalui oral Cefixime 5 mg

(2x1) puyer.

3. Pukul 13.00 WIB Menganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

4. Pukul 14.25 WIB Memandikan bayi dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya

5. Pukul 14.35 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian dan membedong bayi menggunakan kain kering dan bersih.

6. Pukul 15.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dengan ASI.

7. Pukul 15.30 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

EVALUASI

Tanggal : 28 Maret 2014

1. Pukul 12. 00 WIB Infus telah dilepas dan tangan oedema di

kompres air hangat.

2. Pukul 12.10 WIB Terapi obat melalui oral Cefixime 5 mg (2x1)

telah di minumkan.

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

93

3. Pukul 13.00 WIB Popok bayi dig anti setelah BAK dan BAB.

4. Pukul 14.25 WIB Bayi telah dimandikan bayi dengan sabun

mandi agar terjaga kebersihannya

5. Pukul 14.35 WIB Bayi telah terjaga kehangatannya dengan

memakaikan pakaian dan membedong bayi menggunakan kain

kering dan bersih.

6. Pukul 15.00 WIB Ibu telah menyusui bayinya setiap 2 jam

sekali dengan ASI selama 15 menit, menyusu kuat.

7. Pukul 15.30 WIB Tindakan telah didokumentasikan.

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

94

DATA PERKEMBANGAN XII

Tanggal : 29 Maret 2014 Pukul : 11.00 WIB

S : Ibu mengatakan anaknya boleh pulang hari ini.

O : 1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV N : 134 x/ menit, R : 30 x/ menit, S : 37,1◦C

4. BB : 1450 gram

5. Reflek sucking : baik

6. Reflek rooting : baik

7. Reflek moro : positif

8. Reflek palmar : baik

9. Reflek tonick neck : baik

10. Metode kangguru pukul 08.00-10.00 WIB

11. Ekstremitas : tangan bayi sudah tidak oedema.

12. Input : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 5 cc, ASI.

13. Output : Dari pukul 02.00-10.00 WIB 3 cc, jernih.

A : Bayi Ny. M umur 12 hari dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

95

P : Tanggal : 29 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Memberi terapi obat melalui mulut Cefixime 5

mg (2x1) puyer.

2. Pukul 12.30 WIB Menganti popok bayi setelah BAK dan BAB.

3. Pukul 14.30 WIB Memandikan bayi dengan sabun mandi dan air

hangat agar terjaga kebersihannya.

4. Pukul 14.40 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaian dan membedong bayi menggunakan kain bersih serta

kering.

5. Pukul 15.00 WIB Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dengan ASI.

6. Pukul 16.10 WIB Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga

kehangatan bayinya selama di rumah.

7. Pukul 16.30 WIB menganjurkan ibu mengawasi tanda – tanda

bahaya pada bayi : pernafasan sulit atau lebih dari 60 x / menit,

suhu lebih dari 380 C atau < 36

0 C, warna kulit / bibir biru memar

atau kulit sangat kuning.

8. Pukul 16.40 WIB Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan

ke tenaga kesehatan 3 hari lagi atau bila ada keluhan pada bayi.

9. Pukul 16.45 WIB menganjurkan ibu untuk mengimunisasikan

bayinya pada usia satu bulan dengan imunisasi BCG.

10. Pukul 17.00 WIB Mempersiapkan bayi pulang

11. Pukul 17.05 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

96

EVALUASI

Tanggal : 27 Maret 2014

1. Pukul 12.00 WIB Bayi telah diberi terapi obat melalui mulut

Cefixime 5 mg (2x1) puyer.

2. Pukul 12.30 WIB Popok bayi telah diganti setelah BAK dan

BAB.

3. Pukul 14.30 WIB Bayi telah dimandikan dengan sabun mandi

dan air hangat, telah terjaga kebersihannya.

4. Pukul 14.40 WIB Bayi telah terjaga kehangatannya dengan

memakaikan pakaian dan membedong bayi menggunakan kain

bersih serta kering.

5. Pukul 15.00 WIB Ibu telah memenuhi nutrisi bayi dengan

menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dengan ASI selama 15

menit, menyusu kuat.

6. Pukul 16.10 WIB Ibu bersedia untuk selalu menjaga

kehangatan bayinya selama di rumah.

7. Pukul 16.30 WIB ibu bersedia dan sudah paham tentang tanda

– tanda bahaya pada bayi.

8. Pukul 16.40 WIB Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ke

tenaga kesehatan 3 hari lagi atau bila ada keluhan pada bayi.

9. Pukul 16.40 WIB

10. Pukul 17.00 WIB Bayi pulang pukul 17.10 WIB.

11. Pukul 17.05 WIB Tindakan telah didokumentsikan.

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

97

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Kebidanan pada

Bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah di Rumah Sakit Umum

Daerah Sukoharjo dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut

Varney yang terdiri dari tujuh langkah, yaitu pengkajian, interpretasi data,

diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Adapun

urutannya sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian pada bayi dengan bayi berat lahir sangat rendah dilakukan

dengan data subjektif, objektif, maupun data penunjang.

Menurut Nelson (2010), bayi dikatakan Bayi Berat Lahir Sangat

Rendah (BBLSR) apabila bayi baru lahir dengan berat badan di bawah

normal kisaran 1000 – 1500 gram, panjang kurang dari 45 cm, lingkar dada

kurang dari 30 cm,lingkar kepala kurang dari 33 cm, jaringan lemak subkutan

tipis atau kurang, umur kehamilan kurang dari 37 minggu, kepala lebih besar,

kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang, tulang rawan

daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, otot hipotonik lemah

merupakan otot yang tidak ada gerakan aktif pada lengan dan sikunya,

pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea, ekstermitas : paha abduksi, sendi

lutut/kaki fleksi-lurus, tumit mengkilap, telapak kaki halus, kuku jari tangan

dan kaki belum mencapai ujung jari, kepala tidak mampu tegak, fungsi syaraf

yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah, pernapasan 40 – 50 kali/

menit dan nadi 100 - 140 kali/ menit, jaringan kelenjar mammae masih

Page 110: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

98

kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang. Pada usia

kehamilan kurang dari 37 minggu, tandanya : perut kontraksi, adanya tekanan

pada dasar panggul, nyeri tumpul dipunggung bagian bawah, keluarnya cairan

dari jalan lahir, adanya flek darah berwarna merah terang.

Berdasarkan pengumpulan data subjektif ibu bayi Ny. M mengatakan

bayinya kembar tetapi yang 1 tidak berkembang, hari perkiraan lahir tanggal

20 Mei 2014, melahirkan anaknya yang pertama dengan jenis kelamin laki –

laki pada tanggal 17 Maret 2014 pukul 05.00 WIB dengan berat badan 1500

gram, dan objektif pada kasus bayi Ny. M terdapat tanda – tanda bayi BBLSR

yaitu, BB: 1400 gram, PB: 41 cm, LK: 29 cm, LD: 25 cm, lanugo masih

banyak, tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif, dan reflek menghisap

lemah.Pada kasus bayi Ny. M, rambut lanugo masih banyak, testis belum

masuk skrotum, bayi lemah, reflek menghisap masih lemah.Hasil dari

pengkajian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktik.

2. Interpretasi Data

Pada langkah ke-dua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data - data yang telah

dikumpulkan.Data dasar tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga dapat

dirumuskan masalah dan diagnosa yang spesifik.Baik rumusan diagnosis

maupun rumusan masalah keduanya harus ditangani, meskipun masalah tidak

bisa dikatakan sebagai diagnosis tetapi harus mendapatkan penanganan

(Suryani, 2008). Berdasarkan tanda dan gejala diatas serta hasil pemeriksaan

Page 111: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

99

yang telah dilakukan maka dapat disesuaikan dengan : Diagnosa kebidanan

adalah diagnosa yang di tegakkan oleh bidan dalam lingkup praktik

kebidanan (Varney, 2004). Masalah adalah hal - hal yang berkaitan dengan

pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian.Bayi Berat Lahir

Sangat Rendah masalah yang muncul pada bayi biasanya suhu bayi rendah,

belum sempurna reflek menghisap (Varney, 2004). Kebutuhan adalah hal -

hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa

masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa.Kebutuhan yang

diberikan pada bayi dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah yaitu dengan

menjaga lingkungan nyaman dan hangat serta memenuhi nutrisi

(Saifudin, 2006).

Pada kasus ini diagnosa kebidanan bayi Ny. M umur 12 jam dengan

berat bayi lahir sangat rendah. Masalah yang timbul pada bayi berat lahir

sangat rendah adalah suhu tubuh rendah dan belum sempurna reflek

menghisap. Sedangkan kebutuhan yang diberikan pada bayi dengan BBLSR

yaitu, menjaga lingkungan nyaman dan hangat, serta memenuhi nurisi bayi.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan

masalah yang sudah diidentifikasi dan membutuhkan penanganan segera

untuk mengatasi kemungkinan buruk yang timbul. Pada langkah ini penting

sekali untuk memberikan atau melakukan asuhan yang aman pada bayi

dengan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah. Pada bayi kemungkinan terjadi

Page 112: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

100

Hipotermi, hipoglikemia, ikterik, infeksi, gangguan pernafasan, perdarahan

intracranial (Varney, 2007).

Diagnosa potensial pada BBLSR yaitu terjadinya hipotermi, tetapi pada

kasus ini tidak terjadi karena adanya antisipasi yang baik yaitu membungkus

bayi dengan menggunakan kain bersih dan bayi ditempatkan di incubator

dengan suhu 35 C, bayi masih lemah, selalu terbungkus kain bersih dan tidak

basah, badan bayi selalu dalam keadaan kering sehingga tidak terjadi

hipotermi.Pada kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

4. Antisipasi

Menurut Wiknjosastro (2005), antisipasi yang diberikan hindari

kehilangan panas dengan incubator, periksa bayi dan hitung nafas dalam

semenit, ukur suhu axial, menganjurkan ibu untuk tetap member ASI.

Antisipasi yang dilakukan pada bayi Ny. M dengan bayi berat lahir

sangat rendah adalah perawatan bayi di dalam incubator dengan suhu 35 C

dan menjaga kehangatan bayi dengan mengganti popok jika basah.

5. Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan diagnosa, masalah dan kebutuhan

dalam teori sama dengan perencanaan dengan kasus ini, yaitu jaga kehagatan

bayi dengan incubator, pemenuhan nutrisi yang adekuat, observasi vital

signdan berat badan bayi,perawatan tali pusat, beri oksigen dan kolaborasi

dokter spesialis anak (Weni, 2009).

Perencanaan yang dilakukan pada bayi Ny. M meliputi : Periksa

keadaan bayi dan vital sign, pantau berat badan bayi, beritahu ibu hasil

Page 113: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

101

pemeriksaan bayinya, pantau incubator, rawat tali pusat bayi, jaga kehangatan

bayi, penuhi kebutuhan nutrisi bayi, beri terapi obat sesuai advice dokter

melalui infuse aminofil 3 mg/8 jam dan ampisilin 75 mg/12 jam, sibin bayi

agar terjaga kebersihannya, suntik HB 0 0,5 mg secara IM pada tanggal 19

Maret 2014 pukul 08.30 WIB, terapi sinar LT pada tanggal 21 Maret 2014

pukul 07.00 WIB, kompres air hangat. Pada kasus ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah melaksanakan rencana asuhan secara menyeluruh

dan efisien pada langkah ini. Pada langkah ini asuhan kebidanan dilakukan

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada langkah lima

(Varney, 2007). Bayi umur 1 - 10 hari dengan suhu 35° C, bayi umur 11 hari

– 3 minggu dengan suhu 34° C, bayi umur 3 – 5 minggu dengan suhu 33° C,

bayi umur lebih dari 5 minggu dengan suhu 32° C. Apabila suhu kamar28 -

29° C hendaknya diturunkan 1° C setiap minggu dan apabila berat badan bayi

sudah mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator dengan suhu

27° C. (Sudarti dan fauziah, 2013)

Pelaksanaan yang dilakukan pada Bayi Berat Badan Lahir Sangat

Rendah yaitu memeriksa keadaan bayi dan vital sign, memantau berat badan

bayi, memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya, memantau incubator,

merawat tali pusat bayi, menjaga kehangatan bayi, memenuhi kebutuhan

nutrisi bayi, memberi terapi obat sesuai advice dokter melalui infuse aminofil

3 mg/8 jam dan ampisilin 75 mg/12 jam, menyibin bayi agar terjaga

Page 114: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

102

kebersihannya, menyuntik HB 0 0,5 mg secara IM pada tanggal 19 Maret

2014 pukul 08.30 WIB, memberi terapi sinar LT tanggal 21 Maret 2014

pukul 07.00 WIB, mengompres air hangat. Pada kasus ini suhu incubator

diturunkan setiap 2 hari sekali, kebutuhan nutrisi dipenuhi dengan D 5%, bayi

disibin dari lahir sampai hari ke 10 dan di mandikan mulai hari ke 11 sampai

pulang, serta bayi diperbolehkan pulang dengan berat badan 1450 gram.

Disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

7. Evaluasi

Menurut Weni 2009, diharapkan setelah diberikan asuhan kebidanan

bayi dengan bayi berat lahir sangat rendah terdapat keadaan umum baik, vital

sign normal, bayi tidak terjadi hipotermi, berat badan bayi naik, nutrisi bayi

terpenuhi, reflek bayi baik, bayi tidak kebiruan, tali pusat tidak berbau, bayi

sudah BAK dan BAB.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 13 hari didapatkan hasil

keadaan umum baik, gerakan aktif, Vital sign bagus, berat badan bayi 1450

gram, bayi tidak hipotermi, reflek hisap kuat, tali pusat tidak ada tanda-tanda

infeksi, dan bayi diperbolehkan pulang. Dalam langkah ini dapat disimpulkan

tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

Page 115: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi dengan Bayi

Berat Lahir Sangat Rendah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan

saran yang dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan khususnya

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah.

1. Dari hasil pengkajian didapatkan bayi Ny. M diklasifikasikan sebagai

bayi dengan bayi berat lahir sangat rendah, berdasarkan data subjektif

yang diperoleh ibu bayi Ny. M mengatakan bayinya kembar tetapi yang 1

tidak berkembang, hari perkiraan lahir tanggal 20 Mei 2014, melahirkan

anaknya yang pertama dengan jenis kelamin laki-laki pada tanggal 17

Maret 2014 pukul 05.00 WIB dengan berat badan 1500 gram, dengan

tanda dan gejala meliputi berat badan 1500 gram, panjang badan 41 cm,

lingkar kepala 29 cm, lingkar dada 25 cm, hidung terpasang O2 : 1 liter,

telinga : simetris, tidak ada serumen, daun telinga belum sempurna,

ekstremitas : pucat, jari lengkap normal, simetris, tidak oedema,

terpasang infuse D 5% tetesan 5ml/menit pada tangan kiri, genetalia :

penis berlubang, testis belum masuk skrotum, kulit : rambut lanugo

masih banyak, kulit keriput, jaringan lemak tipis, mulut : tidak ada

stomatitis, tidak labioskizis, terpasang OGT, reflek hisap masih lemah.

Page 116: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

104

2. Dari hasil interpretasi data didapatkan diagnosa pada bayi Ny. M dengan

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah. Masalah yang timbul pada bayi Ny. M

adalah reflek hisap lemah dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

Ny. M dengan diberikan cairan D 5% menggunakan sonde maupun

disusui langsung oleh ibunya, kebutuhannya adalah merangsang reflek

hisap bayi.

3. Pada kasus ini diagnosa potensialnya hipotermi dan ikterik, tetapi

hipotermi tidak terjadi karena penanganan yang baik bayi ikterik pada

hari ke 3.

4. Antisipasi dari kasus ini adalah membungkus bayi dengan kain bersih,

merawat bayi dalam inkubator dengan suhu 35 ̊C, kolaborasi dengan

dokter spesialis anak untuk pemberian terapi dan pemenuhan nutrisi yang

adekuat pada bayi.

5. Perencanaan dari kasus ini adalah periksa keadaan bayi dan vital sign,

pantau berat badan bayi, beritahu ibu hasil pemeriksaan bayinya, rawat

tali pusat bayi, jaga kehangatan bayi, penuhi kebutuhan nutrisi bayi, beri

terapi obat sesuai advice dokter melalui infuse aminofil 3 mg/8 jam dan

ampisilin 75 mg/12 jam, sibin bayi agar terjaga kebersihannya, suntik HB

0 0,5 mg secara IM, terapi sinar LT, kompres air hangat. Pada kasus ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik.

Page 117: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

105

6. Dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney

pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi Ny. M dengan Bayi Berat Lahir

Sangat Rendah dapat berjalan baik sesuai dengan perencanaan.

7. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari bayi. Hasil :

keadaan umum baik, gerakan aktif, Vital sign bagus, berat badan bayi

1450 gram, bayi tidak hipotermi, reflek hisap kuat, tali pusat tidak ada

tanda-tanda infeksi, dan bayi diperbolehkan pulang.

8. Ada kesenjangan antara teori dan praktik, pada bayi Ny. M. Pelaksanaan

pada suhu inkubator diturunkan 2 ̊ C setiap 2 hari dan bayi diberi D 5%,

serta bayi disibin dari lahir sampai hari ke 10, di mandikan mulai hari ke

11 sampai pulang dan berat badan bayi 1450 gram diperbolehkan pulang.

Tetapi kesenjangan tersebut tidak menjadi masalah dalam pemberian

asuhan kebidanan pada bayi Ny. M.

9. Alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi kesenjangan pada bayi

Ny. M adalah memakaikan pakaian pada bayi , membedong bayi dengan

kain bersih dan kering, serta mengganti popok bayi bila basah dan kotor.

B. Saran

1. Institusi

a. Rumah sakit

Disarankan agar Rumah Sakit dapat lebih mengingkatkan mutu

pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi

khususnya Bayi Berat Lahir Sangat Rendah.

Page 118: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

106

b. Pendidikan

Dengan mengetahui permasalahan yang ada, maka Karya Tulis

Ilmiah ini dapat di jadikan dapat sebagai referensi khususnya pada

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah.

2. Bagi keluarga pasien

Ibu diharapkan merawat bayinya sendiri dirumah dengan bantuan

keluarga, makan makanan yang bergizi serta pemenuhan nutrisi pada

bayi dengan baik yaitu dengan pemberian ASI saja selama 6 bulan serta

mengimunisasikan bayinya sesuai jadwal imunisasi agar kesehatan bayi

dapat optimal.

Page 119: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka cipta.

2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternitas dan

Neonatal. Jakarta.

Doengoes. 2004. Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan.

Jakarta : EGC

Dipkes. 2008. Teknologi Sederhana Turunkan Kematian Bayi. Available

Online : [http://www.depkes.go.id.] di akses tanggal 9 November 2013.

Fauziah, Sudarti. 2013. Asuhan Neonatus Risiko Tinggi dan Kegawatan.

Yogyakarta : Numed.

Hidayat. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita, Buku Praktikum Mahasiswa

Kebidanan. Jakarta : EGC

IBI. 2007. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.

Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia. Tentang Ijin dan Penyelenggaraan

Praktik Bidan No. 1464/ Menkes/ PER/ X/ 2010. PP IKTN IBI. Jakarta.

Kosim, S. 2003. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan untuk

Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah Sakit. Jakarta : EGC

Khoirunnisa, Sudarti. 2010. Asuhan Neonatus Risiko Tinggi dan Kegawatan.

Yogyakarta : Numed.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Maryuni, A. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Neonatus. Jakarta : TIM.

Page 120: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

Maryunani. 2013. Buku Saku Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah.

Jakarta : TIM.

Mufdillah, dkk. 2008. Diklat Dokumentasi Kebidanan edisi I. Fitramaya :

Yogyakarta.

Nelson. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pantiawati. 2010. Bayi dengan BBLR. Jogjakarta : Numed.

Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Priharjo, R. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Proverawati. 2010. BBLR. Jogjakarta : Numed.

Riwidikdo, H. 2013, Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Rizema. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan

Kebidanan. Jogjakarta : D – Medika.

Saifuddin, 2002. Buku Acuan Neonatus Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta :

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Page 121: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. M DENGAN BAYI · PDF file · 2017-07-24oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah

Sholeh, K. 2007. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah, MUI.IDAI.or.id

(Diakses 28 Juni 2008)

Strigh. 2004. Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.

Varney, Hellen. 2007. Varney’ Midwifery. Third Edition. Boston : Jones and

Bartlet Publisher.

Weni. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Numed.

Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo.