asuhan keperawatan

15
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta umat-umat, keluarga serta sahabat sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul ”MALARIA”. Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah keperawatan medikal bedah 1 (KMB 1). Dalam penyusunan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan. Berkat bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Masdar John, S.Pd, S.Kep, M.Kes selaku Direktur Akper Yarsi Samarinda 2. Bapak Dedi Ahmadi, S.Kep, NS, selaku koordinator mata kuliah KMB 1. 3. Kakak tingkat III Akper Yarsi Samarinda 4. Rekan-rekan mahasiswa/i tingkat I Akper Yarsi Samarinda Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan

Upload: idin-cometnet

Post on 03-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Asuhan Keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan

kehadirat Allah SWT Sang Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha

penyayang. Shalawat serta salam senantasa terarah kepada Nabi Muhammad

SAW. Pemimpin para Nabi saya serta umat-umat, keluarga serta sahabat sehingga

penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul ”MALARIA”.

Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata

kuliah keperawatan medikal bedah 1 (KMB 1). Dalam penyusunan makalah ini

terdapat kesulitan dan hambatan. Berkat bantuan, bimbingan, arahan dan

dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Masdar John, S.Pd, S.Kep, M.Kes selaku Direktur Akper Yarsi

Samarinda

2. Bapak Dedi Ahmadi, S.Kep, NS, selaku koordinator mata kuliah KMB 1.

3. Kakak tingkat III Akper Yarsi Samarinda

4. Rekan-rekan mahasiswa/i tingkat I Akper Yarsi Samarinda

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke

arah perbaikan dikemudian hari. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua. Akhir kata semoga Allah SWT

selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.

Page 2: Asuhan Keperawatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

A. Latar Belakang............................................................................

B. Tujuan Penulisan.........................................................................

C. Metode Penulisan........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................

A. Pengertian....................................................................................

B. Etiologi........................................................................................

C. Tanda dan Gejala.........................................................................

D. Patofisiologi................................................................................

E. Pemeriksaan Diagnostik..............................................................

F. Penatalaksanaan..........................................................................

G. Komplikasi .................................................................................

BAB III ASKEP......................................................................................

BAB IV KESIMPULAN.........................................................................

Page 3: Asuhan Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit

ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan

nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan

manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu

antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian.

Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus

malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir

pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal

di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau

dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan

nyamuk menjadi tidak terkontrol.

Page 4: Asuhan Keperawatan

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti seminar ini diharapkan mahasiswa dapat memahami

asuhan keperawatan Malaria.

2. Tujuan khusus

a. Setelah mengikuti seminar ini mahasiswa diharapkan dapat memahami

tentang malaria.

b. Mahasiswa dapat memahami etiologi malaria

c. Mahasiswa dapat menguraikan tanda gejala malaria.

d. Mahasiswa dapat menguraikan patofisiologi malaria

e. Mahasiswa dapat menguraikan asuhan keperawatan pada pemutusan

diagnostik/laboratorium.

f. Penatalaksanaan

Page 5: Asuhan Keperawatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang

disebabkan oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar

Zulkarnain, 1999).

Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun

kronik, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,

anemia dan splenomegali.

B. Etiologi

Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang

terdiri dari empat spesies, yaitu :

1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika

2) Plasmodium ovale penyebab malaria ovale

3) Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana

4) Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu

Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun

vertebra lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.

C. Tanda dan Gejala

Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis

malaria tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah :

1. Demam

Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang

(sporulasi) pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan

skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke 3,

sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan

periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa

serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium,

yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan

Page 6: Asuhan Keperawatan

tingkat berkeringat (2 – 4 jam). Demam akan mereda secara bertahan

karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada

respon imun.

2. Splenomegali

Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori

menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit

dan jaringan ikat yang bertambah.

3. Anemia

Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap

adalah anemia karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :

a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan

b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama

c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-

sum tulang belakang.

d. Ikterus

Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.

Page 7: Asuhan Keperawatan

BAB III

PENGOBATAN PENYAKIT TBC(TUBERKULOSA)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam

infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC

dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan

miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang

setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya

140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar

ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

Penyebab Penyakit (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa,

Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga

sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali

ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24

Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi

nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga

sebagai Koch Pulmonum (KP).

Page 8: Asuhan Keperawatan

Cara Penularan Penyakit TBC

Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh

Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita

TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah

berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam

paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada

orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat

mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening

sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak,

ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang

paling banyak adalah organparu.

Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru

menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan

koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis,

sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui

mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC

tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai

tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk

tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang

yang memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan

mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak.

Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang

didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi

sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum

dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan

tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

Page 9: Asuhan Keperawatan

Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan

dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas

pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak

mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga

tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang

lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang peranan

penting dalam terjadinya infeksi TBC.

Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala

umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa

TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak

khas, terutama pada kasus-kasus baru.

1. Gejala umum (Sistemik)

- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan

malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam

seperti influenza dan bersifat hilang timbul.

- Penurunan nafsu makan dan berat badan.

- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)

- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan

sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan

kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",

suara nafas melemah yang disertai sesak.

- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai

dengan keluhan sakit dada.

- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang

pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di

atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

Page 10: Asuhan Keperawatan

- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan

disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam

tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala,

Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien

TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita

TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3

bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa

dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan

serologi/darah.

Penegakan Diagnosis pada TBC

Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC,

Maka ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk

memeberikan diagnosa yang tepat antara lain :

- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

- Pemeriksaan fisik secara langsung.

- Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

- Rontgen dada (thorax photo).

- dan Uji tuberkulin.

Pengobatan Penyakit TBC

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang

cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa

lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara

rutin meng konsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki

daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang

Page 11: Asuhan Keperawatan

lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik

darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-

obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai

pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan

resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan

memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate

atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.