asuhan keperawatan dengan diagnosa ca lambung
TRANSCRIPT
![Page 1: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa CA Lambung](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013103/55cf9b00550346d033a456ac/html5/thumbnails/1.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN CA LAMBUNG
Pengertian
Suatu keadaan dimana sel tumor pada mukosa lambung dengan erosi-erosi mungkin berdarah,
sering kali nyeri epigastrum tiba-tiba hematemesis (Kapita selekta kedokteran, 1982 : 65).
A. Etiologi
Disebabkan oleh kuman-kuman (misalnya pada pneumonia), virus (influensa, varioa, morbili dan
lain-lain) atau karena pengaruh makan-minuman (bahan-bahan kimia arsen, plumbun, obat-
obatan yang mengandung salisilat, asam basa kuat, KmnO4 dan lain-lain).
B. Patofisiologi
Beberapa faktor dipercaya menjadi pemicu kanker yang mungkin yaitu polip, anemia pernisiosa,
prostgastrektomi, gastritis atrofi kronis dan ulkus lambung. Diyakini bahwa ulkus lambung tidak
mempengaruhi individu menderita kanker lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada
bersamaan dengan ulkus lambung dan tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostic awal.
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa irregular
dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding
lambung. Tumor mungkin menginfiltrasi dan menyebabkan penyempitan lumen yang paling
sering di antrum. Infiltrasi dapat melebar keseluruh lambung, menyebabakan kantong tidak dapat
meregang dengan hilangnya lipatan normal dan lumen yang sempit, tetapi hal ini tidak lazim.
Desi polipoid juga mungkin timbul dan menyebabkan sukar untuk membedakan dari polip
benigna pada X-ray.
Kanker lambung mungkin timbul sebagai penyebaran tumor superficial yang hanya melibatkan
prmukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walupun hal ini jarang. Kira-kira 75%
dari karsinom ditemukan pada 1/3 distal lambung, selain itu menginvasi struktur lokal seperti
bag.bawah dari esophagus, pancreas, kolon transversum dan peritoneum. Metastase timbul pada
paru, pleura, hati, otak dan lambung
![Page 2: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa CA Lambung](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013103/55cf9b00550346d033a456ac/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Manifestasi klinik
Pada tahap awal kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa gejala awal, seperti nyeri yang hilang dengan antasida, dapat menyerupai
gejala pada pasien ulkus benigna. Gejala penyakit progresif dapat meliputi:
a. Biasanya nonspesifik (tidak khas),
b. Rasa tidak enak/nyaman pada perut (abdominal discomfort),
c. Nausea (perasaan/sensasi sebelum muntah),
d. Vomiting (muntah),
e. Anorexia (kehilangan selera makan),
f. Berat badan menurun (weight loss),
g. Perdarahan (hemorrhage)
E. Penatalaksanaan
a. Diet lunak, diberikan sedikit-sedikit tetapi sering. Hindari bahan-bahan yang merangsang
seperti alkohol, bumbu dapur, dan lain-lain.
b. Berikan antasid, kecuali pada gastritis hipertropik dan atropi gaster. Kini gastritir
hipertropik dan atropi gaster dihubungkan dengan proses auto imun dan adanya anemia
permisiosa, karena itu pada kasus ini diberikan kortikosteroid, vitamin b 12, bisa juga
diberi seperti asam glutamat, HCl, julapamin, enzim-enzim lambung.
c. Bila rasa nyeri tidak hilang dengan antasid, berikan oksitosin tablet 15 menit sebelum
makan.
d. Pembedahan, jika penyakit tanda menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik adalah
pembedahan. Walaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahan masih dilakukan
sebagai tindakan paliatif. Reseksi kuratif akan berhasil bila tidak ada tanda-tanda
metastasis di tempat lain, tidak ada sisa Ca pada irisan lambung, reseksi jaringan sekitar
yang terkena, dari pengambilan kelenjar limfe secukupnya.
e. Kemoterapi, pada tumor ganas gaster dapat dilakukan kombinasi kemoterapi. Diantara
obat yang digunakan adalah 6 Fu, trimetiexote, mitomisin C, hidro urea, dan karmisetin
dengan hasil 18%-30%, kombinasi terapi telah memberikan hasil lebih baik sekitar 3%.
Regimen FAM (5 Fu, doksorubisin, mitocin C), kombinasi lain yang digunakan adalah
EAP) Etoposid, doksorubisin, sisplatin).
![Page 3: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa CA Lambung](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013103/55cf9b00550346d033a456ac/html5/thumbnails/3.jpg)
f. Pengobatan radiasi : Pengobatan dengan radiasi memperlihatkan kurang berhasil.
F. Komplikasi
Menurut Sudayo (2006 : 351) komplikasi dari tumor gaster adalah sebagai berikut :
a. Perforasi,
b. Hematemesis,
c. Obstruksi pada bagian bawah lambung dekat pilorus,
d. Adhesi,
e. penyebaran pada berbagai organ seperti hati, pankreas dan kolon.
G. Konsep Dasar asuhan Keperawatan
Pengkajian
Biodata
Jenis kelamin, ♀ ♂, suku bangsa :
Tumor jinak banyak ditemukan pada dewasa diatas 55 tahun.
Keluhan utama
Mual, muntah dan anoreksia.
Riwayat penyakit dahulu
Mempunyai golongan darah A dan faktor infeksi H. pylori (Doengoes 2001, 153)
Riwayat penyakit keluarga
Dalam garis keluarga bergolongan darah A.
Pola nutrisi : Anoreksia, disfagia, nausea, keluhan saluran cerna, penurunan BB karena
intake kalori menurun dan rendahnya penyerapan zat gizi.
Pola Eliminasi
Konstipasi, penurunan frekuensi Bak karena intake yang berkurang
Pola akivitas
Ketidakmampuan untuk latihan dan aktivitas rutin, kesulitan melakukan aktivitas sehari-
hari.
Pola personal hygiene
Ketidakmampuan untuk memenuhi secara mandiri
![Page 4: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa CA Lambung](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013103/55cf9b00550346d033a456ac/html5/thumbnails/4.jpg)
Diagnosa keperawatan (Doengoes, 2001)
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa gaster.
3. Ketakutan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Intervensi
Diagnosa keperawatan I
Tujuan : pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Kriteria hasil : peningkatan BB, intoleruasi diet yang dianjurkan.
Intervensi :
• Bantu dan dorong pasien untuk makan
Rasional : jelaskan alasan tipe diet beri pasien diet makan bila pasien mudah lelah , diet
yang tepat penting untuk penyembuhan.
• Berikan makanan halus hindari makanan kasar sesuai indikasi.
Rasional : Perdarahan dari varises esofagus dapat terjadi pada serosis berat.
• Berikan makanan sedikit dan sering.
Rasional : Buruknya toleransi terhadap makanan banyak mungkin berhubungan
dengan peningkatan tekanan intra abdomen.
• Berikan peratan mulut sebelum makan.
Rasional : Pasien cenderung mengalami luka gusi dan tidak ada rasa tidak enak.
Diagnosa keperawatan II
Tujuan : mengatakan nyeri hilang.
Kriteria hasil : menunjukkan postui tubuh rileks dan mampu tidur atau istirahat dengan tenang.
Intervensi:
• Catat keluhan nyeri, lokasi, lama, intensitas.
Rasional : Memantau mendiagnosa etiologi perdarahan dan komplikasi.
• Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
Rasional : Membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi.
• Berikan makanan sedikit tapi sering.
Rasional : Merangsang agar man makan tanpa merangsang nyeri.
• Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
![Page 5: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa CA Lambung](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013103/55cf9b00550346d033a456ac/html5/thumbnails/5.jpg)
Rasional : Mengetahui tentang adaptif makanan.
• Bantu latihan rentang gerak aktif/pasif
Rasional : Menurunkan kekakuan sendi, meminimalkan nyeri:
Diagnosa Keperawatan III
Tujuan : menyatukan rentang perasaan yang tepat.
Kriteria hasil : menunjukkan rileks dan laporan ansietas menurun sampai tingkat perasaan yang
tepat.
Intervensi
• Catat petunjuk perilaku contoh gelisah, madah terangsang, kurang
kontak mata.
Rasional : Indikator derajat takut yang dialami pasien.
• Dorong pernyataan takut dan ansietas, berikan umpan balik.
Rasional : Membuat hubungan terapeutik.
Implementasi
Implementasi pada pasien ca lambung sesuai dengan intervensi yang dirancang sebelumnya.
Evaluasi
Kebutuhan nutrisi tercukupi.
Klien akan mempertahankan masukan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme
Nafsu makan meningkat
Tidak terjadi penurunan berat badan
Mencapai peredaan gangguan rasa nyaman.
Melaporkan peredaan rasa nyeri (skala nyeri 0)
Pasien tidak tampak meringis
Pasien tampak lebih rileks
Mencapai penurunan ansietas.
Klien terlihat lebih rileks
Nadi normal (60-100 x/mnt untuk dewasa)
Respirasi normal(12-20 x/mnt)
![Page 6: Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa CA Lambung](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022013103/55cf9b00550346d033a456ac/html5/thumbnails/6.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Dongoes, ME (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi ke 3, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.
Soeparman (1999), Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Pustaka, Penerbit FKUI, Jakarta.
Sylvia Anderson (1996), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Alih Bahasa, Adi
Dharma, Edisi II.