asuhan keperawatan depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan
DESCRIPTION
Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa fakultas ilmu keperawatan UNPAD 2013TRANSCRIPT
![Page 1: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/1.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN DEPRESI PADA ANAKA. KONSEP DASAR DEPRESI PADA ANAK
1. Pengertian
Depresi adalah seseorang yang mengalami masalah untuk melakukan sesuatu
bahkan untuk makan dan eliminasi, esensi masalah muncul jika seseorang memahami apa
yang harus dilakukan tetapi ia belum merasakn stimulus dari dalam dirinya sendiri untuk
melakukan hal tersebut. Meskipun dalam keadaan genting atau terancam, mereka tidak
terlihat dapat membangkitkan keinginan mereka untuk melakukan hal tersebut. (Beck
1989).
Depresi adalah keadaan emosional yang dicirikan dengan kesedihan, berkecil hati,
perasaan bersalah, penurunan harga diri, ketidak berdayaan dan keputusasaan.(Ann
Isaacs)
Depresi adalah kondisi yang cukup berbeda dengan gangguan yang lain. ( Murphy
et al 1974 )
Depreai adalah satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan
alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur,
dann nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putusasa, tak
berdaya, serta gagasan bunh diri. ( Kaplan sadock 1989 )
Jadi depresi pada anak adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan yang dialami oleh
anak. Gejala ini dapat terjadi akibat anak mengalami kejadian yang tidak menyenangkan
sebagai contoh perlakuan yang semena – mena, kehilangan kasih sayang kehilangan
Sesutu objek yang dicintai seperti orangtua atau lingkungan yang dikenal dengan
menampilkan perilaku kehilangan keceriaan, kehilangan nafsu makan, penurunan aktfitas
dan minat bermain.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik,
faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor
neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedah-
an, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih
sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
![Page 2: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/2.jpg)
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek
dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan
faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan
tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti
oleh orang lain.
2. Tanda Dan Gejala
Menurut Becker 1974, menuliskan beberapa tanda gejala yang paling umum terjadi pada
kondisi depresi pada anak :
a. Sedih, kesepian, apatis atau suasana hati tidak setabil.
b. Konsep diri yang negative
c. Merasa terganggu pada fungsi – fungsi tubuhnya, diikuti dengan anoreksia,
insomnia, konstipasi dan penurunan minat seksual
d. Keluhn fisik seperti proritus, kelemahan, dan kelelahan
e. Perubahan aktifitas fisik seperti kelambanan atau agitasi
f. Kerusakan proses pikir dengan konsentrasi dengan mudah pecah, bimbang,
tidak berminat, ketidakberdayaan dan keptusasaan.
Tanda gejala lain :
a. Menunjukan kecemasan yang tinggi, tidak dapat engontrol tingkahlaku
b. Putus asa, merasa tidak ada yang menyayangi dan memperdulikan dirinya
c. Tidak perhatian dan tanggap terhadap lingkungan
d. Ketergantungan kepada orang lain secara berlebihan
e. Mengeluhkan ganggun fisiologis atau soatik seperti sakit kepala, pusing, nyeri
lambung, insomnia, anoreksia, ual, diare, lesu da tidak bergairah
f. Penyimpangan perilaku
g. Adanya pemikiran untuk mengakhiri hidup
h. Melakuka tindakan yang beresiko tinggi misalnya tawuran
i. Adanya halusinasi pendengaranyang mmengatakan dirinnya tidak berharga
3. Psikodinamika Pada Anak
a. Factor predisposisi
1) Factor genetik dianggap mempengaruhi transmisi gangguan afektif melalui
riwayat keluarga dan keturunan
2) Teori agresi yang ditujukan kepada diri menunjukan bahwa depresi terjadi
karena perasaan marah yang ditunukan pada diri sendiri
![Page 3: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/3.jpg)
3) Tori kehilangan objek merujuk pada perpisahan traumatic, individu dengan
benda yang sangat berarti
4) Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaimana konsep diri yang
negative dan harga diri rendah mepengaruhi system keyakinan dan
penilaian seseorang terhadap stressor.
b. Faktor presipitasi
1) Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan termasuk
kehilangan cinta fungsi fisik atau harga diri.
2) Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu
episode depresi dan mempengaruhi masalah individu saat ini dan
kemampuan menyelesaikan maslah
3) Ketegangan peran mempengaruhi perkembangan depresi terutama pada
wanita
4) Perubahan fisiologis yag diakibatkan oleh obat – obatan atau berbagai
penyakit fisik missal infeksi.
c. Penilaian stersor
Depresi disebabkan oleh interaksi fariabe – fariebel pada tingkat kimiawi,
pengaaman dan perilaku. Bentuk sepesifik penyakit bergantung pada factor
berikut
1) Kerentanan genetic
2) Peristiwa perkembangan
3) Stressor fisioogis
4) Stressor psikososial
Pengaruh interaksi ini menekankan pentingnya peniaian individu terhadap
situasi hidup yag dialaminya dan stresor terkait.
d. Sumber koping
Sumber koping meliputi status sosioekonomi, keluarga, jaringan interpersonal,
dan organisasi sekunder yang dinaungi oleh lingkungan social yang lebih
luas. Kurangnya sumber personal tersebut menambah stress bagi individu.
Factor risiko depresi antaralain episode depresi sebelumnya, riwayat keluarga
tentang depresi, percobaan bunuh diri sebelumnya, jenis kelamin wanita, masa
pasca partum dll.
e. Mekanisme koping
![Page 4: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/4.jpg)
Reaksi berduka yang tertunda mencerminkan penggunaan mekanisme
pertahanan penyangkalan dan supresi yang berlebihan dalam upaya
menghindari distress hebat yang berhubungan dengan berduka. Depresi adalah
suatu perasaan berduka abortif, yang menggunakan mekanisme represi,
supresi, penyangkalan, dan disosiasi.
4. Penatalaksanaan
Untuk gangguan depresi mayor medikasinya adalah
a. Pemberian psikoterapi
b. Pasien depresi dibrikan antidepresan
· Beri antidepresan sampai mencapai dosis efektif (misalnya imipramin dg
dosis 25 – 50 mg setiap malam naikkan sampai 100 – 150 sehari dengen
dosis terbagi
· Jelaskan bahwa obat harus diminum secara teratur dan perbaikan akan terjadi
setelah 2-3 minggu.
· Mungkin timbul efek samping ringan dan akan hilang setelah 7-10 hari
· Lanjutkan antidepresan sampai 3 bulan keadaan baik
c. Tirah baring lebih lama
d. Pengobatan alterative dan tambahan atau psikoterapi yang dikombinasikan
dengan pengobatan lain
Untuk gangguan bipolar (manic - depresif), pengobatan yang efektif dengan
menggunakan litium, antikonfulsan dan dikombinasikan dengan psikoterapi suportif,
yang memungkinkan 75 % - 80 % anak manic depresif menjalani kehidupan normalnya
yang esensial.
B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DEPRESI
1. Pengkajian
a. Kaji kembali riwayat klien untuk adanya hal – hal yang mencetuskan stresor
dan data yang signifikan, antara lain kerentanan genetika biologi ( riwayat
keluarga ) ; keluarga dan pristiwa –pristiwa hidup yang menimbulkan stres ;
hasil pemeriksaan status kesehatan jiwa, riwayat masalah dan pisikologis serta
pengobatanya; riwayat medis.
Hal yang perlu dikaji :
1) Dengan siapa anda tinggal ?
2) Orang yang bagaimana dalam hidup anda yang anda anggap banyak
membantu dan mendukung anda ?
![Page 5: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/5.jpg)
3) Bagaimana cara orangtua atau pengasuh anda mendisiplinkan anda ?
4) Apakah anda pernah mengalami hal – hal berikut ?
· Konflik orangtua dan anak
· Masalah sekolah
· Masalah dengan teman sebaya
· Melarikan diri
· Bermasalah dengan system hukum
· Mood yang berubah – ubah
· Merasa sedih, kurang berminat melakukan apapun
· Curiga atau pikiran – pikiran yang tidak wajar
5) Bagaimana pengalaman anda dengan alcohol, obat – obatan, atau keduanya
6) Menurut anda apa yang menjadi kelebihan anda, apa yang anda sukai dari
diri anda sendiri?
b. Catat pola pertumbuhan dan perkembangan anak dan bandingkan dengan alat
standar, seperti the denver developmental screening test dan fersi yang sudah
direvisi ( Wong, 1997 )
c. Lakukan pemeriksaan fisik pada anak atau remaja, catat data normal dan
abnormal
d. Kaji respon perilaku yang dapat mengindikasikan gangguan pada anak – anak
atau remaja. Pastikan untuk mengkaji interaksi langsung, obserfasi permainan,
dan interaksi dengan keluarga dan teman sebaya, hal yang harus ditanyakan
anatara lain:
· Apakah klien menunjukan perilaku agresif atau destruktif
· Apakah klien mengalami masalah akademik ? membolos ?
· Apakah klien memiliki masalah disiplin atau perilaku ?
· Apakah klien memiliki masalah dengan teman sebayanya?
· Apakah klien menunjukan control impuls yang buruk, suka memberontak
dan menentang?
· Apakah klien menunjukan kegelisahan atau hiperaktifitas ?
· Apakah klien mengekspresikan perilaku seksual?
· Apakah klien mengguanakan atau menyalah gunakan zat atau alcohol ?
· Apakah klien menunjukan perilaku menarik diri atau isos ?
· Identifikasi gangguan kognitif.
![Page 6: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/6.jpg)
e. Spiritual
· Nilai dan keyakinan
· Kegiatan ibadah
f. Status mental
1) Penampilan
· Tidak rapi
· Pengunaan pakaian tidak sesuai.
· Cara berpakaian tidak seperti biasanya.
2) Pembicaraan
· Cepat
· Apatis
· Keras
· Lambat
· Gagap
· Membisu
· Inkoheren
· Tidak mampu memulai pembicaraan
3) Aktifitas motorik
· Lesu
· TIK
· Tegang
· Grimasen
· Gelisah
· Tremor
· Agitasi
· Kompulsif
4) Interaksi selama wawancara
· Bermusuhan
· Kontak mata kurang
![Page 7: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/7.jpg)
· Tidak kooperatif
· Defensive
· Mudah tersinggung
· Curiga
5) Alam perasaan
· Sedih
· Ketakutan
· Putus asa
· Khawatir
· Gembira berlebihan
g. Mekanisme koping
1) Adaptif
· Bicara dengan orang lain
· Mampu menyelesaikan masalah
· Tekhnik relaksasi
· Aktivitas konstruktif
· Olahraga
2) Maladaptive
· Minum alcohol
· Reaksi lambat atau berlebih
· Bekerja berlebihan
· Menghindar
· Menciderai diri
2. Diagnosa
Umumnya data yang ditemukan adalah ada pemikiran mengakhiri hidup dengan
mengatakan ingin mati saja, pernah mebenturkan diri ketembok, melompat dari tempat
tinggi, sedih yang mendalam, putus asa, merasa tiak ada yang menyangi dirinya, merasa
tidak berguna, tidak mau bergaul dan menarikdiri dari lingkungan, tidak eperhatikan
kebersihan diri, mengeluh pusing sulit tidur, tidak nafsu makan, lesu dan tidak bergairah.
Berdasarkan data – data tersebut maka dirumuskan diagnose keperawatan pada
pasien anak dengan depresi sebagai berkut :
![Page 8: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/8.jpg)
a. Resiko bunuh diri
b. Ketidakberdayaan
3. Intervensi
a. Tindaan keperawatan untuk pasien anak dengan risiko bunuh diri
1) Tujuan :
a) Pasien dapat membina hubungn saling percaya
b) Pasien dapat memodifikasi pola pikiran yang negative
c) Paseien dapat mengontrol perilaku dari merusak diri.
2) Rencana keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya dengan anak
b) Membantu anak memodifikasi pola kognitif yang negative ( pada anak
usia sekolah dan remaja )
c) Melatih pasien mengontrol perilaku dan tindakan merusak diri
d) Membantu keluarga melindungi pasien dari perilaku bunuh diri.
b. Tindaan keperawatan untuk pasien anak dengan ketidakberdayaan
1) Tujuan
a) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b) Pasien dapat mengenali dan mengekspresikan perasaan
c) Pasien dapat meningkatkan harga diri
d) Pasien dapat berpartisipasi dalam merawat diri
e) Pasien dapat melakukan hubungan interpersonal dengan baik.
2) Rencana keperawatan
a) Mempfasilitasi anak mengenali dan mengekspresikan perasaanya
b) Meningkatkan harga diri anak
c) Melatih pasien mandiri dalam perawatan diri
d) Memfasilitsi pasienelakukan hubungan ineterpersonal yang positif
4. Implementasi
a. Tindakan keperawatan risiko bunuh diri
1) Membina hubungan saling percaya dengan anak
· Lakukan pendekatan yang hangat, perkenalkan diri, menerima pasien apa
adanya dan berifat empati
· Mawas diri dan cepat mengendalikan persaan serta reaksi diri perawat
sendri
![Page 9: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/9.jpg)
· Sediakan waktu untuk berdiskusi an bina hubungan yang sifatnya
supportif
· Beri waktu pasien untuk berespon.
2) Membantu pasien memodifikasi pola kognitif yang negative
· Diskusikan masalah yang dihadapi pasien dan tidak memintanya untuk
menyimpulkan.
· Identifikasi pemikirn yang negative dan bantu untuk menurunkannya
melalui interupsi atau substitusi
· Bantu pasien untuk eningkatkan pemikiran yang positif
· Evaluasi ketepatan persepsi, logika, dan kesimpuan yang dibuat pasien.
· Identifikasi persepsi pasien yang tidak tepat, penyipangan fan pendapat
yang tidak rasional melalui berain peran
· Kurangi penilaian pasien yang negative terhadap dirinya
· Bantu pasien untuk menydari nilai yang dimillki, perilaku atau perubahan
yang terjadi.
3) Melatih pasien mengontrol perilaku dari tindakan merusak diri
· Obserfasi ketat adanya perilaku merusak diri, obserfasi 24 jam jika
pasien beresiko tinggi melakukan tindakan bunuh diri
· Temmpatkan pasien ditempat yang aman tetapi bukan isolasi
· Pindahkan benda yang berbahaya
· Jelaskan semua tindakan yang diberikan
· Bantu pasien engenal mekanisme koping yang tidak sehat gunakan
metode berain peran
· Diskusikan tentang pemikiran dan perilaku merusak diri atau bunuh diri
yang pernah atau sedang dipikirkan pasien
· Identifikasi alternative koping yang konstruktif
· Beri penguatan untuk koping yang konstruktif
· Bantu pasien dan orang terdekat untuk berkomunikai secara konstruktif
· Identifikasi kebtuhan akan rujukan
4) Membantu keluarga melindungi pasien dari perilaku bunuh diri
· Kaji pengetahan dan persepsi keluarga tentang perilaku bunuh diri
· Ajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
· Ajarkan cara keluarga melindungi anak dari perilaku bunuh diri
![Page 10: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/10.jpg)
· Ajarkan keluarga untuk dapat menolong jika klien melakukan percobaan
bunuh diri
· Jelaskan pada keluarga system pelayanan kesehatan yang dapat
membantu.
b. Tindakan keparawatan untuk pasien anak dengan ketidakberdayaan
1) Memfasilitasi pasien mengenali ddan mengekspresikan perasaanya
· Tunjukan respon emosional dan menerima pasien
· Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi, klarifikasi.
· Bantu pasien untuk mengekspresikan perasaanya
· Bentu pasien mengidentifikasi kondisi atau situasi kehidupan yang tidak
dapat dikontrol oleh diri sendiri. Dorong pasien untuk menyatakan
secara verbal perasaan – perasaanya yang berhubungan dengan kondisi
atau situasi tersebut.
2) Membantu pasien meningkatkan harga diri
· Sediakan waktu dan diri bagi pasien untuk membuktikan bahwa pasen
penting
· Membantu pasien mengekspresikan perasaan positif dan negative
· Beri pujian pada hal yang postif
· Bersama pasien identifikasi sumber kepuasan dan rencana aktifitas yang
dapat dilakukan oeh pasien
· Dorong pasien untuk enuliskan hal yang ingin dicapai
· Bersama pasien identifikasi koping yang sering digunakan
· Bersama pasien mencari factor penyebab atau risiko yang mempengaruhi
perilaku pasien
· Pasien dapat menenal perasaan dan penyebab perilakunya
· Berikan pujian dan penguatan untuk koping yang konstruktif
· Untuk koping yang destruktif lakukan modifiasi dengan pasein melalui
bermain peran
· Ajarkan pasien koping yang sehat dan terapi bermain.
3) Melatih pasien mandiri dalam perawatan diri
· Libatkan pasien dalam menetapkan tujuan – tujuan yang perawatan
yang ingin dicapai
![Page 11: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/11.jpg)
· Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri terutama nutrisi,
tidur dan keberihan diri
· Motivasi pasien untuk membuat jadwal aktifitas perawatan diri dan
melakukan secara mandiri.
· Beri privasi sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan
· Beri penguatan postif untuk keputuan yang dibuat, puji kien jika berhasil
melakukan kegiatan atau penampianya bagus.
· Motivasi pasien untuk mempertahanka kegiatan atau penampilan yang
baik
· Jika pasien mendapat terapi obat brikan pendidikan kesehatan terkait
pengobatan yang diterima atau koolaborasika klien untuk menerma
terpi obat ( antidepresan ).
4) Memfasilitasi pasien melakukan melakukan hubungan interpersonal yang
positif
· Kaji kemampuan pasien untuk bersosialisasi dan dukunfgan yang
diperlukan serta minat pasien
· Diskusikan sumber social yang ada dan dapat digunakan
· Tunjujan kemamuan bersosialisasi yang efektif
· Gunakan roleplay dalam melakukan latihan interaksi social
· Beri umpan balik dan pujian terhadap keampuan pasien dalam
melakukan hubungan interpersonal yang efektif
· Beri dorongn kepada pasien utuk meningkatkan hubungan sosialnya
dalam ligkunga yang lebih luas.
· Beri dorongan dengan penuh kekeluargaan terhadap respon emosional
pasien yang adaptif
· Beri dukkunga dan libatkan dalam terapi keluarga serta terapi kelompok
jika diperlukan.
5. Evaluasi
a. hasil yang diharapakan pada masalah anak depresi dengan risiko bunuh diri
adalah :
1) Anak dapat :
· menceritakann penderitaan secara terbuka dan konstruktif dengan orang
lain
![Page 12: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/12.jpg)
· mengekspresika perasaan – perasaan yang optimis tentang yang ada
sekarang
· mengungkapkan tujuan – tujuan yang realistis
· menggunakan pemeahan masalah yang konstruktif ( baik dan benar )
· pasien tidak melakuka tindaan mencederai diri atau bunuh diri
2) Keluarga dapat :
· Menyebutkan tanda dan gejala perilaku bunuh diri
· Memberikan lingkungan yang aman bagi anak
· Menyebutkan cara untuk membantu meningkatkan peecahan masaah
yang baik dan benar bagi anak
· Menyebutkan layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan.
b. Hasil yang diharapkan pada masaah anak depresi dengan ketidakberdayaan
1) Anak dapat :
· Mengenal dan menijau kembali kehidupan yang positif.
· Mempertimbangkan nilai – nlai dan arti kehidupan
· Mengekspresikan tentang hubungan yang positif dengan orang tedekat
· Mengekspresikan percaya diri dengan hasil yang diinginkan
· Engekspresikan percaya diri dengan diri dan orang lain
· Mengembangkan dan mempertahankan konsep diri yang positif
· Belajar secara efektif dalam mengungkapkan perasaan pada oranglain
· Berhasil membina hubungan interpersonal yang harmonis
· Perasaan meneria orang lain dan mempunyai rasa memiliki.
· Melakukan aktifitas sesuai dengan tahap perkembangan anak
2) Keluarga dapat :
· Keluarga terlibat aktif sebagai super sitem dalam perawatan anak
· Keluarga belajar seara efektif tentang tumbuh kembang anak dan dapat
mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
· Keluarga dapat mengontrol perilaku anak yang menyimpang
· Mengimplementasikan pola komunikasi yang harmonis dalam keluarga
· Merujuk pada pusat pelayanan kesehatan jika tindakan yang dilakukan
tidak dapat mengatasi asalah anak.
6. Dokumentasi
CATATAN KEPERAWATAN DIKOMUNITAS ( CMHN )
![Page 13: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/13.jpg)
Nama pasien :……………………………………………………………..
Nama puskesmas / RS :……………………………………………………………..
No. RM :……………………………………………………………..
Tanggal :……………………………………………………………..
Data :…………………………………………………………......
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan :……………………………………………………………..
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Tindakan Keperawatan :……………………………………………………………..
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Evaluasi :……………………………………………………………..
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Nama :……………………………………..
Tanda Tangan :……………………………………..
C. SINTESA
Depresi pada anak adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan yang dialami oleh
anak. Gejala ini dapat terjadi akibat anak mengalami kejadian yang tidak
menyenangkan sebagai contoh perlakuan yang semena – mena, kehilangan kasih
sayang kehilangan Sesutu objek yang dicintai seperti orangtua atau lingkungan yang
dikenal dengan menampilkan perilaku kehilangan keceriaan, kehilangan nafsu makan,
penurunan aktfitas dan minat bermain.
![Page 14: Asuhan keperawatan Depresi pada anak untuk mahasiswa keperawatan](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080912/55cf9b38550346d033a52e16/html5/thumbnails/14.jpg)
Depresi pada anak seharusnya dapat dideteksi secara dini agar pertumbuhan
dan perkembangan si anak tidak terganggu, namun kenyataanya di masyarakat
banyak sekali orangtua yang tidak mengetahui tanda dan gejala deperesi pada
anak mereka membiarkanya karena mereka menganggap itu tidak berbahaya, padahal
jika dibiarkan depresi pada anak dapat menyebabkan atau memicu si anak untuk
berfikir bahkan melakukan bunuh diri.
Asuhan keperawatan dalam makalah ini berarti melindungi dan memastikan
anak bahwa mereka tidak boleh membahayakan diri mereka sendiri.Anak sangat
beresiko bunuh diri saat mereka tampak menunjukan depresi, kemudian mungkin
mereka mempunyai energy dan kesempatan untuk elakukan bunuh diri.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart,Gail W (2006).,Buku Saku Keperawatan Jiwa [edisi 5].,Jakarta: EGC
www.infosehat.com (23/12/2010)
http://info sehat.com/feed/info-obat-suplemen, (23/12/2010)
http://www.melindahospital.com, (23/12/2010)
http://melilea-organik.com (23/12/2010)