asuhan keperawatan gbs

Upload: fiana-fei-fei

Post on 02-Jun-2018

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    1/22

    ASUHAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN GBS

    DATA DEMOGRAFI

    A. Identitas klien

    Nama : Ny. S Tanggal wawancara : 10 Juli 2014

    Umur : 51 tahun Tanggal MRS : 08 Juli 2014

    Jenis kelamin : Perempuan No. RMK : 18 26 74

    Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

    Agama : Islam

    Pendidikan : SD

    Pekerjaan : IRT

    Alamat : Ngrandu, Peraak, Jombang

    Diagnosa medis : GBS (Gueilain Bare Syndrome)

    Identitas penanggung jawab

    Nama : Tn. W

    Umur : 53 tahun

    Pekerjaan : petani

    Agama : Islam

    Pendidikan : SD

    Alamat : Ngrandu, Peraak, Jombang

    B. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

    a. Keluhan Utama

    nyeri punggung

    b. Riwayat Penyakit Sekarang

    Klien masuk RS tanggal 08 Juli 2014. Menurut suami klien, sebelumnya

    sejak hari selasa tanggal 01 Juli 2014 kliean merasakan kakinya terasa , dan

    mulai hari kamis tanggal 03 Juli 2014 kaki klien terasa lemah jika digerakkan.

    Kemudian oleh suami klien, klien di bawa periksa ke bidan dekaat rumahnya.

    Kemudian pada hari sabtu 05 Juli 2014 klien MRS di Puskesmas Perak. Dan

    pada hari selasa 08 Juli 2014 klien baru di rujuk ke RSUD Jombang. Saat dikaji

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    2/22

    klien mengatakan kedua tangan dan kakiknya sudah tidak bisa digerakkan sama

    sekali, dan seperti sulit untuk bernafas. Klien terlihat tidur dengan posisi fowler.

    Penggunaan Obat / Terapi :

    1. Inj. Ranitidin IA

    2. Inj. Dexametason IA

    Klien mendapat terapi RL (IV tangan kiri)

    Klien menggunakan O2nasal 2lt/mnt

    c. Riwayat Penyakit Dahulu

    Klien memiliki riwayat penyakit Hipertensi, namun suami klien

    mengatakan belum pernah mengontrolkan lagi. Klien belum pernah operasi

    sebelumnya. Sebelumnya klien belum pernah MRS sama sekali dan tidak

    memiliki riwayat penyakit berat lainnya.

    klien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau obat

    klien tidak memiliki kebiasaan merokok

    d. Riwayat Penyakit Keluarga

    Diantara anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami sakit seperti

    klien, tidak ada diantara keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, DM

    penyakit menular atau keganasan.

    Genogram:

    Keterangan:

    : Laki-laki.

    : Perempuan

    : Klien

    : Meninggal

    51

    51

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    3/22

    : Tinggal dalam satu rumah.

    C. PEMERIKSAAN FISIK

    1. Tanda-tanda vital, TB dan BB

    Tanda vital:

    Tekanan darah : 140/90 mmHg

    Nadi : 84 kali/menit

    Respirasi Rate: 20 kali/menit

    Suhu : 36 0C

    TB dan BB : tidak terkaji

    2. Pemeriksaan Per Sistem

    A. Sistem pernafasan

    Anamnesa :

    klien mengatakan klien agak kesulitan bernafas. Dan suami klien mengatakan

    klien sekarang batuk.

    Hidung :

    Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada secret / ingus,

    bersih, tidak ada deformitas, terlihat berkeringat dan terdapat pemberian O2

    nasal.

    Palpasi: tidak terkaji

    Mulut :

    Inspeksi : Kebersihan mulut cukup bersih

    Leher :

    Inspeksi : klien menggunakan kerudung, tidak ada trakheostomi, mobilisasi baik

    Palpasi : tidak terkaji

    Area dada :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Perkusi : tidak terkaji

    Auskultasi : tidak terkaji

    B. Cardiovaskuler dan Limfe

    Anamnesa :

    Klien mengatakan klien tidak mengeluhkan adanya nyeri dada.

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    4/22

    Wajah :

    Inspeksi : tidak sianosis, tidak pucat, konjungtiva tidak anemis

    Leher :

    Inspeksi : tidak terkaji

    palpasi : tidak terkaji

    Dada :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Perkusi : tidak terkaji

    Auskultasi : tidak terkaji

    Ekstrimitas Atas :

    Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, akral

    hangat

    Palpasi : CRT cepat kembali < 2 detik, akral hangat

    Ekstrimitas Bawah :

    Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, tidak

    ada oedema.

    Palpasi : CRT cepat kembali < 2 detik, akral hangat, tidak ada pitting oedema

    C. Persyarafan

    Anamnesa :

    Suami klien mengatakan klien mengalami kelumpuhan, tidak bisa digerakkan

    sama sekali. Pertama hanya pada kaki, tapi setelah di bawa ke Rumah Sakit

    malah tidak bisa apa-apa, sekarang tangan klien juga tidak bisa digerakkan

    sama sekali. Suami klien menyalahkan pihak rumah sakit yang menyebabkan

    keadaan klien menjadi lebih buruk.

    Pemeriksaan nervus:

    1. Uji nervus I olfaktorius ( pembau)

    Tidak terkaji

    2. Uji nervus II opticus ( penglihatan).

    a. Ketajaman penglihatan

    Klien mengatakan mengalami gangguan penglihatan pada mata

    sebelah kanannya (agak kabur)

    b. Lapangan penglihatan

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    5/22

    Tidak terkaji

    3. Uji nervus III oculomotorius

    edema kelopak mata (-), hipermi konjungtiva (-),hipermi sklera (-),

    kelopak mata jatuh (ptosis) (-), celah mata sempit (endophthalmus) (-),

    dan bola mata menonjol (exophthalmus) (-)

    4.

    Nervus IV toklearis

    pupil (isokor), dan reaksi pupil terhadap cahaya (+) miosis, pupil kanan

    (+) miosis, tidak terdapat perdarahan pupil

    5. Nervus V trigeminus ( sensasi kulit wajah)

    Tidak terkaji

    Sensibilitas wajah.

    Rasa raba :tidak terkaji

    Rasa nyeri: tidak terkaji

    Rasa suhu : tidak terkaji

    Rasa sikap : tidak terkaji

    Rasa gelar : tidak terkaji

    6.

    Nervus VI abdusen :

    bentuk pupil sama kanan dan kiri. Nistagmus (-)

    7. Uji nervus VII facialis :

    Tidak terkaji

    8. Nervus VIII auditorius/AKUSTIKUS :

    Pendengaran : klien masih dapat mendengar saat ditanya oleh perawat

    Keseimbangan : tidak terkaji

    9. Nervus IX glosoparingeal :

    tidak terkaji

    10.

    Nervus X vagus:

    Menurut suami klien, klien masih bisa menelan

    11.nervus XI aksesorius :

    tidak terkaji

    12.nervus XII hypoglosal/ hipoglosum :

    tidak terkaji

    Tes Koordinasi

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    6/22

    a. Test hidung-jari hidung :

    tidak terkaji

    b.

    Test jari-hidung :

    tidak terkaji

    c. Test pronasi-supinasi :

    tidak terkaji

    Pemeriksaan reflek superfisial :

    1. Refleks dinding perut : tidak terkaji

    2. Refleks Cremaster : -

    3. Refleks Gluteal : -

    Reflek fisiologis:

    obisep : tidak terkaji

    otrisep : tidak terkaji

    oPatella : tidak terkaji

    oArchiles : tidak terkaji

    Pemeriksaan reflek patologis

    o Babinski : (-)

    o

    Brudzinki I : (-)

    o Brudzinki II : (-)

    o Chadok : (-)

    o Openheim :(-)

    o Gordon : (-)

    o Gonda : (-)

    o Rossolimo : (-)

    o

    Trommer : (-)

    Pemeriksaan rangsangan selaput otak :

    1. Kaku kuduk : tidak terkaji

    2.

    Tanda kernig: tidak terkaji

    3. Test Laseque : tidak terkaji

    Tingkat kesadaran (kualitas) : Soporocoma

    Tingkat kesadaran (kuantitas) :

    GCS (Glasgow Coma Scale), yang dinilai yaitu :

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    7/22

    - Eye/membuka mata (E) :

    4 = dapat membuka mata spontan

    - Motorik (M) :

    5

    = dapat bergerak sesuai perintah

    - Verbal/bicara (V) :

    6 = orientasi baik : orang, tempat, waktu

    D. PerkemihanEliminasi Uri

    Anamnesa :

    Klien BAK dengan mengunakan kateter, saat di kaji jumlah urine dalam uro

    bag sebanyak 900ml.

    Genetalia eksterna :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Kandung kemih :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Ginjal

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Perkusi : tidak terkaji

    E. Pencernaan-Eliminasi Alvi

    Anamnesa :

    Klien mengatakan belum BAB sama sekali sejaak MRS. Kebiasaan defekasi

    1 x/hari.

    Mulut :

    Inspeksi : Kebersihan mulut kurang.

    Palpasi : tidak terkaji

    Lidah

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Kulit

    Inspeksi : Memar tidak ada, tidak ada hiperpigmentasi.

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    8/22

    Palpasi : Turgor dalam batas normal, kulit bila dicubit cepat kembali < 2

    detik. Tidak edema,

    Faring/esofagus

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Abdomen

    Inspeksi : tidak terkaji

    Auskultasi : dari status klien, bising usus (-)

    Palpasi: distensi tidak ada

    Kuadran I:

    Hepar hepatomegali (-)

    Kuadran II:

    Gaster nyeri tekan (-)

    Lien splenomegali (-)

    Kuadran III:

    tidak terkaji

    Kuadran IV:

    tidak terkaji

    F. Sistem Muskuloskeletal & Integumen

    Anamnesa :

    Saat dikaji, klien mengeluh nyeri pada punggungnya

    Kekuatan otot :

    Warna kulit : tidak ada hiperpigmentasi

    Fraktur: tidak ada

    Luka: tidak ada

    G. Sistem Endokrin dan Eksokrin

    Anamnesa :

    klien mengatakan riwayat nutrisi dan eliminasi klien tidak ada masalah, klien

    tidak menggunakan KB jenis pil.

    Kepala :

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    9/22

    Inspeksi : Keadaan rambut tebal, warna rambut hitam tetapi sudah banyak

    yang putih, distirbusi merata

    Leher :

    Inpeksi : bentuk simetris, penyebaran warna merata, tidak ada kemerahan

    Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri tekan tidak terkaji

    Payudara :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Genetalia :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Ekstrimitas bawah :

    Inspeksi : tidak ada pitting oedem, maupun oedem non pitting.

    H. Sistem reproduksi

    Anamnesa :

    Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada sistem reproduksinya,

    klien belum pernah operasi SC sebelumnya.

    Payudara :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Axilla :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Abdomen :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    Genetalia :

    Inspeksi : tidak terkaji

    Palpasi : tidak terkaji

    I. Persepsi Sensori

    Anamnesa :

    tidak terkaji

    Mata :

    Inspeksi : simetris

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    10/22

    Kornea : normal berkilau

    Pupil dan iris : warna iris coklat, pupil anisokor, Reflek cahaya kiri/kanan:

    pupil kiri miosis (+) bila kena cahaya, pupil kanan miosis (+) bila kena

    cahaya.

    Lensa : normal jenih dan transparan

    Sklera : putih

    3. Pola Konsep Diri

    1. CitraTubuh :

    Tidak terkaji

    2. Ideal Diri :

    Tidak terkaji

    3. HargaDiri :

    Tidak terkaji

    4.

    Peran Diri :

    Tidak terkaji

    5. Identitas Diri

    Tidak terkaji

    4. Pola Persepsi Tata Laksana Hidup Sehat

    Selama sakit, klien hanya di seka oleh suaminya. Tidak gosok gigi. Klien

    belum BAB sama sekali sejak MRS 2 hari yang lalu. Kebiasaan defekasi 1 x/hari.

    Klien BAK menggunakan alat bantu cateter, jumlah urine pukul 09.00 pada saat

    dikaji adalah sebanyak 900 cc. Suami klien mengatakan bahwa klien masih mau

    makan walaupun sedikit sedikit.

    5. Pola Nilai dan Kepercayaan/ Spiritual

    6. Pola Mekanisme Koping

    Klien jika ada kesulitan di bantu oleh suaminya.

    7. Hubungan Peran

    Tidak terkaji

    8. Pola Istirahat Tidur

    Tidak terkaji

    9. Pola Psikososial

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    11/22

    Tidak terkaji

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Laboratorium dan Diagnostik

    1) Hb : 15,9 gr% (11,4 17,7 gr%).

    2) Leukosit : 20.300 /mm3 (4.700 10.300 /mm3).

    3) Hematokrit : 45,5 (37-48 %)

    4) Eritrosit : 5.390.000 (L 4,55,5 , P 4-5 jt/U)

    5) Trombosit : 260.000 (150.000350.000)

    6) LED : 1025

    KIMIA KLINIK

    1.

    Glukosa darah sewaktu : 135 (

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    12/22

    Kardiomiopati dilatasi

    Koagulasi intravaskuler diseminata

    Emboli

    Trauma kepala

    Hiperkolesterolemia

    Hipertensi

    Endokarditis inefektif

    Trombosis apendase atrium kiri

    Katup prostetik mekanis

    Stenosis mitral

    Neoplasma otak

    Infark miokardium baru ini

    Sindrom sinus sakit

    Penyalahgunaan zat

    Terapi trombolitik

    Efek samping terkait terapi (baypasskardiopulmonal, obat)RELATED

    FACTORS:

    ASSESSMENT

    Subjective data entry

    Keluarga klien mengatakan

    klien tidak sadar saat mulai

    setelah klien jatuh di dapur

    saat memasak

    Keluarga klien mengatakan

    klien sempat membuka

    mata pada hari minggu,

    tetapi tidak mengenali

    keluarganya

    objective data entry

    kesadaran klien soporocoma

    klien tidak sadar, hanya bereaksi

    dengan suara saat dipanggil

    GCS 3-X-2

    TTV :

    Tekanan darah : 170/100 mmHg

    Nadi : 80 kali/menit

    Respirasi Rate: 24 kali/menit

    Suhu : 36,7 0C

    Gelisah

    pupil anisokor

    reflek patoligis semua (-)

    gigi mencengkram

    adanya riwayat muntah (+)

    adanya riwayat Hipertensi (+)

    parese/lemah ekstrimitas dekstra.

    Client

    Diagnostic

    Ns. Diagnosis (Specify)

    Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    13/22

    Statement: Related to:

    Peningkatan TIK

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    14/22

    RENCANA KEPERAWATAN

    Nama Pasien : Ny. P

    No RM : 49 21 92

    Dx. Medis : CVA Bleeding

    NIC NOC

    INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR

    1. PEMANTUAN

    NEUROLOGI

    Definisi :

    Pengumpulan dan

    analisis data

    pasien untuk

    mencegah dan

    meminimalkan

    komplikasi

    neurology

    Pengkajian :

    Monitor ukuran pupil, bentuk,

    kesimetrisan dan reaksinya

    Monitor tingkat kesadaran

    Monitor derajat orientasi.

    Monitor kecenderungan GCS

    Monitor ingatan saat ini, kemampuan

    perhatian, memori masa lalu, alam

    perasaan, afeks, dan perilaku

    Monitor tanda vital : temperatur, tekanan

    STATUS

    NEUROLOGI (0909)

    Defenisi :

    rentang dimana nervus

    sistem peripheral dan

    sentral diterima, proses

    respon stimuli dari dalam

    dan luar

    Fungsi saraf (4)

    Kontrol pusat motorik (4)

    Fungsi motorik/sensori saraf

    otak (krnil) (4)

    Fungsi motorik/sensori saraf

    otak spinal (4)

    Fungsi saraf otonom (4)

    Tekanan dalam cranial (5)

    Komunikasi (3)

    Ukuran pupil (3)

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    15/22

    darah, nadi, respirasi

    Monitor status respirasi : level analisa gas

    darah, pulse oksimetri, kedalaman, pola,

    rate dan upaya respirasi

    Monitor parameter hemodinamik

    invasive, bila perlu

    Monitor TIK dan tekanan perfusi serebral

    Monitor reflek kornea

    Monitor batuk dan gag reflek

    Monitor tonus otot, pergerakan motorik,

    gaya berjalan dan propiosepsi

    Monitor pronator

    Monitor kemampuan menggenggam

    Monitor terhadap tremor

    Monitor kesimetrisan wajah

    Monitor kemampuan menjulurkan lidah

    Monitor respon berjalan

    Monitor pergerakan ekstra okuler dan

    Rangsangn pupil (5)

    Gerakan pupil (5)

    Pola nafas (5)

    Tanda-tanda vital (WNL)

    (5)

    Pola tidur (5) Sakit kepala (yang tak

    terlihat) (1)

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    16/22

    karakteristik tatapan mata

    Monitor gangguan visual : diplopia,

    nistagmus, lapang pandang, pandangan

    kabur dan ketajaman penglihatan

    Catat keluhan sakit kepala

    Monitor karakteristik bicara : kefasihan,

    adanya afasia, atau kesulitan menemukan

    kata-kata

    Monitor terhadap stimulus : verbal, tactil,

    dan merugikan

    Monitor membedakan tajam/tumpul atau

    panas/dingin

    Monitor parestesi : gelid dan kebas

    Monitor pola berkeringat

    Monitor respon babinski

    Monitor respon cushing

    Monitor respon terhadap pengobatan

    Identifikasi pola data yang muncul

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    17/22

    Pendidkan untuk pasien dan keluarga :

    Berikan pendidikan pada keluarga klien

    untuk mengobah posisi kaki klien dan

    berikan pendidikan pada keluarga klien

    untuk memberi lotion pada punggung

    klien agar tidak terjadi dekubitus

    Berikan pendidikan mengenai personal

    hygene pada klien yang tidak sadar

    Aktivitas kolaboratif :

    Konsultasikan dengan staf lain untuk

    mengkonfirmasi data, bila perlu

    Lapor pada dokter perubahan kondisi

    klien

    Aktifitas lain :

    Hindari aktivitas yang meningkatkan

    tekanan intrakranial

    Ambil aliho aktifitas perawatan yang

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    18/22

    meningkatkan tekanan intrakranial

    Susun protocol emergensi, bila perlu

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    19/22

    IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN

    Nama Pasien : Ny. S

    No RM : 49 21 92

    Dx. Medis : GBS

    NO Dx.KEP TGL/JAM IMPLEMENTASI TTD

    1. Nyeri akut 10 Juli

    2014/ jam

    08.00

    1. Memberikan salam kepada

    keluarga

    2.

    Memperkenalkan diri kepada

    klien

    3.

    Mengkaji TTV klien

    Tekanan darah : 140/90 mmHg

    Nadi : 82 kali/menit

    Respirasi Rate: 20 kali/menit

    Suhu : 36 0C

    TB dan BB : tidak terkaji

    4.

    Mengkaji tingkat nyeri yang

    dirasakan oleh klien

    P : terlalu lama menetap dalam

    posisi yg sama

    Q : kadang muncul kadang tidak

    R : pada bagian punggung klien

    S :

    T : beberapa saat jika menetap

    dalam posisi yang sama

    5.

    Membantu klien mengambil

    posisi yang nyaman untuk

    mengurangi nyeri punggung yang

    di rasakannya. Dengan

    memposisikan pasien dalan posisi

    fowler (untuk mempermudah

    klien bernafas) dan mengatur

    bantal pada punggung klien

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    20/22

    08.30 sehingga klien merasa nyaman

    dengan posisi tersebut.

    6. Melaksanakan advice dokter

    dengan memberikan obat

    - Inj. Ranitidin IA

    - Inj. Dexametason IA

    2 Kurang

    pengetahuan

    b.d kurangnya

    informasi

    09.00 7.

    Memberikan pendidikan kepada

    keluarga klien mengenai apa itu

    penyakit GBS, dan bagaimana

    gejala serta perjalanan

    penyakitnya.

    8.

    Mengucapkan salam kepada klien

    EVALUASI

    Nama Pasien : Ny. S

    No RM : 49 21 92

    Dx. Medis : GBS

    Masalah

    kep/kolaboratif

    Tgl/jam Catatan perkembangan Paraf

    1. Nyeri

    akut

    08 Januari

    2013/ jam

    09.10

    S :

    1. Klien mengatakan nyerinya

    sudah agak berkurang setelah

    di atur posisinya oleh

    perawat skala nyeri (_)

    2. Keluarga klien mengatakan

    sudah mengerti mengenai

    pendidikan kesehatan yang

    telah diberikan perawat

    mengenai penyakit GBS, apa

    saja tanda dan gejalanya dan

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    21/22

    bagaimana perjalanan

    penyakitnya

    3. Keluarga klien bertanya saat

    tidak mengerti mengenai apa

    yang dijelaskan perawat

    O :

    4. kesadaran klien sadar penuh,

    keadaan umum klien lemah

    5. GCS 4-5-6

    6. TTV :

    Tekanan darah : 140/90

    mmHg

    Nadi : 82 kali/menit

    Respirasi Rate: 20 kali/menit

    Suhu : 36 0C

    7.

    reflek patoligis semua (-)

    6 parese/lemah ke empat

    ekstrimitas baik dextra

    maupun sinistra

    A : masalah teratasi sebagian

    P : Pertahankan semua

    intervensi kecuali pendidikan

    untuk klien atau keluarga

  • 8/10/2019 ASUHAN KEPERAWATAN gbs

    22/22