asuhan keperawatan keluarga dengan lansia
TRANSCRIPT
LAMPIRAN CONTOH KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGABAPAK F DENGAN LANSIA NY. J DI RT.10/ RW.03 KELURAHAN
CEMPAKA, BANJARBARU
I. Pengkajian KeluargaA. Data Umum
1. Nama KK : Bp. F2. Umur : 32 Th3. Alamat : RT.10/RW.03 Kelurahan Cempaka4. Pendidikan : SMP5. Pekerjaan : Swasta6. Agama : Islam7. Komposisi Keluarga
No Nama anggata keluarga
JK Hub KK
Umur PEN Imunisasi Ket
BCG DPT POLIO CAM HEP B1234
Bp. FajarNy. NingBy. KafaLansia Ny. Jami
LPLP
IstriAnakNenek
27 thn1,5 bln65 thn
SMP--
SehatSehatSehat
Sehat dgn DM,HT
Genogram
Ny J (65 th) dgn DM, HT
` TN F
IBU N (27 thn)
Bayi K (1.5 bulan)
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Tinggal serumah
8. Tipe keluarga : keluarga besar (Extended Family) yang tediri : ayah, ibu dan satu anak
9. Kewarganegaraan/Suku : Indonesia/Jawa 10. Agama : Islam 11. Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga ± Rp. 700.000/bulan tapi tidak tentu yang diperoleh dari kerja swasta (melukis), istri Bp. F sebagai ibu rumah tanga dan
neneknya juga (Ny. J) bekerja dirumah tapi kadang dapat pensiunan dari suaminya. Menurut pengakuan keluarga penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
12. Aktivitas rekereasi keluarga Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi nonton TV di rumah. Kadang-kadang kumpul-kumpul dengan sanak saudara atau tetangga dekatnya, keluarga Bp. F jarang melakukan rekreasi.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini keluarga dengan infant yang
berusia 1,5 bulan2. Tahap perkembangan keluarga tidak ada tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi, sedangkan tugas keluarga yang belum dapat tercapai adalah dalam merawat kesehatan keluarga, dimana terdapat seorang lansia yang menderita hipertensi yang memerlukan perhatian khusus baik diet maupun kondisi fisik serta mentalnya untuk penyakit DM Ny J perlu pengawasan saja. Pada keluaraga mempunyai bayi berusia 1.5 bulan tugas keluarga yang belum terrcapai adalah Ibu yang belum mengetahui tentang kondisi anaknya karana Bayi K merupakan anak yang pertama yang seharusnya ibu sudah mempunyai pengalaman tentang merawat anak tetapi Ibu N belum pernah mendapatkan informasi tentang memberikan ASI yang tepat pada anaknya. Bayi K merupakan Bayi yang sehat selama ini belum pernah sakit dan Bayi K sudah bisa tersenyum ketika diajak ngomong dengan pengasuhnya, keluarga Bapak F tetap menstimulasi perkambangan bayinya.
3. Riwayat Keluarga IntiBpk F mengatakan ia tidak memiliki penyakit berat sampai dibawa ke RS, hanya pada Ny J dan NY N dibawa ke dokter dan sembuh, menurut Ny N selama ini ananknya sehat dan juga tidak pernah dirawat di rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Lansia Ny. J mengatakan bahwa dirinya menderita tekanan darah
tinggi ± 3 tahun yang lalu. Sudah berobat ke Puskesmas tetapi selanjutnya hanya bila terasa pusing beliau hanya dibuat untuk tidur, kadang-kadang beliau memeriksakan kepada mantra kesehatan.
b. Bp. F mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang kronis hanya saja kadang perutnya sakit dan berobat ke pelayanan kesehatan sembuh.
c. Ny. N (istri Bp. F) mengatakan bahwa kadang merasakan kesakitan pada perutnya dan diperiksakan ke pelayanan kesehatan dan
diberikan obat sembuh. Ny. N juga mengalami gatal dan bintik karena alergi obat dan sudah diperiksakan ke dokter sekarang sudah sembuh.
d. By K dari Ny N mengatakan bahwa By K tidak pernah sakit selama ini, setelah mendapat imunisasi keadaan tidak panas By K mendapatkan ASI dari ibunya tetapi juga ditambah dengan susu formula / pendamping karena Ny. Y kadang pergi dan diasuh neneknya.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga sebelumnya Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa keluarga Bp. F pernah menderita penyakit DM yaitu lansia Ny. J ± 5 tahun yang lalu kemudian rutin melakukan pengobatan tentang DM nya dan diit makananya kemudian sejak ± 3 tahun yang lalu gula darah sudah turun/normal sampai sekarang.
III. Data Lingkungan 1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati ± 54 m3 (6mx9m) terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang tamu + ruang TV, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi. Bangunan rumah berbentuk rumah Jawa yang dimodifikasi, lantai rumah terbuat dari keramik yang luar dan dalam terbuat dari plesteran dengan keadaan cukup bersih dan agak rapi. Sumber air minum, mandi dan cuci pakaian menggunakan ledeng, WC menggunakan yang permanent, terletak dibelakang rumah. Jemuran berada didepan, ventilasi ada tapi agak kurang karena jendela hanya pada ruang tamu dan hanya terdapat kaca, keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah Rumah 1 2
3
54
6
Ket :1. Dapur 2. Kamar Mandi 3. Kamar Tidur 4. Ruang Tamu + TV 5. Kamar Tidur 6. Teras 7. jemuran
2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RWTetangga sebalh kanan rumah adalah saudara sendiri sehingga mereka selalu berkumpul dalam waktu luang dan membicarakan keperluan masalah keluarga yang ringan-ringan. Keluarga Bp. F termasuk keluarga asli Dusun Watu Gajah sehingga sudah dikenal oleh lingkungannya dengan baik.
3. Mobilitas Geografi Keluarga Keluarga ini terdiri dari 4 jiwa yang bekerja hanya Bp. F neneknya Ny. J kadang mendapat pensiunan dari Alm. Suaminya istri Bp. F sebagai ibu rumah tangga semenjak hamil anak pertama, sebelumnya istri Bp. F bekerja di pabrik.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Kleuarga Bp. F mengikuti kegiatan masyarakat missal yasinan, hanya kadang-kadang saja keluarag Bp. F mengikuti kegiatan asyarakat.
5. Sistem pendukung Kelurga Yang merawat lansia Ny. J adalah dirinya sendiri dan selalu dipantau oleh anaknya dan An. K mendapat asuhan dari Bapak, ibu dan nenek.
IV. Struktur Kelurga 1. Pola komunikasi keluarga
Kleuarga mengatakan, komunikasi selalu didukung dengan anak-anaknya baik dirumah maupun yang diluar rumah.
2. Struktur Kelurga a. Bp. F sebagai kepala keluarga berperan sebagai kepala pencari
nafkah dan pengambil keputusan utama dalam keluarga.b. Ny. N sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab dalam
membimbing bayi dan kadang mmebantu mencari nafkah atau pergi ke sawah.
c. Lansia Ny. J berperan sebagai nenek yang kadang membantu mengasuh bayi.
3. Nilai dan norma keluarga Nilai dan norma keluarga yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama dan adapt istiadat jawa yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa sakit yang diderita lansia Ny. J adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Tapi upaya untuk mengendalikan dan mencegah kekambuhan tetap dilakukan dengan mengatur makanan dan segera periksa bila dirasakan ada gangguan kesehatannya.
V. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afeksi
Menurut keterangan keluarga dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai saling menjaga kepentingan bersama-sama seperti misalnya keluarga.
2. Fungsi Sosial Keluarga mengikuti kegiatan social misalnya Tn. F mengikuti tahlilan setiap Kamis malam, Ny. N dan Ny. J mengikuti tahlil setiap Selasa malam hal ini merupakan contoh konkrit bagi keluarga.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan Dalam hal kesehatan keluarga tahu tentang diit yang harus diberikan pada Ny. J tapi tidak tahu banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan sekitarnya. Keluarga jarang kontrol untuk memeriksakan dirinya misalnya cek tekanan darah dan tidak ikut dalam posyandu lansia.Ny J yang dulunya pernah menderita DM yang selalu kontrol tapi sekarang gula darah sudah dalam batas normal dulunya gulanya prnah sampai 200 , tetapi sekarang hanya perlu pengawasan dan perawatan saja , hanya sekarang tekanan darah selalu diatas normal tapi Ny J jarang kontrol karena tidak mengeluhkan pusing. Kemudian pada Ibu N juga memberikan ASI pendamping meskipun bayinya masih berusia 1,5 bulan dikarenakan Ibu N tidak mengetahui masalah-masalah tentang menyusui
4. Fungsi Reproduksi Keluarga Tn. F yaitu istrinya masih menggunakan Kb suntik 3 bulanan dan Ny. J sudah lansia jadi tidak perlu KB. Tn F dan Ny. N termasuk kategori PUS.
5. Fungsi Ekonomi Pendapatan utama keluarga ini adalah dari gaji Bp. F menurut pengakuan keluarga penghasilan tipa bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Bila ada kebutuhan yang besar dan mendadak akan dibantu oleh saudara-saudara yang dekat.
VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor yang dimiliki
Karena sakit DM dan hipertensi pada lansia Ny. J mencari obat tradisional.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan keluarga selalu berhati-hati dalam menjaga kesehatan, keluarga Tn. F berobat ke pelayanan kesehatan.
3. Stratagi Koping yang digunakan Karena Ny. J telah dikatahui penyakitnya hipertensi makan senantiasa harus berhati-hati memilih makan serta juga mengurangi kecapaian fisik dan menjaga emosinya dan banyak istirahat.
4. Stratagi adaptasi disfungsional Bila tekanan darahnya tinggi dan sulit untuk kembali normal Ny. J disebabkan karena Ny. J stress.
VII. PEMERIKSAAN FISIK 1. Pemeriksaan Fisik Umum Pada Ny. J
Keadaan umum Ny J : Nampak masih segar, penampilan rapi, kebersihan terjaga
Tekanan darah : 150/90 mmHg Nadi : 84 x /menit RR : 24 x/menit TB :BB : a.Kepala dan leher
Kepala : Tidak terapat adanya benjolan bentuk kepala normochepal.
Lehar : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carolis.
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat oedema. Penglihatan sedikit berkurang.
Telinga : Simetris, pendengaran berkurangHidung : Simetris, tidak ada polip Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terdapat tanda-
tanda sianosis.Dada : Pergerakan dada terlihat sama kanan dan
kiri. Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat suara ronchi, wheezing, mur-mur dan gallop.
Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan pembintik usus baik.
Ekstremitas : Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedem, tidak terjadi kelumpuhan, dari.
Ekstresmitas : Mampu menggerakkan persalinan mampu mengangkat dan melihat persendian secara sempurna.
2. Pemeriksaan Fisik pada Tn. FKepala : TidaBentuk mesochepal, simetris, rambut
hitam, tebal.Lehar : Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar
thyroid. Mata : Pupil isokor, sclera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis. Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada skret. Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terdapat tanda-
tanda sianosis.Telinga : Tidak ada serumen, bentuk simetrisJantung : Bunyi S1 dan S2 murni, regular, tidak
terdapat palpitasi.Paru : Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat sesak
nafas Abdomen : Peristaltik usus 14x/menitEkstremitas : Pada ekstremitas atas dan bawah tidak
terdapat keluhan nyeri, oedema, luka.Kulit : Warna kulit sawo matang, turgor baik
tekstur kenyal. 3. Pemeriksaan Fisik pada Ny. N
Keadaan umum Ny. N nampak segar, penampilan rapid an kebersihan terjaga. Tekanan Darah : 110/80 mmHg Nadi : 88 x/menit RR : 22 x/menit Suhu : 36oCKepala : TidaBentuk mesochepal, simetris, rambut hitam,
tebal.Lehar : Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar thyroid. Mata : Pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis. Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada skret.
Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terdapat tanda-tanda sianosis.
Telinga : Tidak ada serumen, bentuk simetrisJantung : Bunyi S1 dan S2 murni, regular, tidak terdapat
palpitasi.Paru : Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat sesak nafas Abdomen : Peristaltik usus 14x/menitEkstremitas : Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat
keluhan nyeri, oedema, luka.Kulit : Warna kulit sawo matang, turgor baik tekstur
kenyal.4. Pemeriksaan Fisik pada By. K
Kepala : TidaBentuk mesochepal, simetris, rambut hitam, tebal.
Lehar : Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar thyroid. Mata : Pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis. Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada skret. Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terdapat tanda-tanda
sianosis.Telinga : Tidak ada serumen, bentuk simetrisJantung : Bunyi S1 dan S2 murni, regular, tidak terdapat
palpitasi.Paru : Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat sesak nafas Abdomen : Peristaltik usus 14x/menitEkstremitas : Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat
keluhan nyeri, oedema, luka.Kulit : Warna kulit kemerahan, turgor baik, lembab halus.
VIII. HARAPAN KELUARGA Keluarga Bp. F berharap agar semua keluarga sehat dan smua keluarga dapat berperan sesuai dengan perannannya masing-masing.
ANALISA DATA
No. Data Masalah kesehatan Masalah keperawatan1.
2.
DS :- Ny. J menderita hipertensi sejak
3 tahun yang lalu dan jarang merasakan kepala pusing meskipun TD : 110/100 mmHg
- Ny. J tetap melakukan aktivitas - Ny. J jarang memeriksakan
tekanan darah tingginya. Jika tekanan darahnya naik itu merupakan hal biasa
- Ny. J mengatakan makan-makanan yang seharusnya tidak boleh dimakan.
DO :- Pemeriksaan fisik umum :
keadaan umum Ny. J tempak segar tetapi kadang tampak takut, penampilan rapi.
- Tanda-tanda vital TD : 150/90 mmHgN : 84 x/menit RR : 24 x/menit
DS :- Ibu N baru mempunyai anak
yang pertama.- Ny. N mengatakan belum
pernah mendapatkan informasi tentang menyusui yang benar
- Ny. N mengatakan bayi mampu menyusui dengan kuat tetapi Ny N belum mengetahui waktu yang baik untuk menyusui
- Ny N mengatakan sejak lahir anak sudah diberikan susu formula karena Ny N harus pergi
- Ny mengatakan tidak mengtahui tentang bagaimana menyimpan ASI ketika bayi ditinggal pergi
DS :- Lansia Ny. j jarang
memeriksakan tekanan darhnya
Hipertensi
Manajemen laktasi
Kurang pengetahuan lansia Ny. J keluarga Bp. F tentang kondisi dan rencana pengobatan
Pola menyusui tidak efektif pada ibu N keluarga Bp. F
3.
4.
- Lansia Ny. mengatakan tekanan darahnya belum pernah dalam batas normal
- Lansia Ny. J mengatakan belum paham tentang cara-cara pencegahan hipertensi
DS :- Ny. J mengatakan paham
tentang diit penderita DM - Ny. J takut untuk makan-
makanan yang dapat untuk meningkatkan gula darah karena rasa takutnya Ny. J mengurangi makan yang seharusnya tidak menjadi pantangan.
- Ny. J mengatakan BB sekarang menurun
- Ny. J mengatakan jarang makan-makanan yang bergizi karena takut gula darah naik.
- Lansia J jarang mengatakan dulu gula darah pernah mencapai 200 mg/dl
Hipertensi
DM
Resiko terjdinya komplikasi dari hipertensi pada lansia Ny. J keluarga Bp. F
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada lansia Ny. J keluarga Bp. F
DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Kurang pengetahuan lansia Ny. J keluarga Bp. F tentang kondisi dan rencana
pengobatan sehubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan.
2. Pola menyusui tidak efektif pada ibu N keluarga Bp. F sehubungan dengan ketidatahuan keluarga tentang masalah laktasi yang aktif dan benar
3. Resiko terjdinya komplikasi dari hipertensi pada lansia Ny. J keluarga Bp. F sehubungan dengan ketidaktahuan kleuarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
4. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada lansia Ny. J keluarga Bp. F ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi diit penyakit DM
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
1. Kurang pengetahuan lansia Ny. J keluarga Bp. F tentang kondisi dan rencana pengobatan sehubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan.
No. Criteria Skor Bobot Nilai Pembenaran1.
2.
3.
4.
Sifat masalah : Tidak /kurang sehat Kemungkinan masalah dapat dibuah : Mudah Potensial masalah untuk dicegah : Tinggi Menonjolnya masalah :Masalah berat harus segera ditangani Masalah berat harus segera ditangani
3
2
3
2
1
2
3
2
3/3 x 1=1
2/2 x 2 =2
3/3 x 1 = 1
2/2 x 1 = 1
TD : 150/90 mmHg
Usia klien 65 th, lama menderita 3 tahun
Menghindari tinggi kolestrol dan stress
Komplikasi
2. Pola mneyusui tidak efektif pada ibu N keluarga Bp. F berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah laktasi yang efektif dan benar .
No. Criteria Skor Bobot Nilai Pembenaran1.
2.
3.
4.
Sifat masalah : Tidak /kurang sehat
Kemungkinan masalah dapat dibuah : Hanya sebagian Potensial masalah untuk dicegah : Tinggi Menonjolnya masalah :Masalah berat harus segera ditangani Masalah berat harus segera ditangani
3
1
3
2
1
2
1
1
3/3 x 1=1
1/2 x 2 1
3/3 x 1 = 1
2/2 x 1 = 1
Ibu tidak paham tentang cara menyusui yang benar Ibu baru mempunyai naka yang pertama
Agar ibu dapat memberikan ASI sejak dini Ibu tidak memberikan ASI ekslusif pada anaknya
3. Resiko terjdinya komplikasi dari hipertensi pada lansia Ny. J keluarga Bp. F sehubungan dengan ketidaktahuan kleuarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
No. Criteria Skor Bobot Nilai Pembenaran1. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan2 1 2/3 x 1=2/3 Memerlukan penangan
yang secepatnya untuk
2.
3.
4.
Kemungkinan masalah dapat dibuah : Sebagian Potensial masalah untuk dicegah : Cukup Menonjolnya masalah :Masalah berat harus segera ditangani Masalah berat harus segera ditangani
1
2
2
2
1
1
1/2 x 2 =1
2/3 x 1 = 2/3
2/3 x 1 = 1
mencegah komplikasiSumber dan tindakan dapat dijangkau keluargaTerjadinya penyakit komplikasi dapat dicegah dengan Bila tidak dirangani akan mengakibatkan stroke, jantung
4. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada lansia Ny. J keluarga Bp. F ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi diit penyakit DM.
No. Criteria Skor Bobot Nilai Pembenaran1.
2.
3.
4.
Sifat masalah : Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat dibuah : Sebagian Potensial masalah untuk dicegah : Tinggi Menonjolnya masalah :Masalah berat harus segera ditangani Masalah berat harus segera ditangani
2
1
2
0
1
2
1
2
2/3 x 1=2/3
1/2 x 2 =1
2/3 x 1 = 1
0/2 x 1 = 0
Memerlukan penanganan yang secepatnya untuk mencegah gizi kurangPenyakit bisa timbul apabila Ny. J tidsak mencegah Agar gula darah tidak naik lagi
Ny. J menganggap Klo SMP gula darah tidak pernah naik
RENCANA PERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek Kriteria Standard Intervensi1. Kurang pengetahuan
lansia Ny. J keluarga Bp. F tentang kondisi dan rencana pengobatan sehubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2 x kunjungan rumah diharapkan pengetahuan keluarga tentang hipertensi meningkat
1. Keluarga dapat mengenal tentang masalah hipertensi
Verbal - Mampu menjelaskan arti hipertensi
- Mampu menjelaskan penyebab hipertensi
- Mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Mampu menyebutkan cara pencegahan hipertensi
- Mampu menyebutkan salah satu dari hipertensi
- Gali pengetahuan keluarga tentang hipertensi Pengertian hipertensi Penyebab hipertensi Tanda dan gejala hipertensi Pencegahan hipertensi Komplikasi hipertensi
- Diskusikan tanda dan gejala hipertensi serta faktor yang memperburuk hipertensi.
- Bimbing keluarga untuk mengulangi apa yang telah diajarkan
2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah hipertensi
Verbal - Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah hipertensi dengan membawa ke RS atau Puskesmas
- Jelaskan akibat lanjut dari penyakit hipertensi
- Bimbing keluarga untuk mengatasi resiko penyakit hipertensi
3. Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota yang terkena penyakit hipertensi
Psikomotor - Keluarga mampu mengobati keluarganya yang mengalami hipertensi
- Keluarga mampu
- Jelaskan petunjuk perawatan hipertensi di rumah dengan melakukan control secara rutin.Jelaskan manfaat gizi
menentukan status nutrisi/gizi sesuai dengan standard kesehatan untuk lansia yang mengalami hipertensi
- Keluarga mampu memanfaatkan waktu istirahat dan OR
- Keluarga mampu mengontrol emosi dan menyusun jadwal kegiatan bagi keluarga yang sakit
Demonstrasikan cara menyusun menu yang benar untuk nutrisi yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
- Lakukan olahraga secara teratur
- Jelaskan keluarga untuk menghindari stress
- Anjurkan lansia untuk membali aktifitas/kegiatan sehari-hari
4. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan kesehatan keluarga
5.Keluarga dapat menggunakan fasilitas Yankes secara tepat untuk mencegah komplikasi hipertensi
Psikomotor
Psikomotor
Mampu memodifikasi lingkungan baik fisik maupun psikologis
Keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan yang terdekat.
- Anjurkan keluarga untuk membuat suasana yang nyaman dan damai
- Anjurkan lansia untuk tidak terlalu stress
- Anjurkan lansia untuk banyak istirahat
Jelaskan pada keluarga Yankes dapat dimanfaatkan.1. Tanyakan pada keluarga
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan.
2. Anjurkan lansia untuk mengikuti posyandu lansia yang ada
3. anjurkan keluarga untuk kontrol secara rutin ke pelayanan kesehatan
4. Anjurkan keluarga untuk
menggunakan Yankes.2. Pola mneyusui tidak
efektif pada ibu N keluarga Bp. F berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah laktasi yang efektif dan benar
Setelah dilakukan intervensi 1-2 x ibu dan bayi dapat mengembangkan kemampuan menyusui
1. Keluarga mampu mengenal masalah laktasi
Verbal - Keluarga mampu menyebutkan tentang ASI dan komposisi ASI
- Keluarga mengetahui manfaat ASI
- Lama dan frekuensi menyusui
- Cara penyimpanan Asi- Keluarga terutama Ibu
dapat menyebutkan teknik menyusui yang benar
- Gali pengetahuan keluarga tentang Manfaat ASILama dan frekuensi menyusuiCara penyimpanan ASITeknik menyusui yang benar
- Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada ibu
- Diskusikan dengan keluarga cara menyusui mulai dari membersihkan tangan sampai payudara
- Diskusikan dalam atur posisi untuk kenyamanan ibu dan bayi dalam menyusui.
- Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang belum dimengerti
- Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga
- Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga yang diskusikan.
2. Keluarga mampu memutuskan tindakan apabila masalah pada saat laktasi yang terjadi pada ibu
Verbal - Keluarga mampu memutuskan tindakan dalam mengatasi masalah laktasi/menyusui pada ibu
- Kaji pengetahuan keluarga tentang faktor yang berpengaruh pada pola menyusui dan produksi ASI
- Diskusikan dengan keluarga tentang penatalaksanaan terhadap
masalah-masalah yang timbul saat menyusui
- Diskusikan tentang manajemen laktasi
- Ajarkan tentang penyimpanan ASI yang benar
3. Keluarga mampu merawat ibu menyusui dengan masalah yang timbul saat menyusui
Psikomotor - Keluarga mampu merawat ibu menyusui
- Kaji pengetahuan keluarga dalam menyediakan sarana untuk mengatasi masalah pada ibu menyusui
- Ajarkan pada keluarga tentang manajemen laktasi
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Psikomotor - Keluarga mau menyediakan lingkungan yang mendukung dalam proses laktasi atau menyusui
- Kaji kemampuan dan menyediakan sarana untuk kebutuhan menyusui bayi
- Libatkan suami/ keluarga lain yang terlihat lebih dominan dan keluarga agar memahami dan dapat membantu istri mempertahankan ASI
- Berikan penyajian yang bisa membuat bayi untuk mau minum ASI
5. Keluarga mampu untuk memanfaatkan pelayanan
- Keluarga mengunjungi pelayanan kesehatan untuk
- Anjurkan keluarga untuk selalu berkonsultasi ke bidan bila ada
kesehatan berkonsultasi tentang pelaksanaan
keluhan tentang menyusui
3. Resiko terjdinya komplikasi dari hipertensi pada lansia Ny. J keluarga Bp. F sehubungan dengan ketidaktahuan kleuarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1-2 x kunjungan rumah diharapkan keluarga
1. Keluarga dapat mengenal tentang komplikasi hipertensi
2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat akibat dari komplikasi hipertensi
3. Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga
Verbal
Verbal
- Mampu menyebutkan penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah
- Mampu menyebutkan tanda peningkatan tekanan darah
- Mampu menyebutkan akibat yang mungkin terjadi dari peningkatan tekanan darah
- Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi komplikasi
- Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan mengontrol makanan yang harus dipantangi
- Jelaskan kepada keluarga tentang kemungkinan penyebab terjadinya tekanan darah tinggi
- Jelaskan tentang tanda/gejala terjadinya peningkatan tekanan darah
- Jelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan darah
- Jelaskan akibat komplikasi hipertensi
- Beri alternatif terhadap penatalaksanaan hipertensi
- Berikan keputusan terhadap keputusan yang diambil abu beri kesempatan keluarga untuk memutuskan
- Jelaskan tentang makanan yang bolah dan tidak boleh untuk dimakan
Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat untuk merawat anggota keluarga apabila tekanan darah selalu tinggi
Verbal - Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah tersedia
- Jelaskan pada keluarga tentang fasilitas yankes yang dapat dimanfaatkan
- Tanyakan pada keluarga temapt Yankes yang akan digunakan
- Berikan pengetahuan terhadap perilaku yang telah dilakukan untuk dipertahankan agar tidak terjadi komplikasi.
4. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada lansia Ny. J keluarga Bp. F ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi diit penyakit DM.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1-2 kunjungan tidak mengalami kekurangan nutrisi
1. Keluarga dapat mengenal masalah nutrisi dengan menjelaskan arti, penyebab, tanda-tanda kurang nutrisi
Verbal - Mampu mengerti arti nutrisi
- Mampu menjelaskan penyebab kurang nutrisi Tidak adekuatnya
intake nutrient (ketidakcukupan insulin)
- Tanda-tanda Kulit kering Badan lemah
- Gali pengetahuan tentang nutrisi- Diskusikan tentang penyebab- Anjurkan keluarga untuk
memberikan pujian pada klien atas perilaku yang benar
- Bimbing keluarga untuk mengulangi apa yang dijelaskan
2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi
Verbal - Keputusan keluarga - Berikan pujian atas keputusan yang diambil atau beri kesempatan pada keluarga untuk memikirkannya
3. Keluarga mampu melakukan keperawatan
Psikomotor - Akibat kurang nutrisi- Menu yang tersedia
- Jelaskan akibat lanjut gizi kurang- Bimbing untuk mengatasi masalah
pada klien yang mengalami kurang nutrisi
memenuhi standard- Makansesuai dengan
resiko kurang gizi - Anjurkan keluarga untuk
memberikan yang sesuai dengan therapy diet
- Berikan pujian a setelah menyusun sesuai yang telah ditentukan
4. Keluarga dapat menggunakan fasilitas yankes yang tepat untuk kekurangan nutrisi
Afektif - Menggunakan fasilitas Yankes
- Jelaskan keluarga tentang fasilitas Yankes
- Tanyakan pada keluarga tempat Yankes yang mana yang akan digunakan
- Anjurkan keluarga untuk mengunjungi tempat Yankes
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
No Tgl No Dx Tujuan khusus Implementasi Evaluasi Formatif
1 Senin, 17-12-12 1
1
1
1
Keluarga dapat mengenal tentang masalah hipertensi
Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi hipertensi.
Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota yang terkena hipertensi.
Keluarga dapat menggunakan fasilitas yankes secara tepat untuk mencegah komplikasi.
Keluarga mampu mengenal
1. Menjelaskan kepada keluarga faktor-faktor yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
2. Menjelaskan kepada keluarga tanda dan gejala dari hipertensi
3. Menjelaskan kepada keluarga cara mencegah tekanan darah tinggi yaitu mengurangi garam, olah raga teratur.
1. Membimbing keluarga untuk mengatasi resiko penyakit hipertensi.
1.Menjelaskan petunjuk perawatan hipertensi di rumah.
2.Menganjurkan keluarga untuk istirahat dan olahraga.
1.Menjelaskan pada keluarga pelayan kesehatan yang dapat digunakan.
1.Menjelaskan kepada keluarga tentang manfaat ASI
1.Menjelaskan pada keluarga tentang
S : Klien mengatakan hipertensi disebabkan karena makanan.
S : Klien mengatakan tanda apabila kepala pusing.S : Klien mengatakan agar tekanan darah tidak naik tidak makan garam.
S : Keluarga dan klien koopertif dan mau merimanya.
S : Klien kooperatif.
S : Klien mau istirahat.
S : O : Keluarga kooperatif.
2
3
3
3
3
masalah laktasi.
Keluarga dapat mengenal tentang komplikasi hipertensi.
Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat akibat dari komplikasi hipertensi.
Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarganya.
Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
Keluarga dapat mengenal masalah nutrisi.
penyebab tekanan darah tinngi.
2.Menjelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan darah tinggi.
1. Memberikan alternatif terhadap penatalaksanaan hipertensi.
1. Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.
1. Menjelaskan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan.
2. Memberikan pengetahuaan terhadap perillaku yang telah dilakukan.
1. Menjelaskan pada klien tentang nutrisi yang sehat.
S : Keluarga mengatakan tekanan darah tinggi disebabkan karena banyak fikiran dan makan.
S : Klien mengatakan akibat hipertensi adalah stroke.
S : Keluarga kooperatif
S : Keluarga mengatakan sedikit ttahu makan yang boleh makan dan tidak boleh dimakan.
S : Keluarga kooperatif
S : Klien menyebutkan perilaku yang telah dilakukan.
S : Klien mengatakan nutrisi adalah makanan.
4