asuhan keperawatan pada gangguan saluran nafas atas
DESCRIPTION
hiTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SALURAN NAFAS ATAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SALURAN NAFAS ATAS
PATOFISOLOGIETIOLOGITANDA & GEJALAKOMPLIKASITEST DIAGNOSTIKTREATMENTPERAWATAN
EPISTAKSIS
Perdarahan hidung bagian anterior/posterior. Anterior ( group pembuluh darah (fleksus kiesselbach). Anterior > mudah dibanding posteriorKerusakan memberan mukosa, trauma, peningkatan tekanan akibat hipertensi, hemopilia, leukemia, aspirin, terapi antikoagulan, chemoterapi. Duduk di kursi dan sedikit merunduk
Tekanan pada nares selama 5 10
Es
Hindari meniup hidung, nila tidak efektif maka:
Agent vasokontriksi lokal
Kauterisasi
Balutan pada anterior dan posterior hidung ( 2 4 hari
Gunakan jely pada balutan dan salep antibiotik ( pemakaian lama
Cara lain: balon cateterMonitor perdarahan, jumlah dan warna drainage, tanda vital, lab, obstruksi jalan nafas.
POLYP NASAL
Polip seperti anggur pada saluran hidung, biasanya jinak tetapi dapat menyumbat saluran napas. Disebabkan alergi, kadang-kadang disertai astma dan alergi. Kendalikan alergi
Operasi (diangkat
Hindari penggunaanan aspirin setelah operasi
DEVIASI SPUTUM
Terjadi akibat trauma, seringnya tanpa sebab, dapat menyebabkan hambatan pada drainage sinus/mengganggu pernafasan. Tidak nyaman pada hambatan sinus
Sakit kepala
Perdarahan hidung Submukosa resection (nasoseptoplasty
Balutan nasal setelah pembedahan Monitor tanda vital
Pertahankan semifowler
Hindari peningkatanm tekanan dan perdarahan saat bersin, batuk dan mengejan
Pelunak feses
Anti batuk
Hindari antibiotik
Pemberian es
SINUSITIS
Peradangan pada salah satu mukosa sinus, akut/kronis. Kronis = > 2 bulan dan tidak respon terhadap treatment. Sinus maksilaris dan ethmoid paling sering terkena infeksi akibat bakteri, virus, penyakit respirasi. Karena mukosa hidung