asuhan pasien rawat inap

13
TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT INAP II MENGASUH PASIEN RAWAT INAP (Kasus: Periodontitis sebagai manifestasi dari penyakit diabetes melitus) Disusun oleh Kelompok 12: Yuliafiani Miranti (09271) Ratna Mareta Arina (09272) Rizki Nurul Fatimah (09274) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: yuliafiani-miranti

Post on 08-Jul-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rawat inap

TRANSCRIPT

Page 1: asuhan pasien rawat inap

TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT INAP II

MENGASUH PASIEN RAWAT INAP(Kasus: Periodontitis sebagai manifestasi dari penyakit diabetes melitus)

Disusun oleh Kelompok 12:

Yuliafiani Miranti (09271)

Ratna Mareta Arina (09272)

Rizki Nurul Fatimah (09274)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 2: asuhan pasien rawat inap

A. Dasar Teori

Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh dimana

hormon insulin tidak bekerja sebagai mana mestinya. Insulin adalah hormon

yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar

gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi

energi.

Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis merupakan suatu

penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula glukosa darah (gula darah)

melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah darah sewaktu sama atau lebih

dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa diatas atau sama dengan 126 mg/dl.

Salah satu manifestasi penyakit DM di rongga mulut adalah periodontitis.

Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga. Suatu

keadaan dapat disebut periodontitis bila perlekatan antara jaringan periodontal

dengan gigi mengalami kerusakan. Selain itu tulang alveolar atau tulang

penyangga gigi juga mengalami kerusakan. Periodontitis dapat berkembang

dari gingivitis yang tidak dirawat.

Gingivitis merupakan peradangan atau infeksi pada gusi sebagai akibat

dari infeksi bakteri. Infeksi akan meluas dari gusi ke arah tulang di bawah gigi

sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan periodontal.

Bila periodontitis terjadi, gusi dapat mengalami penurunan sehingga

permukaan akar terlihat dan sensitivitas gigi terhadap panas dan dingin

meningkat. Gigi dapat mengalami kegoyangan karena adanya kerusakan

tulang.

Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah

menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk

sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh

untuk memerangi infeksi, sedangkan periodontitis adalah penyakit yang

disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan hal ini menjadi lebih berat dikarenakan

infeksi bakteri pada penderita diabetes lebih berat.

Page 3: asuhan pasien rawat inap

B. Proses Keperawatan

1. Pengkajian perawatan

Hari/tanggal pengkajian: Minggu, 24 Mei 2015

a. Identitas pasien

1) Nama : Ny. Siti Khadijah

2) Umur : 40 tahun

3) Alamat: Sendowo Blok B.45

4) Diagnosa : Periodontitis

b. Riwayat kesehatan sebelum masuk rumah sakit

Sejak dua tahun yang lalu pasien menderita penyakit DM. Pasien juga

pernah dirawat inap di rumah sakit karena menderita DBD sekitar 8

bulan yang lalu.

c. Riwayat kesehatan setelah masuk rumah sakit

Ketika datang ke rumah sakit, pasien mengeluhkan giginya terasa

goyang, gigi terasa nyeri saat mengkonsumsi minuman dingin, dan

gusi sering berdarah saat menyikat gigi. Selain itu, pasien juga merasa

mulutnya bau.

d. Pola kebiasaan pasien

Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersifat kariogenik dan

kebiasaan menyikat gigi yang belum benar yaitu menyikat gigi terlalu

keras.

e. Pemeriksaan fisik

Dari hasil pemeriksaan rongga mulut, terlihat resesi gingiva dan

terbentuk poket gingiva, terdapat penumpukan kalkulus dan sisa

makanan di sekitar gigi, dan gusi berwarna merah pekat serta bengkak.

Selain itu, gusi juga berdarah saat dilakukan probing.

f. Data penunjang

Untuk mempermudah dalam menegakkan diagnosa, maka dilakukan

pemeriksaan penunjang berupa foto ronsen panoramik/OPG.

Page 4: asuhan pasien rawat inap

C. Diagnosa Keperawatan

Analisa data:

No. Data Masalah Penyebab1. DS: Pasien mengeluh gusi nyeri

dengan skala nyeri 5DO : Gusi merah, bengkak, dan berdarah saat probing, resesi gingiva

Nyeri akut Kerusakan jaringan

periodontal

2. DS : Pasien mengeluh giginya terasa goyah, pasien cemas dan merasa terganggu saat berbicara.DO : Beberapa gigi goyah disertai dengan resesi gingiva, terdapat poket gingiva yang dalam

Rasa nyaman terganggu

Gigi goyah

3. DS: Pasien mengeluh susah makan, 1 minggu belakangan ini porsi makan berkurang menjadi setengah piring saja DO : Berat badan turun 2 kg

Gangguan keseimbangan

nutrisi

Intake nutrisi berkurang

4. DS: Pasien merasa mulutnya bau dan menjadi tidak percaya diri saat berinteraksi dengan orang sekitarnyaDO: terdapat penumpukan kalkulus dan sisa makanan terutama di dalam poket

Harga diri rendah Gangguan bau mulut

Diagnosa Keperawatan:

1. Ketidakseimbangan nutrisi karena berkurangnya intake nutrisi yang

ditandai dengan porsi makan berkurang menjadi setengah piring saja

sehingga berat badan turun 2 kg.

2. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan periodontal yang

ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan berdarah saat probing, serta

resesi gingiva.

Page 5: asuhan pasien rawat inap

3. Kenyamanan pasien terganggu karena merasa cemas dan tidak nyaman

saat berbicara dengan adanya gigi goyah, resesi gingival, dan poket yang

dalam.

4. Harga diri pasien rendah karena gangguan bau mulut yang ditandai dengan

merasa tidak percaya diri saat berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

D. Perencanaan Keperawatan

NoDiagnosa

Keperawatan

Perencanaan

TujuanTindakan

KeperawatanRasional

1. Ketidakseimbangan

nutrisi karena

berkurangnya

intake nutrisi yang

ditandai dengan

porsi makan

berkurang menjadi

setengah piring saja

sehingga berat

badan turun 2 kg.

Keseimbangan

nutrisi pada

pasien dalam

waktu 1-2

minggu dengan

kriteria: Porsi

makan pasien

kembali normal

(1 piring

penuh), berat

badan naik 2

kg.

- Edukasi pasien

untuk

mengkonsumsi

makanan yang

lunak.

Mengkonsumsi

makanan yang lunak

akan memudahkan

pasien dalam

pengunyahan

sehingga intake

nutrisi tidak

terganggu atau

berkurang.

2. Nyeri akut

berhubungan

dengan kerusakan

jaringan periodontal

yang ditandai

dengan gusi merah,

bengkak, dan

Pasien bebas

nyeri dalam

waktu 4-7 hari

dengan kriteria:

Skala nyeri 0,

gusi tidak

bengkak, gusi

- Ajarkan pasien

untuk distraksi

rasa nyeri.

Contohnya:

melakukan

aktivitas lain

supaya bisa

- Distraksi rasa nyeri

dapat membantu

pasien melupakan

atau mengalihkan

rasa nyeri yang

dirasakannya.

- Obat antinyeri dan

Page 6: asuhan pasien rawat inap

berdarah saat

probing, serta resesi

gingiva.

tidak berdarah,

dan gusi tidak

resesi.

mengalihkan

rasa nyeri.

- Lakukan

kolaborasi

dengan dokter

gigi untuk

pemberian obat

anti nyeri dan

anti radang.

- Edukasi pasien

untuk menjaga

kebersihan

mulut,

menyikat gigi

dengan lembut

antiradang dapat

menurunkan rasa

nyeri dan

menghentikan/meng

hambat proses

peradangan.

- Kebersihan mulut

tetap harus dijaga

sebab kondisi oral

hygiene yang buruk

akan dapat

memperparah

penyakit

periodontal.

Menyikat gigi

dengan lembut

dapat mencegah

keparahan resesi

gingiva.

3. Kenyamanan pasien

terganggu saat

berbicara karena

gigi goyah dan

poket yang dalam.

Pasien merasa

nyaman

kembali dalam

waktu 4-7 hari

dengan kriteria:

Gigi tidak

goyah, nyaman

saat berbicara,

tidak cemas.

- Kolaborasi

dengan dokter

gigi untuk

tindakan

pembersihan

karang gigi.

- Edukasi pasien

untuk menjaga

kebersihan gigi

dan mulut.

-Pembersihan karang

gigi dapat

mengeliminasi

tumpukan kalkulus,

dimana kalkulus

merupakan pemicu

terjadinya poket

periodontal yang

berakibat gigi

menjadi goyah.

-Kebersihan mulut

tetap harus dijaga

Page 7: asuhan pasien rawat inap

agar tidak terjadi

akumulasi plak dan

karang gigi.

4. Harga diri pasien

rendah karena

gangguan bau

mulut yang ditandai

dengan merasa

tidak percaya diri

saat berinteraksi

dengan orang di

sekitarnya.

P: Harga diri

pasien kembali

meningkat

dalam waktu 4-

7 hari dengan

kriteria:

Gangguan bau

mulut hilang

dan pasien

merasa percaya

diri berinteraksi

dengan orang di

sekitarnya.

- Kolaborasi

dengan dokter

gigi untuk

tindakan

pembersihan

karang gigi.

- Edukasi pasien

untuk menjaga

oral hygiene,

sepeti dengan

menggosok gigi

dan

menggunakan

obat kumur.

- Bau mulut dapat

dipicu oleh

akumulasi karang

gigi dan adanya

poket yang dalam.

Poket yang dalam

dapat menyebabkan

sisa-sisa makanan

tertinggal di dalam

poket dan

membusuk

sehingga

menimbulkan bau

mulut. Oleh karna

itu diperlukan

tindakan

pembersihan

kalkulus untuk

mengeliminasi

kalkulus dan

mnengurangi poket

yang dalam.

- Oral hyegiene yang

baik dapat

menghilangkan

faktor penyebab

dari bau mulut.

Page 8: asuhan pasien rawat inap

E. Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan

1. Pelaksanaan:

25 Mei 2015 (Pukul 09.00 WIB s/d selesai)

a. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang

lunak/lembut

b. Menginstruksikan pasien untuk menyikat gigi teratur dan

menggunakan dental floss, mendemonstrasikan kepada pasien cara

menyikat gigi yang benar dan cara menggunakan dental floss.

26 Mei 2015 (Pukul 10.00 WIB s/d selesai)

a. Memperlihatkan video hiburan kepada pasien untuk mengalihkan

perhatian pasien.

b. Menjelaskan kepada dokter mengenai kondisi pasien dan memberi

saran untuk diberikan obat-obatan antinyeri dan antiradang.

c. Mengajarkan pasien menyikat gigi pelan-pelan.

27 Mei 2015 (Pukul 09.00 WIB s/d selesai)

a. Menjelaskan kepada dokter mengenai kondisi pasien dan memberi

saran untuk dilakukan tindakan scalling.

b. Menginstuksikan pasien untuk menyikat gigi teratur dan menyarankan

pasien untuk menggunakan obat kumur.

2. Evaluasi:

a. Pasien mengkonsumsi makanan yang lunak/lembut.

b. Pasien menyikat gigi dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan

yang lebih lembut.

c. Pasien berkurang rasa nyerinya.

d. Setelah diberi obat anti nyeri dan anti radang oleh dokter, pasien tidak

merasakan nyeri lagi, dan gusi tidak lagi bengkak dan berdarah.

Page 9: asuhan pasien rawat inap

e. Setelah dilakukan scalling dan bedah periodontal oleh dokter, pasien

tidak lagi mengeluhkan giginya goyah dan sudah nyaman saat

berbicara.

f. Setelah dilakukan scalling dan bedah periodontal oleh dokter, poket

dapat dihilangkan dan tidak ada lagi sisa-sia makanan yang menumpuk

di poket sehingga bau mulut hilang dan pasien merasa nyaman dan

percaya diri kembali.