aswar

22
sKATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah swt. pemilik segala yang bernyawa dan penguasa segala keteraturan, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Penyehatan Udara dengan harapan dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan para pembaca makalah ini. Makalah ini memuat tentang “PRINSIP PENGOLAHAN KUALITAS UDARA”. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan baik ditinjau dari isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kontribusi pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Makassar, 22 Desember 2014 1

Upload: rezky

Post on 04-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hgg

TRANSCRIPT

Page 1: aswar

sKATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. pemilik segala yang bernyawa dan penguasa

segala keteraturan, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah

satu tugas Mata Kuliah Penyehatan Udara dengan harapan dapat menambah wawasan

bagi penulis khususnya dan para pembaca makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “PRINSIP PENGOLAHAN KUALITAS

UDARA”. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih

banyak kekurangan baik ditinjau dari isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena

itu, penulis senantiasa mengharapkan kontribusi pemikiran dari pembaca sehingga

makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 22 Desember 2014

Penulis

1

Page 2: aswar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Baku mutu kualitas udara 5

B. Sumber-sumber pencemaran udara 9

C. Alat-alat pembersih gas buang 11

D. Sarana prasarana dalam pengendalian kebersihan gas buang 12

BAB III PENUTUP 14

A. Kesimpulan 14

B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

2

Page 3: aswar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.

Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara

alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat

menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat

penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya

seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk

beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit

saja (Fardiaz, 1992).

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,

zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga

bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan

manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama

sekali. Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan

campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan,

atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke

lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini tentu tergantung pada

keadaan geografi dan metereologi setempat (Wardhana, 2004). Sebagian besar

pencemar udara (sekitar 75%) berasal gas buangan hasil pembakaran bahan

bakar fosil. Sumber polusi yang utama berasal dari kendaraan bermotor.

3

Page 4: aswar

Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri,

pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami

pencemaran. Dalam makalah ini akan dibahas tentang baku mutu kualitas

udara, sumber pencemar udara, alat-alat pembersih gas buang dan sarana

prasarana dalam pengendalian kebersihan udara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana baku mutu kualitas udara ?

2. Apa saja sumber-sumber pencemaran udara ?

3. Apa saja alat-alat pembersih gas buang ?

4. Apa saja sarana dan prasarana dalam pengendalian kebersihan udara ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana baku mutu kualitas udara

2. Untuk mengetahui sumber-sumber pencemaran udara

3. Untuk mengetahui alat-alat pembersih gas buang

4. Untuk mengetahui sarana dan prasarana dalam penngendalian kebersihan

udara

4

Page 5: aswar

BAB II

PEMBAHASAN

A. BAKU MUTU KUALITAS UDARA

a) Baku Mutu Udara

Baku mutu udara ambien nasional menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran

Udara.

Tabel 1.1 Baku mutu udara ambien nasional

No

.

Parameter Waktu

Pengukur

an

Baku Mutu Metode

Analisis

Peralatan

1. SO2 (Sulfur

Dioksida)

1 Jam

24 Jam

1 Thn

900 ug/Nm3

365 ug/Nm3

60 ug/Nm3

Pararosanil

in

Spektrofotom

eter

2. CO (Karbon

Monoksida)

1 Jam

24 Jam

1 Thn

30.000

ug/Nm3

10.000

ug/Nm3

NDIR NDIR

Analyzer

3. NO2 (Nitrogen

Dioksida)

1 Jam

24 Jam

1 Thn

400 ug/Nm3

150 ug/Nm3

100 ug/Nm3

Saltzman Spektrofotom

eter

4. O3 (Oksidan) 1 Jam

1 Thn

235 ug/Nm3

50 ug/Nm3

Chemilumi

nescent

Spektrofotom

eter

5. HC (Hidro karbon) 3 Jam 160 ug/Nm3 Flame Gas

5

Page 6: aswar

Ionization Chromatograf

i

6. PM10 24 Jam 150 ug/Nm3 Gravimetri

c

Hi-Vol

7. PM2.5 24 Jam

1 Jam

65 ug/Nm3

15 ug/Nm3

Gravimetri

c

Gravimetri

c

Hi-Vol

Hi-Vol

8. TSP (Debu) 24 Jam

1 Jam

230 ug/Nm3

90 ug/Nm3

Gravimetri

c

Hi-Vol

9. Pb (Timah Hitam) 24 Jam

1 Jam

2 ug/Nm3

1 ug/Nm3

Gravimetri

c

Ekstraksi

Pengabuan

Hi-Vol

AAS

10. Dustfall (Debu

Jatuh)

30 Hari 10

Ton/K

m2/Bulan

(Pemukima

n)

20

Ton/K

m2/Bulan

(Industri)

Gravimetri

c

Cannister

11. Total Fluorides (F) 24 Jam

90 Hari

3 ug/Nm3

0,5 ug/Nm3

Specific

Ion

Electrode

Impringer

atau

continous

analyzer

6

Page 7: aswar

12. Fluor Indeks 30 Hari 40 ug/100

cm2

Colourimet

ric

Limed filter

paper

13. Khlorine dan

Khlorine Dioksida

24 Jam 150 ug/Nm3 Specific

Ion

Electrode

Impringer

atau

continous

analyzer

14. Sulphat Indeks 30 Hari 1

mg/S

O3/100cm3

Colourimet

ric

Lead

Peroxide

candle

Catatan: Nomor 10-13 hanya diberlakukan untuk daerah/kawasan indusstri

kimia dasar

Baku mutu kualitas udara berdasarkan standar internasional yaitu WHO Air

Quality Guideline (2006) mengenai panduan kualitas udara.

Tabel 1.2 Baku mutu kualitas udara (WHO)

No

.

Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu

1. SO2 (Sulfur Dioksida) 10 menit

24 Jam

500 ug/Nm3

20 ug/Nm3

3. NO2 (Nitrogen Dioksida) 1 Jam

1 Tahun

200 ug/Nm3

40 ug/Nm3

4. O3 (Oksidan) 8 jam 100 ug/Nm3

6. PM10 24 Jam

1 Tahun

50 ug/Nm3

20 ug/Nm3

7. PM2.5 24 Jam 25 ug/Nm3

7

Page 8: aswar

1 Tahun 10 ug/Nm3

Baku mutu kualitas udara berdasarkan standar internasional yaitu National

Ambient Air Quality Standards-USEPA (2006) mengenai kualitas udara ambien

nasional.

Tabel 1.3 Baku mutu udara ambien nasional (USEPA)

No

.

Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu

1. SO2 (Sulfur

Dioksida)

24 Jam

1 Tahun

365 ug/Nm3

80 ug/Nm3

2. CO (Karbon

Monoksida)

1 Jam

8 Jam

40.000 ug/Nm3

10.000 ug/Nm3

3. NO2 (Nitrogen

Dioksida)

1 Tahun 100 ug/Nm3

4. O3 (Oksidan) 1 Jam 235 ug/Nm3

6. PM10 24 Jam 150 ug/Nm3

7. PM2.5 24 Jam

1 Tahun

35 ug/Nm3

15 ug/Nm3

9. Pb (Timah Hitam) 4 bulanan 1,5 ug/Nm3

 

8

Page 9: aswar

b) Baku mutu emisi sumber tidak bergerak berbahan bakar gas

Baku mutu emisi sumber tidak bergerak berbahan bakar gas menurut

Peraturan Menteri Lingkungan hidup No. 07/MENLH/2007.

Tabel 2.4 Baku mutu emisi sumber tidak bergerak bahan bakar gas

No. Parameter Baku Mutu (mg/m3)

1. Sulfur Dioksida (SO2) 150

2. Nitrogen Oksida (NO2) 650

Catatan : - Nitrogen Oksida ditentukan sebagai NO2

- Volume gas dalam keadaan standar (25˚C dan tekanan 1 atm)

B. SUMBER-SUMBER PENCEMARAN UDARA

Sumber - sumber pencemaran udara dapat dibagi ke dalam dua kelompok

besar yaitu:

1. Alamiah

Akibat letusan gunung berapi

Letusan yang dihasilkan gunung berapi sering kali mencemari

lingkungan yang ada di sekitarnya. Salah satu gas pencemar yang

dihasilkan dari letusan ini adalah SOx. Letusan gunung berapi

mengeluarkan beberapa gas yang melimpah diantaranya H2O, CO2,

H2S, SO2, CO, HF, dan He. Diantara semua gas tersebut, sulfur

dioksida merupakan pencemar udara utama karena selain berpengaruh

pada kesehatan,SO2 juga menyebabkan anomali cuaca.

Akibat kebakaran hutan

9

Page 10: aswar

Terdapat beberapa bahan polutan dari pembakaran yang dapat

mencemari udara, diantaranya adalah bahan polutan primer, seperti

hidrokarbon dan karbon oksida, karbon dioksida, senyawa sulphur

oksida, senyawa nitrogen oksida dan nitrogen dioksida. Adapun

polutan berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang

sangat halus bercampur dengan debu hasil dari proses pemecahan

suatu bahan.

2. Buatan manusia

Sumber pembakaran yang tidak bergerak

Sumber pencemar udara yang berasal dari pembakaran yang tidak

bergerak ini termasuk asap dari industri manufaktur, hasil

pembakaran insinerator, furnace, dan berbagai tipe peralatan

pembakaran dengan bahan bakar. Berikut disajikan gambar yang

menunjukkan pemcemaran udara akibat cerobong asap pabrik.

Sumber yang bergerak

Sumber pencemar udara yang berasal dari pembakaran yang

bergerak ini termasuk asap ayng dihasilkan kendaraan bermotor,

pesawat, kapal laut, serta kendaraan lainnya. Khususnya pada

kendaraan bermotor menghasilkan gas buangan berupa gas CO

yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Limbah industry kimia, metalurgikal, tambang, pupuk dan

minyak

Sisa pembakaran gas alam,batubara dan minyak seperti asap,

debu, dan sulfurdioksida.

10

Page 11: aswar

Lain-lain pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah dan

limbah reaktor nuklir.

C. ALAT PEMBERSIH GAS BUANG

Berbagai alat pembersih gas buang sudah banyak tersedia, pemilihan

dilakukan atas dasar efisiensi penyisihan emisi yang dikehendaki, sifat

kimiawi pencemar, dan lainnya. Alat – alat yang ada dapat dikelompokkan

menjadi filter, electrostatic, precipitators, cyclones, kolektor mekanis,

scrubbers, adsorbers, pembakar atau after burners, dan lainnya.

1) Filter

filters bekerja sebagai penyaring, dapat terbuat dari bahan serat tumbuhan,

logam, dan media lain porous.

2) Electrostatic precipitators

electrostatic precipitators menggunakan medan listrik untuk pengendapan

pada permuaan kolektor.

3) Cyclone

cyclone adalah alat dimana gas buang yang masuk akan mengikuti gerak

vortex yang mengarahkan gerak partikel ke arah penampungan.

4) Kolektor mekanis

kolektor mekanis adalah settling chambers, baffled chambers, dan lain –

lainnya, tidak termasuk cyclone.

5) Scrubbers

Scrubbers adalah alat yang memberi kesempatan pada gas buang untuk

berkontak dengan cairan, dan mengalami presipitasi

6) Adsorbers

adsorbers tidak berbeda dari adsorbers yang digunakan dalam pengolahan

air.

7) After burners

11

Page 12: aswar

After burners adalah peralatan yang digunakan untuk mengurangi

emisi dengan membakar gas buang. Peralatan ini dapat digunakan

tersendiri ataupun dalam kombinasi tergantung pada keperluan.

Dalam proses pemilihan peralatan selain efisiensi perlu juga dipikirkan

biaya pemasangan, alat dan pemeliharaan. Akhirnya, perlu juga diperhatikan

hasil atau produk yang terbentuk karena penggunaan peralatan, karena

kebanyakan akan menyaring, mengendapkan gas dan/atau partikulat, sehingga

terjadi penumpukkan zat padat yang masih harus dipikirkan pembuangannya.

Ada zat yang dapat dimanfaatkan kembali, ada pula yang perlu dibuang

dengan cara lain. Apabila masih perlu dibuang, maka cara pembuangannya

inipun perlu disesuaikan dengan peraturan – peraturan yang berlaku bagi zat

padat dan/atau zat cair.

D. SARANA DAN PRASARANA DALAM PENGENDALIAN

KEBERSIHAN UDARA

Pemisah BrownAlat pemisah debu yang bekerja dengan prinsip ini menerapkan prinsip gerak partikel menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan debu dengan rentang ukuran 0,01 – 0,05 mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen gelas dengan jarak antar filamen yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata partikel.

PenapisanDeretan penapis atau filter bag akan dapat menghilangkan debu hingga 0,1 mikron. Susunan penapis ini dapat digunakan untuk gas buang yang mengandung minyak atau debu higroskopik.

12

Page 13: aswar

Electrostatic Precipitator

Pengendap elektrostatikAlat ini mengalirkan tegangan yang tinggi dan dikenakan pada aliran gas yang berkecepatan rendah. Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara beraturan dengan cara getaran. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pengendap elektrostatik ini ialah didapatkannya debu yang kering dengan ukuran rentang 0,2 – 0,5 mikron. Secara teoritik seharusnya partikel yang terkumpulkan tidak memiliki batas minimum.

Pengumpul sentrifugalPemisahan debu dari aliran gas didasarkan pada gaya sentrifugal yang dibangkitkan oleh bentuk saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar (vortex) sehingga debu akan menempel di dinding serta terkumpul pada dasar alat. Alat yang menggunakan prinsip ini digunakan untuk pemisahan partikel dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron lebih.

Pemisah inersia

Pemisah ini bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel dalam aliran gas. Pemisah ini menggunakan susunan penyekat sehingga partikel akan bertumbukan dengan penyekat dan akan dipisahkan dari aliran fasa gas. Alat yang bekerja berdasarkan prinsip inersia ini bekerja dengan baik untuk partikel yang berukuran hingga 5 mikron.

Pengendapan dengan gravitasi

Alat yang bekerja dengan prinsip ini memanfaatkan perbedaan gaya gravitasi dan kecepatan yang dialami oleh partikel. Alat ini akan bekerja dengan baik untuk partikel dengan ukuran yang lebih besar dari 40 mikron dan tidak digunakan sebagi pemisah debu tingkat akhir.

13

Page 14: aswar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan1. Baku mutu kualitas udara terdiri atas Baku mutu udara ambien

nasional, Baku mutu kualitas udara (WHO), Baku mutu udara ambien

nasional (USEPA), Baku mutu emisi sumber tidak bergerak bahan

bakar gas.

2. Sumber-sumber pencemaran terdiri atas 2 bagian yaitu Sumber

pencemar alamiah yaitu akibat letusan gunung merapi dan kebakaran

hutan. Sumber pencemaran buatan manusia yaitu sumber pembakaran

bergerak dan tidak bergerak

3. Alat – alat pembersih gas buang yaitu filter, electrostatic, precipitators,

cyclones, kolektor mekanis, scrubbers, adsorbers, pembakar atau after

burners.

4. Sarana dan prasarana pengendalian kebersihan udara yaitu, Pemisah

Brown, Penapisan, Pengendap elektrostatik, Pengumpul sentrifugal,

Pemisah inersia, Pengendapan dengan gravitasi.

B. Saran

Sebaiknya masyarakat tidak/mengurangi penggunaan alat yang dapat

menimbulkan pencemaran agar pencemaran udara tidak meningkat.

Masyarakat harus menumbuhkan kesadasarn dalam diri untuk tidak merusak

lingkungan dengan berbagai pencemaraan udara sehingga di lingkungan

sekitar tercipta kesegaran udara.

14

Page 15: aswar

DAFTAR PUSTAKA

http://master-spink.blogspot.com/2013/10/makalah-pengelolaan-kualitas udara.html

http://emoincubus.blogspot.com/2010/11/metode-pengendalian-

pencemaran.html

http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/06/17/pencemaran-udara/

15