audit pemasaran tika
TRANSCRIPT
![Page 1: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengertian Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti
atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut
dengan Kriteriakriteria yang telah ditetapkan (Alvin A.Arens et al., 2003). Sebelum
mengetahui pengertian Audit Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan pengertian dari
Audit. Pada dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan agar dapat mengerti bagaimana
perusahaan berhubungan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Audit merupakan
alat perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sebagaimana mereka
berhubungan dengan peluang dan ancaman (Amin Widjaja Tunggal, 2003).
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara
titik mulai yang benar untuk proses perencanaan pemasaran strategist, karena melalui audit,
strategist sampai pada suatu tolak ukur baik dari peluang dan ancaman lingkungan ataupun
kemampuan pemasaran organisasi.
Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran Menurut (IBK Bayangkara, 2008), tujuan
utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran
yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengeleminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil
audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan
berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih
memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi
atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat
dilakukan.
Audit pemasaran secara umum bertujuan menghasilkan perbaikan atas pengelolaan
aktivitas pencapaian hasil dari objek yang di periksa dengan cara memberikan saran-saran
tentang upaya-upaya yang dapat di tempuh guna pendayagunaan sumber-sumber ekonomis,
efisien dan efektif. Titik batas perhatian audit terutama diarahkan pada kegiatan-kegiatan
yang dapat di perbaiki di masa yang akan datang dan, menghindari kemungkinan terjadinya
kekurangan atau kelemahan di masa yang akan datang.
Auditor harus menetapkan tujuan audit terlebih dahulu sebelum mengumpulkan bukti
dan menentukan bahwa sistem perencanaan dan pengendalian manajemen telah dilaksanakan
sehingga mencapai efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
![Page 2: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/2.jpg)
Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian pemasaran,
audit pemasaran juga memberikan manfaat sebagai berikut:
Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan struktur
organisasi yang belum ditentukan sebelumnya.
Mengidentifikasi kriteria pengukuran pencapaian, tujuan organisasi dan penilaian
prestasi pemasaran.
Secara independent dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit
organisasi tertentu.
Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan,
prosedur dan struktur organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Menentukan eflsiensi, elektivitas, ekonomisasi sistem perencanaan dan pengendalian
pemasaran.
Posisi Audit Pemasaran pada Audit Manajemen
Istilah audit manajemen (management audit) sebenamya berarti suatu audit tingkat
perusahaan yang melibatkan pengukuran semua sumber daya internal dihadapkan pada
lingkungan eksternal. Dalam praktik, cara terbaik untuk melakukan suatu audit
manajemen (management audit) adalah dengan melakukan audit secara terpisah untuk setiap
fungsi manajemen utama.
Oleh karena itu, audit pemasaran (marketing audit) hanyalah sebagian dari audit manajemen
yang lebih luas, dilakukan dengan cara yang sama seperti cara mengaudit produksi.
Tabel 10.1. merupakan suatu daftar mengenai bidang-bidang yang diteliti sebagai bagian dari
audit pemasaran.
![Page 3: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/3.jpg)
Setiap pokok pikiran harus diuji dengan suatu pandangan yang bertujuan untuk mengisolasi
faktor-faktor yang dianggap penting pada kinerja perusahaan. Tugas pertama auditor adalah
meneliti sejumlah besar informasi dan data yang tersedia untuk diuji keterandalan dan
relevansinya. Adakalanya beberapa data dan informasi harus direorganisasikan ke dalam
sebuah bentuk yang lebih mudah digunakan. Pertimbangan dibutuhkan untuk memutuskan
data dan informasi tambahan apa yang dibutuhkan untuk mendefinisikan permasalahan.
Proses auditing memiliki dua tahap dasar sebagai berikut:
1. Identifikasi, pengukuran, pengumpulan, dan analisis semua fakta dan pendapat yang
mempengaruhi permasalahan perusahaan.
![Page 4: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Penggunaan penilaian (judgment) untuk hal-hal yang tetap tidak jelas sampai analisis
awal selesai dilakukan.
Kapan Audit Pemasaran Dilakukan?
Suatu kekeliruan yang dipercaya sebagian orang adalah bahwa audit pemasaran merupakan
upaya terakhir untuk mendefinisikan suatu permasalahan pemasaran perusahaan, atau paling
baik merupakan sesuatu yang dilakukan oleh sebuah badan independent dari waktu ke waktu
untuk memastikan bahwa suatu perusahaan berada pada jalan yang benar. Karena pemasaran
adalah suatu fungsi yang begitu rumitnya, maka sangat perlu untuk mewujudkan suatu
analisis menyeluruh, paling tidak setahun sekali di awal siklus, perencanaan.
Perusahaan yang berhasil, di samping menggunakan informasi, prosedur kontrol, dan
penelitian pemasaran yang normal di sepanjang tahun, memulai siklus perencanaan setiap
tahunnya dengan suatu tinjauan ulang formal, melalui suatu proses semacam audit, dari
semua faktor yang memiliki pengaruh penting pada kegiatan pemasaran.
Siapa yang Harus Melakukan Audit Pemasaran?
Sebuah isu penting dalam melakukan audit pemasaran adalah siapa yang harus
melakukannya. Apakah audit harus dilakukan oleh eksekutif dan manajer perusahaan atau
oleh konsultan luar? Secara periodik adalah hal yang bijaksana untuk melibatkan konsultan
luar untuk melakukan audit pemasaran. Setiap perusahaan memiliki risiko buta terhadap
kenyataan karena pengaruh budaya perusahaan. Hal ini khususnya terjadi pada perusahaan
yang memiliki produk hebat, atau yang lebih buruk lagi, yang luar biasa hebatnya. Tidak
akan ada audit internal yang dapat menembus suatu "superiority complex" perusahaan atau
organisasi, yang dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan kemampuannya untuk
memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.
Tidak banyak, jika ada, konsultan luar yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar,
konsumen, budaya perusahaan, dan industri seperti yang dimiliki oleh manajer lini
perusahaan. Ini merupakan alasan untuk dilakukannya audit oleh manajer lini perusahaan di
bidang yang menjadi tanggungjawabnya. Keberatan terhadap audit jenis ini berkisar pada
permasalahan kurangnya waktu dan kurangnya objektivitas.
![Page 5: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/5.jpg)
Dalam praktik, permasalahan-permasalahan tersebut diatasi oleh penginstitusionalan prosedur
serinci mungkin, sehingga semua manajer harus mengacu pada suatu pendekatan yang
ditetapkan dan melalui pelatihan yang menyeluruh dalam penggunaan prosedur. Disiplin
yang ketat harus diterapkan dari lapisan manajemen tertinggi hingga yang terendah yang
terlibat dalam audit. Disiplin tersebut biasanya berhasil membantu manajer menghindari
semacam pengarahan pandangan yang merupakan dampak dari kurangnya penilaian yang
kritis.
Apa Yang Terjadi dengan Hasil dari Audit?
Pertanyaan yang masih tersisa adalah apa yang terjadi dengan hasil dari suatu audit?
Beberapa perusahaan menggunakan sumber daya yang sangat berharga untuk melakukan
audit yang tidak berdampak banyak jika ditinjau dari hasil yang dapat dilakukan. Memang,
selalu ada bahayanya jika pada suatu tahapan audit, perhatian yang kurang diberikan pada
kebutuhan untuk berkonsentrasi pada analisis yang menentukan trenddan pengembangan
mana yang sebenarnya mempengaruhi perusahaan. Suatu daftar dapat memastikan
kelengkapan logika dan analisis yang dibutuhkan, tetapi orang-orang yang melakukan audit
juga harus mendisiplinkan diri mereka untuk menghindarkan audit dari semua informasi yang
tidak penting bagi permasalahan pemasaran dan peluang perusahaan.
Adalah penting untuk berkonsentrasi pada analisis yang menentukan trend dan
perkembangan mana yang akan benar-benar mempengaruhi perusahaan. Karena tujuan audit
perusahaan, akan untuk menentukan tujuan dan strategi pemasaran suatu perusahaan, akan
lebih membantu jika suatu format dapat dirumuskan untuk mengorganisasikan temuan-
temuan yang di dapat.
Salah satu cara mengorganisasikan temuan adalah dalam bentuk analisis SWOT. Ini adalah
ringkasan dari audit di bawah judul kekuatan dan kelemahan internal dalam hubungannya
dengan peluang dan ancaman eksternal.
Analisis SWOT berisi tidak lebih dari empat atau lima halaman komentar yang berfokus pada
faktor kunci saja. Analisis tersebut memaparkan kekuatan dan kelemahan internal pembeda
dalam hubungannya dengan peluang dan, ancaman utama pesaing. Sejumlah alasan mengapa
terjadi kinerja yang baik atau buruk juga disertakan. Analisis tersebut sangat menarik untuk
![Page 6: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/6.jpg)
dibaca, berisi pernyataan-pernyataan ringkas, hanya memasukkan data yang relevan dan
penting, dan menekankan analisis yang kreatif.
Tipe Audit Pemasaran
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan audit
yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan
atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua
adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari
kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh
terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan
kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya
dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.
Ruang Lingkup Audit Pemasaran
Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah
utama dalam pemasaran sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan,
pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit
ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi
yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering
terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan
kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
![Page 7: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/7.jpg)
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan
perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif
berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan
sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh
informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan
dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,
atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah
salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan,
promosi, dan lain-lain.
Audit pemasaran perlu memiliki suatu kerangka tugas dalam melaksanakannya. Tahap-tahap
dalam audit pemasaran perlu dilakukan. Tahap-tahap tersebut meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Survey Pendahuluan
Tahap survey pendahuluan merupakan tahap awal dari pelaksanaan audit pemasaran. Dalam
tahap ini auditor dapat memperoleh informasi umum mengenai berbagai aspek yang
berhubungan dengan berbagai organisasi, aktifitas, program atau sistem yang menjadi sasaran
audit.
2. Penelitian Lapangan
Kegiatan penelitian lapangan bertujuan agar pemeriksa lain memahami kegiatan unit
organisasi yang di periksa dan untuk memperoleh informasi yang lebih terinci dan lengkap
![Page 8: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/8.jpg)
yang diperlukan untuk menentukan pemusatan dan luasnya pemeriksaan. Untuk mencapai
tujuan penelitian lapangan dengan efisiensi dan efektif dipergunakan alat-alat bantu antara
lain bagan alir, kuesioner, check list, atau prosedur yang terdokumentasi.
3. Penyusunan program audit
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap penyusunan program audit yaitu pemeriksa membuat
program audit secara tertulis untuk memperoleh dan menganalisis bukti-bukti yang
berhubungan dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan dalam tahap sebelumnya. Setiap
progrm audit perlu dirancang dengan baik dan perlu mempertimbangkan ruang lingkup audit,
tujuan audit, tersedianya bukti dan teknik-teknik yang diperlukan dalam proes audit.
4. Pelaksanaan audit
Pelaksanaan audit meliputi semua pelaksanaan langkah-langkah yang ada dalam program
auclit untuk menganalisa bukti, menarik kesimpulan audit, dan menyusun rekomendasi.
Dalam tahap ini, setiap langkah yang ada pada program audit harus dilaksanakan dengan
lengkap dan didokumentasikan dalam kertas kerja untuk menunjukan metodologi yang
digunakan, bukti-bukti yang dikumpulkan dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat.
5. Pelaporan dan tindak lanjut
Tahap terakhir dari audit pemasaran yaitu pelaporan dan tindak lanjut. Dalam tahap ini
temuan-temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan audit yang
diperiksa dikomunikasikan kepada pimpinannya, sehingga dapat dilaksanakan perbaikan-
perbaikan terhadap unit organisasi yang dipimpinnya. Sebelum disusun laporan final, terlebih
dahulu perlu disusun daftar laporan untuk didiskusikan dengan pimpinan unit yang diperiksa.
Proses Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,
memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola usaha-usaha
pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi
pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk
mencapai tujuan perusahaan.
![Page 9: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/9.jpg)
Menentukan Konsumen Sasaran
Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan
seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan
beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang
lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting
yaitu:
1. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-
kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen
pasar bisa dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan
perilaku.
2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik
segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan sumber
daya yang terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani (memuaskan)
semua segmen pasar yang ada.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran
konsumen sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal pertama yang
harus dilakukan perusahaan untuk memutuskan posisi produknya. Keunggulan bersaing
ini dapat tercipta apabila perusahaan dapat memaksimalkan nilai dari pelanggan, yaitu
dengan cara meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati pelanggan atau dengan
menurunkan pengorbanan pelanggan dalam mendapatkan dan memanfaatkan produk
tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan cara kedua-duanya sekaligus.
Mengembangkan Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran yang dapat dikendalikan
dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar
sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat variabel penting
dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: 1) produk (product), 2) harga (price), 3) tempat
atau saluran distribusi (place), dan 4) promosi (promotion). Bauran pemasaran ini harus tepat
untuk memaksimalkan fungsi pemasaran. Tantangan dari perencanaan pemasaran adalah
pengoptimalan bauran dengan menyesuaikan setiap variabel serta anggaran untuk setiap
variabel untuk memaksimalkan nilai bagi konsumen dan kontribusi bagi perusahaan yang
diukur dalam penjualan dan laba atau sasaran organisasi lainnya.
![Page 10: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/10.jpg)
Tabel 1. Bauran Pemasaran
Produk Kebijakan umum untuk penghapusan, pemodifikasian, penambahan,
desain, pengepakan produk, dan sebagainya.
Harga Kebijakan harga umum yang harus diikuti grup produk dalam segmen
pasar.
Distribusi Kebijakan umum untuk tingkatan distribusi dan layanan konsumen.
Promosi Kebijakan umum dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui iklan,
penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, hubungan
masyarakat pemasaran, pemasaran langsung melalui pos, telepon,
internet, dan pameran.
Misalnya, apakah menaikkan harga akan meningkatkan pendapatan per unit,
menurunkan, atau meningkatkan pendapatan total tergantung pada elastisitas permintaan
(demand elasticity) produk tersebut. Elastisitas permintaan tergantung pada kuantitas dan
kualitas iklan dan bentuk komunikasi lainnya serta ciri-ciri dan manfaat produk itu sendiri. Di
awal tahun 1996, Ford Motor Company tampaknya memperkirakan elastisitas harga yang
berlebihan untuk mobilnya ketika menambahkan berbagai feature dan perbaikan mesin yang
menaikkan harga di atas pesaing langsungnya, yang menawarkan mesin biasa,
jumlah feature yang lebih sedikit, dan harga yang lebih rendah untuk bersaing dengan Ford.
Chevrolet terlibat dalam iklan perbandingan langsung yang berfokus pada kelengkapan dasar
serta keunggulan harga Chevrolet, dan berhasil mencuri pangsa pasar Ford.
Biaya setiap strategi hatus dihitung untuk menentukan kemudahan penerapannya.
Dalam latihan ini, asumsi tentang tanggapan pasar harus dikombinasikan dengan perkiraan
pengeluaran yang dibutuhkan untuk dapat mencapai alternatif yang paling tepat.
![Page 11: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/11.jpg)
Mengelola Upaya Pemasaran
Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen pemasaran,yaitu:
Analisis pemasaran
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
o Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
o Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
o Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
o Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Perencanaan pemasaran
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan
di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
![Page 12: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/12.jpg)
Implementasi pemasaran
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
o Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
o Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
o Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Pengendalian pemasaran
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan
target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia
bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
o Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
o Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
o Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
![Page 13: Audit Pemasaran Tika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072015/55cf9c0e550346d033a867a4/html5/thumbnails/13.jpg)
Daftar Pustaka
Aeker, D., Kumar, V., & Day, G., 2001, Marketing Reaserch. 7th Edition, John Willey and
Sons Inc., New York, NY. Alvin A.Arens et al., 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi :
Pendekatan Terpadu, Edisi 9, Jilid 1, Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia.
Amin Widjaja Tunggal, 2003, Audit Manajemen Kontemporer, Edisi revisi, Jakarta : Penerbit
Harvarindo.
David, F.R., 2002, Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia, PT Perhallindo, Jakarta.
Erita Dwi Cahyani, 2005, “Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus 2000 CV.
Morinda House Bogor”, SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen, Hal : 1-29
IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba
empat.
Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, PT. Perhalindo, Jakarta.
McDonald, M., 2002, How Come Your Marketing Plans Aren’t Working : Kunci Sukses
Perencanaan Pemasaran. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Philip Kotler et al, 2004, Manajemen Pemasaran : Perspektif Asia, Edisi 3, Jilid 1, Penerbit
PT. INDEKS Kelompok Gramedia.
Trisno Musanto, 2004, “Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan : Studi
Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya”, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,
Vol. 6, No. 2:123-136.
Wilson Arafat, 2005, The Real Power of Marketing Audit, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/tahap-tahap-audit-pemasaran.html