audit pemasaran tika

20
Pengertian Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan Kriteriakriteria yang telah ditetapkan (Alvin A.Arens et al., 2003). Sebelum mengetahui pengertian Audit Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan pengertian dari Audit. Pada dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan agar dapat mengerti bagaimana perusahaan berhubungan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Audit merupakan alat perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sebagaimana mereka berhubungan dengan peluang dan ancaman (Amin Widjaja Tunggal, 2003). Menurut Amin Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara titik mulai yang benar untuk proses perencanaan pemasaran strategist, karena melalui audit, strategist sampai pada suatu tolak ukur baik dari peluang dan ancaman lingkungan ataupun kemampuan pemasaran organisasi. Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran Menurut (IBK Bayangkara, 2008), tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeleminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas

Upload: tika-pertiwi

Post on 02-Jan-2016

134 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Pemasaran Tika

Pengertian Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti

atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut

dengan Kriteriakriteria yang telah ditetapkan (Alvin A.Arens et al., 2003). Sebelum

mengetahui pengertian Audit Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan pengertian dari

Audit. Pada dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan agar dapat mengerti bagaimana

perusahaan berhubungan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Audit merupakan

alat perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sebagaimana mereka

berhubungan dengan peluang dan ancaman (Amin Widjaja Tunggal, 2003).

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara

titik mulai yang benar untuk proses perencanaan pemasaran strategist, karena melalui audit,

strategist sampai pada suatu tolak ukur baik dari peluang dan ancaman lingkungan ataupun

kemampuan pemasaran organisasi.

Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran Menurut (IBK Bayangkara, 2008), tujuan

utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran

yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk

mengeleminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil

audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan

berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih

memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi

atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat

dilakukan.

Audit pemasaran secara umum bertujuan menghasilkan perbaikan atas pengelolaan

aktivitas pencapaian hasil dari objek yang di periksa dengan cara memberikan saran-saran

tentang upaya-upaya yang dapat di tempuh guna pendayagunaan sumber-sumber ekonomis,

efisien dan efektif. Titik batas perhatian audit terutama diarahkan pada kegiatan-kegiatan

yang dapat di perbaiki di masa yang akan datang dan, menghindari kemungkinan terjadinya

kekurangan atau kelemahan di masa yang akan datang.

Auditor harus menetapkan tujuan audit terlebih dahulu sebelum mengumpulkan bukti

dan menentukan bahwa sistem perencanaan dan pengendalian manajemen telah dilaksanakan

sehingga mencapai efisiensi, efektivitas dan ekonomis.

Page 2: Audit Pemasaran Tika

Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian pemasaran,

audit pemasaran juga memberikan manfaat sebagai berikut:

Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan struktur

organisasi yang belum ditentukan sebelumnya.

Mengidentifikasi kriteria pengukuran pencapaian, tujuan organisasi dan penilaian

prestasi pemasaran.

Secara independent dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit

organisasi tertentu.

Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan,

prosedur dan struktur organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Menentukan eflsiensi, elektivitas, ekonomisasi sistem perencanaan dan pengendalian

pemasaran.

Posisi Audit Pemasaran pada Audit Manajemen

Istilah audit manajemen (management audit) sebenamya berarti suatu audit tingkat

perusahaan yang melibatkan pengukuran semua sumber daya internal dihadapkan pada

lingkungan eksternal. Dalam praktik, cara terbaik untuk melakukan suatu audit

manajemen (management audit) adalah dengan melakukan audit secara terpisah untuk setiap

fungsi manajemen utama.

Oleh karena itu, audit pemasaran (marketing audit) hanyalah sebagian dari audit manajemen

yang lebih luas, dilakukan dengan cara yang sama seperti cara mengaudit produksi.

Tabel 10.1. merupakan suatu daftar mengenai bidang-bidang yang diteliti sebagai bagian dari

audit pemasaran.

Page 3: Audit Pemasaran Tika

Setiap pokok pikiran harus diuji dengan suatu pandangan yang bertujuan untuk mengisolasi

faktor-faktor yang dianggap penting pada kinerja perusahaan. Tugas pertama auditor adalah

meneliti sejumlah besar informasi dan data yang tersedia untuk diuji keterandalan dan

relevansinya. Adakalanya beberapa data dan informasi harus direorganisasikan ke dalam

sebuah bentuk yang lebih mudah digunakan. Pertimbangan dibutuhkan untuk memutuskan

data dan informasi tambahan apa yang dibutuhkan untuk mendefinisikan permasalahan.

Proses auditing memiliki dua tahap dasar sebagai berikut:

1. Identifikasi, pengukuran, pengumpulan, dan analisis semua fakta dan pendapat yang

mempengaruhi permasalahan perusahaan.

Page 4: Audit Pemasaran Tika

2. Penggunaan penilaian (judgment) untuk hal-hal yang tetap tidak jelas sampai analisis

awal selesai dilakukan.

Kapan Audit Pemasaran Dilakukan?

Suatu kekeliruan yang dipercaya sebagian orang adalah bahwa audit pemasaran merupakan

upaya terakhir untuk mendefinisikan suatu permasalahan pemasaran perusahaan, atau paling

baik merupakan sesuatu yang dilakukan oleh sebuah badan independent dari waktu ke waktu

untuk memastikan bahwa suatu perusahaan berada pada jalan yang benar. Karena pemasaran

adalah suatu fungsi yang begitu rumitnya, maka sangat perlu untuk mewujudkan suatu

analisis menyeluruh, paling tidak setahun sekali di awal siklus, perencanaan.

Perusahaan yang berhasil, di samping menggunakan informasi, prosedur kontrol, dan

penelitian pemasaran yang normal di sepanjang tahun, memulai siklus perencanaan setiap

tahunnya dengan suatu tinjauan ulang formal, melalui suatu proses semacam audit, dari

semua faktor yang memiliki pengaruh penting pada kegiatan pemasaran.

Siapa yang Harus Melakukan Audit Pemasaran?

Sebuah isu penting dalam melakukan audit pemasaran adalah siapa yang harus

melakukannya. Apakah audit harus dilakukan oleh eksekutif dan manajer perusahaan atau

oleh konsultan luar? Secara periodik adalah hal yang bijaksana untuk melibatkan konsultan

luar untuk melakukan audit pemasaran. Setiap perusahaan memiliki risiko buta terhadap

kenyataan karena pengaruh budaya perusahaan. Hal ini khususnya terjadi pada perusahaan

yang memiliki produk hebat, atau yang lebih buruk lagi, yang luar biasa hebatnya. Tidak

akan ada audit internal yang dapat menembus suatu "superiority complex" perusahaan atau

organisasi, yang dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan kemampuannya untuk

memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.

Tidak banyak, jika ada, konsultan luar yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar,

konsumen, budaya perusahaan, dan industri seperti yang dimiliki oleh manajer lini

perusahaan. Ini merupakan alasan untuk dilakukannya audit oleh manajer lini perusahaan di

bidang yang menjadi tanggungjawabnya. Keberatan terhadap audit jenis ini berkisar pada

permasalahan kurangnya waktu dan kurangnya objektivitas.

Page 5: Audit Pemasaran Tika

Dalam praktik, permasalahan-permasalahan tersebut diatasi oleh penginstitusionalan prosedur

serinci mungkin, sehingga semua manajer harus mengacu pada suatu pendekatan yang

ditetapkan dan melalui pelatihan yang menyeluruh dalam penggunaan prosedur. Disiplin

yang ketat harus diterapkan dari lapisan manajemen tertinggi hingga yang terendah yang

terlibat dalam audit. Disiplin tersebut biasanya berhasil membantu manajer menghindari

semacam pengarahan pandangan yang merupakan dampak dari kurangnya penilaian yang

kritis.

Apa Yang Terjadi dengan Hasil dari Audit?

Pertanyaan yang masih tersisa adalah apa yang terjadi dengan hasil dari suatu audit?

Beberapa perusahaan menggunakan sumber daya yang sangat berharga untuk melakukan

audit yang tidak berdampak banyak jika ditinjau dari hasil yang dapat dilakukan. Memang,

selalu ada bahayanya jika pada suatu tahapan audit, perhatian yang kurang diberikan pada

kebutuhan untuk berkonsentrasi pada analisis yang menentukan trenddan pengembangan

mana yang sebenarnya mempengaruhi perusahaan. Suatu daftar dapat memastikan

kelengkapan logika dan analisis yang dibutuhkan, tetapi orang-orang yang melakukan audit

juga harus mendisiplinkan diri mereka untuk menghindarkan audit dari semua informasi yang

tidak penting bagi permasalahan pemasaran dan peluang perusahaan.

Adalah penting untuk berkonsentrasi pada analisis yang menentukan trend dan

perkembangan mana yang akan benar-benar mempengaruhi perusahaan. Karena tujuan audit

perusahaan, akan untuk menentukan tujuan dan strategi pemasaran suatu perusahaan, akan

lebih membantu jika suatu format dapat dirumuskan untuk mengorganisasikan temuan-

temuan yang di dapat.

Salah satu cara mengorganisasikan temuan adalah dalam bentuk analisis SWOT. Ini adalah

ringkasan dari audit di bawah judul kekuatan dan kelemahan internal dalam hubungannya

dengan peluang dan ancaman eksternal.

Analisis SWOT berisi tidak lebih dari empat atau lima halaman komentar yang berfokus pada

faktor kunci saja. Analisis tersebut memaparkan kekuatan dan kelemahan internal pembeda

dalam hubungannya dengan peluang dan, ancaman utama pesaing. Sejumlah alasan mengapa

terjadi kinerja yang baik atau buruk juga disertakan. Analisis tersebut sangat menarik untuk

Page 6: Audit Pemasaran Tika

dibaca, berisi pernyataan-pernyataan ringkas, hanya memasukkan data yang relevan dan

penting, dan menekankan analisis yang kreatif.

Tipe Audit Pemasaran

Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan audit

yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan

atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua

adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi

pemasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari

kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh

terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan

kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya

dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.

Ruang Lingkup  Audit Pemasaran

Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah

utama dalam pemasaran sebagai berikut :

1. Audit Lingkungan Pemasaran

Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan,

pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit

ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.

2. Audit Strategi Pemasaran

Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi

yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering

terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan

kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan

pengevaluasiannya.

3. Audit Organisasi Pemasaran

Page 7: Audit Pemasaran Tika

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan

perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif

berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan

sebagainya.

4. Audit Sistem Pemasaran

Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh

informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan

dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,

untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.

5. Audit Produktivitas Pemasaran

Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,

atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah

salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.

6. Audit Fungsi Pemasaran

Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap

elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan,

promosi, dan lain-lain.

Audit pemasaran perlu memiliki suatu kerangka tugas dalam melaksanakannya. Tahap-tahap

dalam audit pemasaran perlu dilakukan. Tahap-tahap tersebut meliputi kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

1. Survey Pendahuluan

Tahap survey pendahuluan merupakan tahap awal dari pelaksanaan audit pemasaran. Dalam

tahap ini auditor dapat memperoleh informasi umum mengenai berbagai aspek yang

berhubungan dengan berbagai organisasi, aktifitas, program atau sistem yang menjadi sasaran

audit.

2. Penelitian Lapangan

Kegiatan penelitian lapangan bertujuan agar pemeriksa lain memahami kegiatan unit

organisasi yang di periksa dan untuk memperoleh informasi yang lebih terinci dan lengkap

Page 8: Audit Pemasaran Tika

yang diperlukan untuk menentukan pemusatan dan luasnya pemeriksaan. Untuk mencapai

tujuan penelitian lapangan dengan efisiensi dan efektif dipergunakan alat-alat bantu antara

lain bagan alir, kuesioner, check list, atau prosedur yang terdokumentasi.

3. Penyusunan program audit

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap penyusunan program audit yaitu pemeriksa membuat

program audit secara tertulis untuk memperoleh dan menganalisis bukti-bukti yang

berhubungan dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan dalam tahap sebelumnya. Setiap

progrm audit perlu dirancang dengan baik dan perlu mempertimbangkan ruang lingkup audit,

tujuan audit, tersedianya bukti dan teknik-teknik yang diperlukan dalam proes audit.

4. Pelaksanaan audit

Pelaksanaan audit meliputi semua pelaksanaan langkah-langkah yang ada dalam program

auclit untuk menganalisa bukti, menarik kesimpulan audit, dan menyusun rekomendasi.

Dalam tahap ini, setiap langkah yang ada pada program audit harus dilaksanakan dengan

lengkap dan didokumentasikan dalam kertas kerja untuk menunjukan metodologi yang

digunakan, bukti-bukti yang dikumpulkan dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat.

5. Pelaporan dan tindak lanjut

Tahap terakhir dari audit pemasaran yaitu pelaporan dan tindak lanjut. Dalam tahap ini

temuan-temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan audit yang

diperiksa dikomunikasikan kepada pimpinannya, sehingga dapat dilaksanakan perbaikan-

perbaikan terhadap unit organisasi yang dipimpinnya. Sebelum disusun laporan final, terlebih

dahulu perlu disusun daftar laporan untuk didiskusikan dengan pimpinan unit yang diperiksa.

Proses Manajemen Pemasaran

Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,

memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola usaha-usaha

pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi

pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Page 9: Audit Pemasaran Tika

Menentukan Konsumen Sasaran

Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan

seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan

beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang

lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting

yaitu:

1.   Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-

kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen

pasar bisa dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan

perilaku.

2.   Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik

segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan sumber

daya yang terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani (memuaskan)

semua segmen pasar yang ada.

3.   Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas,

berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran

konsumen sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal pertama yang

harus dilakukan perusahaan untuk memutuskan posisi produknya. Keunggulan bersaing

ini dapat tercipta apabila perusahaan dapat memaksimalkan nilai dari pelanggan, yaitu

dengan cara meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati pelanggan atau dengan

menurunkan pengorbanan pelanggan dalam mendapatkan dan memanfaatkan produk

tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan cara kedua-duanya sekaligus.

Mengembangkan Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran yang dapat dikendalikan

dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar

sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat variabel penting

dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: 1) produk (product), 2) harga (price), 3) tempat

atau saluran distribusi (place), dan 4) promosi (promotion). Bauran pemasaran ini harus tepat

untuk memaksimalkan fungsi pemasaran. Tantangan dari perencanaan pemasaran adalah

pengoptimalan bauran dengan menyesuaikan setiap variabel serta anggaran untuk setiap

variabel untuk memaksimalkan nilai bagi konsumen dan kontribusi bagi perusahaan yang

diukur dalam penjualan dan laba atau sasaran organisasi lainnya.

Page 10: Audit Pemasaran Tika

Tabel 1. Bauran Pemasaran

Produk Kebijakan umum untuk penghapusan, pemodifikasian, penambahan,

desain, pengepakan produk, dan sebagainya.

Harga Kebijakan harga umum yang harus diikuti grup produk dalam segmen

pasar.

Distribusi Kebijakan umum untuk tingkatan distribusi dan layanan konsumen.

Promosi Kebijakan umum dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui iklan,

penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, hubungan

masyarakat pemasaran, pemasaran langsung melalui pos, telepon,

internet, dan pameran.

Misalnya, apakah menaikkan harga akan meningkatkan pendapatan per unit,

menurunkan, atau meningkatkan pendapatan total tergantung pada elastisitas permintaan

(demand elasticity) produk tersebut. Elastisitas permintaan tergantung pada kuantitas dan

kualitas iklan dan bentuk komunikasi lainnya serta ciri-ciri dan manfaat produk itu sendiri. Di

awal tahun 1996, Ford Motor Company tampaknya memperkirakan elastisitas harga yang

berlebihan untuk mobilnya ketika menambahkan berbagai feature dan perbaikan mesin yang

menaikkan harga di atas pesaing langsungnya, yang menawarkan mesin biasa,

jumlah feature yang lebih sedikit, dan harga yang lebih rendah untuk bersaing dengan Ford.

Chevrolet terlibat dalam iklan perbandingan langsung yang berfokus pada kelengkapan dasar

serta keunggulan harga Chevrolet, dan berhasil mencuri pangsa pasar Ford.

Biaya setiap strategi hatus dihitung untuk menentukan kemudahan penerapannya.

Dalam latihan ini, asumsi tentang tanggapan pasar harus dikombinasikan dengan perkiraan

pengeluaran yang dibutuhkan untuk dapat mencapai alternatif yang paling tepat.

Page 11: Audit Pemasaran Tika

Mengelola Upaya Pemasaran

Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen pemasaran,yaitu:

Analisis pemasaran

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam

perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem

dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak

dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan

organisasi

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :

o Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan

menetapkan prosedur yang diperlukan

o Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan

tanggungjawab

o Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya

manusia/tenaga kerja

o Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Perencanaan pemasaran

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan

di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk

mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :

a. Menetapkan tujuan dan target bisnis

b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut

c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan

target bisnis

Page 12: Audit Pemasaran Tika

Implementasi pemasaran

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam

organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan

tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :

o Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian

motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam

pencapaian tujuan

o Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

o Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Pengendalian pemasaran

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah

direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan

target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia

bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :

o Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai

dengan indikator yang telah ditetapkan

o Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin

ditemukan

o Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan

pencapaian tujuan dan target bisnis

Page 13: Audit Pemasaran Tika

Daftar Pustaka

Aeker, D., Kumar, V., & Day, G., 2001, Marketing Reaserch. 7th Edition, John Willey and

Sons Inc., New York, NY. Alvin A.Arens et al., 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi :

Pendekatan Terpadu, Edisi 9, Jilid 1, Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Amin Widjaja Tunggal, 2003, Audit Manajemen Kontemporer, Edisi revisi, Jakarta : Penerbit

Harvarindo.

David, F.R., 2002, Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia, PT Perhallindo, Jakarta.

Erita Dwi Cahyani, 2005, “Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus 2000 CV.

Morinda House Bogor”, SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen, Hal : 1-29

IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba

empat.

Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, PT. Perhalindo, Jakarta.

McDonald, M., 2002, How Come Your Marketing Plans Aren’t Working : Kunci Sukses

Perencanaan Pemasaran. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Philip Kotler et al, 2004, Manajemen Pemasaran : Perspektif Asia, Edisi 3, Jilid 1, Penerbit

PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Trisno Musanto, 2004, “Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan : Studi

Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya”, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,

Vol. 6, No. 2:123-136.

Wilson Arafat, 2005, The Real Power of Marketing Audit, Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia.

http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/tahap-tahap-audit-pemasaran.html