auditng, assurance
TRANSCRIPT
ASSURANCE SERVICES, ATESTASI DAN AUDITING
Assurance services (Jasa Penjaminan) merupakan jasa profesional independen untuk memperbaiki kualitas pengambilan keputusan.
Jasa atestasi merupakan salah satu bentuk jasa penjaminan dari KAP, dimana KAP menerbitkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain.
Gambaran Umum Audit
Pengertian Audit
Audit adalah kegiatan/aktivitas pengumpulan dan pengujian bukti secara obyektif, yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen, dalam rangka menentukan kesesuaian informasi yang diaudit dengan standar/kriteria yang telah ditetapkan, untuk disampaikan kepada para pihak yang membutuhkan/ berkepentingan
PROSES AUDIT
Dilihat dari sudut pandang Auditor (KAP), auditdapat dipandang sebagai aktivitas atau proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti yang mendukung informasi laporan keuangan auditi, untuk meningkatkan keyakinan (assurance) bagi pemakainya, bahwa laporan keuangan tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
Salah saji
Penyebab salah saji: Kekeliruan (kesalahan)
Tidak disengaja Kecurangan
Disengaja Mempunyai pengertian yang lebih luas dari segi hukum
Tanggung jawab atas kecurangan terbatas pada upaya mengidentifikasi kemungkinan keterjadiannya melalui prosedur audit .
Kekeliruan
Mencakup : Kesalahan dalam pengolahan data Estimasi akuntansi yang keliru Kekeliruan penerapan prinsip atau estimasi akuntansi
Materialitas
Besarnya informasi (baik yang mencakup ukuran, sifat maupun jumlah) yang apabila dihilangkan atau salah disajikan akan dapat mempengaruhi pertimbangan dalam mengambil keputusan
Konsep Materialitas
Memperhitungkan keadaan yang melingkupi dan berbagai pertimbangan baik yang bersifat Kuantitatif, dan Kualitatif
Akibatnya suatu salah saji yang tidak material dapat berdampak material terhadap laporan keuangan
Terdapat 2 kelompok risiko
Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji tersebut
Risiko deteksi
Risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji material•Risiko bawaan •Risiko pengendalian
Penyebab penyelewengan
Kebutuhan yang berlebihan Adanya kesempatan Anggapan bahwa penyelewengan adalah hal biasa.
**Manajemen bertanggung jawab secara moral bahwa tidak ada celah untuk melakukan penyelewengan.
MODEL RESIKO AUDIT TAR = Total Audit Risk IR = Inherent Risk (Resiko Melekat) CR = Control Risk (Resiko Pengendalian) DR = Resiko Pendeteksian AP = Analytical Procedure; TD = Test Detailed of Balance
TAR = IR X CR X DRDR = TAR / (IRXCR)DR = f (AP, TD)
Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit
Semakin rendah resiko audit yang kita inginkan, bukti audit yang harus kita
kumpulkan semakin banyak (berbanding terbalik).
Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit
1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut :
a. Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit yang dikumpulkan,
b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan,
c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama.
Jenis Audit
Audit Keuangan (General Audit)
Audit Operasional
dan Audit Kepatuhan
Jenis Audit Lainnya:
Audit Laporan Keuangan (General Audit )
• Audit yang dimaksudkan untuk menilai kelayakan laporan pertanggung jawaban keuangan yang disajikan manajemen
• Laporan Keuangan tersebut terdiri dari; Neraca, Perhitungan Laba/(rugi), Arus Kas (cash-flow), dan penjelasan yang dianggap perlu.
• Laporan Keuangan yang layak dipercaya adalah yang: didukung dengan bukti yang cukup dan syah, disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku:
• Dilaksanakan oleh Auditor Eksternal dengan memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan.
• Audit Operasional adalah audit yang dimaksudkan untuk menilai derajat keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasional
• Audit Kepatuhan adalah audit yang dimaksudkan untuk menilai ketaatan suatu entitas atau pelaksanaan program/kegiatan tertentu terhadap ketentuan yang berlaku.
• Audit Operasional dan Audit Kepatuhan umumnya dilakukan oleh auditor internal. Hasilnya disertai rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.
Audit Operasional dan Audit Kepatuhan
Jenis Audit Lainnya
• Audit fiskal (fiscal audit), • Audit kinerja (performance audit), • Audit manajerial (managerial audit), • Audit hasil program (program result audit), • Audit investigasi (investigative/forensic audit), • Audit lingkungan, • Audit kecurangan (fraud auditing), dsb.
STANDAR AUDIT
PengertianUkuran yang harus diikuti oleh AUDITOR dalam rangka melaksanakan audit
Fungsi
Untuk menjaga mutu hasil audit, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan laporan audit (pengkomunikasian hasil audit)
Isi1. Standar Umum2. Standar Pelaksanaan Pekerjaan
Lapangan3. Standar Pelaporan
Standar Auditing
Disusun oleh - Dewan Standar IAPI (Indonesia) Terdiri dari 10 standar yang terbagi lagi ke dalam
tiga kategori standar utama, yaitu : Standar Umum (General Standards) Standar Pekerjaan Lapangan (Standrds of Field work) Standar Pelaporan (Reporting Standards)
Pernyataan standar auditing (PSA) yang dikodifikasikan oleh IAI (IAPI) pada dasarnya hanya elaborasi dan interpretasi dari 10 standar tersebut
Standar Auditing
Standar UMUM (3 Standar) Tentang persyaratan umum yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan audit
Standar Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan (3 standar) Mengatur tentang pekerjaan lapangan auditing
Standar Pelaporan (4 standar) Mengatur tentang pemberian pendapat dan penyusunan laporan auditor oleh auditor.
Hubungan standar Atestasi dan Auditing
HIRARKI STANDAR AUDITING
SISTEMATIKA BUKU SPAP
Contoh cara Pemberian Kode PSA
PSA NO. 29
Kode PernyataanStandar Auditing
Nomor UrutPenerbitan
IPSA NO. 29
Kode InterpretasiPernyataan
Standar Auditing
Nomor PSAYang
Diinterpretasikan
.01
Nomor UrutPenerbitan
Contoh Cara Pemberian Kode Seksi dalam Standar Profesional Akuntan Publik
SA Seksi
Kode Standar Auditing
Kode SeksiDalam
Kodifikasi
3
Nomor KodeKelompok
Standar
Kode UnikSeksi yang
Bersangkutan
21
Contoh Cara Pemberian Kode Interpretasi Pernyataan Standar yang telah Dikodifikasikan Dalam Standar Profesional Akuntan Publik
SA Seksi
Kode Standar Auditing
Kode SeksiDalam
Kodifikasi
9
KodeInterpretasi
Kode Seksi yang
Diinterpretasi
508
Kode Standar Auditing
Kode SeksiDalam
Kodifikasi
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika. Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP terdiri dari :Pernyataan Standar AuditingPernyataan Standar AtestasiPernyataan Jasa Akuntansi dan ReviewPernyataan Jasa KonsultansiPernyataan Standar Pengendalian Mutu
Standar Auditing Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA).
Standar Atestasi Standar atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati).
Standar Jasa Akuntansi dan Review Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR).
Standar Jasa Konsultansi Standar jasa konsultansi memberikan panduan bagi praktisi yang menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien.
Standar Pengendalian Mutu Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya. Dalam pemenuhan tanggung jawab tersebut, kantor akuntan publik wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam hal ; kompetensi, profesional, dan objektif serta akan menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due profesional care). Oleh karena itu, kantor akuntan publik harus memiliki sistim pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesionalnya dengan berbagai standar dan aturan relevan yang berlaku.