australia sumber

32
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/10/suku-bangsa-maori- selandia-baru.html Suku Bangsa Maori di Selandia Baru Oleh Ivan Sujatmoko Sebelum ditemukan oleh bangsa Polenesia, kepulauan Selandia Baru merupakan pulau yang terisolasi. Pulau Utara dipercaya memiliki penghuni yaitu suku primitive yang disebut Moriori. Bangsa Polenesia pertama kali menemukan pulau ini pada 800M dan melakukan proses migrasi sampai 1350M. Bangsa Polenesia ini datang ke Selandia Baru menggunakan kanao-kanao dari hawaika yang berada di kepulauan polenesia di Samudra Pasifik menuju ke arah selatan. Mereka menggunakan sistem cuaca subtropik untuk menavigasikan pelayaran mereka ke Selandia Baru. Dalam perjalanannya, mereka menemukan sebuah daratan yang dari laut terlihat seperti tertutup awan berwarna putih. Mereka akhirnya mendarat ke pulau itu dan memberinya nama Aatearoa yang berarti “The Land With a Long White Coulds” atau tanah awan putih yang bergerak. Kata Aatearoa sebenarnya merupakan gambaran dari Selandia Baru sendiri, yaitu tanah dengan awan putih yang panjan, yaitu gambaran tentang Selandia Baru saat diselimuti oleh salju. Pulau yang mereka temukan ini sebenarnya adalah pulau utara. Setelah ditemukannya pulau Aetearoa, maka secara berkala bangsa Polenesia melakukan migrasi. Pada 1000-1100 M para penjelajah Polenesia Toi dan Wathonga mengunjungi Selandia Baru. Dilanjutkan pada tahun 1350, Armada besar bangsa polenesia mulai mendatangi Aetearoa menggunakan tujuh kanao, yaitu Aotea, kurahaupo, mataatua, tainui, te, arawadan, takitimu . Awal migrasi besar-besaran ini sempat menyebabkan gesekan dengan suku Moriori sehingga membuat suku itu hancur dan akhirnya punah. Mereka akhirnya menetap dan mulai mengembangkan kebudayaan mereka di pulau tersebut. Suku maori juga dikenal sebagai suku yang ulung dalam hal pelayaran. Suku polenesia, yang merupakan nenek moyang suku maori, memang terkenal sebagai pelaut yang ulung. Suku Maori berkembang dan menetap di pantai timur Selandia Baru. A. SEJARAH NAMA SUKU MAORI Nama Maori sebenarnya muncul setelah datangnya orang-orang eropa ke Selandia Baru. Dulunya sebelum datang orang eropa bangsa polenesia yang menetap di Selandia Baru tidak bernama. Awalnya orang-orang Polenesia yang menetap di Selandia Baru bagian timur itu hanya menyebut kelompok mereka dengan kata “iwi” yang secara harfiah berati tulang. Maksud dari kata iwi sendiri adalah orang yang terikat oleh garis keturunan dari satu nenek moyang yang sama. Itu menggambarkan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu bangsa polenesia dari timur pasifik. Karena hanya mereka yang tinggal di wilayah Selandia Baru saat itu mereka tidak pernah menamai kelompok merea sevara kolektif.

Upload: ran-marbun

Post on 26-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

australia

TRANSCRIPT

Page 1: Australia Sumber

http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/10/suku-bangsa-maori-selandia-baru.html Suku Bangsa Maori di Selandia Baru Oleh Ivan Sujatmoko 

Sebelum ditemukan oleh bangsa Polenesia, kepulauan Selandia Baru merupakan pulau yang terisolasi. Pulau Utara dipercaya memiliki penghuni yaitu suku primitive yang disebut Moriori. Bangsa Polenesia pertama kali menemukan pulau ini pada 800M dan melakukan proses migrasi sampai 1350M. Bangsa Polenesia ini datang ke Selandia Baru menggunakan kanao-kanao dari hawaika yang berada di kepulauan polenesia di Samudra Pasifik menuju ke arah selatan. Mereka menggunakan sistem cuaca subtropik untuk menavigasikan pelayaran mereka ke Selandia Baru. Dalam perjalanannya, mereka menemukan sebuah daratan yang dari laut terlihat seperti tertutup awan berwarna putih. Mereka akhirnya mendarat ke pulau itu dan memberinya nama Aatearoa yang berarti “The Land With a Long White Coulds” atau tanah awan putih yang bergerak. Kata Aatearoa sebenarnya merupakan gambaran dari Selandia Baru sendiri, yaitu tanah dengan awan putih yang panjan, yaitu gambaran tentang Selandia Baru saat diselimuti oleh salju. Pulau yang mereka temukan ini sebenarnya adalah pulau utara. 

Setelah ditemukannya pulau Aetearoa, maka secara berkala bangsa Polenesia melakukan migrasi. Pada 1000-1100 M para penjelajah Polenesia Toi dan Wathonga mengunjungi Selandia Baru. Dilanjutkan pada tahun 1350, Armada besar bangsa polenesia mulai mendatangi Aetearoa menggunakan tujuh kanao, yaitu Aotea, kurahaupo, mataatua, tainui, te, arawadan, takitimu . Awal migrasi besar-besaran ini sempat menyebabkan gesekan dengan suku Moriori sehingga membuat suku itu hancur dan akhirnya punah. Mereka akhirnya menetap dan mulai mengembangkan kebudayaan mereka di pulau tersebut. Suku maori juga dikenal sebagai suku yang ulung dalam hal pelayaran. Suku polenesia, yang merupakan nenek moyang suku maori, memang terkenal sebagai pelaut yang ulung. Suku Maori berkembang dan menetap di pantai timur Selandia Baru. 

A. SEJARAH NAMA SUKU MAORINama Maori sebenarnya muncul setelah datangnya orang-orang eropa ke

Selandia Baru. Dulunya sebelum datang orang eropa bangsa polenesia yang menetap di Selandia Baru tidak bernama. Awalnya orang-orang Polenesia yang menetap di Selandia Baru bagian timur itu hanya menyebut kelompok mereka dengan kata “iwi” yang secara harfiah berati tulang. Maksud dari kata iwi sendiri adalah orang yang terikat oleh garis keturunan dari satu nenek moyang yang sama. Itu menggambarkan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu bangsa polenesia dari timur pasifik. Karena hanya mereka yang tinggal di wilayah Selandia Baru saat itu mereka tidak pernah menamai kelompok merea sevara kolektif.

Gambar : Suku Maori

Page 2: Australia Sumber

Nama maori sendiri muncul setelah kedatangan bangsa barat ke Selandia Baru sekitar tahun 1830. Kata maori yang berarti "orang biasa" digunakan oleh bangsa barat untuk menyebut orang-orang telah tinggal di tanah Selandia Baru sebelum mereka datang. Sebenarnya penyebutan penduduk asli dengan nama maori digunakan untuk membedakan orang-orang barat dengan penduduk asli. Orang barat menyebut mereka sebagai Pakeha yang berarti orang kulit putih. Sama seperti kebiasaan di daerah temuan lain, orang barat menganggap bahwa mereka lebih baik dari penduduk asli yang mendiami daerah temuan mereka. oleh sebab itu mereka sering menamai penduduk asli dengan sebutan yang mendeskriditkan.

C. CIRI-CIRI SUKU BANGSA MAORI

Ciri-ciri fisik orang maori sama seperti orang polenesia pada umumnya, namun sebagian besar orang maori yang tinggal di pulau Utara memilki ciri fisik yang merupakan perpaduan dari polenesia dengan Melanesia. Hal ini berindikasi bahwa pada saat awal kedatangan bangsa polenesia sempat terjadi perkawinan campur dengan penduduk moriori yang merupakan ras Melanesia. Jenis maoricampuran ini umumnya memiliki rambut hitam bergelombang menyerupai ras polenesia tetapi bentuk hidung dan bibir menyerupai ras Melanesia, yaitu hidung pesek dan bibir tebal. Kulit mereka juga berwarna cokelat. Biasanya suku maori di pulau Utara menggunakan kapur untuk memutihkan rambut supaya tampak merona kemerahan.

Gambar : Ciri Fisik Orang Maori

Untuk suku maori yang ada di pulau Selatan umumnya memilki ciri fisik yang kental dan sangat mirip dengan ras polenesia. Mereka mempunyai rambut hitam dan melambai, mata cokelat gelap, bibir tebal dan menonjol, hidung datar dengan lobang hidung yang besar, dan giginya besar, putih, dan teratur. Pada umunya orang-orang suku maori berumur panjang karena umunya mereka hidup sederhana, pekerja keras dan prosuktif pada usia muda. Pada umumnya orang maori mati karena memang sudah tua, terkena ilmu hitam dan penyakit cacar yang dibawa oleh orang eropa.

D. KEBUDAYAAN MAORISuku maori memilki kebudayaan yang cukup tinggidan menjadi icon bagi Selandia Baru. yang paling terkenal dari suku maori adalah seni tatonya. Tato dalam adat maori

Page 3: Australia Sumber

memiliki makna suci dan merupakan perlambang dari kelompok mereka. Orang maori mempunyai cara khusus untuk menato tubuhnya, yaitu dengan membuat torehan atau pahatan pada kulitnya menggunakan pisau atau pahat yang terbuat dari kulit kerang laut. Sedangkan untuk tinta mereka menggunakan dua jenis, yang pertama terbuat dari organisme yaitu dari sayuran dan ulat. Kedua, dari arang kayu. Untuk tinta yang berasal dari arang kayu biasanya digunakan untuk menato bagian wajah. Dalam bahasa maori tato dikenal dengan Ta Moko yang berarti menyerang atau tekan, yang diartikan sebagai cara suku maori membuat tato. Motif tato pada suku maori biasanya berupa spiral yang dipahatkan pada wajah, pantat dan kaki. Namun pada wanita maori umunya tato dibuat pada bibir, dagu atau leher bagian belakang. Pembubuhan tato pada orang maori dimulai sejak dia beranjak dewasa. Tato sendiri merupakan symbol dari perjalanan hidup orang-orang maori.

Gambar : Budaya Tato Suku Bangsa Maori

Hangi adalah makanan khas suku maori. Makanan dimasak dengan cara disekap ke dalam api di bawah tanah.caranya batu dipanaskan dalam api di bawah tanah. Caranya, batu dipanaskan dalam api di bawah tanah,kemduian makanan yang akan dibakar diletakkan di atasnya,lalu ditutup dengan daun kubis atau selada air. Lama memasak 3 jam, konon rasanya seperti masakan yang dikukus dengan rasa tanah. Yang pasti, makanan yang dimasak dengan cara ini sehat lho.

Gambar : Hangi, Makanan Khas Suku Maori

Rumah suku maori adalah rumah merah. Rumah ini berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu dan keseluruhannya di cat dengan warna merah dan beratapkan ilalang. Suku maori juga mempunyai tarian yang terkenal yaitu kappa haka, yang

Page 4: Australia Sumber

merupakan tarian perang namun saat ini digunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu. Music khas dari maori yaitu whaikorero. Maorijuga terkenal dengan tradisi lisannya, yaitu cerita-cerita mitos yang berkembang secara turun temurun. Contohnya saja cerita tentang asal usul orang maoriadalah dari pemisahan antara dewa langit dan dewa bumi. Orang maori percaya mereka adalah keturunan dari kedua dewa tersebut. 

Gambar : Rumah Merah Suku Maori

E. HUBUNGAN SUKU MAORI DENGAN BANGSA EROPAAbel Tasman merupakan orang eropa yang menemukan Selandia Baru. Awalnya dia menamakan Selandia Baru dengan sebutan State Landt karena dia menganggap Selandia Baru merupakan bagian dari pesisir Argentina. Setelah diketahui bahwa Selandia Baru bukanlah bagian dari benua amerika, maka oleh pembuat peta asal Belanda nama State Landt diganti dengan New Zealand. Zealand sendiri merupakan nama salah satu kota yang ada di Belanda. Abel Tasman bersama awak kapalnya mengalami penyerangan oleh suku Maori. Tahun 1768 Jamess Cook yang berkebangsaan Inggris datang ke Selandia Baru. dia datang ditemani Tupaia, seorang polenesia, yang bertugas sebagai penerjemah. Salah satu penyebab gagalnya Abel Tasman tadi adalah ketidak pahaman bahas yang digunakan, sehingga untuk melancarkan ekspedisi cook sengaja membawa seorang polenesia sebagai ahli bahasa. Cook berhasil mengelilingi seluruh pulau selama enam bulan dan memberi nama beberapa daerah. Setelah kedatangan Jamess Cook banyak orang eropa yang mengunjungi Selandia Baru, seperti spanyol, portugis, perancis dan bangsa yang lain. Tujuan mereka beragam, ada yang hanya singgah dari amerika, berdagang atau menyebarkan agama. Banyak orang eropa yang bermigrasi ke Selandia Baru. Semakin banyaknya orang Eropa yang menetap di Selandia Baru menimbulkan konflik dengan suku asli, yaitu maori. Pada umunya yang menjadi penyebab konflik adalah perpedaan pemahaman tentang kepemilikan tanah. Saat itu, beberapa daerah tidak memiliki hukum, hingga akhirnya untuk menyelamatkan keadaan, Kerajaan Inggris mengirim William Hobson pada sekitar tahun 1839 untuk mengadakan perjanjian dengan bangsa Maori yang kemudian disebut dengan perjanjian “The Treaty of Waitangi” yang disetujui oleh kedua belah pihak di Teluk Pulau pada tanggal 6 Februari 1840. Perjanjian ini menjanjikan adanya perlindungan hak atas kepemilikan tanah dan pemerintahan baik kepada warga pendatang ataupun kepada bangsa Maori, namun pada prakteknya malah menimbulkan percekcokan dan bahkan perang antara pendatang dan bangsa Maori. Peperangan ini dimenangkan oleh Pendatang dan sejak saat itu Selandia Baru berada di bawah pemerintahan Kerajaan Inggris.

Reviewer: Ivan Sujatmoko - ItemReviewed: Suku Bangsa Maori di Selandia BaruRating: 4.5

Page 5: Australia Sumber

http://z03lf1k4r.blogspot.com/2011/03/28/ kebudayaan-negara-selandia-baru.htmlKebudayaan Negara Selandia Baru

Budaya Selandia Baru sebagian besar diwarisi dari Inggris dan Eropa kustom , terjalin dengan tradisi Maori dan Polinesia. Sebuah terisolasi bangsa Pulau Pasifik, Selandia Baru adalah relatif baru-baru ini diselesaikan oleh manusia . Awalnya Māori saja, maka Dwibudaya dan pedesaan dengan nilai-nilai kolonial, sekarang Selandia Baru adalah budaya kosmopolitan yang mencerminkan perusahaan berubah demografi, sadar dari alam lingkungan , dan merupakan dikembangkan, masyarakat Barat terdidik.

Māori budaya memiliki didominasi sebagian besar sejarah Selandia Baru tempat tinggal manusia. Māori pelayar mencapai kepulauan Selandia Baru beberapa waktu sebelum 1300, meskipun tanggal pasti tidak pasti. Selama berabad-abad berikutnya ekspansi Māori dan pemukiman,budaya Māori menyimpang dari yang Polinesia akar. Māori didirikan suku terpisah, desa diperkaya dibangun ( Pa ), berburu dan memancing, diperdagangkan komoditas, pertanian dikembangkan, seni dan persenjataan, dan terus sejarah lisan rinci. menghubungi Eropa Reguler dimulai sekitar 200 tahun yang lalu, dan Inggris imigrasi berjalan cepat selama abad kesembilan belas.

Koloni memiliki efek dramatis pada adat Maori, membawa agama , teknologi, dan bahasa Inggris . Pada 1840 pemimpin Māori menandatangani Perjanjian Waitangi , dimaksudkan agar suku-suku untuk hidup damai dengan penjajah. Namun setelah beberapa insiden, perjanjian itu diabaikan dan Selandia Baru perang tanah pecah dari 1845, dengan Māori menderita kerugian tanah dan identitas, sementara juga semakin menjadi kelompok minoritas selama abad berikutnya. Walaupun ada kemunduran seperti, Māori budaya memiliki kembali banyak pengaruhnya hilang dalam beberapa dekade terakhir.

Eropa Selandia Baru ( Pākehā ), meskipun lokasinya jauh dari Eropa, saldo ikatan budaya yang kuat untuk "Ibu Inggris". Hubungan ini melemah oleh runtuhnya Kerajaan Inggris, ANZAC pertempuran di Gallipoli dan Mesir, dan hilangnya khusus akses ke Inggris dan pasar daging susu. Pākehā mulai membentuk identitas mereka yang terpisah dipengaruhi oleh sejarah perintis , gaya hidup pedesaan dan lingkungan unik Selandia Baru. budaya Pākehā menjadi umum setelah perang tanah, tapi setelah upaya politik berkelanjutan, bikulturalisme dan Perjanjian Waitangi menjadi bagian dari kurikulum sekolah di akhir abad 20, untuk mempromosikan pemahaman antara Māori dan Pākehā.

Baru-baru ini, Selandia Baru budaya telah diperluas oleh globalisasi dan imigrasi dari Kepulauan Pasifik , Asia Timur dan Asia Selatan . Eropa dan Māori tetap dua etnis terbesar, namun

Page 6: Australia Sumber

besar Polinesia penduduk di Auckland telah mendorong pengamatan yang Auckland sekarang kota Polinesia terbesar di dunia. Namun, negara luar Auckland masih jauh lebih heterogen, dengan besar bagian dari Pulau Selatan terutama sisa keturunan Eropa.

Selandia Baru menandai dua hari nasional zikir, Waitangi Day dan ANZAC Day , dan juga merayakan liburan selama atau dekat dengan peringatan dari tanggal pendirian masing-masing provinsi. The lagu kebangsaan, " Tuhan Pertahankan Selandia Baru " adalah sering dinyanyikan dengan bolak-balik dan bahasa Inggris ayat-ayat Māori. Banyak warga lebih memilih untuk meminimalkan perpecahan etnis, cukup menyebut diri mereka orang Selandia Baru atau Kiwi .

Berikut adalah beberapa budaya dari Selandia Baru :

1. Budaya Maori

Para Māori adalah orang-orang Polynesia asli Selandia Baru (Aotearoa). Mereka mungkin tiba di Polinesia selatan-barat dalam beberapa gelombang pada suatu waktu sebelum 1300, meskipun tanggal sampai dengan 2000 tahun yang lalu masih menarik dukungan. Para Māori menyelesaikan pulau dan mengembangkan budaya yang berbeda. Sejarah lisan Maori bercerita tentang perjalanan panjang dari Hawaiki (tanah air mitos di Polinesia tropis) di kano laut-akan besar ( waka ).Mitologi Māori adalah korpus khas dewa dan pahlawan, berbagi beberapa motif Polinesia. Beberapa tokoh terkenal yang Rangi dan Papa ,Maui , dan Kupe . Pusat ke acara budaya banyak adalah marae , dimana keluarga dan suku berkumpul untuk acara-acara khusus, seperti pōwhiri atau Tangi .Māori sering menyebut diri mereka " tāngata whenua "(orang-orang dari tanah), menempatkan kepentingan tertentu pada gaya hidup yang terhubung ke darat dan laut. hidup komunal, berbagi, dan hidup dari tanah tersebut, nilai-nilai tradisional yang kuat. Nilai-nilai yang berbeda, sejarah, dan pandangan dunia dari Maori disajikan melalui seni tradisional dan keterampilan seperti HAKA , ta moko ,waiata , ukiran, tenun, dan poi . Konsep tapu (berarti tabu atau sakral) juga kekuatan yang kuat dalam budaya Māori, diterapkan pada benda, orang, atau bahkan pegunungan. Eropa bermigrasi ke Selandia Baru dalam meningkatkan nomor dari akhir abad 18, dan teknologi senjata dan penyakit mereka memperkenalkan masyarakat stabil Māori. Setelah 1840 dan Perjanjian Waitangi , Māori kehilangan banyak tanah mereka dan mana (prestise dan otoritas), memasuki masa dan numerik penurunan budaya. Namun populasi mereka mulai meningkat lagi dari akhir abad 19, dankebangkitan budaya dimulai pada tahun 1960-an, kadang-kadang dikenal sebagai Renaisans Maori .

2. Budaya Pakeha

Pākehā budaya (biasanya identik dengan Selandia Baru Eropa ) terutama berasal dari dari pemukim Inggris yang dijajah Selandia Baru pada abad kesembilan belas. Meskipun recognisably berkaitan dengan budaya Inggris, ia selalu memiliki perbedaan jelas, dan ini telah meningkat waktu telah berlangsung. Hal-hal yang membedakan budaya Pākehā dari budaya Inggris termasuk tingkat-tingkat yang lebih tinggi egalitarianisme , anti-intelektualisme , dan gagasan bahwa kebanyakan orang dapat melakukan hal-hal yang paling jika mereka menaruh pikiran mereka untuk itu. Dalam budaya Pākehā adalah sub-budaya yang berasal dari kelompok-kelompok Eropa Irlandia, Italia dan lainnya, serta subkultur non-berbagai etnis.Telah menyatakan bahwa Pākehā tidak benar-benar memiliki budaya, atau jika mereka melakukannya bukan merupakan salah satu yang berbeda. Sebagian dari masalah ini adalah bahwa budaya tinggi sering keliru untuk budaya secara umum, dan

Page 7: Australia Sumber

kurangnya pengakuan historis diberikan kepada seniman penulis Selandia Baru, dan komposer dipandang sebagai bukti kurangnya budaya. Sebaliknya, Pākehā budaya popumumnya sangat terlihat dan sering dihargai. Hal ini diamati dalam kepercayaan umum bahwa kiwiana , kategori gaya 1950-artefak kitsch, adalah batu ujian budaya yang menentukan. Lainnya berpendapat keyakinan bahwa dalam 'ketiadaan' budaya di NZ adalah gejala istimewa putih , memungkinkan anggota kelompok yang dominan untuk melihat budaya mereka sebagai 'normal' atau 'default', bukan sebagai posisi tertentu dari keuntungan relatif. Salah satu tujuan dari Pākehā kelompok anti-rasis tahun 1980-an adalah untuk memungkinkan Pākehā untuk melihat budaya mereka sendiri seperti itu, daripada berpikir apa yang mereka lakukan adalah normal dan apa yang orang lain lakukan adalah 'etnis' dan aneh.

3. Seni

Selandia Baru memiliki dua ' budaya yang tinggi tradisi ' Māori dan Barat. Namun bahan yang paling budaya dikonsumsi di Selandia Baru diimpor dari luar negeri, terutama dari Inggris dan Amerika Serikat. Karena ini dan itu kecil penduduk Selandia Baru, sebagian besar Selandia Baru seniman, artis dan penulis berjuang untuk mencari nafkah dari seni mereka. Beberapa dana untuk seni disediakan melalui seni tertentu berdasarkan departemen pemerintah, Kreatif Selandia Baru . The Selandia Baru Tempat Bersejarah Trust danDepartemen Budaya dan Warisan adalah badan nasional yang membantu pelestarian warisan. Sebagian besar kota dan kota memiliki museum dan sering galeri seni, dan museum nasional dan galeri seni Te Papa ('kami Place'), di Wellington .

4. Musik

Selandia Baru mengambil sebagian musik dengan bentuk yang sama seperti yang dilakukan oleh 'yang lain' negara-negara Barat, dengan hip-hop yang sangat populer di kalangan Māori muda dan Kepulauan Pasifik. Selandia Baru hip-hop cenderung lebih lucu dan kurang banyak kekerasan dan seksis dibandingkan dengan negara lain. Ada berkembang live musik tapi kecil dan pesta dansa adegan. Musik klasik telah populer kurang mendukung, namun Selandia Baru telah menghasilkan beberapa sukses komposer dan internasional yang terkenal opera penyanyi ( Kiri Te Kanawa ). Ada juga musik indie yang kuat adegan hadir di Selandia Baru.

5. Sastra

Paling sukses awal penulis Selandia Baru adalah ekspatriat seperti Katherine Mansfield . Dari tahun 1950-an, Frank Sargeson , Janet Frame dan lain-lain telah (tidak menguntungkan) karir menulis ketika masih tinggal di Selandia Baru. Sampai sekitar tahun 1980-an, Selandia Baru sastra form utama adalah cerita pendek, tetapi dalam beberapa dekade terakhir novel seperti Alan Duff Setelah Were Warriors , Elizabeth Knox 's's Luck penjual anggur dan lain-lain telah mencapai dan populer keberhasilan kritis. budaya Māori secara tradisional lisan daripada melek, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Māori novelis seperti Duff, Witi Ihimaera dan Keri Hulme dan penyair seperti Hone Tuwhare telah menunjukkan penguasaan bentuk-berasal Eropa. Austin Mitchell menulis dua " Pavlova Paradise "buku-buku tentang Selandia Baru. Barry Crump adalah seorang penulis populer yang diwujudkan dan menguraikan mitos tentang bajingan muda Kiwi dan multi-terampil buruh. Sam Hunt dan Gary McCormick yang dikenal penyair juga. James K Baxter adalah seorang tetapi dikagumi penulis eksentrik.Maurice Gee juga nama rumah tangga untuk novel tentang kehidupan Selandia Baru. Selandia Baru kartunis David Low menjadi terkenal selama Perang Dunia II untuk sindiran

Page 8: Australia Sumber

politik. Gordon Minhinnick dan Les Gibbard juga pengamat politik cerdas. Murray Ball menarik populer sindikasi luas strip harian Footrot Flats , tentang kehidupan pertanian.

http://id.wikibooks.org/wiki/Petarung_Perkasa/Prajurit_Maori

Budaya Selandia Baru sebagian besar diwarisi dari Inggris dan Eropa kustom , terjalin dengan

tradisi Maori dan Polinesia.Sebuah terisolasi Pulau Pasifik bangsa, Selandia Baru itu relatif

baru diselesaikan oleh manusia . Awalnya Māori saja, maka Dwibudaya dengan nilai-nilai kolonial

dan pedesaan, sekarang Selandia Baru adalah budaya kosmopolitan yang mencerminkan perubahan

yang demografi , sadar dari alam lingkungan , dan masyarakat, berpendidikan Barat dikembangkan.

Māori budaya telah didominasi untuk sebagian besar sejarah Selandia Baru tempat tinggal

manusia. Māori pelayar mencapai pulau-pulau di Selandia Baru beberapa waktu sebelum 1300,

meskipun tanggal yang tepat tidak pasti. Selama berabad-abad berikutnya ekspansi Māori dan

pemukiman, budaya Māori menyimpang dari yang Polynesian akar. Māori mendirikan suku yang

terpisah, dibangun desa dibentengi ( PA ), diburu dan memancing, komoditas yang diperdagangkan,

pertanian dikembangkan, seni dan persenjataan, dan terus sejarah lisan rinci. Kontak Eropa reguler

dimulai sekitar 200 tahun yang lalu, dan British imigrasi berjalan cepat selama abad kesembilan

belas.

Koloni memiliki efek dramatis pada Maori asli, membawa agama , teknologi, dan bahasa

Inggris . Pada 1840 pemimpin Māori menandatangani Perjanjian Waitangi , dimaksudkan agar suku-

suku yang hidup damai dengan penjajah. Namun setelah beberapa insiden, perjanjian itu diabaikan

dan Selandia Baru tanah perang pecah dari 1845, dengan Māori menderita kerugian tanah dan

identitas, sementara juga semakin menjadi kelompok minoritas selama abad berikutnya. Walaupun

ada kemunduran seperti, budaya Māori telah kembali banyak pengaruhnya hilang dalam beberapa

dekade terakhir.

Eropa Selandia Baru ( Pakeha ), meskipun lokasi mereka jauh dari Eropa, mempertahankan ikatan

budaya yang kuat untuk "Ibu Inggris." [1] ini ikatan yang melemah oleh runtuhnya Kerajaan Inggris dan

kehilangan akses khusus untuk daging Inggris dan pasar susu. Pakeha mulai menempa identitas

terpisah mereka dipengaruhi oleh sejarah perintis , gaya hidup pedesaan dan lingkungan yang unik di

Selandia Baru. Pakeha budaya menjadi lazim setelah perang tanah, tetapi setelah upaya politik yang

berkelanjutan, bikulturalisme dan Perjanjian Waitangi menjadi bagian dari kurikulum sekolah di akhir

abad 20, untuk mempromosikan pemahaman antara Māori dan Pakeha.

Baru-baru ini, Selandia Baru budaya telah diperluas oleh globalisasi dan imigrasi dari Kepulauan

Pasifik , Asia Timur dan Asia Selatan . Eropa dan Māori tetap dua etnis terbesar, tapi

besar Polinesia penduduk di Auckland telah mendorong pengamatan bahwa Auckland kini kota

Polinesia terbesar di dunia. [2] Namun, negara di luar Auckland masih jauh lebih heterogen, dengan

besar bagian dari Pulau Selatan yang tersisa sebagian besar keturunan Eropa.

Selandia Baru menandai dua hari nasional zikir, Hari Waitangi dan ANZAC Day , dan juga merayakan

liburan selama atau dekat dengan peringatan dari tanggal berdirinya masing-masing provinsi. [3] The

lagu kebangsaan, " Tuhan Defend New Zealand " [4]adalah sering dinyanyikan dengan bolak ayat

Page 10: Australia Sumber

Salah satu dari salinan yang masih ada beberapa Perjanjian Waitangi

Drafted 04-05 Februari 1840 oleh William Hobson dengan

bantuan sekretarisnya, James Freeman, dan Inggris

Resident James Busby

Ditandatangani 6 Februari 1840

Tempat Waitangi , Bay of Islands , Selandia Baru, dan

berbagai lokasi lain. Saat diadakan di Arsip Selandia

Baru , Wellington.

Penandatangan Perwakilan dari British Crown ,

berbagai Māori kepala dari utaraNorth Island , dan

kemudian lebih lanjut 500 penandatangan.

Bahasa Bahasa Inggris, Māori

Treaty of Waitangi di Wikisource

Page 11: Australia Sumber

V

T

E

Perjanjian Waitangi ( Māori : Tiriti o Waitangi) adalah perjanjian pertama yang ditandatangani pada

tanggal 6 Februari 1840 oleh perwakilan dari Kerajaan Inggris dan berbagai Māori kepala dari Pulau

Utara Selandia Baru.

Perjanjian mendirikan British Gubernur Selandia Baru , mengakui kepemilikan Māori dari tanah mereka

dan properti lainnya, dan memberikan Māori hak-hak warga Inggris . Versi bahasa Inggris dan Māori dari

Traktat berbeda secara signifikan, sehingga tidak ada konsensus mengenai apa yang telah disepakati. Dari

sudut pandang Inggris, Perjanjian memberi Inggriskedaulatan atas Selandia Baru, dan memberikan

Gubernur hak untuk memerintah negara. Māori percaya bahwa mereka diserahkan ke mahkota hak

pemerintahan sebagai imbalan untuk perlindungan, tanpa menyerah kewenangan untuk mengelola urusan

mereka sendiri. [1] Setelah penandatanganan awal di Waitangi, salinan Perjanjian itu diambil sekitar

Selandia Baru dan atas berikut bulan kepala lainnya ditandatangani. Total ada sembilan salinan Perjanjian

Waitangi termasuk yang asli ditandatangani pada tanggal 6 Februari 1840. [2] Sekitar 530-540 kepala,

setidaknya 13 dari mereka perempuan, menandatangani Perjanjian Waitangi. [3] [4]

Sampai tahun 1970-an, Perjanjian (te tiriti di Maori), pada umumnya dianggap sebagai telah melayani

tujuan di 1840 Selandia Baru, dan diabaikan oleh pengadilan dan parlemen sama, meskipun biasanya

digambarkan dalam sejarah Selandia Baru sebagai tindakan murah hati pada bagian dari Kerajaan Inggris,

yang pada saat itu di puncak sejarahnya. [5]Māori telah melihat ke Perjanjian untuk hak-hak dan ganti rugi

atas kehilangan tanah dan perlakuan tidak adil oleh negara, dengan keberhasilan yang beragam. Dari

akhir 1960-an Māori mulai menarik perhatian pelanggaran Perjanjian, dan sejarah selanjutnya telah

menekankan masalah dengan terjemahannya. [6] Pada tahun 1975, Pengadilan Waitangi didirikan sebagai

komisi permanen penyelidikan bertugas meneliti pelanggaran dari Perjanjian oleh Crown atau agennya,

dan sarana menyarankan ganti rugi.

Hari ini umumnya dianggap sebagai dokumen pendirian Selandia Baru sebagai bangsa. Meskipun

demikian, Perjanjian sering menjadi subyek perdebatan sengit, dan banyak pertentangan baik oleh Māori

dan non-Māori Selandia Baru. Māori Banyak yang merasa bahwa Crown tidak memenuhi kewajibannya

berdasarkan Perjanjian, dan telah mengajukan bukti ini sebelum sittings Majelis. Beberapa non-Māori

Selandia Baru telah menyarankan bahwa Māori mungkin menyalahgunakan Perjanjian dalam rangka untuk

mengklaim "hak-hak istimewa". [7] [8] The Crown, dalam banyak kasus, tidak diwajibkan untuk bertindak atas

rekomendasi Majelis tetapi tetap dalam banyak kasus telah diterima bahwa itu melanggar Perjanjian dan

prinsip-prinsipnya. Pemukiman sampai saat ini terdiri dari ratusan juta dolar dalam bentuk tunai reparasi

dan aset, serta permintaan maaf.

Page 12: Australia Sumber

Tanggal penandatanganan telah hari libur nasional , sekarang disebut Hari Waitangi , sejak tahun 1974.

Latar Belakang

Artikel utama: Sejarah New Zealand

James Busby, Residen Inggris di Selandia Baru

Pada awal abad ke-19, Māori, missonaries dan pemukim yang terganggu oleh perilaku narapidana

melarikan diri dan pelaut,, pedagang dan pemburu paus sealers yang datang ke negara itu, terutama

di Bay of Islands . Pembelian senapan oleh Ngapuhi di Sydney mulai kehancuran populasi Māori dalam

serangkaian pertempuran sekitar 500 suku yang dikenal sebagai " Perang Musket "antara 1805 dan

1843. [9] 2007 [10] Pada tahun 1831, tiga belas terutama rangatira dari jauh di utara negara itu bertemu

di Kerikeri untuk menulis surat kepada Raja William IV meminta bantuan untuk menjaga tanah

mereka. Secara khusus, para pemimpin mencari perlindungan dari, Perancis "suku dari Marion" , dan itu

adalah permohonan pertama yang diketahui untuk intervensi Inggris yang ditulis oleh Māori. [11]Sebagai

tanggapan, pemerintah Inggris mengirimkan James Busby pada tahun 1832 menjadi Residen Inggris di

Selandia Baru. Pada tahun 1834 Busby disusun suatu dokumen yang dikenal sebagai Deklarasi

Kemerdekaan Selandia Baru yang ia dan 35 utara Māori kepala ditandatangani di Waitangi pada tanggal

28 Oktober 1835, menetapkan mereka sebagai kepala perwakilan negara-proto di bawah judul " Suku

Serikat New Zealand ". Dokumen ini tidak diterima dengan baik oleh Kantor Kolonial di Inggris, dan

diputuskan bahwa kebijakan baru untuk New Zealand diperlukan sebagai koreksi. [12]

Dari Mei hingga Juli 1836, Royal Navy petugas Kapten William Hobson , di bawah instruksi dari Sir Richard

Bourke , mengunjungi Selandia Baru untuk menyelidiki klaim pelanggaran hukum di pemukiman. Hobson

direkomendasikan dalam laporannya bahwa kedaulatan Inggris dibentuk atas Selandia Baru, di kantong-

kantong kecil mirip dengan Perusahaan Teluk Hudson di Kanada. [13] Laporan Hobson itu diteruskan ke

kantor kolonial. Dari April sampai Mei 1837, dengan House of Lords mengadakan komite pilih ke "Negara

Kepulauan Selandia Baru". The New Zealand Association (kemudian Selandia Baru Perusahaan),

misionaris dan Royal Navy semua membuat pengajuan ke panitia. Komite merekomendasikan perjanjian

disimpulkan dengan Māori. [13]

Page 13: Australia Sumber

Sejarawan Claudia Oranye mengklaim bahwa Kantor Kolonial awalnya merencanakan "Māori Selandia

Baru" di mana pemukim Eropa akan diakomodasi, tetapi dengan 1.839 telah bergeser ke "seorang

pemukim Selandia Baru di mana tempat harus disimpan untuk Māori" karena tekanan dari Perusahaan

Selandia Baru [10] yang buru-buru dikirimkan pada Tory ke Selandia Baru pada 12 Mei 1839 [14] (tiba

di Pelabuhan Nicholson (Wellington) pada tanggal 20 September 1839 hingga membeli tanah) dan

rencana oleh Perancis Kapten Jean François L'Anglois untuk koloni Perancis di Akaroa . [15]

Pada 15 Juni 1839 baru Surat Paten yang dikeluarkan untuk memperluas wilayah New South Wales untuk

menyertakan seluruh wilayah Selandia Baru, dari lintang 34 ° Selatan untuk 47 ° 10 'Selatan, dan dari bujur

166 ° 5' Timur untuk 179 ° BT . [16] Gubernur New South Wales George Gipps diangkat Gubernur atas

Selandia Baru. Ini adalah ekspresi yang jelas pertama niat Inggris untuk lampiran Selandia Baru.

Kapten William Hobson

Kapten William Hobson dipanggil ke kantor kolonial pada malam 14 Agustus 1839 dan instruksi yang

diberikan untuk mengambil langkah-langkah konstitusional yang diperlukan untuk mendirikan sebuah

koloni Inggris. Sejarawan Paul bulan percaya instruksi yang ditulis oleh Sir James Stephen , maka kepala

Kantor Kolonial. [17] Namun, T. Lindsay Buick tahun 1914 buku monumentalnya 'The Treaty of Waitangi:

Selandia Baru atau bagaimana menjadi Koloni Inggris', jelas mereproduksi instruksi tertulis disusun

oleh Edward Cardwelldari Kantor Kolonial (Cardwell kemudian menjadi Viscount Cardwell dan paling

terkenal karena reformasi yang Tentara Inggris setelah bencana dari Perang Krimea ). Hobson

diangkat Konsul ke Selandia Baru. Dia diperintahkan untuk menegosiasikan transfer sukarela kedaulatan

dari Māori ke Kerajaan Inggris sebagai House of Lords pilih komite telah direkomendasikan pada tahun

1837. Normanby memberi Hobson tiga instruksi - untuk mencari penyerahan kedaulatan, untuk mengambil

kendali penuh atas masalah tanah dan membangun bentuk pemerintahan sipil, tetapi ia tidak memberikan

draft perjanjian. [18] [19] Hobson meninggalkan London pada 15 Agustus 1839 dan dilantik sebagai Letnan-

Gubernur di Sydney pada tanggal 14 Januari, akhirnya tiba di Bay of Islands pada tanggal 29 Januari

1840. Sementara itu sebuah kapal kedua, Kuba, telah tiba di Port Nicholson pada tanggal 3 Januari

Page 14: Australia Sumber

dengan pihak survei untuk mempersiapkan penyelesaian. [20] Kapal pertama yang membawa imigran tiba

pada tanggal 22 Januari - Aurora. [21]

Pada 30 Januari 1840 Hobson menghadiri Gereja Kristus di Kororareka (Russell) di mana ia secara

terbuka membaca sejumlah pernyataan. Yang pertama adalah Paten Surat 1839, sehubungan dengan

perpanjangan batas New South Wales untuk memasukkan pulau-pulau di Selandia Baru. Yang kedua

adalah dalam kaitannya dengan janji sendiri Hobson sebagai Letnan-Gubernur New Zealand. Yang ketiga

adalah dalam kaitannya dengan transaksi tanah (terutama pada masalah pre-emption). [22]

Tanpa konsep dokumen yang disiapkan oleh pengacara atau pejabat Kantor Kolonial, Hobson dipaksa

untuk menulis perjanjian sendiri dengan bantuan sekretarisnya, James Freeman, dan Inggris

Resident James Busby , tak satu pun adalah seorang pengacara. Sejarawan Paul bulan percaya artikel

tertentu Perjanjian menyerupaiPerjanjian Utrecht (1713), Inggris Sherbo Perjanjian (1825) dan Perjanjian

antara Inggris dan Soombia Soosoos (1826). [23] Perjanjian Seluruh disiapkan dalam empat hari.

[ 10] Menyadari bahwa perjanjian dalam bahasa Inggris bisa tidak dipahami, diperdebatkan atau disetujui

oleh Māori, Hobson menginstruksikan misionaris Henry Williamsdan putranya Edward, yang lebih mahir

dalam Te Reo, untuk menerjemahkan dokumen ke Māori dan ini dilakukan semalam di 4 Februari. [24]

[ sunting ]Perdebatan

Pada tanggal 5 Februari perjanjian versi asli bahasa Inggris dan terjemahannya dalam

Maori [25] ditempatkan sebelum pertemuan kepala utara dalam besar tenda di halaman di depan rumah

Busby di Waitangi. Hobson membaca perjanjian dengan keras dalam bahasa Inggris dan Williams

membaca nya versi Māori. Māori kepala(rangatira) kemudian diperdebatkan perjanjian selama lima jam,

banyak yang direkam dan diterjemahkan oleh Paihia printer stasiun misionaris, William Colenso . [26]Rewa,

seorang kepala Katolik, yang telah dipengaruhi oleh Uskup Katolik Perancis Pompallier , mengatakan

"Orang-orang Māori tidak ingin seorang gubernur Kami tidak Eropa.! Memang benar bahwa kami telah

menjual sebagian tanah kami. Namun negara ini masih kita! Kami mengatur kepala ini tanah nenek

moyang kami", Moka 'Kainga -mataa ' menyatakan bahwa semua tanah yang tidak adil dibeli oleh orang

Eropa harus dikembalikan. [27] Whai bertanya: ". Kemarin saya dikutuk oleh seorang pria kulit putih Apakah

itu cara hal-hal yang akan menjadi?". Kepala Protestan seperti Hone Heke , Pumuka, Te

Wharerahi , Tamati Waka Nene dan saudaranya Eruera Maihi Patuone yang menerima Gubernur. [27] Hone

Heke mengatakan "Gubernur, Anda harus tinggal bersama kami dan menjadi seperti seorang ayah. Jika

Anda pergi pergi kemudian Perancis atau penjual rum akan membawa kita orang Māori atas. Bagaimana

Anda Beberapa dari Anda memberitahu Hobson untuk pergi Tapi itu tidak akan memecahkan kesulitan

kita.. Kami telah menjual tanah begitu banyak di sini di utara. Kami. memiliki ada cara mengendalikan

Eropa yang telah menetap di atasnya. Aku heran mendengar Anda menyuruhnya pergi! Kenapa kau tidak

memberitahu pedagang dan minuman beralkohol-penjual untuk pergi tahun yang lalu? Ada terlalu banyak

orang Eropa di sini sekarang dan ada adalah anak-anak yang akan menyatukan ras-ras kita ". [27] The

French Uskup Katolik Pompallier, yang telah konseling Katolik banyak Maori di utara mengenai perjanjian,

Page 15: Australia Sumber

mendesak mereka untuk menjadi sangat waspada terhadap perjanjian dan tidak menandatangani apa

pun. Dia meninggalkan setelah diskusi awal dan tidak hadir ketika para kepala ditandatangani.

Setelah itu, para kepala suku kemudian pindah ke sebuah flat sungai di bawah rumah Busby dan rumput

dan musyawarah terus larut malam.

[ sunting ]Penandatanganan

Salah satu penandatangan,Hone Heke , dengan Hariata istrinya

Meskipun Hobson telah merencanakan untuk penandatanganan terjadi pada tanggal 7 Februari, pada pagi

hari tanggal 6 Februari 45 kepala siap untuk menandatangani. Hobson buru-buru diatur untuk hal ini

terjadi. [26]

Hobson memimpin penandatangan Inggris. Dari 40 atau jadi kepala Māori, Hone Heke adalah orang

pertama yang menandatangani perjanjian itu. Sebagai kepala masing-masing ditandatangani, Hobson

mengatakan "Dia Iwi tahi Tatou", artinya (dalam bahasa Inggris) "Kita sekarang salah satu orang". [27]

Hadir pada penandatanganan itu anggota Ekspedisi Amerika Serikat Menjelajahi . [28] Secara keseluruhan

150 kepala utara, terutamaNga Puhi menandatangani Perjanjian hari itu. [29] Empat puluh empat kepala

dari Waikato-Tainui suku menandatangani Perjanjian. [30]

Untuk meningkatkan kewenangan dari perjanjian, delapan eksemplar lanjut dibuat dan dikirim di seluruh

negeri untuk mengumpulkan tanda tangan tambahan:

yang Manukau - Kawhia copy,

yang Waikato copy-Manukau,

yang Tauranga copy,

Page 16: Australia Sumber

dengan Bay of Plenty copy,

salinan Herald-Bunbury,

yang Henry Williams copy,

Pantai Timur copy dan

salinan cetak.

Sekitar 50 pertemuan diadakan pada bulan Februari sampai September 1840 untuk membahas dan

menandatangani salinan, dan 500 lebih tanda tangan yang ditambahkan ke perjanjian. Sejumlah kepala

dan beberapa kelompok suku menolak untuk menandatangani, termasuk Pōtatau Te

Wherowhero (Waikato Iwi) , Tuhoe , Te Arawa danNgāti Tuwharetoa dan mungkin Moka 'Kainga-

mataa' . Beberapa tidak diberi kesempatan untuk menandatangani. [27] Sejumlah non-penandatangan

Waikato dan Tengah Utara Pulau kepala kemudian akan membentuk semacam konfederasi dengan

seorang raja terpilih disebut Kingitanga . (Gerakan Kingitanga nantinya akan membentuk kekuatan anti-

pemerintah utama di Selandia Baru Land Wars .)

Meskipun demikian, pada 21 Mei 1840, Letnan Gubernur-Hobson kedaulatan memproklamirkan seluruh

negeri, (North Island oleh Treaty dan Pulau Selatan dengan penemuan) dan Selandia Baru dilantik sebagai

koloni terpisah dari New South Wales pada 16 November 1840.

Ulang tahun penandatanganan Perjanjian yang sekarang menjadi Selandia Baru publik liburan, Hari

Waitangi , pada 6 Februari. Hari pertama Waitangi tidak sampai 1947 (meskipun ada beberapa peringatan

sebelum itu) dan hari itu tidak membuat hari libur umum sampai 1974. Peringatan tersebut sering menjadi

fokus protes oleh Māori dan sering menarik kontroversi. Ulang tahun secara resmi diperingati di rumah

Treaty di Waitangi , di mana Perjanjian pertama ditandatangani.

[ sunting ]Masih ada salinan

Bagian ini tidak mengutip manapun acuan atau sumber . Silakan bantu memperbaiki bagian ini denganmenambahkan kutipan ke sumber terpercaya . Unsourced bahan mungkin cacat dan dibuang . (Februari 2011)

Pada tahun 1841, Perjanjian lolos kehancuran ketika kantor pemerintah di Auckland dihancurkan oleh

api. Ketika ibukota dipindahkan dari Auckland ke Wellington pada tahun 1865, dokumen Perjanjian itu

diikat bersama-sama dan disimpan di tempat yang aman di Sekretaris Kolonial kantor 's. Dokumen-

dokumen itu tak tersentuh sampai mereka pindah ke Wellington pada tahun 1865, ketika daftar

penandatangan diproduksi.

Pada tahun 1877, draft bahasa Inggris kasar Perjanjian itu diterbitkan bersama dengan

photolithographic faksimil dari Perjanjian, dan asli dikembalikan ke penyimpanan.Pada tahun 1908, Dr

Page 17: Australia Sumber

Hocken ditemukan Perjanjian dalam kondisi yang buruk, sebagian dimakan oleh tikus. Dokumen ini

dikembalikan oleh Museum Dominion pada tahun 1913.

Pada bulan Februari 1940, Perjanjian dibawa ke Waitangi untuk ditampilkan di rumah Perjanjian

selama Centenary perayaan - ini mungkin pertama kalinya Perjanjian telah dipamerkan kepada publik

sejak ditandatangani.

Setelah pecahnya perang dengan Jepang, Perjanjian ditempatkan dengan dokumen negara lainnya dalam

outsize bagasi koper dan disimpan untuk tahanan aman denganTrustee Publik di Palmerston North oleh

lokal MP , yang tidak memberitahu staf apa dalam kasus ini. Namun, sebagai kasus itu terlalu besar untuk

muat di dalam brankas, Perjanjian menghabiskan perang di sisi koridor kembali di kantor Dipercaya Publik.

Pada tahun 1956, Departemen Dalam Negeri ditempatkan Perjanjian ke dalam perawatan Perpustakaan

Turnbull Alexander dan akhirnya ditampilkan pada tahun 1961.Langkah-langkah pelestarian selanjutnya

diambil pada tahun 1966, dengan perbaikan kondisi tampilan. Dari tahun 1977 sampai tahun 1980,

perpustakaan ekstensif dipulihkan dokumen sebelum Perjanjian itu disimpan di Reserve Bank.

Dalam mengantisipasi keputusan untuk menunjukkan perjanjian pada tahun 1990 (setengah abad dari

penandatanganan), penuh dokumentasi dan reproduksi fotografi dilakukan. Beberapa tahun perencanaan

memuncak dengan pembukaan ruang Konstitusi di Arsip Nasional kemudian oleh Mike Moore , Perdana

Menteri Selandia Baru , pada bulan November 1990. Dokumen saat ini pada tampilan permanen di ruang

Konstitusi di Arsip Selandia Baru markas 's di Wellington.

[ sunting ]Arti dan interpretasi

"Perjanjian adalah Penipuan" poster darigerakan protes Māori pada 1980-an.

Page 18: Australia Sumber

Perjanjian itu sendiri pendek, yang terdiri dari pembukaan dan tiga artikel. Pembukaan ini menyajikan Ratu

Victoria "yang berkeinginan untuk mendirikan suatu bentuk menetap Pemerintah Sipil", dan mengundang

Māori kepala untuk setuju dalam artikel berikut. Artikel pertama dari versi bahasa Inggris hibah " Ratu

Inggris "(sebenarnya Inggris) kedaulatan atas Selandia Baru. Artikel kedua jaminan kepada kepala penuh

"kepemilikan eksklusif dan tak terganggu Tanah dan Hutan Perkebunan Perikanan dan properti lainnya." Ia

juga menetapkan bahwa Māori akan menjual tanah hanya untuk mahkota. Artikel ketiga menjamin semua

Māori hak yang sama seperti semua mata pelajaran Inggris lainnya.

Versi bahasa Inggris dan Māori berbeda. Hal ini membuat sulit untuk menafsirkan Perjanjian dan terus

melemahkan efeknya.Perbedaan yang paling penting berkisar pada interpretasi dari tiga kata

Māori: kāwanatanga (gubernur), yang diserahkan kepada Ratu dalam artikel

pertama, rangatiratanga (keadaan kepala suku) tidak mana (kepemimpinan) (yang dinyatakan dalam

Deklarasi Kemerdekaan hanya lima tahun sebelum Perjanjian itu ditandatangani), yang dipertahankan oleh

para pemimpin di kedua, dan taonga (properti atau harta berharga), dimana kepala dijamin kepemilikan

dan kontrol, juga di artikel kedua. Beberapa Māori memiliki pemahaman yang baik tentang baik kedaulatan

atau "gubernur", sebagaimana yang dipahami oleh orang Eropa abad ke-19, dan sehingga beberapa

akademisi, seperti Moana Jackson , pertanyaan apakah Māori sepenuhnya dipahami bahwa mereka

menyerahkan kedaulatan kepada Kerajaan Inggris. [ rujukan? ]

Selanjutnya, kāwanatanga adalah terjemahan pinjaman dari 'gubernur' dan bukan bagian dari bahasa

Māori. Istilah telah digunakan oleh Henry Williams dalam terjemahan dari Deklarasi Kemerdekaan Selandia

Baru yang ditandatangani oleh 35 utaraMāori kepala di Waitangi pada tanggal 28 Oktober

1835. [31] The Declaration of Independence of New Zealand menyatakan 'Ko te Kingitanga ko te mana i te w

[h] Enua 'untuk menggambarkan' semua kekuasaan dan otoritas yang berdaulat di tanah '. [31]

Ada perdebatan tentang apa yang akan menjadi istilah yang lebih tepat. Beberapa ulama, terutama Ruth

Ross, menyatakan bahwa mana (prestise, otoritas) akan memiliki lebih akurat menyampaikan penyerahan

kedaulatan. [32] Namun, itu baru-baru ini telah dikatakan oleh orang lain, misalnya Judith

Binney, mana yang tidak akan pernah yang sesuai. Hal ini karena mana bukanlah hal yang sama seperti

kedaulatan, dan juga karena tidak ada yang bisa menyerahmana mereka. [33]

Versi bahasa Inggris mengakui hak untuk Māori "properties", yang tampaknya menyiratkan properti fisik

dan mungkin intelektual. Versi Māori, di sisi lain, menyebutkan "taonga ", yang berarti" harta "atau" hal-hal

yang berharga ". Dalam penggunaan Māori istilah berlaku jauh lebih luas dibandingkan dengan konsep

bahasa Inggris secara hukum, dan sejak tahun 1980-an pengadilan telah menemukan bahwa istilah ini

dapat mencakup hal-hal tak berwujud seperti bahasa dan budaya. [34] [35] [36] properti fisik Bahkan di mana

seperti tanah yang bersangkutan, berbeda pemahaman budaya seperti apa jenis tanah dapat dimiliki

secara pribadi telah menyebabkan masalah, seperti misalnya dalam kontroversi tepi pantai dan dasar

laut dari 2003-04.

Klausa pre-emption umumnya tidak baik diterjemahkan, dan Māori banyak ternyata percaya bahwa mereka

hanya memberikan Ratu Inggris tawaran pertama di darat, setelah itu mereka bisa menjualnya kepada

Page 19: Australia Sumber

siapa pun. [ rujukan? ] Keraguan telah dilemparkan pada apakah Hobson sendiri benar-benar mengerti konsep

pre-emption. Lain, kurang penting, perbedaan adalah bahwa Ingarani, berarti Inggris saja, digunakan di

seluruh dalam versi Māori, sedangkan "dengan Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia"digunakan dalam

paragraf pertama dari Inggris.

Seluruh masalah ini lebih rumit oleh kenyataan bahwa, pada saat itu, masyarakat Māori adalah oral

daripada satu melek. Māori hadir pada saat penandatanganan Perjanjian ini akan menempatkan nilai lebih

dan ketergantungan pada apa yang Hobson dan misionaris berkata, bukan kata-kata dari Perjanjian yang

sebenarnya. [37]

Kepercayaan Māori dan sikap terhadap kepemilikan dan penggunaan lahan yang berbeda dari yang

berlaku di Inggris dan Eropa. Para pemimpin melihat diri mereka sebagai 'Kaitiaki' atau penjaga tanah, dan

tradisional akan memberikan izin untuk lahan yang akan digunakan untuk waktu untuk tujuan

tertentu. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa mereka menyewa tanah ketimbang menjualnya, yang

mengarah ke perselisihan dengan pemukim penghuni. Seorang kepala utara, Nopera Panakareao , juga

awal pemahaman diringkas nya Perjanjian sebagai "bayangan tanah adalah Ratu, tetapi substansi tetap

kepada kita", bahkan sebagai pejabat Inggris kemudian mengatakan bahwa Māori akan menemukan

bahwa Inggris telah memperoleh "sesuatu yang lebih dari bayangan". Nopera yang kemudian terbalik

pernyataan sebelumnya - perasaan bahwa substansi tanah itu memang pergi ke Ratu, hanya bayangan

tetap untuk Māori. [38]

[ sunting ]Efek

Bagian ini tidak mengutip manapun acuan atau sumber . Silakan bantu memperbaiki bagian ini denganmenambahkan kutipan ke sumber terpercaya . Unsourced bahan mungkin cacat dan dibuang . (Februari 2011)

Pada November 1840 sebuah piagam kerajaan ditandatangani oleh Ratu Victoria , mendirikan Selandia

Baru sebagai koloni Crown terpisah dari New South Wales dari Mei 1841.

Efek jangka pendek dari Perjanjian ini adalah untuk mencegah penjualan tanah Māori kepada siapa pun

selain mahkota. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi Māori dari jenis pembelian tanah teduh yang telah

mengasingkan masyarakat adat di bagian lain dunia dari tanah mereka dengan kompensasi

minimal. Memang, mengantisipasi Perjanjian tersebut, Perusahaan Selandia Baru melakukan transaksi

tanah beberapa tergesa-gesa dan pemukim dikirim dari Inggris ke Selandia Baru, dengan asumsi bahwa

pemukim tidak akan diusir dari tanah mereka diduduki. Pada dasarnya Perjanjian itu merupakan upaya

untuk membangun sistem hak milik atas tanah dengan mahkota mengendalikan dan mengawasi penjualan

tanah untuk mencegah penyalahgunaan.

Awalnya ini bekerja dengan baik. Māori sangat ingin menjual tanah, dan pemukim ingin membeli. Crown

dimediasi proses untuk memastikan bahwa pemilik sejati yang benar diidentifikasi (sulit untuk tanah milik

tribally) dan cukup kompensasi, menurut standar waktu. Namun setelah beberapa saat Māori menjadi

kecewa dan kurang bersedia untuk menjual, sedangkan Crown berada di bawah tekanan yang meningkat

Page 20: Australia Sumber

dari pemukim yang ingin membeli. Akibatnya pemerintah agen tanah terlibat dalam sejumlah pembelian

tanah meragukan. Perjanjian yang dinegosiasikan dengan hanya satu pemilik tanah tribally dimiliki dan

dalam beberapa kasus tanah dibeli dari orang yang salah sama sekali. Akhirnya ini menyebabkan Wars

Selandia Baru yang memuncak dalam penyitaan sebagian besar dari Waikato dan Taranaki .

Dalam tahun kemudian, peran pengawasan yang melekat pada Pengadilan Native Land bawah Undang-

Undang Pengadilan Tanah asli 1862, dan kemudian berganti nama menjadi Pengadilan Tanah Māori . Itu

melalui pengadilan ini yang banyak Māori tanah terasing, dan cara di mana itu berfungsi jauh dikritik

hari. Selama jangka panjang, pembelian tanah aspek Perjanjian menurun di penting, sedangkan klausul

Perjanjian yang berhubungan dengan kedaulatan dan hak Māori mengambil kepentingan yang lebih besar.

Perjanjian itu tidak pernah diratifikasi oleh Inggris dan tidak membawa kekuatan hukum di Selandia Baru

selama lebih dari satu abad, akhirnya menerima pengakuan terbatas pada tahun 1975 dengan

disahkannya Undang-Undang Perjanjian Waitangi . The Kantor Kolonial dan awal Selandia Baru gubernur

awalnya cukup mendukung Perjanjian seperti itu memberi mereka kekuasaan atas kedua pemukim

Perusahaan Selandia Baru dan Māori. Sebagai pemukim diberikan perwakilan dan pemerintah yang

bertanggung jawab dengan Konstitusi Selandia Baru Act 1.852 , Perjanjian menjadi kurang efektif,

meskipun itu digunakan untuk membenarkan gagasan bahwa Waikato dan Taranaki adalah memberontak

terhadap mahkota dalam perang tahun 1860-an. Kasus pengadilan kemudian di abad ke-19, khususnya Wi

Parata v Uskup Wellington(1877), menetapkan prinsip bahwa Perjanjian adalah 'nulitas hukum' yang dapat

diabaikan oleh pengadilan dan pemerintah. Argumen ini didukung oleh klaim bahwa Selandia Baru telah

menjadi koloni ketika dianeksasi oleh proklamasi pada Januari 1840, sebelum perjanjian itu

ditandatangani. Selanjutnya, Hobson hanya mengaku telah mengambil kepemilikan Pulau Utara oleh

Perjanjian. The South Island ia mengklaim untuk Inggris atas hak penemuan, dengan mengamati bahwa

Māori begitu jarang di Pulau Selatan, bahwa hal itu bisa dianggap tak berpenghuni. [ rujukan? ]

Meskipun demikian, Māori sering digunakan Perjanjian untuk berdebat untuk berbagai isu, termasuk

kebebasan yang lebih besar dan kembali tanah disita dan tidak adil dibeli. Hal ini terutama terjadi dari

pertengahan abad ke-19, ketika mereka kehilangan keunggulan numerik dan kontrol umumnya hilang dari

sebagian besar negara.

Namun tidak relevan dalam hukum, Perjanjian itu kembali ke mata publik setelah rumah Treaty dan alasan

dibeli oleh Gubernur Jenderal Viscount Bledisloe di awal 1930-an dan disumbangkan kepada

bangsa. Dedikasi dari situs sebagai cadangan nasional pada tahun 1934 adalah mungkin peristiwa besar

pertama yang diselenggarakan di sana sejak tahun 1840-an. Profil dari Perjanjian ini terus ditingkatkan

oleh seratus tahun 1940. Untuk sebagian besar dari abad ke-20, buku teks, publikasi pemerintah dan

banyak sejarawan disebut-sebut sebagai landasan moral kolonisasi dan untuk mengatur hubungan ras di

Selandia Baru atas orang-orang koloni di Amerika Utara, Afrika dan Australia. Kurangnya signifikansi

hukum pada tahun 1840 dan pelanggaran berikutnya cenderung diabaikan sampai tahun 1970-an, ketika

isu-isu yang diangkat olehprotes Māori .

Page 21: Australia Sumber

Asal Usul Suku-Suku Di IndonesiaSuka dengan artikel ini?

Jelajahi artikel-artikel FaktaIlmiah yang berdasarkan apa yang dibaca dan ditonton teman-teman. 

Terbitkan aktivitas Anda sendiri dan dapatkan kendali penuh. Login

Share on facebook Share on email Share on favorites Share on print |More Sharing Services More

Senin, 14 Mei 2012 - Berikut adalah sebuah makalah diskusi yang dibuat oleh Tayo Sandono

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman suku bangsa terbesar di dunia. Terdapat setidaknya 400 kelompok etnis dalam wilayah negara ini. Sebuah pertanyaan besar adalah dari mana suku-suku ini datang atau siapakah nenek moyang kita? Sebuah lagu memberikan gambaran ringkas: nenek moyangku orang pelaut. Walau begitu, studi antropologi tampaknya berbicara lain.

A.    Periode Zaman Es Akhir (20.000 – 14.000 tahun yang lalu)

Leluhur Austro-Melanesia

Periode zaman es ini dikatakan akhir karena Bumi telah melewati tak terhitung masa zaman es dalam sejarah hidupnya. Zaman es terakhir di Bumi terjadi pada masa 20 ribu hingga 14 ribu tahun lalu. Masa dimana para mamuth menguasai Bumi belahan utara.

Dalam masa ini, kutub menjadi lebih dingin dan samudera di sekitar kutub membeku. Pembekuan ini berdampak pada lebih banyak lagi air yang tertarik ke arahnya sehingga menghasilkan pembekuan lebih besar lagi. Karena adanya pembekuan di wilayah kutub-kutub Bumi, volume air di wilayah khatulistiwa berkurang. Akibatnya, dalam masa ini, laut wilayah Indonesia jatuh hingga 135 meter dengan laju penurunan 7-9 mm per tahun. Laju penurunan ini masih diluar persepsi manusia namun dalam jangka waktu

Page 22: Australia Sumber

panjang dapat terlihat jelas. Dalam 150 tahun misalnya, bibir pantai telah tertarik jauh karena penurunan 1 meter permukaan laut. Di masa ini, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan menyatu menjadi satu daratan yang terhubung langsung dengan benua Asia. Daratan ini disebut sebagai Paparan Sunda. Hal yang sama terjadi di wilayah timur tepatnya di Nusa Tenggara. Laut di wilayah mereka jatuh dan membuat wilayah ini menyatu dengan Australia membentuk apa yang disebut sebagai Paparan Sahul.

Paparan Sunda dipagari oleh pegunungan berapi yang ada di pinggiran ujung dekat Samudera Hindia yaitu di Sumatera dan Jawa. Laut Jawa dan Selat Karimata yang mengering berubah menjadi padang rumput terbuka, dataran banjir, dan rawa-rawa. Hutan yang ada tidak terlalu lebat karena iklim cenderung kering akibat penumpukan es yang besar di belahan utara dan selatan Bumi.

Parapan Sunda adalah sebuah daratan yang luas. Sungai-sungai begitu panjang. Sungai Kapuas dan sungai Musi misalnya, bermuara di Laut China Selatan, jauh di utara dekat Vietnam sana. Sementara itu, sungai-sungai dari Jawa dan Kalimantan Tengah dan Selatan bermuara di Laut Flores. Di bagian muara ke Laut Flores, sungai muncul berliku-liku karena platform yang penuh rawa. Wilayah ini penuh dengan reptil seperti ular dan buaya sehingga kemungkinan besar tidak dihuni manusia.

Manusia menghuni wilayah Paparan Sunda yang ada dalam segitiga Sumatera-Jawa-Kalimantan. Masyarakat ini berasal dari daratan benua Asia, masuk lewat Thailand atau Semenanjung Malaya. Mereka menghuni wilayah khususnya di tepian sungai besar. Di sini mereka berburu mamalia, burung, dan ikan dengan alat-alat sederhana seperti tombak kayu dan sebagainya yang termasuk barang-barang dari kayu atau batu yang tidak terlalu keras. Hal ini disebabkan sumber utama batu yang umum digunakan dalam peradaban zaman batu seperti batu untuk bahan dasar kapak, parang, dan mata panah terdapat hanya di satu titik yaitu di daerah Bangka Belitung.

Masyarakat ini disebut masyarakat Austro-Melanesia dan telah hidup di wilayah ini bahkan sebelum zaman es terjadi. Masyarakat Austro-Melanesia ini telah tinggal setidaknya sejak 35 ribu tahun lalu. Jadi leluhur orang Indonesia yang pertama dapat dipandang berasal dari masyarakat Austro-Melanesia ini.

Karena udara yang kering dan banyaknya padang rumput, kebakaran hutan kerap terjadi. Wilayah Kalimantan merupakan wilayah yang paling sering mendapat kebakaran hutan dan Masyarakat Austro-Melanesia yang tinggal di Kalimantan Timur terdorong untuk mengungsi menyeberang ke Sulawesi, tepatnya di  Tonasa dan Kapposang.

B.     Zaman Es Berakhir (14.000-6.000 tahun yang lalu)

Pada akhir zaman es ini, kutub kembali mencair dan air kembali memenuhi lautan yang kering. Air laut yang memasuki Paparan Sunda dan memisahkan

Page 23: Australia Sumber

Kalimantan dengan Sumatera dan Jawa yang masih menyatu dan akhirnya terpisah oleh Selat Sunda. Masyarakat Austro-Melanesia yang tinggal di Paparan terpaksa menyebar ke dalam tiga arah. Ke Sumatera di Barat mereka menjadi leluhur Batak dan Minang. Ke Jawa di Selatan mereka menjadi leluhur orang Sunda dan Jawa. Ke Kalimantan di timur, mereka menjadi leluhur orang Dayak. Mereka masuk ke pulau-pulau baru ini lewat sungai-sungai besar. Mereka pada umumnya tinggal di gua-gua besar di pegunungan seperti di wilayah Bandung, Yogyakarta, dan Kalimantan Timur. Ketika jumlah populasi telah besar, gua tidak cukup menampung, dan mereka menyebar ke sekeliling. Indonesia dipenuhi hutan lebat karena masuknya nutrisi dari kutub dan berubahnya iklim menjadi lebih hangat.

Leluhur Orang Pelaut

Dalam suatu masa di akhir zaman es ini, sekelompok masyarakat pelaut dari Taiwan datang ke Indonesia. Di katakan masyarakat pelaut karena mereka datang dengan melindasi perairan selat antara Taiwan, kepulauan Philipina, dan Laut Sulawesi. Mereka datang ke Indonesia dalam tiga aliran. Aliran pertama berpisah di Pulau Palawan Philipina mengambil jalur ke Sabah di Kalimantan. Mereka berasimilasi dengan masyarakat Austro Melanesia yang telah ada lebih dahulu sehingga masyarakat Dayak yang ada sekarang dapat dipandang sebagai campuran antara Austro-Melanesia  dan orang pelaut ini.

Gelombang kedua berpisah dengan aliran ketiga di wilayah Sangir Talaud. Dari Mindanau mereka menyeberang ke Sangir Talaud lalu mengambil dua arah. Arah pertama menuju ke Sulawesi Utara terus ke selatan memenuhi seluruh Sulawesi seperti Buton dan Bugis. Masyarakat pelaut yang mencapai wilayah Sulawesi Selatan berasimilasi dengan penduduk Austro-Melanesia yang telah lebih dahulu hadir dari Kalimantan. Mereka dapat dipandang sebagai leluhur Bugis. Karena konflik, kompetisi, atau letusan gunung, mereka meneruskan perjalanan dari Sulawesi menuju Takabonerate, menyeberangi Laut Flores, dan tiba di Nusa Tenggara, tepatnya di Flores. Flores merupakan wilayah yang sering diterjang tsunamidan kemungkinan ini pula yang mendorong mereka untuk menyeberang lebih jauh ke selatan yaitu ke Pulau Sumba dan ke Timor.

Arah kedua menyeberang ke Halmahera menuju ke Papua. Mereka pertama mendarat di wilayah Papua Utara. Papua Utara dan Selatan dihalangi oleh Pegunungan Jayawijaya yang tinggi dan tertutup salju. Seiring semakin menghangatnya iklim, salju tertarik menuju puncak dan jalan lembah menuju ke selatan terbuka. Mereka sebagian menyeberang ke selatan dan memenuhi Papua Selatan. Menariknya catatan prasejarah mengenai penemuan cara membuat api ditemukan di Danau Hogayaku, Papua dan berasal dari 14 ribu tahun yang lalu.

Page 24: Australia Sumber

Peta Migrasi Leluhur Orang Indonesia

C.    Zaman Resen (6.000 tahun yang lalu – sekarang)

Pada zaman ini, relatif seluruh pulau besar di Indonesia telah berpenghuni. Masyarakat pelaut dan Austro-Melanesia telah berasimilasi sehingga membentuk berbagai kebudayaan unik di seluruh penjuru Nusantara. Penyebaran ini didukung oleh teknologi pelayaran yang baik. Sebagian dari masyarakat pelaut menyebar hingga ke Australia dan berasimilasi dengan penduduk Aborigin yang telah tinggal lama di sana, mungkin juga berasal dari Austro-Melanesia. Mereka juga menyebar ke Selandia Baru dan mungkin menjadi leluhur orang Maori. Ke Barat, mereka menyeberang hingga ke Afrika Timur. Di Madagaskar misalnya, ditemukan bahasa yang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah salah satu etnik Dayak di Kalimantan. Diduga masyarakat Dayak telah menyebar dan mengkoloni Madagaskar sejak abad ketiga SM.

Masyarakat Dayak yang tinggal di pesisir Kalimantan (Barat dan Utara) pada masa 1500 tahun lalu menjadi leluhur orang Melayu di Sumatera dan Semenanjung Malaya. Mereka menyeberang karena didorong oleh perdagangan dan teknologi pelayaran yang cukup maju.

1. D.    Kesimpulan

Berdasarkan paparan hasil studi arkeologi dan antropologi di atas, dapat dibuat sebuah pohon evolusisuku-suku di Indonesia. Pohon evolusi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 25: Australia Sumber

 

Referensi

Anwar, M.S. 2011. Ketika Pluralisme Diharamkan dan Kebebasan Berkeyakinan Dicederai: Sebuah Kaleidoskop, Pengalaman, dan Kesaksian untuk Mas Djohan Effendi. Dalam Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampai 70 Tahun Djohan Effendi. Elza Peldi Taher (editor). Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, 424-466

Blust R. 1984/85. The Austronesian homeland: a linguistic perspective. Asian Perspect 26: 45-67

Gray RD, Jordan FM. 2000. Language trees support the express train sequence of Austronesian expansion. Nature 405: 1052-5

Hantoro, W.S. 2006.  Climate-Enviroment and Extreme Event since the Last Glacial Maximum: Human Occupation and Dispersal Pattern in Indonesia Maritime Island. Dalam Archaeology: Indonesian Perspective. Editor: Truman Simanjuntak, dkk. LIPI. Hal. 102-116

“Malay.” Encyclopædia Britannica. Encyclopaedia Britannica Ultimate Reference Suite.  Chicago: Encyclopædia Britannica, 2010.

Rautner M, Hardiono M, Alfred RJ. 2005. Borneo: treasure island at risk. WWF Germany. Frankfurt am Main

Page 26: Australia Sumber