avian colibacillosis

Upload: roronenew

Post on 05-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

avian colibacillosis

TRANSCRIPT

PATOLOGI SISTEMIKAVIAN COLIBACILLOSIS

NAMA : Ida Ayu Nita AntariNIM : 1009005059KELAS : B

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS UDAYANA2013

SignalementJenis Unggas: AyamBangsa : BroilerJenis Kelamin : BetinaUmur: 15 hariNama Peternak: Bpk. HeriGejala Klinis Ayam mengalami pertumbuhan yang lambat. Keadaan umum ayam terlihat lesu, kusam , kehilangan nafsu makan, perut membesar dan diare. Munculnya gangguan pernafasan berupa ngorok pada malam hari disertai pengeluaran eksudat dari hidung.Patologi Anatomi

bacGb. 3 : Lesi makroskopis ayam umur 15 hari yang terlihat : a) peritonitis , b) perihepatitis(radang pada hati) , c) perikarditis( radang jantung ) dan d) airsakulitis (radang pada kantong udara yang hebat)

Ayam tampak lesu, kusam , kehilangan nafsu makan

Pada pemeriksaan pasca mati ditemukan pembengkakan organ hati , kongesti jantung, limpa dan paru paru. Hasil nekropsi terhadap ayam sakit dan mati menunjukan adanya beberapa lesi, yaitu peritonitis, perihepatitis, perikarditis (penebalan dan kekeruhan perikardium) dan airsakulitis dengan derajat keparahan yang bervariasi. lesi yang diamati epikardium yang berair dan ditutupi oleh eksudat kekeuningan ( Gambar 3-b).Lesi yang ditimbulkan pada infeksi buatan ini sesuai yang telah dilaporkan oleh Tabbu, (2000). Bakteri dapat diisolasi kembali dari sampel darah jantung dan hati yang menunjukan lesi perihepatitis yang membuktikan bahwa penyakit yang muncul memang disebabkan oleh E.coli.DiagnosaInfeksi saluran pencernaan oleh mikroorganisme patogen dengan causa utama E Coli (Colibacillosis). Escherichia coli masuk ke dalam sirkulasi darah dan menginfeksi berbagai jaringan melalui lesi pada usus atau saluran pernafasan yang ditimbulkan oleh berbagai sebab. Gejala klinik yang timbul dapat berbentuk gangguan pencernaan dan kadang-kadang gangguan pernafasan. Gejala awal biasanya ditandai oleh penurunan nafsu makan, lalu diikuti oleh kelesuan dan bulu berdiri. Ayam yang sakit akan menunjukkan peningkatan frekuensi nafas dan kadang-kadang bernafas dengan mulut disertai ngorok (Tabbu, 2000). Jenis bakteri E.coli patogen yang bersifat enterotoxigenic (ETEC) akan menyebabkan terbentuknya akumulasi cairan diusus sehinga ayam akan mengalami diare (usus mengalami peradangan/enteritis). Enteritis ini akibat infeksi E.coli primer maupun sekunder. Infeksi sekunder terjadi akibat bakteri e.coli meninfeksi usus yang telah rusak akibat penyakit-penyakit yang lain. misalnya kosidiosis atau helminthiasis. Pada keadaan ini E.coli akan memperberat dari penyakit primernya.Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri E.coli akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada sistem pernapasan dan sistem gastrointestinal (Sauvani, 2008).KesimpulanHasil pemeriksaan patologi anatomi yang ditemukan pada ayam yang terinfeksi tersebut dapat disimpulkan bahwa ayam mengalami Colibacillosis (colisepticaemia). Ditandai dengan adannya lesi pada saluran pernafasan dan saluran pencernaannya, seperti peritonitis, perihepatitis, perikarditis (penebalan dan kekeruhan perikardium) dan airsakulitis. Lesi yang timbul pada organ pernafasan dan pencernaan tersebut disebabkan oleh invasi primer toksin E.coli.

DAFTAR PUSTAKAKhoo L.L., Hasnah Y., Saiful N., Maswati M.A. and Ramlan M(2010). The Prevvalence Of Pathogenic Escherichia coli (APEC) in Peninsular Malaysia.Malaysian.J. Vet. Res. (2010). 1: 27 31.Michael H. W., Agnesia Endang T.W(2008). Studi Patogenisitas Eschericia Coli Isolat Unggas pada Ayam Pedaging Umur 15 Hari. J. Vet.9(2) : 87 93.N.S. Tonu, M. A. Sufian, S. Sarker, M.M. Kamal, M.H. Rahman and M.M. Hossain(2011). Pathological Study On Colibacillosis In Chickens And Detection Of Escherichia Coli By PCR. Bangl. J. Vet. Med. (2011). 9(1): 17 25.Rangga Tabbu, Prof. drh. Charles. 2004. Penyakit Ayam dan Penanggulangan : Volume 1. Kanisius : Yogyakarta Tarmudji(2003). Kolibasilosis Pada Ayam: Etiologi, Patologi Dan Pengendaliannya. Wartazoa(2003).13(2)..