ayah aku merindukanmu (fiksi)

1
Ayah aku merindukanmu. Malam ini aku teringat banyak hal yang pernah kita lewati bersama. Ayah, aku sangat menyayangimu, mengapa engkau begitu cepat meninggalkan ku. Taukah ayah? Setiap langkah ku, setiap jalan yang ku lalui, setiap keputusan yang kupilih. Tujuannya selalu untkuk membuat ayah bahagia. Dulu, waktu aku masih berumur 3 tahun, ayah tak pernah membiarkanku menangis. Jika menangis, ayah selalu berusaha membuatku terhibur, menangkapkan belalang supaya aku punya teman dikala ayah dan ibu sedang menyangkul di sawah. Bila marah, ayah adalah orang pertama yang selalu menenangkan si bungsu ini. jikalau sedih dan menangis, ayah pula yang paling pandai menenangkan hati. Aku merindukan wajahmu yang damai itu, senyum yang selalu terpampang walau terus menahan sakitnya penyakit itu. sambal kentang dan ikan teri yang selalu kebanyakan minyak dan kurang matang, nasi putih matang yang selalu kenayakan air, sayuran rebus daun ubi campur rimbang plus cabe yang selalu menggugah selera siapapun yang menyantapnya. Kini itu semua menjadi kenangan indah di lidah yang tak pernah kurasakan lagi. Kangen tidur di ruang tamu lagi, esok pagi bangun sudah di tempat tidur. Kangen pura – pura ketiduran di ruang tamu karena tak berani tidur sendirian di kamar, diangkat ke kamar tapi balik lagi ke ruang tamu karena belum ketiduran. Tidur di tengah pelukan kalian dan bangunnya udah sendirian, kemudian menangis “umaaaaa :’( ”.

Upload: asmar-wiranto

Post on 04-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tulisan tentang kerinduan anak kepada sang ayah

TRANSCRIPT

Page 1: Ayah Aku Merindukanmu (fiksi)

Ayah aku merindukanmu. Malam ini aku teringat banyak hal yang pernah kita lewati bersama. Ayah, aku sangat menyayangimu, mengapa engkau begitu cepat meninggalkan ku. Taukah ayah? Setiap langkah ku, setiap jalan yang ku lalui, setiap keputusan yang kupilih. Tujuannya selalu untkuk membuat ayah bahagia.

Dulu, waktu aku masih berumur 3 tahun, ayah tak pernah membiarkanku menangis. Jika menangis, ayah selalu berusaha membuatku terhibur, menangkapkan belalang supaya aku punya teman dikala ayah dan ibu sedang menyangkul di sawah. Bila marah, ayah adalah orang pertama yang selalu menenangkan si bungsu ini. jikalau sedih dan menangis, ayah pula yang paling pandai menenangkan hati.

Aku merindukan wajahmu yang damai itu, senyum yang selalu terpampang walau terus menahan sakitnya penyakit itu. sambal kentang dan ikan teri yang selalu kebanyakan minyak dan kurang matang, nasi putih matang yang selalu kenayakan air, sayuran rebus daun ubi campur rimbang plus cabe yang selalu menggugah selera siapapun yang menyantapnya. Kini itu semua menjadi kenangan indah di lidah yang tak pernah kurasakan lagi.

Kangen tidur di ruang tamu lagi, esok pagi bangun sudah di tempat tidur. Kangen pura – pura ketiduran di ruang tamu karena tak berani tidur sendirian di kamar, diangkat ke kamar tapi balik lagi ke ruang tamu karena belum ketiduran. Tidur di tengah pelukan kalian dan bangunnya udah sendirian, kemudian menangis “umaaaaa :’( ”.