b. kegiatan belajar - pancabudi.sch.idpancabudi.sch.id/wp-content/uploads/2018/02/...bagian-bagian...
TRANSCRIPT
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Menentukan Persyaratan Kerja
a. Tujuan Kegiatan Pem belajaran
Peserta diklat dapat
(1) Memahami gambar kerja;
(2) Memahami instruksi kerja;
(3) Memahami peralatan keselamatan kerja;
(4) Mengidentifikasi tanda-tanda keselamatan kerja;
(5) Memahami material yang akan digunakan;
(6) Membuat rencana langkah kerja;
(7) Menentukan mesin-mesin yang akan digunakan.
b. Uraian Materi
1) Memahami Gambar Kerja
Gambar kerja adalah “bahasa teknik” dalam bentuk lambang-lambang
yang dipergunakan untuk memberikan informasi mengenai bentuk,
ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda Gambar yang
dipergunakan sebagai informasi tersebut, dalam bidang teknik mesin
dibuat dengan mengikuti standar dan ketentuan yang ada, seperti
standar ISO.
Pada umumnya gambar kerja yang ditunjukkan pada lembar
pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa gambar persepktif atau gambar
proyeksi. gambar perspektif merupakan gambar yang menunjukkan
suatu benda dengan 3 (tiga) dimensi, sedangkan gambar proyeksi
merupakan gambar yang menunjukkan satu sisi pandang dari benda
yang akan dikerjakan, gambar proyeksi ini lebih sering ditampilkan
mengingat lebih tepat menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian
benda .
Beberapa hal dasar dalam gambar kerja yang harus dipahami antara
lain seperti berikut.
a) Garis-Garis Gambar
Tabel 2.2. Garis-garis gambar
No. Nama Garis Gambar Penggunaan
(1) tebal
kontinu
garis tepi
garis nyata
(2) tipis kontinu
garis berpotongan garis ukur
garis proyeksi garis penunjukkan
garis arsir garis ulir garis sumbu pendek
(3) tipis kontinu
bebas garis batas dari
potongan benda
(4) garis strip tebal
garis nyata terhalang
garis tepi terhalang
(5) garis strip tipis
garis nyata terhalang
garis tepi terhalang
(6) garis strip titik tipis
garis sumbu garis simetri garis lintasa
(7) garis strip
titik tipis yang ujung
dan sudutnya tebal
garis (bidang)
potong
(8) garis strip titik tebal
penunjukkan permukaan yang harus mendapat
penanganan khusus
(9) garis strip titik ganda
tipis
bagian yang berdampingan
Batas kedudukan benda bergerak Garis sitem (pada
baja profil) Bentuk awal
(sebelum dibentuk)
Bagian benda yang berada di depan bidang potong
b) Gambar Perspektif dan Proyeksi
Gambar 2.1. Gambar Perspektif
(a) perspektif isometrik, (b) perspektif denetrik dan
(c) perspektif kovalir
Gambar 2. 2 Proyeksi Amerika
a b c
Gambar 2.3 Proyeksi Eropa
c) Permberian Ukuran pada Gambar
(1) Penunjukkan Bagian Benda
Gambar 2.4 a Penunjukan Bagian Benda yang Nyata Terlihat
b Penunjukan Bagian Benda yang Diuraikan
(2) Penunjukkan Ukuran Besaran
Ukuran besaran benda terdiri dari ukuran panjang, lebar, tinggi
secara menyeluruh.
a b
Gambar 2.5 Penunjukan Ukuran Besaran
(3) Tanda Anak Panah
Gambar 2.6 Tanda Anak Panah
`1
(4) Penunjukkan Ukuran Radius
Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu benda,
mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut.
Gambar 2.7 Penunjukan Ukuran Radius
(5) Penunjukkan Ukuran Ulir
Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode ukuran
M un
tuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth.
Gambar 2.8 Penunjukan Ukuran Ulir
(6) Penunjukkan Ukuran Sejajar
Ukuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain selalu di
ukur dari bidang patokan.
Gambar 2.9 Penunjukan Ukuran Sejajar
(7) Penunjukkan Ukuran Gabungan
Gambar 2.10 Penunjukan Ukuran Gabungan
(8) Penunjukkan ukuran ber step
Gambar 2.11 Penunjukan Ukuran ber Step
(9) Penunjukkan Ukuran Sistem Koordinat
Gambar 2.12 Penunjukan Ukuran Koordinat
(10) Chamfer
Untuk chamfer yang ukurannya melebihi 1 x 45o pada umumnya
dicantumkan pada gambar benda .
Gambar 2.13 Chamfer
(11) Penunjukkan Ketirusan
Bidang tirus ditunjukkan dengan lambang .
Gambar 2.14 Penunjukan Ketirusan
(12) Penunjukkan Pendakian
Bidang mendaki ditunjukkan dengan lambang .
Gambar 2.15 Penunjukkan Pendakian
d) Toleransi
Bagian-bagian benda yang satu dengan yang lainnya harus
dapat dipasang-pasang menjadi suatu susunan benda jadi yang
lengkap. Ukuran masing-masing benda tersebut mempunyai ukuran
toleransi, yaitu batas ukuran yang menyimpang dari ukuran
nominal yang dipersyaratkan.
Beberapa pengertian mengenai ukuran toleransi ini adalah sperti
berikut.
Ukuran nominal (N) adalah ukuran tertulis pada gambar yang
dibaca tanpa toleransi.
Toleransi (T) adalah batasan penyimpangan ukuran dari ukuran
nominal. Penyimpangan tersebut dapat membesar atau mengecil dari
ukuran nominal.
Penyimpangan mengecil (L) adalah batasan ukuran terkecil yang
diperbolehkan dari ukuran nominal.
Penyimpangan membesar (U) adalah batasan ukuran terbesar
yang diperbolehkan dari ukuran nominal.
Garis penunjukkan dasar adalah garis nol yang dinyat akan
dengan ukuran nominal ± 0,000.
ukuran sesungguhnya adalah ukuran yang diperoleh dari hasil
pengukuran setelah benda kerja selesai dikerjakan.
Gambar 2 .16 Contoh Penunjukkan Ukuran Toleransi
Angka 60 ± 0,05 menunjukkan bahwa ukuran nominalnya adalah 60,
ukuran penyimpangan terbesar yang diijinkan adalah 60,05 dan
ukuran penyimpangan terkecil yang diijinkan adalah 59,95.
e) Tanda Pengerjaan
TABEL 2.3 SIMBOL-SIMBOL TANPA PERINTAH TAMBAHAN
Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk pengerjaan.
Permukaannya harus dikerjakan, simbol pokok ditambah garis mendatar.
Permukaannya tidak boleh dikerjakan
sedikitpun.
TABEL 2.4 SIMBOL-SIMBOL DENGAN PERINTAH TAMBAHAN
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai setelah
dikerjakan adalah N6.
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum.
mendapat pengerjaan lebih lanut adalah N6.
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa
dikerjakan sedikitpun.
TABEL 2.5 SIMBOL-SIMBOL DENGAN TAMBAHAN PERINTAH
PENGERJAAN
Digerinda
Perintah harus dikerjakan dengan cara
digerinda.
0,3
Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3
untuk pengerjaan berikutnya.
Arah alur/serat permukaan bekas pengerjaan
dengan mesin : ┴ ; X ; M ; C ; R.
TABEL 2.6 PENEMPATAN PERINTAH, KEKASARAN DAN SIMBOL
PADA TANDA PENGERJAAN
a
b
c d
a = harga kekasaran
b = cara/proses pengerjaan
c = ukuran yang dilebihkan
d = arah alur/ serat bekas pengerjaan
2) Memahami Instruksi Kerja
Pekerjaan yang akan dilakukan akan terkait dengan apa yang
akan dibuat, kapan waktu pengerjaan, bagaimana, dan siapa yang
akan mengerjakannya . Orang yang akan mengerjakan sesuatu perlu
memahami beberapa instruksi kerja yang menyangkut hal-hal berikut.
a) Apa yang akan dibuat juga apa tujuan dan fungsinya.
b) Berapa jumlahnya.
c) Berapa lama barang tersebut harus selesai dikerjakan.
d) Peralatan apa saja yang harus disiapkan untuk mengerjakannya.
e) Bagaimana urutan serta langkah- langkah pekerjaannya.
f) Dan informasi lainnya yang perlu diketahui pekerja.
g) Instruksi kerja ini akan lebih lengkap apabila dikonsultasikan atau
ditanyakan kepada staf atau atasan pekerja.