ba puerperium (nifas)
TRANSCRIPT
![Page 1: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/1.jpg)
PUERPERIUM (NIFAS)
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFK-UNEJ / RSUD DR SOEBANDI - JEMBER
![Page 2: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/2.jpg)
BATASAN
• Adalah masa enam minggu pertama setelah persalinan/post partum
• Pada saat ini, kondisi ibu hamil secara anatomi dan fisiologi kembali kepada keadaan seperti wanita tidak hamil (termasuk aksis hipofisis-ovarium pada wanita yang tidak menyusui)
![Page 3: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/3.jpg)
BATASAN (2):
• Masa nifas NORMAL jika:– Involusi uterus normal,– Pengeluaran lokhia normal,– Pengeluaran ASI normal,– Perubahan sistem tubuh (termasuk keadaan
psikologis) normal.
![Page 4: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/4.jpg)
PADA KEHAMILAN:
• Pada kehamilan banyak organ yang mengalami perubahan, bahkan seluruh tubuh mengalami perubahan
• Bahkan jika wanita tersebut tidak hamil, perbahan-perubahan itu mungkin dianggap tidak normal
![Page 5: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/5.jpg)
perubahan pada wanita hamil:
• Sistema Kardiovaskuler• Sistema Respiratorius• Sistema Gastrointestinal• Sistema Genitourinarius• Sistema Kulit• Metabolisme tubuh
![Page 6: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/6.jpg)
SISTEMA KARDIOVASKULER
Pengaruh progesteron terjadi:– Decrease venous return– Decrease end diastolic pressure (increase venous
pooling)– Decrease total peripheral resistence (arterial
vasodilatation) DECREASE BLOOD PRESSURE
![Page 7: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/7.jpg)
SISTEMA KARDIOVASKULER (2)
Pengaruh estrogen terjadi:– Meningkatkan hipertensi melalui sistem
Reninangiotensin aldosteron– Meningkatkan retensi cairan dan elektrolit– Meningkatkan blood volume INCREASE IN PRELOAD
![Page 8: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/8.jpg)
SISTEMA RESPIRATORIUS
Pada kehamilan terjadi:– Diafragma terdesak ke atas kadang mengeluh
sesak nafas– Kebutuhan oksigen meningkat 15 - 20%
bernafas lebih dalam dan bagian bawah rongga thoraks menjadi lebih melebar
![Page 9: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/9.jpg)
SISTEMA DIGESTIVUS
Pada kehamilan terjadi:– Penurunan tonus otot traktus digestivus
motilitas berkurang– Terjadi mual – muntah, jika berat menjadi
hiperemesis gravidarum– Terjadi hipersalivasi
![Page 10: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/10.jpg)
SISTEMA URINARIUS
Pada kehamilan terjadi:– Frekuensi BAK meningkat (pada awal dan
akhir kehamilan)– Hidroureter (kanan lebih dominan) akibat
dekstroposisi uterus– Terjadi poliuria, karena peningkatan sirkulasi ke
ginjal
![Page 11: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/11.jpg)
SISTEMA KULIT
Pada kehamilan terjadi:– Timbul kloasma gravidarum– Hiperpigmentasi areola mammae– Timbul linea grisea– Timbul striae livide (kadang), pada multigravida
kadang terdapat juga striae albicantes
![Page 12: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/12.jpg)
SISTEMA KULIT (2)
Pada kehamilan mungkin terjadi:– Moluskum fibrosum gravidarum– Gingivitis (self limited)– Keringat lebih banyak– Telogen effluvium (post partum)– Kecenderungan terjadi vaginitis (akibat
perubahan pH vagina)
![Page 13: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/13.jpg)
METABOLISME TUBUH:
Pada kehamilan terjadi:– Peningkatan BMR 15 – 20%– Peningkatan kebutuhan oksigen, sekitar 15%– Positive nitrogen balance– Peningkatan kebutuhan energi sampai sekitar 45
kcal/kg/hari merupakan kondisi ANABOLIK
![Page 14: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/14.jpg)
PADA MASA NIFAS:
• Pada masa NIFAS, hampir semua perubahan yang terjadi akibat kehamilan berangsur-angsur kembali menjadi keadaan sebelum hamil
![Page 15: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/15.jpg)
KARDIOVASKULER (1)
• Total volume darah menurun dari sekitar 5-6 liter (antepartum) menjadi sekitar 4 liter (tidak hamil) dalam tiga minggu setelah partus.
• Pada post partum terjadi auto transfusi segera setelah lahir sekitar 500 -750 cc darah.
![Page 16: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/16.jpg)
KARDIOVASKULER (2)
• Sel darah merah, yang meningkat 30% selama kehamilan, setelah persalinan berkurang sekitar 14%.
• Terdapat leukositosis yang menyolok selama persalinan sampai awal nifas. Pada pertengahan nifas dapat sampai 25.000/mL, dengan peningkatan prosentase granulositosis.
![Page 17: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/17.jpg)
RENAL
• Anatomi: terjadi dilatasi ureter yang membaik dalam beberapa hari, kadang sampai 6 minggu. Sekitar 11% terjadi persisten dilatasi ureter. Kadang-kadang didapatkan residual postvoid persistent karena sistokel.
![Page 18: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/18.jpg)
RENAL (2)
• Fungsional: Ginjal menjadi normal dalam 6 minggu, rata-rata bervariasi. Hati-hati untuk pemberian obat-obatan yang diekskresikan melalui ginjal pada masa nifas.
• Antara hari kedua dan kelima sering terjadi diuresis, sebagai proses fisiologis akibat peningkatan cairan ekstra seluler pada masa kehamilan.
![Page 19: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/19.jpg)
REPRODUKSI
• Segera setelah plasenta lahir, fundus uteri berada sedikit di bawah umbilikus.
• Setelah 2 hari uterus mulai menyusut, dan setelah 2 minggu, telah turun ke dalam rongga panggul.
• Uterus menjadi seperti sebelum hamil kurang lebih dalam 4 minggu.
![Page 20: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/20.jpg)
REPRODUKSI (2)
• Uterus berubah dari organ dengan berat sekitar 1000 gr (setelah partus) menjadi organ dengan berat sekitar 100 gr (bahkan kadang sekitar 60 gr).
• Pengecilan oleh karena autolisis protein intraseluler, ukuran sel menjadi lebih kecil, bukan jumlah sel yang berkurang.
![Page 21: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/21.jpg)
REPRODUKSI (3)
• Dalam 2-3 hari post partum, sisa desidua berdeferensiasi menjadi dua lapisan:– Str. Superfisialis: mengelupas (lokhia).– Str. Basalis: membentuk endometrium baru.
• Sehingga endometrium baru/normal sudah terbentuk dalam 16-18 hari post partum.
![Page 22: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/22.jpg)
REPRODUKSI (4)
• Pada awal nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan keluarnya ‘discharge’ vagina dalam jumlah yang bervariasi, yang disebut lokhia.
• Secara mikroskopik, lokhia terdiri dari: eritrosit, serpihan desidua, sel-sel epitel, dan bakteri.
• Lokhia tidak dipengaruhi oleh usia ibu, paritas, berat badan bayi dan menyusui.
![Page 23: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/23.jpg)
REPRODUKSI (5)
• Lokhia, secara klasik terdiri tiga fase:– Lokhia rubra (2-3 hari pertama).– Lokhia serosa (hari ke 4-10 post partum).– Lokhia alba (setelah 10 hari).
• Pada wanita multipara, terutama 48-72 jam pertama, dirasakan “after pain”, dicetuskan oleh menyusui.
![Page 24: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/24.jpg)
AKSIS HIPOFISE-OVARIUM (1)
• Kadar plasma hormon plasenta menurun cepat setelah persalinan. HPL tak terde-teksi setelah hari pertama persalinan. HCG tidak terdeteksi setelah 11-16 hari pada persalinan normal.
• Apabila menyusui 1-3 kali sehari, kadar serum prolaktin menjadi kadar normal basal dalam 6 bulan.
![Page 25: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/25.jpg)
AKSIS HIPOFISE-OVARIUM (2)
• Periode amenorea post partum sangat bervariasi, apalagi apabila menyusui. Pada wanita tak menyusui, menstruasi sekitar hari 55-60 (kisaran 20-120 hari) dan lebih 75% an-ovulatori
• Pada yang menyusui eksklusif, ovulasi biasanya mundur sampai lebih dari 84 hari post partum.
![Page 26: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/26.jpg)
PENURUNAN BERAT BADAN
• Sebagian besar mencapai berat sebelum hamil sekitar 6 bulan setelah persalinan, namun masih memiliki kelebihan BB rata-rata sekitar 1,4 kg (3 lbs).
• Yang mempengaruhi penurunan BB: peningkatan BB selama kehamilan, primipara, segera kembali kerja di luar rumah, dan merokok.
![Page 27: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/27.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
• Biasanya pasien sudah baik dengan perawatan 2-4 hari di rumah sakit, hanya 1% partus vaginal dan 9% dengan SC yang memerlukan perawatan lebih lama.
• Pasien dapat dipulangkan lebih awal, dalam 24 jam, pada ibu tertentu dg partus pervaginam dan bayi yang tidak ada komplikasi dalam persalinannya.
![Page 28: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/28.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIVITAS – ISTIRAHAT:• Diperlukan istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan.• Mobilisasi lebih awal bermanfaat bagi pasien:
memberi perasaan sehat, mempercepat involusi uterus, mening-katkan drainase uterus, menurunkan insidensi tromboflebitis post partum.
![Page 29: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/29.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIVITAS – ISTIRAHAT (2):• Jika persalinan tanpa komplikasi, pasien boleh
segera turun dari tempat tidur jika mampu.• Mobilisasi awal tidak berarti kembali ke aktifitas
normal atau bekerja.• Biasanya ibu bersalin mengeluh lesu dan lemah.
![Page 30: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/30.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIVITAS – ISTIRAHAT (3):• Istirahat tetap bermanfaat / penting bagi
penderita, diperlukan waktu istirahat beberapa jam setiap harinya.
• Pada persalinan tanpa komplikasi: naik tangga, mengangkat beban, naik / mengendarai mobil, aktifitas fisik ringan masih aman.
![Page 31: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/31.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIVITAS – ISTIRAHAT (4):• Aktifitas fisik post partum tidak membahayakan
laktasi dan peningkatan berat neonatus. • Atifitas fisik bermanfaat mengurangi tingkat
kecemasan dan menurunkan kejadian depresi post partum
![Page 32: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/32.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIFITAS SEKSUAL:• Aman melakukan hubungan seksual, jika perineum
sembuh dan perdarahan sudah berkurang dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri.Kapan saja jika ibu siap, setelah darah merah tidak ada dan ibu merasa nyaman.
![Page 33: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/33.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIFITAS SEKSUAL (2):• Meskipun dimulainya hubungan seksual rata-rata
setelah 6 minggu, dan respon seksual normal kembali saat 12 minggu, keinginan dan aktifitas seksual sangat bervariasi di antara wanita.
• Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan seksual setelah waktu tertentu, misalnya 40 hari, dsb.
![Page 34: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/34.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIFITAS SEKSUAL (3):• Variasi kembalinya dorongan seksual dipengaruhi
oleh berbagai hal, antara lain: sisi dan kondisi penyembuhan luka perineum / vagina, kembalinya libido, adanya atrofi vagina akibat menyusui.
• Hubungan seksual, dapat dimulai dalam 3 minggu post partum, jika diinginkan.
![Page 35: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/35.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
AKTIFITAS SEKSUAL (4):• Harus diinformasikan bahwa sekitar 50% kasus,
yang melakukan hubungan seksual dalam 6 minggu, mengeluhkan ‘dyspareunia’.
• Dyspareunia juga dirasakan oleh penderita yang melahirkan dengan SC dan wanita yang memakai OCs yang tidak menyusui
![Page 36: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/36.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
DIET:• Diet seperti biasanya diijinkan jika nafsu makan
penderita normal kembali, dan tidak dalam pengaruh pemakaian obat analgesiks/ anestetik.
• Dianjurkan: protein, produk susu, buah-buahan, sayur-sayuran, dan dianjurkan banyak minum.
![Page 37: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/37.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
DIET (2):• Anjurkan ibu untuk minum sedikitnya 3 liter air
setiap harinya, melanjutkan minum zat besi sampai 40 hari post partum, dan minum vitamin A (200.000 unit) agar dapat memberikan vitamin A melalui ASI kepada bayinya.
![Page 38: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/38.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
DIET (3):• Diet ibu menyusui jarang melebihi 2600-2800 kcal/
hari. Biasanya memerlukan tambahan 500 kalori setiap hari.
• Pemberian makanan lebih awal relatif aman, dan merangsang fungsi usus dan diet normal.
![Page 39: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/39.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
DIET (4):• Pada penderita pasca bedah caesar, tidak ada
kejadian yang mendukung terganggunya keamanan dan kenyamanan oleh karena dimulainya memberikan makanan padat secara awal dan membiarkan penderita memutuskan kapan hendak makan setelah operasi.
![Page 40: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/40.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR KECIL:• Pasien biasanya dapat BAK sendiri atau dilakukan
kateterisasi. Partus lama atau partus yang sulit atau dengan tindakan forceps, dapat melukai dasar kandung kemih dan menyebabkan gangguan berkemih.
![Page 41: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/41.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR KECIL (2):• Pada beberapa kasus, overdistensi uterus berkaitan
dengan rasa nyeri atau pemakaian anestesia spinal.• Gangguan berkemih juga dapat disebabkan karena
odema periuretra, regional anestesia, nyeri perineum akibat episiotomi/laserasi.
![Page 42: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/42.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR KECIL (3):• Jika pasien tetap tidak dapat berkemih, atau
mengosongkan kandung kemihnya secara sempurna, dapat dilakukan katetrisasi berkala setiap 6 jam setelah melahirkan.
![Page 43: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/43.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR KECIL (4):• Jika pasien tetap tidak dapat berkemih, dapat
dilakukan fisioterapi. Atau jika memerlukan lebih dari 2 kali kateterisasi / hari, dapat dipertimbangkan untuk pemasangan DC selama 1-2 hari (meskipun akan meningkatkan risiko infeksi)
![Page 44: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/44.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR BESAR:• Pada ibu hamil, motilitas gastrointestinal menurun
setelah persalinan. Konstipasi pada masa nifas biasanya terjadi karena adanya ileus yang ringan post partum, sakit pada perineum, kehilangan cairan dalam persalinan.
![Page 45: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/45.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR BESAR (2):• Jika setelah 3 hari post partum penderita tetap
tidak dapat buang air besar, dapat dilakukan klisma.
• Dengan melakukan mobilisasi dini, dan pemberian makanan secara dini, kejadian konstipasi jauh berkurang setelah persalinan.
![Page 46: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/46.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
BUANG AIR BESAR (2):• Keluhan hemoroid sering dijumpai, biasanya
membaik dengan pengobatan konservatif, dengan memberikan kompres, supositoria kortikosteroid, spray anestesia lokal, dan sitz baths.
• Jarang hemoroid pada masa nifas memerlukan intervensi pembedahan.
![Page 47: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/47.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
PERAWATAN PERINEUM:• Setelah persalinan, jika tidak terdapat luka
episiotomi atau laserasi, cukup bersihkan perineum setelah BAK/BAB.
• Jika ada laserasi atau episiotomi, inspeksi luka setiap hari selama di rawat di rumah sakit: adakah hematoma, jahitan lepas, atau infeksi.
![Page 48: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/48.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
PERAWATAN PERINEUM (2):• Pemberian kompres dingin pada perineum
mengurangi bengkak akibat trauma dan ketidaknyamanan.
• Perineum harus dibersihkan dengan sabun, minimal 1-2 kali perhari dan setelah BAK/BAB.
![Page 49: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/49.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
PERAWATAN PERINEUM (3):• Anjurkan ibu untuk selalu mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air, sebelum dan setelah membersihkan daerah kelaminnya.
• Bila perineum tetap bersih, perineum sembuh lebih cepat.
![Page 50: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/50.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
PERAWATAN PAYUDARA:• Menjaga payudara tetap bersih dan kering,
terutama puting susu.• Menggunakan BH yang menyokong payudara.• Apabila putting susu lecet sangat berat, istirahatkan
selama 24 jam, ASI tetap dikeluarkan, berikan minum dg sendok.
![Page 51: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/51.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
PERAWATAN PAYUDARA (2):• Jika payudara bengkak akibat pembendungan ASI,
lakukan hal berikut:– Kompres payudara dengan kain basah dan
hangat selama 5 menit.– Urut payudara dari arah pangkal menuju puting
susu.
![Page 52: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/52.jpg)
PENGELOLAAN MASA NIFAS
PERAWATAN PAYUDARA (3):– Keluarkan ASI dari bagian depan payudara
sehingga puting susu menjadi lebih lunak.– Susukan bayi setiap 2-3 jam, jika tidak dapat
mengisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan tangan.
– Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
![Page 53: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/53.jpg)
PULANG DARI RUMAH SAKIT
• Pada masa lampau: secara tradisional, penderita pulang pada hari ketiga post partum, untuk persalinan pervaginam
• Saat ini: dengan berbagai alasan, dapat dipulangkan dalam 24 jam post partum, jika persalinan pervaginam tanpa ada komplikasi
![Page 54: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/54.jpg)
PULANG DARI RUMAH SAKIT
• Sebagai pegangan, jika hal-hal tersebut berikut BAIK / NORMAL:– Keadaan Umum– Tensi, Nadi, Respirasi, Temperatur– Air Susu Ibu (ASI)– Tinggi Fundus Uteri (TFU)– Pengeluaran Per Vaginam (PPV)– BAK dan BAB
![Page 55: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/55.jpg)
FOLLOW UP KE RUMAH SAKIT
• Secara tradisional, di Indonesia, penderita biasanya kontrol kembali setelah 40 hari post partum, karena masih adanya kepercayaan boleh keluar rumah setelah 40 hari, BAHKAN dianjurkan untuk keluar rumah
![Page 56: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/56.jpg)
FOLLOW UP KE RUMAH SAKIT
• Pada waktu follow up, periksa:– Keadaan umum– Payudara dan putingnya– Ada tidaknya hernia pada abdomen– Involusi uterus – keadaan serviks– Keadaan perineum– Keadaan kandung kencing – rektum– Ada tidaknya infeksi
![Page 57: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/57.jpg)
FOLLOW UP KE RUMAH SAKIT
• Hal-hal lain yang mungkin perlu diperhatikan adalah:– Bagaimana ibu merawat bayinya (terutama jika
anak pertama)– Keberhasilan menyusui– Permasalahan dengan coitus– Pemilihan metode kontrasepsi
![Page 58: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/58.jpg)
KEBIASAAN YANG TAK BERMANFAAT
• Menghindari makanan berprotein seperti ikan atau telur, karena ibi menyusui perlu tambahan 500 kalori / hari.
• Penggunaan bebat perut segera pada masa nifas (2-4 jam pertama), oleh karena mempersulit petugas untuk memastikan uterus berkontraksi baik
![Page 59: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/59.jpg)
KEBIASAAN YANG TAK BERMANFAAT
• Menggunakan kantong es atau pasir untuk menjaga uterus berkontraksi, karena merupakan perawatan yang tidak efektif untuk atonia uteri.
• Memisahkan bayi dari ibunya untuk masa yang lama pada 1 pertama setelah kelahiran (masa kritis untuk ikatan batin dan memulai menyusui).
![Page 60: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/60.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
KOMPLIKASI YANG SERING:• Perdarahan post partum lambat.• Hematoma / dehiscence episiotomi.• Mastitis.• Trombosis vena dalam.• Infeksi saluran kemih.• Infeksi nifas.
![Page 61: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/61.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
HPP LAMBAT / SEKUNDER:• Jika terjadi HPP lambat, pertimbangkan
kemungkinan dari: – retensio sisa plasenta yang terinfeksi, – endomiometritis, – involusi abnormal (sub involusi) bekas insersi
plasenta, – kelainan koagulasi.
![Page 62: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/62.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
HPP LAMBAT / SEKUNDER (2):• Lakukan pemeriksaan darah lengkap, kultur, faktor
pembekuan, USG.• Pengelolaan tergantung diagnosis yang dibuat.
Pengelolaan awal dianjurkan untuk mengendalikan perdarahan dengan menggunakan obat-obatan (Adrinopoulos dan Mendenhall, 1983).
![Page 63: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/63.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
HEMATOMA EPISIOTOMI:• Disebabkan oleh hemostasis yang tidak adekuat
sewaktu repair episiotomi / laserasi perineum.• Hematoma dapat terinfeksi; semakin bertambah
besar lakukan eksplorasi ulang.
![Page 64: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/64.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
DEHISCENCE EPISIOTOMI:• Pada superfisial dehiscence biasanya karena infeksi
atau trauma misalnya: coitus terlalu awal• Dapat dilakukan penjahitan kembali, setelah
jaringan granulasi sembuh, atau ditunggu sembuh sendiri. Lebih dipilih mejahit kembali setelah jaringan granulasi baik.
![Page 65: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/65.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
DEHISCENCE EPISIOTOMI (2):• Pada dehiscence yang dalam, lebih sering
disebabkan oleh infeksi atau adanya hematoma yang cukup besar
• Belum ada konsensus mengenai pengelolaan jahitan episiotomi yang terbuka, paling sering ditunggu setelah jaringan granulasi baik jahit kembali
![Page 66: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/66.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI EPISIOTOMI:• Kejadiannya sekitar 0,05 – 3,0%• Shy dan Eschenbach membagi dalam:– Simple infection– Superficial fascial infection– Superficial fascial necrosis– Myonecrosis
![Page 67: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/67.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
MASTITIS:• Komplikasi yang sering timbul setalah pasien
pulang.• Pasien datang dengan keluhan demam, badan
hangat, nyeri pada payudara, dan gejala sistemik lain.
• Pengelolaan antibiotika, drainase ASI dengan pompa atau breast care, atau dilakukan insisi jika terjadi abses.
![Page 68: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/68.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
TROMBOSIS VENA DALAM:• Terjadi peningkatan risiko terjadinya oleh karena
stasis pembuluh vena dalam kehamilan dan kondisi hiperkoagulasi karena efek hormon estrogen terhadap hepar
![Page 69: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/69.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
TROMBOSIS VENA DALAM (2):• Melakukan mobilisasi awal dan menunda
pemberian OCs sampai 2 minggu atau lebih setelah post partum, mengurangi risiko komplikasi ini.
• Pada pasien post partum, pemeriksaan ekstrimitas bawah penting dilakukan
![Page 70: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/70.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI SALURAN KEMIH:• Infeksi saluran kemih lebih sering pada post
partum, akibat: hipotonia kandung kemih, VT terlalu sering, kateterisasi yang sering, kontaminasi kuman dari perineum.
• Pilihan antibiotika: nitrofurantoin, sulfonamid, kotrimoxazol, sefalosporin.
![Page 71: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/71.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI NIFAS:• Adalah infeksi pada atau melalui traktus genitalis
pasca persalinan; biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta.
• Demam dalam nifas, sebagian besar disebabkan oleh infeksi nifas, maka demam merupakan gejala penting penyakit ini.
![Page 72: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/72.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI NIFAS (2):• Kejadiannya relatif berkurang, karena pemakaian
antibiotika, pembatasan lamanya persalinan, tindakan aseptik, transfusi darah, kesehatan umum lebih baik.
• Mikroba penyebab tersering: streptoko- kus, E koli, stafilokokus.
![Page 73: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/73.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI NIFAS (3):• Faktor predisposisi:– Kurang gizi / malnutrisi.– Anemia.– Higiene yang buruk.– Kelelahan.– Proses persalinan yang bermasalah.
![Page 74: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/74.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI NIFAS (4):• Jika timbul febris pasca persalinan:– Metritis / endo(mio)metritis.– Abses pelvik / peritonitis.– Infeksi luka perineum / abdomen.– Mastitis / infeksi payudara.– Trombosis vena dalam, dsb.
![Page 75: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/75.jpg)
KOMPLIKASI MASA NIFAS
INFEKSI NIFAS (5):• Penanganan umum:– Antisipasi setiap faktor predisposisi.– Berikan pengobatan yang rasional (ingat 5-T)
dan efektif.– Penderita jangan dipulangkan jika masalah kritis
belum teratasi.– Jika pulang, beritahu kapan follow up.
![Page 76: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/76.jpg)
KONTRASEPSI POST PARTUM
DAPAT DIPAKAI METODE:• Metode barrier.• Intra Uterine Device (IUD).• Oral Contraceptive Pills.• Norplant.• Sterilisasi tuba.
![Page 77: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/77.jpg)
IMUNISASI POST PARTUM
• Jika belum mempunyai kekebalan terhadap rubela, berikan imunisasi MMR.
• Jika ibu Rh (-), janin Rh (+), berikan imunoglobulin RhoGAM.
• Jika ibu HBsAg positif, berikan imunisasi kepada bayinya sebelum pulang dari rumah sakit.
![Page 78: Ba Puerperium (Nifas)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081502/55cf987a550346d03397e2f0/html5/thumbnails/78.jpg)
a t a s - p e r h a t i a n n y a