bab 1, 2 audit

5
BAB I Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Pemakaian energi listrik pada bangunan sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital saat ini. Dengan demikian pemilihan peralatan listrik yang akan digunakan harus sudah dipikirkan sebelumnya baik dari segi teknis maupun ekonomis, sehingga dapat menghemat biaya pemakaian energi listrik. Dan untuk bangunan yang sudah dibangun tanpa ada perencanaan penggunaan energi dan belum tersentuh manajemen energi, perlu dilakukan upaya untuk mengkaji pemakaian energi di bangunan tersebut melalui audit energi. Pelaksanaan audit energi merupakan langkah awal untuk memulai suatu penghematan. Dengan dilaksanakannya audit energi akan diperoleh data-data mengenai kondisi peralatan yang ada pada gedung, biaya operasional kebutuhan energi, manajemen energi yang dipakai. Dari data-data ini dapat dianalisa dan diidentifikasi untuk mengetahui sejauh mana peluang penghematan energi akan dicapai dan nilai uang yang dapat dihemat. Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemakaian energi pada suatu bangunan. Energi yang dimaksudkan disini adalah energi listrik. Nilai intensitas konsumsi energi penting untuk dijadikan tolak ukur menghitung potensi penghematan energi yang mungkin diterapkan di tiap ruangan atau seluruh area bangunan. Dengan membandingkan 1

Upload: azharfadhilahkartadarma

Post on 23-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit

TRANSCRIPT

Page 1: bab 1, 2 audit

BAB I

Pendahuluan

1. 1. Latar Belakang

Pemakaian energi listrik pada bangunan sudah menjadi suatu kebutuhan yang

sangat vital saat ini. Dengan demikian pemilihan peralatan listrik yang akan digunakan

harus sudah dipikirkan sebelumnya baik dari segi teknis maupun ekonomis, sehingga

dapat menghemat biaya pemakaian energi listrik. Dan untuk bangunan yang sudah

dibangun tanpa ada perencanaan penggunaan energi dan belum tersentuh

manajemen energi, perlu dilakukan upaya untuk mengkaji pemakaian energi di

bangunan tersebut melalui audit energi.

Pelaksanaan audit energi merupakan langkah awal untuk memulai suatu

penghematan. Dengan dilaksanakannya audit energi akan diperoleh data-data

mengenai kondisi peralatan yang ada pada gedung, biaya operasional kebutuhan

energi, manajemen energi yang dipakai. Dari data-data ini dapat dianalisa dan

diidentifikasi untuk mengetahui sejauh mana peluang penghematan energi akan dicapai

dan nilai uang yang dapat dihemat.

Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan istilah yang digunakan untuk

mengetahui tingkat pemakaian energi pada suatu bangunan. Energi yang dimaksudkan

disini adalah energi listrik. Nilai intensitas konsumsi energi penting untuk dijadikan tolak

ukur menghitung potensi penghematan energi yang mungkin diterapkan di tiap ruangan

atau seluruh area bangunan. Dengan membandingkan intensitas konsumsi energi

bangunan dengan standar, bisa diketahui apakah sebuah ruangan atau keseluruhan

gedung sudah efisien atau tidak dalam menggunakan energi.

1. 2. Maksud Dan Tujuan.

Mengetahui profil dan kelayakan intensitas pencahayaan di setiap ruangan di

gedung A lantai 2.

1

Page 2: bab 1, 2 audit

1. 3. Ruang Lingkup Audit Energi

Pada pelaksanaan audit energi kali ini dilaksanakan khusus untuk menganalisa

kelayakan intensitas pencayahaan pada penggunaan lampu di ruang kelas dan lorong.

Pelaksanaan tersebut menghasilkan profil intensitas pencahayaan gedung, selanjutnya

melakukan analisa terhadap data yang diperoleh dan membandingkannya dengan

standar.

1. 4. Metodologi Dan Teknis Pengerjaan Audit Energi

Intensitas pencahayaan:

Pengukuran dilakukan dengan menempatkan alat ukur (Lux-meter) di permukaan meja

dengan sembilan titik pengukuran di setiap ruangnya dan pengambilan data dilakukan

siang hari.

Alat ukur dan perlengkapan yang digunakan adalah:

a. Lux-meter 3 buah

b. Meteran 1 buah

c. Blanko tabulasi data 1 berkas

2

Page 3: bab 1, 2 audit

105 106 107 108

103

KORIDOR

102 101

109

113

110

GUDANG Toilet

Toilet

101

BAB II

Deskripsi Bangunan/Gedung

2. 1. Informasi Umum Bangunan

Gedung A merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh POLBAN yang

digunakan sebagai sarana perkuliahan. Gedung A sendiri terdiri dari tiga lantai dan

untul lantai 2 sendiri yang kami audit digunakan oleh mahasiswa dari Jurusan Teknik

Elektronika. Letak dari gedung A sendiri berada di depan gedung GKB dan di sambaing

gedung Jurusan Akuntansi, di gedung A sendiri banyak fasilitas penunjang perkuliahan

diantaranya yang sangat penting yaitu lampu sebagai sarana penerangan.

Untuk lantai dua ini sendiri diindikasikan masih ada ruang kelas yang sistem

penerangannya masih kurang baik. Sistem penerangan di lantai dua pada siang hari

agak berkurang disebabkan oleh cahaya yang masuk melalui jendela. Ruangan yang

berada pada lantai ini terdiri dari :

1. 11 Ruang kelas.

2. 2 Ruang Toilet.

3. 1 Ruang Gudang.

2. 2. Layout/Denah Bangunan

Gambar 1 Denah Lantai 2

3

Page 4: bab 1, 2 audit

2. 3. Sistem Pemeliharaan Peralatan Keenergian

Alat-alat yang mencakup keenergian di Gedung A adalah :

Lampu TL

Armature

SaklarDari hasil pengamatan di lapangan,terlihat bahwa pemeliharaan tidak

dilakukan secara preventive melainkan secara corrective.Dimana peralatan

akan di pelihara atau di ganti ketika ada kerusakan .Bahkan beberapa peralatan

keenergian yang sudah tidak bisa dipakai masih dibiarkan terpasang dan tidak

diperbaiki atau diganti.

Stop Kontak

4

Page 5: bab 1, 2 audit

5