bab 1 2 rw 4 cangkiran.docx

25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ilmu kesehatan masyarakat adalah Ilmu dan seni tentang pencegahan penyakit, memperlama hidup,dan meningkatkan derajat kesehatan, serta mengatur komunitas agar berupaya untuk: 1. Menjaga sanitasi lingkungan, 2. Mengendalikan penularan infeksi, 3. Melakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri bagi individu, 4. Mengatur pelayanan kesehatan untuk diagnosis dini, pencegahan dan pengobatan penyakit, 5. Mengembangkan sarana dan prasarana sosial untuk men jamin setiap anggota komunitas memiliki standar hidup yang cukup untuk mempertahankan status kese hatan baik. Tujuan semua usaha - usaha kesehatan masyarakat ialah agar setiap warga masyarakat, baik dalam bidang preventif maupun kuratif masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi - tingginya baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Untuk mencapai tujuan ini harus selalu ada

Upload: fafa

Post on 03-Feb-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu kesehatan masyarakat adalah Ilmu dan seni tentang pencegahan

penyakit, memperlama hidup,dan meningkatkan derajat kesehatan, serta

mengatur komunitas agar berupaya untuk:

1. Menjaga sanitasi lingkungan,

2. Mengendalikan penularan infeksi,

3. Melakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri bagi

individu,

4. Mengatur pelayanan kesehatan untuk diagnosis dini, pencegahan

dan pengobatan penyakit,

5. Mengembangkan sarana dan prasarana sosial untuk men jamin setiap

anggota komunitas memiliki standar hidup yang cukup untuk

mempertahankan status kese hatan baik.

Tujuan semua usaha - usaha kesehatan masyarakat ialah agar setiap

warga masyarakat, baik dalam bidang preventif maupun kuratif masyarakat

dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi - tingginya baik jasmani,

rohani maupun sosialnya. Untuk mencapai tujuan ini harus selalu ada

pengertian, bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara teratur dan

terus-menerus.

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dan modal dasar manusia

agar dapat menjalani hidup dengan wajar dengan berkarya dan menikmati

kehidupan secara optimal di dunia ini, sebahai kebutuhan sekaligus hak dasar,

kesehatan harus menjadi milik setiap orang dimanapun ia berada melalui

peran aktif individu dan masyarakat untuk senantiasa menciptakan

lingkungan yang sehatserta berprilaku sehat agar dapat hidup secara

produktif.

Upaya yang dilakukan untuk merealisasikan hal ini ditempuh melalui

pembinaan profesional dalam bidang promotif dan prefentif yang mengarah

Page 2: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

pada pemahaman permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat, untuk

selanjutnya dapat dilakukan pengembangan program / intervensi menuju

perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat yang diinginkan. Salah satu

benuk konkret upaya tersebut dengan melakukan Praktik Belajar Lapangan

(PBL).

PBL adalah proses belajar untuk mendapatkan kemampuan

profesional di bidang kesehatan masyarakat. Kemampuan profesional

kesehatan masyarakat merupakan kemampuan spesifik yang harus dimiliki

oleh seorang tenaga profesi kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Menerapkan diagnosis kesehatan masyarakat yang intinya mengenali,

merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat.

2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat

yang bersifat promotif dan preventif

3. Bertindak sebagai manager madya yang dapat berfungsi sebagai

pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.

4. Melakukan pendekatan masyarakat, dan

5. Mampu bekerja dalam tim multidisipliner

Dari kemampuan-kemampuan itu ada empat kemapuan yang

diperoleh melalui PBL yaitu :

1. Menetapkan diagnosis kesehatan masyarakat

2. Mengembangkan program-program intervensi kesehatan masyarakat

3. Interdisiplin dalam bekerja secara tim

Untuk mendukung peranan ini diperlukan pengetahuan mendalam

tentangmasyarakat, pengetahuan ini antara lain mencakup kebutuhan

dan permintaan masyarakat, sumber daya yang bisa dimanfaatkan,

angka - angka kependudukan dan cakupan program serta bentuk-bentuk

kerjasama yang bisa digalang. Dalam rangka ini diperlukan tiga jenis data

penting yaitu :

1. Data Umum ( geografi dan demografi)

2. Data Kesehatan

3. Data yang berhubungan dengan Kesehatan

Page 3: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

Ketiga data ini di kumpulkan dan dianalisis dengan mekanisme yang

panjang dan proses penalaran, melalui PBL pengetahuan tersebut dapat

diperoleh dengan sempurna, dengan begitu maka PBL mempunyai

peranan yang sangat penting dan strategis, sehingga PBL harus dilaksanakan

secara benar.

B. TUJUAN

B.1. Tujuan Umum :

a. Mampu mengelola masalah kesehatan pada individu sebagai bagian

dari masalah kesehatan masyarakat secara komprehensif, holistik,

berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks

pelayanan kesehatan tingkat primer.

b. Mampu memotivasi masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatan.

c. Mampu melakukan sistem rujukan, baik vertikal maupun horisontal

dengan memperhatikan tipe-tipe rujukan (spesimen, medis, maupun

informasi) dan kaidah rujukan (pada saat melakukan intervensi).

B.2. Tujuan Khusus :

Mahasiswa mempunyai pengalaman untuk :

1. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan komunitas yang

meliputi :

a. Mengidentifikasi data yang diperlukan

b. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode yang sesuai

c. Menganalisis data yang diperlukan

2. Menetapkan prioritas masalah kesehatan masyarakat

3. Menetapkan alternatif jalan keluar pemecahan masalah kesehatan

masyarakat secara kolaboratif dan koordinatif baik secara lintas

program maupun lintas sektoral

4. Melakukan intervensi kegiatan yang dapat memotivasi masyarakat

untuk meningkatkan derajat kesehatannya (baik promotif,

preventif, kuratif, rehabilitatif, dan rujukan)

Page 4: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

5. Melakukan kegiatan promosi kesehatan masyarakat dengan

menggunakan bahasa dan media yang efektif dan dipahami oleh

masyarakat

C. MANFAAT

C.1. Masyarakat

Hasil laporan Praktek Belajar Lapangan Blok 21 ini dapat digunakan

sebagai masukan bagi masyarakat agar mampu meningkatkan

kesehatan.

C.2. Bagi institusi pendidikan

Hasil Praktek Belajar Lapangan Blok 21 ini dapat digunakan sebagai

masukan dan informasi guna menambah wawasan bagi Praktek Belajar

Lapangan selanjutnya.

C.3. Manfaat untuk mahasiswa

Hasil Praktek Belajar Lapangan Blok 21 ini dapat digunakan sebagai

referensi bagi mahasiswa

D. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara dan observasi responden

2. Sampling

3. Randomize sebanyak 109 orang

Page 5: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI PM- PK

A.1. Definisi

Robert K. Merton mengartikan MASALAH sebagai ”

ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan ” antara standar

kebersamaan dan kondisi nyata.

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan

(KBBI). Suatu situasi menghambat organisasi untuk mencapai satu atau

lebih tujuan (James Stoner). Sesuatu yg menyimpang dari apa yg

diharapkan/direncanakan/ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan

rintangan menuju tercapainya tujuan (Prajudi Atmosudirjo). Suatu

kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini

dan hasil yang diharapkan (Roger Kaufman).

A.2. Tahapan Pemecahan Masalah

Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat

dalam empat hal :

a. Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan

solusi di    dalam lingkungan

b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan

menganalisis kemungkinan-kemungkinan tindakan.

c. Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai

tindakan yang tersedia.

d. Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.

A.3. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan

penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah

melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum

pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh

pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi

Page 6: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada

pengambilan keputusan yang terbaik.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah

dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

a. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah

sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau

lebih alternatif yang mungkin.

b. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan

itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran,

kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan

pemilihan diantara sejumlah alternatif

c. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa

pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif

mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu

rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,

suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang

telah dibuat.

d. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan

sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data,

penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

Tahap- tahap Pengambilan Keputusan:

a. Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi

yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.

b. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar

aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan. Aktifitas desain

meliputi :

- menemukan cara-cara/metode

- mengembangkan metode

- menganalisa tindakan yang dilakukan

c. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif

dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas

Page 7: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

kriteria yang telah ditetapkan. Dari tiga aktifitas tersebut diatas,

dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :

- Mengidentifikasi masalah utama

- Menyusun alternatif

- Menganalisis alternatif

- Mengambil keputusan yang terbaik

A.4. Teknik Pengambilan Keputusan

a. Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik

dalam analisa dan pemecahan persoalan.

b. Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.

c. Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.

d. Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi

rasional atas hal-hal tidak normal.

e. Proses Pengambilan Keputusan

Menurut G. R. Terry :

- Merumuskan problem yang dihadapi

- Menganalisa problem tersebut

- Menetapkan sejumlah alternative

- Mengevaluasi alternative

- Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan

Menurut Peter Drucer :

- Menetapkan masalah

- Manganalisa masalah

- Mengembangkan alternative

- Mengambil keputusan yang tepat

- Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

Page 8: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

B. GAYA DAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION

MAKING)

Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting , yang

dihubungkan dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan

yang akan dicapai, sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan,

siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang diserahkannya dll.

Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa

juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian ,

resiko dan ketidak pastian.

1. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,

aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh:

penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur

kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.

2. Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya

masalah masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian

sumber daya - sumber daya organisasi,penjualan yang merosot tajam,

pemakaian teknologi yang termodern,dan lain sebagainya.

C. TEORI HL BLUM

Konsep sehat menurut Blum (1981; 1983) sampai saat ini masih

relevan untuk diterapkan. Kondisi sehat menurut Blum bukan saja kondisi

sehat secara fisik (somatik), melainkan juga mental (psychic) dan sosial

(social). Sehat dipandang sebagai berfungsinya semua tingkat sistem tubuh

manusia secara optimal. Status kesehatan seseorang ditentukan oleh tingkat

keharmonisan hubungan antara berbagai tingkat sistem tubuh.

Blum mengidentifikasi empat faktor utama yang mempengaruhi

derajat kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku (life style), pelayanan

kesehatan, dan keturunan (genetik). Figure di bawah memberikan

gambaran tentang hubungan faktor-faktor utama tersebut dalam memberikan

pengaruhnya terhadap kesehatan.

Page 9: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

Gambar2.1 Bagan HL Blum

RESOURCESHEALTH (WELL-BEING)

PSYCHIC

ECOLOGICBEHAVIOR

LIFE EXPECTANCY

RESERVE DISABILITY

IMPAIRMENT

DISCOMFORT

INTERNAL SATISFACTION

EXTERNAL SATISFACTION

INTERPERSONAL BEHAVIOR

SOCIALBEHAVIOR

PARTICIPATION IN HEALTH CARE

HEALTHBEHAVIOR

ENVIRONMENTFETAL, PHYSICAL (NATURAL & MAN MADE), SOSIOCULTURAL (ECONOMICS, EDUCATION, EMPLOYMENT, ETC.)

POPULATION(SIZE, DISTRIBUTION, GROWTH RATE, GENE

POOL)

HEREDITY

MEDICAL CARE SERVISES (PREVENTION, CURE, CARE, REHABILITATION)

LIFE STYLESATTITUDES, BEHAVIOR

Besar kecilnya panah pada diagram di atas menunjukkan seberapa

kuat kemungkinan keempat faktor utama tersebut mempengaruhi kesehatan.

Panah pada faktor lingkungan merupakan yang terbesar; menunjukkan bahwa

faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan/tempat

dimana kita tinggal. Panah terbesar kedua adalah pada faktor perilaku/gaya

hidup, disusul kemudian faktor pelayanan kesehatan dan keturunan.

Lingkaran luar diagram menunjukkan bahwa empat faktor utama

dihubungkan satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi satu sama

lain melalui ketergantungan mereka pada supra sistem, yaitu sumber-sumber

alam (natural resources), keseimbangan ekologi (ecological balance),

kependudukan (populasi), sistem budaya (cultural system), dan kepuasan hati

manusia (human satisfaction). Blum menyebutnya sebagai Force-field

Paradigm.

Pusat diagram merupakan objek perhatian kita, yaitu kesehatan.

Kesehatan direpresentasikan sebagai suatu keadaan yang tidak terpisahkan

dan dapat berubah dari kesejahteraan psikis, sosial, dan fisik (somatik). Blum

menyebutnya sebagai Well-being Paradigm.

Page 10: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

Health : The Quality of Functioning of The Person-Level System

Sehat adalah berfungsinya semua tingkatan sistem (level system)

seseorang. Status kesehatan seorang individu ditentukan oleh derajad

keharmonisan hubungan antara berbagai macam tingkatan sistem dalam

hierarki manusia (homo sapiens). Masalah kesehatan timbul karena

terganggunya interaksi dalam sebuah sistem, atau antara tingkatan sistem,

karena sistem yang satu dengan yang lain diarahkan untuk mengalami

malfungsi oleh kekuatan dari atas (eksternal) atau bawah (internal) sehingga

berakibat melemahnya kapasitas homeostasis atau kemampuan untuk

menyerap gangguan, atau melebihi kapasitas pendukung yang dimiliki oleh

sistem tersebut.

Blum menjelaskan bahwa kesehatan seseorang merupakan susunan

dari tiga hierarki dan hubungan dari aspek somatik (product of the person’s

internal or organic and sub-organic system levels), psikis (integrating

function), dan sosial (supra-system interactant level). Ketiganya merupakan

kesatuan yang tidak terpisahkan.

Blum mengidentifikasi 12 segi (facets) dari aspek kesehatan somatik,

psikis, dan sosial yang meliputi keseluruhan pengertian relatif tentang sehat

(relatively full-meaning of health). Ke- 12 segi merupakan kriteria sehat yang

ditampilkan dalam terminologi positif (good health) dan negatif (bad health)

serta menjadi indikator dari functionality dan adaptivity (atau dysfunctionality

dan maladaptivity) level-system manusia.

1. Kemiskinan (poverty), kemakmuran (affluence), dan ras (race)

Kaum miskin mempunyai status kesehatan yang buruk karena

tidak mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan yang layak.

Mereka juga menanggung beban terbesar dari kesakitan dan kematian.

Kesimpulan umum yang berlaku adalah bahwa terdapat hubungan timbal

balik antara status sosial ekonomi dengan status kesehatan.

2. Perkembangan dan fluktuasi ekonomi (Economic Development and

Fluctuation)

Page 11: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

Terdapat hubungan yang tak terbantahkan bahwa tekanan darah

tinggi dan penyakit kardiovaskuler adalah produk dari kelas masyarakat

modern, atau dari masyarakat industri. Pola pekerjaan, migrasi, inflasi,

perubahan budaya, kehilangan pekerjaan, dan hubungan sosial

merupakan indikator kunci untuk meramalkan akibat dari proses dan

kebijakan ekonomi dengan status kesehatan. Pengangguran secara

langsung berhubungan dengan peningkatan angka kematian bayi,

kematian karena penyakit jantung dan nefritis kronik, sakit mental,

alcoholism, bunuh diri, serta naiknya kasus kriminalitas.

3. Pendidikan (education)

Hubungan yang signifikan ditunjukkan antara pendapatan dan

pendidikan dengan kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas),

dimana pendidikan merupakan predictor terkuat. Karena pendidikan dan

status ekonomi sangat dekat satu sama lain, sedekat hubungan dengan

perumahan, pekerjaan, akses kesempatan, dan lainnya; maka efek dari

variable-variabel tersebut sangat sulit untuk dipisahkan.

4. Occupational Exposures and Job- Related Health

Secara umum lebih banyak orang yang meninggal pelan-pelan

akibat paparan lingkungan kerja dibandingkan yang meninggal akibat

kecelakaan kerja. Diperkirakan bahwa satu dari empat pekerja terpapar

bahan berbahaya dan sedikitnya 50 juta pekerja kemungkinan besar

terpapar lebih dari satu bahan berbahaya dalam kehidupan mereka. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kejadian penyakit kanker yang

disebabkan lingkungan kerja antara 10 % - 38 %.

5. Lingkungan Fisik secara Umum (General Physical Environment)

a. Perumahan (housing), keramaian (crowding), dan kepadatan

penduduk (population density).

Kepadatan hunian kelihatannya memberikan pengaruh yang

sangat kecil pada well-being, walaupun begitu dapat meningkatkan

kekawatiran dan ketidakbahagian, terutama bila dalam hunian

terdapat orang lain yang bukan keluarga (non-kin). Kepadatan

Page 12: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

penduduk dengan crowding sebagai komponennya terbukti

berhubungan dengan peningkatan penyakit (pathology), general

hospital admissions, morbidity, psychiatric admissions dan social

mal-adaptation.

b. Polusi Udara

Hubungan antara polusi udara dengan kesehatan

ditunjukkan oleh hubungannya dengan serangan astma, bronchitis,

emphysema, dan kanker paru. Kematian akibat astma, bronchitis,

emphysema, dan kanker paru lebih tinggi pada wilayah urban

dibandingkan rural.

c. Lalulintas

Bahaya di jalan raya sangat jelas berkaitan dengan risiko-

risiko yang dapat dicegah (correctible hazards). Pengurangan jenis

dan kecepatan kendaraan terbukti memberikan pengaruh yang

besar terhadap frekuensi kecelakaan.

d. Kebisingan (noise)

Kebisingan dan kesehatan mempunyai hubungan yang

sangat berarti (meaningful interaction). Paparan dengan kebisingan

di lingkungan kerja dalam jangka panjang dilaporkan telah

meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler hingga 60 %.

Kebisingan dapat mengganggu perkembangan psikologis dan

kognitif, dan diyakini memberikan pengaruh terhadap sistem

kardiovaskuler, endokrine, pernafasan, dan sistem pencernaan;

serta meningkatkan tekanan darah. Bising yang ditimbulkan

pesawat terbang berkontribusi terhadap kematian akibat stroke,

penyakit cardiovaskuler, cirrosis, kanker paru, bunuh diri, dan

kecelakaan langsung. Kebisingan tingkat tinggi pada industri juga

berhubungan dengan kehilangan pendengaran. Kebisingan

menurunkan kemampuan sosialisasi dan sensitifitas dalam

berhubungan dengan orang lain.

Page 13: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

6. Stress

a. Kepadatan penduduk atau wilayah

Kepadatan penduduk berkaitan dengan crowding dan

kualitas interaksi sosial, sedemikian rupa sehingga sulit untuk

untuk memisahkan pengaruhnya. Wilayah dengan kepadatan

penduduk yang tinggi mempunyai lebih banyak tuberkulosis,

pneumonia, penyakit kronis (chronic disease), kecacatan

(disability), bunuh diri, kematian bayi, penyakit mental, dan

penyakit menular seksual.

b. Stressor sosiologis (Sociological stressors)

Istilah ”sociological stressors” menggambarkan : ”an

increasingly-complex set of interrelated forces that can be

expected to affect all aspects of well-being”. Substansi stress

sendiri tidak mudah untuk didefinisikan, terutama karena cakupan

indikator yang digunakan untuk mewakilinya telah menjadi sangat

luas. Salah satu yang mudah untuk mengukur gangguan somatik

akibat stress adalah peningkatan tekanan darah. Peningkatan

tekanan darah dan hipertensi terkait dengan variasi dan kerasnya

tekanan lingkungan kehidupan.

c. Perubahan kehidupan (live changes)

Perubahan mungkin menyenangkan seperti menikah atau

mendapatkan promosi, atau yang tidak menyenangkan seperti

kematian anggota keluarga, perceraian, atau kehilangan pekerjaan.

Semuanya menimbulkan stress pada individu atau unit keluarga

D. TEORI IKM

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang mempelajari

kombinasi teori dan praktek yang bertujuan untuk mencegah penyakit,

memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat Menurut

Hendrik L. Blum, ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan

yaitu pelayanan kesehatan, perilaku, keturunan, dan lingkungan.

Page 14: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

Winslow (tahun 1920) berusaha keras untuk meyakinkan

kebenaran definisinya tentang ilmu kesehatan masyarakat, dan

hubungannya dengan bidang ilmu lain. Winslow mendefinisikan ilmu

kesehatan masyarakat sebagai: Ilmu dan seni tentang pencegahan penyakit,

memperlama hidup,dan meningkatkan derajat kesehatan, serta mengatur

komunitas agar berupaya untuk :

1. Menjaga sanitasi lingkungan

2. Mengendalikan penularan infeksi

3. Melakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri bagi individu.

4. Mengatur pelayanan kesehatan untuk diagnosis dini, pencegahan dan

pengobatan penyakit.

5. Mengembangkan sarana dan prasarana sosial untuk men jamin setiap

anggota komunitas memiliki standar hidup yang cukup untuk

mempertahankan status kese hatan baik.

Beberapa ahli mendefinisikan ilmu kesehatan masyarakat sebagai:

Ilmu tentang pengaturan dan penerapan sumber daya masyarakat untuk

mencegah ketergantungan, yang dapat menyebabkan penyakit atau jejas.

Definisi ini merujuk pada istilah ketergantungan (dependency), bukan

kerusakan (impairment) atau kecacatan (disability). Definisi ini didasarkan

pada spektrum yang luas dalam pesrpektif sosial dan politik (kebijakan).

Pencegahan terhadap beberapa penyakit dan jejas dan kerusakan yang

disebabkannya, tidak mungkin dilakukan dalam banyak keadaan (kondisi),

dan kerusakan tidak selalu menyebabkan kecacatan fungsional. Begitu

juga kecacatan, tidak selalu mengganggu interaksi sosial dan memerlukan

sumber daya tambahan. Tetapi ketergantungan merupakan sesuatu yang

menjadi perhatian masyarakat. Untuk menyesuaikan dengan pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran, serta perubahan

sosial dan kebijakan politik, ilmu kesehatan masyarakat memperluas ruang

lingkupnya, selain kesehatan lingkungan, juga teknik lingkungan, ilmu

kedokteran pencegahan penyakit fisik dan mental, dukungan sosial, aspek

Page 15: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

perilaku, promosi kesehatan, jaminan kesehatan, dan kedokteran

komunitas.

Secara umum ilmu kesehatan masyarakat mencakup 4 pokok

bahasan, yaitu gaya hidup dan perilaku, lingkungan, biologi manusia,

dan organisasi sistem dan program kesehatan. Aktivitas yang termasuk

dalam lingkup ilmu kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Upaya prevensi pada semua kelompok umur, termasuk penapisan,

deteksi dini, program imunisasi, pendidikan kesehatan.

2. Koordinasi lintas sektoral yang berhubungan dengan masalah kesehatan

tertentu.

3. Jaminan cakupan pelayanan kesehatan, terutama bagi penduduk miskin,

minoritas, dan komunitas terpencil.

4. Pencegahan atau kontrol lingkungan yang merugikan kesehatan.

5. Penilaian status kesehatan, seperti surveilans penyakit, pengukuran

status kesehatan, dan penilaian kecenderungan pemilihan / penggunaan

pelayanan kesehatan.

6. Sistem kendali mutu bagi profesi kesehatan, intitusi kesehatan, dan

organisasi kesehatan.

7. Membantu perkembangan kebutuhan pelayanan kesehatan Advokasi

dan perencanaan untuk kesehatan komunitas.

8. Manajemen program sektor publik dan pelayanan kesehatan.

Empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah penyakit menular, yaitu:

1. Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya,

kapan terjadinya, di mana, siapa penderitanya, bagaimana terjadinya,

kapan hal itu terjadi, apakah ada kaitannya dengan musim atau

periode tertentu.

2. Mengapa hal itu terjadi (identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu

lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang

meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang

menurunkan kejadian (faktor protektif).

Page 16: BAB 1 2 RW 4 CANGKIRAN.docx

3. Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua

langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk

mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan segera

penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan

untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam

mencegah dan menanggulangi masalah.

4. Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi

dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan

selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di berbagai tempat

dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk

melaksanakannya.