bab 1-5 yogurt
DESCRIPTION
bioprosesTRANSCRIPT
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
NAMA : HAIDIR
NIM : 03121003094
KELOMPOK : II (DUA) / JUM’AT SIANG
I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Yogurt
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui cara mengolah susu agar bisa bertahan dalam jangka waktu
yang lama.
2. Mengetahui bakteri yang digunakan dalam pembuatan yogurt.
3. Mengetahui prinsip pembuatan yogurt.
III.DASAR TEORI
3.1. Sejarah Yogurt
Yogurt adalah hasil fermentasi susu dengan menggunakan bantuan bakteri
jenis Streptococcus dan Lactobacillus. Yogurt memiliki bentuk seperti bubur atau
es krim tetapi dengan rasa yang asam. Yogurt merupakan produk yang masih
mengandung bakteri hidup. Bakteri inilah yang menyebabkan yogurt berasa asam.
Bakteri yang digunakan pada pembuatan yogurt ini memproduksi asam. Hal ini
disebabkan karena kekhasan yogurt sebagai produk fermentasi memang berasal
dari starter khusus yang dipakai, yaitu kultur bakteri asam laktat. Tanpa adanya
bakteri ini, yogurt kurang bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat yogurt pertama kali ditemukan oleh Ilya Ilyich Mechnikov,
seorang ilmuwan Rusia penerima nobel biologi/fisiologi kedokteran tahun 1908.
Menurut Mechnikov, tingginya usia hidup rata-rata warga suku pegunungan di
Bulgaria, ± 87 tahun, ada hubungannya dengan kebiasaan mereka mengkonsumsi
yogurt. Yogurt pertama kali diproduksi secara komersil pada tahun 1919 oleh
seorang pengusaha Spanyol yang bernama Isaac Carasso. Yogurt sebenarnya
merupakan minuman tradisional di daerah Balkan dan Timur Tengah, tetapi saat
ini sudah berkembang di seluruh dunia. Kata “yogurt” berasal dari bahasa Turki,
1
2
yaitu “jugurt” yang berarti susu asam. Itulah sebabnya yogurt sering juga disebut
sebagai susu asam.
Sejak zaman dulu yogurt telah dikenal luas di seluruh dunia ternbukti dari
adanya berbagai nama yang digunakan untuk menyebut produk ini. Beberapa
nama di antaranya adalah sostej (Hongaria), kiselaleka (Balkan), zabady (Mesir
dan Sudan), mast (Iran), roba (Irak), mazun (Armenia), tiaourti (Yunani), cieddu
(Italia), mezzoradu (Sisilia), fiili (Finlandia), oxygala (Rumania), dan labneh
(Libanon). Di negara-negara tersebut yogurt dibuat dari susu sapi, susu kambing,
susu kerbau, dan susu kuda.
Yogurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda
merupakan konsumen yogurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss,
Perancis, Jepang, dan negara-negara lainnya. Sebagian konsumen menyukai
yogurt dengan kandungan bakteri yang masih hidup. Tetapi ada juga yang
menyukai yogurt yang sudah dipasteurisasi (bakterinya sudah dimatikan).
Masyarakat Timur Tengah, Eropa, dan Jepang lebih menyukai yogurt dengan
kandungan mikroba hidup karena dianggap dapat membantu proses pencernaan di
dalam tubuh.
3.2. Komposisi Yogurt
Komposisi zat gizi yogurt ditentukan oleh bahan baku utamanya, yakni
susu murni. Air susu murni merupakan perahan yang diperoleh dari lembu atau
sapi yang sehat. Susu ini mengandung nutrisi dan juga mengandung lemak yang
kadarnya tidak kurang dari 3,25 % serta bahan bukan lemak sekitar 8,25 %.
Umumnya yogurt mengandung tidak kurang dari 0,8% asam laktat, 9,5 % padatan
susu non lemak, dan 3% protein.
Aktivitas bakteri asam laktat selama fermentasi juga dapat meningkatakn
kandungan gizi yogurt, khususnya asam folat, asam pantotenat, biotin, vitamin
B1, B2, B3, B6, dan B12. Vitamin tersebut berperan penting dalam kesehatan
reproduksi dan kekebalan tubuh. Kandungan mineral pada yogurt, khususnya
kalsium, fosfor, dan kalsium, juga meningkat. Sebaliknya kandungan lemak
yogurt menjadi lebih rendah dibandingkan susu segarnya sehingga cocok untuk
diet rendah kalori.
3
Tabel 1. Persentase komposisi air susu secara umum
Komponen Persentase (%)
Air 87,70
Lemak 3,61
Laktosa 4,65
Protein 3,29
Mineral dan garam 0,75
3.3. Pembuatan Yogurt
Bahan baku pembuatan yogurt adalah susu. Pada umumnya susu yang
digunakan pada pembuatan yogurt adalah susu segar. Selain dibuat dari susu
segar, yogurt juga dapat dibuat dari susu bubuk, susu skim, atau campuran dari
susu segar dan susu skim. Yogurt dibuat dari susu skim yang dilarutkan dalam air
dengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan yang diinginkan.
Selain dari susu hewani, belakangan ini yogurt juga dapat dibuat dari
campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan). Sebagai contoh
yogurt dapat dibuat dari kacang kedelai yang popular dengan nama soyghurt.
Yogurt juga dapat dibuat dari santan kelapa yaitu disebut dengan miyogurt.
Prinsip pembuatan yogurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam
bakteri ini akan menguraikan gula dalam susu yakni laktosa menjadi asam laktat
dan berbagai komponen aroma dan citarasa.
Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma,
sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa
yogurt. Begitu mencapai jumlah asam laktat tertentu, susu akan menggumpal yang
akhirnya membentuk karakteristik curel (lapisan kental dan lembut) yang
menyebabkan tekstur yogurt yang unik.
Kedua bakteri tersebut akan masuk dan tinggal di usus lalu memberi
pengaruh positif terhadap keseimbangan mikroflora usus dengan cara menurunkan
efek racun bakteri yang merugikan di usus. Jadi “yogurt hidup” yang belum
dipanaskan yang mengandung bakteri baik akan membunuh bakteri-bakteri
pathogen di dalam saluran pencernaan. Yang termasuk bakteri yang memiliki
4
kemampuan membunuh bakteri pathogen ini adalah Bifidobacterium,
Eubacterium, dan Lactobacillus. Bakteri-bakteri ini bisa digunakan pada
pembuatan yogurt.
Asam yang terbentuk juga menghalangi pertumbuhan bakteri yang dapat
merusak makanan dan beberapa jenis bakteri pembusuk. Sehingga walaupun susu
adalah media yang sangat potensial dan cepat membusuk, dengan terbentuknya
asam pada saat susu difermentasikan menjadi yogurt, susu dapat bertahan sampai
10 hari atau lebih. Tentunya di bawah kondisi penyimpanan yang memadai.
Idealnya pada suhu rendah (4º - 6ºC), yogurt bisa disimpan selama 35 – 40 hari.
Sebelum dikonsumsi, yogurt yang telah disimpan di lemari es harus
dilelehkan secara perlahan-lahan, namun tidak boleh dipanaskan agar bakteri tetap
hidup. Karena terbentuknya asam laktat, maka yogurt berasa asam. Untuk
mengurangi rasa asamnya, maka dapat ditambahkan zat-zat lain. Yogurt
umumnya disajikan dengan menambah terlebih dahulu campuran lain seperti gula,
sirup, atau kopi. Penambahan campuran ini tergantung selera.
Adanya campuran-campuran tersebut selain menambah kelezatan
seringkali juga memperindah penampakan sehingga mempertinggi mutunya.
Kadang-kadang dalam pembuatannya dapat ditambahkan esens buah-buahan.
Yogurt seperti ini disebut flavoured yogurt. Sedangkan yogurt yang benar-benar
tanpa tambahan perasa atau pewarna disebut yogurt dasar atau plain yogurt.
Produk-produk yogurt yang masa inkubasinya telah lewat dapat disimpan
pada suhu beku (freezer) karena dengan demikian fermentasi tidak berlanjut
sehingga produk dapat disimpan lebih lama dan tidak mempengaruhi kultur
bakteri yogurt. Produk yang telah jadi dan bagus dapat digunakan sebagai starter
pada pembuatan yogurt selanjutnya.
Pada proses pembuatan yogurt harus dihindari terjadinya pencemaran oleh
bakteri pembusuk. Hal ini dapat disebabkan oleh peralatan yang kurang steril,
susu yang terkontaminasi, atau pekerja yang kurang higinis.
Oleh sebab itu, semua peralatan yang digunakan dalam pembuatan yogurt
harus steril. Selain itu, susu yang digunakan harus terbebas dari kontaminasi
dengan cara pasteurisasi dan tidak boleh menggunakan susu yang sudah lama.
5
Semua pekerja juga dipastikan harus bersih dan tidak menderita penyakit perut,
batuk, atau infeksi kulit.
3.4. Macam-Macam Yogurt
Yogurt dapat dibagi kedalam bermacam-macam jenis. Secara umum yogurt
dapat dibagi menjadi:
a. Yogurt pasteurisasi, yaitu yogurt yang dipasteurisasi setelah masa inkubasi.
b. Yogurt beku, yaitu yogurt yang disimpan pada suhu beku.
c. Yogurt konsentrat, yaitu yogurt dengan total padatan sekitar 24%.
d. Dietetic yogurt, yaitu yogurt rendah kalori, rendah laktosa, atau ditambah
protein dan vitamin.
Yogurt juga dapat dibedakan atas kadar lemaknya. Perbedaan kadar lemak
tersebut berdasarkan jenis susu dan campuran bahan yang digunakan dalam proses
pembuatan yogurt. Berdasarkan kadar lemak yang dikandungnya, yogurt dapat
dibedakan atas yogurt berlemak penuh (kadar lemak lebih dari 3%), yogurt
setengah berlemak (kadar lemak 0,5 – 3,0 %), dan yogurt berlemak rendah (kadar
lemak kurang dari 0,5%). Yogurt juga memiliki berbagai variasi bentuk, yaitu :
a. Yogurt padat
Bentuknya padat seperti gel. Bisa diberi citarasa atau potongan buah.
Potongan buah ditaruh di dasar wadah sebelum fermentasi berlangsung.
b. Yogurt aduk
Bentuknya halus dan homogen karena dilakukan pengadukan atau
pencampuran. Setelah fermentasi berlangsung akan ditambahkan potongan
buah atau selai, dicampurkan lalu didinginkan.
c. Minuman yogurt
Bentuknya cair sehingga bisa diminum. Untuk menambah rasa dapat
ditambahkan gula, pewarna, dan perasa.
3.5. Manfaat Yogurt
Yogurt dapat dikategorikan sebagai salah satu makanan multifungsional,
yaitu makanan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat
mendongkrak kesehatan dan kebugaran tubuh. Beberapa peneliti dari Jepang telah
6
menunjukkan bahwa yogurt memiliki berbagai manfaat yang baik bagi, antara
lain:
1. Mudah dicerna.
Yogurt lebih mudah dicerna dibandingkan susu. Dalam waktu 1 jam
setelah konsumsi lebih dari 90% yogurt dapat dicerna oleh tubuh. Sedangkan
pada susu hanya tercerna 30% saja dalam waktu yang sama.
2. Meningkatkan pertumbuhan.
Hasil penelitian dengan tikus percobaan menunjukkan bakteri yang hidup
pada yogurt terutama Streptococcus thermophilus, memiliki kemampuan untuk
meningkatkan pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara meningkatkan
daya cerna dan absorpsi pada saluran pencernaannya.
3. Mengatur saluran pencernaan.
Asam laktat dari yogurt dapat merangsang gerakan peristaltik pada hampir
semua bagian dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerak peristaltic tersebut
dapat memelihara kesehatan tubuh melalui peningkatan proses pencernaan,
penyerapan, pembuangan feses, dan pembuangan bakteri pathogen dari saluran
pencernaan. Selain itu para dokter juga sering menggunakan yogurt untuk
memulihkan kesehatan alat pencernaan.
4. Baik untuk kesehatan usus.
Yogurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacteria, terutama
acidophilus. Bakteri itu meningkatkan bakteri baik pada kolon sehingga akan
menurunkan resiko kanker kolon. Selain itu, dalam satu gelas yogurt rata-rata
terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan
kolon.
5. Membantu proses penyerapan nutrisi.
Yogurt membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B.
adanya asam laktat pada yogurt akan membantu mencerna kalsium susu sehingga
kalsium lebuh mudah diserap oleh tubuh.
6. Meningkatkan kekebalan tubuh.
Penelitian yang dilakukan terhadap 68 orang yang mengkonsumsi yogurt
dua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka memiliki
7
kadar interferon yang lebih tinggi. Interferon adalah famili glikoprotein yang
salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri. Fungsi interferon
adalah sebagai imunoregulator dan mengeluarkan aktivitas antivirus.
7. Membantu penderita lactose intolerance.
Minuman susu terfermentasi seperti yogurt sangat dianjurkan bagi orang
yang mengalami defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi
laktosa yang ada di dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa, serta merangsang
sekresi enzim laktase di dalam saluran pencernaan.
8. Menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.
Asam laktat dapat mengurangi atau membunuh bakteri pathogen (bakteri
penyebab penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti
amin, fenol, skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri pathogen.
9. Anti kanker.
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa penggandaan sel-sel kanker
pada tikus yang diberi makan yogurt lebih terhambat daripada tikus percobaan
tanpa yogurt. Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat
mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan sehingga
dapat menghambat terjadinya kanker.
10. Antidiare.
Yogurt dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri
pathogen penyebab gastroenteritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus
bulgaricus, salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan yogurt, dapat
memproduksi bulgarican, yaitu antimikroba yang efektif untuk menghambat
organisme pathogen.
11. Menurunkan kadar kolestrol.
Para ahli memperkirakan bakteri hidup yang ada pada yogurt mampu
berasimilasi dengan kolesterol. Namun bisa juga disebabkan karena yogurt
mengikat asam empedu, sehingga menimbulkan efek menurunkan kolesterol.
3.6. Air Susu
Air susu adalah perahan yang diperoleh dari lembu sehat dan lemak yang
tidak kurang dari 3,25% dan bahan bukan lemak dari 8,25%. Air susu bukan
8
hanya bahan makanan yang baik bagi manusia tapi baik juga bagi bakteri. Susu
yang pertama-tama dihasilkan dari perahan sapi disebut susu awal atau susu baru.
Sus awal ini mengandung lebih banyak albumine yang akan menjadi beku jika
dimasak. Albumine ini tidak digunakan sebagai bahan pembuatan yogurt.
Lemak susu mudah dicernakan, berwarna kekuning-kuningan dan enak
rasanya. Protein terdiri dari 3 % zat keju dan 0,5 % albumine yang menjadi beku
pada panas 70 - 80 oC. Hydrat arang dalam susu disebut gula susu atau lactose
yang mempunyai rasa yang tak begitu manis. Jika susu dididihkan beberapa
waktu, maka air akan menguap sehingga rasa susu menjadi lebih manis. Jika
dibiarkan terus mendidih, maka warna susu menjadi gosong dan protein berubah
warnanya sehingga memberi rasa pahit pada susu. Garam-gram yang terpenting di
dalam susu adalah garam kapur.
Susu yang berkualitas baik sebaiknya :
1. Mengandung semua zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kita dan yang mudah
dicernakan.
2. Dapat dibuat macam-macam masakan.
3. Kadang-kadang dapat mengganti susu ibu.
4. Menghasilkan mentega, keju, gula susu, dan kepala susu (room).
Bakteri yang hampir selalu ada pada susu adalah bakteri penghasil asam
susu yang kebanyakan berasal dari famili Lactebacteriacene, yang terutama
Streptococcus lactis yang banyak terdapat dalam jumlah besar. Spesies ini
berkembang biak cepat sekali dan dapat menguraikan lactosa pada temperatur 37 oC sampai 50 oC, aktifitasnya tidak begitu besar. Bakteri yang menghasilkan asam
susu pada umumnya dipandang tidak mengganggu mutu air susu, tetapi bakteri
yang menguraikan protein dapat mengakibatkan rusaknya air susu. Susu yang
berlendir, dimana benang-benang lendir itu disebabkan oleh bakteri yang
berlendir.
Pasteurisasi air susu didasarkan atas pertimbangan sampai berapa lama
pemanasan harus dilakukan supaya Mycobacterius tuberculosisi terbunuh
karenanya. Biasanya dengan meninggikan suhu sedikit serta memperpanjang
waktu dengan maksud supaya bakteri patogen yang tidak berspora dan sebagian
besar dari bakteri asam susu juga terbunuh.
Pedoman untuk menentukan baik buruknya air susu adalah sebagai berikut:
9
1. Air susu sebelum di pasteurisasi dinyatakan baik sekali jika terdapat kurang
dari 200.000 mikroorganisme per miililiter dengan penyelidikan langsung atau
dengan perhitungan jumlah koloni pada agar-agar.
2. Jika air susu yang sudah di pasteurisasikan masih mengandung lebih dari
30.000 mikroorganisme per mililiter air susu juga terhitung kurang baik
Susu merupakan komoditas peternakan yang sangat mudah rusak. Apabila
rusak, susu akan dijual murah oleh perusahaan dan bila tidak laku akhirnya
dibuang dan tidak bisa dimanfaatkan. Untuk mengatasi kendala tersebut perlu
dilakukan pengolahan pascapanen susu. Teknologi yang digunakan ialah
pengolahan susu fermentasi atau yogurt dengan bantuan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan streptococcus thermophillus. Tujuan dari program ini ialah
mengatasi masalah kelebihan produksi susu dengan pengolahan pascapanen
berupa pembuatan yogurt. Pembuatan yogurt dapat meningkatkan mutu
kandungan zat susu dan menambah pendapatan peternak sapi perah. Selain itu,
susu yang diubah menjadi yogurt akan menjadi lebih tahan lama.
10
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
1. Wadah plastik
2. Termometer
3. Lemari es
4. Autoclave
5. Water bath
6. Erlenmeyer
7. Pengaduk
8. Baskom
4.2.Bahan
1. Susu sapi segar layak minum = 200 ml
2. Starter (campuran L. bulgaricus dan S. thermopilus)
3. Aquadest
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sterilkan semua alat yang digunakan dengan autoclave sebelumnya dan dicuci
dengan aquadest.
2. Siapkan susu dan tempatkan dalam 3 erlenmeyer dengan jumlah yang sama
banyak.
3. Panaskan susu sampai 80 – 85ºC, lalu dinginkan dengan cepat sampai 40 –
45ºC dalam baskom berisi air, ulangi 3 kali.
4. Pindahkan susu ke dalam wadah plastik yang telah dipersiapkan.
5. Masukkan 2% bakteri starter dari volume susu.
6. Tutup wadah plastik, masukkan dalam oven bersuhu 40 – 45ºC. Pertahankan
suhu sampai 3 – 4 jam selama berlangsungnya fermentasi.
7. Keluarkan dari oven dan didinginkan sampai suhu 5ºC.
8. Amati setiap perubahan yang terjadi selama percoban.