bab 1
TRANSCRIPT
![Page 1: Bab 1](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020803/557201254979599169a0e312/html5/thumbnails/1.jpg)
5/17/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55b07efd84fba 1/3
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pembuatan gigi tiruan bertujuan untuk memperbaiki fungsi kunyah, fungsi
bicara, fungsi estetik dan mempertahankan kesehatan jaringan lainnya di dalam
rongga mulut. Yang dimaksud kesehatan jaringan lainnya yaitu jaringan lunak
maupun gigi penyangga gigi tiruan (Parnaadji, 2003). Tujuan lain dari perawatan
gigi tiruan yang juga penting adalah merestorasi warna dan penampilan gigi asli.Dalam kedokteran gigi, pertimbangan estetik dianggap menduduki prioritas tinggi
dalam beberapa dekade terakhir ini (Annusavice, 2004).
Salah satu bahan untuk pembuatan gigi tiruan adalah dari bahan resin
akrilik. Resin akrilik telah dikenal sejak lama sebagai bahan pembuatan gigi tiruan
dalam bidang kedokteran gigi. Resin akrilik masih dipakai karena beberapa
kelebihan yang dimiliki antara lain estetik terpenuhi, tahan terhadap fraktur dan
harga relative murah, serta reparasi mudah. Resin akrilik dipakai sebagai bahananasir gigi tiruan dan basis gigi tiruan. Kekurangan resin akrilik adalah adanya
porositas, dalam jangka waktu tertentu resin akrilik menunjukkan kecenderungan
menyerap air atau cairan, bahan kimia maupun makanan dan minuman (Naini,
2011).
Telah dilaporkan bahwa resin akrilik dapat menyebabkan denture
stomatitis. Denture stomatitis disebabkan adanya kontak antara saliva yang berada
di dalam rongga mulut dengan resin akrilik (Parnaadji, 2003). Dari tiga ratus
pemakai gigi tiruan lepasan, ditemukan adanya hubungan antara kebersihan gigi
tiruan dengan denture stomatitis, prevalensi denture stomatitis sebesar 46%.
Denture stomatitis dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan rongga mulut
dan gigi tiruannya (Kristiana, 2007).
Cara membersihkan gigi tiruan dapat dengan menyikat atau merendam gigi
tiruan. Merendam dengan bahan pembersih dapat membersihkan secara sempurna
terutama bagian-bagian yang sulit dicapai sikat gigi, karena itu dianjurkan agar gigi
tiruan direndam dalam larutan pembersih. Selain itu bagi orang lanjut usia dengan
![Page 2: Bab 1](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020803/557201254979599169a0e312/html5/thumbnails/2.jpg)
5/17/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55b07efd84fba 2/3
2
kemampuan gerak yang menurun, merendam gigi tiruan pada bahan pembersih gigi
tiruan dapat sebagai pilihan (Kristiana, 2007).
Tujuan utama dari perendaman adalah untuk membersihkan gigi tiruan
dari kuman/bakteri maupun dari kotoran yang melekat. Bahan perendam yang
umum dipakai adalah alkaline peroxide dan chlorhexidine. Hasil penelitian oleh
Addy dan Handley (1981), bahan perendam chlorhexidine juga dapat
mempengaruhi kekuatan mekanisnya, seperti dapat menurunkan “hardness” dan
“modulielasticity” dari bahan resin akrilik “heat cured” dan “cold cured”.
Sedangkan menurut hasil penelitian Sukaedi (1990) bahan perendam klorheksidin
dapat meningkatkan impact strength dari resin akrilik “heat cured” dan “cold
cured” (Pudjirohani, 1995). Penggunaan klorheksidin dalam jangka waktu
berlebihan dapat menyebabkan perubahan warna. Perubahan warna pada resin
akrilik oleh klorheksidin disebabkan interaksi antara kation dan anion dari klor yang
terkandung dalam klorheksidin dengan akrilik (David dan Munadziroh, 2005).
Selain bahan kimia, banyak ditemukan obat-obatan tradisional yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan dapat dipakai sebagai obat kumur dan dapat berfungsi sebagai
antiseptik maupun desinfektan (Kristiana, 2007). Salah satu tumbuhan obat yang
banyak tumbuh di wilayah Indonesia adalah jambu mete ( Annacardium occidentale
L.).
Kandungan daun jambu mete terdiri atas hidroksibenzoat,
glikosidakaemferol, glikosida kuernosa, galaktosa, ramnosa, flavonoid, tanin,
kuinon, dansteroid/triterpenoid [ sic]. Penelitian Goncalves membuktikan bahwa
ekstrak metanol daun jambu mete memiliki zat antibakteri flavonoid, tanin, dan
triterpenoid (Fadlilah dkk., 2010).
Pada penelitian Megen Mekhanzie tahun 2011 sebelumnya telah
dilaporkan bahwa ekstrak daun jambu mete 100% efektif dalam membunuh
C.albicans pada akrilik dengan metode waktu perendaman pendek. Dalam
penelitian Daniati Tri Erikawati (2011), diduga komponen tanin dalam ekstrak jahe
merah mengalami difusi ke dalam porositas resin akrilik sehingga menyebabkan
perubahan warna. Berdasarkan hasil tersebut, adanya komponen tanin dalam daun
jambu mete juga memungkinkan terjadinya perubahan warna. Maka peneliti ingin
![Page 3: Bab 1](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020803/557201254979599169a0e312/html5/thumbnails/3.jpg)
5/17/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55b07efd84fba 3/3
3
mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu mete 100% dan larutan desinfektan
klorheksidin 0,2% terhadap perubahan warna pada gigi tiruan resin akrilik heat
cured .
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat rumusan masalah sebagai berikut
:
1. Apakah terdapat pengaruh perendaman ekstrak daun jambu mete 100%
terhadap perubahan warna resin akrilik?2. Apakah terdapat perbedaan perubahan warna yang bermakna antara ekstrak
daun jambu mete 100% dan klorheksidin 0,2%?
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan
perendaman ekstrak daun jambu mete 100% dan klorheksidin 0,2% sebagai bahan
pembersih gigi tiruan terhadap perubahan warna resin akrilik heat cured .
1.4 ManfaatPenelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tambahan informasi kepada dokter gigi maupun masyarakat mengenai
pengaruh perendaman ekstrak daun jambu mete 100% dan klorheksidin 0,2%
terhadap resin akrilik heat cured
b. Sebagai acuan penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan sifat fisis dari resin
akrilik
c. Sebagai tambahan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat daun jambu
mete sebagai bahan pembersih