bab 1

15
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembuluh darah koroner merupakan saluran pembuluh darah yang membawa darah mengandung O2 dan makanan yang dibutuhkan oleh miokard agar dapat berfungsi dengan baik. Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan arterioskelerosis atau pengerasan pembuluh darah nadi, yang dikenal sebagai atherosclerosis. Pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi endapan – endapan lemak pada dindingnya. Penyakit kardovaskuler ini merupakan nilai kematian terbesar di Indonesia. Sehingga diperlukan strategi penatalaksanaan dalam menegakkan diagnose Sindroma Koroner Akut (SKA) secara optimal. Secara klinis infark akut tanpa elevasi ST ( NSTEMI ) sangat mirip dengan angina tidak stabil. Dalam kaitannya dengan jantung, sindroma ini disebut Angina Pectoris, yang disebabkan oleh karena ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dengan penyediaanya. Yang membedakan adalah adanya enzyme petanda jantung yang positif dan terdiri dari infark miokard akut dengan atau tanpa elevasi segmen ST serta angina pectoris yang tak stabil. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI Sindrom Koroner Akut (SKA) yang biasa dikenal dengan penyakit jantung koroner adalah suatu kegawatdaruratan pembuluh darah koroner yang terdiri dari infark miokard akut dengan gambaran elektrokardiografi (EKG) elevasi segmen ST (ST Elevation Myocard Infark/ STEMI), infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST (Non STEMI) dan angina pektoris tidak stabil (APTS). Penyakit ini

Upload: ucik-fitri

Post on 26-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Pembuluh darah koroner merupakan saluran pembuluh darah yang membawa darah mengandung O2 dan makanan yang dibutuhkan oleh miokard agar dapat berfungsi dengan baik. Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan arterioskelerosis atau pengerasan pembuluh darah nadi, yang dikenal sebagai atherosclerosis. Pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi endapan endapan lemak pada dindingnya.Penyakit kardovaskuler ini merupakan nilai kematian terbesar di Indonesia. Sehingga diperlukan strategi penatalaksanaan dalam menegakkan diagnose Sindroma Koroner Akut (SKA) secara optimal. Secara klinis infark akut tanpa elevasi ST ( NSTEMI ) sangat mirip dengan angina tidak stabil. Dalam kaitannya dengan jantung, sindroma ini disebut Angina Pectoris, yang disebabkan oleh karena ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dengan penyediaanya. Yang membedakan adalah adanya enzyme petanda jantung yang positif dan terdiri dari infark miokard akut dengan atau tanpa elevasi segmen ST serta angina pectoris yang tak stabil.BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 DEFINISISindrom Koroner Akut (SKA) yang biasa dikenal dengan penyakit jantung koroner adalah suatu kegawatdaruratan pembuluh darah koroner yang terdiri dari infark miokard akut dengan gambaran elektrokardiografi (EKG) elevasi segmen ST (ST Elevation Myocard Infark/ STEMI), infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST (Non STEMI) dan angina pektoris tidak stabil (APTS). Penyakit ini timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner yang melayani otot-otot jantung oleh atherosclerosis yang terbentuk secara progresif dari masa kanak-kanak.2.2 ETIOLOGI1. Angina pectoris disebabkan karena berkurangnya aliran darah koroner, sehingga akan menyebabkan suplay oksigen ke jantung tidak adekuat.2. Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.3. Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokonstruksi dan peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.4. Makan-makanan yang berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung ( pada jantung yang parah, pintasan darah untuk pencernaan membuat nyeri angina semakin memburuk).5. Stress / berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan menyebabkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah, dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat.Beberapa kasus non aterosklerotik Sindrom Koroner Akut (SKA) dapat disebabkan oleh:1. Arteritis2. Trauma3. Diseksi4. Tromboemboli5. Kelainan kongenital6. Kokain7. Komplikasi tindakan kateterisasi jantung.2.3 FAKTOR-FAKTOR RESIKO 1. Dapat Diubah (dimodifikasi)1. Diet (hiperlipidemia)2. Rokok3. Hipertensi4. Stress5. Obesitas6. Kurang aktifitas7. Diabetes Mellitus8. Pemakaian kontrasepsi oral2. Tidak dapat diubah1. Usia2. Jenis Kelamin3. Ras4. Herediter5. Kepribadian tipe A2.4 Manifestasi KlinisNyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadang kala di epigastrium (dengan ciri seperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan), Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit dan tidak lebih dari 30 menit, Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin, Gambaran EKG : depresi segmen ST dan terlihat gelombang T terbalik, gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan pada NSTEMI.2.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan Elektro Kardiogram (EKG)2. Pemeriksaan Laboratorium2.9 KOMPLIKASI1. Gagal jantung kongestif2. DEFEK SEPTUM VENTRIKEL3. RUPTUR JANTUNG4. RUPTUR SEPTAL5. RUPTUR OTOT PAPILARISBAB IIIASUHAN KEPERAWATAN3.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI1. Dx: Nyeri dada berhubungan dengan penurunan aliran darah koronerTujuan : nyeri dada hilangKriteria hasil :a) Laporkan nyeri dada mulai berkurang dengan segerab) Tampak nyaman dan bebas nyeric) Cukup istirahat; kecepatan napas, frekuensi jantung, dan tekanan darah kembali ke tingkat sebelum nyerid) Curah jantung adekuat, dibuktikan dengan: frekuensi dan irama jantung, tekanan darah, mental yang baik, haluaran urin, BUN dan kreatinin serum, warna, suhu, dan kelembaban kulitIntervensi a) Kaji, dokumentasi dan laporkan hal-hal berikut:1. Keluhan pasien mengenai nyeri dada yang meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri, dan faktor yang mempengaruhinya2. Efek nyeri dada pada perfusi hemodinamik kardiovaskuler terhadap jantung, otak, ginjal, dan kulitRasional :Data tersebut membantu penyebab dan efek nyeri dada serta merupakan garis besar untuk membandingkan gejala pasca terapi1. Terdapat berbagai kondisi yang berhubungan dengan nyeri dada. Terdapat temuan klinis yang khas pada nyeri iskemik2. Infark miokardium menurunkan kontraktilitas jantung dan compliance ventrikel dan dapat menimbulkan disritmia. Curah jantung menurun, mengakibatkan tekanan darah dan perfusi jaringan menurun. Frekuansi kerja jantung meningkat sebagai kompensasi untuk mempertahankan curah jantungb) Lakukan pencatatan EKG 12 lead selama nyeri, sesuai yang diresepkan untuk menenyukan luasnya infarkRasional :Pemeriksaan EKG selama nyeri berguna dalam mendiagnosa luasnya infark miokardium atau adanya infark anginac) Beri oksigen sesuai yang diresepkanRasional :Terapi oksigen dapat meningkatkan suplai oksigen ke jantung bila saturasi oksigen sebenarnya di bawah normald) Beri terapi obat sesuai resep dan evaluasi respon pasien terus menerusRasional :Terapinobat merupakan pertahanan petama untyk menjaga jaringan jantung, dan efek obat sangat berbahaya maka respon pasien harus dikajie) Pastikan istirahat pasien cukup: gunakan pegangan pada sisi tempat tidur; tinggikan tempat tidur bagian kepala untuk menambah kenyamanan; diit cair bila dapat ditoleransi; sokong lengan selama melakukan aktivitas ekstremitas atas; beri pencahar untuk mencegah mengejan saat buang air besar; beri suasana tenang dan hilangkan ketakutan serta kecemasan dengan selalu siap membantu, tenang, dan kompeten, kunjungan kerabat tidak sama bagi setiap pasien tergantung respon pasien.Rasional :Istirahat fisik dapat mengurangi konsumsi oksigen jantung. Ketakutan dan kecemasan dapat menyebabkan stres; berakibat mencetuskan katekolamin endogen, yang dapat menyebabkan peningkatan konsumsi jantung. Dengan meningkatnya epinefrin ambang nyeri jugan akan menurun dan akan meningkatkan konsumsi jantungf) Tingkatkan kenyamanan fisik dengan menyediakan asuhan keperawatan dasar kepada pasienRasional :Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan.1. Dx: Potensial pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan kelebihan cairanTujuan : tidak terjadi kesulitan pernapasanKriteria hasil :a) Tidak merasakan napas pendek, dispnu ketika latihan, ortopnu, atau dispnu paroksismal nocturnalb) Kecepatan pernapasan dibawah 20/menit ketika aktivitas fisik dan 16 napas/menit pada saat istirahatc) Warna kulit PaCO2 normald) PaO2 dan normale) Frekuensi jantung 60-100 kali/menit dengan tekanan darah normalf) Foto dada normalg) Pasien melaporkan nyeri dada hilangh) Nampak nyaman: Nampak cukup istirahat, frekuensi napas, frekuensi jantung, dan tekanan darah kembali ke tingkat sebelum nyeri, kulit hangat dan keringIntervensi a) Kaji, dokumentasi, dan laporkan kepada dokter adanya bunyi jantung abnormal (terutama S dan S4 galop dan murmur holosistolik akibat disfungsi otot papile ventrikel kiri), bunyi napas yidak normal (terutama krekel), dan intoleransi pasien terhadap aktivitas tertentu, setiap 4 jam sekali dan setiap nyeri dadaRasional :Data tersebut berguna daam mendiagnosa gagal jantung kiri. Bunyi pengisian diastolik (galop S3 dan S4) akibat turunnya compliance ventrikel yang berhubungan dengan infark miokard. Disfungsi otot papiler (karena infark otot papiler) dapat mengakibatkan regurgitasi mitral dan penurunan volume sekuncup, mengakibatkan gagal jantung kiri. Adanya krekel (biasanya di dasar paru) merupakan indikasi kongesti paru akibat peningkatan tekanan jantung. Hubungan gejala dan aktivitas dapat digunakan sebagai panduan untuk aktivitas berikutnya dan dasar untuk penyuluhan pasien.b) Perbaiki kenyamana fisik dengan memberikan asuhan keperawatan kepada pasienRasional :Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasanc) Ajarkan pasien:1) Mematuhi diit yang dianjurkan (misalnya : jelaskan mengenai diit rendah garam, rendah kalori)Rasional :Diit rendah garam dapat mengurangi cairan ekstraseluler, sehingga mengurangi preload dan afterload, dan konsumsi oksigen jantung. Pada pasien obesitas penurunan berat badan dapat mengurangi kerja jantung dan menaikkan volume tidal2) Mematuhi aktivitas yang dianjurkanRasional :Aktivitas yang dianjurkan disesuaikan secara individual untuk mempertahankan frekuensi jantung dan tekanan darah dalam batas aman1. Dx: Potensial perfusi jaringan tidak adekuat berhubungan dengan penurunan curah jantungTujuan : mempertahankan atau mencapai perfusi jaringan yang adekuatKriteria hasil :a) Telanan darah normalb) Idealnya, irama sinus normal tanpa disritmia harus dipertahankan, atau irama dasar pasien dipertahankan antara 60-100 kali/menit tanpa disritmiac) Tidak ada keluhan kelelahan dengan aktivitas yang dianjurkand) Tetap sadar penuh dan tertoleransi dan tanpa perubahan kepibadiane) Tampak nyaman : ttampak cukup istirahat, frekuensi napas, frekuensi jantung, dan tekanan darah kembali ke tingkat sebelum nyeri, kulit hangat dan keringf) Haluaran urin lebig dari 40ml/jamg) Ekstermitas tetap hangat dan kering dengan warna yang normalIntervensi a) Kaji, dokumentasi dan laporkan hal-hal berikut kepada dokter setiap 4 jam:1. Hipotensi2. Takikardi dan disritmia lainnya3. Mudah lelah4. Perubahan mental (dengan input dari keluarganya)5. Penurunan haluaran urin (kurang dari 250 ml/8 jam)6. Ektremitas dingin, lembab, dan sianosisRasional :Data tersebut berguna dalam menentukan keadaan curah jantung yang rendah. Pemeriksaan EKG pada saat nyeri sangat berguna untuk mendiagnosa luasnya iskemia, cedera, dan infark miokardium, dan varian anginab) Beri kenyaman dan istirahat pada pasien dengan memberikan asuhan keperawatan individualRasional :Kenyamanan fisik akan memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan. Istirahat mengurangi konsumsi oksigen miokard.1. Dx: Kecemasan berhubungan dengan ketakutan akan kematianTujuan : menghlangkan kecemasanKriteria hasil :a) Kecemasan berkurangb) Pasien dan keluarga mendiskusikan kecemasan mereka tentang kematianc) Kecemasan pasien dan keluarga berkurangd) Nampak cukup istirahat, kecepatan napas kurang dari 16/menit, frekuensi jantung kurang dari 100/ menit tanpa denyut ektopik, tekanan darah dlam batas normal pasien, kulit hangat dan keringe) Berpartisipasi secara aktif dalam program rehabilitasi yang progresiff) Mempraktekkan teknik pengurangan stresIntervensi a) Kaji, dokumentasi, dan laporkan kepada dokter tingkat kecemasan pasien dan keluarganya, serta mekanisme kopingRasional : data tersebut memberikan data informasi mengenai persaan sehat secara umum dan psikologis sehingga gejala pasca terapi dapat dibandingkan. Penyebab kecemasan sangat bervariasi dan individual, dan meliputi sakit akut, pemondokan di rumah sakit, nyeri, penghentian kegiatan sehari-hari di rumah dan pekerjaan, perubahan peran dan citra diri akibat penyakit kronis, dan berkurangnya dukungan financial. Karena anggota keluarga yang cemas dapat menularkan kecemasan kepada pasien, maka perawat harus mengurangi tingkat kecemasan keluargab) Kaji kebutuhan bimbingan spiritual dan rujklah bila perluRasional :Jika pasien memerlukan dukungan keagamaan, konseling agama akan membantu mengurangi kecemasan dan rasa takutc) Biarkan pasien (dan keluarganya) mengespresikan kecemasan dan ketakutannya:1. Dengan memperlihatkan ketertaikan dan keprihatinan yang asli2. Dengan mempermudah komunikasi (mendengarkan, mencerminkan, membimbing)3. Dengan menjawab pertanyaanRasional :Kecemasan yang tidak dapat dihilangkat meningkatkan konsumsi oksigen jantungd) Manfaatkan waktu kunjungan yang fleksibel untu membantu menurunkan tingkat kecemasan pasienRasional :Kehadiran dukungan anggota keluarga dapat mengurangi kecemasan pasien maupun keluargae) Dukung partisipasi aktif dalam program rehabilitasi jantungRasional :Rehabilitasi jantung yang diresepkan dapat membantu menghilangkan ketakutan akan kematian, dapat mengurangi kecemasan dan dapat mningkatkan persaan sehatf) Ajarkan teknik pengurangan stresRasional:Pengurangan stres dapat membantu mengurangi onsumsi oksigen jantung dan meningkatkan perasaan sehat1. 5. Dx: Intoleransi aktivitas akibat ketidakseimbangan intake oksigen dengan kebutuhanTujuan: aktivitas klien dapat meningkat tanpa adanya nyeri dadaKriteria hasil:a) klien dapat mendemonstrasikan penigkatan toleransi aktivitas dengan frekuensib) jantung dan tekanan darah dalam batas normal klien.c) Klien tidak mengeluh adanya nyeri dada saat beraktivitasIntervensia) Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen misalnya mengejan saat defekasiRasional : Aktivitas yang memerlukan menahan nafas dan menunduk(maneuver valsava) dapat mengakibatkan braddikardi juga menurunkan cuurah jantung dan takikardi dengan peningkatan tekanan darah.b) Latih klien untuk menerapkan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas, seperti banguin dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam setelah makanRasional : Aktivitas yang meningkat dapat memberikan control jantung, meningkatkan regangan dan mencegah aktivitas berlebihanc) Rujuk ke program rehabilitasi jantungRasional : Memberikan pengawasan ketat untuk proses penyembuhan1. Potensial ketidakpatuhan dengan program perawatan diri berhubungan dengan penolakan terhadap diagnosa infark miokardiumTujuan : mematuhi asuhan kesehatan di rumah, memperpanjang dan memperbaiki kualitas hidupHasil yang diharapkan :1. Pasien menyesuaikan kegiatannya selama masa penyembuhan sampai benar-benar sembuh1. Masa enyembuhan jantung berbeda-beda, biasanya 6-8 minggu2. Infark miokardium biasanya memerlukan berbagai penyesuaian gaya hidup; adaptasi terhadap serangan jantung merupakan proses yang teus berlangsung1) Menghindari aktivitas yang menyebabkan nyeri dada, dispnu, atau kelelahan yang luar biasa2) Menghindari panas dingin yang berlebihan dan berjalan melawan angin3) Menurunkan berat badan bila perlu4) Berhenti merokok5) Aktivitas harus diselingi dengan aistirahat yang cukuo. Kelelahan yang ringan itu normal dan biasa dijumpai pada masa penyembuhan6) Menggunakan kekuatan diri untuk melakukan kompensasi terhadap keterbatasan7) Mengembangkan pola makan yang teratura) Menghindari makan besar dan makan tergesa-gesab) Membatasi minuman yang mngandung kafein, karena dapat mempengaruhi frekuensi,irama jantung, dan tekanan darahc) Mematuhi diit yang dianjurkan, menyesuaikan kalori, lemak, natrium yang dianjurkan8) Berusaha mematuhi aturan pengobatan khususnya dalam hal minum obat9) Melakukan aktivitas yang dapat membebaskan dari tekanan1. Pasien menjalani program yang teratur dalam meningkatkan aktivitas dan latihan dalam jangka panjang1. Melakukan penyesuaian fisik dengan peningkatan bertahap tingkat aktivitas sesuai peraturan1) Berjalan-jalan setiap hari, dengan meningkatkan jarak dan lamanya yang sesuai dianjurkan2) Memantau denyut nadi selama aktivitas fisik sampai tercapai tingkat aktivitas maksimal3) Menghindari aktivitas yang menegangkan otot; latihan isometrik, angkat berat setiap aktivitas yang memerlukan energy mendadak4) Menghindari aktivitas fisik segea setelah makan5) Menyingkat waktu kerja saat pertama kali kembali ke pekerjaan1. Berpartisipasi dalam program latihan harian yang dapat dilanjutkan ke program latihan teratur selama hidup2. Menangani timbulnya gejala1. Melaporkan diri ke fasilitas darurat terdekat bila terasa tekanan atau nyeri dada yang tidak hilang selama 15 menit dengan nitrogliserin2. Menghubungi dokter bila terjadi hal berikut :1) Napas pendek2) Pingsan3) Denyut jantung yang cepat atau lambat4) Bengkak pada kaki atau tumit