bab 1

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin relatif maupun absolut. Insulin, suatu homon yang dihasilkan oleh pankreas, diperlukan untuk menguraikan gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Apabila tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin, akan terjadi peningkatan kadar gula darah. Diabetes melitus tipe II adalah diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin (NIDDM: non- insulin- dependent diabetes mellitus) atau diabetes melitus onset dewasa. Diabetes melitus tipe II umumnya terjadi pada individu yang obesitas, berusia di atas 40 tahun dan kondisi akan terus memburuk sejalan dengan bertambahnya usia. Pada diabetes melitus tipe II, pasien masih dapat memproduksi insulin, namun relatif tidak mencukupi. Ciri-ciri utama diabetes melitus tipe II adalah kurang pekanya sel-sel reseptor tubuh terhadap insulin (sebagian berupa lemak dan sel-sel otot) jumlah produksi insulin yang berlebih ini adalah usaha untuk membuat sel-sel tersebut mendeteksi keberadaan insulin. First Drug of choice untuk diabetes melitus tipe II berasal dari gol. Sulfenilurea yaitu glibenklamid. Glibeklamid merupakan obat Hipoglikemik (gula darah rendah) yang di gunakan pada diabetes militus tipe 2 , glibenklamid termasuk golongan sulfanilurea yang dapat mengikat insulin dan menyebabkan sensitif pada reseptor, dapat meransang pelepasan insulin dari sel beta di pankreas sehingga terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah (glukosa darah).

Upload: aditya-raharja

Post on 15-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Diabetes melitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin

relatif maupun absolut. Insulin, suatu homon yang dihasilkan oleh pankreas, diperlukan untuk menguraikan gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Apabila tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin, akan terjadi peningkatan kadar gula darah.

Diabetes melitus tipe II adalah diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin (NIDDM: non- insulin-dependent diabetes mellitus) atau diabetes melitus onset dewasa. Diabetes melitus tipe II umumnya terjadi pada individu yang obesitas, berusia di atas 40 tahun dan kondisi akan terus memburuk sejalan dengan bertambahnya usia. Pada diabetes melitus tipe II, pasien masih dapat memproduksi insulin, namun relatif tidak mencukupi. Ciri-ciri utama diabetes melitus tipe II adalah kurang pekanya sel-sel reseptor tubuh terhadap insulin (sebagian berupa lemak dan sel-sel otot) jumlah produksi insulin yang berlebih ini adalah usaha untuk membuat sel-sel tersebut mendeteksi keberadaan insulin.

 First Drug of choice untuk diabetes melitus tipe II berasal dari gol. Sulfenilurea yaitu glibenklamid. Glibeklamid merupakan obat Hipoglikemik (gula darah rendah) yang di gunakan pada diabetes militus tipe 2 , glibenklamid termasuk golongan sulfanilurea yang dapat mengikat insulin dan menyebabkan sensitif pada reseptor, dapat meransang pelepasan insulin dari sel beta di pankreas sehingga terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah (glukosa darah).

Glibenklamid merupakan sulfonylurea generasi kedua yang digunakan sebagai obat antidiabetik oral yang berperan menurunkan konsentrasi glukosa darah. Glibenklamid merupakan salah satu senyawa yang menghasilkan senyawa sejenis ketika terurai. Senyawa sejenis ini merupakan cemaran seyawa organik yang keberadaannya perlu diuji untuk menjamin keamanan glibenklamid. Dalam bahan baku glibenklamid, senyawa sejenis ini tidak boleh lebih dari kandungan yang telah ditetapkan dalam Farmakope. Senyawa sejenis yang dapat terbentuk dari hasil penguraian glibenklamid, yaitu 4-[2-(5-kloro-2-metoksibenzamida) etil] benzenasulfonamida, yang merupakan senyawa sejenis I dan metil N-4-[2-(5-kloro-2-metoksi benzamida) etil] benzenasulfonil karbamat, yang merupakan senyawa sejenis II.

Berdasarkan literatur, diketahui bahwa penguraian glibenklamid secara hidrolisis dapat menghasilkan 4-[2-(5-kloro-2-metoksibenzamida) etil] benzenasulfonamida, yang merupakan senyawa sejenis I. Penguraian glibenklamid secara refluks dengan methanol akan menghasilkan metil N-4-[2-(5-

Page 2: BAB 1

kloro-2-metoksi benzamida) etil] benzenasulfonil karbamat, yang merupakan senyawa sejenis II.

B. Rumusan Masalah Apakah terdapat efek samping dari penggunaan jangka panjang

Glibenclamide pada penderita DM.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan glibenclamide terhadap Diabetes Militus.

2. Tujuan Khususa. Mengetahui farmakologi umum, farmakokinetik dan

farmakodinamik dari glibenclamide.

b. Mengetahui kontra indikasi dari glibenclamide.

D. Keterangan Umum Glibenklamid

Golongan : Sulfonilurea (insulin sekretorik)Bentuk sediaan : Kaplet 5 mg, Tablet 2,5 dan 5 mg.

Dosis : awal 2,5-5 mg ditingkatkan perlahan tidak lebih dari 2,5 dgn interval 1 minggu, maksimal : 20 mg/hari

Nama Dagang di Indonesia :

1. Daonil ® dan Semi-Daonil® dari Sanofi Aventis2. Glidanil® dari Mersifarma TM3. Glimel® dari Merck4. Gluconic® dari Nicholas5. Glulo® dari Eisai6. Glyamid® dari Alpharma7. Latibet® dari Ifars8. Libronil® dari Hexpharm9. Prodiabet® dari Bernofarm10. Prodiamel® dari Corsa11. Renabetic® dari Fahrenheit12. Tiabet® dari Tunggal Idaman Abdi13. Troder® dari Tropica Mas Pharma

Page 3: BAB 1

Glibenklamid adalah 1-[4-[2-(5-kloro-2-metoksobenzamido)etil]benzensulfonil]-3-sikloheksilurea. Glibenklamid juga dikenal sebagai 5-kloro-N-[2-[4{{{(sikloheksilamino)karbonil}amino}sulfonil}fenil}etil]-2-metoksibenzamiuda dan sebagai 1-[[p-[2-(5-kloro-oanisamido)etil]fenil]sulfonil]-3-sikloheksilurea. Sinonim glibenklamid adalah gliburid.

Glibenklamid merupakan senyawa golongan sulfonylurea generasi kedua. Glibenklamid digunakan sebagai obat antidiabetik oral yang merupakan pilihan pengfobatan awal untuk diabetes mellitus tipe 2 (noninsulin-dependent) pada pasien dengan hiperglikemia yang tidak dapat dikontrol hanya dari makanan. Glibenklamid bekerja dengan cara menurunkan konsentrasi glukosa darah. Meskipun secara kimia glibenklamid berhubungan dengan sulfonamida, glibenklamid tidak memiiki aktivitas antibakteri. Obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Glibenklamid memiliki durasi aksi yang panjang dan cukup diberikan sekali sehari.

Glibenklamid merupakan serbuk tablur, putih atau hampir putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau. Glibenklamid tidak larut dalam air atau dalam eter; larut dalam 330 bagian alkohol, dalam 36 bagian kloroform, dan dalam 250 bagian metanol. Glibenklamid memiliki titik lebur 172° - 174°C.

Senyawa urai glibenklamid secara refluks dlam metanol akan menghasilkan senyawa metil N-4-[2-(5-kloro-2-metoksi benzamida) etil] benzenasulfonil-N-metilkarbamat, yang merupakan senyawa sejenis II. Senyawa urai ini merupakan salah satu cemaran senyawa organik yang keberadaan perlu diuji untuk menjamin keamanan glibenklamid. Dalam produk ruah glibenklamid, senyawa sejenis ini tidak boleh lebih dari kandungan yang telah ditetapkan dalam Farmakope (Handoko dan Suharto, 2004).

\

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: BAB 1

Handoko dan Suharto. 2004. Insulin, Glukagon dan Antidiabetik Oral. Dalam:

Farmakologi dan Terapi edisi 4. Jakarta ; Farmakologi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia