bab 1

Upload: dhika-biantoro-rahman

Post on 12-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahPulau Sapudi yang berada di wilayah operasi PT. PLN (Persero) mendapat pasokan listrik melalui Pembangkit Tenaga Diesel (PLTD). Data yang diperoleh saat observasi di PLTD Sapudi yaitu total genset berjumlah 7 dan daya yang bisa di bangkitkan adalah 2.2 MW dan beban puncak di pulau sapudi sebesar 1.4 MW (Data PT. PLN (PERSERO) Rayon Sumenep PLTD sapudi). Pembangkit ini yang membantu masyarakat di kepulauan sapudi untuk keperluan listrik sehari-hari. PLTD Sapudi memiliki 3 unit mesin PLN dengan masing-masing daya tiap mesin 500kW dan daya mampu total 1000kW karena 1 genset mengalami kerusakan. Selain ketiga mesin tersebut PLTD Sapudi mempunyai 4 unit mesin dari PT.UPM (mesin sewa) dengan daya tiap mesin 320kW dan daya mampu 1200kW. Jadi daya mampu PLTD Sapudi 2200 kW dan beban puncak kurang lebih 1415 kW. Jumlah pelanggan PLN mencapai 4808 pelanggan MW (Data PT. PLN (PERSERO) Rayon Sumenep PLTD Sapudi). Pada akhir tahun 2014 terdapat kerusakan di mesin PLN sendiri. Sehingga mesin PLN yang beroprasi secara maksimal hanya menggunkan 2 mesin saja. Sehingga 4 mesin sewa yang beroprasi secara maksimal. Untuk konsumsi bahan bakar sendiri yaitu solar, PLN membutuhkan solar sebanyak kurang lebih 3.5 Ton per hari ( 1 Ton = 1000L). Listrik di kepulauan Sapudi tidak menyala 24 jam, hanya pada malam hari saja, sedangkan pagi hari listrik di kepulauan Sapudi padam. Selain itu listrik di Sapudi tidak merata hanya 50% yang menggunakan listrik, dapat dilihat pada gambar single line PLTD sapudi. Masalah ini menimbulkan suatu gagasan untuk meningkatkan energi listrik menjadi 100% dan diharapkan tidak bergantung terus menerus pada PLTD, karena bahan bakar fosil yang digunakan untuk PLTD semakin mahal dan ketersediaan alam yang semakin menipis. Sehingga alternatif pertama adalah membangun gardu induk baru dan menghubungkan listrik Jawa-Bali melalui pulau Madura dengan menggunakan kabel laut. Pada kenyataannya jarak dari pulau Madura ke Pulau Sapudi relatif jauh karena untuk menempuh jarak laut membutuhkan waktu 3-4jam dari pelabuhan Kalianget Sumenep. Sedangkan bila diukur menggunakan bantuan Google Map jarak antara Pulau Sapudi dengan Kalianget adalah 36.17 Km. Sehingga tidak memungkinkan untuk dibangun kabel laut.Untuk alternatif kedua adalah membangun PLTD unit II atau menambah Genset baru di PLTD yang sudah ada di Pulau Sapudi. Untuk membeli Genset baru atau membangun PLTD unit II di butuhkan anggaran awal yang relatif mahal dan dibutuhkan konsumsi bahan bakar fosil yang lebih tinggi. Pertimbangan yang ketiga adalah karena Indonesia mempunyai potensi ketersediaan energi luar biasa besarnya, yaitu sumber energi terbarukan, yang sering disebut sebagai energi alternatif berupa air (hidro, mini/mikro hidro), panas bumi, biomasa (limbah organik), sinar matahari (surya) dan angin. Maka khusus di Pulau Sapudi akan direncanakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Keunggulan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yaitu energi dapat diperoleh secara gratis dan tidak membutuhkan bahan bakar fosil, namun kelemahannya yaitu investasi yang dibutuhkan retalif tinggi (HMKK 537-Macam macam Pembangkit Listrik). Sesuai dengan kondisi yang terjadi di Pulau Sapudi maka penelitian ini akan membahas tentang Study Perencanaan Sumber Energi Listrik di Pulau Sapudi. Sehingga Pulau Sapudi memiliki alternatif sumber energi listrik baru untuk memenuhi sisa kebutuhan listrik yang belum tercukupi.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka secara umum masalah yang akan dibahas dan diselesaikan adalah1. Bagaimana kondisi eksisting kelistrikan di Pulau Sapudi Kabupaten Sumenep?2. Bagaimana perencanaan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tersebar ?3. Bagaimana perbandingan investasi dan keuntungan antara Pembangkit Terbarukan dengan Pengadaan Genset Baru?4. Bagaimana analisis SWOT suplai energi dari Pembangkit baru yang akan di rencanakan ?

1.3. Batasan MalasahAgar pembahasan tidak terlalu meluas dan mudah untuk dipahami, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut ini :1. Lokasi Pembangkit Terbarukan yang akan direncanakan berada di pulau Sapudi. Kabupaten Sumenep-Madura, Provinsi Jawa Timur2. Kondisi eksisting yang di bahas meliputi produksi energi, kapasitas pembangkit dan jenis pembangkit di Pulau Sapudi3. Aspek-aspek yang ditinjau dalam analisis kelayakan pembangunan pembangkit meliputi aspek potensi, aspek ekonomi.4. Jenis sumber energi terbarukan yang akan di analisa kelayakannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).5. Membahas investasi dan analisis SWOT.6. Pengambilan data untuk beban diambil sesuai asumsi kebutuhan rumah tangga.

1.4. Tujuan Penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :1. Memperkirakan konsumsi energi listrik di Pulau Sapudi Kabupaten Sumenep untuk masa mendatang.2. Merencanakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tersebar di Pulau Sapudi.3. Menganalisa perbandingan investasi antara Pembangkit terbarukan dengan pengadaan Genset Baru.4. Menganalisa kelayakan Pembangkit Baru yang akan direncanakan di Pulau Sapudi ditinjau dari analisis SWOT.1.5. Sistematika Penulisan Penulisan laporan akhir ini terdiri dari lima bab, yaitu :Bab I. PENDAHULUAN, berisikan tentang latar belakang, rumusanmasalah, batasan masalah, tujuan, sistematika penulisan.Bab II.TINJAUAN PUSTAKA, berisikan tentang teori teori penunjansebagai dasar dalam penelitian yang dilakukan.Bab III.METODOLOGI, berisikan metodologi tahapan-tahapan dalam penulisan dan pengerjaan tugas akhir/skripsi, serta data-data yang digunakan untuk menganalisa Pembangkit Terbarukan yang akan di rencanakan di Pulau Sapudi.Bab IV. ANALISA, berisikan pembahasan dari data untuk menganalisa Pembangkit Listrik Terbarukan dan menghitung biaya investasi yang akan dilakukanBab V.PENUTUP, berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan pada penulis tugas akhir/skripsi

4